Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ETNOMEDISIN” ini. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Antropologi Kesehatan”
dalam makalah ini mengulas tentang pengertian etnomedisin, masalah
peristilahan, etiologi penyakit, konsep kausalitas dalam system personalistik,
konsep-konsep sebab akibat dalam sistem naturalistik dll.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna memperbaiki dan meningkatkan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Bukittinggi, 25 November 2019

Kelompok 2

2
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................1

Daftar Isi............................................................................................................2

Bab I Pendahuluan ............................................................................................3

A. Latar Belakang ......................................................................................3


B. Rumusan Masalah .................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................4

Bab II Pembahasan ............................................................................................5

A. Pengertian ..............................................................................................5
B. Masalah Peristilahan .............................................................................5
C. Etiologi Penyakit ...................................................................................6
D. Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik....................................7
E. Konsep-Konsep Sebab Akibat Dalam System Naturalistik ..................8
F. Unsur-Unsur Emosional Dalam Teori Penyebab ..................................12
G. Hubungan Sebab Akibat .......................................................................12
H. Pengobatan Rakyat Amerika .................................................................17
I. Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang Sebagai Etnomedisin ...........19

Bab III Penutup .................................................................................................20

A. Kesimpulan ...........................................................................................20
B. Saran ......................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etnomedisin, istilah kontenporer untuk kelompok pengetahuan luas yang


berasal dari rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan untuk
menambah pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi, baik dari alasan
teoritis maupun alasan praktis.

Etnomedisin yang berkenaan dengan konsep kausalitas, menemukan bahwa


hanya ada sedikit sekali kerangka kognitif pada masyarakat non barat yang
penting untuk menjelaskan tentang adanya penyakit (desease), ditemukan bahwa
suatu bagian atas dua telah cukup untuk membedakan kategori kategori besar,
atau system. Usul kami (Foster dan Anderson) adalah menyebut pembagian atas
dua itu dengan istilah istilah personalistik dan naturalistic. Walaupun istilah istilah
tersebut merujuk secara khusus kepada konsep konsep kausalitas, keduanya dapat
juga dipakai untuk menyebut seluruh sistem medis (yakni tidak hanya kausal,
melainkan juga seluruh tingkah laku yang berhubungan, yang bersumber pada
pandangan- pandangan tersebut).

Salah satu tulisan ahli antropologi yakni Erwin Ackerknecth pada tahun
1940-an, tanpa malu-malu membahas mengenai pengobatan primitif, hal ini
dikarenakan mereka melakukan penelitian pada masyarakat primitif. Namun pada
saat setelah Perang Dunia II, studi antropologi berubah dari masyarakat primitif
ke masyarakat desa, membuat para ahli antropologi dalam hal mendeskripsikan
sistem medis yang berbeda dengan sistem medis barat merasa kebingungan
mengenai peristilahan. Seperti istilah Redfield yakni “pengobatan rakyat” (folk
medicine), yang menimbulkan kebingungan, karena dalam masyarakat yang
teknologinya maju, pengobatan populer sering pula disebut sebagai pengobatan
“rakyat”.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Etnomedisin ?


2. Apakah Etiologi Penyakit ?
3. Bagaimana Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik ?
4. Apa Konsep-konsep Sebab-Akibat dalam Sistem Naturalistik ?
5. Apakah Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab ?
6. Bagaimana Hubungan Sebab-Akibat ?
7. Bagaimana Pengobatan Rakyat Amerika ?
8. Bagaimana Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang Sebagai Etnomedisin?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Etnomedisin.


2. Untuk Mengetahui Etiologi Penyakit.
3. Untuk Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik.
4. Untuk Mengetahui Konsep-konsep Sebab-Akibat dalam Sistem
Naturalistik.
5. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab.
6. Untuk Mengetahui Hubungan Sebab-Akibat.
7. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengobatan Rakyat Amerika.
8. Untuk Mengetahui Bagaimna Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang
Sebagai Etnomedisin.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal


mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat
tertentu. Aspek etnomedisin merupakan aspek yang muncul seiring perkembangan
kebudayaan manusia dibidang antropologi medis, etnomedisin memunculkan
termonologi yang beragam. Cabang ini sering disebut pengobatan tradisionil,
pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral.
Erwin Ackerknecht, seorang dokter ahli etnologi pada tahun 1940 berbicara
“pengobatan primitif”, yang dilukiskan sebagai terutama religius magis yang
memanfaatkan beberapa elemen rasional (1971).

B. Masalah Peristilahan

Dalam hal mendiskripsikan sistem medis yang berbeda dengan sistem medis
barat, ahli-ahli antropologi merasa kebingungan menghadapi masalah peristilahan.
Semua istilah yang umum dipakai menunjukkan kesenjangan kualitatif antara
pengobatan modern dan pengobatan yang merupakan hasil perkembangan budaya
pribumi,suatu dikotomi yang ditekankan dengan penggunaan istilah-istilah yang
kontras seperti ilmiah versus primitif, Barat versus non barat dan modern versus
tradisional. Walaupun kesenjangan kualitatif itu ada, dalam suatu era relativisme
kebudayaan yang ekstrim, banyak orang dikacaukan oleh istilah-istilah yang
memerlukan evaluasi. Para penulis terdahulu tidak diganggu oleh masalah ini.
Mereka memang meneliti masyarakat-masyarakat primitive, maka wajarlah jika
mereka bicara mengenai pengobatan primitive.
Karena tradisi maupun karena seringnya penggunaan di dalam kepustakaan
masih terbersit keinginan untuk tetap menggunakan suatu istilah yang berasal dari
kategorisasi antropologi tradisional. Ackernecht sendiri juga merasakan perlunya
perubahan seperti dalam buku karangannya yang mengalami perubahan di tahun
1971.

6
Namun apabila berpindah dari kerangka tipe kemasyarakatan kepada kerangka
etiologi, kepada konsep tentang kausalitas penyakit, akan lebih banyak
menghindari implikasi yang merendahkan dari istilah terdahulu itu dan
penjelasannya yang rumit di masa berikutnya. Kami tidak mudah menghapus
begitu saja kata-kata seperti “Barat”, “ilmiah”, “kontemporer” (masa kini), “non-
Barat”, “tradisional”, “pribumi” (asli), namun kami yakin bahwa apabila istilah-
istilah ini digunakan dalam konteks system klasifikasi dengan label istilah-istilah
yang relative netral, maka istilah-istilah itu tidak akan merugikan siapapun.

C. Etiologi Penyakit

Setelah melakukan survei terhadap kepustakaan etnomedisin yang berkenaan


dengan konsep-konsep kausalitas, kami mejadi heran waktu bahwa ada sedikit
sekali kerangka kognitif pada masyarakat-masyarakat non-Barat yang penting
untuk “menjelaskan” tentang adanya penyakit (disease). Kami temukan bahwa
suatu pembagian atas dua telah cukup untuk membedakan kategori-kategori besar,
atau sistem-sistem. Walaupun istilah-istilah tersebut merujuk secara khusus
kepada konsep-konsep kausalitas,keduanya dapa juga dipakai untuk menyebut
seluruh sistem-sistem medis (yakni tidak hanya kausal melainkan juga seluruh
tingkah laku yang berhubungan, yang bersumber pada pandangan-pandangan
tersebut).
Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh dua faktor.
Pertama penyakit yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa, lelembut,
makhluk halus, manusia, dansebagainya. Pandangan ini disebut pandangan
personalistik. Penyakit juga dapat disebabkan karena terganggunya keseimbangan
tubuh karena unsur-unsur tetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya.
Kajian tentang ini disebut kajian natural atau nonsupranatural. Di dalam realitas,
kedua prinsip tersebut saling tumpang tindih, tetapisangat berguna untuk
mengenai mengenai konsep-konsep dalam etnomedisin (Foster danAnderson,
1986:63-64).

7
1. Sistem-Sistem Medis Personalistik

Adalah suatu sistem dimana penyakit (illness) disebabkan oleh


intervensi dari suatu agen yang aktif, yang berupa mahluk supranatural
(mahluk gaib atau dewa), mahluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur,
atau roh jahat) maupun mahluk manusia (tukang sihir). Orang sakit adalah
korbannya, objek dari agresi atau hukuman yang ditujukan khusus
kepadanya untuk alasan-alasan yang khusus menyangkut dirinya saja.

2. Sistem-sistem Medis Naturalistik


Adalah penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik
yang bukan pribadi. Sistem naturalistik mengakui adanya suatu model
keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap didalam tubuh
seperti panas, dingin,cairan tubuh (humor atau dosha) yin dan yang, berada
dalam keadaan yang seimbang menurut usia, dan kondisi individu dalam
lingkungan alamiah dan lingkuan sosialnya. Apabila keseimbangan ini
terganggu,maka hasilnya adalah timbulnya penyakit.

Dikotomi sistem klasifikatoris yang hampir serupa dengan aneka


terminologi digunakan pula oleh ahli-ahli antropologi lain. Sebagai
contoh, kategori Seijas tentang “supranatural” dan “nonsupranatural”
dekat artinya dengan kategori personalistik dan naturalistik kami, seperti
yang nampak jelas pada kalimat-kalimat berikut ini : “Kategori-kategori
etiologi supranatural merujuk kepada penjelasan yang menenpatkan asal
usul penyakit (disease) pada kekuatan-kekuatan yang terasa dahsyat,agen-
agen atau tindakan-tindakan-tindakan yang tak dapat diobservasi secara
langsung.

D. Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik

Inti dari kausalitas dalm sistem-sistem personalistik dapat dibaca dalam


tulisan Glick mengenai penduduk Gimi dar dataran tinggi Nugini: “Penyakit
disebabkan oleh agen-agen yang dengan beberapa cara menjatuhkan kekuatan
mereka atas diri para korban mereka. Agen-egen tersebut dapat berupa makhluk

8
manusia “manusia super” atau bukan manusia ; namun senantiasa dipandang
sebagai makhluk yang keras hati, yang tidak bertindak sembarangan melainkan
sebagai respon terhadap motif pribadi yang disadari (Glick 1967 : 36). Peran
sentral dari agen juga ditemukan dikalangan orang Abron di Pantai Gading,
dimana penduduknya mempunyai kepercayaan bahwa orang menjadi sakit dan
meninggal karena beberapa kekuatan terjadi atas diri mereka. “Teori orang Abron
mengenai penyakit (disease) meliputi sejumlah agen yang dapat bertanggung
jawab atas suatu kondisi khusus, masing-masing dihubungkan dengan suatu
perangkat kemungkinan alasan-alasan untuk menyebarkan penyakit. Agen-agen
itu dapat melintasi alam natural dan supranatural.
Dalam menguraikan sistem-sistem dimana ide-ide tentang kausalitas
personalistik menonjol, sungguh menarik, betapa orang sering kali membaca
bahwa hampr semua kematian dan penyakt terjadi akibat agen-agen “sebab-
sebab” yang bagi orang barat dianggap biasa, dalam anggapan penduduk cocok
dengan model ini. Harley mendaftar sejumlah 16 penyebab penyakit dan kematian
tak wajar, termasuk ilmu sihir, keracunan, pelanggaran pantangan, kekuatan fetish
dan binatang jadi-jadian. Kasus wajar terbatas pada penyakit-penyakit yang
sederhana yang diobati dengan ramuan tumbuh-tumbuhan, usia tua yang menuju
ke kematian .
Kepercayaan tentang kausalitas penyakit yang bersifat personalistik menonjol
dalam data-data medis dan kesehatan yang tercatat dalam etnografi klasik tentang
masyarakat-masyarakat primitif.
E. Konsep-konsep Sebab-Akibat dalam Sistem Naturalistik

Berlawanan dengan sistem-sistem personalistik,sistem-sistem naturalistic


menjelaskan tentang penyakit (illness) dalam istilah-istilah sistemik yang bukan
pribadi, disini agen yang aktiv tidak menjalankan peranannya. Dalam sistem-
sistem ini, keadaan sehat sesuai dengan model keseimbangan, apabila
keseimbangan ini terganggu dari luar maupun dari dalam oleh kekuatan-kekauatan
alam seperti panas,dingin atau kadang-kadang emosi yang kuat maka terjadilah
penyakit. Kata-kata yang digunakan kadang-kadang menunjukkan suhu yang

9
actual, namun lebih sering dalam tulisan itu diekspresikan keadaan yang tidak
langsung berhubungan dengan panas atau dingin.

Khusus untuk pengobatan penyakit naturalistik, biasanya digunakan bahan-


bahan dari tumbuhan (herbalmedicine) dan hewan (animalmedicine) atau
gabungan kedua. Sementara untuk penyakit personalitik banyak digunakan
pengobatan dengan ritual dan magis. Sehat adalah apabila unsur-unsur dasar
dalam tubuh manusia “humor”, Yin dan Yang, serta dhosa dalam Ayuverda
berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu.

Dewasa ini ada 3 konsep penyakit dan pengobatan naturalistik yang


mendominasi etnomedisin dunia. Konsep tersebut ialah patologi humoral (kini
terdapat di Amerika Latin ), pengobatan Ayurveda (di India dan Negara-negara
sekelilingnya) serta pengobatan tradisonal Cina.

1. Patologi Humoral
Patologi humoral berdasarkan atas konsep ‘humor” (cairan) dalam
tubuh manusia. Akarnya ditemukan dalam teori Yunani mengenai empat
unsur (tanah,air,udara,api) yang telah dikenal sejak abad ke-6 SM. pada
masa Hippocrates (lahir tahun 460 SM.), teori ini telah ditambah dengan
konsep paralel mengenai empat kualitas yaitu panas,dingin, kering, lembab
yang apabila diintegrasikan dengan teori aslinya, menghasilkan konsep
empat “humor” dengan kualitas yang dihubungkannya : darah (panas dan
lembab), flegma atau lendir (dingin dan lembab), empedu hitam juga
disebut “murung” atau “melankoli” (dingin dan kering) serta empedu
kuning atau “bertempramen buruk” (panas dan kering).

Teori keseimbangan mengenai kesehatan telah berkembang di masa


Yunani kuno, hal itu dibaktikan oleh deskripsi Hippocrates tentang
penyakit : “Tubuh manusia mengandung darah, flegma, empedu kuning,
dan empedu hitam. Unsur-unsur inilah yang membentuk tubuh manusia
dan menyebabkan tubuh manusia merasakan sakit atau sehat. Sehat
terutama merupakan keadaan dimana unsur-unsur tersebut merupakan
substansi tersebut berada dalam proporsi yang tepat satu dengan lainnya,

10
baik dalam kekuatan dan kuantitasnya, dan tercampur dengan sempurna.
Rasa sakit timbul apabila salah satu dari substani-substansi itu
menunjukkan kekurangan atau kelebihan, atau terpisah dalam tubuh
sehingga tidak bercampur baik satu sama lainnya.
Walaupun hipocrates nampaknya tidak secar tepat menentukan
kualitas-kualitas-kualitas dari humor tersebut, ia jelas memahami kualitas-
kualitasnya dan melihat bahwa berbagai humor itu juga bervariasi
kuantitasnya dari tahun ke tahun, tergantung pada iklim dan cuaca. Flegma
bertambah pada musim dingin karena sebagai humor yang terdingin,
humor ini sesuai dengan musim dingin. Pada musim semi, kuantitas darh
meningkat, dirangsang oleh hari-hari yang basah dan panas pada musim
hujan karena humor itu lembab dan panas, maka bagian dari tahun tersebut
paling cocok dengan darah. Dimusim panas, walau darah tetap kuat,
empedu semakin bertambah, dan menguasai tubuh selama musim panas
dan musim gugur. Cuaca musim panas dan kering adalah baik bagi
empedu kuning namun dengan tibanya musim gugur yang dingin dan
kering, maka empedu didinginkan, dan empedu hitam berpengaruh lebih
besar.
Karena adanya variasi musiman tiap tahun, menurut Hipocrates
wajarlah bahwa penyakit-penyakit akan timbul hanya pada waktu-waktu
tertentu saja dalam setahun karena itu, dalam pengobatannya dokter harus
ingat bahwa setiap penyakit akan paling menonjol pada musim yang cocok
dengan sifat-sifatnya. Sebagai tambahan, pengobatan harus ditunjukkan
pada usaha melawan sebab-sebab penyakit : Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kelebihan makan disembuhkan dengan berpuasa;
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kekurangan makan disembuhkan
dengan cara memberikan makanan. Penyakit-penyakit yang disebabkan
dengan kerja keras disembuhkan dengan istrahat, penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kemalasan diobati dengan kerja keras. Singkatnya, dokter
harus menanggulangi penyakit dengan prinsip oposisi terhadap penyebab
penyakit, sesuai dengan bentuknya, pengaruh musimnya dan pengaruh

11
usianya, menghadapai ketegangan dengan kesantaian dan sebaliknya. Ini
akan membantu pasien dan merupakan prinsip-prinsip dari penyembuhan.

2. Pengobatan Ayurveda
Di india pada masa ini, banyak makanan dianggap mempunyai
kualitas memanskan atau medinginkan, dan seperti dalam patologi
humoral, kombinasi yang tepat dari macam-macam makanan dan ramuan-
ramuan dapat memulihkan keseimbangan tubuh yang terganggu. Makanan
garam (panas) meliputi telur, daging, susu, dahl, madu dan gula; makanan
tonda (dingin) meliputi sari buah-buahan, yoghurt, keju asam, nasi dan air.
Kepercayaan ini berasal dari pengobatan Ayurveda India, suatu sistem
pengobatan pribumiyang pertama kali muncul dalm tulisan-tulisan veda
pada tahap awal di abad pertama sebelum masehi. Namun naskah-naskah
awal tersebut menumpahkan kata-kata kutukan terhadap setan-setan,
tukang sihir, musuh-musuh; tentang jimat-jimat untuk membuang berbagai
penyakit ayng didatangkan oleh setan-setan oatau oleh dewa-dewa sebagai
hukuman atas dosa-dosa manusia.

Menurut teori Ayurveda, alam semesta terdiri dari empat unsur yang
sama, seperti yang dikenal oleh orang Yunani (bumi,air,api,udara)
ditambah unsur ke lima yaitu eter (ether). Pengaturan dari kelima unsur
tersebut dalam tubuh, dimana masing-masing unsur memiliki lima bentuk
“halus” dan lima bentuk “material”, merupakan suatu mikrokosmos dari
alam semesta. Tubuh manusia juga memiliki tiga humor yang disebut
dosha yakni flegma atau cairan lendir, empedu atau cairan empedu serta
angina tau gas dalam saluran pencernaan. Keadaan sehat terjadi apabila
ketiga dosha tersebut berada dalam keadaan seimbang; sedangkan sakit
terjadi apabila satu atau lebih dosha tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Dosha juga dihubungkan dengan suai dan musim; unsure flegma
diasosiasikan dengan muda dan musim pertumbuhan, empedu
dihubungkan dengan usia baya dan musim hujan, sedangkan angin dengan
usian tua dan cuaca dingin yang kering.

12
3. Pengobatan tradisional Cina

Pengobatan tradisional cina mewakili kasus khusus tenang konsep


sentral dalam kosmologi Cina, “pasang kekuatan yin dan yang, dimana
interaksi mereka yang terus menerus berada dibalik selurh gejala ala,
termasuk pembentukan dan berfungsinya tubuh manusia”. Seperti telah
disebutkan, keseimbangan yang tepat antara yin dan yang dalam tubuh
adalah penting untuk kesehatan. Prinsip harmoni ini, yang memandang
penyakit terutama disebabkan oleh kerusakan akibat unsur luar atau dalam,
sebab-sebab fisik atau mental, tetap merupakan masalah pokok dalam
pengobatan Cina selanjutnya.

F. Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab

Dengan berpendapat bahwa pada umumnya etiologi-etiologi medis non-Barat


dapat dihimpun dibawah bab personalistik attau naturalistik, tentu kami
melakukan generalisasi. Dan sebagaimana halnya dengan generalisasi, selalu ada
hal-hal yang tidak dapat dimasukkan secara tepat ke dalam skema besar tersebut.
Kepercayaan yang tersebar luas bahwa pengalaman-pengalaman emosional yang
kuat seperti iri, takut,sedih,malu, dapat mengakibatkan penyakit, tidaklah tepat
untuk ditaruh didalam salah satu dari dua kategori besar tersebut.

Masalah-masalah yang inheren dalam usaha membuat suatu sistem klasifikasi


yang terlalu ketat juga Nampak dalam uraian Potter mengenai hilangnya jiwa.
Jiwa-jiwa kana-kanak yang merupakan korban utama, dianggap terikat secara
kendor dalam tubuh-tubuh mereka, jiwa-jiwa itu dapat lepas, baik karena
ketakutan atau karena hantu-hantu yang lapar atau jahat, yang memasuki tubuh
dan mencuri jiwa tersebut. Pada kasus yang pertama, penyebabnya bersifat
naturalistik pada kasus berikutnya hal itu jelas bersifat personalistik.
G. Hubungan Sebab-Akibat

Sebagaimana halnya dengan system-sistem subbudaya lainnya, sistem-sistem


kausalitas penyakit menunjukkan adanya suatu harmoni dasar didalam dirinya
sendiri, suatu integrasi yang rasional dalam banyak bagiannya. Dan sebagaimana

13
halnya dengan dengan semua sistem subbudaya, sistem-sistem penyebab penyakit
merefleksikan prinsip-prinsip struktural dasar,pola-pola, dan premis-premis dari
kebudayaan asalnya, tempat mereka terjalin didalamnya. Berbicara secara spesifik
tentang sistem-sistem medis non-Barat, kami percaya bahwa manfaat yang
terbesar dari sistem klasifikasi personalistik-naturalistik adalah bahwa hal itu
memungkinkan sustu reduksi dari sejumlah besar penyembuh, teknik-teknik
pengobatan, peramalan dan unsur-unsur medis lainnya yang dideskripsikan bagi
masyarakat umum dalam suatu tatanan yang teratur.
Apabila kita memperhatikan kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek
medis dalam rangka konsep kausalitas, kita lihat bahwa aspek-asoek utama
launnya dari suatu sistem medis tertentu, secara logis berasal dari konsep-konsep
ini.tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa apabila kita diberi gambaran
yang jelas mengenai apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai penyebab
penyakit, kita dapa secra garis besar mengisi unsur-unsur lain dalam sistem medis
tersebut. Sebagai keterangan lebih lanjut, etiologi-etiologi personalistik logisnya
membutuhkan jenis penyembuh tertentu, seorang shaman atau peramal lain, untuk
menentukan bukan hanya penyebab langsung dari suatu peyakit, melainkan juga
yang lebih penting mencari siap yang berada dibelakang penyebab tersebut.
Etiologi-etioogi naturalstik memerlukan jenis penyembuh lain, yakni tabib atau
ahli ramuan yang mengetahui tentang obat-obatan dan pengobatan lainnya yang
akan memulihkan keseimbangan badan. Baik penjelasan kausalitas naturalistik
maupun personalistik tidak ada yang dapat benar-benar menangani konsep
penularan, hanya melalui konsep pengembangan ilmiah tentang patogenlah maka
penularan penyakit dari seorang kepada orang lain dapat dijelaskan dengan
mudah.
Foster (1976) belum lama ini telah membicarakan tentang prinsip hubungan
yang kontras antara etiologi-etiologi personalistik dan naturalistik, yang
disimpulkan sebagai berikut :

1. Etilogi-etiologi komprehensif dan terbatas


Etiologi-etiologi medis personalistik merupakan bagian dari sistem-
sistem penjelasan yang lebih komprehensif, sedangkan etiologi-etiologi

14
naturalistik sebagian terbesar terbatas pada masalah penyakit. Dengan kata
lain, dalam sistem-sistem personalistik, penyakit hanya merupakan suatu
kasus khusus dalam penjelasan tentang segala kematangan. Dalam
berbagai masyarakat dimana terdapat penjelasan personalistik bagi
penyakit, kita dapatkan bahwa agen-agen yang sama, makhluk-makhluk
yang sama, juga ada dibelakang segala kemalangna, misalnya kegagalan
panen, kerugian finansial, pencurian, dan pertengkaran dalam keluarga.
Penyakit bukan merupakan kategori yang terpisah dari kemalangan pada
umumnya.

Sebaliknya etiologi-etiologi yang naturalistik hanya terbatas pada


penyakit-penyakit tertentu, mereka tidak ada hubungan dengan kekringan,
kegagalan perburuan, pertikaian tanah, atatu gangguan-gangguan lain
dalam kehidupan. Dalam hal terdapatnya dikotomi panas-dingin,
peranannya ter batas pada penjelasan tentang penyakit dan bimbingan
untuk pengobatannya. Sebaliknya, walaupun teman-teman yang curang
dan suka yang membuat onar mungkin berada dibelakang kemalangan
tersebut, mereka tidak pernah dituduh sebagai penyebab sakit.

2. Penyakit, religi, dan magi


Pengobatan, magi dan religi sedemikian seringnya didiskusikan, seakan-
akan ketiganya adalah bagian penting dari suatu sistem sehingga prang
jarang menanyakan “Kapankah mereka itu tidak berjalan seiring?” namun
apabila dihubungkan antara religi dan magi dengan sistem-sistem etiologi,
tampak jelas bahwa kedua pihak berkorelasi dengan sistem-sistem
personalistik dan kurang sekali berhubungan dengan sistem naturalistik.
Dalam sistem naturalistik, prosedur pengobatan jarang bersifat ritual, dan
unsur-unsur religi magi sedikit seklai berperanan didalamnya. Tidak
pernah terdengar seorang penyembuh disebut imam (laki-laki maupun
perempuan), seperti yang ada pada banyak di daerah Afrika.

Apabila unsur-unsur religi terdapat dalam pengobatan penyakit dalam


sistem-sistem naturalistik, maka unsur0unsur tersebut secara konseptual

15
berbeda dengan yang ada dalam sistem-sistem personalistik. Disatu pihak,
praktek-ptaktek dan kepercayaan pada kedua sistem tersebut merupakan
cerminan satu sama lain. Di Amerika Latin dan daerah Laut Tengah, para
korban penyakit meletakkan saji-sajian sakral diatas atau didekat patung
Kristus atau Bunda Maria, mereka terlibat dalam keagamaan yang
ditujukan untuk penyembuhan. Namun inilah yang paling pentng,
pemujaan tersebut tidak ditujukan pada makhluk-makhluk yang
bertanggung jawab atas terjadinya penyakit itu, melainkan lebih kepada
makhkuk-makhluk supranatural yang sebagai penasehat bagi manusia,
dapat ikut campus membantu penderita dalam tiap keadaan gawat.
Sebaliknya, dalam sistem personalistik, pengorbanan-pengorbanan dan
saji-sajian dimaksudkan untuk berdamai degan makhluk-makhluk yang
bertanggung jawab atas terjadinya penyakit tersebut.

3. Tingkatan-tingkatan penyebab

Dalam melakukan generalisasi terhadap penelitiannya menegnai orang


LO Dagas di Ghana, Goody menyimpulkan bahwa pada bagian terbesar
dari penduduk yang buta aksara, penjelasan-penjelasan tentang penyakit
yang oleh orang Barat dianggap wajar, tidak cukup untuk menerangkan
tetang penyakit dan kematian. Penduduk mengetahui bahwa gigitan ular
berbisa dapat menyebabkan kematian, namun ular dianggap sebagai
perantara tetapi kerabat orang yang meninggal ingin mengetahui siapa-
siapa dan apa yang menjadi dasar permusuhan terhadap lamarhum
sehingga telah dikirim seekor ular untuk menggigitnya.

Pada sistem naturalistik, penyait biasa dijelaskan melalui penyebab


tunggal, seperti kelebihan panas atau dingin dalam tubuh yang telah
mengacaukan keseimbangan alamiah.

Sistem-sistem personalistik adalah lebih kompleks, dalam arti bahwa dua


tingakatn kausalitas atau lebih dapat dibedakan, dan dalam usaha
penyembuhan tingkatan-tingkatan ini harus diperhitungkan. Paling sedikit
dapat dibedakan antara agen personal (dukun,sihir,hantu, atau dewa) dan

16
teknik yang digunakan oleh agen tersebut (seperti oemasukan objek
penyakit, racun, pencurian jiwa, kesurupan atau ilmu sihir), namun
tindakan-tindakan itu saja biasanya belum dianggap cukup. Agen pelaku
yang berada dibelakang tindakan-tindakan itu harus diidentifikasi dan
dibujuk atau dibuat atak berdaya, jika kesembuhan ingin dibuat permanen.
Maka sebagaimana yang akan kita lihat, tingkatan kausalitas yang berbeda
mata penting untuk memahami perbedaan-perbedaan landasan dalam
teknik-teknik pengobatan yang terdapat dalam kedua sistem tersbut.

4. Shaman dan pengobat lainnya


Sistem-sistem personalistik yang mengenal tingkatan kausalitas ganda
logisnya membutuhkan penyembuh yang memiliki kekuatan Supranatural
atau kekuatan ramalan magis. Shaman dan dukun sihir biasanya tidak
ditemukan dikalangan penduduk yang etiologi utamanya adalah
naturalistik. Baik pasien maupun penyembuh biasanya sepakat tentang apa
yang telah terjadi, dan yang menjadi soal adalah penentuan tentang
pengobatan yang tepat untuk memulihkan kembali keseimbangan yang
hilang. Dalam sisitem-sistem naturalistik, penyembuh cenderung untuk
menjadi doter, dalam arti bahwa mereka telah mempelajari keterampilan
mereka melalui observasi dan praktek, dan bukan memperolehnya melaui
intervensi makhluk gaib.
5. Diagnosis

Sistem etiologi personalistik dan naturalistik juga dapat dibedakan


berdasarkan tehnik-tehnik diagnosis. Pengobatan terhadap gejala-gejala
mungkin merupakan prioritas kedua. Sebaliknya, sejauh yang berkenaan
dengan penyembuh, diagnosisi merupakan hal yang kurang penting dalam
sistem-sistem naturalistik, penentua penyebab dilakukan oleh si pasien
sendiri atau oleh anggota keluarganya.

Diagnosis oleh diri sendiri dalam masyarakat yang menganut etiologi


naturalistik dilukiskan melalui apa yang dilakukan orang Tzintzuntzan,
Meksiko. Apabila seorang individu merasa tidak sehat, ia akan mengingat

17
kembali suatu pengalaman dimalam sebelumnya sehari sebelumnya,
bahkan sebulan sebelumnya atau setahun sebelumnya, sampai suatu
peristiwa diketahui dan dianggap sebagai sesuatu yang telah menimbulkan
gejala yang menganggu kesehatannya.

H. Pengobatan Rakyat Amerika

Pada tingkatan yang paling umum, kita dapat berbicara mengenai suatu
sistem medis rakyat Amerika, yang didefenisikan sebagai semua kepercayaan dan
praktek yang bukan, merupakan bagian dari kedokteran ilmiah yang kuno. Pada
tingkatan yang paling khusus, kita dapa memperdebatkan tentang adanya banyak
pengobatan rakyat di Amerika Serikat, sebagaimana banyaknya kelompok-
kelompok etnis di sana.

1. Pengobatan rakyat Ero-Amerika


Istilah Ero-Amerika digunakan menyebutkan kepercayaan dan praktek
medis para imigran Eropa dan keturunannya di Amerika Serikat. Dalam
tahun – tahun awal dalam kehidupan didaerah baru, pengaruh Indian
terhadap pengobatan rakyat sangat besar ; dibeberapa komunitas bagian
barat pada tahun pertama, dikenal beberapa dokter Indian yang reputasinya
dipandang setaraf dengan dokter kulit putih (Pickard dan Buley 1945 : 36).
Penduduk Amerika pada abad ke-19 yang membutuhkan pertolongan
medis dapat juga berpaling pada pengobatan sekte yang terwujud dalam
bentuk pengobatan Impor dijerman yaitu Hemeopati (Homephaty) atau
obat obatan apotek hidup dari Samuel Thomson , serta dari pengikut , “
Electiesim “ atau pengobatan yang telah mengalami “Reformasi “.
2. Pengobatan rakyat kulit hitam
Kebalikan dari pengobatan Ero – Amerika , pengobatan tradisional kulit
hitam amerika merupakan pengobatan rakyat resmi yang sepenuhnya
merupakan tradisi lisan. Walaupun pengobatan etnis ini telah ada
semenjak budak pertama dibawa ke Amerika Serikat , Varient yang paling
dikenal, yang diumumkan “ Voodo “ Hadoo “ atau “ Sulap “ mulai

18
terbentuk pada awal abad ke 19 disekitar New Orleans . Pengobatan
rakyat kulit hitam juga mencakup unsur unsur yang melintasi lautan
Atlantik langsung dari inggris. Whitten dalam studi mengenai “ ilmu gaib (
occultisme ) jahat “ dicaralina utara “ kagum dengan terhadap
pengembangan praktek praktek ilmu gaib kontemporer tersebut .yang
merupakan asimilasi dengan ilmu gaib eropa pada abad ke -17 dan ke -18 ,
yang menurut pendapat sebagai akibat dari keanggotaan pada gereja –
gereja Eropa , dan khusunya di Coralina utara .
3. Pengobatan rakyat Amerika-Spanyol
Studi mengenai pengobatan rakyat Amerika-Spayol berbeda dengan
studi tentang pengobatan rakyat ero-amerika maupun pengobatan rakyat
kulit hitam, dalam artian bahwa studi itu lebih banyak dilakukan oleh ahli-
ahli antropologi dari pada ahli-ahli Folkor. sehubungan dengan cakupan
yang cukup komprenhensif yang dilakukan oleh ahli ahli antropologi
terhadap pengobatan rakyat lain, maka kelanjutan perhatian terhadap orang
orang Amerika – Spayol diamerika latin , maka kelanjutan perhatian
terhadap orang orang amerika –spanyol yang berbeda dengan rakyat
lainnya.

Dari ilmu singkat ketiga sistem rakyat tersebut, dapat dilihat bagaimana
kepercayan-kepercayaan dan praktek-prakteknya dimasa kini maupun
dimasa lalu mengarah kepada kolerasi kolerasi seperti yang dikemukakan
pada awalnya ini tentang system-sistem medis non-barat. Pertama-tama
jelaslah bahwa antropologi etiologi dikotomi personalistik-naturalalistik
cocok bagi pengobatan rakyat amerika maupun dan sistem-sistem lainnya.
Etiologi–etiologi personalistik mencakup kepercayaan yang luas terhadap
ilmu sihir, mata jahat, dan penyakit akibat hukuman tuhan atas dosa dosa
yang diperbuat .
Penyembuhan dikalangan masyarakat amerika–spayol kebanyakan
tidak mengandalkan Curandero maupun obat-obatan rumah dengan kata
lain, Tuhan adalah penyembuh utama bagi banyak penyakit (dan
kemalangan umumnya), penduduk amerika-spayol sering minta

19
pertolongan orang orang suci, Bunda Maria atau kristus, menyalakan lilin
dan melakukan sembahyang pada altar altar mereka. Seringkali diucapkan
janji kaul atau sumpah pada krisis atau Bunda Maria bila permintaan
mereka terkabul, permohonan harus memenuhi janji janjinya. Yang sering
termasuk Ziarah yng lama kekota diaman patung tersebut dipuja . namun
kristus dan maria semata mata hanya perantara bagi manusia yang menjadi
klien mereka, karena pada akhirnya, tuhannya juga yang menentukan
hasilnya.
Akhirnya adalah menarik untuk melihat, bagaimana dalam banyak
pengobatan rakyat kontemperor, perbedaan antara religi, magi dan
pengobatan menjadi kabur dalam mengamati pengobatan rakyat amerika-
spayol orang merasakan bahwa etiologi etiologi personalistik dan
pengobatan yang berhubungan dengannya menjadi semakin maju
diabandingkan dengan etiologi naturalistic. Para ahli antropologi mulai
dengan mempelajari pengobatan rakyat. Namun dengan cepat bahkan
menjadi tertarik pada masalah-masalah personalistik dan supranatural.

I. Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang Sebagai Etnomedisin

Etiologi dikotomi personalistik naturalistik cocok bagi pengobatan rakyat


Amerika maupun dalam sistem-sistem lainnya. Etologi-etiologi personalistik
mencakup kepercayaan yang luas terhadap ilmu sihir, mata jahat, dan penyakit
akibat hukuman Tuhan atau dosa-dosa yang diperbuat. Etiologi-etiologi
naturalistik meliputi kepercayaan bahwa dingin dalam berbagai cara
menyebabkan penyakit, mungkin pula berbagai penyakit anak-anak yang umum,
dan cedera akibat keseleo atau patah tulang(walaupun hal ini bisa pula akibat dari
ilmu sihir).

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Etnomedisin merupakan studi mengenai praktek medis tradisional yang tidak


berasal dari konsep medis modern, Klasifikasi penyakit lebih dibatasi pada
pengaruh penyakit dan ditandai oleh variasi-variasi penyakit yang berbeda
disetiap kebudayaan, Terapi didalam etnomedisin meliputi prosedur magis,
religious, mekanik dan kimia.
Konsep etnomedisin terbagi 2 yaitu konsep personalistik dan konsep
naturalistik.Etnomedisin merupakan sub bagian dari antropologi medis dan
merupakan istilah kontenporer untuk kelompok pengethuan luas yang berasal dari
rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan untuk menambah
pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi, baik dari alasan teoritis
maupun alasan praktis.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Foster, George M dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Terjemahan.


Jakarta: UI Press.
http://mutmainnahbasri94.blogspot.co.id/2013/05/antropologi-kesehatan-
etnomedisin.html
https://www.scribd.com/doc/179764149/ETNOMEDICINE-rangkuman

22

Anda mungkin juga menyukai