NAMA
PRODI
KELAS/SEMESTER
NIM
Daftar isi
Kata pengantar .......................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................... ii
Bab pendahuluan ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 3
Bab 2 PEMBAHASAN.................................................. 5
2.1 Pengertian Etnopsikiantri................................................................... 5
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Munculnya Etnopsikiatri ............................. 6
Bab 3 Kesimpulan dan Saran................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12
3.1 Saran ................................................................................................. 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ir.
Evan Dimas selaku Dosen mata kuliah Teknik Lingkungan Hidup IPB yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah,
dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
.1.1 Latar Belakang
Sejak dulu, telah muncul berbagai konsep-konsep mengenai sebab-sebab
penyakit maupun cara penanggulangannya di masyarakat. Namun setiap konsep yang
ada, selalu menimbulkan perbedaan seiring dengan perkembangan zaman. Contoh
sederhananya adalah seorang petani jelas memiliki pemahaman yang berbeda jika
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, hingga
tingkat sarjana misalnya. Itu diakibatkan karena adanya perbedaan antara taraf
pendidikan dan perkembangan intelektualnya. Bisa saja mereka yang petani yang
kebanyakan bermukim di desa beranggapan bahwa konsep-konsep pengobatan harus
didasarkan atas kebudayaan setempat. Dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan
yang tinggi wajar saja jika beranggapan bahwa konsep pengobatan yang terbaik adalah
pengobatan medis dengan dasar bahwa perkembangan teknologi saat ini begitu pesat.
Dalam perkembangannya, para ahli antropologi mengembangkan sebuah studi
kasus mengenai penyakit dalam konteks penyakit akut, penyakit infeksi, maupun
penyakit yang melemahkan yang disebut etnomedisin. Secara lebih detail, etnomedisin
merupakan studi yang mencakup tentang bagaimana masyarakat tradisional
memandang dan menangani penyakit jiwa. Namun tidak hanya sampai disitu saja, para
ahli antropologi kemudian mengembangkan pembahasan khusus pada bidang pokok
kedua yang merupakan perhatian dari etnomedisin, suatu bidang yang biasanya
disebut sebagai psikiatri lintas-budaya atau juga disebut etnopsikiatri. Etnopsikiatri ini
meliputi dua hal penting pembahasan yaitu kebudayaan dan kepribadian. Banyaknya
kalangan masyarakat yang senantiasa mengedepankan kepercayaan baik secara
naturalistik maupun personalistik akan terjadinya suatu penyakit tentu memunculkan
polemik tersendiri. Dan hal inilah yang akan dibahas dalam materi etnopsikiatri.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian etnopsikiatri.
1.3.2 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya etnopsikiatri.
1.3.3 Mengetahui keterkaitan etnopsikiatri dengan kesehatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etnopsikiatri
Etnopsikiatri terdiri dari dua kata yaitu etno dan psikiatri. Etno adalah ilmu yang
menyangkut tentang pembahasan terhadap suatu kebudayaan, yang erat hubungannya
dengan kepercayaan masyarakat akan penyebab terjadinya suatu penyakit. Sedangkan
psikiatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Dokter spesialis pada bidang psikiatri disebut psikiater. Mental artinya menyangkut
tentang keadaan dan kestabilan hati dan pikiran manusia dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari. Secara singkat dapat dikatakan bahwa etno berhubungan erat dengan
kebudayaan sedangkan psikiatri berhubungan erat dengan kepribadian. Jadi dapat
disimpulkan bahwa etnopsikiatri adalah suatu ilmu yang membahas mengenai
terjadinya gangguan kesehatan mental dikaji dalam konsep kebudayaan yang ada pada
setiap golongan masyarakat.
Berdasar dari pengertian sehat menurut WHO Health is a state of complete
physical, mental and sosial well being, and not merely the absence of disease or
infirmity, jelas bahwa ada hubungan erat antara penyakit fisik dan mental. Kebutuhan
untuk mengetahui dikotomi antara penyakit fisik dan penyakit mental terus mendorong
berkembangnya ilmu ini. Keberadaan pendapat-pendapat masyarakat yang
berhubungan dengan hal mistis atas terjadinya gangguan mental seperti dari dewa,
leluhur, setan, atau ahli sihir yang masuk ke dalam korbannya, mengambil jiwa-jiwa
mereka, berbicara melalui tubuh mereka, memerintah kehendak mereka, maka dapat
dipastikan bahwa kekacauan, demam, dan kesengsaraan fisik maupun emosional akan
terjadi selanjutnya. Serupa halnya, bila penyakit merupakan suatu hasil dari hilangnya
keseimbangan tubuh, pikiran dan sifat, maka pemulihan kembali keseimbangan yang
seharusnya terdapat di antara unsur-unsur itu sajalah yang dapat menjamin kembalinya
kesehatan.
Perhatian awal dari para ahli antropologi terhadap penyakit mental mulanya
sangatlah jauh dari bidang etnomedisin. Perhatian mereka itu mulai dari pemahaman
atas hubungan antara kepribadian dan kekuatan budaya yang berpengaruh dan
membentuk kepribadian. Dalam konsep etnopsikiatri, mental dapat dipengaruhi akibat
kelakuan yang normal dan abnormal. Berbagai tingkah laku luar biasa yang dianggap
psikiater Barat sebagai penyakit jiwa ditemukan secara luas pada berbagai masyarakat
non-Barat.
cara mengobatinya yaitu dengan mengeluarkan roh halus yang katanya ada pada diri
seseorang melalui bantuan seorang ustadz maupun dukun.
Adanya variasi yang luas dari kelompok sindroma dan nama-nama untuk
menyebutkannya dalam berbagai masyarakat di dunia, baik Barat maupun nonBarat, telah mendorong para Ilmuwan mengenai tingkah laku untuk menyatakan
bahwa gangguan mental adalah suatu mitos, suatu fenomena sosiologis, suatu
hasil dari anggota-anggota masyarakat yang beres yang merasa bahwa mereka
membutuhkan sarana untuk menjelaskan, memberi sanksi dan mengendalikan
tingkah laku semua mereka yang menyimpang atau yang berbahaya, tingkah laku
yang kadang-kadang hanya berbeda dengan tingkah laku mereka sendiri.
2.2.2 Pemahaman Etiologi-etiologi tentang Gangguan Mental
Tulisan-tulisan etnografi penuh dengan penjelasan tentang bagaimana para
warga kelompok yang dipelajari menjelaskan tentang penyakit fisik, dan dalam tahuntahun yang silam, sejumlah tipologi kausalitas, telah dilakukan. Sebaliknya,
pengetahuan kita mengenai bagaimana masyarakat-masyarakat awam menjelaskan
gangguan mental atau penyakit jiwa sangat kurang tersusun secara sistematis.
Paling sedikit, hal ini sebagian terjadi karena banyak orang tidak membuat
pembedaan yang tajam tentang etiologi-etiologi antara penyakit fisik dan gangguan
mental. Sejauh generalisasi yang ada, nampaknya sejumlah besar gangguan mental
atau penyakit jiwa non-Barat lebih dijelaskan secara personalistik daripada secara
naturalistik : seperti kesurupan oleh hantu, roh, atau dewa, hukuman karena
melanggar tabu, atau karena ilmu sihir. Contoh-contoh berikut ini memberikan sedikit
gambaran tentang jangkauan etiologi-etiologi gangguan mental.
keberadaan etnopsikiatri sudah memberikan penjelasan bahwa etiologi dari
banyak gangguan mental dapat dipahami pula hanya apabila konteks sosialnya yang
merupakan pencetusnya dipelajari, pengetahuan sering diperoleh melalui proses
eliminasi. Pada masyarakat Indonesia, untuk melakukan pendekatan etnopsikiatri,
harus banyak dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor psikologis,
pengalaman-pengalaman hidup, dan stres.
2.2.3 Perbedaan Cara Pandang Pengobatan Gangguan Mental
Tak dapat dipungkiri bahwa perbedaan itu akan senatiasa terjadi di masyarakat
apapun itu, tak terkecuali metode atau cara pandang pengobatan terhadap gangguan
mental. Etnopsikiatri kemudian muncul sebagai sebuah representasi dari para ahli
antroplogi mengenai bagaimana sebenarnya budaya memandang sebuah gangguan
mental. Mereka tak ingin terpaku dengan pengobatan medis semata, namun coba
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Etnopsikiatri adalah suatu ilmu yang membahas mengenai terjadinya gangguan
kesehatan mental dikaji dalam konsep kebudayaan yang ada pada setiap
golongan masyarakat.
3.1.2 Tiga faktor utama yang menimbulkan munculnya etnopsikiatri adalah munculnya
sikap normal dan abnormal, pemahaman etiologi-etiologi terhadap gangguan
mental, serta perbedaan cara pandang dalam pengobatan gangguan mental.
3.1.3 Keterkaitan etnopsikiatri dalam kesehatan dapat kita amati jelas dalam cara
pengobatan yang beragam di setiap daerah, tujuan perawatan dan orang yang
mengobatinya. Ini saling terhubung erat karena budaya dan kesehatan bagi
masyrakat saling beriringan.a
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang
etnopisikiatri. Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
ke depannya akan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Iffah Nor. 2014. Segala tentang Mitos Ada di Sini.Yogyakarta: Syura Media
Utama.
Fitriani, Sinta. 2010. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Marimbi, Hanum. 2009. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan.Yogyakarta : Nuha
Medika.
Residen Bagian Psikiatri UCLA. 1997. Psikiatri. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Ethnopsikiatri (online)http://ivocute.blogspot.com/2012/06/etnopsikiatri.html diakses
pada 18 juni 2014.
Etnomedisin & etnopsikiatri (online) http://davi-davidself.blogspot.com diakses pada 20
juni 2014.
Teori-teori kebudayaan (online)http://rahmaramadhan11.blogspot.com/2010/06/teoriteori-kebudayaan-dan.html diakses pada 18 juni 2014.