Anda di halaman 1dari 22

antropologi kesehatan etnomedisin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etnomedisin, istilah kontenporer untuk kelompok pengethuan luas yang berasal

dari rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan untuk

menambah pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi, baik dari alasan

teoritis maupun alasan praktis.

Etnomedisin yang berkenaan dengan konsep kausalitas, menemukan bahwa

hanya ada sedikit sekali kerangka kognitif pada masyarakat non barat yang penting

untuk “ menjelaskan “tentang adanya penyakit ( desease ), ditemukan bahwa suatu

bagian atas dua telah cukup untuk membedakan kategori kategori besar, atau

system system . usul kami ( Foster dan Anderson ) adalah menyebut pembagian

atas dua itu dengan istilah istilah personalistik dan naturalistic . walaupun istilah

istilah tersebut merujuk secara khusus kepada konsep konsep kausalitas, keduanya

dapat juga dipakai untuk menyebut seluruh sistem medis (yakni tidak hanya kausal ,

melainkan juga seluruh tingkah laku yang berhubungan, yang bersumber pada

pandangan- pandangan tersebut ).

Salah satu tulisan ahli antropologi yakni Erwin Ackerknecth pada tahun 1940-an,

tanpa malu-malu membahas mengenai pengobatan primitif, hal ini dikarenakan

mereka melakukan penelitian pada masyarakat primitif. Namun pada saat setelah

Perang Dunia II, studi antropologi berubah dari masyarakat primitif ke masyarakat

desa, membuat para ahli antropologi dalam hal mendeskripsikan sistem medis yang
berbeda dengan sistem medis barat merasa kebingungan mengenai peristilahan.

Seperti istilah Redfield yakni “pengobatan rakyat” (folk medicine), yang menimbulkan

kebingungan, karena dalam masyarakat yang teknologinya maju, pengobatan

populer sering pula disebut sebagai pengobatan “rakyat”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Etnomedisin ?

2. Apakah Etiologi Penyakit ?

3. Bagaimana Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik ?

4. Apa Konsep-konsep Sebab-Akibat dalam Sistem Naturalistik ?

5. Apakah Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab ?

6. Bagaimana Hubungan Sebab-Akibat ?

7. Bagaimana Pengobatan Rakyat Amerika ?

8. Bagaimana Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang Sebagai Etnomedisin ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Etnomedisin.

2. Untuk Mengetahui Etiologi Penyakit.

3. Untuk Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik.

4. Untuk Mengetahui Konsep-konsep Sebab-Akibat dalam Sistem Naturalistik.

5. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab.

6. Untuk Mengetahui Hubungan Sebab-Akibat.

7. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengobatan Rakyat Amerika.

8. Untuk Mengetahui Bagaimna Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang Sebagai

Etnomedisin.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal

mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat

tertentu. Aspek etnomedisin merupakan aspek yang muncul seiring perkembangan

kebudayaan manusia dibidang antropologi medis, etnomedisin memunculkan

termonologi yang beragam. Cabang ini sering disebut pengobatan tradisionil,

pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral.


Erwin Ackerknecht, seorang dokter ahli etnologi pada tahun 1940 berbicara

“pengobatan primitif”, yang dilukiskan sebagai terutama religius magis yang

memanfaatkan beberapa elemen rasional (1971 ).

B. Masalah Peristilahan

Dalam hal mendiskripsikan system medis yang berbeda dengan system medis

barat, ahli-ahli antropologi merasa kebingungan menghadapi masalah peristilahan.

Semua istilah yang umum dipakai menunjukkan kesenjangan kualitatif antara

pengobatan modern dan pengobatan yang merupakan hasil perkembangan budaya

pribumi,suatu dikotomi yang ditekankan dengan penggunaan istilah-istilah yang

kontras seperti ilmiah versus primitif, Barat versus non barat dan modern versus

tradisional. Walaupun kesenjangan kualitatif itu ada, dalam suatu era relativisme

kebudayaan yang ekstrim, banyak orang dikacaukan oleh istilah-istilah yang

memerlukan evaluasi. Para penulis terdahulu tidak diganggu oleh masalah ini.

Mereka memang meneliti masyarakat-masyarakat primitive, maka wajarlah jika

mereka bicara mengenai pengobatan primitive.

Karena tradisi maupun karena seringnya penggunaan di dalam kepustakaan

masih terbersit keinginan untuk tetap menggunakan suatu istilah yang berasal dari

kategorisasi antropologi tradisional. Ackernecht sendiri juga merasakan perlunya

perubahan ; seperti dalam buku karangannya yang mengalami perubahan di tahun

1971.

Namun apabila berpindah dari kerangka tipe kemasyarakatan kepada kerangka

etiologi, kepada konsep tentang kausalitas penyakit, akan lebih banyak menghindari

implikasi yang merendahkan dari istilah terdahulu itu dan penjelasannya yang rumit

di masa berikutnya. Kami tidak mudah menghapus begitu saja kata-kata seperti

“Barat”, “ilmiah”, “kontemporer” (masa kini), “non-Barat”, “tradisional”, “pribumi” (asli),


namun kami yakin bahwa apabila istilah-istilah ini digunakan dalam konteks system

klasifikasi dengan label istilah-istilah yang relative netral, maka istilah-istilah itu tidak

akan merugikan siapapun.

C. Etiologi Penyakit

Setelah melakukan survei terhadap kepustakaan etnomedisin yang berkenaan

dengan konsep-konsep kausalitas, kami mejadi heran waktu bahwa ada sedikit

sekali kerangka kognitif pada masyarakat-masyarakat non-Barat yang penting untuk

“menjelaskan” tentang adanya penyakit (disease). Kami temukan bahwa suatu

pembagian atas dua telah cukup untuk membedakan kategori-kategori besar, atau

sistem-sistem. Walaupun istilah-istilah tersebut merujuk secara khusus kepada

konsep-konsep kausalitas,keduanya dapa juga dipakai untuk menyebut seluruh

sistem-sistem medis (yakni tidak hanya kausal melainkan juga seluruh tingkah laku

yang berhubungan, yang bersumber pada pandangan-pandangan tersebut).

Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh dua faktor.

Pertama penyakit yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa, lelembut,

makhluk halus, manusia, dansebagainya. Pandangan ini disebut pandangan

personalistik. Penyakit juga dapat disebabkan karena terganggunya keseimbangan

tubuh karena unsur-unsur tetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya.

Kajian tentang ini disebut kajian natural atau nonsupranatural. Di dalam realitas,

kedua prinsip tersebut saling tumpang tindih, tetapisangat berguna untuk mengenai

mengenai konsep-konsep dalam etnomedisin (Foster danAnderson, 1986:63-64).

1. Sistem-Sistem Medis Personalistik

Adalah suatu sistem dimana penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari

suatu agen yang aktif, yang berupa mahluk supranatural (mahluk gaib, atau dewa),

mahluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun mahluk
manusia (tukang sihir). Orang sakit adalah korbannya, objek dari agresi atau

hukuman yang ditujukan khusus kepadanya untuk alasan – alasan yang khusus

menyangkut dirinya saja.

2. Sistem-sistem Medis Naturalistik.

Adalah penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik yang bukan

pribadi. Sistem naturalistik mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat

terjadi karena unsur-unsur yang tetap didalam tubuh seperti panas, dingin,cairan

tubuh (humor atau dosha) yin dan yang ,berada dalam keadaan yang seimbang

menurut usia, dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkuan

sosialnya. Apabila keseimbangan ini terganggu,maka hasilnya adalah timbulnya

penyakit.

Dikotomi sistem klasifikatoris yang hampir serupa dengan aneka terminologi

digunakan pula oleh ahli-ahli antropologi lain. Sebagai contoh, kategori Seijas

tentang “supranatural” dan “nonsupranatural” dekat artinya dengan kategori

personalistik dan naturalistik kami, seperti yang nampak jelas pada kalimat-kalimat

berikut ini : “Kategori-kategori etiologi supranatural merujuk kepada penjelasan yang

menenpatkan asal usul penyakit (disease) pada kekuatan-kekuatan yang terasa

dahsyat,agen-agen atau tindakan-tindakan-tindakan yang tak dapat diobservasi

secara langsung.

D. Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik

Inti dari kausalitas dalm sistem-sistem personalistik dapat dibaca dalam tulisan Glick

mengenai penduduk Gimi dar dataran tinggi Nugini: “Penyakit disebabkan oleh

agen-agen yang dengan beberapa cara menjatuhkan kekuatan mereka atas diri para

kosrban mereka. Agen-egen tersebut dapat berupa makhluk manusia “manusia

super” atau bukan manusia ; namun senantiasa dipandang sebagai makhluk yang
keras hati, yang tidak bertindak sembarangan melainkan sebagai respon terhadap

motif pribadi yang disadari (Glick 1967 : 36). Peran sentral dari agen juga ditemukan

dikalangan orang Abron di Pantai Gading, dimana penduduknya mempunyai

kepercayaan bahwa orang menjadi sakit dan meninggal karena beberapa kekuatan

terjadi atas diri mereka. “Teori orang Abron mengenai penyakit (disease) meliputi

sejumlah agen yang dapat bertanggung jawab atas suatu kondisi khusus,

masingmasing dihubungkan dengan suatu perangkat kemungkinan alasan-alasan

untuk menyebarkan penyakit. Agen-agen itu dapat melintasi alam natural dan

supranatural.

Dalam menguraikan sistem-sistem dimana ide-ide tentang kausalitas

personalistik menonjol, sungguh menarik, betapa orang sering kali membaca bahwa

hampr semua kematian dan penyakt terjadi akibat agen-agen “sebab-sebab” yang

bagi orang barat dianggap biasa, dalam anggapan penduduk cocok dengan model

ini. Harley mendaftar sejumlah 16 penyebab penyakit dan kematian tak wajar,

termasuk ilmu sihir, keracunan, pelanggaran pantangan, kekuatan fetish dan

binatang jadi-jadian. Kasus wajar terbatas pada penyakit-penyakit yang sederhana

yang diobati dengan ramuan tumbuh-tumbuhan, usia tua yang menuju ke kematian .

Kepercayaan tentang kausalitas penyakit yang bersifat personalistik menonjol

dalam data-data medis dan kesehatan yang tercatat dalam etnografi klasik tentang

masyarakat-masyarakat primitif.

E. Konsep-konsep Sebab-Akibat dalam Sistem Naturalistik

Berlawanan dengan sistem-sistem personalistik,sistem-sistem naturalistic

menjelaskan tentang penyakit (illness) dalam istilah-istilah sistemik yang bukan

pribadi, disini agen yang aktiv tidak menjalankan peranannya. Dalam sistem-sistem

ini, keadaan sehat sesaui dengan model kesembangan, apabila keseimbangan ini
terganggu dari luar maupun dari dalam oleh kekuatan-kekauatan alam seperti

panas,dingin atau kadang-kadang emosi yang kuat maka terjadilah penyakit. Kata-

kata yang digunakan kadang-kadang menunjukkan suhu yang actual, namun lebih

sering dalam tulisan itu diekspresikan keadaan yang tidak langsung berhubungan

dengan panas atau dingin.

Khusus untuk pengobatan penyakit naturalistik, biasanya digunakan bahan-

bahan dari tumbuhan (herbalmedicine) dan hewan (animalmedicine) atau gabungan

kedua. Sementara untuk penyakit personalitik banyak digunakan pengobatan

dengan ritual dan magis. Sehat adalah apabila unsur-unsur dasar dalam tubuh

manusia “humor”, Yin dan Yang, serta dhosa dalam Ayuverda berada dalam

keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu.

Dewasa ini ada 3 konsep penyakit dan pengobatan naturalistik yang

mendominasi etnomedisin dunia. Konsep tersebut ialah patologi humoral (kini

terdapat di Amerika Latin ), pengobatan Ayurveda (di India dan Negara-negara

sekelilingnya) serta pengobatan tradisonal Cina.

1. Patologi Humoral

Patologi humorl berdasarkan atas konsep ‘humor” (cairan) dalam tubuh

manusia. Akarnya ditemukan dalam teori Yunani mengenai empat unsur

(tanah,air,udara,api) yang telah dikenal sejak abad ke-6 s.M. pada masa

Hippocrates (lahir tahun 460 s.M.), teori ini telah ditambah dengan konsep paralel

mengenai empat kualitas yaitu panas,dingin, kering, lembab yang apabila

diintegrasikan dengan teori aslinya, menghasilkan konsep empat “humor” dengan

kualitas yang dihubungkannya : darah (panas dan lembab), flegma atau lendir
(dingin dan lembab), empedu hitam juga disebut “murung” atau “melankoli” (dingin

dan kering) serta empedu kuning atau “bertempramen buruk” (panas dan kering).

Teori keseimbangan mengenai kesehatan telah berkembang di masa Yunani

kuno, hal itu dibaktikan oleh deskripsi Hippocrates tentang penyakit : “Tubuh

manusia mengandung darah, flegma, empedu kuning, dan empedu hitam. Unsur-

unsur inilah yang membentuk tubuh manusia dan menyebabkan tubuh manusia

merasakan sakit atau sehat. Sehat terutama merupakan keadaan dimana unsur-

unsur tersebut merupakan substansi tersebut berada dalam proporsi yang tepat satu

dengan lainnya, baik dalam kekuatan dan kuantitasnya, dan tercampur dengan

sempurna. Rasa sakit timbul apabila salah satu dari substani-substansi itu

menunjukkan kekurangan atau kelebihan, atau terpisah dalam tubuh sehingga tidak

bercampur baik satu sama lainnya.

Walaupun hipocrates nampaknya tidak secar tepat menentukan kualitas-

kualitas-kualitas dari humor tersebut, ia jelas memahami kualitas-kualitasnya dan

melihat bahwa berbagai humor itu juga bervariasi kuantitasnya dari tahun ke tahun,

tergantung pada iklim dan cuaca. Flegma bertambah pada musim dingin karena

sebagai humor yang terdingin, humor ini sesuai dengan musim dingin. Pada musim

semi, kuantitas darh meningkat, dirangsang oleh hari-hari yang basah dan panas

pada musim hujan . karena humor itu lembab dan panas, maka bagian dari tahun

tersebut paling cocok dengan darah. Dimusim panas, walau darah tetap kuat,

empedu semakin bertambah, dan menguasai tubuh selama musim panas dan

musim gugur. Cuaca musim panas dan kering adalah baik bagi empedu kuning

namun dengan tibanya musim gugur yang dingin dan kering, maka empedu

didinginkan, dan empedu hitam berpengaruh lebih besar..


Karena adanya variasi musiman tiap tahun, menurut Hipocrates wajarlah bahwa

penyakit-penyakit akan timbul hanya pada waktu-waktu tertentu saja dalam setahun

karena itu, dalam pengobatannya dokter harus ingat bahwa setiap penyakit akan

paling menonjol pada musim yang cocok dengan sifat-sifatnya. Sebagai tambahan,

pengobatan harus ditunjukkan pada usaha melawan sebab-sebab penyakit :

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan makan disembuhkan dengan

berpuasa; penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kekurangan makan

disembuhkan dengan cara memberikan makanan. Penyakit-penyakit yang

disebabkan dengan kerja keras disembuhkan dengan istrahat; penyakit-penyakit

yang disebabkan oleh kemalasan diobati dengan kerja keras. Singkatnya, dokter

harus menanggulangi penyakit dengan prinsip oposisi terhadap oenyebab penyakit,

sesuai dengan bentuknya, pengaruh musimnya dan pengaruh usianya,

menghadapai ketegangan dengan kesantaian dan sebaliknya. Ini akan membantu

pasien dan merupakan prinsip-prinsip dari penyembuhan.

2. Pengobatan Ayurveda

Di india pada masa ini, banyak makanan dianggap mempunyai kualitas

memanskan atau medinginkan, dan seperti dalam patologi humoral, kombinasi yang

tepat dari macam-macam makanan dan ramuan-ramuan dapat memulihkan

keseimbangan tubuh yang terganggu. Makanan garam (panas) meliputi telur,

daging, susu, dahl, madu dan gula; makanan tonda (dingin) meliputi sari buah-

buahan, yoghurt, keju asam, nasi dan air. Kepercayaan ini berasal dari pengobatan

Ayurveda India, suatu sistem pengobatan pribumiyang pertama kali muncul dalm

tulisan-tulisan veda pada tahap awal di abad pertama sebelum masehi. Namun

naskah-naskah awal tersebut menumpahkan kata-kata kutukan terhadap setan-

setan, tukang sihir, musuh-musuh; tentang jimat-jimat untuk membuang berbagai


penyakit ayng didatangkan oleh setan-setan oatau oleh dewa-dewa sebagai

hukuman atas dosa-dosa manusia.

Menurut teori Ayurveda, alam semesta terdiri dari empat unsur yang sama,

seperti yang dikenal oleh orang Yunani (bumi,air,api,udara) ditambah unsur ke lima

yaitu eter (ether). Pengaturan dari kelima unsur tersebut dalam tubuh, dimana

masing-masing unsur memiliki lima bentuk “halus” dan lima bentuk “material”,

merupakan suatu mikrokosmos dari alam semesta. Tubuh manusia juga memiliki

tiga humor yang disebut dosha yakni flegma atau cairan lendir, empedu atau cairan

empedu serta angina tau gas dalam saluran pencernaan. Keadaan sehat terjadi

apabila ketiga dosha tersebut berada dalam keadaan seimbang; sedangkan sakit

terjadi apabila satu atau lebih dosha tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dosha

juga dihubungkan dengan suai dan musim; unsure flegma diasosiasikan dengan

muda dan musim pertumbuhan, empedu dihubungkan dengan usia baya dan musim

hujan, sedangkan angin dengan usian tua dan cuaca dingin yang kering.

3. Pengobatan tradisional Cina

Pengobatan tradisional cina mewakili kasus khusus tenang konsep sentral

dalam kosmologi Cina, “pasang kekuatan yin dan yang, dimana interaksi mereka

yang terus menerus berada dibalik selurh gejala ala, termasuk pembentukan dan

berfungsinya tubuh manusia”. Seperti telah disebutkan, keseimbangan yang tepat

antara yin dan yang dalam tubuh adalah penting untuk kesehatan. Prinsip harmoni

ini, yang memandang penyakit terutama disebabkan oleh kerusakan akibat unsur

luar atau dalam, sebab-sebab fisik atau mental, tetap merupakan masalah pokok

dalam pengobatan Cina selanjutnya.

F. Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab


Dengan berpendapat bahwa pada umumnya etiologi-etiologi medis non-Barat

dapat dihimpun dibawah bab personalistik attau naturalistik, tentu kami melakukan

generalisasi. Dan sebagaimana halnya dengan generalisasi, selalu ada hal-hal yang

tidak dapat dimasukkan secara tepat ke dalam skema besar tersebut. Kepercayaan

yang tersebar luas bahwa pengalaman-pengalaman emosional yang kuat seperti iri,

takut,sedih,malu, dapa mengakibatkan penyakit, tidaklah tepat untuk ditaruh didalam

salah satu dari dua kategori besar tersebut.

Masalah-masalah yang inheren dalam usaha membuat suatu sistem klasifikasi

yang terlalu ketat juga Nampak dalam uraian Potter mengenai hilangnya jiwa. Jiwa-

jiwa kana-kanak yang merupakan korban utama, dianggap terikat secara kendor

dalam tubuh-tubuh mereka, jiwa-jiwa itu dapat lepas, baik karena ketakutan atau

karena hantu-hantu yang lapar atau jahat, yang memasuki tubuh dan mencuri jiwa

tersebut. Pada kasus yang pertama, penyebabnya bersifat naturalistik pada kasus

berikutnya hal itu jelas bersifat personalistik.

G. Hubungan Sebab-Akibat

Sebagaimana halnya dengan system-sistem subbudaya lainnya, sistem-sistem

kausalitas penyakit menunjukkan adanya suatu harmoni dasar didalam dirinya

sendiri, suatu integrasi yang rasional dalam banyak bagiannya. Dan sebagaimana

halnya dengan dengan semua sistem subbudaya, sistem-sistem penyebab penyakit

merefleksikan prinsip-prinsip struktural dasar,pola-pola, dan premis-premis dari

kebudayaan asalnya, tempat mereka terjalin didalamnya. Berbicara secara spesifik

tentang sistem-sistem medis non-Barat, kami percaya bahwa manfaat yang terbesar

dari sistem klasifikasi personalistik-naturalistik adalah bahwa hal itu memungkinkan

sustu reduksi dari sejumlah besar penyembuh, teknik-teknik pengobatan, peramlan


dan unsur-unsur medis lainnya, yang dideskripsikan bagi masyarakat umum dalam

suatu tatanan yang teratur.

Apabila kita memperhatikan kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek

medis dalam rangka konsep kausalitas, kita lihat bahwa aspek-asoek utama launnya

dari suatu sistem medis tertentu, secara logis berasal dari konsep-konsep

ini.tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa apabila kita diberi gambaran yang

jelas mengenai apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai penyebab penyakit,

kita dapa secra garis besar mengisi unsur-unsur lain dalam sistem medis tersebut.

Sebagai keterangan lebih lanjut, etiologi-etiologi personalistik logisnya

membutuhkan jenis penyembuh tertentu, seorang shaman atau peramal lain, untuk

menentukan bukan hanya penyebab langsung dari suatu peyakit, melainkan juga

yang lebih penting mencari siap yang berada dibelakang penyebab tersebut.

Etiologi-etioogi naturalstik memerlukan jenis penyembuh lain, yakni tabib atau ahli

ramuan yang mengetahui tentang obat-obatan dan pengobatan lainnya yang akan

memulihkan keseimbangan badan. Baik penjelasan kausalitas naturalistik maupun

personalistik tidak ada yang dapat benar-benar menangani konsep penularan, hanya

melalui konsep pengembangan ilmiah tentang patogenlah maka penularan penyakit

dari seorang kepada orang lain dapat dijelaskan dengan mudah.

Foster (1976) belum lama ini telah membicarakan tentang prinsip hubungan yang

kontras antara etiologi-etiologi personalistik dan naturalistik, yang disimpulkan

sebagai berikut :

1. Etilogi-etiologi komprehensif dan terbatas

Etiologi-etiologi medis personalistik merupakan bagian dari sistem-sistem

penjelasan yang lebih komprehensif, sedangkan etiologi-etiologi naturalistik

sebagian terbesar terbatas pada masalah penyakit. Dengan kata lain, dalam sistem-
sistem personalistik, penyakit hanya merupakan suatu kasus khusus dalam

penjelasan tentang segala kematangan. Dalam berbagai masyarakat dimana

terdapat penjelasan personalistik bagi penyakit, kita dapatkan bahwa agen-agen

yang sama, makhluk-makhluk yang sama, juga ada dibelakang segala kemalangna,

misalnya kegagalan panen, kerugian finansial, pencurian, dan pertengkaran dalam

keluarga. Penyakit bukan merupakan kategori yang terpisah dari kemalangan pada

umumnya.

Sebaliknya etiologi-etiologi yang naturalistik hanya terbatas pada penyakit-

penyakit tertentu, mereka tidak ada hubungan dengan kekringan, kegagalan

perburuan, pertikaian tanah, atatu gangguan-gangguan lain dalam kehidupan.

Dalam hal terdapatnya dikotomi panas-dingin, peranannya ter batas pada

penjelasan tentang penyakit dan bimbingan untuk pengobatannya. Sebaliknya,

walaupun teman-teman yang curang dan suka yang membuat onar mungkin berada

dibelakang kemalangan tersebut, mereka tidak pernah dituduh sebagai penyebab

sakit.

2. Penyakit, religi, dan magi

Pengobatan, magi dan religi sedemikian seringnya didiskusikan, seakan-akan

ketiganya adalah bagian penting dari suatu sistem sehingga prang jarang

menanyakan “Kapankah mereka itu tidak berjalan seiring?” namun apabila

dihungkan antara religi dan magi dengan sistem-sistem etiologi, tampak jelas bahwa

kedua pihak berkorelasi dengan sistem-sistem personalistik dan kurang sekali

berhubungan dengan sistem0sistem naturalistik. Dalam sistem naturalistik, prosedur

pengobatan jarang bersifat ritual, dan unsur-unsur religi magi sedikit seklai

berperanan didalamnya. Tidak pernah terdengar seorang penyembuh disebut imam

(laki0laki maupun perempuan), seperti yang ada pada banyak di daerah Afrika.
Apabila unsur-unsur religi terdapat dalam pengobatan penyakit dalam sistem-

sistem naturalistik, maka unsur0unsur tersebut secara konseptual berbeda dengan

yang ada dalam sistem-sistem personalistik. Disatu pihak, praktek-ptaktek dan

kepercayaan pada kedua sistem tersebut merupakan cerminan satu sama lain. Di

Amerika Latin dan daerah Laut Tengah, para korban penyakit meletakkan saji-sajian

sakral diatas atau didekat patung Kristus atau Bunda Maria, mereka terlibat dalam

keagamaan yang ditujukan untuk penyembuhan. Namun inilah yang paling pentng,

pemujaan tersebut tidak ditujukan pada makhluk-makhluk yang bertanggung jawab

atas terjadinya penyakit itu, melainkan lebih kepada makhkuk-makhluk supranatural

yang sebagai penasehat bagi manusia, dapat ikut campus membantu penderita

dalam tiap keadaan gawat. Sebaliknya, dalam sistem personalistik, pengorbanan-

pengorbanan dan saji-sajian dimaksudkan untuk berdamai degan makhluk-makhluk

yang bertanggung jawab atas terjadinya penyakit tersebut.

3. Tingkatan-tingkatan penyebab

Dalam melakukan generalisasi terhadap penelitiannya menegnai orang LO

Dagas di Ghana, Goody menyimpulkan bahwa pada bagian terbesar dari penduduk

yang buta aksara, penjelasan-penjelasan tentang penyakit yang oleh orang Barat

dianggap wajar, tidak cukup untuk menerangkan tetang penyakit dan kematian.

Penduduk mengetahui bahwa gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kematian,

namun ular dianggap sebagai perantara tetapi kerabat orang yang meninggal ingin

mengetahui siapa-siapa dan apa yang menjadi dasar permusuhan terhadap

lamarhum sehingga telah dikirim seekor ular unk menggigitnya.

Pada sistem naturalistik, penyait biasa dijelaskan melalui penyebab tunggal,

seperti kelebihan panas atau dingin dalam tubuh yang telah mengacaukan

keseimbangan alamiah.
Sistem-sistem personalistik adalah lebih kompleks, dalam arti bahwa dua

tingakatn kausalitas atau lebih dapat dibedakan, dan dalam usaha penyembuhan

tingkatan-tingkatan ini harus diperhitungkan. Paling sedikit dapat dibedakan antara

agen personal (dukun,sihir,hantu, atau dewa) dan teknik yang digunakan oleh agen

tersebut (seperti oemasukan objek penyakit, racun, pencurian jiwa, kesurupan atau

ilmu sihir), namun tindakan-tindakan itu saja biasanya belum dianggap cukup. Agen

pelaku yang berada dibelakang tindakan-tindakan itu harus diidentifikasi dan dibujuk

atau dibuat atak berdaya, jika kesembuhan ingin dibuat permanen. Maka

sebagaimana yang akan kita lihat, tingkatan kausalitas yang berbeda mata penting

untuk memahami perbedaan-perbedaan landasan dalam teknik-teknik pengobatan

yang terdapat dalam kedua sistem tersbut.

4. Shaman dan pengobat lainnya

Sistem-sistem personalistik yang mengenal tingkatan kausalitas ganda logisnya

membutuhkan penyembuh yang memiliki kekuatan Supranatural atau kekuatan

ramalan magis. Shaman dan dukun sihir biasanya tidak ditemukan dikalangan

penduduk yang etiologi utamanya adalah naturalistik. Baik pasien maupun

penyembuh biasanya sepakat tentang apa yang telah terjadi, dan yang menjadi soal

adalah penentuan tentang pengobatan yang tepat untuk memulihkan kembali

keseimbangan yang hilang. Dalam sisitem-sistem naturalistik, penyembuh

cenderung untuk menjadi doter, dalam arti bahwa mereka telah mempelajari

keterampilan mereka melalui observasi dan praktek, dan bukan memperolehnya

melaui intervensi makhluk gaib.

5. Diagnosis

Sistem etiologi personalistik dan naturalistik juga dapat dibedakan berdasarkan

tehnik-tehnik diagnosis. Pengobatan terhadap gejala-gejala mungkin merupakan


prioritas kedua. Sebaliknya, sejauh yang berkenaan dengan penyembuh, diagnosisi

merupakan hal yang kurang penting dalam sistem-sistem naturalistik, penentua

penyebab dilakukan oleh si pasien sendiri atau oleh anggota keluarganya.

Diagnosis oleh diri sendiri dalam masyarakat yang menganut etiologi naturalistik

dilukiskan melalui apa yang dilakukan orang Tzintzuntzan, Meksiko. Apabila seorang

individu merasa tidak sehat, ia akan mengingat kembali suatu pengalaman dimalam

sebelumnya sehari sebelumnya, bahkan sebeulan sebelumnya, atau setahun

sebelumnya, sampai suatu peristiwa diketahui dan dianggap sebagai sesuatu yang

telah menimbulkan gejala yang menganggu kesehatnnya.

H. Pengobatan Rakyat Amerika

Pada tingkatan yang paling umum, kita dapat berbicara mengenai suatu sistem

medis rakyat Amerika, yang didefenisikan sebagai semua kepercayaan dan praktek

yang bukan, merupakan bagian dari kedokteran ilmiah yang kuno. Pada tingkatan

yang paling khusus, kita dapa memperdebatkan tentang adanya banyak pengobatan

rakyat di Amerika Serikat, sebagaimana banyaknya kelompok-kelompok etnis di

sana.

1. Pengobatan rakyat Ero-Amerika

Istilah Ero-Amerika digunakan menyebutkan kepercayaan dan praktek medis

para imigran Eropa dan keturunannya di Amerika Serikat. Dalam tahun – tahun awal

dalam kehidupan didaerah baru, pengaruh Indian terhadap pengobatan rakyat

sangat besar ; dibeberapa komunitas bagian barat pada tahun pertama, dikenal

beberapa dokter Indian yang reputasinya dipandang setaraf dengan dokter kulit

putih (Pickard dan Buley 1945 : 36). Penduduk Amerika pada abad ke-19 yang

membutuhkan pertolongan medis dapat juga berpaling pada pengobatan sekte yang

terwujud dalam bentuk pengobatan Impor dijerman yaitu Hemeopati (Homephaty).


Atau obat obatan apotek hidup dari Samuel Thomson , serta dari pengikut , “

Electiesim “ atau pengobatan yang telah mengalami “Reformasi “.

2. Pengobatan rakyat kulit hitam

Kebalikan dari pengobatan Ero – Amerika , pengobatan tradisional kulit hitam

amerika merupakan pengobatan rakyat resmi yang sepenuhnya merupakan tradisi

lisan . Walaupun pengobatan etnis ini telah ada semenjak budak pertama dibawa ke

Amerika Serikat , Varient yang paling dikenal, yang diumumkan “ Voodo “ Hadoo “

atau “ Sulap “ mulai terbentuk pada awal abad ke 19 disekitar New Orleans .

Pengobatan rakyat kulit hitam juga mencakup unsur unsur yang melintasi lautan

Atlantik langsung dari inggris. Whitten dalam studi mengenai “ ilmu gaib ( occultisme

) jahat “ dicaralina utara “ kagum dengan terhadap pengembangan praktek praktek

ilmu gaib kontemporer tersebut .yang merupakan asimilasi dengan ilmu gaib eropa

pada abad ke -17 dan ke -18 , yang menurut pendapat sebagai akibat dari

keanggotaan pada gereja – gereja Eropa , dan khusunya di Coralina utara .

3. Pengobatan rakyat Amerika-Spanyol

Studi mengenai pengobatan rakyat Amerika-Spayol berbeda dengan studi

tentang pengobatan rakyat ero-amerika maupun pengobatan rakyat kulit hitam ,

dalam artian bahwa studi itu lebih banyak dilakukan oleh ahli-ahli antropologi dari

pada ahli-ahli Folkor . sehubungan dengan cakupan yang cukup komprenhensif

yang dilakukan oleh ahli ahli antropologi terhadap pengobatan rakyat lain , maka

kelanjutan perhatian terhadap orang orang Amerika – Spayol diamerika latin , maka

kelanjutan perhatian terhadap orang orang amerika –spanyol yang berbeda dengan

rakyat lainnya.
Dari ilmu singkat ketiga sistem rakyat tersebut , dapat dilihat bagaimana

kepercayan-kepercayaan dan praktek prakteknya dimas kini maupun dimasa lalu

mengarah kepada kolerasi kolerasi seperti yang dukemukakan pada awalnya ini

tentang sistem – sistem medis non-barat . pertama-tama jelaslah bahwa antropologi

etiologi dikotomi personalistik – naturalalistik cocok bagi pengobatan rakyat amerika

maupun dan sistem-sistem lainnya . Etiologi –etiologi personalistik mencakup

kepercayaan yang luas terhadap ilmu sihir , mata jahat , dan penyakit akibat

hukuman tuhan atas dosa dosa yang diperbuat .

Penyembuhan dikalangan masyarakat amerika – spayol kebanyakan tidak

mengandalkan tidak mengandalkan Curandero maupun obat-obatan rumah dengan

kata lain , Tuhan adalah penyembuh utama . bagi banyak penyakit ( dan

kemalangan umumnya ) , penduduk amerika-spayol sering minta pertolongan orang

orang suci , Bunda Maria . atau kristus , menyalakan lilin dan melakukan

sembahyang pada altar altar mereka . seringkali diucapkan janji kaul atau sumpah

pada krisis atau Bunda Maria : bila permintaan mereka terkabul , permohonan harus

memenuhi janji janjinya. Yang sering termasuk Ziarah yng lama kekota diaman

patung tersebut dipuja . namun kristus dan maria semata mata hanya perantara bagi

manusia yang menjadi klien mereka , karena pada akhirnya , tuhannya juga yang

menentukan hasilnya.

Akhirnya adalah menarik untuk melihat , bagaimana dalam banyak pengobatan

rakyat kontemperor , perbedaan antara religi , magi dan pengobatan menjadi kabur .

dalam mengamati pengobatan rakyat amerika-spayol orang merasakan bahwa

etiologi etiologi personalistik dan pengobatan yang berhubungan dengannya menjadi

semakin maju diabandingkan dengan etiologi naturalistik . para ahli antropologi


mulai dengan mempelajari pengobatan rakyat , namun dengan cepat bahkan

menjadi tertarik pada masalah-masalah personalistik dan supranatural .

I. Pengobatan Rakyat Amerika Dipandang Sebagai Etnomedisin

Etiologi dikotomi personalistik naturalistik cocok bagi pengobatan rakyat Amerika

maupun dalam sistem-sistem lainnya. Etologi-etiologi personalistik mencakup

kepercayaan yang luas terhadap ilmu sihir, mata jahat, dan penyakit akibat hukuman

Tuhan atau dosa-dosa yang diperbuat. Etiologi-etiologi naturalistik meliputi

kepercayaan bahwa dingin dalam berbagacai cara menyebabkan penyakit, mungkin

pula berbagai penyakit anak-anak yang umum, dan cedera akibat keseleo atau

patah tulang(walaupun hal ini bisa pula akibat dari ilmu sihir.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Etnomedisin merupakan studi mengenai praktek medis tradisional yang tidak

berasal dari konsep medis modern, Klasifikasi penyakit lebih dibatasi pada pengaruh

penyakit dan ditandai oleh variasi-variasi penyakit yang berbeda disetiap

kebudayaan, Terapi didalam etnomedisin meliputi prosedur magis, religious,

mekanik dan kimia.

Konsep etnomedisin terbagi 2 yaitu konsep personolistik dan konsep

naturalistik.Etnomedisin merupakan sub bagian dari antropologi medis dan

merupakan istilah kontenporer untuk kelompok pengethuan luas yang berasal dari

rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan untuk menambah

pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi, baik dari alasan teoritis

maupun alasan praktis.


DAFTAR PUSTAKA

· Foster, George M dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Terjemahan.


Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai