Anda di halaman 1dari 6

http://www.infolabling.com/2014/03/penentuan-lokasi-dan-titik-pengambilan_12.

html

Lokasi dan titik pengambilan sampel air danau/waduk


Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Homogenitas air danau atau air waduk dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya bentuk danau maupun arah angin. Ketika aliran air sungai masuk
ke danau maka akan terjadi pencampuran pada daerah tersebut. Cekungan
yang terisolasi akan mempunyai kualitas air yang berbeda dengan bagian danau
lainnya. Sebagai contoh, jika angin berhembus hanya mengarah pada salah
satu sudut danau/waduk maka ada kemungkinan terjadi konsentrasi alga pada
sudut danau/waduk tersebut yang akan mengakibatkan kualitas air pada daerah
tersebut berbeda dengan bagian lainnya. Gambar 1 mengilustrasikan lokasi
pengambilan sampel air danau/waduk.

Penentuan lokasi pengambilan sampel air danau/waduk diutamakan pada:


a) daerah masuknya air sungai ke danau/waduk. Penentuan lokasi ini untuk
mengetahui kualitas air danau/waduk oleh masuknya air sungai ke badan air
danau/waduk;
b) pada bagian tengah danau/waduk untuk mengetahui kualitas air danau/waduk
pada umumnya;
c) daerah pemanfaatan air danau/waduk yaitu lokasi tertentu dimana air
danau/waduk dimanfaatkan untuk bahan baku air minum, perikanan, pertanian,
pembangkit listrik tenaga air, dan lain sebagainya. Penentuan lokasi ini untuk
mengetahui kualitas air danau/waduk yang akan dimanfaatkan untuk suatu
aktifitas tertentu;
d) daerah keluarnya air danau/waduk. Penentuan lokasi ini untuk mengetahui
kualitas air danau/waduk secara keseluruhan bila dibandingkan dengan daerah
masuknya air ke danau/waduk.

Gambar 1: Lokasi pengambilan sampel air danau/waduk


Penentuan titik pengambilan sampel
Apabila kualitas air danau/waduk ditentukan berdasarkan kedalamannya maka
perbedaan temperatur pada kedalaman 1 meter di bawah permukaan dan 1
meter diatas dasar danau/waduk harus diketahui terlebih dahulu. Jika
perbedaan temperatur mencapai lebih dari 30C maka penentuan titik
pengambilan sampel didasarkan pada stratifikasi temperatur.

Pada umumnya, danau/waduk dengan kedalaman rata-rata kurang dari 10


meter tidak mempunyai perbedaan temperatur yang nyata.
Sedangkan pada danau/wadukyang cukup dalam dimungkinkan mempunyai
stratifikasi temperatur sebagai berikut:
a) epilimnion yaitu lapisan air danau/waduk berada dibawah permukaan yang
suhunya relatif sama;
b) metalimnion/termoklin yaitu lapisan air danau/waduk yang mengalami
penurunan suhu yang cukup besar (lebih dari 10C/m) kearah dasar
danau/waduk.Penentuan lapisan ini dapat dilakukan dengan cara mengukur
temperatur pada beberapa interval kedalaman tertentu.
c) hipolimnion yaitu lapisan bawah air danau/waduk yang mempunyai temperatur
relatif sama dan lebih dingin dari lapisan atasnya. Biasanya lapisan ini
mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif stabil.

Sebagai ilustrasi, Gambar 2 menunjukan stratifikasi temperatur air


danau/waduk berdasarkan kedalamannya.

Gambar 2: Stratifikasi temperatur air danau/wadukberdasarkan kedalamannya.

Jika stratifikasi temperatur danau/waduk telah diketahui maka titik


pengambilan sampel didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:
a) danau/waduk yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 10 meter,
sampel diambil pada 2 titik yaitu 0,2X dan 0,8X kedalaman air danau/waduk;
b) danau/waduk dengan kedalaman antara 10 – 30 meter, sampel diambil pada
titik di permukaan, pada lapisan metalimnion dan di dasar danau/waduk;
c) danau/waduk dengan kedalaman antara 30 – 100 meter, sampel diambil pada
titik di permukaan, pada lapisan metalimnion, pada lapisan hipolimnion dan di
dasar danau/waduk;
d) danau/waduk yang kedalamannya lebih dari 100 meter, titik pengambilan
sampel dapat ditambah sesuai dengan tujuannya.

Secara umum, perlu diperhatikan bahwa pengambilan sampel diusahakan


minimum 1 meter di bawah permukaan air danau/waduk. Sedangkan untuk
pengambilan sampel di dasar danau/waduk harus hati-hati sehingga endapan
atau sedimen danau/waduk tidak terambil. Gambar 3 menunjukan penentuan
titik pengambilan sampel air danau/waduk berdasarkan stratifikasi temperatur
kedalamannya.

Gambar 3: Penentuan titik pengambilan sampel air danau/waduk berdasarkan stratifikasi


temperatur kedalamannya.
Lokasi Pengambilan Contoh Air pada Danau
atau Waduk
1. Lokasi pengambilan contoh air danau atau waduk

Lokasi pengambilan contoh air danau atau waduk disesuaikan dengan tujuan pengambilan
contohnya, paling tidak diambil dilokasi-lokasi:

 Tempat masuknya sungai ke waduk atau danau.


 Ditengah waduk atau danau.
 Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan.
 Tempat keluarnya air dari waduk atau danau
2. Titik pengambilan contoh air danau atau waduk
Titik pengambilan contoh disesuaikan dengan kedalaman danau/waduk sebagai berikut (lihat
Gambar 1):

 Danau atau waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m, contoh diambil di 2 (dua) titik yaitu
permukaan dan bagian dasar, kemudian dicampurkan (komposit kedalaman).
 Danau atau waduk yang kedalamannya 10 m – 30 m, contoh diambil di 3 (tiga) titik yaitu
permukaan, lapisan termoklin dan bagian dasar kemudian dicampurkan (komposit kedalaman).
 Danau atau waduk yang kedalamannya 31 m – 100 m, contoh diambil di 4 (empat) titik yaitu
permukaan, lapisan termoklin, di atas lapisan hipolimnion, dan bagian dasar kemudian
dicampurkan (komposit kedalaman).
 Danau atau waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh ditambah
sesuai keperluan kemudian dicampurkan (komposit kedalaman).

Gambar 1

https://environmentalchemistry.wordpress.com/tag/air-permukaan/

Novie Ardhyarini
Home > Pengelolaan Kualitas Air > Sampel Kualitas Air > Pengambilan Sampel Air Danau atau
Waduk

Pengambilan Sampel Air Danau atau Waduk


September 20, 2016 157 Views
Pada titik pengambilan sampel air danau atau waduk ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut;
 Pada danau atau waduk dengan kedalaman kurang dari 10 m, sampel air diambil dari dua titik, yaitu di
permukaan dan di dasar danau/waduk
 Pada danau atau waduk dengan kedalaman antara 10 m – 30 m, sampel diambil pada tiga titik, yaitu
dipermukaan, lapisan termoklin, dan di dasar danau
 Pada danau atau waduk dengan kedalaman antara 30 m – 100 m, sampel diambil pada titik, yaitu
permukaan, lapisan termoklin (metalimnion), di atas lapisan hipolimnion, dan dasar danau/waduk
 Pada danau atau waduk dengan kedalaman lebih dari 100 m, titik pengambilan sampel air dapat
diperbanyak sesuai dengan keperluan.
Teknik Pengambilan Sampel Air
Teknik pengambilan sampel air permukaan harus disesuaikan dengan keperluannya, karena masing-masing
teknik berbeda dalam pengambilan sampel dan penanganannya. Berikut dibawah ini teknik pengambilan
sampel untuk berbagai keperluan :
Untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air :
 Siapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air;
 Bilas alat dengan sampel yang akan diambil;
 Ambil sampel sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung sementara hingga merata;
 Apabila sampel diambil dari beberapa titik, maka volume sampel yang diambil dari setiap titik harus
sama.
Untuk pemeriksaan oksigen terlarut :
a) Tahapan pengambilan sampel yang dilakukan secara langsung :
(1) Siapkan botol BOD volume ± 300 mL yang bersih dan bertutup asah;
(2) Celupkan botol dengan hati-hati,
(3) Isi botol sampai penuh, hindari terjadinya turbulensi dan gelembung udara pada saat pengisian botol;
kemudian ditutup,
(4) Sampel siap untuk dianalisis.
b) Alat pengambilan khusus
Sampel air diambil sesuai dengan prosedur pemakaian alat tersebut.
Untuk pemeriksaan mikrobiologi :
a) Pada air permukaan secara langsung
(1) Siapkan botol yang volumenya 100 mL dan telah disterilkan pada suhu 120°C selama 15 menit atau dengan
cara strerilisasi lain;
(2) Pegang bagian bawah botol dan celupkan ± 20 cm di bawah permukan air dengan posisi mulut botol
berlawanan dengan arah aliran.
b) Pada air permukaan secara tidak langsung dari jembatan
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol;
(3) Buka tutup botol dan turunkan botol perlahan-lahan ke dalam permukaan air;
(4) Tarik tali sambil digulung;
(5) Buang sebagian isi botol hingga volumenya ±¾ volume botol;
(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol tutup lagi.
c) Untuk air tanah pada sumur gali
Tahapan pengambilan sampel air sama dengan pada air permukaan
d) Air tanah pada kran air
(1) Siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium;
(2) Buka kran dan biarkan air mengalir selama 1 – 2 menit;
(3) Sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
(4) Alirkan lagi air selama 1 – 2 menit;
(5) Buka tutup botol dan isi sampai ±¾ botol;
(6) Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup.

https://www.tneutron.net/blog/pengambilan-sampel-air-danau-atau-waduk/

Anda mungkin juga menyukai