Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 5 No.

1 (Februari 2020)
ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online)
DOI h ps://doi.org/10.22146/jkesvo.47741

Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar


di Daerah Endemik Malaria

Khairunnisa1, Rostika Flora2, Haerawati Idris3, Nurlaili4, Ikhsan5


Universitas Sriwijaya1
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya2,3
Prodi Keperawatan Fakultas MIPA Universitas Bengkulu4,5
aniskhairunnisa20@yahoo.co.id1

Diajukan 16 Juli 2019 Diperbaiki 30 Januari 2020 Diterima 24 Februari 2020


ABSTRAK
Latar Belakang: Usia yang rawan terkena penyakit mereduksi, menyajikan, menarik kesimpulan dan
terjadi pada anak-anak dan remaja. Pemerintah memverifikasi.
berusaha menciptakan lingkungan sehat, Hasil: Pemanfaatan UKS melalui pendidikan
menyebarkan pengetahuan kesehatan dan kesehatan dilakukan dengan memberikan informasi
menyediakan fasilitas layanan kesehatan melalui kesehatan oleh guru dan petugas kesehatan.
UKS. Di daerah endemik malaria, anak sekolah Pemanfaatan UKS dalam pelayanan kesehatan
dasar rentan mengalami anemia. Kondisi untuk mencegah anemia dengan memantau status
lingkungan endemik dan kurangnya asupan nutrisi gizi anak sekolah dasar dan pemeriksaan
meningkatkan terjadinya anemia. Di Kabupaten konjungtiva, namun belum maksimal karena hanya
Seluma tahun 2019 didapatkan 21,08% dari 137 anak dilakukan sekali setahun dan belum ada
sekolah dasar menderita anemia. pengecekan kadar hemoglobin. Sarana dan
Tujuan: Melakukan analisis pemanfaatan UKS prasarana program UKS untuk pemantauan anemia
dalam pencegahan anemia pada anak sekolah dasar belum lengkap dan pemanfaatannya terbatas.
di daerah endemik malaria. Kesimpulan: Pemanfaatan UKS dalam pencegahan
Metode: Penelitian kualitatif, pemilihan informan anemia belum optimal. Sekolah diharapkan
secara purposive. Pengambilan data dengan meningkatkan pemahaman guru tentang
wawancara mendalam kepada 10 informan, pencegahan anemia melalui kerjasama dengan
observasi dan telaah dokumen. Triangulasi sumber, Puskesmas.
metode dan data. Analisis data dengan cara
Kata Kunci: UKS; Sekolah Dasar; Guru; Puskesmas

ABSTRACT
Background: The susceptible age to the disease occurs in analysis was done by reducing, presenting, drawing
childhood and adolescence. The government creates a conclusions and verifying.
healthy environment, disseminate health knowledge and Results: UKS Utilization was done by giving health
provide health care facilities through the UKS. In malaria- information by teachers and health workers, monitoring
endemic areas, primary school children are anemia the student nutritional status and examining the
susceptible. Environmental conditions and malnutrition conjunctiva but has not run optimally because it was done
increase anemia. In Seluma District in 2019 it was once a year, there is no checking hemoglobin. The UKS
21.08% anemia of 137 primary school children. program facilities and infrastructure for anemia
Objective: To analyze the UKS utilization in preventing monitoring are incomplete and their use is also limited.
primary school children anemia in malaria-endemic areas. Conclusion: UKS Utilization in anemia prevention is
Methods: Qualitative research, purposive informants not optimal. Schools are expected to increase teacher
selection. Data retrieval by in-depth interviews with 10 knowledge of anemia through collaboration with the
informants, observation, and documents study. Data Community Health Center.
Keywords: School Health Program; primary school; teacher; Community Health Center

35 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

PENDAHULUAN untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh.


Perkembangan sumber daya manusia Apabila konsentrasi hemoglobin dalam darah
dipengaruhi oleh dua aspek yang sangat seseorang lebih rendah dari batasan yang
penting, yaitu pendidikan dan kesehatan. Usia sudah ditentukan maka orang tersebut
yang mudah terkena risiko penyakit dalam dikatakan menderita anemia. Batasan
masa tumbuh kembang terjadi diusia kanak- hemoglobin dalam darah untuk anak berusia 5
kanak dan remaja. WHO mengikutsertakan sampai 11 tahun yaitu 11,5 g/dl (WHO, 2011).
tenaga pengajar, anak sekolah, petugas WHO melaporkan bahwa terdapat
kesehatan dan pemberi layanan kesehatan serta permasalahan gizi secara global, salah satunya
orang tua dalam upaya untuk menciptakan anemia. Penderita anemia di seluruh dunia
lingkungan sehat, menyebarkan pengetahuan mencapai 1,622 miliar penduduk. Dari jumlah
tentang kesehatan dan menyediakan fasilitas angka tersebut 25% merupakan anak-anak
layanan kesehatan yang baik melalui suatu sekolah. Di Indonesia angka kejadian anemia
program Health Promoting School (WHO dan pada anak berusia 5 sampai 14 tahun sebanyak
UNESCO, 2018). Pelaksanaan program 26,4% (Badan Penelitian dan Pengembangan
tersebut dikenal dengan Usaha Kesehatan Kesehatan, 2013).
Sekolah (UKS) di Indonesia. Anemia yang terjadi di usia sekolah dasar
UKS adalah suatu upaya peningkatan berdampak terhadap gangguan pertumbuhan
kesehatan anak sekolah yang dilakukan fisik, penurunan daya tahan tubuh, kecerdasan
pemerintah sehingga anak berkualitas dan menurun, prestasi dan konsentrasi belajar
berprestasi. Bentuk usaha yang dilakukan berkurang dan selalu tampak lesu, pucat serta
antara lain dengan kegiatan promosi kesehatan tidak bersemangat (Devi, 2012). Indeks massa
yang bertujuan untuk memberikan edukasi tubuh rendah, imunitas menurun, sering sakit,
kesehatan. Upaya peningkatan pengetahuan mudah terinfeksi dan perubahan
hidup sehat kepada mereka dilakukan melalui psikomotorik yang lambat merupakan
kegiatan intrakulikuler, ekstrakulikuler dan manifestasi dari anemia anak. Hal ini
kegiatan lainnya dalam rangka pembinaan dan dikarenakan pentingnya peranan zat besi
pemeliharaan kesehatan sejak dini dalam upaya mempertahankan daya tahan
(Kemendikbud, 2014). UKS sebagai bentuk tubuh dengan proses biokimia dan cellular
strategi peningkatan layanan kesehatan primer (Soliman et al., 2014).
di sekolah perlu dilakukan supaya kesehatan Kabupaten Seluma berada di Provinsi
anak sekolah bisa ditingkatkan secara optimal Bengkulu dan berdasarkan Perpres No. 131
(Juniarti et al., 2017). Tahun 2015 termasuk dalam wilayah yang
Permasalahan kesehatan yang dijumpai tertinggal dimana kriteria penetapannya
pada anak usia sekolah sangat kompleks dan d i l i h a t d a r i e k o n o m i m a s ya r a k a t n ya .
beragam. Pada usia ini anak cenderung rawan Minimnya penghasilan masyarakat
terserang penyakit, baik yang dari lingkungan berpengaruh terhadap kemampuan
sekitar ataupun dirinya sendiri. Faktor perilaku pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik bagi
yang berisiko pada anak usia sekolah antara keluarganya, terutama untuk anak dalam masa
lain tidak mencuci tangan dengan benar, usia sekolah karena akan berpengaruh
sedikit konsumsi buah-buahan dan sayur serta terhadap gizi anak. Anak usia sekolah juga
aktifitas fisik yang kurang. Anemia merupakan termasuk golongan yang rentan terhadap
permasalahan kesehatan yang berkaitan malaria. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi
dengan perilaku tidak sehat anak usia sekolah penyebab terjadinya anemia anak di usia
(Salama dan Labib, 2016). sekolah sehingga mengganggu kegiatan proses
Anemia adalah kondisi dimana sel darah belajar pada anak sekolah. Oleh sebab itu untuk
merah sebagai pembawa oksigen tidak cukup memantau kerjadian tersebut maka sangat

h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020 36


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

diperlukankan keberadaan UKS. pendidikan tentang kesehatan untuk siswa


Kegiatan UKS sudah dilaksanakan di sekolah. Pada Kabupaten Seluma pendidikan
sekolah dasar Kabupaten Seluma. Beberapa kesehatan untuk memantau kejadian anemia
sekolah dasar dengan pelaksanaan UKS aktif terhadap siswa di sekolah melalui peran UKS
pernah diikutsertakan dalam lomba sekolah belum diajarkan secara khusus mengenai
sehat. Namun, penerapan UKS masih kurang anemia. Berikut kutipan wawancara mendalam
optimal, contohnya ada yang belum dari informan guru UKS :
m e m p u n ya i r u a n g a n U K S d a n s a r a n a “..kalau masalah anemia belum Bu karena
prasarana UKS masih belum sesuai standar. kami tidak terlalu faham dan kita gak punya
Berdasarkan hasil studi pendahuluan bukunya, kadang orang Puskesmas ke sini untuk
didapatkan bahwa di Kabupaten Seluma pada beri penyuluhan tapi kalo anemia belum ada secara
tahun 2019 anak SD yang mengalami anemia khusus. Kami menyampaikan tentang pentingnya
sebesar 21,08 % dari 137 orang yang diperiksa. makan pagi dan manfaatnya sebelum pergi ke
Dari uraian di atas, penulis tertarik sekolah, mengajarkan tentang makanan-makanan
melakukan penelitian dengan judul sehat, bergizi, olahraga teratur supaya anak-anak
“Pemanfaatan UKS Dalam Memantau tidak mudah sakit. Biasa disampaikan dalam
Kejadian Anemia pada Anak Usia Sekolah di ruangan kelas bisa juga di luar kelas. Pada saat jam
Daerah Endemik Malaria”. pelajaran sekolah, bisa juga pada saat upacara..”
(BB)
METODE Pendidikan kesehatan untuk anemia
Jenis penelitian ini adalah penelitian belum diberikan secara khusus di sekolah
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan karena belum ada panduan khusus anemia
dengan wawancara mendalam (in-dept yang disediakan sehingga guru belum terlalu
interview), telaah dokumen dan observasi pada mengerti tentang anemia. Pemanfaatan UKS
siswa dan lingkungan sekolah. Pemberi melalui pendidikan kesehatan yang sudah
informasi di penelitian ini yaitu guru d i a j a r k a n g u r u k e p a d a s i s wa d i S D ,
penanggung jawab UKS, petugas dari berdasarkan hasil wawancara mendalam
Puskesmas dan anak SD. Informan diambil dari antara lain diajarkan tentang makan bergizi,
5 SDN di 5 Kecamatan Kabupaten Seluma. pentingnya sarapan pagi, olahraga secara
Informan keseluruhan penelitian ini terdiri 5 teratur, dan kebersihan diri dapat membantu
orang guru yang bertanggung jawab terhadap mencegah terjadinya anemia.
UKS dari SD tersebut (key informan), 5 petugas Peran guru melalui UKS ini sebagai
puskesmas yang melakukan pembinaan UKS pemberi informasi dan mengedukasi siswa di
pada 5 SD tersebut serta 20 anak SD yang sekolah dengan pendidikan kesehatan,
berasal dari SD tersebut. Teknik analisis data sehingga siswa akan terbiasa untuk menjaga
kualitatif dalam penelitian dengan cara kesehatan agar dapat terhindar dari anemia
mereduksi, menyajikan, penarikan kesimpulan melalui konsumsi makanan bergizi, kebersihan
dan memverifikasi data yang ada. Peneliti diri dan olahraga. Selain peran guru, ada juga
melakukan metode triangulasi (gabungan), peran petugas Puskesmas dalam pelaksanaan
yaitu triangulasi untuk melakukan pengujian kegiatan UKS melalui pendidikan kesehatan
validitas data kualitatif. sekolah. Petugas Puskesmas berperan dalam
memberikan penyuluhan kepada siswa ketika
HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan UKS ke sekolah.
A. Pemanfaatan UKS Melalui Pendidikan Pemberian pendidikan kesehatan kepada
Kesehatan siswa juga bertujuan untuk meningkatkan
Dalam upaya peningkatan kesehatan kemampuan siswa agar dapat berperan aktif
siswa di sekolah, UKS berperan memberikan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

37 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

Upaya meningkatkan kemampuan siswa untuk peneliti, di sekolah belum ada laporan kegiatan
berperan aktif melalui kegiatan UKS ini yang UKS dalam pemberian pelayanan kesehatan
dilakukan adalah melatih kader kesehatan di yang dilakukan melalui penjaringan dan
sekolah yang biasa disebut dokter kecil. pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa.
Ketersediaan dokter kecil pada sekolah dasar Dalam hal ini, peneliti mendapatkan laporan
Kabupaten Seluma sudah ada 2 - 12 orang, kegiatan UKS dalam pemberian pelayanan
namun jumlah tersebut belum mencukupi kesehatan penjaringan dan pemeriksaan
untuk melaksanakan peran. Pembinaan dokter kesehatan berkala siswa sebagai upaya
kecil diberikan bagi siswa terpilih oleh petugas memantau kejadian anemia melalui laporan-
Puskesmas untuk nantinya membantu guru laporan kegiatan UKS yang ada di Puskesmas.
dalam kegiatan UKS. Namun pembinaaan Dari Puskesmas, peneliti juga menemukan
dokter kecil untuk mencegah anemia belum dokumentasi penjaringan dan pemeriksaan
dilakukan. kesehatan berkala pada siswa di sekolah
tersebut.
B. Pemanfaatan UKS Melalui Pelayanan Hasil observasi peneliti hanya
Kesehatan mendapatkan buku rapor kesehatan pada satu
Berdasarkan wawancara mendalam, sekolah saja, namun buku rapor kesehatan
peran UKS sebagai pemantau kejadian anemia tersebut tidak mencatat hasil dari pemeriksaan
di sekolah dilakukan dengan memberikan kesehatan siswa yang dilakukan di sekolah.
layanan kesehatan pada siswa. Salah satu Peneliti juga mendapatkan bahwa buku rapor
upaya pelayanan kesehatan bagi siswa di kesehatan siswa belum mencukupi sesuai
sekolah dengan melakukan penjaringan jumlah siswa yang ada, sehingga buku rapor
kesehatan dan pemeriksaan kesehatan pada kesehatan tersebut hanya disimpan dalam
siswa secara berkala. Penjaringan kesehatan lemari di ruang guru.
siswa di sekolah dilakukan satu kali dalam
setahun yang pelaksanaannya biasanya di awal C. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
tahun ajaran baru. Siswa dilakukan Penunjang UKS
pengukuran tinggi badan dan penimbangan Keterlaksanaan program UKS secara
berat badan untuk mengetahui status dari optimal dapat membantu dalam pendidikan
gizinya. Kegiatan melibatkan peran guru dan d a n p e l a ya n a n k e s e h a t a n d i s e k o l a h .
peran petugas kesehatan dari Puskesmas yang Keberhasilan pelaksanaan program UKS di
diadakan di sekolah. Petugas dari Puskesmas sekolah harus diberikan dukungan dengan
datang ke sekolah untuk melakukan tersedianya sarana dan prasarana yang
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan siswa menunjang UKS. Prasarana utama dari
sebagai upaya mencegah anemia melalui peran program UKS di sekolah adalah adanya ruang
UKS, namum belum melakukan pemeriksaan UKS di sekolah.
kadar hemoglobin siswa. Hasil wawancara mendalam
Penentuan siswa anemia atau tidak menunjukkan masih terdapat sekolah yang
hanya dilakukan melalui pemeriksaan belum mempunyai ruang UKS. Keterbatasan
konjungtiva siswa saja. Hasil pemeriksaan ruangan yang ada di sekolah sehingga sekolah
kesehatan siswa hanya dicatat dalam laporan belum bisa menyediakan ruangan khusus UKS.
kegiatan Puskesmas saja. Sementara petugas Sekolah yang sudah memiliki ruang UKS tetapi
Puskesmas belum memberikan laporan hasil dalam pemanfaatan hanya sebatas digunakan
pemeriksaan kesehatan pada guru. Begitu juga ketika ada anak sakit sedangkan untuk sekolah
dengan siswa, belum diberikan laporan yang belum memiliki ruang UKS hanya
kesehatan berupa buku rapor kesehatan. menggunakan ruang guru bila ada anak sakit.
Hasil telaah dokumen yang dilakukan Selain itu, sarana program UKS yang dapat

h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020 38


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

menunjang dalam memberi informasi khusus untuk anemia. Pada negara


pendidikan kesehatan pada siswa sekolah berkembang, anemia adalah salah satu
adalah media promosi kesehatan. Media ini permasalahan kesehatan yang paling luas dan
digunakan untuk memberi pesan-pesan lebih berisiko terhadap siswa. Anemia yang
kesehatan dengan tujuan agar membiasakan terjadi saat anak usia sekolah menyebabkan
siswa hidup sehat sehingga terhindar dari daya tahan tubuh menurun, semakin rentan
penyakit dan anemia. terhadap infeksi, buruknya perkembangan
Dari hasil observasi didapatkan bahwa kognitif, terganggunya perkembangan fisik,
dari sekolah-sekolah tersebut hanya ada dua buruknya kinerja sekolah hingga menurunnya
sekolah yang memiliki ruangan UKS. Alat-alat kapasitas kerja dan gangguan perkembangan
UKS yang tersedia yaitu alat pengukur tinggi sosial serta ekonomi negara. Prevalensi anemia
badan, timbangan, termometer dan contoh diusia sekolah diperkirakan mencapai 9% di
model organ tubuh hanya ada satu sekolah beberapa negara industri maju. Namun, anak-
yang memilikinya. Hasil penelitian kegiatan anak usia sekolah kurang mendapat perhatian
UKS di sekolah memperlihatkan bahwa dibandingkan dengan anak-anak prasekolah
sekolah menyediakan foto-foto contoh cara cuci dan wanita usia subur (Soliman et al., 2014).
tangan, menjaga kebersihan diri dan makanan Anemia dapat dicegah dengan
bergizi sebagai media promosi kesehatan. melakukan pemberian pendidikan kesehatan
Berdasarkan triangulasi dengan petugas untuk memperbaiki gizi siswa, seperti tentang
Puskesmas bahwa petugas Puskesmas makanan bergizi ataupun sarapan pagi. Gizi
membawa alat promosi kesehatan berupa seimbang dan kebiasan pola konsumsi
poster saat melakukan penyuluhan ke sekolah. makanan sehat dapat mengoptimalkan
tumbuh kembang siswa. Pemenuhan asupan
PEMBAHASAN gizi yang baik akan dapat menghindari siswa
A. Pemanfaatan UKS Melalui Pendidikan dari berbagai penyakit dan anemia (Ruel, 2008).
Kesehatan Guru memiliki peran untuk mengajarkan
Pemberian pengetahuan mengenai s i s wa t e n t a n g m a k a n a n b e r g i z i , b i s a
kesehatan pribadi bagi anak sekolah agar memberikan informasi secara jelas makanan
mereka bisa tumbuh sehat secara fisik, mental yang sebaiknya dikonsumsi siswa untuk
dan sosial yang diajarkan disaat jam pelajaran mencegah anemia, baik itu yang bersumber
maupun kegiatan ekstra kurikuler merupakan dari protein nabati ataupun hewani. Guru juga
wujud pendidikan kesehatan (Kemendikbud, dapat menjelaskan asupan yang dapat
2014). Peningkatan pengetahuan anak sekolah memperlambat proses penyerapan zat besi
d a n m a s ya r a k a t l i n g k u n g a n s e k o l a h bagi tubuh, sehingga pendidikan kesehatan
dilakukan melalui pemberian pengetahuan tentang gizi yang diberikan oleh guru menjadi
kesehatan yang termasuk dalam kurikulum baik dalam penyampaiannya.
pelajaran di sekolah, dan hal ini dapat Begitu pula tentang penyampaian
membantu meningkatkan kesehatan anak. pentingnya sarapan, guru tidak hanya sebatas
Kualitas penyampaian materi pendidikan mengingatkan siswa saja sebelum berangkat
kesehatan yang baik oleh guru yang telah sekolah sebaiknya terlebih dahulu sarapan,
terlatih dan kompeten akan berdampak positif tetapi juga menerangkan bagaimana sarapan
terhadap kesehatan (Kusmintardjo dan pagi sebaiknya dikonsumsi oleh siswa. Guru
Gunawan, 2017). juga menjelaskan pentingnya sarapan pagi dan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui manfaatnya bagi tubuh, yang mana dengan
bahwa pemanfaatan UKS dalam pencegahan sarapan pagi yang sehat bisa membantu
anemia bagi siswa di sekolah dengan mengoptimalkan siswa dalam menerima
pendidikan kesehatan belum dilakukan secara pelajaran di sekolah. Namun, hal ini belum

39 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

dilakukan karena keterbatasan kemampuan sekolah adalah 10 % dari jumlah siswanya,


dan pengetahuan guru tentang anemia. Buku- sehingga peran dokter kecil sebagai kader
buku kesehatan tentang anemia dan kesehatan akan seimbang.
pencegahannya di sekolah untuk menambah Dari jumlah dokter kecil yang ada
pengetahuan juga belum ada, sehingga menunjukkan bahwa dokter kecil masih belum
pengetahuan guru sendiri tentang anemia ideal. Jumlah dokter kecil yang tidak sesuai
masih kurang. dengan perbandingan jumlah siswa di sekolah
Guru memiliki peran penting dalam menyebakan pelaksanaan kegiatan UKS tidak
mengajarkan kebersihan diri kepada anak. terlaksana dengan baik sehingga diperlukan
Guru berperan sebagai pengajar, mediator, pembinaan dan penambahan dokter kecil
evaluator dan motivator seperti yang di sekolah. Selain itu dalam pembinaan dokter
kemukakan oleh (Sardiman, 2011) dan (Melati, kecil diberikan materi tentang anemia dan
2012). Peran guru terhadap kebersihan anak bagaimana cara pencegahan anemia yang
dapat dilatih melalui kegiatan sehari-hari dapat dilakukan, sehingga dokter kecil dapat
seperti kebersihan kuku dan membiasakan berperan dalam membantu guru dan petugas
anak mencuci tangan sesudah melakukan kesehatan dalam memberikan informasi pada
kegiatan dan sebelum makan. teman-teman sebayanya agar seluruh siswa
Pe r a n p e t u g a s P u s k e s m a s d a l a m mendapatkan informasi tentang anemia dan
pendidikan kesehtan ini dengan melakukan bagaimana cara pencegahan anemia tersebut.
penyuluhan-penyuluhan kepada siswa pada
saat kegiatan UKS di sekolah mengenai B. Pemanfaatan UKS Melalui Pelayanan
makanan yang baik dikonsumsi untuk Kesehatan
mencegah anemia, seperti sayur-sayur yang Pe l a ya n a n k e s e h a t a n s i s wa ya n g
berwarna hijau. Sumber protein yang berasal dilakukan melalui peran UKS adalah suatu
dari protein hewan seperti daging dan ikan. bentuk upaya dalam pecegahan, peningkatan
Petugas Puskesmas menjelaskan apa saja yang derajat kesehatan, pengobatan serta pemulihan
menjadi penghambat proses penyerapan besi yang dilakukan pada siswa di sekolah yang
yang terjadi di tubuh manusia, sehingga siswa pelaksanaannya melibatkan guru dan petugas
bisa berusaha untuk tidak mengkonsumsi kesehatan (Kemendikbud, 2012) . Menurut
m a k a n a n / m i n u m a n t e r s e b u t . Pe t u g a s p e d o m a n p e l a ya n a n U K S d i s e k o l a h ,
Puskesmas juga dapat memberikan arahan pelayanan kesehatan pada siswa di sekolah
kepada guru tentang anemia sehingga guru di meliputi kegiatan imunisasi, pemberantasan
sekolah dapat melanjutkan pemberian sarang penyakit, upaya alih teknologi
pendidikan kesehatan anemia bagi siswa di kesehatan, pengetahuan kemungkinan adanya
sekolah. penyakit melalui penjaringan dan pemeriksaan
Dalam pemberian pendidikan kesehatan kesehatan, pemeriksaan tinggi badan dan
pencegahan anemia pada siswa di sekolah juga pelaksanaan pemeriksaan berat badan, serta
melibatkan peran siswa yang dijadikan kader melakukan perawatan ke ruang UKS jika ada
kesehatan, yang dinamakan dokter kecil. Siswa siswa yang sakit dan dilanjutkan rujukan ke
ditunjuk agar dapat ikut melaksanakan Puskesmas (Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
sebagian usaha kesehatan baik itu terhadap Kesehatan Anak, 2011). Peran UKS melalui
dirinya sendiri, keluarganya dan temannya pemberian layanan kesehatan akan bisa
( H a n d r a wa n , 2 0 0 7 ) . H a s i l p e n e l i t i a n dilaksanakan di sekolah apabila dilakukan
menunjukkan di sekolah dasar Kabupaten bersama dengan Puskesmas terdekat, Dinas
Seluma, dokter kecilnya sudah ada sebanyak 2- Kesehatan Kabupaten/Kota dan dengan
12 siswa. Menurut buku panduan pelaksanaan petugas kesehatan lain (Sayoga, 2015).
UKS idealnya jumlah dokter kecil untuk tiap Penimbangan berat badan dan

h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020 40


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

pengukuran tinggi badan secara periodik pembaharuan merupakan pengertian dari


m e r u p a k a n s u a t u k e g i a t a n ya n g b i s a sekolah. Adapun faktor yang tidak dapat
memantau status gizi terutama pada anak. diabaikan keberadaan dan peranannya sebagai
Pada anak yang memiliki gangguan status gizi pendukung keberhasilan kegiatan
biasanya akan berbanding lurus dengan pembelajaran di sekolah untuk memberikan
kurangnya berat dan tinggi badan sesuai suatu pembaharuan yaitu sarana
ketentuan berdasarkan usia dan jenis kelamin. p r a s a r a n a n ya . S a r a n a d a n p r a s a r a n a
Kekurangan gizi merupakan faktor yang dapat pembelajaran sangatlah memberikan
menyebabkan anemia (Ruel, 2008). dukungan yang nyata terhadap perubahan
Pemeriksaan kesehatan berkala hanya sikap yang positif pada siswa. Dimana
dilakukan satu kali dalam setahun, perubahan itu kelak akan memberikan efek
dikarenakan kurangnya SDM kesehatan yang yang berarti bagi perilaku dan sikap mereka
ada di Puskesmas karena pelayanan kesehatan (Jannah dan Sontani, 2018).
tidak hanya dilakukan pada siswa sekolah Berdasarkan buku pedoman
tetapi untuk seluruh lapisan masyarakat, pembinaan/pengembangan UKS di sekolah,
sehingga pelayanan kesehatan pada siswa di bahwa sarana prasarana UKS yang ideal di
sekolah hanya bisa dilakukan satu tahun sekali. sekolah antara lain adanya ruang UKS yang
Pada pemeriksaan kesehatan berkala tidak menyatu dengan ruangan lain, tempat
siswa juga belum dilakukan pengambilan tidur, penimbang badan, pengukur tinggi
darah untuk pemeriksaan kadar hemoglobin. badan, snellen chart, kotak P3K dan obat-obatan,
Pe t u g a s P u s k e s m a s h a n ya m e m e r i k s a buku catatan rujukan, rapor kesehatan, gambar
konjungtiva siswa saja untuk menentukan berupa poster, tempat cuci tangan/wastafel,
anemia atau tidaknya. Pemeriksaan sampel dan contoh model organ tubuh
darah untuk mengukur kadar hemoglobin (Kemendikbud, 2012). Dalam upaya
merupakan standar penentuan yang tepat pemantauan kejadian anemia pada siswa,
untuk mengetahui anemia (WHO, 2011). sarana prasana UKS yang dapat menunjang
Berdasarkan telaah dokumen di sekolah antara lain ruang UKS, media promosi
yang berhubungan dengan pencatatan hasil kesehatan yang berhubungan dengan anemia,
kegiatan penjaringan dan pemeriksaan buku-buku kesehatan tentang anemia,
kesahatan berkala di sekolah dasar Kabupaten timbangan, alat ukur tinggi badan dan
Seluma, belum terdapat laporan yang dibuat ketersediaan tempat untuk mencuci tangan.
dari guru sekolah untuk kegiatan tersebut, Pemenuhan kelengkapan sarana dan
namun di Puskesmas sudah ada laporan prasarana UKS memerlukan dukungan dari
tentang penjaringan dan pemeriksaan semua pihak sehingga akan menunjang
kesehatan berkala di Puskemas, juga foto-foto terciptanya kesehatan masyarakat melalui
pelaksanaan kegiatan tersebut sudah ada sekolah. Apabila sarana dan prasarana UKS
untuk melengkapi laporan yang dibuat. Guru terutama perihal alat penunjang untuk
sekolah tidak membuat laporan kegiatan kegiatan terpenuhi, maka UKS di sekolah dapat
tersebut karena petugas Puskesmas juga tidak terselenggara dengan optimal (Lohrmann,
meneruskan hasil pemeriksaan kesehatan 2008). Berdasarkan hasil pengamatan, sekolah
seluruh siswa kepada guru di sekolah. Petugas yang sudah mempunyai timbangan dan
Puskesmas hanya melaporkan bila ada siswa pengukur tinggi badan belum
yang perlu dirujuk ke Puskesmas saja. memanfaatkannya dengan baik karena alat
tersebut tampak berdebu ataupun ada juga
C. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana yang tersimpan di lemari. Semestinya, menurut
Suatu lembaga pendidikan yang menjadi buku panduan berat dan tinggi badan siswa
tempat penyaluran segala bentuk dapat dilakukan pengukuran minimal enam

41 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

bulan sekali. Sejalan dengan penelitian penyuluhan sehingga dapat digunakan ketika
(Fatmawati et al., 2019), penggunaan peralatan memberikan informasi tentang pendidikan
UKS digunakan secara insidental saja dan kesehatan kepada siswa.
peralatan yang ada belum terpelihara dengan Keterbatasan media promosi kesehatan
baik, kalibrasi alat tidak pernah dilakukan dan yang disediakan Puskesmas seharusnya dapat
kebersihannya pun tidak terjaga. Pemanfaatan diatasi oleh sekolah dengan cara yang
sarana prasarana harus ditingkatkan dalam sederhana. Pamflet dan leaflet dapat diadopsi
pelaksanaan UKS agar mutu layanan yang dari internet dan di cetak dengan
diberikan dapat meningkat secara terus menggunakan printer. Selain itu juga sekolah
menerus (Firmansyah et al., 2018). bisa membuat poster kesehatan sendiri dengan
Promosi kesehatan merupakan salah satu mencari gambar-gambar yang bisa dijadikan
yang dapat meningkatkan mutu dalam sebagai poster dengan diberi keterangan
pemberian pendidikan kesehatan maupun tentang tujuan yang ingin disampaikan.
pelayanan kesehatan disekolah, dilakukan Guru semestinya lebih bisa berinovasi
melalui media-media promosi kesehatan dalam menyampaikan pendidikan kesehatan
misalnya poster, pamflet dan leaflet terhadap siswa di sekolah. Adanya
(Kemendikbud, 2012). Pemberian pendidikan keterbatasan media promosi kesehatan yang
kesehatan tentang anemia dengan digunakan dalam kegiatan penyampaian
menggunakan leaflet membuat siswa lebih pendidikan kesehatan ini seharusnya sebisa
tertarik. Akan lebih mudah bagi siswa untuk mungkin diantisipasi, sehingga satu tujuan
menerima dan memahami informasi yang dari UKS untuk meningkatkan kemampuan
disampaikan sehingga penggunaan media hidup sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa dapat tercapai.
pengetahuan siswa terhadap anemia dan cara Lima SD pada penelitian ini
pencegahannya (Haryono et al., 2014). menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan
Hasil penelitian dengan wawancara prasarananya masih sangat kurang. Untuk
menunjukkan bahwa guru tidak pernah melengkapi sarana dan prasarana yang
menggunakan media kesehatan dalam dibutuhkan, pihak sekolah bisa membuat
menyampaikan atau mengajarkan kesehatan perencanaan untuk kelengkapan sarana dan
sebagai upaya pencegahan anemia di sekolah, prasarana yang dibutuhkan. Selanjutnya
hal ini disebabkan karena tidak tersedianya menyampaikan kepada dinas terkait dengan
m e d i a k e s e h a t a n d i s e k o l a h . Pe t u g a s membuat proposal untuk permintaan bantuan
Puskesmas yang memberikan penyuluhan pengadaan sarana dan pembuatan prasarana
kepada siswa di sekolah juga tidak selalu penunjang UKS sehingga dapat dimanfaatkan
menyampaikan dengan menggunakan media dengan baik dalam upaya pencegahan anemia
promosi kesehatan. Pemberian penyuluhan pada siswa melalui pelaksanaan UKS di
oleh petugas Puskesmas hanya kadang-kadang sekolah.
saja menggunakan media yang dibawa dari
Puskesmas. PENUTUP
Hasil observasi di sekolah, hanya satu Berdasarkan hasil dan pembahasan pada
sekolah yang mempunyai media promosi penelitian bisa disimpulkan bahwa
kesehatan dalam bentuk poster dan leaflet. pemanfaatan UKS masih belum maksimal pada
Tetapi tidak ada sekolah yang memiliki poster anak sekolah dasar dalam hal mencegah
atau media promosi kesehatan lainnya tentang anemia, pelaksanaan UKS belum
pencegahan anemia. Seharusnya melalui memfokuskan pada anemia, peran UKS dalam
pemanfaatan UKS untuk memantau kejadian pendidikan kesehatan belum mengajarkan
anemia pada siswa, sekolah memiliki media tentang anemia dan pencegahannya secara

h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 29 February, 2020 42


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

khusus, peranan UKS dalam pelayanan Haryono, D., Hanim, D., & Kusnandar, K.
kesehatan dilakukan dengan pemantauan (2014). Pengaruh Pendidikan Anemia
status gizi yaitu dengan dilakukannya ukur Gizi Audio Visual dan Leaflet terhadap
tinggi badan dan timbang berat badan. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku
Keterbatasan sarana dan prasarana UKS Mengkonsumsi Tablet Fe Serta Kadar
m e m b u a t p e m a n f a a t a n n ya p u n b e l u m Hemoglobin pada Remaja Putri. Jurnal
maksimal. Gizi Dan Kesehatan, 1(2).
Pemanfaatan UKS dalam pencegahan Jannah, S. N., & Sontani, U. T. (2018). Sarana
anemia pada anak sekolah dasar di daerah dan Prasarana Pembelajaran Sebagai
endemik malaria, diharapkan Dinas Faktor Determinan Terhadap Motivasi
Pendidikan memberikan pelatihan kepada Belajar. Jurnal Pendidikan Manajemen
guru yang ditunjuk untuk bertanggung jawab Pe r k a n t o r a n , 3 ( 1 ) , 2 1 0 .
terhadap kegiatan UKS dan sekolah juga h ps://doi.org/10.17509/jpm.v3i1.9457
diharapkan dapat meningkatkan kerjasama Juniarti, N., Haroen, H., & Yani, D. I. (2017).
dengan Puskesmas setempat dalam pemberian Upaya Penguatan Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan pada siswa, serta Primer Pada Anak Sekolah Di
melengkapi sarana prasarana yang Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada
dibutuhkan. Masyarakat (JPKM), 1(4), 232–235.
Kemendikbud. (2012). Pedoman Pembinaan
DAFTAR PUSTAKA dan Pengembangan UKS.
B a d a n Pe n e l i t i a n d a n Pe n g e m b a n g a n H p://Www.Mebermutu.Org/Admin/Lamp
Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar. iran/Pedoman-Pembinaan-Uks.Pdf.
Jakarta. Kemendikbud. (2014). Pedoman Pelaksanaan
Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta: UKS di Sekolah. Jakarta: Direktorat
Kompas. Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Pendidikan dan Kebudayaan.
Anak. (2011). Usaha Kesehatan Sekolah di K u s m i n t a r d j o , & G u n a wa n , I . ( 2 0 1 7 ) .
Tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Manajemen Layanan Khusus (D. E.
dan Pondok Pesantren. Jakarta: Direktorat Kusumaningrum, ed.). Malang:
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Anak. Universitas Negeri Malang.
Fatmawati, F., Sutrisno, S., & Firdhaushy, H. S. Lohrmann, D. K. (2008). A Complementary
(2019). Penerapan Fungsi Manajemen Ecological Model of the Coordinated
Pada Program Usaha Kesehatan Sekolah School Health Program. Public Health
di Sekolah Menengah Pertama. HIGEIA Reports, 123(6), 695–703.
(Journal of Public Health Research and h ps://doi.org/10.1177/003335490812300
Development), 3(2), 179–189. 605
Firmansyah, T., Supriyanto, A., & Timan, A. Melati, R. (2012). Kiat Sukses Menjadi Guru Paud
(2018). Efektivitas Pemanfaatan Sarana yang Disukai Anak-Anak. Yogyakarta:
dan Prasarana dalam Meningkatkan Araska.
Mutu Layanan di SMA Laboratorium. Ruel, M. T. (2008). Addressing the underlying
Jurnal Manajemen Dan Supervisi determinants of undernutrition:
Pendidikan, 2(3), 179–184. Examples of successful integration of
h ps://doi.org/10.17977/um025v2i32018 nutrition in poverty-reduction and
p179 agriculture strategies. In SCN News:
Handrawan, N. (2007). Buku Panduan Untuk Accelerating the reduction of maternal and
Kader Kesehatan Untuk Guru, Masyarakat, child nutrition. United Kingdom:
Murid. Jakarta : Indonesia. Lavenham Press.

43 h ps://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo Published online 19 February, 2020


Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar...

Salama, R. A., & Labib, M. R. (2016). Prevalence Anemia and growth. Indian Journal of
of Anemia Among Informal Primary Endocrinology and Metabolism, 18(7), 1–5.
School Children: A Community Based h ps://doi.org/10.4103/2230-8210.145038
Study in Rural Upper Egypt. Epidemiology WHO. (2011). Haemoglobin concentrations for
Biostatistics and Public Health, 13(1), 1–7. the diagnosis of anaemia and assessment
h ps://doi.org/10.2427/11567 of severity. Vitamin and Mineral Nutrition
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Information System (VMNIS), p. 6.
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo R e t r i e v e d f r o m
Persada. h ps://www.who.int/vmnis/indicators/h
Sayoga. (2015). Pendidikan Kesehatan untuk aemoglobin.pdf
Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja WHO, & UNESCO. (2018). Global Standards for
Rosdakarya. Health Promoting Schools (p. 12). p. 12.
Soliman, A., Kalra, S., & Sanctis, V. De. (2014). Geneva.

Khairunnisa, dkk 44

Anda mungkin juga menyukai