1 (Februari 2020)
ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online)
DOI h ps://doi.org/10.22146/jkesvo.47741
ABSTRACT
Background: The susceptible age to the disease occurs in analysis was done by reducing, presenting, drawing
childhood and adolescence. The government creates a conclusions and verifying.
healthy environment, disseminate health knowledge and Results: UKS Utilization was done by giving health
provide health care facilities through the UKS. In malaria- information by teachers and health workers, monitoring
endemic areas, primary school children are anemia the student nutritional status and examining the
susceptible. Environmental conditions and malnutrition conjunctiva but has not run optimally because it was done
increase anemia. In Seluma District in 2019 it was once a year, there is no checking hemoglobin. The UKS
21.08% anemia of 137 primary school children. program facilities and infrastructure for anemia
Objective: To analyze the UKS utilization in preventing monitoring are incomplete and their use is also limited.
primary school children anemia in malaria-endemic areas. Conclusion: UKS Utilization in anemia prevention is
Methods: Qualitative research, purposive informants not optimal. Schools are expected to increase teacher
selection. Data retrieval by in-depth interviews with 10 knowledge of anemia through collaboration with the
informants, observation, and documents study. Data Community Health Center.
Keywords: School Health Program; primary school; teacher; Community Health Center
Upaya meningkatkan kemampuan siswa untuk peneliti, di sekolah belum ada laporan kegiatan
berperan aktif melalui kegiatan UKS ini yang UKS dalam pemberian pelayanan kesehatan
dilakukan adalah melatih kader kesehatan di yang dilakukan melalui penjaringan dan
sekolah yang biasa disebut dokter kecil. pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa.
Ketersediaan dokter kecil pada sekolah dasar Dalam hal ini, peneliti mendapatkan laporan
Kabupaten Seluma sudah ada 2 - 12 orang, kegiatan UKS dalam pemberian pelayanan
namun jumlah tersebut belum mencukupi kesehatan penjaringan dan pemeriksaan
untuk melaksanakan peran. Pembinaan dokter kesehatan berkala siswa sebagai upaya
kecil diberikan bagi siswa terpilih oleh petugas memantau kejadian anemia melalui laporan-
Puskesmas untuk nantinya membantu guru laporan kegiatan UKS yang ada di Puskesmas.
dalam kegiatan UKS. Namun pembinaaan Dari Puskesmas, peneliti juga menemukan
dokter kecil untuk mencegah anemia belum dokumentasi penjaringan dan pemeriksaan
dilakukan. kesehatan berkala pada siswa di sekolah
tersebut.
B. Pemanfaatan UKS Melalui Pelayanan Hasil observasi peneliti hanya
Kesehatan mendapatkan buku rapor kesehatan pada satu
Berdasarkan wawancara mendalam, sekolah saja, namun buku rapor kesehatan
peran UKS sebagai pemantau kejadian anemia tersebut tidak mencatat hasil dari pemeriksaan
di sekolah dilakukan dengan memberikan kesehatan siswa yang dilakukan di sekolah.
layanan kesehatan pada siswa. Salah satu Peneliti juga mendapatkan bahwa buku rapor
upaya pelayanan kesehatan bagi siswa di kesehatan siswa belum mencukupi sesuai
sekolah dengan melakukan penjaringan jumlah siswa yang ada, sehingga buku rapor
kesehatan dan pemeriksaan kesehatan pada kesehatan tersebut hanya disimpan dalam
siswa secara berkala. Penjaringan kesehatan lemari di ruang guru.
siswa di sekolah dilakukan satu kali dalam
setahun yang pelaksanaannya biasanya di awal C. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
tahun ajaran baru. Siswa dilakukan Penunjang UKS
pengukuran tinggi badan dan penimbangan Keterlaksanaan program UKS secara
berat badan untuk mengetahui status dari optimal dapat membantu dalam pendidikan
gizinya. Kegiatan melibatkan peran guru dan d a n p e l a ya n a n k e s e h a t a n d i s e k o l a h .
peran petugas kesehatan dari Puskesmas yang Keberhasilan pelaksanaan program UKS di
diadakan di sekolah. Petugas dari Puskesmas sekolah harus diberikan dukungan dengan
datang ke sekolah untuk melakukan tersedianya sarana dan prasarana yang
penjaringan dan pemeriksaan kesehatan siswa menunjang UKS. Prasarana utama dari
sebagai upaya mencegah anemia melalui peran program UKS di sekolah adalah adanya ruang
UKS, namum belum melakukan pemeriksaan UKS di sekolah.
kadar hemoglobin siswa. Hasil wawancara mendalam
Penentuan siswa anemia atau tidak menunjukkan masih terdapat sekolah yang
hanya dilakukan melalui pemeriksaan belum mempunyai ruang UKS. Keterbatasan
konjungtiva siswa saja. Hasil pemeriksaan ruangan yang ada di sekolah sehingga sekolah
kesehatan siswa hanya dicatat dalam laporan belum bisa menyediakan ruangan khusus UKS.
kegiatan Puskesmas saja. Sementara petugas Sekolah yang sudah memiliki ruang UKS tetapi
Puskesmas belum memberikan laporan hasil dalam pemanfaatan hanya sebatas digunakan
pemeriksaan kesehatan pada guru. Begitu juga ketika ada anak sakit sedangkan untuk sekolah
dengan siswa, belum diberikan laporan yang belum memiliki ruang UKS hanya
kesehatan berupa buku rapor kesehatan. menggunakan ruang guru bila ada anak sakit.
Hasil telaah dokumen yang dilakukan Selain itu, sarana program UKS yang dapat
bulan sekali. Sejalan dengan penelitian penyuluhan sehingga dapat digunakan ketika
(Fatmawati et al., 2019), penggunaan peralatan memberikan informasi tentang pendidikan
UKS digunakan secara insidental saja dan kesehatan kepada siswa.
peralatan yang ada belum terpelihara dengan Keterbatasan media promosi kesehatan
baik, kalibrasi alat tidak pernah dilakukan dan yang disediakan Puskesmas seharusnya dapat
kebersihannya pun tidak terjaga. Pemanfaatan diatasi oleh sekolah dengan cara yang
sarana prasarana harus ditingkatkan dalam sederhana. Pamflet dan leaflet dapat diadopsi
pelaksanaan UKS agar mutu layanan yang dari internet dan di cetak dengan
diberikan dapat meningkat secara terus menggunakan printer. Selain itu juga sekolah
menerus (Firmansyah et al., 2018). bisa membuat poster kesehatan sendiri dengan
Promosi kesehatan merupakan salah satu mencari gambar-gambar yang bisa dijadikan
yang dapat meningkatkan mutu dalam sebagai poster dengan diberi keterangan
pemberian pendidikan kesehatan maupun tentang tujuan yang ingin disampaikan.
pelayanan kesehatan disekolah, dilakukan Guru semestinya lebih bisa berinovasi
melalui media-media promosi kesehatan dalam menyampaikan pendidikan kesehatan
misalnya poster, pamflet dan leaflet terhadap siswa di sekolah. Adanya
(Kemendikbud, 2012). Pemberian pendidikan keterbatasan media promosi kesehatan yang
kesehatan tentang anemia dengan digunakan dalam kegiatan penyampaian
menggunakan leaflet membuat siswa lebih pendidikan kesehatan ini seharusnya sebisa
tertarik. Akan lebih mudah bagi siswa untuk mungkin diantisipasi, sehingga satu tujuan
menerima dan memahami informasi yang dari UKS untuk meningkatkan kemampuan
disampaikan sehingga penggunaan media hidup sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa dapat tercapai.
pengetahuan siswa terhadap anemia dan cara Lima SD pada penelitian ini
pencegahannya (Haryono et al., 2014). menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan
Hasil penelitian dengan wawancara prasarananya masih sangat kurang. Untuk
menunjukkan bahwa guru tidak pernah melengkapi sarana dan prasarana yang
menggunakan media kesehatan dalam dibutuhkan, pihak sekolah bisa membuat
menyampaikan atau mengajarkan kesehatan perencanaan untuk kelengkapan sarana dan
sebagai upaya pencegahan anemia di sekolah, prasarana yang dibutuhkan. Selanjutnya
hal ini disebabkan karena tidak tersedianya menyampaikan kepada dinas terkait dengan
m e d i a k e s e h a t a n d i s e k o l a h . Pe t u g a s membuat proposal untuk permintaan bantuan
Puskesmas yang memberikan penyuluhan pengadaan sarana dan pembuatan prasarana
kepada siswa di sekolah juga tidak selalu penunjang UKS sehingga dapat dimanfaatkan
menyampaikan dengan menggunakan media dengan baik dalam upaya pencegahan anemia
promosi kesehatan. Pemberian penyuluhan pada siswa melalui pelaksanaan UKS di
oleh petugas Puskesmas hanya kadang-kadang sekolah.
saja menggunakan media yang dibawa dari
Puskesmas. PENUTUP
Hasil observasi di sekolah, hanya satu Berdasarkan hasil dan pembahasan pada
sekolah yang mempunyai media promosi penelitian bisa disimpulkan bahwa
kesehatan dalam bentuk poster dan leaflet. pemanfaatan UKS masih belum maksimal pada
Tetapi tidak ada sekolah yang memiliki poster anak sekolah dasar dalam hal mencegah
atau media promosi kesehatan lainnya tentang anemia, pelaksanaan UKS belum
pencegahan anemia. Seharusnya melalui memfokuskan pada anemia, peran UKS dalam
pemanfaatan UKS untuk memantau kejadian pendidikan kesehatan belum mengajarkan
anemia pada siswa, sekolah memiliki media tentang anemia dan pencegahannya secara
khusus, peranan UKS dalam pelayanan Haryono, D., Hanim, D., & Kusnandar, K.
kesehatan dilakukan dengan pemantauan (2014). Pengaruh Pendidikan Anemia
status gizi yaitu dengan dilakukannya ukur Gizi Audio Visual dan Leaflet terhadap
tinggi badan dan timbang berat badan. Tingkat Pengetahuan dan Perilaku
Keterbatasan sarana dan prasarana UKS Mengkonsumsi Tablet Fe Serta Kadar
m e m b u a t p e m a n f a a t a n n ya p u n b e l u m Hemoglobin pada Remaja Putri. Jurnal
maksimal. Gizi Dan Kesehatan, 1(2).
Pemanfaatan UKS dalam pencegahan Jannah, S. N., & Sontani, U. T. (2018). Sarana
anemia pada anak sekolah dasar di daerah dan Prasarana Pembelajaran Sebagai
endemik malaria, diharapkan Dinas Faktor Determinan Terhadap Motivasi
Pendidikan memberikan pelatihan kepada Belajar. Jurnal Pendidikan Manajemen
guru yang ditunjuk untuk bertanggung jawab Pe r k a n t o r a n , 3 ( 1 ) , 2 1 0 .
terhadap kegiatan UKS dan sekolah juga h ps://doi.org/10.17509/jpm.v3i1.9457
diharapkan dapat meningkatkan kerjasama Juniarti, N., Haroen, H., & Yani, D. I. (2017).
dengan Puskesmas setempat dalam pemberian Upaya Penguatan Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan pada siswa, serta Primer Pada Anak Sekolah Di
melengkapi sarana prasarana yang Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada
dibutuhkan. Masyarakat (JPKM), 1(4), 232–235.
Kemendikbud. (2012). Pedoman Pembinaan
DAFTAR PUSTAKA dan Pengembangan UKS.
B a d a n Pe n e l i t i a n d a n Pe n g e m b a n g a n H p://Www.Mebermutu.Org/Admin/Lamp
Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar. iran/Pedoman-Pembinaan-Uks.Pdf.
Jakarta. Kemendikbud. (2014). Pedoman Pelaksanaan
Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta: UKS di Sekolah. Jakarta: Direktorat
Kompas. Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Pendidikan dan Kebudayaan.
Anak. (2011). Usaha Kesehatan Sekolah di K u s m i n t a r d j o , & G u n a wa n , I . ( 2 0 1 7 ) .
Tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Manajemen Layanan Khusus (D. E.
dan Pondok Pesantren. Jakarta: Direktorat Kusumaningrum, ed.). Malang:
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Anak. Universitas Negeri Malang.
Fatmawati, F., Sutrisno, S., & Firdhaushy, H. S. Lohrmann, D. K. (2008). A Complementary
(2019). Penerapan Fungsi Manajemen Ecological Model of the Coordinated
Pada Program Usaha Kesehatan Sekolah School Health Program. Public Health
di Sekolah Menengah Pertama. HIGEIA Reports, 123(6), 695–703.
(Journal of Public Health Research and h ps://doi.org/10.1177/003335490812300
Development), 3(2), 179–189. 605
Firmansyah, T., Supriyanto, A., & Timan, A. Melati, R. (2012). Kiat Sukses Menjadi Guru Paud
(2018). Efektivitas Pemanfaatan Sarana yang Disukai Anak-Anak. Yogyakarta:
dan Prasarana dalam Meningkatkan Araska.
Mutu Layanan di SMA Laboratorium. Ruel, M. T. (2008). Addressing the underlying
Jurnal Manajemen Dan Supervisi determinants of undernutrition:
Pendidikan, 2(3), 179–184. Examples of successful integration of
h ps://doi.org/10.17977/um025v2i32018 nutrition in poverty-reduction and
p179 agriculture strategies. In SCN News:
Handrawan, N. (2007). Buku Panduan Untuk Accelerating the reduction of maternal and
Kader Kesehatan Untuk Guru, Masyarakat, child nutrition. United Kingdom:
Murid. Jakarta : Indonesia. Lavenham Press.
Salama, R. A., & Labib, M. R. (2016). Prevalence Anemia and growth. Indian Journal of
of Anemia Among Informal Primary Endocrinology and Metabolism, 18(7), 1–5.
School Children: A Community Based h ps://doi.org/10.4103/2230-8210.145038
Study in Rural Upper Egypt. Epidemiology WHO. (2011). Haemoglobin concentrations for
Biostatistics and Public Health, 13(1), 1–7. the diagnosis of anaemia and assessment
h ps://doi.org/10.2427/11567 of severity. Vitamin and Mineral Nutrition
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Information System (VMNIS), p. 6.
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo R e t r i e v e d f r o m
Persada. h ps://www.who.int/vmnis/indicators/h
Sayoga. (2015). Pendidikan Kesehatan untuk aemoglobin.pdf
Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja WHO, & UNESCO. (2018). Global Standards for
Rosdakarya. Health Promoting Schools (p. 12). p. 12.
Soliman, A., Kalra, S., & Sanctis, V. De. (2014). Geneva.
Khairunnisa, dkk 44