Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif dan
membuat berlebihan hormon tiroid. Kelenjar tiroi dadalah organ yang terletak dibagian
depan leher dan hormon ini yang mengontrol metabolisme, bernapas, denyut jantung,
sistem saraf, berat badan,suhu tubuh, dan banyak fungsi lainnya dalam tubuh. Ketika
kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) proses tubuh mempercepat dan
mungkin mengalami kegelisahan, kecemasan, denyut jantung yang cepat, tremor
tangan, keringat berlebihan, penurunan berat badan, dan masalah tidur, antara gejala
lainnya. (Aleppo, G. 2015)
Hipertiroid adalah penyaakit yang disebabkan oleh penyakit Graves yaitu jenis
masalah autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid untuk memproduksi terlalu banyak
hormon tiroid. ( Toft, D. 2014)
Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjer tiroid yang terlalu aktif. Karena
tiroid memproduksi hormon tiroksin dari iodium, maka iodium radiaktif dalam dosis
kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
(NANDA NIC-NOC. 2013).

B. ETIOLOGI
Kelenjar tiroid membuat hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) yang
memainkan peran penting dalam cara fungsi seluruh tubuh. Jika kelenjar tiroid membuat
terlalu banyak T4 dan T3, ini didefinisikan sebagai hipertiroid.
Penyebab paling umum dari hipertiroid adalah penyakit gangguan autoimun Graves.
Dalam gangguan ini, tubuh membuat antibodi (protein yang dihasilkan oleh tubuh untuk
melindungi terhadap virus atau bakteri) yang disebut thyroid-stimulating
immunoglobulin (TSI) yang menyebabkan kelenjar tiroid membuat terlalu banyak
hormon tiroid. Penyakit Graves berjalan dalam keluarga dan lebih sering ditemukan
pada wanita. Hyperteroid djuga bisa disebabkan oleh nodular atau multinodular gondok
beracun, yang merupakan benjolan atau nodul pada kelenjar tiroid yang menyebabkan
tiroid untuk memproduksi berlebihan hormon tiroid. Selain itu, radang kelenjar tiroid
yang disebut tiroiditis-akibat virus atau masalah dengan sistem kekebalan tubuh dapat
menyebabkan sementara gejala hipertiroid. Selain itu, beberapa orang yang
mengonsumsi terlalu banyak yodium (baik dari makanan atau suplemen) atau yang
mengambil obat yang mengandung yodium (seperti amiodaron) dapat menyebabkan
kelenjar tiroid untuk kelebihan hormon tiroid. (Aleppo, G. 2015)
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu:
1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang overaktif dan merupakan
penyebab hypertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan.
Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Diduga penyebabnya adalah penyakit
autoimun, dimana antibody yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid
stimulating imunogirobulin (TSI anti bodies ), tyroid peroksidase antibodies ( TPO )
dan TSA receptor antibodies ( TRAB ) pencetus kelainan ini adalah stress, merokok,
radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti
ada pasir dimata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision.
2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tyroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau
banyak. Kata toksik berarti hypertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol
oleh TSH sehingga memproduksi hormon tyroid yang berlebihan.
3. Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan sehingga
merangsang tyroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
4. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
5. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan hypertiroid, kelainan ini
biasanya timbul apabila sebelumnya sipasien memang sudah ada kelainan kelenjar
tyroid.
6. Minum obat hormon tyroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke
dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tyroid,
C. PATHWAY

Tiroiditis Penyakit Graves (Antibody Nodul tiroid toksik


reseptor TSH merangsang totoksik
aktivitas tiroid)

Sekresi hormon tiroid yang


berlebihan

Hipertiroidisme

Hipermetabolisme Aktivitas simpatik Gerakan kelopak mata


meningkat berlebihan relative lambat
terhadap bola mata

Berat Ketidakseimbang Perubahan Infiltrasi limfosit, sel mast


Badan an energy dengan konduksi listrik ke jaringan orbital dan otot
kebutuhan tubuh jantung mata
Kurang Perubahan Beban kerja jantung
informasi nutrisi kurang
Kelelahan meningkat
dari Eksoftalmus
kebutuhan
tubuh
Aritmia,
Resiko kerusakan
Kurang takikardia
integritas jaringan
Pengetahua
n
Resiko penurunan curah
jantung
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Kelelahan atau kelemahan otot
2. Tremortangan
3. perubahan suasana hati
4. Kegugupanatau kecemasan
5. Denyut jantung yang cepat
6. Jantung berdebar-debarataudenyut jantung tidak teratur
7. kekeringan kulit
8. kesulitan tidur
9. berat badan
10. Peningkatan frekuensi buang air besar
11. Perubahannafsu makan(penurunan atau peningkatan)
12. Sulit tidur (insomnia)
13. Intoleransi panas
14. Berkeringat banyak
15. Mata melotot
16. Cepat marah
17. Sesak napas
18. Kelumpuhan mendadak
19. Tremor
20. Berat badan turun
21. Pusing
22. Gatal-gatal
23. Penipisan rambut
24. Kenaikan gula darah
E. KOMPLIKASI
Hipertiroidisme tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama
yang berkaitan dengan jantung.
Beberapa komplikasi yang berhubungan dengan jantung :
- Aritmia (detak jantung abnormal, sepertiatrial fibrilasi)
- Dilatasi jantung (peningkatan ukuran rongga jantung, yang sebenarnya menipis
otot jantung dan gagal jantung kongestif)
- Serangan jantung mendadak
- Hipertensi

Jika tidak hipertiroid tidak diobati, akan mengalami resiko terkena osteoporosis.
Secara bertahap akan kehilangan kepadatan mineral tulang karena hipertiroidisme
yang tidak terkontrol dapat menyebabkan tubuh untuk menarik kalsium dan fosfat dari
tulang dan mengeluarkan terlalu banyak kalsium dan fosfor (melalui urine dan feses).
(Milas, K. 2014)

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. TSH serum (biasanya menurun)
2. T3, T4 (biasanya meningkat)
3. Tes darah hormon tiroid
4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
A. Konsep Pengkajian
1. Identitas Pasien
Paling sering terjadi pada usia di antara 30 hingga 60 tahun. Frekuensi pada
wanita 5 kali lebih sering dari pada pria

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama:
Klien biasanya mengeluh merasa lelah, tidak tahan dingin, haid yang
deras, keringat berkurang, kulit terasa kering dan dingin, suara parau,
edema pada kelopak mata bawah.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Tanyakan kepada klien apakah mengalami haid yang deras dan lama serta
merasa lemah, keringat berkurang, tidak tahan dingin, odema kelopak mata
bawah. Tanyakan apakah tambah berat pada waktu pagi dan cuaca dingin
serta setelah aktivitas sedang dan berat. Tanyakan pada klien usaha yang
telah dilakukan dalam menangani keluhan nyeri, serta mengkonsumsi
obat-obat hipotiroidisme dan bagaimana pengontrolannya.
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Defisiensi iodium, oprasi tiroid sebelumnya, atau pengobatan hipertiroid
sebelumnya yang berlebihan.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Dalam keluarga klien, kaji kelain kongenital waktu kecil, riwayat
persalinan, riwayat penyakit DM, kardiovaskuler, dan infeksi.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: somnolen
b. TTV
TD : < 80/120 mmHg (menurun)
RR : < 20 kali/menit
N : < 80 kali/menit
T : < 36,5 oC
c. Neurologi
1) Letargi
2) Bicar pelan, monoton, tidak terdengar
3) Gangguan memori
4) Kongnitif melambat
5) Perubahan kepribadian : puas dengan diri sendiri, tumpul, apatis
6) Nistagmus
7) Kebutaan malam
8) Kehilangan pendengaran preseptif
9) Parestesia
10) Tremor intensi
11) Refreks tendon dalam melambat
12) Ataksia
13) Somnolen
14) Sinkope
d. Muskuloskaletal
1) Mialgia
2) Artralgia
3) Keletihan
e. Kardovaskular
1) Intoleran pada dingin
2) Penurunan keringat
3) Tekanan darah menyempit
4) Binyi jantung menghilang
5) Nyeri prekordial
f. Pernafasan
1) Sakit tenggorokan
2) Sesak nafas dengan latihan ringan
g. Pencernaan/nutrisi
1) Peningkatan berat badan yang tidak jelas
2) Anoreksia
3) Konstipasi
4) Distensi abdomen
5) Asites
h. Seksual/reproduksi
1) Menuragi, metroragi, amenorea
2) Penurunan libido
3) Penurunan fertilitas : aborsi sepontan
4) Inpotensi
i. Integumen
1) Kulit : pucat, kering, kasar, keras
2) Edema nonpitting : lengan, kaki, periorbital
3) Kelopak mata atas turun
4) Pembesaran lidah dan bibir
5) Rambur kasar dan tipis
6) Kuku : rapuh, pertumbuhan lambat, tebal

4. Pemeriksaan diagnostik/Laboratorium
a. Elektrokardogram (EKG) : voltase rendah, perubahan segmen ST non
spesifik, perpanjangan interval PR, blok jantung, pedataran atau inversi
gelombang T
b. Penurunan T3 dan T4 bebas
c. Tes ambilan radioiodida menurun (RAIU)
d. Penurunan T3 dan T4 serum
e. Penurunan natrum serum
f. Kadar TSH bila digunakan : rendah bila hipotiroidisme sekunder; menigkat
bila hipotiroidisme primer
g. Peningkatan serum : kolesterol, trigliserida, CPK, alkalin fosfatase
h. Peningkatan protein dalam cairan serebrospinal (CSS)
i. Gas-gas darah arteri : hipoksia, peningkatan CO2
j. Anemia normostik, normokromik

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan terjadi pada klien yang mengalami hipertiroidisme adalah
sebagai berikut :
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban
kerja jantung
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan
energi
3.Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan
dengan penurunan berat badan)
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan
perubahan mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak
mata/eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,
peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur.

C. Perencanaan / Intervensi.
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban
kerja jantung
Tujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan kriteria :
1) Nadi perifer dapat teraba normal.
2) Vital sign dalam batas normal.
3) Pengisian kapiler normal
4) Status mental baik
5) Tidak ada disritmia
Intervensi :
a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi
Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari
vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi
b. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan
pasien.
Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh
otot jantung atau iskemia.
c. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti
krekels)
Rasional : S1 dan murmur yang menonjol berhubungan dengan curah
jantung meningkat pada keadaan hipermetabolik
d. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadi
lemah, penurunan produksi urine dan hipotensi
Rasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan
volume sirkulasi dan menurunkan curah jantung
e. Catat masukan dan keluaran Askep Klien Hipertiroidisme
Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan
dehidrasi berat.

2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan


kebutuhan energi
Tujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan
tingkat energi
Intervensi :
a. Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia
mungkin ditemukan
b. Ciptakan lingkungan yang tenang
Rasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat
menimbulkan agitasi, hiperaktif, dan imsomnia
c. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas
Rasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan
metabolisme
d. Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti
massage
Rasional : Meningkatkan relaksasi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan
penurunan berat badan)
Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :
1) Nafsu makan baik.
2) Berat badan normal
3) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Intervensi :
a. Catat adanya anoreksia, mual dan muntah
Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan
sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan
hiperglikemia
b. Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari
Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan
kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi
antitiroid
c. Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan
vitamin
Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-
zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang
sesuai

4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan


perubahan mekanisme perlindungan dari mata; kerusakan penutupan kelopak
mata/eksoftalmus
Tujuan : Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata,
terbebas dari ulkus
Intervensi :
a. Observasi adanya edema periorbital
Rasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihan
b. Evaluasi ketajaman mata
Rasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan
retro-orbita
c. Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap Askep Klien
Hipertiroidisme
Rasional : Melindungi kerusakan kornea
d. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan
Rasional : Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik
Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
dengan kriteria : Pasien tampak rileks
Intervensi :
a. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
Rasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan
imsomnis
b. Bicara singkat dengan kata yang sederhana
Rasional : Rentang perhatian mungkin menjadi pendek , konsentrasi
berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi
informasi
c. Jelaskan prosedur tindakan
Rasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan
kesalahan interpretasi
d. Kurangi stimulasi dari luar
Rasional : Menciptakan lingkungan yang terapeutik

6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan


berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
Tujuan : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan
kriteria Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya
Intervensi :
a. Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depan
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan
pilihan berdasarkana informasi
b. Berikan informasi yang tepat
Rasional : Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yang
muncul akan menentukan tindakan pengobatan
c. Identifikasi sumber stress
Rasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam
memunculkan/eksaserbasi dari penyakit ini
d. Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat
Rasional : Mencegah munculnya kelelahan
e. Berikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid
Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinan
mengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah
pengobatan selama 5 tahun kedepan.
7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
fisiologik,peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan
pola tidur
Tujuan : Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan
dalam berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.
Intervensi :
a. Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap
tempat, waktu dan orang
Rasional : Menentukan adanya kelainan pada proses sensori Askep Klien
Hipertiroidisme
b. Catat adanya perubahan tingkah laku
Rasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak dapat beristirahat, sensitifitas
meningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi
psikotik yang sesungguhnya
c. Kaji tingkat ansietas
Rasional : Ansietas dapat merubah proses pikir
d. Ciptakan lingkungan yang tenang, turunkan stimulasi lingkungan
Rasional : Penurunan stimulasi eksternal dapat menurunkan
hiperaktifitas/refleks, peka rangsang saraf, halusinasi pendengara.
e. Orientasikan pasien pada tempat dan waktu
Rasional : Membantu untuk mengembangkan dan mempertahankan kesadaran
pada realita/lingkungan
f. Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.
Rasional : Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.
g. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti sedatif/tranquilizer, atau
obat anti psikotik.
Rasional : Meningkatkan relaksasi, menurunkan hipersensitifitas saraf/agitasi
untuk meningkatkan proses pikir.
D. Evaluasi
Hasil yang diharapkan adalah :
1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
tubuh
2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi
3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil
4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari
ulkus
5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya.
7. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan dalam
berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.
DAFTAR PUSTAKA

Allepo, G. (2015). Hyperthyroidism Overview. Retrieved from www.


Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Milas, K. (2014). Hyperthyroidism Symptoms. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Milas, K. (2014). Hyperthyroidism Complication. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Norman, J. (2010). Hyperthyroidism Operactivity of the Thyroid Gland. Retrieved from
www. Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2013). NANDA NIC-NOC. (jilid 1 & 2). Yogyakarta :
MediaAction
Rehan, K. M. (2014). Papillary Thyroid Cancer Risk Factor. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Toft, D. J. (2014). Graves’ Disease Overview. Retrieved from www. Endocrineweb.com 5
Februari 2015
P.D Welsby. Pemeriksaan fisik dan anamnesis klinis. EGC.Jakarta.2010

Anda mungkin juga menyukai