Virginia Henderson
Virginia Henderson lahir pada 1897, di Kansas City. Ia memperkenalkan
definisi keperawatan. Definisinya tentang keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya dan kecintaanya dengan keperawatan saat Ia melihat
korbankorban perang dunia. Ia mengatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Menurutnya, “Tugas unik perawat
ialah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui usahanya
melakukan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu
atau proses meninggal dengan damai” dengan begitu maksud dari teori Virginia
Henderson yaitu berusaha mengembalikan kemandirian, kekuatan, kemampuan,
kemauan, dan pengetahuan individu tersebut. Selain itu, Virginia Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan “The Actifities of Living”. Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat ialah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat harus mandiri dalam
mengerjakan tugasnya dan tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
harus menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
B. Keperawatan
Dalam menjalankan fungsinya penanganan keperawatan didasari oleh
14 kebutuhan dasar manusia (independence). Untuk membantu individu
yang sakit maupun sehat untuk mendapatkan kembali pemulihannya yang
tujuannya ialah kebebasan.
1. Kesehatan
Dalam mendapatkan kesehatan manusia perlu memiliki kesadaran dan
pengetahuan dalam meningkatkan kualitas hidup lebih baik yang
menjadi dasar manusia berfungsi bagi kemanusiaan karena mencegah
lebih baik daripada mengobati penyakit. Agar manusia mendapatkan
kesehatannya maka diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah salah satu yang harus di perhatikan karena
lingkungan sekitar adalah cerminan pola kehidupan manusia dan
merupakan faktor yang memiliki pengaruh besar bagi kesehatan. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam lingkungan yaitu :
a. Manusia harus mampu menjaga lingkungan sekitarnya agar
tetap dalam kondisi sehat.
b. Perawat dituntut mampu menjaga pasien dari cedera mekanis.
c. Sebagai seorang perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan
tentang kesehatan, kebersihan, dan keamanan lingkungan.
d. Perawat harus mampu membuat observasi secara menyeluruh
terhadap seorang pasien dengan tepat agar hasilnya dapat
membantu dokter dalam memberikan resep.
e. Dalam menjalankan tugasnya perawat harus memiliki ketelitian
agar dapat meminimalkan peluang terjadinya kecelakaan atau
luka dikarenakan sarana kontruksi bangunan dan
pemeliharaannya.
f. Dalam menjaga keselamatan yang lebih bagi seorang pasien
maka perawat harus memiliki pengetahuan tentang kebiasaan
sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya
ancaman. (Hidayat, 2007)
Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan prinsip-
prinsip istilah kunci untuk memahami teori tersebut. Di bawah ini adalah ringkasan
dasar prinsip yang penting untuk memahami teori Leininger :
1. Care adalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau diantisipasi
dalam upaya untuk memperbaiki kondisi manusia yang menjadi perhatian atau untuk
menghadapi kematian.
2. Merawatadalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
3. Budayamengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai,
keyakinan, norma, dan kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang membimbing
mereka berpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
4. Perawatan Budayamengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi
seseorang atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk
menangani penyakit atau kematian.
5. Keragaman budayapeduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas
tidaknya perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang berbeda.
6. Universalitaspeduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yang
jelas di antara banyak budaya.
7. Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan
perawatan fenomena.
8. Worldviewmengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau alam
semesta dalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.
9. Budaya dan dimensi struktur sosialtermasuk faktor yang berhubungan dengan
agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola pendidikan-terns, penggunaan
teknologi, nilai-nilai budaya, dan ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia
dalam konteks budaya.
10. Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya dan
dihargai oleh budaya yang ditunjuk.
11. Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaanmengacu pada kegiatan
pelayanan keperawatan yang membantu orang dari budaya tertentu untuk menyimpan dan
menggunakan inti kebudayaan nilai perawatan terkait dengan masalah kesehatan atau
kondisi.
12. Budaya akomodasi perawatan atau negosiasimerujuk kepada tindakan keperawatan
kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu beradaptasi dengan atau bernegosiasi
dengan lain- ers dalam kesehatan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan
bersama dari hasil kesehatan yang optimal untuk klien dari budaya yang
ditunjuk. Memahami Kerja Theorists Perawat
13. Budaya perawatan restrukturisasimengacu pada tindakan terapi yang diambil oleh
budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan atau sebagai
klien untuk mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap menguntungkan hasil sementara
menghormati nilai-nilai budaya klien.
Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan
keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat,
dan bermakna yaitu :
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen-
elemen berikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor filosofi,
sistem sosial, nilai-nilai cultural, politik dan factor-faktor legal, factor-faktor ekonomi, dan
factor-faktor pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa
dan sejarah etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial. Pada setiap
kelompok masyarakat; pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan
praktek-praktek. Yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur sosial (Leininger
dan MC Farland 2002). Dalam model Sunrisenya Leininger menampilkan visualisasi
hubungan antara beberapa konsep yang disignifikan.
Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan)
merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung
dari keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung.
Menurut Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang
budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu
dikaitkan dengan budaya.
1. MANUSIA
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut
Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap
saat dimanapun ia berada.
2. KESEHATAN
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural memiliki
nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk
menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
3. LINGKUNGAN
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-pengalaman
yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam
lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.
4. KEPERAWATAN
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta
disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan
untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun
kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan yang
berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar mampu menghadapi
rintangan dan kematian.
Caring adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain, menghargai
harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang buruk, serta memberi
perhatian dan cinta. Caring adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh,. Caring dalam keperawatan adalah fenomena
transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain.
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa ”care” adalah cocok dan masuk akal terhadap
kebutuhan klien dan realita yang ada.Leininger meyakini bahwa “ perilaku caring dan
praktiknya secara unik membedakan keperawatan terhadap kontribusi dari disiplin ilmu yang
lain.”
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis
pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan pemahaman
yang dalam mengenai ”care” sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup
memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang
efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak
dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur ( orang biasa
dan profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam
suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama
lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan
signifikan yang berdampak pada ”care” dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.
Pada asuhan holistic maupun menyeluruh individu diperlakukan secara utuh sebagai individu/
manusia, perbedaan asuhan keperawatan menyeluruh berfokus memadukan berbagai praktek
dan ilmu pengetahuan kedalam satu kesatuan asuhan. Sedangkan asuhan holistic berfokus
pada memadukan sentiment kepedulian ( sentiment of care) dan praktek perawatan ke dalam
hubungan personal-profesional antara perawat dan pasien yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan pasien sebagai individu yang utuh.
Leininger dengan teori modelnya telah dengan jelas memaparkan bahwa asuhan keperawatan
yang diberikan pada klien atau kelompok harus mengikutsertakan individu/kelompok secara
keseluruhan termasuk aspek bio-psiko-sosio-spiritual dengan menitikberatkan konsep terapi
pada kondisi kultural klien.
1. Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Humanism
Filosofi (Watson 1979, 1989, 1988) mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang
berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupan. Tindakan keperawatan mengacu
kepada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Intervensi
keperawatan diberikan dengan proses perawatan manusia.
Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami prilaku dan respon manusia
terhadap masalah kesehatan yang aktual maupun yang potensial, kebutuhan manusia dan
bagaimana cara berespon kepada orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan klien
dan keluarganya, sekaligus pemahaman kepada dirinya sendiri.
Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati kepada klien dan
keluarganya, asuhan keperawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh
perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (Watson, 1987).
Hubungan dari teori Leininger dan konsep humanism ini bahwa memberikan pelayanan
kesehatan pada klien dengan memandang klien sebagai invidu sebagai personal lengkap
dengan fungsinya.
1. Kelemahan :
Akhirnya, menurut Leininger, tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah
meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya.
Dengan mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya (kultur) baik dimasa lalu
maupun zaman sekarang, akan terkumpul persamaan-persamaan, sehingga kombinasi
pengetahuan tentang pola praktek transkultural dengan kemajuan teknologi dapat
menyebabkan makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari
berbagai kultur.