Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

“MALARIA”

DOSEN PENGAMPU :
DWI SULISTYAWATI, S.SiT, M. Kes.

DISUSUN OLEH :
RESTU
191101058

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PRODI D-III KEPERAWATAN SINGKAWANG
TAHUN 2020/2021
A. Pengkajian
I. Identitas pasien:
Insial klien : An. A No. Reg :
Umur : 5 Tahun Tgl. MRS :
Jenis kelamin : Laki-laki Diagnosa :
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
Agama ; Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : TK
Alamat : Sambas
Penanggung :Askes

II. Riwayat keperawatan


Riwayat sebelum sakit:
Penyakit berat yang pernah diderita : pasien belum pernah menderita penyakit
berat seperti ini
Obat-obatan yang biasa dikomsumsi :-
Kebiasaan berobat :-
Alergi : pasien tidak memiliki alergi obat
Kebiasaan merokok/alcohol :-

Riwayat penyakit sekarang:


Keluhan utama : Panas
Riwayat keluhan utama : Pasien mengatakan keluhan ini dirasakan sejak 4
hari yang lalu, karena kondisi pasien bertambah
gawat akhirnya pasien dibawa ke RS untuk
mendapatkan perawatan
Riwayat penyakit dahulu:
Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Pasien belum pernah melakukan
terapi maupun operasai
Riwayat kesehatan keluarga dan genogram : Keluarga pasien mengatakan tidak
ada anggorta keluarga yang
menderita penyakit keturunan
dalam keluarga
Riwayat kesehatan lingkungan : Keluarga pasien mengatakan
keadaaan lingkungan rumahnya
bersih
Riwayat kesehatan lainnya :-

Alat bantu yang dipakai:


- Gigi palsu : tidak
- Kacamata : tidak
- Pendengaran : tidak
- Lainnya(sebutkan) : -

III. Observasi Dan Pemeriksaan Fisik


Tingkat ketergantungan : ringan
Tanda-tanda vital,TB dan BB :
S : 39,5 C N: 98x/m
RR : 29x/m

Sebelum sakit : 24 Kg Tinggi Badan: 125 cm


Saat sakit : 23 Kg
Sistem Tubuh:
Pernapasan
Hidung : Simetris (tidak adanya secret /cairan)
Trakhea :
Suara Tambahan: tidak ada suara tambahan
Bentuk dada: Simetris
Cardiovaskuler
Suara jantung : Normal (Gallop)
Edema : tidak ada
Persyarafan
GCS
Kepala: Simetris (tidak ada benjolan dikepala)
Mata : Simetris (tidak ada tanda-tanda ikterik)
Sklera: Putih
Konjungtiva : Merah muda
Pupil : isokor
Persepsi sensori:
Pendengaran : Normal
Penciuman : Normal
Penglihatan : Normal
Perkemihan-Eliminasi Urin
Pencernaan-Eliminasi Alvi
Mulut dan tenggorokan : mukosa tampak kering
Abdomen : tidak tampak adanya pembesaran
abdomen
Rectum : merah muda
BAB : 2x/hari BAK : 3x/hari
Konsistensi : Lembek Bau : pesing
Warna : kuning Warna : kuning muda
Tulang-Otot-Integumen
Extermitas : - Atas tidak ada kelainan
: - Bawah tidak ada kelainan
Tulang belakang : normal
Kulit : warna kulit pucat
IV. Pola aktivitas
Makan
Frekuensi : 3x/hari (porsi makan yang dihabiskan setengah porsi)
Jenis menu : bubur, telur, sayur
Pantangan : pasien tidak ada pantangan sama makanan
Alergi : pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan

Minum
Frekuensi : 700 ml x/hari
Jenis menu : air putih
Pantangan : tidak ada
Alergi : tidak ada

Kebersihan diri :
Mandi : pasien hanya di lap
Keramas : pasien tidak keramas selama di rumah sakit
Sikat gigi : 1x/hari
Memotong kuku : 1x/minggu
Ganti pakaian : 1x/hari
Istirahat dan Aktivitas :
Tidur siang : 2 jam (12.00-15.00)
Tidur malam : tidak teratur
V. Psikososial
Sosial/Interaksi :
Interaksi dengan orang tua: baik
Dukungan teman/masyarakat : baik

Spiritual
Konsep tentang penguasa : Allah
Sumber kekuatan/harapan saat sakit : Allah
Ritual agama yang bermakna/diharapkan saat ini: Sholat
Persepsi terhadap penyebab penyakit: Cobaan/peringatan

VI. Pemeriksaan Penunjang


HB : 12-16 gram
HB : 13,4 gram
DDR : -DDR :PV (+)
Leukosit: 4-10 Ribu/mm3 leocosit :10.400/mm3
VII. Terapi medis
Infus D5 % 14 tetes/menit drips KD ½ Amp
Injeksi metoklopramide 2x ½ Amp IV
Paracetamol sirup 3x1
Injeksi Amplixilin 2x 500 Mg IV
Analisis Data
No Data Etiologi Masalah
keperawatan
1. Ds: - pasien mengeluh Proses penyakit Hipertermi
badannya panas
Do:
- Pasien tampak lemah dan
pucat
- Tubuh pasien teraba panas
- Suhu 39,5 C
- Pasien tampak gelisah
- Mukosa bibit tampak kering

2. Ds: Kurang asupan Ketidakseimbangan


makanan nutrisi kurang dari
- Pasien mengatakan kalau
kebutuhan tubuh
makan timbul rasa mual dan
muntah
Do:
- keadaan umum lemah dan
pucat
- Porsi makan hanya 5-6
sendok
Porsi makan yang dihabiskan
hanya ½ porsi

3. Ds: keluarga pasien Kurang pengetahuan Risiko penularan


mengatakan pasien minum tentang penyakit penyakit malaria
hanya 2-3 gelas/hari malaria
Do:Pasien tampak lemas dan
bibir kering

Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses infeksi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang asupan
makanan
3. Risiko kekurangan cairan b.d hipermetabolik
Intervensi
Hari/tanggal Diagnosa Rencana Keperawatan
keperawatan
Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
Hipertermi b.d Setelah dilakukan 1. Observasi keadaan 1. Tanda-tanda vital
proses infeksi asuhan keperawatan umun dan TTV merupakan acuan
3x24 jam, diharapkan untuk mengetahui
2. Berikan pengetahuan
suhu tubuh dalam keadaan umum
pada keluarga tentang
rentang normal dan pasien
peningkatan suhu
stabil dengan rentang
tubuh yang terjadi 2. Agar keluarga
36,5’C, kulit tidak
mengetahui
teraba hangat, tidak 3. Anjurkan ibu untuk
peningkatan suhu
berkeringat berlebihan: memberikan pakaian
tubuh yang terjadi
yang tipis kepada
dan untuk
pasien dan menyerap
mengurangi
keringat
kecemasan
4. Anjurkan ibu
3. Untuk menjaga agar
memberikan banyak
pasien merasa
minum air putih
nyaman dan pakaian
5. Berikan kompres tipis yang dikenakan
hangat pada pasien untuk membantu
penguapan tubuh
6. Pastikan pasien
meminum obat 4. Peningkatan suhu
penurun demam atau tubuh
antipiretik mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat sehingga
perlu diimbangi
dengan asupan
cairan yang banyak
untuk mencegah
terjadinya dehidrasi
5. Kompres hangat
membantu untuk
menurunkan suhu
tubuh
6. Sebagai obat penurun
demam yang didapat
dari puskesmas
terdekat
Keseimbangan Setelah dilakukan 1. Identifikasi alergi 1. Mengetahui jenis
nutrisi kurang asuhan keperawatan makanan pasien makanan yang
dari kebutuhan 3x24 jam, membuat pasien
2. Monitor asupan diet
b.d kurang tidakseimbangan nutrisi alergi
pasien
asupan makanan kurang dari kebutuhan
2. Mempertahankan
tubuh b.d kurang 3. Anjurkan keluarga
asupan diet pasien
asupan makanan, pasien memberikan
tetap stabil
dapat terpenuhi, berat makanan dalam
badan pasien kembali porsi yang sedikit 3. Mencukupkan
normal, nafsu makan tapi sering kebutuhan nutrisi
pasien kembali normal. pasien
4. Tentukan diet sesuai
dengan kebutuhan 4. Memberikan diet
kepada pasien sesuai
5. Berikan pankes
dengan keluhan
kepada keluarga
pasien tentang 5. Meningkatkan
kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
sesuai dengan
kebutuhan
Risiko Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
kekurangan asuhan keperawatan kemungkinan penyebab
cairan b.d selama 3x24 jam, risiko penyebab kekukarang cauran
hipermetabolik kekurangan volume kekurangan cairan
2. Mengetahui keadaan
cairan dapat teratasi
2. Monitor adanya umum pasien
dengan kriteria hasil,
kehilangan cairan
tidak ada tanda-tanda 3. Mencukupkan
dehidrasi,turgor kulit 3. Anjurkan keluarga kebutuhan agar tidak
elastis,membran untuk memberikan terjadi dehidrasi
mukosa lembab banyak minum air
putih
Implementasi
Hari/tanggal Diagnosa Implementasi keperawatan Evaluasi SOAP

Hipertermi b.d risiko 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S: Ibu pasien


infeksi mengatakan badan An.H
2. Memberikan penjelasan pada
terasa panas
keluarga tentang peningkatan suhu
tubuh yang terjadi O: - Tampak lemas dan
pucat
3. Menganjurkan ibu untuk menyuruh
anak menggunakan pakaian yang - Suhu tubuh 39’C
tipis dan menyerap keringat
A: - Masalah Hipertermi
4. Menganjurkan ibu memberikan belum teratasi
banyak minum kepada pasien
P: Intervensi dilanjutkan
5. Memberikan kompres hangat
6. Memastikan obat sudah diberikan
kepada pasien
Ketidakseimbangan 1. Mengidentifikasi alergi makanan S: Ibu pasien
nutrisi kurang dari pada pasien mengatakan An. H
kebutuhan tubuh b.d masih kurang makan
2. Monitor asupan diet pasien
kurang asupan makan
O: Pasien makan masih
3. Menganjurkan keluarga
setengah porsi saja
memberikan makan dalam porsi
sedikit tapi banyak A: Masalah
Ketidakseimbangan
4. Memberikan penkes pada keluarga
nutrisi kurang dari
tentang kebutuhan nutrisi
kebutuhan tubuh belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Risiko kekurangan 1. Menganjurkan ibu memberikan S: Ibu pasien
cairan b.d banyak minum pada An. H mengatakan An. H masih
hipermetabolik susah untuk minum
2. Meberikan penjelasan akibat
kekurangan cairan tubuh O: status hidrasi atau
kelembapan membran
3. Memonitor status hidrasi pasien
mukosa masih kering
A: masalah risiko
kekurangan cairan belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Hipertermi b.d risiko 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S: ibu pasien
infeksi mengatakan demam
2. Memberikan kompres hangat
sudah berkurang
O: suhu 37,6’C
A: Masalah hipertermi
teratasi sebagian
temperatur berkurang
37,6’C
P: Intervensi dilanjutkan
Ketidakseimbangan 1. Mengidentifikasi alergi makanan S: Ibu Pasien
nutrisi kurang dari pada pasien mengatakan An.H sudah
kebutuhan tubuh b.d mulai mau makan
2. Monitor asupan diet pasien
kurang asupan makan
O: Pasien habis makan
3. Menganjurkan keluarga
dengan porsi yang
memberikan makan dalam porsi
diberikan
sedikit tapi banyak
A: Masalah
4. Memberikan penkes pada keluarga
keseimbangan nutrisi
tentang kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi
P: Intervensi dihentikan
Risiko kekurangan 1. Menganjurkan ibu memberikan S: Ibu pasie mengatakan
cairan b.d banyak minum pada An. H An. H sudah mau minum
hipernetabolik yang banyak
2. Meberikan penjelasan akibat
kekurangan cairan tubuh O: - Status hidrasi atau
kelembapan dan
3. Memonitor status hidrasi pasien
membran mukosa
lembab
A: Pasien tidak ada
tanda-tanda dehidrasi
lagi
P: Intervensi dihentikan
Hipertermi 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S: Ibu pasien
mengatakan tidak
2. Mengobservasi membran
demam lagi dan keringat
mukosa,dan turgor kulit
yang dikeluarkan tidak
3. Memberikan kompres hangat banyak
O: - Pasien tampak segar
- Wajah pasien tidak
lagi pucat
- Suhu 36,6’C
A: Masalah Hipertermi
teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai