Diajukan untuk memenuhi tugas Dokumentasi Keperawatan yang dibina oleh Dosen
Ns. Hilmah Noviandry R, S.Kep.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 10 :
1. Tika Ardila
2. Nurul Ainiyah
3. Noerma Yunita K.P
4. Ida Lailatus .S
KELAS 2B
An. N usia 6 tahun dengan diagnose DHF, ibu mengatakan ± 3 hari yang lalu
anak panas tinggi mendadak, timbul bintik – bintik merah dikulit seperti digigit
nyamuk. Gusi berdarah tidak mimisan, pusing, muntah 2x ½ gelas belimbing, klien
batuk, malas makan dan minum. Pada saat pengkajian ibu mengatakan anaknya
masih panas. Dari hasil pemeriksaan fisik klien didapatkan hasil TTV sebagai
berikut: N: 100x/menit, RR: 20x/menit, S: 38,6°C, anak hanya tiduran saja, ADL
dibantu sepenuhnya oleh orang tua, mata tampak cekung, dan rewel saat dirawat di
RS terutama saat didatangi oleh dokter dan perawat, klien menangis.
FORMAT PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
Nama : An.N Suami / istri / orang tua
Umur : 6 Tahun Nama : Tn.B
Jenis kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SMA
Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Madura Alamat : jln. Kemuning.
Bahasa : Indonesia Penanggung Jawab:
Pendidikan : TK Nama : Ny.W
Pekerjaan : Pelajar Pendidikan : SMA
Status penikahan : Belum kawin Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : jln. Kemuning, Alamat : jln. Kemuning
KELUHAN UTAMA:
Panas tinggi, timbul bintik-bintik merah, gusi berdarah, pusing, muntah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Tgl 25 November 2020 An.N dating ke rumah sakit dengan keluhan ± 3 hari yang lalu
anak panas tinggi mendadak, timbul bintik-bintik merah dikulit seperti digigit nyamuk. Gusi
berdarah tidak mimisan, pusing, muntah 2x ½ gelas belimbing, klien batuk, males makan dan
minum. Pada saat pengkajian ibu px mengatakan anaknya masih panas. Dari hasil
pemeriksaan fisik kx didapatkan hasil TTV sebagai berikut: N:100x/menit RR: 20x/menit
S:38,6̊C , anak hanya tiduran saja ADL dibantu sepenuhnya oleh orang tua, mata tampak
cekung, dan rewel saat dirawat di rumah sakit terutama saat ditangani oleh dokter dan
perawat, kx menangis.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:
Ibu px mengatakan tidak pernah dirawat karena penyakit apapun.
Genogram
Keterangan :
= laki- laki
= perempuan
= laki-laki meninggal
= perempuan meninggal
= pasien
= garis hubungan keluarga
= garis perkawinan
= garis keturunan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan / penampilan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis GCS : 4-5-6
BB sebelum sakit : 20 kg TB : 107 cm
BB saat ini : 18 kg
BB ideal : 20 kg
Perkembangan BB : menurun
Status gizi : Kuang mencukupi
Status hidrasi : Kurang mencukupi
Tanda-tanda vital :
TD :- mmHg Suhu : 38,6 °C
Nadi : 100 x/ menit RR : 20 x/ menit
2. Kepala
Rambut : warna hitam, bersih, tidak berketombe dan berkutu
Mata : simetris, konjungtifa anemis
Muka : bersih
Hidung : simetris tidak ada luka dan bersih
Telinga : simetris tidak ada luka dan bersih
3. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan.
4. Thorax (dada)
Dada simetris, tidak ada bekas luka, pengembangan dada kanan dan kiri sama.
5. Abdomen
Bentuk permukaan perut simetris, tidak ada nyeri tekan
6. Tulang belakang
Tulang belakang simetris dan tidak ada pembengkakan
7. Ekstrremitas
Tangan dan kaki simetris , integritas kulit baik dan tidak ada luka, warna kulit sawo
matang, terdapat bintik-bintik merah pada kulit
8. Genitalia dan anus
Tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaan neurologis
Lingkar kepala normal saraf otak normal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
-
2. Radiologi
-
TERAPI
1. Oral
-
2. Parenteral
-
3. Lain-lain
-
ANALISA DATA
Diagnosa Keperawatan :
D
X
1 25, Setelah - Suhu Manajemem hipertermia
Novem dilakukan tubuh Observasi
ber asuhan membaik 1. Identifikasi penyebab
2020 keperawat - Kulit hipertermia
an selama merah 2. Monitor suhu tubuh
1 x 24 menurun 3. Monitor kadar elektrolit
jam, - Suhu 4. Monitor haluaran urine
termoregu kulit 5. Monitor komplikasi akibat
lasi membaik hipertermia
membaik Terapeutik
6. Sediakan lingkungan yang
dingin
7. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
8. Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
9. Berikan cairan oral
10. Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hyperhidrosis ( keringat
berlebuh )
11. Lakukan pendinginan eksternal
12. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin.
13. Berikan oskigen,jika perlu
Edukasi
14. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena,jika
perlu.
2 25 Setelah - Berat Manajemen Nutrisi
Novem dilakukan badan Observasi
ber asuhan membaik 1. Identifikasi status nutrisi
2020 keperawat - Kekuata 2. Identifikasi alergi dan
an selama n otot intoleransi makanan
1 x 24 menelan 3. Identifikasi makanan yang
jam,status meningk disukai
nutrisi at 4. Identifikasi kebutuhan kalori
membaik - Diare dan jenis nutrient
menurun 5. Identifikasi perlunya
- Membra penggunaan selang nasogastric
ne 6. Monitor asupan makanan
mukosa 7. Monitor berat badan
membaik 8. Monitor hasil laboratorium
Terapeutik
9. Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
10. Fasilitasi menentukan pedoman
diet
11. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
12. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
13. Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
14. Berikan suplemen makanan,jika
perlu
15. Hentikan pemberikan makan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
16. Anjurkan posisi duduk,jika
perlu
17. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
18. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
19. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan,jika perlu
3 25 Setelah - Keluhan Manajemen nyeri
Novem dilakukan nyeri Observasi
ber asuhan menurun 1. Identifikasi
2020 keperawat - Meringis lokasi,karakteristik,durasi,freku
an selama menurun ensi,kualitas,intesitas nyeri.
1 x 24 - Sikap 2. Identifikasi skala nyeri
jam, protektif 3. Identifikasi respon nyeri non
tingkat menurun verbal
nyeri - Gelisah 4. Identifikasi factor yang
menurun. menurun memperberat dan memperingan
- - nafsu nyeri
makan 5. Identifikasi pengetahuan dan
membaik keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgesic
Terapeutik
10. Berikan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
nyeri
11. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
12. Fasillitasi istirahat dan tidur
13. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
14. Jelaskan penyebab,periode, dan
pemicu nyeri .
15. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
16. Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
17. Anjurkan menggunakan
analgesic secara tepat
18. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
19. Kolaborasi pemberian analgesic,
jika perlu
IMPLEMENTASI