Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL


KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Skripsi Pada Program
Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indramayu (STIKes)
Indramayu

Oleh :

RAHMAH TANIA BR DAMANIK

R.17.01.054

YAYASAN INDRA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia
tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap
masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka
terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-
kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat dari
orang lain (Aswadi, 2017). ANAK SEKOLAH DARI KONSEP TUMBANG
KEPERAWATAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan karena kesadaran diri sendiri sehingga seluruh anggota keluarga
mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif
diaktifitas masyarakat, dan sebuah rekayasa sosial dengan tujuan menjadikan
sebanyak mungkin anggota masyarakat dan sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari agar tujuan hidup bersih dan sehat, adapun
tatanan PHBS salah satunya disekolah dan indikatornya meliputi : mencuci tangan
pakai sabun sebelum dan sesudah makan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan
jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, membrantas jentik nyamuk, tidak
merokok dilingkungan, sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan
kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang
sehat (KEMENKES RI, 2016)
Perilaku tersebut diharapkan dapat diterapkan pada semua golongan
masyarakat termasuk usia anak sekolah. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku
hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan dirumah, lingkungan masyarakat, sekolah,
guru yang kurang memberikan contoh teladan atau memperagakan dan anak itu
sendiri (Julianti, 2018)
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, ada sejumlah
faktor risiko perilaku kesehatan yang terjadi, yakni penduduk kurang aktivitas fisik
sebanyak (26,1%), perilaku merokok sejak usia dini (36,3%), pendudukumur >10
tahun kurang konsumsi buah dan sayur (93,5%), penduduk >10 tahun minum
minuman beralkohol (4,6%). Seperti diketahui saat ini, pola makan buruk, asupan gizi
tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan lain-lain, telah
melekat pada sebagian besar keseharian masyarakat kita (Kemenkes RI, 2017)
Secara nasional penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik tahun
2005 sebesar 27% meningkat menjadi 36,3% di tahun 2007 kemudian meningkat lagi
menjadi sebesar 38,7% di tahun 2013 dan 40% di tahun 2015. Sementara itu target
nasional tahun 2019 diharapkan penduduk Indonesia yang memenuhi kriteria PHBS
baik dapat mencapai angka 80% (Kemenkes RI, 2014) PAKAI DATA TERBARU
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilatar belakangi dan penetapan visi
Indonesia Sehat 2010 agar Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No. 131/II/2004. Perilaku Hidup Bersih dan sehat terdiri dari
beberapa tatanan yaitu, tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja tatanan tempat
umum, tatanan fasilitas kesehatan dan tatanan fasilitas umum dan tatanan lingkungan
sekolah (Kemenkes. RI, 2012).
Untuk kalangan anak dan balita, lebih dari separuh jenis penyakit dan
kematian pada anak dan balita disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam mulut
melalui makanan, air, dan tangan yang kotor. Buruknya kebersihan seseorang dan
kesehatan lingkungan termasuk persediaan air bersih mengakibatkan 88% kematian
anak di seluruh dunia disebabkan karena terkena diare (DINKES,2016). Pada anak
usia Sekolah Dasar (SD) biasanya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, serta mencuci tangan
menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia
sekolah adalah karies gigi, kecacingan, diare, thypus, disentri, kolera, flu dan ISPA
(Proverawati dan Eni, 2012).
Jika PHBS kurang diterapkan di sekolah maka dampak yang akan ditimbulkan
yaitu terjadi penurunan prestasi dan semangat belajar, menurunkan citra sekolah,
serta suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan yang kotor, keadaan
kelas yang kotor, banyaknya jajanan tidak sehat dan tempat pembuangan sampah
yang tidak tertata akan menimbulkan berbagai macam penyakit (Chandra, 2016).
Diperlukan upaya promosi kesehatan di sekolah mengingat tingginya masalah
kesehatan yang diakibatkan oleh perilaku tidak sehat dikalangan anak usia sekolah.
Indikator PHBS sekolah secara nasional terdiri dari delapan indikator yaitu
berolahraga teratur dan terukur tidak merokok disekolah, memberantas jentik
nyamuk, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, mencuci tangan dengan air
mengalir dan memakai sabun, membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah
(sampah basah, sampah kering, sampah berbahaya), mengkonsumsi jajanan sehat dari
kantin sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
(Dinas kesehatan, 2016).
Berdasarkan latar belakang diatas dan sudah banyaknya yang melakukan
penelitian tentang hubungan pegetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) pada anak sekolah SD, namun demikian belum ada kajian literature review.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan literature review dengan judul
“Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak sekolah
SD”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan urian latar belakang diatas rumusan masalah adalah “bagaimana
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS
pada Anak SD?”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan
Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak SD.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kesehatan
Menjadi acuan untuk memperhatikan anak sekolah yang membutuhkan
bimbingan konseling masalah kesehatan, dalam hal ini masalah hubungan
pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi
referensi dalam pembelajaran didunia pendidikan khususnya keperawatan.
3. Manfaat bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber data dasar dan informasi
untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan kajian berkaitan dengan
hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

E. Ruang Lingkup Penelitian


Peneltian ini menggunakan literature review, artikel yang menjadi kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Penelitian
ini disusun melalui pencarian sumber artikel-artikel yang disudah dipublikasikan
dan dilakukan secara online. Artikel di akses melalui portal lembaga pengindeks
jurnal bereputasi nasional seperti, Google Scholar, portal garuda, dan neliti.com.

Anda mungkin juga menyukai