Oleh
FAUZI EKA MEILANDRI
NIM : 1813451023
TUGAS AKHIR
POLITEKNIK KESEHATANTANJUNGKARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya berarti suatu
keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan. Kesehatan juga merupakan keadaan sehat
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan salah satu diantaranya adalah pengamanan terhadap
makanan dan minuman.( World Health Organization. 1947. Konsep Sehat Sakit)
Indonesia menduduki peringkat ke-2 di dunia sebagai negara dengan sanitasi terburuk setelah
India. Hal ini sangat ironis dibandingkan dengan negaranegara di kawasan Asia Tenggara seperi
Singapura dan Malaysia yang cakupan layanan sanitasinya diatas 90 persen. Sanitasi yang buruk
dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Sanitasi yang buruk dapat
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit.(WHO/UNICEF, 2015). Secara global,
permasalahan sanitasi menjadi masalah di seluruh dunia. Buruknya akses terhadap fasilitas
sanitasi berkaitan erat dengan penularan berbagai macam penyakit menular seperti kolera,
diare, disentri, hepatitis A, tipus dan polio. Sanitasi yang tidak memadai diperkirakan
menyebabkan kematian 280.000 jiwa akibat diare setiap tahunnya dan merupakan faktor utama
dalam merebaknya beberapa penyakit tropis, termasuk cacingan, schistosomiasis, dan
trachoma.(Marinda & Ardillah, 2019). Sekitar 2,4 juta kematian di dunia (4,2% dari jumlah
semua kematian) dapat dicegah apabila setiap individu memiliki fasilitas sanitasi yang
memenuhi syarat sesuai yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan, air bersih
yang memadai dan menjaga sanitasi kebersihan baik personal maupun lingkungan sekitar.
(Cairncross & Valdmanis, 2006)
dalam penanganan makanan jajanan, yaitu penjamah makanan, peralatan, air, bahan makanan,
bahan tambahan makanan, penyajian dan sarana penjaja. Beberapa aspek tersebut sangat
mempengaruhi kualitas makanan, jika seluruh aspek hygiene sanitasi makanan jajanan terpenuhi
maka dapat dikatakan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Ketersediaan sarana
lingkungan yang memadai akan berpengaruh terhadap hygiene dan sanitasi makanan. Sumber
penyakit pada pangan disebabkan oleh bakteri yang berasal dari sarana lingkungan dagang.
Hanya sedikit SekolahDasar yang mempersiapkan sarana lingkungan dagang secara memadai
(Sumantri,2010).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegiatan sekolah yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan di sekolah, baik untuk siswa maupun guru/karyawan di sekolah
tersebut. Menurut Ahmad Selvia (2009:1) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga merupakan
upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan
untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta
didik sehari-hari. Dengan telah diberlakukannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka
berbagai program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya diserahkan sepenuhnya
programnya. Berdasarkan pengamatan Tim Pembina UKS pusat, ternyata pelaksanaan UKS
sampai dengan saat ini dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu,
dipandang perlu adanya pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang dalam rangka
memantapkan pelaksanaan program program UKS. Seperti yang kita ketahui, UKS merupakan
salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
Cairncross, S., & Valdmanis, V. (2006). Disease Control in Developing Countries: Chapter 41 Water
Supply, Sanitation and Hygiene Promotion. Disease Control in Developing Countries.
Mahmudah, U. (2017). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Infeksi Kecacingan pada
Anak Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan. https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i1.5490
Marinda, D., & Ardillah, Y. (2019). Implementasi Penerapan Sanitasi Tempat-tempat Umum Pada
Rekreasi Benteng Kuto Besak Kota Palembang. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA.
https://doi.org/10.14710/jkli.18.2.89-97
WHO/UNICEF. (2015). Progress on Sanitation and Drinking Water: 2015 Update and MDG Assessment.
In World Health Organization. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2