Anda di halaman 1dari 4

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan

Mobilitas penduduk yang merupakan gerak atau perpindahan penduduk dari suatu wilayah
(geogrsfis) ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu dapat berpengaruh terhadap
kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya untuk
mempertahankan kualitas lingkungan agar menciptakan pola kesehatan yang baik pada
masyarakat yang melakukan perpindahan penduduk maupun tidak. Salah satunya adalah
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Pengendalian merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk


menjamin agar suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan. Sedangkan, penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap
bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan tidak normal. Pengendalian
penyakit adalah suatu rencana untuk menurunkan angka kesakitan, membatasi penularan
serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antardaerah maupun antarnegara. Oleh karena
itu, pengendalian penyakit selalu dikaitkan dengan lingkungan.

Lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan. Dalam hal ini, penyehatan lingkungan sangat dibutuhkan sebagai
upaya pengendalian penyakit yang disebabkan oleh interaksi antara manusia dan elemen-
elemen yang berada di lingkungan. Penyehatan lingkungan merupakan upaya pengendalian
faktor risiko penyakit baik menular maupun tidak menular melalui peningkatan
kemampuan penyehatan, pengendalian dan pengamanan terhadap media lingkungan baik
secara fisik, biologi, kimia maupun sosial.

Rencana aksi program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di Indonesia


memiliki tujuan sebagai upaya pembangunan kesehatan yang merupakan hak seluruh
masyarakat Indonesia untuk memperoleh kualitas dan jaminan kesehatan yang sebaik-
baiknya. Di Indonesia, penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan menjadi pokok
permasalahan yang harus dikendalikan, diantaranya yaitu ISPA dan diare yang masuk dalam
10 besar penyakit di hampir seluruh puskesmas di Indonesia. Tidak hanya itu, penyakit
menular akibat kondisi buruk lingkungan seperti TB paru, DBD, flu burung, HIV/AIDS,
polio, campak, filariasis dan kecacingan juga menjadi hal yang patut diperhatikan.
Oleh karena itu, dalam rangka upaya pengendalian penyakit di Indonesia, maka dibuatlah
Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dan GERMAS yang dilakukan
melalui puskesmas. Program tersebut dijalankan sesuai dengan tujuan pembangunan
kesehatan di Indonesia, yakni sebagai upaya pencegahan, perlindungan, dan peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat agar tidak terpapar penyakit yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang buruk.

Faktor yang menjadi sebab munculnya penyakit akibat lingkungan, yaitu :

1. Kurangnya ketersediaan air bersih dan aman di daerah tersebut.


2. Akses sanitasi yang kurang layak yang menjadi faktor utama diare.
3. Penanganan sampah dan limbah yang masih sembarangan sehingga menimbulkan
pencemaran.
4. Vektor penyakit akibat perubahan kondisi lingkungan.
5. Perilaku masyarakat yang masih acuh terhadap kebersihan.

Jika dilihat dari penyebab diatas, perilaku masyarakat menjadi hal yang penting untuk
mendukung pengendalian penyakit. Apabila masyarakat sadar akan kebersihan
lingkungannya, maka akan terhindar dari penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang
tidak sehat. Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan agar kualitas kesehatan tetap terjaga,
antara lain :

1. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB), yang dapat dilakukan melalui Surveilans
kualitas air, Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih, Pemeriksaan kualitas air, dan
Pembinaan kelompok pemakai air.
2. Penyehatan Lingkungan Pemukiman dengan melakukan pemantauan jamban keluarga
(Jaga), saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tempat pengelolaan sampah
(TPS), penyehatan Tempat-tempat Umum (TTU) meliputi hotel dan tempat
penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah,
sarana angkutan umum, salon kecantikan, bar dan tempat hiburan lainnya.
3. Dilakukan upaya pembinaan institusi Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain, sarana
pendidikan, dan perkantoran.
4. Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM) yang bertujuan untuk melakukan
pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan
minuman, kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini
serta penyakit bawaan makanan.
5. Pemantauan Jentik Nyamuk dapat dilakukan seluruh pemilik rumah bersama kader
juru pengamatan jentik (jumantik), petugas sanitasi puskesmas, melakukan
pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk dan
tumbuhnya jentik.
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, S.G. (2016). Penyakit berbasis Limgkungan. Tersedia dalam


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/e1cf67b8122c12a4d2a95d6ac5013
7ff.pdf. Diakses pada tanggal 26 September 2021

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit 2015-2019 (Revisi I-2018). Jakarta : Kemenkes RI. Tersedia dalam https://e-
renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-465827-3tahunan-755.pdf. Diakses pada
tanggal 26 September 2021

Anda mungkin juga menyukai