Disusun oleh:
Kelompok 1
2 D-IV
1
1. Pengertian Penyakit Berbasis Lingkungan Menurut Para Ahli
fungsi dan /atau morfologi suatu organ dan/atau jar tubuh. (Achmadi’05).
(benda hidup, mati, nyata, abstrak) serta suasana yg terbentuk karena terjadi
kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh
penyakit.
1. HL Blum, seorang pakar yang selama ini selalu menjadi rujukan dan
2
2. Jenis Penyakit Berbasis Lingkungan Dan Faktor Risiko
Malaria.
kesehatan lingkungan adalah salah satu dari empat faktor yang mempengaruhi
telah ada.
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya air
dimana ketersediaan air mencapai 15.500 meter kubik per kapita per tahun,
jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 meter kubik
3
per tahun. Namun demikian, Indonesia masih saja mengalami persoalan air
bersih. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air
bersih, sebagian besar yang memiliki akses mendapatkan air bersih dari
penyalur air, usaha air secara komunitas serta sumur air dalam.
dengan akses air minum layak sebesar 71,14%. Provinsi dengan persentase
rumah tangga dengan akses air minum layak tertinggi yaitu DKI Jakarta
provinsi dengan persentase rumah tangga menurut akses air minum layak
terhadap air bersih dan sanitasi diantaranya nampak pada anak-anak sebagai
salah satu isu penting dalam menentukan kualitas sanitasi. Mulai tahun 2015
definisi rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak adalah apabila
dilengkapi dengan jenis kloset leher angsa atau plengsengan dengan tutup dan
memiliki tempat pembuangan akhir tinja tangki (septic tank) atau Sistem
Pengolahan Air Limbah (SPAL), dan merupakan fasilitas buang air besar yang
4
Data dari Susenas Kor 2016 menunjukkan hasil mengenai persentase rumah
tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak. Secara nasional, terdapat
67,80% rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak.. Angka ini
jelas menjadi faktor besar yang mengakibatkan masih tingginya kejadian diare
hari yang berarti 73 juta ton per tahun. Pengelolaan sampah yang belum tertata
akan menimbulkan banyak gangguan baik dari segi estetika berupa onggokan
dan serakan sampah, pencemaran lingkungan udara, tanah dan air, potensi
gangguan kesehatan seperti diare, kolera, tifus penyakit kulit, kecacingan, atau
5. Vektor penyakit
sehingga kemampuan bertahan hidup mereka pun semakin tinggi. Hal ini
5
untuk penyediaan air; sistem drainase permukiman dan perkotaan yang tidak
pemanasan global yang meningkatkan kelembaban udara lebih dari 60% dan
vektor penyakit.
diterapkan masyarakat,
perilaku masyarakat dalam mencuci tangan 7 adalah (1) setelah buang air besar
12%, (2) setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%, (3) sebelum makan
14%, (4) sebelum memberi makan bayi 7%, dan (5) sebelum menyiapkan
rumah tangga menunjukan 99,20 % merebus air untuk mendapatkan air minum,
terdapat 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah,
6
3.1.1 Diare
lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer. Diare dapa
yang dapat menyababkan diare antara lain bias melalui tiga jalur, yaitu:
pada makanan, dalam air, atau penularan dari satu orang ke orang lain.
Faktor risikonya
a. Umur
bulan.
b. Jenis Kelamin
lebih tinggi.
c. Musim
7
Variasi pola musim di daerah tropik memperlihatkan bahwa diare
d. Status Gizi
Status gizi berpengaruh sekali pada diare. Pada anak yang kurang
terjadinya diare persisten juga lebih sering dan disentri lebih berat.
e. Lingkungan
8
daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga
g. Perilaku
mendidih.
Air sungai yang tercemar bakteri E.coli karena orang diare buang air
3.1.2 ISPA
Akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa inggris Acute
salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung
9
penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6
kali pertahun, yang berarti seorang balita rata- rata mendapat serangan
Faktor risiko
a. Rumah
c. Status sosio-ekonomi
10
Telah diketahui bahwa kepadatan penduduk dan tingkat sosio-
d. Kebiasaan merokok
dari keluarga yang tidak merokok. Selain itu dari penelitian lain
didapat bahwa episode ISPA meningkat 2 kali lipat akibat orang tua
e. Polusi udara
11
penyakit atau gangguan saluran pernafasan pada siswa SD di kedua
pencemaran tinggi sehingga tidak ada lagi tempat yang aman untuk
3.1.3 Tuberculosis
insidens sebesar 80% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2014. Pada
tahun 2015 diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus baru tuberkulosis atau
merupakan negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua di dunia setelah
India. Sebesar 60% kasus baru terjadi di 6 negara yaitu India, Indonesia, China,
diperkirakan sebanyak 1,4 juta kematian ditambah 0,4 juta kematian akibat
tuberkulosis menurun 22% antara tahun 2000 dan 2015, tuberkulosis tetap
12
tuberkulosis Basil Tahan Asam positif (BTA positif) melalui percik renik dahak
yang kecil
Faktor risiko
Faktor Umur, dari hasil penelitian yang dilaksanakan di New York pada
13
pendapatan keluarga yang akan mempunyai dampak terhadap pola hidup
infeksi TB Paru.
Kepadatan hunian kamar tidur, luas lantai bangunan rumah sehat harus
kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena
penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.
14
Pencahayaan, cahaya sangat penting karena dapat membunuh bakteri-
bakteri patogen di dalam rumah, misalnya basil TB, karena itu rumah yang
Kondisi rumah, kondisi rumah dapat menjadi salah satu faktor resiko
penularan penyakit TBC. Atap, dinding dan lantai dapat menjadi tempat
dan cara pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan prilaku sebagai
orang sakit dan akhinya berakibat menjadi sumber penular bagi orang
disekelilingnya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host (pejamu)
baik benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang
15
terbentuk akibat interaksi semua elemen-elemen termasuk host yang lain.
nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh
perilaku masyarakat.
Faktor risiko
16
Agent adalah sesuatu yang bila ada atau tidak ada akan
tentunya adalah nyamuk Aedes aegypti. Hanya nyamuk betina yang dapat
sore hari (16.00- 17.00). Nyamuk ini membutuhkan darah karena darah
ditularkan oleh nyamuk ini sendiri bersifat labil terhadap panas (termolabil)
ada 4 tipe virus yang menyebabkan DBD, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3,
laboratorium. Infeksi oleh salah satu tipe virus dengue akan memberikan
imunitas yang menetap terhadap infeksi virus yang sama pada masa yang
pada infeksi tipe virus lainnya. Bahkan beberapa penelitian mengatakan jika
seseorang pernah terinfeksi oleh salah satu virus, kemudian terinfeksi lagi
oleh tipe virus lainnya, gejala klinis yang timbul akan jauh lebih berat dan
DBD.
2. Pejamu (host)
penyakit ini. Dalam kasus penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
17
ini, tentu ada beberapa hal yang mempengaruhi pejamu (host) ini mudah
satu tempat ke tempat lain. Dan hal ini yang mempercepat penularan DBD.
dan 3M PLUS.
3. Lingkungan (Environment)
a. Lingkungan fisik
18
Jarak rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu
2) Macam kontainer
letak kontainer, bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air
3) Ketingian tempat
Ae. aegypti dan Aedes albopictus dapat hidup pada daerah dengan
4) Iklim
terdiri dari: suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan
angin
19
Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi
terhenti sama sekali bila suhu kurang 10ºC atau lebih dari 40ºC.
b. Lingkungan Sosial
20
membersihkan halaman rumah, dan juga partisipasi masyarakat khususnya
3.1.5 Cacingan
anak anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman parasit. Parasit
parasit ini bisa hidup di dalam tubuh manusia dan masuk ke dalam tubuh
Faktor risiko
b. Faktor lingkungan
persyaratan
c. Faktor prilaku
Bermain di tanah
BAB sembarangan
21
Mengacu kepada gambaran skematik tersebut di atas, maka patogenesis
penyakit melalui kontak secar langsung atau melalui media perantara (yang
kekuatan cahaya.
22
Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan maupun kadang-
lain, masuk ke dalam tubuh melalui satu proses yang kita kenal dengan
cara yang khas. Ada 3 jalan masuk kedalam tubuh manusia, yakni :
a. Sistem pernafasan
b. Sistem pencernaan
23
Simpul 4: kejadian penyakit
diantaranya adalah:
Lingkungan Hidup
STBM
24
6. Analisis Dampak Lingkungan Dalam Penyakit Berbasis Lingkungan
pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinkes.lumajangkab.go.id/penyakit-berbasis-lingkungan/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39026/Chapter%20ll.pdf?s
equence=4&isAllowed=y
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/e1cf67b8122c12a4d2a95d6
ac50137ff.pdf
25
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta : Kemenkes. RI;
2017.
26