Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

JURNAL TEMPLATE KUALITAS DI KESEHATAN MASYARAKAT


Diperbarui: 1 Mei 2018

Jurnal Kualitas Kesehatan Masyarakat


ISSN : xxxx-xxxx (Cetak), xxxx-xxxx (Online)
Vol. x, No. x, Bulan Tahun, hal: xx

Hubungan Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di


Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II
Karanganyar Paiton Probolinggo

Vivin Nur Hafifah, Muh. Kamaruzzaman,


ABSTRAK
Khalidah Multazamah
1Profesi Ners, Kesehatan, Universitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan
Nurul Jadid
Sehat (PHBS) di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
2S1 Keperawatan, Kesehatan, Universitas peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
Nurul Jadid sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
3S1 Informatika, Teknik informatika, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
Universitas Nurul Jadid sehat. Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru, oleh sebab itu peranan guru
Surel: alamat@korespondensi.com sangat berpengaruh terhadap anak didik, karena apapun yang guru lakukan maka
anak didik akan mengikutinya. Adapun yang menjadi penyebab tidak terjaganya
lingkungan sekolah yaitu karena kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan penelitian adalah Menganalisa
Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah di
MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo. Metode penelitian dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif korelasi, dan analisis uji regeresi sederhana.
Hasil dan pembahasan mencakup peran guru terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat. Kesimpulan adakah pengaruh peran guru terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan peran guru terhadap
perilaku hidup berih dan sehat dengan sig. 0,000 (kurang dari α (0.05)).

Kata kunci : (Peran Guru; PHBS; Sekolah)

Website : http://jurnal.strada.ac.id/jqph Email : jqph@strada.ac.id


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi COVID-19 masih belum berakhir, namun kebutuhan untuk melaksanakan pembelajaran tatap
muka terbatas sangat diperlukan, sehingga kekhawatiran terjadinya learning loss bisa dihindari. Pembelajaran
tatap muka terbatas sebaiknya dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya dengan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Tim Penyusun
Direktoral Sekolah Dasar, 2021).
Salah satu ciri bangsa yang maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat
kesehatan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Hanya dengan
sumber daya yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing bangsa (Raharjo dkk., 2014). Anak
adalah generasi penerus bangsa yang perlu diperhatikan status kesehatannya, anak juga termasuk kelompok yang
rentan gangguan kesehatan dan sangat bergantung kepada orang tua. Anak mudah dipengaruhi dan dimotivasi
untuk dapat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Pada masa ini, sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai
positif dan kesehatan, diawali dengan memberikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat lalu dilanjutkan
dengan hal-hal mengenai kesehatan lainnya, maka diharapkan akan tumbuh minat dan kemauan dari anak untuk
ikut dan aktif dalam menerapkan perilaku ini (Riatul Nadia, 2021).
Kebersihan lingkungan sekolah bukan hanya tanggung jawab anak didik saja, akan tetapi juga menjadi
tanggung jawab guru dan warga sekolah lain. Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru, oleh sebab itu
peranan guru sangat berpengaruh terhadap anak didik, karena apapun yang guru lakukan maka anak didik akan
mengikutinya. Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya anak adalah impersonate yang berarti seorang copyist
yang handal. Mulanya anak akan mengamati berbagai hal baik secara langsung maupun tidak langsung
bagaimana orang-orang disekitarnya berperilaku, berbicara maupun memutuskan sesuatu, selanjutnya anak
secara naluriah akan meniru berbagai keadaan yang diperolehnya tersebut (Aghnaita, dkk., 2020).
Meskipun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekarang sudah banyak diterapkan di sekolah,
namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang lingkungannya belum terjaga. Banyak pihak-pihak yang
berlaku apatis, seolah membutakan mata dan menulikan telinga terhadap urgensi kesehatan tersebut padahal
dengan disiplin akan kesehatan justru akan memiliki dampak yang luar biasa untuk fisik serta batin diri pribadi,
baik untuk sekarang maupun nanti.
Adapun yang menjadi penyebab tidak terjaganya lingkungan sekolah yaitu karena kurangnya kesadaran
dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hasil observasi diawal didapat bahwa di MI Azzainiah II
Karanganyar adalah salah satu sekolah di daerah Paiton Probolinggo, dimana kebersihan lingkungannya masih
kurang memenuhi standart, diantaranya kamar mandi masih kotor dan tidak terurus, tidak tersedianya tempat
sampah di masing-masing kelas, pengelolaan sampah dengan cara dibakar, serta belum tersedianya tempat
mencuci tangan. Padahal dalam masa pandemic seperti sekarang ini, tempat mencuci tangan adalah syarat
penting dalam mencegah terjadinya Covid-19. Untuk itu diperlukannya penyuluhan kesehatan terkait pentingnya
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti bermaksud mengkaji lebih
jauh tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan bagaimana peran guru dalam menanamkan perilaku tersebut
kepada anak. Sebab itu, peneliti ingin melakukan sebuah penelitian tentang “Hubungan Peran Guru Terhadap
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II
Karanganyar Paiton Probolinggo”

B. Tinjauan Pustaka

1. Peran Guru
Menurut jurnal penelitian (Sugiasih, 2015) yang berjudul “Pengaruh Peran Guru Sebagai Motivator
Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Se – Kecamatan Seririt Tahun Ajaran 2014-2015”. Menjelaskan
bahwa secara lebih terperinci tugas guru adalah. (1) mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang; (2) memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui
pengalaman belajar yang memadai; (3) membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai,
dan penyesuaian diri. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa guru berperan
baik sebagai motivator. Temuan penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suyanto (2012) yang
menyatakan bahwa dalam pandangan siswa, guru memiliki otoritas, bukan saja otoritas dalam bidang akademis,
melainkan juga dalam bidang non akademis, karena itu pengaruh peran guru terhadap para siswanya sangat besar
dan sangat menentukan.

2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Jurnal penelitian (Rahim & Juliana, 2022) yang berjudul “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Lingkungan Sekolah Dasar Swasta Plus Karya Persada Pada Masa Pandemi Covid-19”. Menjelaskan
pentingnya PHBS yang sudah seharusnya diterapkan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat terutama selama masa pandemi covid-19. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga,
kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Praktik PHBS di lingkungan sekolah penting untuk dilakukan seperti
pada program UKS sekolah, sehingga siswa dapat secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Sedangkan jurnal kedua yang masih tentang PHBS ialah jurnal penelitian (Julianti, 2018) yang berjudul
“Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
maka peneliti memberikan saran yaitu perlu adanya kerjasama antarapihak sekolah dan orang tua yang lebih lagi
karena membentuk perilaku anak usia dini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Perilaku sehat harus terus
dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan supaya tercipta generasi penerus bangsa yang berkualitas
karena tumbuh berkembangnya anak usia dini yang optimal tergantung dari perilaku sehat yang dilakukan dan
sekolah sebaiknya setidaknya melakukan kegiatan olahraga dalam satu minggu 1 kali agar anak sehat.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adalah Hubungan Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton
Probolinggo.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisa Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo
b. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi peran guru di Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II
Karanganyar Paiton Probolinggo
- Mengidentifikasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19)
di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo
- Menganalisis Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah(Masa
Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
Memberikan penjelasan tentang peran guru terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
dilingkungan sekolah
b. Manfaat Teoritis
Memberikan masukan dan perkembangan tentang peran guru terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
dilingkungan sekolah

BAHAN DAN METODE

A. Paradigma Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian
korelasi (desain penelitian yang dibuat untuk meneliti bagaimana kemungkinan hubungan terjadi antara variabel
dengan memperhatikan besaran koefisien korelasi) (Abdullah, 2015). Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
merupakan penelitian menggunakan pendekatan yang data-datanya numerikal dan diolah dengan
menggunakan metode statistic.

B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Azzainiah II yang beralamatkan Jln.KH.Zaini Mun’im, desa karanganyar
kecamatan paiton probolinggo. Adapun waktu penelitian hubungan peran guru terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat (masa pandemic covid-19) di sekolah dilaksanakan pada bulan april – mei 2022. Populasi dan sampel
penelitian ini adalah siswa dari kelas 5 dan 6. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer (data yang diperoleh dari sumber pertama atau observasi langsung dan penyebaran kuesioner tentang
Website : http://jurnal.strada.ac.id/jqph Email : jqph@strada.ac.id
Hubungan Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (masa pandemic covid-19)) dan sekunder
(berupa data dokumen jumlah dan nama siswa kelas 5 dan 6 MI Azzainiah II tahun ajaran 2021-2022). Sumber
dana penelitian dari LP3M Universitas Nurul Jadid Paiotn Probolinggo.

C. Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini, pertama yang dilakukan Tim adalah meminta izin terhadap Kepala
Madrasah MI Azzaniah II untuk melakukan survei lokasi, setelah mendapat izin tim kemudian melakukan survei
ke Madrasah untuk pengambilan data yang diperlukan, tim akan membagikan kuesioner yang berisi tentang
peran guru terhadap PHBS disekolah, dalam kuesioner digunakan sistem skala likert untuk menilai alternative
jawaban sesuai dengan pertanyaan dimana kategorinya, yaitu sangat baik (SB), diberikan skor 5, baik (B)
diberikan skor 4, cukup baik (CB) diberikan skor 3, tidak baik (TB) diberikan skor 2, dan sangat tidak baik
(STB) diberikan skor 1. Pengujian instrument dalam penelitian terdiri dari uji validitas dan uji reabilitas, dan
kemudian dianalisa data dengan menggunakan uji regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS.

HASIL

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di MI Azzainiah II didapatkan sebagai berikut :


a. Peran Guru di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo
Peran guru di MI Azziniah II Karanganyar Paiton Probolinggo adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Peran Guru di MI Azziniah II Karanganyar Paiton Probolinggo

No Peran Guru Frekuensi %


1 Baik 31 96, 9
2 Tidak Baik 1 3,1
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa sebagian besar peran guru di MI Azzainiah II adalah baik, yaitu 31
responden ( 96,9 %).
Guru merupakan role model atau panutan dari siswanya, sehingga apabila guru memiliki pengetahuan yang
benar tentang PHBS maka informasi tersebut akan dapat tersampaikan pada siswanya. Guru dapat menjadi teladan
sehingga mendukung proses pembentukan kepribadian peserta didik. Guru harus bisa membangun kepercayaan akan
dirinya pada peserta didik. Karena peserta didik lebih mudah meniru orang yang dipercayainya dari pada yang tidak.
Adapun dari pihak peserta didik dipahami bahwa peserta didik yang bermotivasi tinggi akan mudah meniru model
untuk menguasai perilaku yang diinginkan (Dede, 2017) .

b. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo


Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di MI Azziniah II Karanganyar Paiton Probolinggo

No PHBS Frekuensi %
1 Baik 21 65,6
2 Cukup 11 34,4
3 Kurang 0 0
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa sebagian besar perilaku hidup bersih dan sehat di MI Azzainiah II
adalah baik, yaitu 21 responden ( 65,6 %).

Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah kebiasan atau perilaku positif yang dilakukan oleh setiap
siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin, orang tua siswa dan lainnya dengan penuh kesadaran untuk mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah secara mandiri (Eva
Oktaviani, 2021). Dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah upaya untuk
memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Anak usia
sekolah merupakan modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya (Taryatman, 2016)
c. Hubungan Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19)
di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo
Uji regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui Hubungan Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Lingkungan Sekolah (Masa Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo

Tabel 3.3 Hubungan Peran Guru Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah (Masa
Pandemi Covid-19) di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 473.429 1 473.429 32.572 .000a
Residual 436.040 30 14.535
Total 909.469 31
a. Predictors: (Constant), Peran Guru
b. Dependent Variable: PHBS

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran guru terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat. Hal ini didasarkan pada tingkat signifikansi antara peran guru terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat diperoleh (p value = 0,000 < 0,05).
Penelitian (Lestari, 2018) menyatakan bahwa dari 28 responden yang peran gurunya kurang tetapi melaksanakan
PHBS di sekolah yaitu 7 responden (25%), sedangkan dari 21 responden yang gurunya berperan tetapi 9 responden
(42,9%) tidak melaksanakan PHBS di sekolah. Berdasarkan uji statistik ada hubungan yang signifikan antara peran
guru dengan rendahnya pelaksanaan PHBS di sekolah, hal ini dibuktikan dengan P value (0,047) ≤ α (0,05).
Besarnya estimasi risiko peran guru dengan pelaksanaan PHBS di sekolah yaitu POR = 4,000 (95% CI : 1,186-
13,495). Dengan ini dapat disimpulkan bahwa guru yang kurang berperan berisiko 4 kali untuk tidak melaksanakan
PHBS di sekolah dibandingkan dengan guru yang berperan dalam pelaksanaan PHBS di sekolah. Hal ini juga sejalan
dengan penelitian (Zainatul, 2020) menunjukkan bahwa nilai p value (0,00) < α (0,05) yang berarti adanya hubungan
antara peran guru dengan pelaksanaan hidup
bersih dan sehat dan menunjukkan adanya hubungan sikap anak dengan
pelaksanaan hidup bersih dan sehat.

Sebagai pelaku utama disekolah guru memiliki peran yang sangat penting, guru menjadi sosok tauladan bagi
peserta didik dimana ia ditiru dalam bersikap dan berperilaku, sehingga guru harus berhati-hati dalam bersikap.

Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak lepas dari peran guru, perilaku guru terhadap PHBS memiliki
nilai yang lebih besar dari pada pengaruh lingkungan sekolah yang bersih terhadap tingkah laku PHBS siswa.
Sehingga peran guru dapat membantu siswa untuk melakukan kebersihan diri maupun lingkungan akan
meningkatkan kemauan dan menjadi kebiasaan siswa untuk melakukan PHBS (Harahap, 2018). (Suyanto, 2012)
menyatakan bahwa dalam pandangan siswa, guru memiliki otoritas, bukan saja otoritas dalam bidang akademis,
melainkan juga dalam bidang non akademis, karena itu pengaruh peran guru terhadap para siswanya sangat besar
dan sangat menentukan. Dengan demikian, guru harus diberi kesempatan untuk mengajarkan pendidikan PHBS
kepada siswanya melalui pelatihan dan dilakukan secara rutin. Sekolah juga wajib melakukan pelatihan kesehatan
masyarakat dan PHBS kepada guru dan calon guru (Thakadu, 2018). Hal ini terbukti bahwa setelah diberikan
pendidikan kesehatan pada guru wali kelas memberikan contoh tentang cuci tangan, memotong kuku, membuang
sampah ditempatnya, kebersihan kamar mandi sekolah terdapat peningkatan pada Perilaku PHBS Siswa yaitu
terdapat 21 siswa yang sikap PHBSnya meningkat.

KESIMPULAN

Peran guru di MI Azzainiah II Karanganyar Paiton Probolinggo memiliki peran yang baik dalam menjaga
Website : http://jurnal.strada.ac.id/jqph Email : jqph@strada.ac.id
lingkungan sekolah yang bersih dan sehat diantaranya adalah sebagian besar juga baik dalam kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun, kamar mandi bersih, terdapat tempat sampah dimasing-masing kelas . Uji statistik menunjukkan
ada hubungan antara peran guru terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Disarankan lebih guru lebih meningkatkan
perannya di sekolah dengan cara setiap pembelajaran diselingi dengan materi tentang PHBS, sehingga akan
menimbulkan kepedulian siswa dengan sendirinya terhadap lingkungan.
REFERENSI

Abdullah, M. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif (1st ed.). Aswaja Pressindo.

Aghnaita, dkk. (2020). Kegiatan Pembelajaran sebagai Upaya dalam Menstimulus Perkembangan Sosial
Emosional Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1, 43–57.
Dede, R. H. (2017). ejak Pendidikan Portal Pendidikan Indonesia . From Jejak Pendidikan Portal
Pendidikan Indonesia. http://www.jejakpendidikan.com/2017/03/pera%0An%0A-%0Aguru%0A-
%0Asebagai%0A-%0Arole%0A-%0Amodel.html
Eva Oktaviani, Jhon Feri, S. (2021). Buku Pintar Ners Cilik “CERIA” (Cerdas, Rajin, Inspiratif, Aktif)
Penggerak PHBS di Sekolah (1st ed.). Lembaga Chakra Brahmanda Lentera.
Harahap, T.A., Saefuddin, A., Indriyanto, B. (2018). he Relationship Between Clean School Environment
And Student’s Clean Lifestyle Behaviour In Indonesia Junior And Senior High School. International
Journal Of Scientific & Technology Research, 1(3), 100–104.

Julianti, R. (2018). Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di Lingkungan Sekolah. 3, 7.

Lestari, R. R. (2018). Hubungan Sosial Budaya Dan Peran Guru Dengan Rendahnya Pelaksanaan PHBS Di
SDN 001 Langgini Kecamatan Bangkinang Kota Tahun 2018. Universitas pahlawan, 2, 11.
Https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/128/99

Raharjo, A. S., Km, S. I. S., & Kes, M. (2014). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan
Ketersediaan Fasilitas Di Sekolah Dalam Penerapan Phbs Membuang Sampah Pada Tempatnya (Studi
di Sekolah Dasar Negeri Banjarsari 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati ). Unnes Journal of Public
Health, 10.
Rahim, F., & Juliana, N. (2022). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah Dasar Swasta
Plus Karya Persada Pada Masa Pandemi Covid-19. 1(1), 8.
Rahmawati, A. (2017). Laporan pengabdian masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
Agung Semarang.

Riatul Nadia. (2021). Peran Guru Dalam Menanamkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Untuk
Anak Usia Dini Di Paud Islam Terpadu Al-Ihsan Banjarmasin. Https://Idr.Uin-Antasari.Ac.Id/16509/

Sugiasih, P. (2015). Pengaruh Peran Guru Sebagai Motivator Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa
Sma Se-Kecamatan Seririt Tahun Pelajaran 2014/2015. 5, 11.
Suyanto dan Djihad, A. (2012). Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Multi Pressindo.
Thakadu, O.T., Ngwenya, B.N., Phaladze, N.A., B. (2018). Sanitation and Hygiene Practices Among
Primary School Learners In Ngamiland District, Botswana. Physics and Chemistry of the Earth.
Tim Penyusun Direktoral Sekolah Dasar. (2021). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah untuk
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19. Direktorat Sekolah Dasar.

Zainatul, F. (2020). Hubungan Antara Peran Guru Dan Sikap Anak Dengan Pelaksanaan Hidup Bersih Dan
Sehat (Studi di SDN Kebun 01 Kamal). Stikes Ngudia Husada Madura.
http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/620

Website : http://jurnal.strada.ac.id/jqph Email : jqph@strada.ac.id

Anda mungkin juga menyukai