Anda di halaman 1dari 7

Vol. 6 No.

1 (2022)

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Sekolah Dasar

Nabila Framesti Anita Yulianingsih 1 Widia Ananda 2 dan Yulistina Nur DS 3


1,2,3
Universitas Buana Perjuangan, Karawang, Indonesia
* Email: sd19.nabilayulianingsih@mhs.ubpkarawang.ac.id

Abstrak
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolah adalah upaya seluruh warga sekolah untuk
menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit, serta meningkatkan kesehatan tubuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas IV SDN Belendung III di Kecamatan
Klari Kabupaten Karawang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan subjek penelitian
berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa rata-rata perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas
IV mencapai 77 % sehingga dapat dikatakan baik. Angka yang di dapat tersebut juga tidak lepas dari peran guru
dalam membimbing siswanya selama ini dan masih perlu lebih ditingkatkan lagi.
Kata kunci: perilaku bersih, sehat, sd
Abstract
Clean and healthy living behavior (PHBS) in the school environment is the effort of all school
residents to maintain cleanliness to avoid various diseases, as well as improve body health. This study
aims to determine the behavior of clean and healthy living in fourth grade students of SDN Belendung
III in Klari sub-district, Karawang regency. The type of research used is descriptive method with 33
students as research subjects. Data collection techniques used are questionnaires, interviews, and
documentation. Based on the results of data analysis, it can be seen that the average clean and healthy
living behavior in fourth grade students reaches 77% so it can be said to be good. The figures obtained
are also inseparable from the role of teachers in guiding their students so far and still need to be further
improved.
Keywords: clean behavior, healthy, elementary school

PENDAHULUAN penting karena Allah SWT sangat menyukai


kebersihan, bahkan dikatakan bahwa
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kebersihan juga menjadi bagian dari iman
(PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
seorang muslim.
dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
(PHBS) dapat diterapkan pada semua golongan
keluarga yang dapat menolong diri sendiri di
masyarakat termasuk anak usia sekolah
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
(Gunawan & Asep Saepullah, 2020). Sekolah
mewujudkan kesehatan masyarakat
sebagai instansi pendidikan yang dapat menjadi
(Nurfardiyansyah Bur dan Septiyanti, 2020).
sasaran dalam penerapan PHBS perlu untuk
Selain itu, PHBS merupakan salah satu pilar
diperhatikan pelaksanaannya, karena tidak
utama dalam Indonesia sehat dan merupakan
menutup kemungkinan jika masalah kesehatan
salah satu strategi untuk mengurangi beban
yang terjadi pada siswa disebabkan karena
negara dan masyarakat terhadap pembiayaan
PHBS yang rendah.
kesehatan (Endah Nurmaasari, dkk, 2018).
Saat berada di sekolah, anak
Manusia perlu menjaga kebersihan
mempunyai hak untuk mendapatkan
lingkungan agar tidak menyebarkan kotoran
perlindungan dan lingkungan belajar yang
atau menularkan kuman penyakit bagi diri
aman dan nyaman (Windi, P. F., &
sendiri maupun orang lain (Resyi, A. Gani,
Minsih,2021). Sejalan dengan pernyataan
2022). Pentingnya menjaga kebersihan ini juga
tersebut bahwa lingkungan sangat berpengaruh
sejalan dengan hadist yang diriwayat oleh
terhadap individu karena lingkungan
Imam Muslim yang menyatakan bahwa
merupakan lahan untuk perkembangan perilaku
“Kebersihan itu sebagian dari iman”. Dengan
(Adeilla Dyah Safitri, 2020). Terlebih lagi anak
demikian, kebersihan menjadi sesuatu yang

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 193


Vol. 6 No. 1 (2022)

usia sekolah merupakan kelompok usia kritis, jajanan sekolah juga menjadi salah satu
karena pada usia tersebut mereka rentan penyebab diare (Lita, H. K,. & Arindi, A. S,
mengalami gangguan Kesehatan (Rexmawati, 2020).
dkk, 2021). Anak sekolah merupakan asset atau Berdasarkan laporan Riskesdas (2018)
modal utama pembangunan dimasa depan, oleh Prevalensi diare pada kelompok umur 5–14
karena itu perlu dijaga, dilindungi haknya untuk tahun yang juga merupakan termasuk usia
mendapatkan kesehatan serta ditingkatkan sekolah dasar yakni 6-12 tahun mencapai
kesehatannya (Wayan Sugandi, dkk, 2020). 182.338 penderita. Angka tersebut terbilang
Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan sangat tinggi sehingga diperlukan suatu upaya
dan perkembangan yang normal dan wajar, untuk untuk mengatasinya. Penanganan yang
yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak tepat pada diare, akan menurunkan derajat
pada umumnya dan memiliki kemampuan keparahan penyakit (Tiara Dwi Pebrianti, dkk,
sesuai standar kemempuan anak seusianya 2022.
(Ratna Julianti, dkk, 2018). Guru sebagai seorang pendidik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor memiliki peran penting dalam mengajarkan dan
36 Tahun 2009 pasal 79 ayat (1) Tentang memberikan contoh yang baik untuk
Kesehatan menyatakan bahwa “Kesehatan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan disekolah. Hal ini juga sejalan dengan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam pernyataan keberhasilan seorang siswa dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik menerapkan PHBS dilingkungan sekolah tidak
dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara akan lepas dari berbagai sikap dan perbuatan
harmonis dan setinggi-tingginya menjadi guru yang menjadi teladan bagi siswanya.
sumber daya manusia yang berkualitas”. Sehat (Yenie Chrisnawati & Dyah Suryani, 2020).
juga merupakan prasyarat agar hidup kita Terlebih lagi ketika siswa lupa atau lalai ketika
menjadi berarti, sejahtera, dan Bahagia menerapkannya. Oleh karenanya, guru juga
(Regina, P. Y., dkk, 2022). Selanjutnya berperan dalam memperhatikan siswa-
kesadaran akan pentingnya kesehatan perlu siswanya dan selalu mengingatkan tentang
ditanamkan sedini mungkin pada anak sekolah perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan
(Siti Aminah, dkk, 2021). menerapkan PHBS oleh semua warga sekolah
Untuk itu, penerapan perilaku hidup maka akan mampu membentuk mereka untuk
bersih dan sehat disekolah perlu ditanamkan memiliki kemampuan dan kemandirian dalam
oleh guru sehingga siswa menjadi terbiasa mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan
melaksanakannya. Pendidikan kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan
disekolah sangat efektif dilakukan karena lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu
sebagian besar waktu anak-anak berada bentuk perilaku hidup sehat tercermin pada
disekolah (Iwan Shalahuddin, dkk, 2019). sumber daya manusia yang sehat dan
Beberapa upaya menanamkan perilaku PHBS berkualitas baik secara fisik, mental, dan sosial
yang dapat diajarkan kepada peserta didik serta mempunyai produktivitas yang optimal
seperti mencuci tangan menggunakan sabun, (Nurul Anisa, dkk, 2021).
membeli jajanan sehat di kantin sekolah, Berdasarkan hasil wawancara dengan
melaksanakan rutinitas olahraga yang teratur, guru kelas IV SDN Belendung III diketahui
dan membuang sampah pada tempatnya. bahwa siswa terkadang harus di ingatkan
Contoh-contoh tersebut merupakan suatu tentang PHBS, seperti tidak membuang sampah
langkah sederhana bagi siswa, namun memiliki dikolong meja. Selain itu, berdasarkan
dampak besar untuk menjaga kesehatan tubuh. pengamatan terlihat bahwa toilet disekolah
Hal ini karena usia sekolah dasar hanya ada satu dan hal ini tentu akan
rentan terhadap serangan penyakit yang mempengaruhi kenyamanan siswa karena akan
diakibatkan kurangnya menjaga kebersihan dan membuat antrean jika ingin ke toilet untuk
juga kesehatan. Masalah kesehatan yang biasa buang air kecil atau besar.
terjadi disekolah yaitu diare. Diare adalah Hasil penelitian di SDN Kelurahan
buang air besar (BAB) dengan konsistensi feces Deringo Kecamatan Citangkil Kota Cilegon
lebih cair dengan frekuensi > 3 kali sehari menyatakan bahwa sikap, peran guru dan peran
(Riskesdas, 2018). Perilaku konsumsi makanan orang tua berhubungan signifikan dengan

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 194


Vol. 6 No. 1 (2022)

PHBS pada siswa (Titin Nasiatin dan Irma


Nurul Hadi, 2019). Selain itu, Variable yang Kebersihan Diri S K J
berhubungan dengan perilaku PHBS siswa SD 1. Menerapkan 29 4 0
Muhammadiyah 1 dan 3 di kota Pontianak cara mencuci (87,9%) (12,1%) (0)
adalah pengetahuan, peran keluarga, peran guru tangan
dan teman (Selvina, dkk, 2018). Dari penelitian dengan baik
tersebut jelas bahawa guru memiliki peran dan benar.
penting dalam penerapan PHBS disekolah.
Berdasakan latar belakang diatas maka 2. Fasilitas 28 4 1
peneliti tertarik untuk meneliti Analisis mencuci (84,8%) (12,1%) (3%)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa tangan yang
kelas IV SDN Belendung III di Kecamatan mendukung.
Klari, Kabupaten Karawang. 3. Sebelum dan 33 0 0
setelah makan (100%) (0) (0)
METODE PENELITIAN mencuci
Penelitian ini menggunakan tangan
pendekatan deskriptif kualitatif. Metode 4. Menggunting 31 2 0
penelitian jenis analisis deskriptif kualitatif kuku ketika (93,9%) (6,1%) (0)
dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian panjang.
menganalisis perilaku hidup bersih dan sehat di 5. Menyukai 31 2 0
sekolah dasar. Lokasi dalam penelitian ini kebersihan (93,9%) (6,1%) (0)
adalah SDN Belendung III di Kecamatan Klari, dan ingin
Kabupaten Karawang. terlihat bersih
Adapun waktu penelitian ini dilakukan Rata-rata
92,1% 7,3% 0,6%
pada bulan Maret 2022 dengan subjek siswa
kelas IV yang berjumlah 33 siswa. Teknik
analisis data yang digunakan adalah statistik Tabel 2. Hasil Sebaran Angket Pada Siswa
deskriptif yang merupakan suatu metode untuk SDN Belendung III (Indikator Kesehatan
menganalisis data dengan cara mendeskripskan Tubuh)
atau menggambarkan data sehingga diperoleh
informasi yang berguna. Adapun teknik Idikator Frekuensi
pengumpulan data yang digunakan pada Kesehatan
penelitian ini yaitu angket, wawancara, dan S K J
Tubuh
dokumentasi. Setelah pengumpulan data dari 1. Mengikuti 29 4 0
lapangan diperoleh menggunakan teknik olahraga (87,9%) (12,1%) (0)
tersebut, maka peneliti akan melakukan rutin
prosedur analisis data menggunakan model disekolah
Miles dan Huberman yang meliputi: (1) 2. Menggunak 32 1 0
Reduksi Data (Data Reduction), (2) Penyajian an masker (97%) (3%) (0)
Data (Data Display), (3) Penarikan Kesimpulan saat pilek
(Conclusion Drawing). dan flu
HASIL PENELITIAN DAN 3. Membawa 7 20 6
PEMBAHASAN bekal dari (21,2%) (60,6%) (18,2%)
rumah
Berdasarkan hasil sebaran angket 4. Memperhati 23 7 3
melalui layanan Google Form tentang perilaku kan jajanan (69,7%) (21,2%) (9,1%)
hidup bersih dan sehat terhadap 33 siswa di dikantin
SDN Belendung III, maka diperoleh data 5. Sadar 31 1 0
penelitian sebagai berikut. bahwa (97%) (3%) (0)
Tabel 1. Hasil Sebaran Angket Pada Siswa kebersihan
SDN Belendung III (Indikator Kebersihan Diri) berpengaruh
Idikator Frekuensi pada

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 195


Vol. 6 No. 1 (2022)

kesehatan 10. Membersihka 27 6 0


tubuh. n kelas saat (81,8%) (18,2%) (0)
Rata-rata kotor.
74,6% 20% 5,5% Rata-rata
64,4% 24% 11,5%
Tabel 3. Hasil Sebaran Angket Pada Siswa
SDN Belendung III (Indikator Kebersihan Tabel 4. Hasil Sebaran Angket Pada Siswa
Lingkungan Sekolah) SDN Belendung III (Rata-rata)
Frekuensi
Idikator Frekuensi Idikator
S K J
Kebersihan
Lingkungan S K J
Sekolah 1. Kebersihan
92,1% 7,3% 0,6%
1. Membuang 30 3 0 Diri
sampah (90,9%) (9,1%) (0) 2. Kesehatan
pada Tubuh
tempatnya 74,6% 20% 5,5%
2. Melihat 10 12 11
warga (30,3%) (36,4%) (33,3%) 3. Kebersihan
sekolah Lingkunga 64,4% 24% 11,5%
membuang n Sekolah
sampah Jumlah rata-rata
sembaranga 77 17 6
n.
3. Melihat 6 13 14 Dari hasil data angket tersebut
sampah (18,2%) (39,4%) (42,4%) diketahui bahwa 92,1 % siswa sering
berceceran di memperhatikan kebersihan diri mereka, angka
sekolah. tersebut dapat dikatakan sangatlah tinggi,
4. Menegur 15 12 6 terlebih lagi untuk indikator menjaga kesehatan
pembuang (45,5%) (36,4%) (18,2%) tubuh diketahui 74,6 % dan merupakan angka
sampah
yang tinggi juga. Terakhir untuk kebersihan
sembarangan
dengan
lingkungan sekolah diketahui 64,6 % dan
sopan. termasuk angka yang cukup tinggi walau lebih
5. Memisahkan 12 17 4 rendah dari indikator lainnya. Sehingga dapat
sampah (36,4%) (51,5%) (12,1%) simpulkan bahwa rata-rata 77% siswa kelas IV
organiik dan di SDN Belendung III sudah baik dalam
anorganik menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di
6. Sampah di 27 6 0 sekolah.
tempat (81,8%) (18,2%) (0) Pernyataan diatas juga didukung oleh
sampah di hasil wawancara dengan wali kelas IV yang
buang setiap
mengatakan bahwa siswa sudah mulai terbiasa
hari.
7. Guru
menerapkan dan melaksanakan kebersihan,
33 0 0
mengingatka walau kadang-kadang mereka lupa dan harus
(100%) (0) (0)
n siswa untuk selalu diingatkan. Keterbiasaan siswa ini juga
menjaga tidak terlepas dari peran guru yang selalu
kebersihan memberikan contoh agar ketika ada sampah
8. Membersihka 28 3 2 yang terlihat harus segera diambil dan
n toilet (84,8%) (9,1%) (6,1%) dimasukan ke tong sampah yang telah
setelah buang disediakan. Selain itu, dengan diadakannya
air kecil atau piket kelas setiap hari sebelum dan sesudah
besar.
melaksanakan pembelajaran dapat menjadi
9. Siswa 25 7 1
mengikuti
kebiasan baik untuk siswa agar selalu ingat
(75,8%) (21,2%) (3%) dengan tunggungjawabnya dalam menjaga
Jum’sih

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 196


Vol. 6 No. 1 (2022)

kebersihan. Adapun untuk kebersihan toilet


biasanya diurus dan diperhatikan oleh penjaga
sekolah, walaupun demikian siswa juga sudah
bisa ikut dalam menjaga kebersihan toilet
sekolah sehingga dapat meringankan petugas
kebersihan.
Kegiatan PHBS ini juga didukung oleh
tersedianya tempat cuci tangan dengan air
mengalir, lingkungan sekolah yang bersih,
adanya tempat sampah, ruang kelas yang Gambar 2. Kelas
bersih, toilet, peralatan kebersihan yang
memadai, dan kantin yang tertata rapi juga ikut
mendukung dalam terlaksananya PHBS.
Meskipun jumlah toilet yang hanya satu ini
dirasa kurang bagi kenyamanan siswa
disekolah.
Namun dimasa Covid-19 ini siswa
hanya dapat melakukan tatap muka secara
terbatas, sehingga kegiatan-kegiatan yang biasa
dilakukan menjadi tidak terlaksanakan. Gambar 3. Toilet
Meskipun demikian, perilaku hidup bersih dan
sehat seperti menjaga lingkungan sekolah, cek
suhu tubuh ketika ada keramain dan memakai
masker menjadi penting untuk dilaksanakan
bagi seluruh warga sekolah. Bahkan, ada
sebagian siawa yang membawa bekal makanan
dari rumah untuk menjaga kesehatan tubuh
meskipun pada dasarnya sekolah tidaklah
mewajibkannya. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa di SDN Belendung III memperhatikan
PHBS dan sudah baik dalam menerapkannya. Gambar 4. Tempat Cuci Tangan
Berikut ini foto dokumentasi di SDN
Belendung III.

Gambar 5. Kantin Sekolah

KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 1. Halaman Sekolah
Perilaku hidup bersih dan sehat
(PBHS) di sekolah sangatlah penting
diterapkan agar siswa menjadi terbiasa dan ikut
serta dalam menciptakan lingkungan sekolah
yang sehat. Berdasarkan hasil analisis data
penelitian yang dilakukan terhadap 33 siswa di
SDN Belendung III dapat diketahui bahwa rata-

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 197


Vol. 6 No. 1 (2022)

rata 77% siswa kelas IV sudah baik dalam Tigaraksa Kabupaten Tangerang
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di Tahun 2019. Artikel Penelitian, 1(1), 10-21.
sekolah. Gustiana, Erni, Dkk. (2018). Peningkatan
Angka yang di dapat tersebut juga Perilaku Sehat Pada Siswa Sekolah
tidak lepas dari peran guru dalam membimbing Dasar Melalui PHBS Di Desa
siswanya selama ini dan masih perlu lebih Gondanglegi dan Pucangan,
ditingkatkan lagi. Sehingga, untuk selanjutnya Kecamatan Ambal, kabupaten Kebumen.
siswa mampu melaksanakan PHBS tanpa perlu Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil
diperintah oleh guru maupun orang lain. Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1),
59-64.
DAFTAR PUSTAKA Julianti, Ratna., dkk. (2018). Pelaksanaan
Anisa, Nurul,. & Zaka, H. R. (2021). Peran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kepala Sekolah dan Guru dalam (PHBS) Di Lingkungan Sekolah.
Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 11-17.
Jurnal Basicedu, 5 (4), 2263-2269. Kementrian Kesehatan, RI. (2018). Laporan
DOI:https://doi.org/10.31004/basicedu Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta:
.v5i4.1196 Departemen Kesehatan.
Aminah, Siti, dkk. (2021). Usaha kesehatan Kusumawardani, L. H,. & Arindi A. S. (2020).
Sekolah (UKS) Untuk Meningkatkan Gambaran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaky Hidup Bersih dan Sehar Keterampilan Perilaku Hidup Sehat
(PHBS) Siswa Sekolah Dasar. Jurnal (PHBS) Pada Anak Usia Sekolah.
JKPT: Universitas Muhamadiyah Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia,
Tanggerang, 6 (1), 18-29. 10 (2), 82-89.
Bur, Nurfardiansyah,. & Septiyanti. (2020). Lina, Henico Putri. (2016). Perilaku Hidup
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Di
(PHBS) Di SD Inpres Katangka SDN 42 Korong Gadang Kecamatan Kuranji
Gowa. Celebes Adimas: Padang. Jurnal Promkes, 4(1), 92-103.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2 Nasiatin, Titin., & Irma Nurul Hadi, Dkk.
(1), 34-41. (2019). Determinan Perilaku Hidup
DOI:https://doi.org/10.37541/celebesa Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah
bdimas.v2i1.301 Dasar Negeri. Faletehan Health
Chrisnawati, Yeni., & Dyah Suryani. (2020) Journal, 6(3), 118-124.
Hubungan Sikap, Pola Asuh, Peran Nurmahmudah, Endah., dkk. (2018). Perilaku
Orang Tua, Guru, Sarana dengan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Anak Sekolah. Jurnal Abdimas
Jurnal Kesehatan sandi Husada, 9(2), 1101- Unmtas, 1(2), 46-52.
1110. Pebriani, T. D., dkk. (2022). PHBS Cuci
Fathonah, W. P., & Minisih. (2021). Perilaku Tangan
Hidup Bersih dan Sehat Dalam Mempengaruhi Angka Kejadian Diare.
Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Di JNEP, 1(3), 96-101.
Sekolah Dasar. Jurnal Penididikan Safitri, Adeilla Dyah. (2020). Kondisi Sanitasi
Dasar Flobamorata, 2(2), 208-2013. Lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih
Gani, R. A. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Sehat Di Sekolah Dasar. HIGEIA,
Lingkungan Dengan Perilaku Siswa 4(2), 392-403.
Dalam Menjaga Kebersihan DOI:https://doi.org/10.15294/higeia.v
Lingkungan. Jurnal Elementary, 5(1), 4iSpecial%202/35672
55-63. Selvina,. Dkk. (Determinan Perilaku Hidup
DOI:https://doi.org/10.31764/element Bersih dan Sehat Pada Siswa SD
ary.v5i1.6666 Muhammadiyah 1 dan 3 Di Kota
Gunawan, Hendra., & Asep Saepullah. (2020). Pontianak. (2018). Jurnal Publikasi
Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Kesehatan Masyarakat, 5(2), 52-58.
Sehat (PHBS) Terhadap Kesehatan Shalahuddin, Iwan., dkk. (2019). Pendidikan
Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Kesehatan Pada Siswa Kelas 04 SDN

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 198


Vol. 6 No. 1 (2022)

Paminggir 1 Garut Tentang Mencuci (2020). Procceding Senadimas Undiksha, 122-


Tangan Sebelum Makan. Jurnal 132.
Kreativitas Pengabdian Kepada Yunika, R. P., dkk. (2022). Pengaruh Edukasi
Masyarakat, 2(2), 112-119. PHBS Terhadap Tingkat
Sugandini, Wayan, Dkk. Pembinaan Perilaku Pengetahuan Pada Yayasan Jage
Hidup Bersih dan Sehat Dengan Kestare. Karya Kesehatan Siwalima,
Metode Pembiasaan di Sekolah Dasar. 1(1), 28-32.

e-ISSN : 2550-0619 p-ISSN : 2721-6748 199

Anda mungkin juga menyukai