Anda di halaman 1dari 9

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI DI PESANTREN

MODERN NURUL HAKIM DAN PESANTREN LDII BAITUL AZIZ


TEMBUNG TAHUN 2021

Hafizhah Ananda1, Khairunisa2, Nurul Asiqin3, Rizqi Nurhidayah Harahap4, Trisofi Tamara5
1)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

2)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

3)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

4)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

5)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

* Email Penulis : hafizhahaah@gmail.com

Abstract

Pondok Pesantren is an Islamic religious education institution organized by the community that organizes pesantren
education units and/or in an integrated manner organizes other education. Pondok Pesantren in Indonesian have
many classic problems, namely about the health of students and problems with disease. In general, health conditions
in Pondok Pesantren still require attention from various parties, both in terms of health services, health behavior
and environmental health aspects. The purpose of this study was to find out the description of Clean and Healthy
Life Behavior in the Pesantren Modern Nurul Hakim Islamic and the Pesantren Baitul Aziz in 2021. Sampling used
the Proportional Random Sampling technique with a total of 200 respondents. The research instrument used a
questionnaire. The data collected is by distributing questionnaires. Data analysis used univariate analysis. The
results showed that the Santri of the Modren Nurul Hakim Pesantren and the Baitul Aziz LDII Pesantren had clean
and healthy living behaviors in the good category. The problems that exist within the scope of the pesantren in the
past year are dental problems.

Keywords: Clean and Healthy Lifestyle, Pondok Pesantren.


Abstrak
Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh masyarakat yang
menyelenggarakan satuan pendidikan pesantren dan/atau secara terpadu menyelenggarakan pendidikan lainnya.
Pondok pesantren di Indonesia banyak memiliki masalah yang begitu klasik yaitu tentang kesehatan santri dan
masalah terhadap penyakit. Pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren masih memerlukan
perhatian dari berbagai pihak, baik dalam aspek pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan maupun aspek kesehatan
lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Pesantren Modern Nurul Hakim dan Pesantren LDII Baitul Aziz Tahun 2021. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Proportional Random Sampling dengan jumlah 200 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Data yang dikumpulkan adalah dengan menyebarkan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa Santri Pesantren Modren Nurul Hakim dan Pesantren LDII Baitul Aziz memiliki
perilaku hidup bersih dan sehat di kategori yang baik. Permasalahan yang ada diruang lingkup pesantren dalam satu
tahun belakangan adalah permasalah gigi.

Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pondok Pesantren.

PENDAHULUAN Menurut (Kementerian Agama Republik


Indonesia, 2014) No. 18 Tahun 2014
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan
Tentang Satuan Pendidikan Muadalah,
sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
Pondok Pesantren adalah lembaga
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran
pendidikan keagamaan Islam yang
yang menjadikan seseorang atau keluarga
diselenggarakan oleh masyarakat yang
mampu menolong dan mampu
menyelenggarakan satuan pendidikan
mempraktekkan PHBS. Upaya mewujudkan
pesantren dan/atau secara terpadu
PHBS di sekolah mempunyai manfaat yang
menyelenggarakan pendidikan lainnya.
besar dalam meningkatkan status kesehatan
Menurut Tajiri (2011), pesantren merupakan
siswa yakni terwujudnya sekolah bersih dan
lembaga pengembangan ilmu keagamaan
sehat, sehingga siswa, guru dan masyarakat
yang sangat tua yang bertujuan kaderisasi
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
ulama serta tempat menuntut ilmu sebagai
gangguan dan ancaman penyakit. Selain itu
pengabdian kepada tuhan.
dapat meningkatkan semangat proses belajar
mengajar yang berdampak pada prestasi Perilaku sehat dipengaruhi oleh berbagai
belajar siswa.(Kementrian Kesehatan RI, faktor. Faktor – faktor tersebut bisa berasal
2011) dari orang itu sendiri, pengaruh orang lain
yang mendorong untuk berperilaku baik atau mendapat perhatian dengan baik dari warga
buruk dan juga kondisi lingkungan sekitar pesantren itu sendiri maupun masyarakat
yang dapat mendukung terhadap perubahan dan juga pemerintah. Pesantren sendiri
perilaku (Notoatmodjo, 2010). Indikator merupakan sebuah sub-kultur dimana
yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai pondok pesantren mempunyai kultur
PHBS ditingkat pendidikan yaitu mencuci tersendiri yang berbeda dengan masyarakat.
tangan dengan air yang mengalir dan (Fatmawati et al., 2016)
memakai sabun, mengonsumsi jajanan
Pada umumnya kondisi kesehatan di
warung atau kantin sekolah, menggunakan
lingkungan pondok pesantren masih
jamban bersih dan sehat, olahraga teratur
memerlukan perhatian dari berbagai pihak,
dan terukur, memberantas jentik nyamuk,
baik dalam aspek pelayanan kesehatan,
tidak merokok, menimbang berat badan dan
perilaku kesehatan maupun aspek kesehatan
mengukur tinggi badan setiap 6 bulan dan
lingkungannya.(Nadrati et al., 2019)
membuang sampah pada tempatnya
(Kementrian Kesehatan RI, 2011) Pondok Pesantren Modern Nurul Hakim dan
Pondok Pesantren LDII Baitul Aziz
Pemondokan atau ruang asrama adalah salah
merupakan Pesantren yang terdapat di
satu bentuk lingkungan tempat tinggal yang
Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan data
menjadi tempat dimana penghuni yang
dari UKS Pondok Pesantren Modern Nurul
bevariasi dan jumlahnya cukup banyak
Hakim data penyakit yang banyak di alami
berada pada area yang terbatas. Dalam suatu
santri pada Bulan Juli-Oktober 2020 yaitu
pondok pesantren, terdapat banyak
demam, batuk pilek, maagh dan sakit
santri/santriwati dengan latar belakang dan
kepala. Sedangkan dari data UKS Pondok
kebiasaan atau perilaku kebersihan yang
Pesantren Pesantren LDII Baitul Aziz data
berbeda sehingga lingkungan menjadi
penyakit yang banyak di alami santri pada
beresiko terhadap transmisi penyakit.
Bulan Juli-Oktober 2020 yaitu demam,
Pondok pesantren di Indonesia banyak batuk pilek, diare dan sakit kepala.
memiliki masalah yang begitu klasik yaitu
Berdasarkan permasalahan dan uraian
tentang kesehatan santri dan masalah
diatas, maka peneliti tertarik untuk
terhadap penyakit. Masalah kesehatan dan
mengetahui Gambaran Perilaku Hidup
penyakit di pesantren sangat jarang
Bersih dan Sehat (PHBS) di Pondok
Pesantren Modern Nurul Hakim dan Pondok orang (51,7%), dan pada pesantren LDII
Pesantren LDII Baitul Aziz. Baitul Aziz Tembung yaitu 99 orang
(48,2%).

Tabel 1. Deskripsi Responden


METODE PENELITIAN
Berdasarkan Asal Pesantren
Penelitian ini merupakan penelitian
Asal Pesantren F %
deskriptif yang betujuan untuk mengetahui
Modern Nurul Hakim 106 51,8
gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
LDII Baitul Aziz 99 48,2
Santri/Santriwati Pesantren Modren Nurul
Tembung
Hakim dan Pesantren LDII Baitul Aziz
Jumlah 205 100
Tembung Tahun 2021.
Deskripsi Responden berdasarkan Usia
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
Berdasarkan jenis usia jumlah santri
Santri/Santriwati Pesantren Modren Nurul
pada pesantren Modern Nurul Hakim dan
Hakim dan Pesantren LDII Baitul Aziz
pesantren ldii Baitul Aziz Tembung yang
Tembung. Pengambilan sampel
berusia 11 tahun yaitu tidak ada, usia 12
menggunakan teknik proportional random
tahun sebanyak 18 orang (9%), usia 13
sampling. Daata yang dikumpulkan berupa
tahun sebanyak 19 orang (9,3%), usia 14
data primer yang diperoleh menggunakan
tahun sebanyak 30 orang (14,4%), usia 15
alat ukur kuisioner. Analisis data yang
tahun sebanyak 54 orang (26,3%), usia 16
dilakukan menggunakan analisis univariat
tahun sebanyak 39 orang (19%), usia 17
yang bertujuan untuk melihat gambaran
tahun sebanyak 39 orang (19%), usia 18
distribusi frekuensi dari variabel yang
tahun sebanyak 6 orang (3%).
diteliti.
Tabel 2. Deskripsi Responden
HASIL
Berdasarkan Usia
Deskripsi Responden berdasarkan Asal
Usia Jumlah %
Pesantren
11 tahun 0 0
Berdasarkan asal pesantren jumlah 12 tahun 18 9
santri yang menjadi responden pada 13 tahun 19 9,3
pesantren Modern Nurul Hakim yaitu 106 14 tahun 30 14,4
15 tahun 54 26,3 Setiap kali tangan kotor selalu 89 84
16 tahun 39 19 mencuci tangan pakai sabun?
17 tahun 39 19 Setelah buang air besar mencuci 103 97
18 tahun 6 3 tangan pakai sabun?
Jumlah 205 100 Menyikat gigi sebelum makan 98 92
pagi?
Menyikat gigi setelah makan 71 67
Gambaran PHBS Santri Pesantren
pagi?
Modern Nurul Hakim
Menyikat gigi saat mandi pagi? 101 95
Perilaku hidup bersih dan sehat yang Menyikat gigi saat mandi sore? 96 90
memiliki persentase tertinggi santri yaitu Menyikat gigi sebelum tidur 95 89
kebiasaan mencuci tangan sebesar 105 malam?
(99%), sedangkan yang memiliki persentase Dalam 1 tahun terakhir pernah 91 85
terendah yaitu dalam 1 tahun terakhir pernah mempunyai masalah gigi rusak,
pernah mempunyai masalah gigi ditambal berlubang, atau sakit?
karena berlubang sebesar 70 (66%), Dalam 1 tahun terakhir pernah 71 67
menyikat gigi setelah makan pagi sebesar 71 mempunyai masalah gigi hilang
(67%), dan masalah gigi hilang karena karena dicabut atau tanggal
dicabut atau tanggal sendiri sebesar 71 sendiri
(677%). Selengkapnya dapat dilihat pada Dalam 1 tahun terakhir pernah 70 66
tabel 3. mempunyai masalah gigi telah
ditambal atau ditumpat karena
Tabel 3. Distribusi PHBS Santri
berlubang?
Pesantren Modern Nurul Hakim
Dalam 1 tahun terakhir pernah 82 77
Pernyataan ∑ % mempunyai masalah gigi
Kebiasaan mencuci tangan? 105 99 goyah?
Mencuci tangan pakai sabun? 99 93,4 Dalam 1 tahun terakhir pernah 96 90
Mencuci tangan dengan air 99 93,4 mempunyai masalah gusi
bersih mengalir? bengkak?
Sebelum menyiapkan/sebelum 90 85 Kebiasaan buang air besar di 105 99
makan mencuci tangan pakai jamban?
sabun?
Gambaran PHBS Santri Pesantren LDII tangan pakai sabun?
Baitul Aziz Tembung Menyikat gigi sebelum makan 91 91
pagi?
Perilaku hidup bersih dan sehat yang
Menyikat gigi setelah makan 66 66
memiliki persentase tertinggi yaitu
pagi?
kebiasaan buang air besar menggunakan
Menyikat gigi saat mandi pagi? 86 86
jamban sebesar 97 (97%) dan kebiasaan
Menyikat gigi saat mandi sore? 81 81
mencuci tangan sebesar 92 (93%),
Menyikat gigi sebelum tidur 84 84
sedangkan yang memiliki persentase
malam?
terendah yaitu dalam 1 tahun terakhir pernah
Dalam 1 tahun terakhir pernah 63 63
mempunyai masalah gigi ditambal atau
mempunyai masalah gigi rusak,
ditumpat karena berlubang sebesar 36
berlubang, atau sakit?
(36%), dan dalam 1 tahun terakhir pernah
Dalam 1 tahun terakhir pernah 47 47
mempunyai masalah gigi hilang karena
mempunyai masalah gigi hilang
dicabut atau tanggal sendiri sebesar 47
karena dicabut atau tanggal
(47%). Selengkapnya dapat dilihat pada
sendiri?
tabel 4.
Dalam 1 tahun terakhir pernah 36 36
Tabel 4. Distribusi PHBS Santri mempunyai masalah gigi telah
Pesantren LDII Baitul Aziz Tembung ditambal atau ditumpat karena
berlubang?
Dalam 1 tahun terakhir pernah 40 40
Pernyataan ∑ %
mempunyai masalah gigi
Kebiasaan mencuci tangan? 92 93
goyah?
Mencuci tangan pakai sabun? 76 76
Dalam 1 tahun terakhir pernah 54 54
Mencuci tangan dengan air 89 90
mempunyai masalah gusi
bersih mengalir?
bengkak?
Sebelum menyiapkan/sebelum 77 77,7
Kebiasaan buang air besar di 97 97
makan mencuci tangan pakai
jamban?
sabun?
Setiap kali tangan kotor selalu 75 75
mencuci tangan pakai sabun?
Setelah buang air besar mencuci 87 87
PEMBAHASAN
Gambaran PHBS Santri Pesantren mempunyai masalah gigi hilang karena
Modern Nurul Hakim dicabut atau tanggal sendiri sebesar 47
(47%).
Perilaku hidup bersih dan sehat yang
memiliki persentase tertinggi santri yaitu Faktor perilaku kesehatan terdiri atas
kebiasaan mencuci tangan sebesar 105 faktor – faktor pemudah (predisposing
(99%), sedangkan yang memiliki persentase factors) yang mencakup pengetahuan dan
terendah yaitu dalam 1 tahun terakhir pernah sikap santri terhadp hal – hal yang berkaitan
pernah mempunyai masalah gigi ditambal dengan kesehatan. Faktor pemungkin yang
karena berlubang sebesar 70 (66%), mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
menyikat gigi setelah makan pagi sebesar 71 atau fasilitas kesehatan bagi santri, misalnya
(67%), dan masalah gigi hilang karena : air bersih, tempat pembuangan samoah,
dicabut atau tanggal sendiri sebesar 71 tempat pembuangan tinja, ketersediaan
(677%). makanan yang bergizi, dan sebagainya
termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan
Gambaran PHBS Santri Pesantren LDII
seperti : puskesmas, rumah sakit, poliklinik,
Baitul Aziz Tembung
poskestren, dokter atau bida praktek swasta,
Hasil penelitian menggambarkan dan sebagainya. Faktor lainnya adalah
bahwa perilaku hidup bersih dan seht di pendorong (reinforcing factor), yang
pondok pesantrean LDII Baitul Aziz meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
Tembung memiliki perilaku hidup bersih agama (ustaz) dan para petugas kesehatan
yang baik. (Lawrenca Green (1980) dalam

Perilaku hidup bersih dan sehat yang Notoatmodjo 2010).

memiliki persentase tertinggi yaitu Dalam hasil penelitian diketahui bahwa para
kebiasaan buang air besar menggunakan santri sudah melakukan PHBS dengan baik,
jamban sebesar 97 (97%) dan kebiasaan terlihat dari kebiasaan dalam mencuci
mencuci tangan sebesar 92 (93%), tangan sebelum maupun sesudah makan
sedangkan yang memiliki persentase dengan menggunakan asabun dan air yang
terendah yaitu dalam 1 tahun terakhir pernah mengalir, dan adapun masalah kesehatan
mempunyai masalah gigi ditambal atau yang tampak hanya pada masalah gigi.
ditumpat karena berlubang sebesar 36
(36%), dan dalam 1 tahun terakhir pernah
Peran ustaz dan ustazah dalam mewujudkan 2. Santri Pesantren LDII Baitul Aziz
PHBS pada santri dapat dilakukan dengan Tembung memiliki perilaku hidup
memberikan informasi mengenai PHBS, bersih dan sehat di kategori yang
memberikan informasi tentang pentingnya baik.
mandi dengan air bersih dan membiasakan 3. Permasalahan yang ada diruang
diri menjaga ebersihan lingkungan dengan lingkup pesantren dalam satu tahun
membiasakan diri untuk membuang sampah belakangan adalah permasalah gigi.
pada tempatnya dan menyediakan tempat
SARAN
pembuangan sampah yang memadai.
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan
Selain peran para ustaz ataupun ustazah di
agar dapat menyusun perencanaan
pondok pesantren peran dari petugas
dan membuat kebijkan dalam
kesehatan juga sangat diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan dan
melakukan pemeriksaan kesehatan para
penyuluhan ke pondok pesantren.
santri secara rutin dan melaksanakan
2. Bagi pondok pesantren untuk dapat
penyuluhan kesehatan secara rutin. Sehingga
meningkatkan kualitas pemgarahan
dengan informasi yang selalu diberikan
dalam pelayanan kesehatan baik dari
kepada santri diharapkan santri dapat
pemberian informasi kesehatan.
memiliki kesadaran diri dan menerapkan
perilaku hidip bersih dan sehat baik di
pesantren maupun temat lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian mengenai PHBS


di Pesantren Modren Nurul Hakim Dan
Pesantren LDII Baitul Aziz Tembung dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Santri Pesantren Modren Nurul


Hakim memiliki perilaku hidup
bersih dan sehat di kategori yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, T., Jambi, N. S.-J. P., & 2016, U.


(2016). Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Santri Pondok Pesantren As’ ad
dan Pondok Pesantren Al Hidayah.
Online-Journal.Unja.Ac.Id, 1(1), 29–
35.
https://online-journal.unja.ac.id/jpj/artic
le/view/3743

Kementerian Agama Republik Indonesia.


(2014). Peraturan Kementerian Agama
RI No. 18 Tahun 2014.

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Peraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 2269
TAHUN 2011 Tentang Pedoman
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan
Ehat (PHBS).

Nadrati, B., Wijayanto, W. P., & Musniati,


M. (2019). Gambaran Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (Phbs) Santri Di
Pondok Pesantren Ad Diinul Qoyyim
Lombok Barat. Holistik Jurnal
Kesehatan, 13(1), 1–6.
https://doi.org/10.33024/hjk.v13i1.1126

Anda mungkin juga menyukai