Anda di halaman 1dari 20

Pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…….

PENGENALAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


PADA ANAK DI SATUAN PAUD

YOANETE MARIA ADELA


Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Universitas Katolik Indonesia Santu
Paulus
Ruteng. Indonesia.
E-mail : yoanetemariaadela@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengenal bagaimana perilaku
hidup bersih dan sehat pada anak usia dini di lembaga PAUD.
Beberapa perilaku hidup bersih dan sehat yang dikenalkan yaitu
berupa kegiatan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir,
memotong kuku tangan dan kaki, kegiatan menyikat gigi, jajanan
bergizi, memakai pakaian bersih dan rapi, jamban bersih dan sehat
serta kegiatan membuang sampah pada tempatnya. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara membaca,
mencatat dan mempelajari sumber data sekunder, yakni kajian
literatur penelitian yang relevan dengan masalah penelitian ini. Hasil
penelitian menunjukkan dalam pengenalan perilaku hidup bersih dan
sehat di satuan PAUD, terdapat masalah-masalah dalam
pelaksanaannya diantaranya adanya kendala ketersediaan sarana dan
prasarana, sikap anak yang kurang teratur dan mandiri yang
menyebabkan guru sulit dalam mengelola pembelajaran, kurangnya
kerjasama orang tua dengan guru, kurangnya pengetahuan orang tua
dan kepedulian dari pihak sekolah tentang pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat pada anak.

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Anak Usia Dini

Abstract
The problem found is that there are still children who do not show
clean and healthy living behavior, such as childern who do not brush
their teeth after eating, cut their fingernails and toenails, do not wear
clean clothes, do not wash their hands before eating and after playing
activities, do not throw rubbish in the right place, eradicating mosquito
larvae, using clean latrines, and not consuming enough nutritious
food.Therefore, this research aims to get to know how clean and healthy
living behavior is in early childhood in PAUD institutions. Data collection
techniques in this research are by reading, taking notes and studying
data sources. Secondary, namely a study of this research show

1
problems in implementing clean and healthy living behavior in eraly
childhood in PAUD units, including obstacles to the availability of
facilities and infrastructure, childern’s irregular attitudes, lack of
cooperation from people parents and teachers about the importance of
celan and healthy living behavior in children.

Keywords: Clean and Healthy Living Behavior, Early Childhood

PENDAHULUAN masa ini anak masuk dalam


Anak Usia Dini merupakan masa keemasan (golden age).
individu yang mengalami proses Paud adalah suatu upaya
pertumbuhan dan pembinaan yang ditujukan
perkembangan yang sangat kepada anak dari sejak lahir
pesat dan fundamental bagi sampai dengan usia enam
kehidupan selanjutnya, bahkan tahun (6 tahun) yang dilakukan
dikatakan sebagai masa melalui pemberian rangsangan
keemasan (Golden Age), yaitu pendidikan untuk membantu
suatu masa yang sangat pertumbuhan dan
berharga dibandingkan dengan perkembangan jasmani dan
usia setelahnya. Anak usia dini rohani, agar anak memiliki
itu memiliki sifat-sifat yang kesiapan dalam memasuki
unik, egosentris, rasa ingin pendidikan lebih lanjut, Huliyah
tahu yang tinggi, makhluk (Sugian dkk, 2021). Pendidikan
sosial, kaya akan fantasi, daya pada tahap ini difokuskan pada
perhatian yang pendek, dan pengembangan 6 aspek yaitu
merupakan sebuah masa nilai agama dan moral, sosial
potensial untuk belajar. Pada emosional, bahasa, kognitif, dan
masa ini sangat penting untuk seni. Sesuai dengan keunikan
menstimulus perkembangan dan pertumbuhan dari anak
anak agar dapat tercapai secara usia dini tersebut maka
optimal seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan
perkembangannya. bagi anak usia dini hendaknya
Menurut Wiyani (2014:32), disesuaikan dengan tahap-
anak usia dini adalah anak tahap perkembangan yang akan
yang baru dilahirkan sampai dilalui oleh Anak Usia Dini,
dengan usia 6 tahun. Usia ini (Angkur, 2022).
merupakan usia yang sangat Pendidikan anak usia dini
menentukan dalam itu pada dasarnya meliputi
pembentukan karakter dan seluruh upaya tindakan yang
kepribadian anak. dilakukan oleh pendidik dengan
Dalam undang-undang orang tua dalam proses
sistem pendidikan Nasional perawatan, pengasuhan dan
Nomor 20 Tahun 2003 ayat 1 pendidikan bagi anak.
dijelaskan bahwa yang Memberikan kesempatan bagi
termasuk dalam anak usia dini anak untuk mengetahui dan
adalah anak yang masuk dalam memahami pengalaman belajar
rentangan usia 0-6 tahun. Pada yang didapat dari lingkungan.
Dengan lingkungan yang

2
mendukung, anak-anak akan ataupun keluarga agar dapat
tumbuh dan berkembang menolong diri sendiri di bidang
secara optimal, oleh sebab itu kesehatan.
lembaga PAUD merupakan Menjaga kesehatan
lembaga yang sangat bagus sangatlah penting di terapkan
dalam menanamkan nilai-nilai sejak dini yaitu pada anak-anak
positif kepada anak usia dini, usia sekolah PAUD, hal ini
serta menerapkan perilaku sangat penting karena anak-
hidup bersih dan sehat. anak rawan terkena penyakit, di
Menurut Peraturan mana daya tahan tubuh mereka
Menteri Kesehatan Republik belum sekuat orang dewasa
Indonesia No. pada umumnya, (Mardhiati
2269/MENKES/PER/Xl/2011 2019: 20). Anak-anak biasanya
halaman 7, Perilaku Hidup sering memasukkan tangan ke
Bersih dan Sehat (PHBS) adalah dalam mulut mereka, benda
sekumpulan perilaku yang apapun yang ia pegang
dipraktikkan atas dasar kemudian mereka mencoba
kesadaran sebagai hasil untuk memakannya, entah itu
pembelajaran, yang menjadikan kotor atau bersih karena
seseorang, keluarga, kelompok mereka belum bisa
atau masyarakat mampu membedakannya, hal itu yang
menolong dirinya sendiri menjadi bahaya ketika anak-
(mandiri) di bidang kesehatan anak tidak di ajarkan dan
dan berperan aktif dalam dibiasakan hidup bersih, (Aulia
mewujudkan kesehatan 2018).
masyarakat. Dengan demikian, Sehat dalam pengertian
PHBS mencakup beratus-ratus mempunyai batasan yang
bahkan mungkin beribu-ribu berbeda-beda. Secara awam,
perilaku yang harus sehat diartikan keadaan
dipraktikkan dalam rangka seseorang dalam kondisi tidak
mencapai derajat kesehatan sakit, tidak ada keluhan, dapat
masyarakat yang setinggi- menjalankan kegiatan sehari-
tingginya. Dalam rangka hari, dan sebagainya. Menurut
pencegahan dan penyehatan lembaga organisasi kesehatan
lingkungan harus dipraktikkan dunia (WHO), kesehatan adalah
perilaku mencuci tangan keadaan sempurna baik fisik,
dengan sabun menggunakan air mental maupun sosial dan
bersih, pengelolaan air minum tidak hanya bebas dari penyakit
dan makanan yang memenuhi dan cacat, (Novitasari and Fitri
syarat, menggunakan air 2018) hal ini berarti kesehatan
bersih, menggunakan jamban seseorang tidak hanya diukur
sehat. dari produktifitasnya, dimana
Perilaku hidup bersih dan seluruh aspek kehidupan
sehat merupakan perilaku yang sangat medukung kondisi
dilakukan seseorang agar selalu kesehatan manusia, (Soekidjo
memperhatikan kebersihan, Notoatmodjo, 2006:2).
kesehatan, dan perilaku Undang-undang Nomor
sehatnya. Perilaku ini tentunya 36 Tahun 2009 pasal 79
merupakan atas dasar tentang Kesehatan, ditegaskan
kesadaran dari diri sendiri bahwa “Kesehatan Sekolah”

3
diselenggarakan untuk dititikberatkan kepada
meningkatkan kemampuan pengawasan terhadap berbagai
hidup sehat peserta didik dalam faktor lingkungan yang
lingkungan hidup sehat memudahkan timbulnya
sehingga dapat belajar, penyakit atau mempengaruhi
tumbuh, berkembang secara derajat kesehatan anak,
harmonis sehingga diterapkan (Aulia2018). Hal ini tidak dapat
menjadi sumber daya manusia terlepas dari perilaku guru dan
yang berkualitas, (Taryatman, anak dalam menjaga
2008:16). kebersihan diri dan lingkungan.
Anak yang mempunyai Kebersihan lingkungan sekolah
kesehatan yang baik akan bukan hanya tanggung jawab
memiliki pertumbuhan yang anak didik saja, tetapi juga
optimal, sebagaimana standar menjadi tanggung jawab guru
kesehatananak yang meliputi dan warga sekolah lain.
pertumbuhan fisik dan psikis Guru merupakan sosok
pada umumnya dan memiliki yang digugu dan ditiru, oleh
perkembangan sesuai dengan sebab itu peranan guru sangat
usianya, (Julianti, 2018:18). berpengaruh terhadap anak
Selain dari pada itu anak yang didik, karena apapun yang guru
memiliki kesehatan yang baik, lakukan maka anak didik akan
akan terlihat riang, semangat mengikutinya. Anak adalah
bermain, berteriak, berlari-lari, impersonate yang berarti
meloncat-loncat dan biasanya seorang copyist yang awal
tidak mau berdiam diri karena mulanya anak akan mengamati
masa mereka adalah masa berbagai hal, baik secara
eksploratif, (Ahmad Tabi’in langsung maupun tidak
2019). langsung bagaimana orang-
Kebiasaan anak di sekolah orang disekitarnya berperilaku,
dapat berpengaruh pada berbicara maupun memutuskan
kesehatan anak tersebut, sesuatu, selanjutnya anak
terutama pada kebiasaan- secara naruliah akan meniru
kebiasaan yang berkaitan berbagai keadaan yang
dengan kesehatan, antara lain diperolehnya tersebut. Oleh
menjaga kebersihan diri seperti sebab itu, sebagai seorang guru
memotong kuku, kebersihan yang disegani anak, hendaknya
telinga, memakai pakaian yang menjadi teladan bagi anak
bersih, mencuci tangan dengan dengan mengajak dan memberi
baik terutama saat mau makan contoh pada anak bagaimana
dan setelahnya, maupun menjaga kebersihan agar
setelah melakukan kegiatan terciptanya suasana lingkungan
bermain, kemudian yang bersih dan nyaman.
membiasakan berolahraga, Perilaku hidup bersih dan
menjaga kebersihan lingkungan sehat dapat dilaksanakan
dengan cara membuang melalui pembiasaan,
sampah pada tempatnya dan pembiasaan tersebut
tidak menjajan di sembarang memerlukan model, disinilah
tempat, (M. Suhri, 2014:3). guru yang berperan penting
Pemeliharaan kesehatan untuk menjadi model dalam
lingkungan di sekolah kegiatan penerapan perilaku

4
hidup bersih dan sehat (PHBS) bertingkah laku sesuai dengan
seperti contohnya melakukan norma kebersihan. Hal ini juga
pembiasaan mencuci tangan di berlaku dalam hal berpakaian,
dalam kehidupan sehari-hari. makan, dan semua kegiatan
Oleh sebab itu, peran guru anak sehari-hari.
sangatlah penting dalam Pelaksaanaan perilaku
menerapkan perilaku hidup Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bersih dan sehat di lingkungan adalah sekumpulan perilaku
sekolah. yang dipraktekkan atas dasar
Perilaku Hidup Bersih dan kesadaran sebagai hasil
Sehat (PHBS) di sekolah sendiri pembelajaran. Pembelajaran
adalah hal yang menjadi yang dilakukan bertujuan
kebiasaan dari peserta didik, menjadikan anak-anak mampu
guru maupun masyarakat menolong diri di bidang
lingkungan sekolah yang kesehatan, (Kemenkes, 2017:7).
dilakukan secara sadar agar Selain itu pola tersebut (PHBS)
dapat mencegah penyakit, mempunyai maksud untuk
meningkatkan kesehatan dari memotivasi anak-anak untuk
ikut berpartisipasi mewujudkan berperanpenting dalam
lingkungan yang sehat. Selain mewujudkan kesehatan
itu sebagai tempat untuk kebugaran jasmani atau
mengais pendidikan, sekolah kesehatan tubuhnya, guna
pun dapat menjadi tempat terwujudnya hal tersebut maka
penyebaran penyakit jika tidak dilaksanakan pengembangan
dikelola dengan baik terlebih sistem kesehatan yang baik.
bagi anak yang memang rawan Salah satu yang menjadi
terserang penyakit. sasaran pengembangan
Perilaku hidup bersih dan lingkungan kesehatan adalah
sehat sekarang sudah banyak sekolah, karena sekolah
diterapkan di sekolah, namun merupakan instansi yang
pada kenyataannya masih memberikan sistem kesehatan
banyak sekolah yang lingkungan sosial.
lingkungan sekolahnya belum
terjaga. Adapun yang menjadi METODE
penyebab tidak terjaganya Metode penelitian yang
lingkungan sekolah yaitu diggunakan dalam penelitian ini
karena kurangnya kesadaran adalah metode penelitian
dari warga sekolah dalam deskriptif kualitatif. Metode
menjaga kebersihan sekolah. penelitian merupakan cara
Sejalan dengan pendapat ilmiah untuk mendapatkan
Santoso (2010) bahwa data dengan tujuan dan
penjagaan lingkungan itu kegunaan tertentu.
contohnya pada lingkungan Penulis menggunakan
bermainalat permainan diatur metode penelitian deskriptif
secara rapi. Penjagaan lain karena penelitian ini
adalah membiasakan anak mempunyai tujuan untuk
menjaga kebersihan diri. Jika mendapatkan data dari peneliti
kebiasaan bersih sudah sebelumnya terkait dengan
ditanamkan sejak usia dini, analisis perilaku hidup bersih
maka ketika dewasa akan dan sehat pada anak usia

5
dini.Sumber data yang lima pesan dasar cara hidup
didapatkan dari penelitian ini sehat di lingkungan sekolah
adalah sumber data sekunder. yang pertama mencuci tangan
Data sekunder merupakan data dengan air mengalir. Kedua
yang diperoleh melalui menggosok gigi dengan bersih,
penelitian kepustakaan yaitu, kegiatan ini dilakukan setelah
dengan membaca dan makan bersama, Ketiga
mempelajari melalui berbagai mengkonsumsi makanan yang
dokumen yang berkaitan bergizi, Keempat menjaga
dengan masalah yang dibahas kebersihan lingkungan sekolah,
dalam tulisan ini adalah kajian Kelima melakukan olahraga
literatur relevan yang secara teratur dan mengatur
sebelumnya pernah diteliti oleh waktu istirahat dengan baik.
orang lain. Sumber data dalam Kedua, Penelitian yang
penelitian kepustakaan ini dilakukan oleh Khusniyati
diperoleh dari buku, jurnal dan Masykuroh, (2020) yang
skripsi. berjudul “Implementasi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
HASIL DAN PEMBAHASAN Di Sekolah Rujukan Nasional
Berdasarkan uraian data TK’Aisyiyah 4 tebet Jakarta
hasil penelitian, maka diperoleh Selatan”. Hasil penelitian
data bahwa ada beberapa menunjukkan bahwa,
sebagai berikut: pelaksanaan PHBS di
Pertama, penelitian yang TK’Aisyiyah 4 Tebet dilakukan
dilakukan oleh Srininta & melalui pendidikan kesehatan,
Julita, (2023) yang berjudul pelayanan kesehatan, dan
“Peningkatan Kesehatan Anak pembinaan lingkungan yang
Usia Dini Dengan Penerapan sehat. Metode yang diggunakan
Perilaku Hidup Bersih Dan dalam pelaksanaan PHBS
Sehat Pada Anak Usia Dini”. adalah penyuluhan,
Berdasarkan penelitian pemeriksaan, gerak dan lagu,
menunjukkan bahwa demonstrasi, praktek langsung,
penanaman nilai-nilai Perilaku pembiasaan, dan keteladanan.
hidup bersih dan sehat (PHBS) Dalam pendidikan kesehatan,
dilakukan setiap hari oleh anak hal yang dilakukan oleh sekolah
usia dini. Terdapat lima pesan yaitu ;
dasar cara hidup sehat di 1. Siswa dibiasakan memakai
lingkungan sekolah yang sepatu di setiap kelas
Pertama mencuci tangan sebagai tempat
dengan air mengalir Kedua penyimpanan. Anak
menggosok gigi dengan bersih. dibiasakan untuk memakai
Ketiga mengkonsumsi makanan dan melepas sepatu sendiri
yang bergizi. Keempat menjaga dan menyimpan pada
kebersihan lingkungan sekolah. tempatnya.
Kelima melakukan olahraga 2. Menjaga kebugaran dan
secara teratur dan mengatur menstimulasi
waktu istirahat dengan baik perkembangan fisik
Berdasarkan hasil motorik, dengan
penelitian ini, dapat melaksanakan kegiatan
disimpulkan bahwa terdapat olahraga rutin seperti

6
senam pagi, bersepeda, Pembinaan lingkungan sehat
olah motorik dan lain diberikan dalam bentuk
sebagainya. pelatihan kesehatan, bantuan
3. Menciptakan lingkungan sarana kesehatan untuk
yang bersih dan sehat, sekolah berupa obat-obatan
sekolah membuat dan alat kebersihan,
kebijakan bahwa pemeriksaan kesehatan,
Tk’Aisyiyah 4 Tebet adalah pemberian vitamin dan
kawasan dilarang merokok imunisasi, konsultasi.
sesuai dengan peraturan UKS TK ‘Aisyiyah 4 Tebet
Daerah No. 2 Tahun 2005, mempunyai Kelompok Kerja
dimana pelanggaran (Pokja) yang terdiri dari guru
diancam pidana enam dan siswa yang telah
bulan atau denda mendapatkan sosialisasi dan
sekurang-kurangnya Rp pembinaan, serta mendapatkan
50.000.000. Larangan ini tugas sesuai dengan
berlaku bagi semua warga kelompoknya. Pokja terdiri dari
sekolah yaitu guru, siswa, kelompok kerja tanaman obat,
karyawan, orang tua murid, pokja kesehatan, pokja
dan tamu sekolah. kesehatan, pokja juru
4. Untuk mendukung perilaku pemantau jentik (Jumantik) .
hidup bersih dan sehat, pokja kebersihan, pokja gigi,
membiasakan warga pokja memasak
sekolah menggunakan Metode yang diggunakan
jamban yang bersih. dalam impelementasi PHBS di
Kondisinya selalu terjaga TK ‘Aisyiyah 4 Tebet adalah
kebersihannya dan Penyuluhan, pemeriksaan,
dilengkapi dengan jadwal gerak dan lagu, demonstrasi,
pembersihan secara rutin. praktek langsung, pembiasaan,
5. Membentuk kebiasaan keteladanan.
mengonsumsi makanan Implementasi PHBS yang
sehat, TK’Aisyiyah 4 Tebet dilakukan memberikan dampak
mengeluarkan kebijakan bagi anak-anak di TK’Aisyiyah
berisi orang tua harus yaitu meningkatnya kesadaran
membawa bekal anak siswa-siswa di TK’Aisyiyah 4
berupa makanan sehat dari Tebet untuk berperilaku hidup
rumah. bersih dan sehat yaitu seperti
membuang sampah pada
Dalam pelayanan tempatnya, mengenakan
kesehatan, tim UKS secara pakaian bersih, menata rambut
berkala satu bulan sekali dengan rapi, memotong kuku
melakukan pengukuran berat secara rutin, mengkonsumsi
badan, tinggi badan, dan makanan sehat, mencuci
lingkar kepala, serta tangan sebelum makan,
mencatatnya dalam laporan menggunakan jamban untuk
pertumbuhan anak. UKS TK buang air kecil dan buang air
‘Aisyiyah 4 Tebet juga besar serta menggosok gigi
melaksanakan Skrining Deteksi dengan rajin.
dan Intervensi Dini Tumbuh Berdasarkan hasil penelitian
Kembang (SDIDTK). diatas dapat disimpulkan

7
bahwa Implementasi PHBS di sehat, guru melakukan praktik
TK’Aisyiyah 4 Tebet langsung seperti mencuci
dilaksanakan melalui tangan dengan air bersih dan
pendidikan kesehatan, menggunakan sabun sebelum
pelayanan kesehatan, dan dan sesudah kegiatan makan,
pembinaan lingkungan sehat. membuang sampah pada
Metode yang diggunakan adalah tempatnya, menutup mulut
penyuluhan, pemeriksaan, saat batuk dan bersin,
gerak dan lagu, demonstrasi, membawa bekal makanan sehat
praktik langsung, pembiasaan, dan bergizi dan penerapan 3M
dan keteladanan. Dampak dari (mencuci tangan, menggunakan
implementasi PHBS terlihat dari masker dan menjaga jarak).
meningkatnya kesadaran siswa- Kendala penerapan PHBS
siswa untuk berperilaku bersih di sekolah diantaranya yaitu
dan sehat. ketersediaan sarana prasarana,
Ketiga, Penelitian yang sikap anak yang kurang teratur,
dilakukan oleh Fitriah Hayati & kurangnya kerjasama orang tua
Reti Fatmalia, (2021) yang dan guru, kurangnya
berjudul “Analisis Perilaku pengetahuan orang tua tentang
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pentingnya perilaku hidup
di Lembaga PAUD Daerah bersih dan sehat pada anak
Tertinggal, Terdepan, Terluar terlebih pada masa pandemi
Aceh Besar (3T) pada Masa New covid-19 saat ini serta tidak
Normal”. Berdasarkan hasil adanya kesinambungan antara
observasi yang dilakukan oleh pembiasaan di sekolah dengan
peneliti terlihat bahwa Perilaku di rumah.
Hidup Bersih dan Sehat anak- Berdasarkan hasil
anak di lembaga ini kurang wawancara dan observasi
terlihat. Anak belum menunjukkan bahwa
mewujudkan PHBS seperti penerapan perilaku hidup
mencuci tangan sebelum bersih dan sehat belum
makan, mencuci tangan setelah sepenuhnya dijalankan di
selesai bermain, membuang lembaga PAUD meskipun pada
sampai pada tempat yang covid-19 maupun new normal,
disediakan dan berbagai kurangnya kerjasama dan
perilaku hidup bersih dan sehat kesadaran orang tua akan
lainnya. Dugaan rendahnya pentingnya PHBS juga menjadi
penerapan PHBS disebabkan kendala bagi guru dalam
oleh tingkat pemahaman orang penerapan PHBS di sekolah
tua terhadap PHBS dan terlebih dimasa pandemi covid-
kepedulian pihak sekolah akan 19 yang seharusnya perilaku
pentingnya PHBS di PAUD. hidup bersih dan sehat harus
Berdasarkan hasil lebih ditingkatkan. Selain itu,
wawancara didapatkan data ketersediaan sarana dan
bahwa strategi guru dalam prasarana juga mendukung
penerapan perilaku hidup terlaksananya perilaku hidup
bersih dan sehat di TK AL- bersih dan sehat di sekolah.
Ikhlas dilakukan tidak setiap Keempat, penelitian yang
hari. Saat melaksanakan dilakukan oleh Elsa Vinora,
perilaku hidup bersih dan (2018) yang berjudul

8
“Pelaksanaan Progratm Perilaku bahwa membuang sampah
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada tempatnya, justru ketika
Pada Anak Di TK Islam Harapan guru membuang sampah pada
Ibu Lima Kaum”. Pelaksanaan tempatnya tentu anak-anak
perilaku hidup bersih dan sehat akan mengikuti juga. begitu
anak berdasarkan pengamatan juga pada anak mencuci tangan
yaitu masih ada anak yang segera mungkin kalau main
mencuci tangan tidak pakai diluar dan didalam diusahakan
sabun saat menerapkan mencuci tangan, guru juga
perilaku hidup bersih dan menganjurkan untuk tidak
sehat, hal ini dikarenakan memasukkan mainan ke dalam
adanya kendala yang dikatakan mulut dan setelah selesai
dari salah satu informan yaitu, makan juga dianjurkan sikat
kendalanya mungkin karna gigi.
tidak sejalan pada 1 atau 2 Ada 8 Program PHBSyang
anak, bimbingan dari sekolah akan diterapkan di lembaga,
yang tidak sejalan di rumah, berdasarkan indikator yang
ada juga tapi agak lambat, telahditetapkan pemerintah
kemudian karena adanya yaitu mencuci tangan dengan
kendala dalam pembelajaran. air mengalir dan menggunakan
Dengan adanya kendala di sabun, mengonsumsi jajanan
atas memang masih ada anak sehat di kantin sekolah,
yang mencuci tangan dilapkan menggunakan jamban yang
ke dinding, dan saat cuci bersih dan sehat, olahraga yang
tangan masih membawa sepatu, teratur dan terukur,
dengan ini sebagai kepala memberantas jentik nyamuk,
sekolah tentunya mengadakan tidak merokok di sekolah,
surat panggilan pada orang tua menimbang berat badan dan
agar sejalannya pemberian mengukur tinggi badan dan
perlakuan yang diberikan pada membuang sampah pada
anak, sehingga anak paham tempatnya.
akan perilaku hidup bersih dan Pelaksanaan kegiatan
sehat yang dia lakukan serta dari program perilaku hidup
adanya konsultasi orang tua bersih dan sehat (PHBS) pada
terhadap anak. anak di TK Islam Harapan Ibu
Saat kegiatan cuci tangan Lima Kaum dilaksanakan
dilakukan, adanya arahan yang dengan beberapa bentuk
diberikan guru terlebih dahulu pelaksanaan, pertama
kepada anak untuk tempat cuci sosialisasi penerapan PHBS di
tangan, hal ini dilakukan sekolah dengan bentuk
supaya anak tidak berebutan kerjasama dengan dinas
untuk cuci tangan dan juga kesehatan/puskesmas, kedua
mengajarkan pada anak agar sosialisasi tugas dan
bisa sabar serta mengantri. Hal penanggung jawab PHBS di
ini dipahami dari informasi sekolah, ketiga menanamkan
yaitu dimana pertama-tama nilai-nilai untuk ber-PHBS
sebagai guru diupayakan kepada siswa sesuai kurikulum
membuang sampah terlebih yang berlaku, keempat
dahulu daripada anak-anak, menanamkan nilai-nilai untuk
dan menempati perjanjian ber-PHBS kepada siswa, kelima

9
bimbingan hidup bersih dan kehidupannya serta untuk
sehat melalui konseling. kebersihan diri anak.
Dapat disimpulkan dari Kelima, Penelitian yang
data di atas bahwa pelaksanaan dilakukan oleh Julianti et al,
program perilaku hidup bersih (2018) dengan judul
dan sehat (PHBS) pada anak di “Pelaksanaan Perilaku Hidup
TK Islam Harapan Ibu Lima Bersih Dan Sehat Di
Kaum dilaksanakannya dengan Lingkungan Sekolah”. Menurut
adanya kerjasama dengan dinas salah satu guru di PAUD
kesehatan. Saat pelaksanaan ‘Aisyiyah 1 Arga Makmur,
PHBS berlangsung guru-guru pelaksanaan perilaku hidup
melaksanakannya dalam bersih dan sehat (PHBS) sudah
bentuk pembelajaran yang dilaksanakan sejak berdirinya
memakai strategi dan metode PAUD ‘Aisyiyah 1 ini, namun
Hasil penelitian mengenai masih ada dari beberapa anak
pelaksanaan program perilaku yang belum melaksanakan
hidup bersih dan sehat (PHBS) perilaku hidup bersih dan sehat
pada anak sudah cukup baik di di lingkungan sekolah dengan
TK Islam Harapan Ibu Lima benar.
Kaum dengan adanya Dari observasi awal yang
perencanaan sebelum telah peneliti lakukan di PAUD
pelaksanaan program PHBS ’Aisyiyah 1 ini masih terdapat
dilakukan, adanya strategi dan anak yang tidak melaksanakan
metode yang digunakan dalam perilaku hidup bersih dan sehat
kegiatan pelaksanaannya, dan dengan benar, tidak mandiri
diberinya bimbingan saat dalam menyelesaikan tugasnya
proses pelaksanaan PHBS, akan seperti mencuci tangan sendiri,
tetapi bentuk bimbingannya ke toilet sendiri dan sebagainya,
terkadang anak di bimbing saat terdapat beberapa anak yang
proses pelaksanaan PHBS dan tidak bisa mencuci tangan
terkadang tidak hal ini bisa dengan benar, namun kesulitan
terlihat dimana masih ada anak guru dalam mengelolah
yang belum sepenuhnya pembelajaran dikarenakan ada
melaksanakan perilaku hidup anak yang tidak mandiri.
bersih dan sehat, terlihat saat Berdasarkan hasil
proses cuci tangan berlangsung. rekapitulasi tentang
Maka dalam mengatasi pelaksanaan perilaku hidup
masalah tersebut diperlukan bersih dan sehat (PHBS) di
adanya arahan dan bimbingan lingkungan sekolah
yang diterapkan secara optimal menunjukkan kategori
dari tim pelaksana dan penilaian kurang. Hal ini berarti
penanggung jawab PHBS di pelaksanaan perilaku hidup
sekolah TK Islam Harapan Ibu bersih dan sehat dilihat dari ke
Lima Kaum. Dengan adanya tiga indikator kebersihan tubuh
pengoptimalan kinerja dari tim anak PAUD, kebersihan
PHBS di sekolah tersebut lingkungan dan kesehatan
diharapkan dapat membantu tubuh menunjukkan di kategori
anak dalam melaksanakan dan kurang.
menerapkan PHBS dalam Hal tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, 1)faktor

10
yang mempengaruhi hidup Mengajarkan anak untuk
sehat adalah makanan dan mencuci tangan dengan sabun
minuman seperti kebiasaan dan air yang mengalir.
sarapan pagi serta kebersihan Mencuci tangan adalah
makanan. 2) Faktor perilaku salah satu tindakkan
terhadap kebersihan diri terdiri membersihkan tangan dan jari
dari mandi, membersihkan jemari dengan menggunakan air
mulut (gosok gigi), tangan kaki dan sabun dengan tujuan
serta kebersihan pakaian. 3) untuk menjadi bersih.
Faktor perilaku terhadap Kebiasaan cuci tangan
kebersihan lingkungan yang membuat anak terhindar dari
terdiri dari kebersihan kamar, berbagai gangguan kesehatan
kebersihan rumah dan yang rentan terjadi. Mulai dari
kebersihan lingkungan. 4) cacingan, diare, keracunan
Faktor perilaku terhadap sakit makanan, hingga infeksi bakteri
dan penyakit terdiri dari penyakit yang umum terjadi
pemeliharaan kesehatan, akibat malas mencuci tangan.
pencegahan terhadap penyakit, Hal ini sejalan dengan yang
rencana pengobatan serta disampaikan oleh (Fajaruddin,
pemulihan kesehatan. 5) Faktor 2018), mencuci tangan
keseimbangan antara kegiatan merupakan suatu tindakan
istirahat dan olah raga. sanitasi jari-jari pada tangan
Berdasarkan hasil menggunakan sabun dan di
penelitian, dapat disimpulkan aliri dengan air bersih.
bahwa pelaksanaan perilaku Dalam jurnal yang diteliti
hidup bersih dan sehat (PHBS) peneliti tentang Analisis
di ligkungan sekolah pada Perilaku Hidup Bersih dan
kelompok B PAUD ‘Aisyiyah 1 Sehat Di Lembaga PAUD
Arga Makmur belum Daerah Tertinggal, Terdepan,
dilaksanakan dengan baik oleh Terluar Aceh besar (3T) Pada
anak. Hal ini ditunjukkan pada Masa New Normal. Mencuci
kriteria cukup dan 15 orang tangan menggunakan sabun
pada kriteria kurang. Pada dan air yang mengalir
kebersihan lingkungan dimana dikenalkan oleh guru melalui
yang mendapatkan kriteria Pembiasaan dan praktik
cukup 14 orang dan kriteria mencuci tangan. Pembiasaan
kurang hanya 2 orang, dan praktik yang dilakukan
sedangkan pada kesehatan yaitu mencuci tangan dengan
tubuh anak PAUD, ada 1 orang air bersih dan menggunakan
yang kriteria cukup dan yang sabun sebelum dan sesudah
kriteria kurang 15 orang. kegiatan makan, yang mana
guru kelas menertibkan anak
PEMBAHASAN saat akan ke kamar mandi
Berdasarkan 5 jurnal yang untuk mencuci tangan, lalu
dikaji peneliti cara untuk guru menjelaskan atau
mengenalkan perilaku hidup memberi contoh kepada anak
bersih dan sehat pada anak tentang bagaimana cara
usia dini yaitu dengan cara : mencuci tangan yang benar.

Potong kuku tangan dan kaki

11
Memotong kuku dengan cara menyikat gigi
merupakan salah satu wujud secara teratur dan benar agar
menjaga kebersihan diri untuk mencegah kerusakan gigi pada
mencegah bakteri dan penyakit anak usia dini, karena hal
seperti diare dan cacingan. Hal tersebut merupakan usaha
ini sejalan dengan yang yang dapat dilakukan secara
disampaikan oleh Srinita mandiri.
Oktapia S dan Julita Herawati P Hal tersebut sejalan
tentang Peningkatan Kesehatan dengan yang disampaikan oleh
Anak Usia Dini Dengan Srininta Oktapia S dan Julita
Penerapan Perilaku Hidup Hendrawati P, dalam
Bersih dan Sehat Pada Anak penelitiannya tentang
Usia Dini, bahwa kebiasaan Peningkatan Kesehatan Anak
memotong kuku tangan dan Usia Dini dengan Penerapan
kuku kaki akan mendukung Perilku Hidup Bersih dan Sehat
pencegahan penyakit terkait Pada Anak Usia Dini yang
pencernaan dan infeksi jamur menyatakan bahwa, sikat gigi
pada kuku tangan dan kuku yang benar akan mencegah gigi
kaki. berlubang dan kerusakan
Dalam jurnal Khusniyati bagian gigi lainnya. Sikat gigi
Masykuroh tentang yang benar akan
Implementasi Perilaku Hidup menghilangkan bakteri yang
Bersih dan Sehat Di Sekolah berasal dari sisa makanan dan
Rujukan Nasional TK ‘Aisyiyah minuman yang menempel di
4 Tebet Jakarta Selatan, dalam gigi.
pendidikan kesehatan, sekolah Tujuan menyikat gigi
mendorong siswa untuk adalah membersihkan semua
memelihara kebersihan kuku sisa-sisa makanan yang
tangan dan kuku kaki supaya melekat pada permukaan gigi.
terhindar dari penyakit Dalam jurnal yang dikaji oleh
gangguan kesehatan lain. jurnal Khusniyati Masykuroh
Setiap senin, guru selalu tentang Implementasi Perilaku
memeriksa kebersihan kuku Hidup Bersih dan Sehat Di
anak dan mengajarkan mereka Sekolah Rujukan Nasional TK
untuk menjaga kebersihan ‘Aisyiyah 4 Tebet Jakarta
dengan memotong kuku tangan Selatan, dalam memberikan
dan kuku kaki. pelayanan kesehatan, uks tk
‘aisyiyah 4 tebet mempunyai
Sikat gigi sesudah makan dan kelompok kerja (pokja) yang
sebelum tidur terdiri dari guru dan siswa yang
Menyikat gigi merupakan telah mendapatkan sosialisasi
tindakan untuk menyingkirkan dan pembinaan, serta
kotoran yang melekat pada mendapatkan tugas sesuai
permukaan gigi, terutama dengan kelompoknya. Salah
dilakukan setelah makan pagi satunya adalah Pokja gigi yang
dan malam sebelum tidur mempunyai tugas untuk
sehingga mengurangi masalah membantu guru dalam
kesehatan gigi. Untuk menjaga memantau kesehatan gigi di
kebersihan mulut, cara paling sekolah, serta membina anak
mudah dan umum adalah dalam menjaga kesehatan gigi

12
yaitu untuk selalu menyikat gigi hasil masih ada anak yang
sesudah makan dan sebelum tidak mengonsumsi makanan
tidur dengan bersih. yang bergizi dan lebih memilih
snack. Dengan ini, guru
Mengonsumsi makanan yang mengkomunikasikan hal ini
bergizi dengan orang tua untuk selalu
Memberikan makanan menyediakan makanan sehat
bergizi pada anak setiap terutama sebagai bekal yang
harinya akan memenuhi nutrisi dibawa anak ke sekolah.
tubuh, makanan bergizi dengan
jumlah yang cukup sangat Membuang sampah pada
mendukung bagi pertumbuhan tempatnya
dan pemeliharaan tubuhnya. Sampah adalah segala
Hal ini sejalan dengan pendapat sesuatu yang tidak lagi
Hanifa dan Luthefani (2006:2) dikehendaki oleh manusia dan
dalam skripsinya Nurchayati bersifat padat. Hal ini sejalan
(2014) bahwa makanan dengan pendapat Karden Eddy
merupakan kebutuhan utama Sontang Manik (2003), bahwa
dalam kehidupan sehari-hari sampah merupakan suatu
manusia. Oleh karena itu benda yang tidak diggunakan
diperlukan makanan yang atau tidak dikehendaki dan
bergizi dengan jumlah yang harus dibuang yang dihasilkan
cukup untuk pertumbuhan dan oleh kegiatan manusia.
pemeliharaan tubuh. Sampah-sampah yang
Mengenalkan makanan menumpuk dapat menjadi
bergizi pada anak usia dini sarang penyakit, hal ini
sangat penting, agar anak dikarenkan virus dan bakteri-
mengetahui mana makanan bakteri lainnya menyukai
yang sehat dan mana yang tempat-tempat yang sangat
tidak, selain itu agar anak juga kotor dan bau untuk
mengetahui manfaat- manfaat berkembang biak. Mereka akan
dari makanan-makanan bergizi memperbanyak diri dan
tersebut. Tubuh yang sehat kemudian menyebar melalui
merupakan faktor yang sangat udara. Virus dan bakteri inilah
penting, karena bila tubuh yang nantinya akan terhirup
tidak sehat segala aktivitas oleh anak oleh sebab itu, anak
akan terganggu, sedangkan bila perlu diajarkan membuang
memiliki tubuh sehat segala sampah sejak dini untuk
aktivitas dapat dikerjakan meningkatkan rasa
Dalam jurnal yang diteliti kepeduliannya terhadap
oleh Fitriah Hayati dan Reti lingkungan sekitar. Kita juga
Fatmalia tentang Analisis harus mengajarkan kepada
Perilaku Hidup Bersih dan anak dampak yang ditimbulkan
Sehat Di Lembaga PAUD jika membuang sampah
Daerah Tertinggal, Terdepan, sembarangan.
Terluar Aceh besar (3T) Pada Dalam penelitian Fitriah
Masa New Normal. Pada saat Hayati dan Reti Fatmalia
makan bersama, guru selalu tentang Analisis Perilaku Hidup
mengecek bekal yang dibawa Bersih dan Sehat Di Lembaga
oleh anaak sehingga didapatkan PAUD Daerah Tertinggal,

13
Terdepan, Terluar Aceh besar unit penampungan kotoran dan
(3T) Pada Masa New Normal. air untuk membersihkannya.
Kegiatan membuang sampah Dalam jurnal Khusniyati
diterapkan di lembaga ini Masykuroh tentang
dimana kegiatannya dilakukan Implementasi Perilaku Hidup
sebelum pelajaran dimulai Bersih dan Sehat Di Sekolah
dengan melihat keadaan Rujukan Nasional TK ‘Aisyiyah
sekitar, dimana anak diajarkan 4 Tebet Jakarta Selatan, Guru
untuk selalu menjaga mendemonstrasikan cara
kebersihan agar proses belajar memeriksa jentik nyamuk pada
mengajar menjadi nyaman, hal air yang tergenang. Setelah itu
ini dilakukan saat sebelum dan siswi dipersilakan untuk
sesudah belajar. Guru memeriksa jentik pda air yang
mengajak dan memberikan tergenang di sekolah secara
contoh pada anak untuk bergantian.
membuang sampah pada
tempatnya, dan tong sampah Menggunakan jamban yang
pun disediakan oleh guru bersih dan sehat
didalam kelas dan diluar kelas. Jamban adalah suatu
Siswa-siswi juga melakukan ruangan yang mempunyai
kegiatan praktek langsung fasilitas pembuangan kotoran
membuang sampah pada manusia yang terdiri atas
tempat sesuai jenisnya. tempat jongkok atau tempat
duduk dengan leher angsa atau
Memberantas Jentik nyamuk tanpa leher angsa (cempulng)
Nyamuk merupakan yang dilengkapi dengan unit
vektor berbagai jenis penyakit penampungan kotoran air
dan memutus siklus hidup untuk membersihkannya.
makhluk tersebut menjadi Hal ini sejalan dengan
bagian penting dalam pendapat (Proverwati. 2012 )
pencegahan berbagai penyakit. bahwa jambang merupakan
Memberantas jentik nyamuk di salah satu fasilitas sanitasi
lingkungan PAUD merupakan dasar yang dibutuhkan dalam
suatu hal yang perlu dilakukan setiap rumah untuk
agar anak terhindar dari segala mendukung kesehatan
macam penyakit. penghuninya sebagai fasilitas
Hal ini sejalan dengan pembuangan kotoran manusia
pendapat (Proverwati. 2012) Penggunaan jamban bersih
bahwa jambang merupakan memberikan manfaat
salah satu fasilitas sanitasi menciptakan kebersihan
dasar yang dibutuhkan dalam lingkungan sekitar anak usia
setiap rumah untuk dini. Penggunaan jamban bersih
mendukung kesehatan memberikan manfaat
penghuninya sebagai fasilitas menciptakan kebersihan
pembuangan kotoran mausia lingkungan sekitar anak usia
yang terdiri atas tempat jongkok dini. Mendidik anak usia dini
atau tempat duduk dengan untuk memiliki kebiasaan
leher angsa atau tanpa leher menggunakan jamban bersih
angsa yang dilengkapi dengan dan sehat akan memberikan
pengaruh pada kebiasaan

14
membuang air besar dan selalu memeriksa pakaian yang
kecilnya di kamar mandi atau dikenakan anak yaitu harus
tidak sembarang tempat. berih dan rapi. Guru juga
Dalam penelitian mengajaran kepada anak
Khusniyati Masykuroh tentang tentang pentingnya
Implementasi Perilaku Hidup mengenakan pakaian yang
Bersih dan Sehat Di Sekolah bersih dan rapi.
Rujukan Nasional TK ‘Aisyiyah
4 Tebet Jakarta Selatan, SIMPULAN
sekolah membiasakan anak Berdasarkan hasil penelitian
untuk menggunakan jamban yang telah dilakukan oleh
yang bersih dan sehat, beberapa peneliti yang
kondisinya selalu terjaga penelitiannya relevan dengan
kebersihannya dan dilengkapi masalah penelitian ini dapat
dengan jadwal pembersihan disimpulkan bahwa pengenalan
secara rutin berkala, Jamban perilaku hidup bersih dan sehat
jugadipisahkan antara jamban pada anak usia dini sangatlah
untuk laki-laki dan perempuan. penting karena masa tersebut
merupakan periode
Memakai pakaian bersih dan perkembangan yang kritis
rapi dalam kehidupan anak. Melalui
Pakaian yang bersih dan pengenalan perilaku hidup
rapi yaitu pakaian yang tidak bersih dan sehat, anak-anak
kotor, tidak berabu dan tidak akan terlindungi dari penyakit
kusam yang diperoleh dengan dan mengingkatkan kesadaran
mencuci baju setelah dipakai mereka tentang pentingnya
dan dirapihkan dengan kesehatan secara umum.
disterika. Memakai pakaian Pengenalan Perilaku Hidup
bersih dan rapi sangat penting Bersih dan Sehat (PHBS) pada
karena ketika kita anak usia dini memiliki dampak
menggunakan pakaian yang positif, seperti penurunan
tidak berisih seperti lembab penyakit dan peningkatan
atau kotor, akan menjadi kualitas hidup.
sarang kuman berkembang Perilaku hidup bersih dan
biak. Hal ini sejalan dengan sehat yang perlu dikenalkan
pendapat yang disampaikan pada anak usia dini adalah
oleh pakar pendidikan Michelle mencuci tangan dengan sabun
Koouzmine, kerapian dan air yang mengalir. Kegiatan
berpakaian yaitu suatu perilaku ini harus dikenalkan agar dapat
seseorang agar selalu rapi mencegah anak terluar bakteri
dalam berpakaian, sesuai yang dapat menyebabkan
dengan tata tertib yang berlaku beberapa penyaki terkait
agar terhindar dari penyebaran pencernaannya seperti diare.
penyakit pada anak. Menyikat gigi setelah makan,
Dalam penelitian menyikat gigi merupakan
Khusniyati Masykuroh tentang tindakan untuk menyingkirkan
Implementasi Perilaku Hidup kotoran yang melekat pada
Bersih dan Sehat Di Sekolah permukaan gigi, terutama
Rujukan Nasional TK ‘Aisyiyah dilakukan setelah makan pagi
4 Tebet Jakarta Selatan, guru dan malam sebelum tidur

15
sehingga mengurangi masalah Jurnal Pendidikan Anak
kesehatan gigi. Potong kuku Usia Dini, 6(5).
tangan dan kaki, kegiatan ini https://doi.org/10.31004/
juga harus dikenalkan dan obsesi.v6i5.2587
membiasakan anak untuk Fathor, R., Ahmad, Z., &
memotong kuku tangan dan Masykuroh. 2021. Strategi
kaki mereka untuk mendukung Kepala Sekolah Dalam
pencegahan penyakit terkait Menerapkan Perilaku Hidup
pencernaan dan infeksi jamur Bersih Dan Sehat(Phbs)
pada kuku tangan dan kaki. Pada Anak Usia Dini. Jurnal
Mengonsumsi makanan bergizi Pendidikan Anak.
dan memilih jajanan bersih dan Vol10,1,2021,59-68.
sehat. Hal ini sangatlah penting Hayati, N. S., & Hasibuan, R.
dikenalkan pada anak usia dini (2020). Potret Upaya
agar mereka itu bisa Perilaku Hidup Bersih Dan
mengetahui dan membedakan Sehat (PHBS) Menuju
antara makanan yang sehat Adaptasi Kebiasaan Baru di
dan tidak, maupun makanan Kecamatan Binjai Barat
yang bersih dan tidak. Kelurahan Sukaramai.
Penggunaan jamban bersih Jurnal Kesehatan Ilmiah
memberikan manfaat Indonesia (Indonesian
menciptakan kebersihan Health Scientific Journal),
lingkungan sekitar anak usia 5(2).
dini, dengan mengenalkan https://doi.org/10.51933/
penggunaan jamban yang health.v5i2.203
bersih kepada anak akan Julianti, R., & Nasirun, H. M.
memiliki dampak positif (2018). Pelaksanaan
terhadap kebiasaan mereka Perilaku Hidup Bersih Dan
seperti kebiasaan membuang Sehat (Phbs) Di Lingkungan
air kecil dan buang air besar di Sekolah. Jurnal Ilmiah
kamar mandi atau tidak Potensia, 3(2).
sembarang tempat. Memakai Kartika, Y., Pramestian, F.,
pakaian bersih dan rapih, Masayu, N., Hasanah, F.,
memakai pakaian berih dan Fera, F., & Arifin, R. (2021).
rapi sangat penting agar PENERAPAN POLA HIDUP
terhindar dari penyebaran BERSIH DAN SEHAT
penyakit. UNTUK MENINGKATKAN
IMUNITAS TUBUH DI DESA
DAFTAR PUSTAKA KALIRANCANG, ALIAN,
Ariyanti, T. (2016). Pentingnya KEBUMEN. Jurnal ABDI:
Pendidikan Anak Usia Dini Media Pengabdian Kepada
Bagi Tumbuh Kembang Masyarakat, 7(1).
Anak, Jurnal Dinamika https://doi.org/10.26740/j
Pendidikan Dasar. Jurnal a.v7n1.p78-87
Dinamika Pendidikan Khaeriyah, N., & Kurniawaty, L.
Dasar, 8(1). (2021). Perilaku Hidup
Angkur, M. F. M. (2022). Bersih dan Sehat (PHBS) di
Penerapan Layanan PAUD TK Islam Kamilah. Jurnal
Holistik Integratif di Satuan Pendidikan Tambusai, 5(2).
PAUD. Jurnal Obsesi :

16
Kementerian Kesehatan RI. DINI DENGAN PENERAPAN
2011. Pedomaan PERILAKU HIDUP BERSIH
Pembinaan Perilaku Hidup DAN SEHAT PADA ANAK
Bersih Dan Sehat, Jakarta : USIA DINI. Jurnal
Kementerian Kesehatan RI. Pendidikan Sosial Dan
Masykuroh, K. (2020). Humaniora, 2(3).
Implementasi Perilaku https://publisherqu.com/i
Hidup Bersih Dan Sehat ndex.php/pediaqu
(Phbs) Di Sekolah Rujukan Tabi’in, A. (2020). PERILAKU
Nasional Tk ’Aisyiyah 4 HIDUP BERSIH DAN
Tebet Jakarta Selatan. SEHAT(PHBS) PADA ANAK
Jurnal Untirta, 7(1). USIA DINI SEBAGAI UPAYA
Maulidia, A., & Hanifah, U. PENCEGAHAN COVID 19.
(2020). Peran Edukasi JEA (Jurnal Edukasi AUD),
Orang Tua terhadap PHBS 6(1).
AUD selama Masa Pandemi https://doi.org/10.18592/j
Covid-19. Musamus Journal ea.v6i1.3620
of Primary Education, 35–
44.
https://doi.org/10.35724/
musjpe.v3i1.3078
Mardiawati, D., Handayuni, L.,
Maisharoh, M., Frista, T.
E., Marsela, P., Yuniar, M.,
& Naftalia, A. (2020).
Edukasi Dan Demonstrasi
Cuci Tangan Untuk
Meningkatkan PHBS Pada
Anak Di Taman Kanak-
kanak (TK). Jurnal Abdidas,
1(6).
https://doi.org/10.31004/
abdidas.v1i6.153
Mardhiati. (2019). Guru PAUD:
Pendidikan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS)
Anak Usia Dini. Ikra-Ith
Abdimas, 2(3).
NURHAJATI, N. (2011). Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Masyarakat Desa
Samir Dalam
Meningkatkan Kesehatan
Masyarakat 1.
Oktapia, S., Herawati, S. J.,
Prodi, P., Pendidikan, I.,
Institut, K., Kristen, A., &
Tarutung, N. (2023).
PENINGKATAN
KESEHATAN ANAK USIA

17
1
1
2

Anda mungkin juga menyukai