Anda di halaman 1dari 9

Available Online at http://journal.uny.ac.id/index.

php/jolahraga

Jurnal Keolahragaan, 6 (1), 2018, 20-28

Pelaksanaan trias usaha kesehatan sekolah (UKS) di sekolah dasar


Leni Apriani 1, Novri Gazali 1 *
1
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Islam Riau. Jl. Kaharuddin Nasution No. 113, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Indonesia
* Corresponding Author. Email: novri.gazali@edu.uir.ac.id
Received: 13 June 2017; Revised: 8 February 2018; Accepted: 1 March 2018

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Trias UKS di Sekolah Dasar Negeri
Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru
sebanyak 118 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara total sampling yang berjumlah
118 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket yang dibuat berdasarkan buku
pedoman untuk tenaga kesehatan usaha kesehatan sekolah. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif, sedangkan perhitunganya menggunakan persentase. Untuk mengetahui kriteria dalam
pensekoran data tiap faktor maka dilakukan pengkategorian, sesuai dengan instrumen, yaitu: sangat
baik, baik, cukup baik dan tidak baik. Berdasarkan hasil penelitian dari 5 sekolah maka dapat
disimpulkan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Negeri Gugus II
Bukit Raya Kota Pekanbaru secara keseluruhan berkategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari tiga
aspek, yaitu: (1) aspek lingkungan kehidupan sekolah yang sehat dengan kategori cukup, (2) aspek
pendidikan atau penyuluhan di sekolah dengan kategori kurang baik, (3) aspek pelayanan kesehatan di
sekolah dengan kategori kurang baik.
Kata Kunci: pelaksanaan, trias UKS, sekolah dasar

The implementation of trias school health unit (Trias UKS) at primary school
Abstract
This research aims to know the implementation of the trias UKS in elementary school the
country Cluster II Bukit Raya Pekanbaru. This type of research method used is descriptive. The
population in this research is the whole grade V SD Cluster II Bukit Raya as much as 118 people. The
sample in this study is taken by way of sampling a total of 118 people. Technique of data analysis
using descriptive analysis, while the calculation using percentage. To know the criteria in data
scoring each factor then done categorization, in accordance with the instrument, namely: very good,
good, good enough and not good. Based on the results of research from 5 schools it can be concluded
the implementation of the program school health (UKS) in State Elementary School Gugus II Bukit
Raya Pekanbaru as a whole is categorized less good. This can be seen from three aspects, : (1)
environmental aspects of healthy school life with sufficient category, (2) aspects of education or
counseling in schools with less good category, (3) aspects of health services in schools with less good
category.
Keywords: implementation, trias UKS, primary education
How to Cite: Apriani, L., & Gazali, N. (2018). Pelaksanaan trias usaha kesehatan sekolah (UKS) di sekolah
dasar. Jurnal Keolahragaan, 6(1), 20-28. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jk.v6i1.14456

http://dx.doi.org/10.21831/jk.v6i1.14456

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 21
Leni Apriani, Novri Gazali

PENDAHULUAN mampu berdiri sendiri dalam masyarakat. Di


dalam memajukan pengembangan nasional,
Perilaku hidup sehat merupakan kebiasa-
anak merupakan investasi pembangunan dalam
an yang butuh ketelatenan dalam penanaman
bidang tenaga kerja dan pewaris negara di masa
pada setiap anak dan harus dimulai sedini
depan, maka pembinaan terhadap anak perlu
mungkin. Seluruh lapisan masyarakat berhak
dimulai sejak dini. Sehubungan dengan itu,
hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kese-
bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai
hatan yang layak serta ikut berperan aktif dalam
peranan yang besar karena secara organisatoris
pembangunan kesehatan. Hidup sehat dan men-
sekolah berada di bawah Departemen Pendidik-
dapatkan pelayanan kesehatan yang memadai
an Nasional, sedangkan secara fungsional
juga berhak didapatkan oleh seluruh anak
Departemen Kesehatan bertanggung jawab atas
Indonesia ketika menempuh jenjang pendidikan,
kesehatan anak didik (Poernomo, Suharto, &
mereka pun diharapkan ikut berperan aktif
Siswanto, 2002, pp. 16–17).
dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Program pendidikan kesehatan di sekolah
Untuk itu, salah satu bidang yang terpenting
untuk saat ini tidak tersedia waktu khusus,
adalah bidang kesehatan sekolah. Salah satu
sehingga menjadi kendala tersendiri bagi para
usaha yang dilakukan dan terus dikembangkan
guru maupun petugas dalam melaksanakan pen-
adalah usaha kesehatan sekolah atau yang
didikan kesehatan padahal pendidikan kesehatan
disebut dengan UKS.
melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk
Salah satu bidang pendidikan nasional
mengubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat
untuk program UKS dilaksanakan pada semua
umumnya. Di sisi lain, program pelayanan
jenis dan tingkat pendidikan, baik sekolah negeri
kesehatan sekolah saat ini hanya dilaksanakan
maupun sekolah swasta mulai tingkat sekolah
ala kadarnya, sebagaimana yang terlihat bahwa
dasar (SD) hingga sekolah menegah atas (SMA).
di sekolah dasar banyak yang tidak memiliki
Berdasarkan Pokok Kebijaksanaan Pembinaan
ruang UKS. Selama ini apabila ada siswa yang
dan Pengembangan UKS dan Tim Pembina
membutuhkan pertolongan pertama hanya
UKS yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
ditempatkan di ruang guru. Begitu juga dengan
UKS memiliki tiga program utama yang dikenal
peralatan dan perlengkapan lainnya belum
dengan Trias UKS. Ketiga program tersebut
mendapat perhatian. Selain itu kemampuan dan
yakni, pertama: pendidikan kesehatan, yang
pengetahuan guru penjas ataupun pengelola
meliputi pengetahuan dan pemahaman mengenai
UKS yang masih kurang juga memengaruhi
cara memelihara dan meningkatkan kesehatan,
pelayanan kesehatan kepada siswa.
kedua: pelayanan kesehatan, yang meliputi
Kondisi lingkungan sekolah yang sehat
pengobatan ringan. dan ketiga: lingkungan seko-
juga mempunyai peran dalam terciptanya
lah sehat yang meliputi pembinaan dan
kebiasaan peserta didik untuk beperilaku hidup
pemeliharaan kesehatan lingkungan seperti
sehat. Meskipun demikian, pembinaan ling-
pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenya-
kungan sekolah sehat melalui pemeliharaan
manan, ketertiban, keamanan, kerindangan,
sarana fisik dan lingkungan sekolah belum opti-
kekeluargaan). (Praditya & Nasution, 2016, p.
mal, seperti belum tersedianya sarana sekolah
42).
yang mendukung terciptanya lingkungan yang
UKS memiliki manfaat langsung terhadap
bersih dan sehat, kemudian belum dilakukan
peningkatan kesehatan anak sekolah, dan me-
penataan halaman, pekarangan, apotek hidup
miliki potensi besar dalam penyuksesan program
dan pasar sekolah yang aman. Meskipun demi-
peningkatan derajat kesehatan secara lebih luas.
kian, dengan semua keterbatasan yang kompleks
Oleh karena itulah UKS dapat digunakan
hendaknya pelaksanaan program UKS pada
sebagai wadah sekaligus kendaraan yang dapat
sekolah harus tetap diupayakan seoptimal
digunakan oleh berbagai program kesehatan,
mungkin. Hal ini disebabkan anak merupakan
seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, pemberan-
modal bangsa yang sangat penting sebagai
tasan penyakit menular (P2M), kesehatan
generasi penerus bangsa dan SD merupakan
lingkungan, pengobatan, dan promosi kesehatan.
tonggak utama dalam pendidikan terhadap anak
Sekolah merupakan sebuah lembaga
untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang
formal, tempat anak didik memperoleh pen-
lebih tinggi.
didikan dan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Pelaksanaan Trias UKS SD se-Gugus II
Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh
Bukit Raya Kota Pekanbaru masih sangat
ilmu pengetahuan dan keterampilan, agar
kurang. Hampir semua SD belum bersungguh-

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 22
Leni Apriani, Novri Gazali

sungguh dalam melaksanakan UKS secara teren- tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga
cana dan terarah. Selain itu sebagian sekolah halnya dengan UKS.
belum mampu mengorganisasi UKS dengan Dengan adanya program UKS, anak didik
baik, belum ada kerja sama yang baik dengan akan lebih baik lagi dalam menerima pembel-
pihak-pihak yang terkait, misal Dinas Kesehat- ajaran, dikarenakan anak didik dalam keadaan
an, Dinas Pendidikan Nasional, orang tua siswa, yang sehat. Di sini dapat dilihat betapa penting-
dan organisasi lainnya, sehingga terkesan bahwa nya peranan UKS dalam dunia pendidikan untuk
kesehatan anak didik adalah tanggung jawab menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik.
orang tua semata. Untuk itu keaktifan pihak- Untuk mewujudkan program UKS, aspek
pihak lain sangat diperlukan untuk kelancaran penting yang harus diperhatikan adalah sumber
pelaksanaan UKS. daya manusia yang berkualitas, untuk mencipta-
Di era globalisasi ini, ada tuntutan bagi kan sumber daya manusia yang berkualitas
setiap sekolah untuk mempunyai kegiatan UKS, harus dimiliki suatu pengetahuan yang baik
karena dengan adanya UKS diharapkan mampu (Sitepu, Ratag, & Siagian, 2015, p. 35). Dalam
memenuhi pendidikan kesehatan secara mewujudkan program UKS, haruslah dimiliki
terstruktur dan terencana dengan baik sehingga pelaksana UKS.
tercipta lingkungan yang sehat di sekolah dalam Pelaksana UKS ialah seseorang yang ber-
rangka meningkatkan mutu pendidikan dan dasarkan fungsi, tugas, dan kewajibanya
prestasi belajar peserta didik. berhubungan dengan anak didik dan lingkungan
Dolores dan Habibie, (2016, p42) menya- sekolah. Petugas UKS biasa dilakukan oleh
takan usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah seorang guru sebagai pembina dari UKS dan
merupakan sebuah wahana pelayanan, pendidik- anak didik yang melaksanakan tugas dan
an dan pembinaan kesehatan yang ada di menjaga UKS yang biasanya dibimbing oleh
sekolah. Pembinaan dan pengembangan UKS guru di sekolah.
merupakan salah satu upaya meningkatkan Menurut Hasan & Alatas (2005, p. 61) di
derajat kesehatan yang ditujukan kepada peserta samping sebagai petugas kesehatan, guru mem-
didik (usia sekolah), yang merupakan salah satu punyai peranan yang sangat penting di dalam
bentuk usaha dalam meningkatkan kualitas fisik pelaksanaan UKS, mengingat bahwa gurulah
manusia. yang setiap hari menghadapi anak didik dan
Trisnowati & Moekarto (2007, p. 560) mengikuti pertumbuhan, perkembangan, dan
menyatakan, “Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) keadaan kesehatan anak didiknya. Peranan para
adalah suatu usaha untuk meningkatkan pelaksana UKS meliputi:
kemampuan derajat hidup sehat peserta didik
Peranan Petugas Kesehatan
sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu
oleh empat departemen terkait beserta seluruh Petugas kesehatan yang melaksanakan
jajaranya, baik di tingkat pusat mapun daerah.” kegiatan UKS meliputi pemberian bimbingan
Dari pendapat tersebut, dapat dijelaskan kepada guru dalam menjalankan usaha kesehat-
bahwa UKS adalah upaya pendidikan untuk an di sekolah, membantu guru dalam kegiatan
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik pengawasan kesehatan perorang dan lingkungan,
sejak usia dini yang dilaksanakan di sekolah. pemeriksaan kesehatan, imunisasai, memberikan
Artinya, pada setiap jenjang pendidikan dilak- pendidikan kesehatan secara langsung dan tidak
sanakan kegiatan UKS agar lebih terarah dan langsung kepada anak didik, memupuk kerja
berkesinambungan. sama yang baik antara semua unsur yang
Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan diberikan guru untuk diolah lebih lanjut.
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan Peranan Guru
peserta didik sedini mungkin. Tujuan umum
UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan Peranan guru dalam menjalankan program
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik UKS di antaranya ialah menanamkan kebiasaan
serta menciptakan lingkungan yang sehat hidup sehat kepada anak didiknya, pemeriksaan
(Mukminin & Tasu’ah, 2016, p. 12). Hal ini dan pengawasan kebersihan perorangan dan
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan lingkungan, mengenal kelainan peserta didik
yang harmonis dan optimal dalam rangka yang mungkin terdapat (jasmani dan rohani),
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. pembinaaan kebugaran jasmani, membimbing
Setiap organisasi, apa pun bentuknya memiliki murid melakukan gerakan terampil dan efektif
untuk segala aktivitasnya, termasuk pemupukan

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 23
Leni Apriani, Novri Gazali

bakat di bidang keolahragaan, menjalankan P3K kan satu unsur yang harus ada, dibina, dan
dan pengobatan ringan dalam batas kemampuan- dikembangkan terus agar pendidikan mencapai
nya dan jika perlu mengirimkan ke poliklinik hasil yang diharapkan. Menurut Trisnowati &
terdekat, mengenal tanda penyakit menular Moekarto (2007, p. 51) beberapa hal yang perlu
beserta masalah dan tindakan selanjutnya diperhatikan terkait dengan lingkungan kehidup-
(misalnya melarang murid yang menderita sakit an sekolah yang sehat yaitu: (a) pemeliharaan
cacar air, campak, baruk rejan, gondongan dan kebersihan, (b) perorangan dan lingkungan, (c)
lain-lain, masuk sekolah), menjadi teladan bagi WC dan kamar mandi, (d) persediaan air, (e)
muridnya, membuat catatan tentang kegiatan tempat sampah dan pembuangan sampah, dan (f)
UKS, membantu petugas kesehatan dalam ruang-ruang lain.
tugasnya di sekolah.
Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan
Peranan Anak Didik
Soenarjo (2008, p. 40) menyatakan pendi-
Anak didik atau murid ialah anggota dikan atau penyuluhan kesehatan meliputi: (a)
masyarakat sekolah yang dapat memengaruhi kebersihan badan dan kulit, (b) kebersihan kepa-
lingkunganya. Peranan anak didik: (a) memili- la dan rambut, dan (c) kebersihan alat-alat indra.
hara kebersihan diri, (b) menaati segala nasihat
Pelayanan Kesehatan di Sekolah
guru dan petugas kesehatan dalam hubungannya
dengan usaha pemeliharaan badan dan pakaian- Pelayanan kesehatan di sekolah merupa-
nya, (c) menyukai dan menghargai makanan kan salah satu program Trias UKS. Tujuanya
yang mempunyai nilai gizi tinggi, (d) menjadi ialah: (a) mengikuti pertumbuhan dan per-
penghubung bagi masyarakat dalam hal kembangan anak didik, (b) mengetahui kelainan
menanamkan kebiasaan hidup sehat, (e) menjadi atau gangguan kesehatan sedini mungkin, (c)
contoh bagi anak-anak lain di luar sekolah, pencegahan penyakit menular, (d) pengobatan
dalam berlaku hidup sehat. secepat-cepatnya, dan (e) pelayanan kesehatan
di sekolah yang meliputi segi-segi fisik, mental,
Peranan Orang Tua Murid
dan sosial.
Lingkungan rumah berpengaruh besar
METODE
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,
sehingga diperlukan bantuan yang aktif. Peranan Jenis penelitian yang digunakan dalam
orang tua murid di antaranya ialah: (a) berusaha penelitian ini adalah metode deskriptif. Deskrip-
mempelajari apa yang didapat oleh anaknya di tif adalah salah satu jenis metode penelitian
sekolah dalam bidang kesehatan, (b) turut serta yang berusaha mengambarkan dan menginter-
mengawasi agar anak-anaknya melakukan prestasikan objek sesuai dengan apa adanya
kebiasaan hidup yang sehat, (c) turut serta tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
secara aktif dalam pelaksana UKS, (d) dapat berlaku untuk umum atau generalisasi
memberikan sumbangan tenaga, dana, dan (Sugiyono, 2010, pp. 207–208). Tujuan utama
pikiran demi kelangsungan dan tercapainya metode ini adalah menggambarkan suatu
pendidikan (UKS). keadaan yang dalam hal ini tentang pelaksanaan
program Trias UKS di SD Negeri Gugus II
Ruang Lingkup Pembinaan UKS
Bukit Raya Kota Pekanbaru.
Poernomo (1979, p. 30) menyatakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
program UKS meliputi tiga program utama Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru, yang
yaitu: (1) lingkungan kehidupan sekolah yang terdiri atas lima SD Negeri yaitu SD Negeri 43
sehat, (2) pendidikan atau penyuluhan kesehat- Pekanbaru, SD Negeri 76 Pekanbaru, SD Negeri
an, dan (3) pelayanan kesehatan di sekolah, yang 129 Pekanbaru, SD Negeri 108 Pekanbaru, SD
selanjutnya lebih dikenal dengan istilah Trias Negeri 180 Pekanbaru. Penelitian dimulai pada
Program UKS. tanggal 20 Mei 2016 s.d. 25 Agustus 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Lingkungan Kehidupan Sekolah yang Sehat
seluruh siswa kelas VI SD Negeri Gugus II
Hal ini merupakan dasar dan faktor yang Bukit Raya Kota Pekanbaru sebanyak 153
besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan orang. Sampel dalam penelitian ini diambil
perkembangan jasmani, rohani, dan sosial anak dengan cara total sampling. Karena penelitian
didik dan penghuni lainya di sekolah. Ling- ini merupakan penelitian deskriptif, dibutuhkan
kungan kehidupan sekolah yang sehat merupa- subjek penelitian yang banyak, sehingga

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 24
Leni Apriani, Novri Gazali

keseluruhan populasi dalam penelitian dijadikan tidak membicarakan faktor yang lain. Untuk
sampel. mengungkap gambaran yang tersedia selengkap-
Instrumen penelitian menurut Sugiyono nya mengenai instrumen yang digunakan dalam
(2010, p. 148) adalah alat ukur yang digunakan penelitian ini, diperlukan pula kisi-kisi. Adapun
untuk mengukur variabel penelitian yang kisi-kisi instrumen penelitian pelaksanaan
diamati. Instrumen yang diperlukan agar program Trias UKS yang digunakan dalam
pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Pelaksanaan Trias
lengkap, dan sistematis sehingga data lebih
UKS di Sekolah Dasar Negeri Gugus II Bukit
mudah diolah, dalam penelitian ini digunakan
Raya Kota Pekanbaru
angket yang dibuat berdasarkan buku pedoman
untuk tenaga kesehatan usaha kesehatan seko- Item
Variabel Indikator Jumlah
lah. Dalam penelitian ini angket disajikan dalam Soal
lima alternatif jawaban yaitu Selalu (SL), Lingkungan
Sering (S), Kadang-Kadang (KD), Hampir kehidupan sekolah 1-10 10
yang sehat
Tidak Pernah (HTP), Tidak Pernah (TP), Trias UKS
Pendidikan atau
dengan skor SL=1, S=2, KD=3, HTP=4, TP=5 (3 Program
penyuluhan 11-20 10
untuk setiap butir pertanyaan. UKS)
kesehatan
Langkah-langkah dalam menyusun angket Pelayanan kesehatan
menurut Hadi (1991, p. 7) adalah mendefinisi- 21-30 10
di sekolah
kan konstrak, menyidik faktor, dan menyusun Jumlah 30 30
butir pertanyaan.
Teknik Analisis Data
Mendefinisikan Konstrak (Construct
Definition) yaitu membuat batasan terhadap Teknik analisis data menggunakan anali-
variabel atau konstrak yang akan kita ukur se- sis deskriptif, sedangkan perhitunganya meng-
hingga nantinya tidak akan terjadi penyimpang- gunakan persentase. Menurut Sudijono (2005, p.
an terhadap tujuan yang ingin dicapai dalam 175) untuk menghitung frekuensi relatif (%)
penelitian. menggunakan rumus sebagai berikut:
Menyidik Faktor (Identification of 𝐅
Factor) merupakan langkah untuk menentukan 𝑷= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
unsur-unsur yang relevan dengan variabel ber- 𝐍
dasarkan konstrak yang telah ditetapkan, sehing- Keterangan:
ga akhirnya akan terdapat faktor-faktor yang P = Persentase
mejadi titik konsentrasi dalam penelitian. F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
Berdasarkan konstrak yang diteliti, program
Trias UKS merupakan titik konsentrasi dalam Dalam menentukan kriteria dilakukan
penelitian ini. Adapun faktor-faktor tersebut pengelompokan atas empat kriteria penilaian
sebagai berikut: yaitu sangat baik, baik, cukup baik, dan tidak
Pendidikan Kesehatan, dengan indicator- baik. Hal ini mengacu pada kriteria persentase
indikator sebagai berikut (1) kebersihan per- sebagai berikut: (1) Persentase antara 76% s.d.
orangan dan lingkungan; (2) pencegahan dan 100% dikatakan “Baik”; (2) Persentase antara
pemberantasan penyakit menular; (3) gizi dan 56% s.d. 75% dikatakan “Cukup”; (3) Persen-
makanan; (4) pencegahan kecelakaan dan PPPK tase antara 40% s.d. 55% dikatakan Kurang
Pelayanan Kesehatan, dengan indicator- Baik”; dan (4) Persentase kurang dari 40%
indikator sebagai berikut (1) mengetahui dikatakan “Tidak Baik”.
pertumbuhan dan gangguan kesehatan sedini
HASIL DAN PEMBAHASAN
mungkin; (2) pencegahan penyakit menular; (3)
usaha di bidang gizi; (4) pembinaan lingkungan Deskriptif Data
sekolah sehat; (5) bangunan sekolah dan ling-
Kuesioner menggunakan skala Guttman,
kungan; (6) pemeliharaan kebersihan perorang-
peneliti mengambil pilihan YA dan TIDAK.
an dan lingkungan; dan (6) keamanan umum di
Dari pernyataan yang ada, jawaban positif men-
sekolah dan lingkungannya. dapatkan skor 1 dan jawaban negatif mendapat-
Menyusun Butir-Butir Pernyataan (Item
kan skor 0.
Conctruction). Menyusun butir-butir pernyataan
haruslah berbicara mengenai faktornya saja,

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 25
Leni Apriani, Novri Gazali

Pelaksanaan Program Trias UKS SD Negeri 45


Bukit Raya
Berdasarkan tujuh pernyataan pada aspek
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat terda-
pat nilai rata-rata 4,5; tujuh pernyataan pendi-
dikan atau penyuluhan di sekolah terdapat nilai
rata-rata 3,54; dan tujuh pernyataan pelayanan
kesehatan di sekolah terdapat nilai rata-rata 3,33
diperoleh hasil seperti Gambar 1.
Gambar 3. Pelaksanaan Program Trias UKS SD
Negeri 180 Bukit Raya
Pelaksanaan Program Trias UKS SD Negeri 108
Bukit Raya
Berdasarkan tujuh pernyataan pada aspek
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat ter-
dapat nilai rata-rata 4,61; tujuh pernyataan
pendidikan atau penyuluhan di sekolah terdapat
Gambar 1. Pelaksanaan Program Trias UKS SD nilai rata-rata 4,09; dan tujuh pernyataan pela-
Negeri 45 Bukit Raya yanan kesehatan di sekolah terdapat nilai rata-
rata 4,04 diperoleh hasil seperti Gambar 4.
Pelaksanaan Program Trias UKS SD Negeri 129
Bukit Raya
Berdasarkan tujuh pernyataan pada aspek
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat terda-
pat nilai rata-rata 4,45; tujuh pernyataan pendi-
dikan atau penyuluhan di sekolah terdapat nilai
rata-rata 3,55; dan tujuh pernyataan pela-yanan
kesehatan di sekolah terdapat nilai rata-rata 3,23
diperoleh hasil seperti Gambar 2.

Gambar 4. Pelaksanaan Program Trias UKS SD


Negeri 108 Bukit Raya
Pelaksanaan Program Trias UKS SD Negeri 76
Bukit Raya
Berdasarkan tujuh pernyataan pada aspek
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat terda-
pat nilai rata-rata 3,83; tujuh pernyataan pendi-
dikan atau penyuluhan di sekolah terdapat nilai
Gambar 2. Pelaksanaan Program Trias UKS SD
rata-rata 3,52; dan tujuh pernyataan pelayanan
Negeri 129 Bukit Raya
kesehatan di sekolah terdapat nilai rata-rata 3,48
Pelaksanaan Program Trias UKS SD Negeri 180 diperoleh hasil seperti Gambar 5.
Bukit Raya
Berdasarkan tujuh pernyataan pada aspek
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat ter-
dapat nilai rata-rata 4,46; tujuh pernyataan
pendidikan atau penyuluhan di sekolah terdapat
nilai rata-rata 3,54; dan tujuh pernyataan pela-
yanan kesehatan di sekolah terdapat nilai rata-
rata 3,19 diperoleh hasil seperti Gambar 3.

Gambar 5. Pelaksanaan Program Trias UKS SD


Negeri 76 Bukit Raya

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 26
Leni Apriani, Novri Gazali

Rekapitulasi Data Didapatkan nilai secara keseluruhan dari


pelaksanaan program Trias UKS di SD Negeri
Setelah dijabarkan hasil tiap-tiap data
Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru sebesar
berdasarkan aspek lingkungan kehidupan seko-
54,59% dengan kategori kurang baik.
lah yang sehat, pendidikan atau penyuluhan di
sekolah, dan pelayanan kesehatan di sekolah, Pembahasan
berikut merupakan hasil rekapitulasi data yang
Hasil penelitian membuktikan bahwa
diperoleh setiap aspeknya.
pelaksanaan program Trias UKS di SD Negeri
Tabel 2. Rekapitulasi Pelaksanaan Program Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru secara
Trias UKS di SD Negeri Gugus II Bukit Raya keseluruhan berkatagori kurang baik. Hal terse-
Kota Pekanbaru but dinilai berdasarkan tiga program pokok UKS
Penilaian
yaitu:
No. Aspek P K
S SM Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat
1. Lingkungan kehidupan 516 826 62,46% Cukup
sekolah yang sehat Pembinaan lingkungan sekolah sehat di
2. Pendidikan atau 430 826 52,05% Kurang SD Negeri Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru
penyuluhan di sekolah Baik
3. Pelayanan kesehatan di 407 826 49,27% Kurang
menunjukkan hasil yakni dari 5 sekolah mem-
sekolah Baik peroleh kategori cukup. Dalam pembinaan
Jumlah 1,35 2,48 54,59 Kurang lingkungan sekolah, kurangnya fasilitas seperti
Baik tempat cuci tangan, kurangnya pengawasan
Dari Tabel 2 diketahui aspek lingkungan terhadap kantin/warung sekolah secara rutin
kehidupan sekolah yang sehat mendapatkan yang mana kebanyakan kantin yang ada kurang
persentase paling tinggi yaitu 62,46% dengan memperhatikan kebersihan. Hal ini menyebab-
kategori cukup, pendidikan atau penyuluhan di kan siswa akan mudah terserang penyakit misal-
sekolah mendapatkan persentase rendah yaitu nya sakit perut. Kurangnya poster tentang keber-
52,05% dengan kategori kurang baik, dan sihan, bahaya rokok, dan lainnya. Namun ada
pelayanan kesehatan di sekolah mendapatkan salah satu sekolah yang merupakan sekolah
persentase paling rendah yaitu 49,27% dengan dengan pembinaan lingkungan sekolah sehat
kategori kurang baik. Hal itu dapat dilihat pada yang cukup baik. Sekolah ini memiliki tempat
Gambar 6. cuci tangan di setiap depan kelas, kamar mandi/
WC yang memadai dan bersih, adanya poster-
poster mengenai lingkungan bersih, bahaya
merokok, bahaya narkoba, adanya penghijauan,
ada tempat sampah di tiap kelas, adanya
taman/kebun sekolah.
Pendidikan Atau Penyuluhan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan di SD
Negeri Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru
menunjukkan hasil yakni dari 5 sekolah mem-
peroleh kategori kurang sekali. Hal ini disebab-
Gambar 6. Pelaksanaan Program Trias UKS SD kan karena kurang aktifnya guru pembina UKS,
Negeri Gugus II Bukit Raya buku pegangan tentang pendidikan kesehatan
Analisis Data sangat sedikit, tidak adanya media pendukung
pendidikan kesehatan seperti poster, tidak ada-
Untuk memudahkan pengolahan data, nya kegiatan ekstrakurikuler misalnya seperti
setiap data dihitung dalam bentuk persentase palang merah remaja, dan sudah sangat jarang-
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh nya pihak puskesmas/dinas kesehatan mengada-
dalam penelitian tentang pelaksanaan program kan kegiatan penyuluhan mengenai bahaya
Trias UKS di SD Negeri Gugus II Bukit Raya narkoba, minum-minuman keras, dan seks
Kota Pekanbaru. Hasilnya dapat diketahui bebas.
berdasarkan perhitungan berikut:
Pelayanan Kesehatan di Sekolah
1353
𝑃 = 2478 𝑥 100% Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
= 54,59 % ada di SD Negeri Gugus II Bukit Raya Kota

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 27
Leni Apriani, Novri Gazali

Pekanbaru menunjukkan hasil yakni dari 5 Saran


sekolah memperoleh kategori kurang sekali. Hal
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
ini disebabkan ada sekolah yang tidak melaku-
di atas, peneliti menyarankan sebagai berikut:
kan penjaringan kesehatan, kurangnya peng-
(1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
awasan terhadap penjaja makanan di sekitar
perlu meningkatkan kerja sama dalam bidang
sekolah, kurangnya kader kesehatan remaja
peningkatan layanan khusus sekolah dengan
yang terlatih. Selain itu, pelayanan kesehatan di
instansi yang berkompeten dalam bidang
sekolah sudah bekerja sama dengan puskesmas
kesehatan untuk meningkatkan pelaksanaan
atau rumah sakit terdekat namun masih kurang
program Trias UKS yang lebih baik, (2) Pihak
maksimal, yang mana instansi seperti puskesmas
sekolah hendaknya meningkatkan jalinan kerja
hanya melakukan penyuluhan kesehatan hanya
sama dengan puskesmas setempat dalam rangka
sekali dalam 1 tahun. Untuk meningkatkan
pelaksanaan program Trias UKS yang lebih
pelayanan kesehatan ini kerjasama dari instansi
baik, dan (3) Guru pendidikan jasmani dan ke-
seperti puskesmas harus lebih ditingkatkan.
sehatan agar mempertahankan UKS yang sudah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
berjalan dan dapat lebih memahami arti penting-
pelaksanaan program Trias UKS di SD Negeri
nya UKS serta meningkatkan peranannya bagi
Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru sebesar
peserta didik maupun semua anggota
54,59% dan termasuk pada kategori kurang
masyarakat sekolah.
baik, dan perlu ditingkatkan lagi sebagai mana
dengan tujuan UKS yakni untuk meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta Fridayanti, D. V., & Prameswari, G. N. (2016).
didik dengan meningkatkan perilaku hidup Peran UKS (usaha kesehatan sekolah)
bersih dan sehat, baik peningkatan kesehatan dalam upaya penanggulangan obesitas
peserta didik maupun lingkungannya sehingga pada anak usia sekolah. Journal of Health
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan Education, 1(2). Retrieved from
yang harmonis dan optimal dalam rangka pem- https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/j
bentukan manusia Indonesia seutuhnya. (Tim healthedu/article/view/18787
Pembina UKS Pusat dalam Praditya & Nasution,
2016, p. 42). Hadi, S. (1991). Analisis butir untuk instrumen.
Menurunnya pelaksanaan UKS di sekolah Yogyakarta: Andi Offset.
mungkin dikarenakan tidak berjalannya pem- Hasan, R., & Alatas, H. (2005). Ilmu kesehatan
binaan dan pengembangan UKS di sekolah. anak. Jakarta: FK UI.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Veugelers Mukminin, A., & Tasu’ah, N. (2016).
dan Angela dalam Fridayanti & Prameswari Pengembangan model layanan program
(2016, p. 9) bahwa sekolah merupakan salah usaha kesehatan sekolah (UKS)
satu pihak yang turut berperan penting dalam terintegrasi pada lembaga pendidikan
memberikan pendidikan kesehatan bagi anak anak usia dini (PAUD) di Kota Semarang
yang bertujuan untuk menanamkan kebiasaan (Studi pada lembaga taman kanak-kanak
hidup sehat bagi anak. di Kota Semarang). Jurnal Penelitian
SIMPULAN DAN SARAN Pendidikan, 33(2), 117–126.
https://doi.org/10.15294/jpp.v33i2.9094
Simpulan Poernomo, S. (1979). Kesehatan sekolah di
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- Indonesia. Jakarta: Yayasan Darma
has-an dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Bhakti.
aspek lingkungan kehidupan sekolah yang sehat Poernomo, S., Suharto, S., & Siswanto, M.
dengan kategori cukup, (2) aspek pendidikan (2002). Usaha kesehatan sekolah (UKS).
atau penyuluhan di sekolah dengan kategori Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
kurang baik, (3) aspek pelayanan kesehatan di Indonesia.
sekolah dengan kategori kurang baik. Secara Praditya, D. K., & Nasution, J. D. H. (2016).
kesulurahan dari ketiga aspek tersebut diperoleh Survei pelaksanaan usaha kesehatan
hasil dengan kategori kurang baik. Dengan sekolah (UKS) dan peran guru pendidikan
demikian dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan jasmani di SMP se-Kecamatan
program Trias UKS di SD Negeri Gugus II Mojowarno Kabupaten Jombang. Jurnal
Bukit Raya Kota Pekanbaru kurang baik. Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan,

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 28
Leni Apriani, Novri Gazali

4(1), 224–231. Retrieved from Soenarjo, R. J. (2008). Usaha Kesehatan


http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index. Sekolah. Bandung: PT Remaja
php/jurnal-pendidikan- Rosdakarya.
jasmani/article/view/17365 Sudijono, A. (2005). Pengantar statistik
Sitepu, H., Ratag, G. A. E., & Siagian, I. T. pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
(2015). Peran serta masyarakat sekolah Persada.
dalam pelaksanaan program usaha Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif
kesehatan sekolah di SMP Negeri 1 kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Manado. Jurnal E-Biomedik, 3(3), 798–
Trisnowati, T., & Moekarto, M. (2007). Materi
804. Retrieved from
pokok pendidikan jasmani dan kesehatan.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebi
Jakarta: Universitas Terbuka.
omedik/article/view/10147

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)

Anda mungkin juga menyukai