Anda di halaman 1dari 7

PERAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) UNTUK PROSES

PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Frisca Adina Nur Hana1, Firma Zulha Lutfiana2, Rohana Makrifah3


Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Teknologi dan
Keguruan, Universitas Sains Al Qur’an, Wonosobo.

ABSTRAK
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan ujung tombak pemberdayaan
dilingkungan sekolah agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Usaha Kesehatan
Sekolah dapat meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup bersih
dan sehat peserta didik meliputi: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat sebagai langkah untuk meningkatkan mutu
kesehatan peserta didik yang optimal. Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan perilaku hidup bersih
jasmani dan rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang secara harmonis dan
optimal seiring dengan kemandirian dalam berktifitas dan pada akhirnya menjadi
manusia yang berkualitas. Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) akan terlihat pada perilaku hidup bersih dan sehat peserta
didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola pembinaan
dan pengembangan UKS. Tujuan dari artikel ini mengenai peran Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) sebagai proses Perilaku Hidup Sehat dan Bersih peserta didik.
Kata Kunci: Usaha Kesehatan Sekolah; Perilaku Hidup Sehat dan Bersih.
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan perpanjangan tangan orang tua, bukan saja tempat
menanamkan norma-norma kehidupan sosial, tetapi juga menanamkan dan
mengembangkan kemampuan hidup (Life Skills) untuk memasuki dunia kerja. Untuk itu
maka sekolah juga harus menjadi lingkungan yang kondusif bagi terbentuknya dan
berkembangnya perilaku hidup sehat, sebagai prasyarat untuk berkembangnya potensi
anak murid atau peserta didik secara optimal. Kesehatan merupakan suatu kondisi yang
sangat mahal dengan harga tak ternilai bagi tubuh manusia yang memugkinkan setiap
orang hidup secara sosial dan ekonomis. Olahraga yang dilakukan sesering mungkin
dapat menjaga kesehatan orang tersebut selain itu hai ini juga bisa dijadikan sebagai
sarana untuk meningkatkan prestasi atlet (Haryanto & Welis, 2019).
Keberhasilan pelaksanaan UKS setiap sekolah harus menjalani program UKS
yang sesuai dengan tujuan, yang dituntut oleh 4 departemen yaitu (1) departemen
pendidikan nasional, (2) departemen agama (3) departemen kesehatan, (4) departemen
dalam negeri dan sekolah dapat bekerja sama dengan siswa, guru pendidikan jasmani,
kepala sekolah, orang tua, komite sekolah, masyarakat, maupun masyarakat sekitar
perkarangan sekolah, pihak puskesmas atau petugas kesehatan setempat, dan
memantapkan peran aktif peserta didik dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
seperti melibatkan peserta didik kader kesehatan sekolah (dokter kecil) selain itu
sekolah harus berpedoman pada tingkatan strata paripurna UKS sesuai dengan jenjang
pendidikan sekolah dasar.
Pada dasarnya pelaksanaan program UKS dapat dikatakan sempurna yaitu
sekolah tersebut telah mencapai strata paripurna yang telah di tetapkan dalam strata
UKS sesuai jenjang pendidikan. Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan
rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal
seiring dengan kemandirian dalam berktifitas daan pada akhirnya menjadi manusia yang
berkualitas (Candrawati, 2015).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah yang di praktikan oleh peserta didik
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat. Mengingat banyaknya virus penyakit yang meyebar pada saat
sekarang ini, penanaman nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat perlu
dititingkatkan, salah satunya dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah.
METODE
Artikel ini merupakan review artikel yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan beberapa referensi baik itu yang bersumber dari jurnal artikel maupun
dari buku-buku teks. Berbagai macam referensi tersebut dianalisis dan dikembangkan
menjadi sebuah hasil dan pembahasan dalam review artikel ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha membina dan mengembangakan kebiasaan hidup sehat di lakukan secara
terpadu, baik dengan program pendidikan di sekolah melalui pendidikan olahraga dan
kesehatan, melalui usaha-usaha yang di lakukan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan peserta didik. Usaha kesehatan sekolah adalah keadaan
kesehatan sekolah dan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan belajar dan
tumbuh dengan harmonis, efesien dan optimal.
Usaha membina dan mengembangkan kemampuan hidup sehat dilaksanakan
melaui program pendidikan disekolah. Komunitas sekolah yang sehat bertujuan untuk
mengoptimalkan kesehatan siswa dan pencapaian pendidikan (Gunter,dkk 2016). Dalam
hal ini UKS sangat penting untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, sehingga
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis dan
optimal, agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dukung dengan
pendapat (Gilavand,dkk, 2016) menurutnya Kesehatan dianggap sebagai salah satu hak
dasar dan tidak pandang bulu dari setiap manusia dan dalam pandangan semua bangsa
dan sekolah kesehatan telah dianggap sebagai salah satu yang paling penting dan hak
asasi manusia paling mendasar dan kebutuhan.
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah bagian dari seluruh upaya kesehatan yang menitik
beratkan pada upaya untuk menitik beratkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku
hidup sehat. Menurut Notoatmodjo (2011) menyatakan bahwa “Pendidikan Kesehatan
adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Dilihat dari segi
pendidikan, pendidikan kesehatan adalah suatu pedagogik praktis atau praktis
pendidikan”.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan kesehatan
adalah suatu upaya perawatan yang dilakukan dalam bidang kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran ataupun pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan.
Salah satu tindakan paling sederhana namun penting dalam pendidikan kesehatan adalah
dengan selalu mencuci tangan dn menjaga kebersihan sehingga sangat penting untuk
mencegah penyakit menular (Pascapurnama,dkk, 2018). Hal ini menunjukan bahwa
pendidikan kesehatan bertujuan menanamkan pengetahuan, pandangan dan kebiasaan
hidup sehat para siswa agar siswa berperilaku hidup sehat dan dapat ikut bertaanggung
jawab terhadap kesehatan sendiri serta lingkungannya, memiliki daya tangkal terhadap
narkotika, alkohol dan zat-zat kesehatan.
Adapun tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Kasman (2014) “ialah agar
peserta didik:
1) Memiliki pengetahuan tentang kesehatan , termasuk cara hidup sehat.
2) Memiliki nilai sikap dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan , pertolongan , dan perawatan kesehatan.
4) Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
5) Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secar
harmonis (proporsional)
6) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam
kehidupan sehari-hari.
7) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk di luar (narkoba, arus informasi,
dan gaya hidup yang tidak sehat.
Pelayanan Kesehatan Sekolah
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuaratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilalukan terhadap
peserta didik dan lingkungannya (Kasman, 2014). Adapun kegiatan-kegiatan tersebut
meliputi: a) peningkatan kesehatan (promotif) dilakasanakan melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan, b) pencegahan (preventif) dilaksanakan
melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai
penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum
timbul penyakit. c) penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan
melalui kegiatan mencegah kompikasi dan kacacatan akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi
optimal.
Sarana pelayanan kesehatan juga dapat diperoleh dari kegiatan partisipasi
individu maupun masyarakat (Kusumawati & Putri, 2012) “. Dalam hal ini dilakukan
melalui sekolah sebagai salah satu sasaran perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
institusi pendidikan. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pelaksanaan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Adapun tujuan Pelayanan Kesehatan menurut Kasman (2014) ialah :
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
2) Meningkatkan daya tahan tbuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan, dam cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit,
kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang
cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
Lingkungan Sekolah Sehat
Lingkungan sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal serta membentuk prilaku
hidup sehat dan terhindar dari pengaruh negatif (Kasman, 2014). Lingkungan sekolah
sehat merupakan usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mendukung proses pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal baik dari segi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Sekolah adalah lingkungan yang penting untuk mempromosikan kesehatan dan
perkembangan sosial anak-anak. Lingkungan sekolah yang dimaksud dalam program
usaha kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar meliputi lingkungan fisik, psikis
dan sosial (Leger dalam Lee, 2018). Kegiatan yang termasuk dalam lingkungan fisik
berupa pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat
pembuangan tinja dan kebersihan lingkungan sekolah. Kantin sekolah, bangunan yang
sehat, binatang serangga dan pengerat yang ada dilingkungan sekolah, pencemaran
lingkungan tanah, air dan udara di sekitar sekolah juga merupakan bagian dari
lingkungan fisik sekolah.
Lingkungan sekolah adalah bagian dari lingkungan yang menjadi wadah atau
tempat kegiatan pendidikan. Sekolah yang sehat secara lingkungan memimpin siswa
untuk lebih sehat yang berprestasi lebih baik di sekolah dan fasilitas sekolah yang lebih
besar berdampak pada kinerja siswa daripada faktor yang diterima umum seperti sikap
siswa terhadap pembelajaran (Cohen, 2010). Sebagian besar pelaksana pembinaan
lingkungan sehat tidak dilakukan oleh program UKS, namun dilakukan bekerjasama
dengan lintas sektor (Rahmawaty 2019).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Sebagai Proses Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Peserta didik
Menurut Notoatmodjo dalam Amiroh (2017) menyatakan bahwa “Program
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup bersih dan sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah umum”. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) sebagai langkah untuk meningkatkan mutu kesehatan peserta didik yang
optimal.
Sekolah merupakan tempat dimana anak memperluas pengetahuan dan
keterampilan . Sekolah adalah lembaga sosial dimana pendidikan dan pertumbuhan
kepribdian siswa dibentuk untuk masa depan (Yahyaei dkk, 2012). Adapun sasaran dari
usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah para pelajar, masyarakat sekolah serta
lingkungan sekolah tempat mereka belajar.
Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai langkah untuk
meningkatkan mutu kesehatan peserta didik yang optimal. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa, Program Usaha Kesehatan Sekolah dapat meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk prilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah meliputi: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sehat sebagai langkah untuk meningkatkan mutu kesehatan peserta didik
yang optimal. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan disekolah dalam pelaksanaan UKS
adalah (1) Penyuluhan Kesehatan. (2) Imunisasi. (3) Dokter kecil. (4) P3K dan P3P. (5)
Penjaringan kesehatan (6) Pemeriksaan berkala. (7) Pengawasan warung sekolah. (8)
Dana sehat. (9) Memantau kesegaran Jasmani. (10) UKGS. (Gurning, 2017).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan upaya untuk
menularakan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur komunikasi sebagai media informasi.
Menurut Wahid dalam Sari (2013) Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal antara lain keturunan dan motif. Keturunan atau
genetik, perilaku seseorang yang berasal dari keluarga, sedangkan motif adalah
perubahan perilaku yang disebabkan karena ada unsur dorongan atau motif tertentu.
Perilaku seseorang biasanya dilandasi adanya motif untuk memenuh kebutuhan hidup.
Faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan perilaku mencakup unsur-unsur antara
lain, pengetahuan, kepercayaan (keyakinan), sarana dan motivasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan perilaku seseorang tersebut, menyebabkan timbulnya unsur-
unsur dan dorongan untuk seseorang berbuat sesuatu. Apabila pendidikan kesehatan
diberikan secara benar akan berdampak untuk jangka panjang peserta didik itu sendiri
terutama dalam berkeluarga dan bermasyarakat.
Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada peserta didik dapat
dilakukan melalui teori, praktik dan pengamatan selama berada disekolah. Teori
dilakukan saat proses pembelajaran, praktik dapat dilaksanakan secara langsung dari
pengamatan perilaku peserta didik. Guru sebaiknya memberikan pemahaman tentang
perilaku hidup bersih dan sehat tidak menunggu peserta didik melakukan kesalahan atau
melakukan tindakan negatif. Misalnya peserta didik melakukan kesalahan dengan
membuang sampah sembarangan, guru baru memberikan teguran dan menjelaskan
pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Hal tersebut sebaiknya di minimalisir,
dengan cara guru memberikan pemahaman dulu bahwa membuang sampah pada tempat
membuat lingkungan sekolah menjadi bersih dan tidak kotor. Hal tersebut merupakan
salah satu kesalahan yang sering dilakukan guru dan sebaiknya harus dirubah.
Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) merupakan salah satu upaya preventif
(pencegahan terhadap suatu penyakit atau masalah kesehatan) dan promotif
(peningkatan derajat kesehatan pada seseorang, sehingga dapat dikatakan sebagai pilar
Indonesia sehat (Julianti,dkk, 2018). Perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku atau
kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
(Resmana,dkk, 2017). Untuk meningkatkan kesehatan peserta didik, sekolah diharapkan
mampu menanamkan sikap dan penerapan perilaku hidup sehat kepada peserta didik.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilingkungan sekolah mempunyai delapan
indikator, yaitu mencuci tangan menggunakan air mengalir dan memakai sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan fasilitas jamban bersih
dan sehat, melaksanakan olahraga secara teratur, memberantas jentik nyamuk di
sekolah, tidak merokok di lingkungan sekolah, mengkur berat badan dan tinggi badan,
serta membuang sampah pada tempat yang telah disediakan (Lina, 2017). Kedelapan
indikator ini harus dilakukan dengan baik agar tercipta perilaku sehat di lingkungan
sekolah.
Upaya-upaya pelaksanaan UKS bertujuan mencapai kemampuan hidup sehat
agar peserta didik dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun
mental secara wajar. Menurut teori Green dalam Sarwono dalam Limbu,dkk (2012)
yang menyatakan bahwa keluarga dan orang tua berperan terhadap pelaksanaan UKS
dan praktek PHBS anak sekolah”. Orang tua dalam hal ini guru sebagai referensi dan
memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya berperilaku hidup
sehat dan bersih.

KESIMPULAN
Usaha Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat hendaknya
selalu ditekankan guru kepada peserta didik melalui UKS. UKS yang berada disekolah
diharapkan berdapampak positif dalam perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
dilingkungan sekolah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan
dan perkembangan manusia indonesia seutuhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amirah, Rida Dhukhaul (2017). Menejemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD


Muhammadiyah se-Kecamatan Salaman Kabubaten Magelang.

Bassett-Gunter, R., Yessis, J., Manske, S., & Gleddie, D. (2016). Healthy school
communities in Canada. Health Education Journal, 75(2), 235-248.
.Candrawati, E., & Widiani, E. (2015). Pelaksanaan Program UKS dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kedung
Kandang Kota Malang. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 3(1), 15-23.

Fitriani Pramita Gurning, S. K. M., & Daulay, A. J. (2017). Pembinaan Puskesmas


Terhadap Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidimpuan. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah
Penelitian Kesehatan), 3(1), 65-71.
Haryanto, J., & Welis, W. (2019). Exercising Interest in the Middle Age Group.
Performa Olahraga, 4(2), 214–223.
https://doi.org/https://doi.org/10.24036/kepel.v4i02.131

Julianti, R., Nasirun, M., & Wembrayarli, W. (2018). Pelaksanaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (Phbs) di Lingkungan Sekolah. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(2), 76-
82.

Kasman, Thamrin. (2014). Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah.


Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar

25-28.

Anda mungkin juga menyukai