Anda di halaman 1dari 5

Menurut Mu’rifah dan Wibowo (1992), tujuan UKS terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

Tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, yang memungkinkan pertumbuhan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.

b. Tujuan Khusus

Tujuan UKS secara khusus adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat
kesehatan peserta didik, yang di dalamnya mencakup hal-hal antara lain sebagai berikut:

Memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta
berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah
tangga, maupun di lingkungan masyarakat.

Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan.

Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan kebiasaan
merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.

Menurut Depkes RI (2017), fungsi UKS dijalankan berdasarkan TRIAS UKS yaitu, pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. UKS berperan dalam memberikan
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan pada peserta didik. Adapun fungsi UKS
dalam pemeliharaan dan kesehatan adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan kesehatan umum kepada murid dan warga sekolah.

Pencegahan penyakit menular, misalnya penyuluhan tentang gejala penyakit dan pemberian masker.

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). UKS bisa menjadi tempat pertolongan sementara untuk
tindakan medis sebelum bantuan dari rumah sakit/puskesmas.

Pengawas kebersihan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih adalah syarat menciptakan lingkungan
yang sehat.

Peningkatan kesehatan siswa dan warga sekolah.

Ruang Lingkup Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Ruang lingkup kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Ruang
lingkup kegiatan UKS lebih dikenal dengan sebutan TRIAS UKS dilakukan sebagai upaya promotif dan
preventif, untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik. Hal tersebut
dilakukan dalam upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Menurut Harmawan (2015) dan Effendi (1998), TRIAS UKS merupakan tiga pokok progam UKS yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Adapun ruang lingkup
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan Kesehatan (Health Education)

Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang
sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, sosial maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun dimasa yang mendatang.
Pendidikan kesehatan berarti menanamkan kebiasaan hidup sehat dan mendorong anak didik untuk
turut serta dalam usaha-usaha kesehatannya sendiri beserta lingkungannya.

Pada pedoman pembinaan UKS, pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan yaitu antara lain: 1)
Peserta didik memiliki pengetahuan tentang kesehatan termasuk cara hidup sehat dan teratur; 2)
memiliki nilai positif terhadap prinsip hidup sehat; 3) memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan; 4) memiliki perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS); mengerti dan dapat menerapkan pencegahan penyakit; 5) memiliki daya
tangkal terhadap pengaruh buruk di luar (narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat).

Pendidikan kesehatan memiliki tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi
sehat. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan meliputi beberapa aspek, yaitu:

Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat.

Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari luar.

Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan yang dilakukan dalam melaksanakan pendidikan kesehatan yaitu, pendekatan individu dan
kelompok. Pendekatan kelompok yang dapat dijangkau untuk memberikan pendidikan kesehatan pada
kegiatan ini ialah kelompok kelas, kelompok bebas dan kelompok keluarga. Pendidikan kesehatan yang
akan diberikan dapat menggunakan metode seperti; belajar kelompok, kerja kelompok/penugasan,
diskusi/ceramah, belajar perorangan/ pemberian tugas, dsb.

b. Pelayanan Kesehatan (Health Service)


Pada pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah penekanan utamanya adalah upaya peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan
secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya di
bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Tujuan umum dari pelayanan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal. Tujuan khusus pelayanan kesehatan antara lain
adalah sebagai berikut:

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka
membentuk perilaku hidup sehat.

Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit,
kelainan dan cacat.

Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit dan kelainan, pengembalian
fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal.

Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh tim kesehatan puskesmas yang bekerja sama
dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan kesehatan meliputi

Kegiatan peningkatan (promotif), yaitu latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan
pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain: kader kesehatan
sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba.

Kegiatan pencegahan (preventif), yaitu memelihara kesehatan yang bersifat umum dan khusus,
penjaringan kesehatan bagi anak, memantau peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit
menular.

Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif), yaitu dengan mendiagnosis dini terhadap suatu
penyakit, melakukan pengobatan terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan
ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah.

c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan suatu sekolah yang mendukung tumbuh kembang dan
perilaku peserta didik serta pengaruh negatifnya. Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal yang
sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan sehat akan berpengaruh pada
kesehatan komunitas di sekitarnya termasuk lingkungan seolah bersih dan sehat akan berpengaruh pada
daya serap dalam proses belajar mengajar.

Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang
sehat. Lingkungan sehat akan berpengaruh pada kesehatan komunitas di sekitarnya termasuk
lingkungan seolah bersih dan sehat akan berpengaruh pada daya serap dalam proses belajar mengajar.
Kesehatan lingkungan sekolah yang baik, sangat berpengaruh terhadap anggota masyarakat sekolah
sehingga akan berpengaruh langsung terhadap proses belajar mengajar. Keadaan sekolah sangat
mempengaruhi minat, semangat serta gairah belajar para siswa. Lingkungan sekolah sangat besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak-anak.

Pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi kesehatan lingkungan fisik, lingkungan psikososial, dan
lingkungan budaya dimana peserta didik mampu memelihara kebersihan, keindahan dan kerapian
lingkungan sekolah dengan menjaga ketertiban dan keamanan serta memupuk kekeluargaan dalam
setiap melakukan kegiatan sekolah. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik, mental,
sosial maupun sosial meliputi:

Pelaksanaan 7 K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan dan


kekeluargaan).

Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok.

Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid dan
masyarakat sekitar).

Daftar Pustaka

Azwar, A. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Yayasan Mutiara.

Soenarjo, R.J. 2002. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Setiawan, M., & Hidayat, F.R. 2017. Gambaran Sikap Guru terhadap Fungsi UKS di SD Muhammdiyah 4
Samarinda.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mubarak, W.I. & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba
Medika.

Mu’rifah dan Wibowo, Hardianto. 1992. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Deparemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI.

Harmawan, D.F. 2015. Skripsi - Tingkat Keterlaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah
Dasar Negeri Se Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo Tahun Ajaran 2014/2015. Yogyakarta: UNY.

Effendi. 1998. Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.


Berbagi

Anda mungkin juga menyukai