Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

A. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya
sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai
lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri,
menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga
memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008).

Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan


kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu
upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti diharapkan
UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006).

B. Tiga program UKS/TRIAS


Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI,
2003). Penjelasan mengenai trias UKS adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental,
sosial, maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang
mendatang.

Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan


ditekankan pada sikap dan perilaku hidup sehat. Hal ini dengan definisinya,
bahwa KBK merupakan pernyataan tentang apa yang harus dicapai oleh
siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi
yang dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan
dalam cara berpikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pendidikan Kesehatan
- Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan,
termasuk cara hidup sehat dan teratur.
- Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip
hidup sehat.
- Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
- Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan.
- Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
- Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi
badan dan berat badan yang seimbang.
- Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip
pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan
dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
- Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari
luar.
- Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat
kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik
terhadap penyakit.

Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai
secara optimal,dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
- Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan perindividual peserta
didik.
- Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta
didik.
- Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
- Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya ahli
teknologi.
- Memperhatikan kebutuhan pendidikan pembangunan nasional.
- Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan


ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kurikuler adalah pelaksanaan
pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar
program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman
nilai, dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan
keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan, dan perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan di
sekolah dasar yang masuk dalam sains pada KBK adalah kebersihan dan
kesehatan pribadi, makanan bergisi, pendidikan kesehatan reproduksi, dan
pengukuran tingkat kesegaran jasmani.

Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya


pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah,
madrasah, dan rumah. Melalui peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi
diharapkan peserta didik dapat meningkatakan derajat kesehatannya menjadi
lebih baik. Dalam usaha peningkatan kesehatan, masalah kebiasaan hidup
bersih serta kebersihan dan keserasian harus ditanamkan sejak dini, yaitu
sejak dari kelas satu sekolah dasar, bahkan sejak ditaman kanak-kanak (pra-
sekolah). Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat tetap
dalam keadaan sehat adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri
sendiri, bahkan agama sangat memperhatikan kesehatan pribadi antara lain
dengan adanya aturan bersuci, makan, minum, serta adanya pengaturan
dispensasi pelaksanaan ibadah bagi orang sakit. Upaya menjaga kesehatan diri
sendiri sebenarnya bukanlah hal yang mudah namun bukan pula hal yang
terlalu sulit untuk dilaksanakan.

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan


pendidikan kesehatan anrata lain pendekatan individu dan kelompok.
Pendekatan kelompok terbagi lagi menjadi pendekatan kelompok kelas, bebas
dan lingkungan keluarga. Sedangkan, metode yang dapat dilakukan oleh guru
atau pembina dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah belajar
kelompok (penugasan), diskusi, belajar perorangan, pemberian tugas,
pemeriksaan langsung, karya wisata, bermain peran, ceramah, demonstrasi,
tanya jawab, simulasi, dramatisasi, dan bimbingan (konseling).

2. Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif),
dan pemulihan (rehabilitasi)yang di lakukan secara serasi dan terpadu
terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya di
bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan
pengawasan puskesmas setempat.

Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasarnya di lakasanakan


dengan kegiatan yang kompherensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan
(promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan
memberikan pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan (preventif)
berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata
rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian penyakit sedini mungkin,
serta selanjut nya adalah kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan
rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecatatan agar dapat
berfungsi optimal. Namun demikian, upaya pelayanan kesehatan di sekolah
harus lebih di utamakan pada upaya peningkatan kesehatan dan upaya
pencegahan penyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan
kesehatan siswa kelas satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala
seluru siswa, penyuluhan kesehatan dan imunisasi (bulan imunisasi anak
sekolah BIAS, pada setiap bulan november).

Tujuan pelayanan kesehatan


- Umum meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga
masyarakat sekolah secara optimal.
- Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup
sehat dalam rangka membentuk hidup sehat;
Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit,kelainan,dan cacat;
Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit atau kelainan, pengambilan fungsi, dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal;
Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial,maupun
lingkungan.

Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan


- Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
- Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik)
yang ada di sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan


Di lakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status
kesehatan(promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta penyembuhan dan
pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif).pelaksanaan pelayanan
kesehatan di lakukan secara terpadu,baik melalui kegiatan pokok dari
puskesmas maupun bersama dengan peran serta para tenaga pendidik, peserta
didik, dan orang tua mereka.

Kegiatan utama pelayanan kesehatan di sekolah dasar


Pelayanan utama di sekolah dasar di utamakan pada upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), serta penyembuhan
dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) yang di laksanakan melalui kegiatan
berikut.
- Peningkatan kesehatan (promotif di laksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh
tenaga kesehatan di sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan
pribadi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur
tinggi dan berat badan, serta cara memeriksa ketajaman penglihatan.
- Tindakan pencegahan (prefentif) dilaksanankan melalui kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan penyakit,
dan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul
penyakit.misalnya, imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesmas,
pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa SD kelas satu dan
pemeriksaan berkala setiap enam bulan bagi seluruh siswa.
- Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) di lakukan melalui
kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar
dapat berfungsi dengan normal lagi.

Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah


serta rujukan medis ke puskesmas untuk mengurangi derita sakit, kasus
kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa,dan
kasus penyakit khusus.

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat


Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-unsur
penunjang.

Program pembinaan lingkungan sekolah


- Lingkungan fisik sekolah
Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih.
Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.
Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
Pemeliharaan kamar mandi, wc, kakus, urinoar.
Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium,dan tempat ibadah.
Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
(termasuk penghijauan sekolah).
Pengadaan danpemeliharaan warung atau kantin sekolah.
Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.

- Lingkungan mental dan sikap


Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di lakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata
mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan
sekolah,sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab
dan erat antara sesama warga sekolah.
Pembinaan lingkungan keluarga
- Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk:
Meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatan;
Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam
pelaksanaan hidup sehat.
- Pembinaan lingkungan keluarga dapat di lakukan antara lain dengan:
Kunjungan rumah yang di laksanankan oleh petugas UKS;
Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah bekerja sama
dengan dewan sekolah atau di padukan dengan kegiatan di masyarakat
dengan koordinasi LKMD.

Pembinaan masyarakat sekitar


- Pembinaan di lakukan dengan cara pendekatan kemasyarakatan,dapat di
lakukan oleh kepala sekolah atau madrasah dan pondok pesantren,guru,
ataupun pembina UKS. Misalnya dengan membina hubungan baik atau
kerja sama dengan masyarakat, LKMD atau dewan kelurahan, ketua
RT/RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
- Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya arti
pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat.
Untuk itu, masyarakat bisa di undang kesekolah. Pembicara dapat di
mintakan dari puskesmas, pemerintah daerah setempat, dan narasumber
lainnya seperti swadaya masyarakat.
- Penyuluhan masa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan
audio visual.
- Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah atau madrasah dan pondok
pesantren.

Program pembinaan unsur penunjang


Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan
pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan di
sekolah.

Sasaran usaha kesehatan di sekolah


Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari berbagai tingkat
pendidikan sekolah, mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, pendidikan
khusus (sekolah luar biasa). Untuk sekolah dasar, UKS di prioritaskan pada
kelas satu,tiga,dan enam karena alasan-alasan berikut ini.

Kelas satu
Merupakan fase penysuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan mulai
lepas dari pengawasan orang tua. Kemungkinan kontak dari berbagai
penyebab penyakit lebih besar karena ketidak tahuan dan ketidakmengertian
tentang kesehatan. Di samping itu, kelas satu adalah saat yang baik di berikan
imunisasi ulangan. Pada kelas satu ini di lakukan penjaringan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga
mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.

Kelas tiga
Di laksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di
kelas satu terdahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan di lakukan
dalam program pembinaan UKS.

Kelas enam
Dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan
selanjutnya,sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan
yang cukup.

C. Peran Perawat Kesehatan Sekolah


- Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai peran:
Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan
melakukan pengumpulan data, analisa data, serta perumusan dan prioritas
masalah;
Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha
kesehatan di sekolah (TPUKS);
Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan yang di
susun;
Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS;
Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.
- Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di
puskesmas, menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga di
tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas.bila perawat
kesehatan di tunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola
UKS.
- Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara langsung (melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal) atau tidak langsung
sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan.

D. Fungsi Perawat Sekolah


- Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
- Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan
fisik dan sosial sekolah.
- Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan
masyarakat yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ananto, P. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Dasar Dan Madrasah


Ibtidaiyah. Bandung: Yrama Widya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Pedoman Untuk Tenaga
Kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah Di Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta:
Depkes RI.
Tim Pembina UKS Pusat. 1996. Pedoman Pengembangan Pembinaan UKS. Jakarta:
Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai