Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN MEDIS

Nama – nama Kelompok :


Veren Tulandi
Tesalonika Worang
Siska Kemong
Suleman Paongganan

MATA KULIAH : MASALAH KE SD-AN

DOSEN PENGAMPUH : Eunike Mandolang, S.Pd,.M.Pd

Universitas Katolik De La Salle Manado


Fakultas Ilmu Pendidikan
Program Studi PGSD
Tahun 2020
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan
dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan ”. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School ( Sekolah yang
mempromosikan kesehatan ). Health Promoting School adalah sekolah yang telah
melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah
kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan
pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada
kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan.

Pada umumnya semua anak sering mendapat sakit, namun penyakit tersebut berlangsung
singkat. Dalam masa sekolah selama 6 tahun dapat disimpulkan pada umumnya anak – anak
mendapat sakit dalam waktu singkat dengan berbagai kondisi medis, biasanya kena virus, flu,
dan lain-lain.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-
sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan
mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Cara
melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah dilakukan melalui penyajian dan penanaman
kebiasaan. Cara penyajian pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui
kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan. Cara
penanaman kebiasaan dilakukan melalui penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-
hari dan pengamatan terus menerus. Keberhasilan pendidikan kesehatan ditentukan dengan
adanya keteladanan dan dorongan dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan orang tua.
Keberhasilan itu juga ditentukan adanya hubungan guru dengan orang tua peserta didik, apa
yang diberikan oleh guru di sekolah hendaknya juga didukung oleh orang tua di rumah

Anak usia sekolah dasar merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk
mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Beberapa
kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah antara lain jajan di warung/kantin
sekolah karena lebih terjamin kebersihannya, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
mengikuti kegiatan olah raga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan
kesehatan peserta didik, serta membuang sampah pada tempatnya. Dengan menerapkan
PHBS di sekolah oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan
membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah
sehat.Demi terwujudnya hal tersebut tentunya selain menciptakan kemandirian di bidang
kesehatan.

Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut Trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat:

1. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan yang meliputi pengetahuan tentang dasar-dasar hid
up sehat, sikap tanggap terhadap persoalan kesehatan, latihan atau demonstrasi cara hidup
sehat, penanaman kebiasaan hidup sehat, dan upaya peningkatan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk dari luar. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikuler:

1.) Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran
berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan
pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat
mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik.

2.) Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran yang
dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang, gizi,
narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan
UKS bagi peserta didik, gurupembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan pendidikan
dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.

2. Pelayanan kesehatan dilakukan secara komprehensif dan terpadu meliputi promotif, preven
tif, kuratif dan rehabilitasi. Promotif adalah peningkatan penyuluhan dan latihan keterampilan
pelayanan kesehatan. Preventif adalah layanan kesehatan untuk mencegah sebelum timbulnya
penyakit. Kuratifadalah penyembuhan penyakit yang diderita. Rehabilitasi adalah pemulihan
pada keadaan kesehatan awal dari penyakit yang telah diderita. Pelayanan kesehatan
lingkungan sekolah untuk menciptaan lembaga pendidikan yang dapat menunjang
berlangsungnya proses pembelajaran.Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam bentuk
pemeriksaan murid atau penjaringan kesehatan;pengobatan ringan dan P3K; pencegahan
penytakit; penyuluhan kesehatan; pengawasan warung sekolah; perbaikan gizi; pencatatan
dan pelaporan penyakit; dan rujukan kesehatan.

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat baik fisik, mental maupun sosial yang mel
iputi pelaksanaan 5K; pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan; dan pembinaan
kerja sama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan
masyarakat sekitar sekolah).Pada pelaksanaan Trias UKS di lapangan nampaknya dapat
dijalankan secara saling berhubungan erat dan saling menunjang satu dengan lainnya.

Adapun pelaksanaan Trias UKS dapat berupa:

 Peningkatan sarana dan prasarana UKS sehingga ruang UKS, perlengkapan, bahan 
dan menejemen UKS sesuai dengan ketentuan misalnya tata ruang UKS dan yang
memenuhi syarat kesehatan,menejemen dan administrasi UKS yang tertib.
 Penyuluhan kesehatan bagi warga sekolah baik saat upacara (amanat pembina upacara ol
eh tenaga kesehatan) maupun penyuluhan kesehatan terjadwal lainnya yang oleh tenaga
kesehatan, penceramah agama atau ahli lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
fisik, mental dan sosial.
 Penyuluhan dan pengawasan warung sehat bagi pemilik warung sekolah yang dapat dila
ksanakan sekali atau dua kali sebulan.
 Pengadaan klinik sekolah yang dilayani oleh tenaga medis dan para medis dari 
Puskesmas pembina UKS setempat. Klinik sekolah dibuka sekali seminggu antara pukul
10.00 – 12.00 WITA. Klinik sekolah dapat pula dibuka lebih dari satu kali seminggu.
 Penjaringan kesehatan dapat dilakukan setahun sekali atau dengan intensitas yang lebih s
ering. Penjaringan kesehatan dapat berupa pemeriksaan golongan darah, tes buta warna,
gizi, kesehatangigi, kulit, THT, dan lain-lain. Hasil penjaringan kesehatan dapat
menunjukkan kondisi dan tingkat kesehatan peserta didik.
 Setiap pelayanan kesehatan oleh UKS perlu pencatatan dalam buku khusus.
 Bagi siswa yang mengalami sakit cukup serius yang tidak dapat ditangani oleh dokter re
maja UKS maka perlu dirujuk ke puskesmas atau ke rumah sakit setempat.
 Pelaksanaan 5K yang dikoordinir oleh tim khusus dapat menunjang tercapainya 5K di se
kolah tersebut. Keberhasilan pelaksanaan 5K sangat ditunjang juga dengan lomba 5K
antar kelas.
 Pembuatan toga (tanaman obat keluarga) atau apotik hidup dalam rangka menambah pen
getahuan dan penyediaan tanaman obat agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Usahausaha lainnya yang turut menunjang UKS dapat berupa partisipasi warga sekolah u
ntuk mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan seperti penataran
dan pelatihan guru pembina UKS, seminar kesehatan bagi guru dan lomba yang
berhubungan dengan kesehatan bagi siswa.
Daftar Pustaka

https://ruangguruku.com/pengertian-kesehatan/

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pengabdian_dir/10da845fb53334eb02e8a8ec9f836c43.
pdf

https://www.academia.edu/9438821/Program_kesehatan_sekolah

Anda mungkin juga menyukai