Anda di halaman 1dari 13

15

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015


PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH
DASAR
DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG
1), 2)

Erlisa Candrawati 1); Esti Widiani 2)


Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
e-mail: keperawatan@unitri.ac.id

ABSTRAK
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan ujung tombak
pemberdayaan masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat.
Menurut Menkes, saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000
sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan.
Jumlah SD di Kota Malang adalah 197 SD Negeri dan 41 SD swasta. Di
Kecamatan Kedung Kandang, terdapat 45 SD Negeri dan 8 SD Swasta.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif
dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang
berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, terutama pengaruhnya pada perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) para siswa di sekolah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan
program UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa SD
di Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Penelitian ini merupakan
penelitian cross sectional. Instrumen untuk pengambilan data adalah
kuisioner, data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi distribusi dan
dianalisa menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program UKS di SD Kecamatan Kedung
Kandang Kota Malang paling banyak sudah tergolong baik (80%).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa kelas 5 di SD Kecamatan
Kedung Kandang Kota Malang paling banyak sudah tergolong baik (90%).
Hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan bahwa antara Pelaksanaan
Program UKS dengan PHBS siswa SD di Kecamatan Kedung Kandang
Kota Malang mempunyai keeratan hubungan yang signifikan (dengan
p=0.014). Kesimpulan penelitian ini adalah semakin baik Pelaksanaan
Program UKS di sekolah, maka PHBS siswa akan menjadi lebih baik.
Disarankan untuk melakukan penelitihan lebih lanjut
dengan
memperluas variabel lain yang dapat mempengaruhi PHBS siswa seperti
faktor kesadaran siswa dan pengetahuan.
Kata kunci: UKS, PHBS, Siswa SD
ciri melibatkan semua pihak yang

PENDAHULUAN
Health

Promoting

School

berkaitan

dengan

masalah

telah

kesehatan sekolah, menciptakan

melaksanakan UKS dengan ciri-

lingkungan sekolah yang sehat

adalah

sekolah

yang

16
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
dan

aman,

memberikan

tiga pelaksanaan program pokok

pendidikan kesehatan di sekolah,

UKS yaitu Pendidikan Kesehatan,

memberikan

Pelayanan

pelayanan

akses

terhadap

kesehatan,

kebijakan

dan

upaya

Kesehatan

dan

ada

Pembinaan Lingkungan Sekolah

sekolah

Sehat, yang perlu didorong dan

untuk mempromosikan kesehatan

dimasyarakatkan

dan

pihak memahami dan mendukung

berperan

aktif

meningkatkan

dalam

kesehatan

masyarakat (Depkes, 2004).


Tujuan

UKS

program

UKS

agar

di

semua

sekolah

dan

madrasah (Pemprop Bali, 2008).

adalah

Usaha Kesehatan Sekolah

meningkatkan mutu pendidikan

(UKS) merupakan ujung tombak

dan prestasi belajar peserta didik

pemberdayaan masyarakat agar

melalui

berperilaku

peningkatan

perilaku

hidup

bersih

dan

hidup bersih jasmani dan rohani

sehat. Menurut Menkes, saat ini

sehingga

dapat

di Indonesia terdapat lebih dari

anak

didik

tumbuh

berkembang

secara

250.000 sekolah negeri, swasta

harmonis

dan

seiring

maupun

dengan

kemandirian

optimal

dalam

sekolah

agama

dari

berbagai tingkatan. Jumlah SD di

beraktifitas dan pada akhirnya

Kota

menjadi

Negeri dan 41 SD swasta. Di

manusia

berkualitas.

yang

Dengan

lebih

demikian

Malang

Kecamatan

adalah

Kedung

197

SD

Kandang,

sekolah sebagai tempat belajar

terdapat 45 SD Negeri dan 8 SD

tidak

Swasta.

hanya

perlu

memiliki

Pelaksanaan

program

lingkungan yang bersih dan sehat

UKS di kota ini cukup lama sejak

dalam mendukung proses belajar

1980 dan pendidikan kesehatan

mengajar

namun

seperti penyuluhan dan pelatihan

diharapkan mampu membentuk

dokter kecil sering dilaksanakan,

siswa-siswa

tetapi

yang

baik,

memiliki

derajat

melihat

kebiasaan

yang

mudah

kesehatan yang baik. Lingkungan

anak

sekolah yang sehat tentu sangat

terpengaruh oleh lingkungan dan

mendukung

teman sekitarnya sehingga apa

tujuan

dalam

pencapaian

pendidikan.

SD

dari

Untuk

yang sudah diajarkan di sekolah,

mencapai tujuan tersebut maka

sering dilanggar anak-anak. Dari

17
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
hasil

pengamatan

peneliti

di

anak SD sehingga hasil penelitian

beberapa SD dan informasi dari

ini

guru UKS, kebiasaan anak pada

kepada guru dalam meningkatkan

saat membeli jajanan di sekolah

UKS di Sekolah.

sebelum makan seharusnya cuci


tangan, tetapi karena ingin cepat
dimakan

atau

karena

lupa

sehingga makanan yang dibeli


langsung di makan. Begitu juga
dengan

pembuangan

kulit

sampah,

pembungkus

dibuang

di

walaupun

sembarang
di

disediakan

permen
tempat

Sekolah

tempat

sudah

membuang

sampah.
Dalam

penelitian

ini,

peneliti mengambil sampel siswa


SD kelas 6. Adapun alasan dari
peneliti mengambil sampel siswa
kelas 6 karena pada tingkatan ini
anak

sudah

tentang

bisa

memahami

pelaksanaan

program

UKS yang diberikan oleh guru


pembina

UKS

dan

untuk

mempersiapkan

kesehatan

peserta

kejenjang

didik

pendidikan selanjutnya (Effendy,


1998).
Dari uraian di atas, maka
perlu dilakukan penelitian guna
mengetahui
pelaksanaan
dengan

hubungan
program

perilaku

hidup

UKS
bersih

dapat

memberi

masukan

METODE PENELITIAN
Desain

penelitian

menggunakan

desain

ini
cross

sectional yaitu jenis penelitian


yang menekankan pada waktu
pengukuran variabel independen
dan

dependen

dinilai

secara

simultan pada satu saat dan tidak


ada follow

up

(Alimul,

2003).

Penelitian ini dilaksanakan pada


bulan Maret s/d Juni. Penelitian
ini

dilakukan

di

Kecamatan

Kedung Kandang Kota Malang.


Populasi
adalah

dari
53

SD

penelitian
di

ini

Kecamatan

Kedung Kandang Kota Malang.


Sampling

dari

menggunakan

penelitian
teknik

ini

Stratified

Random Sampling dan jumlah SD


yang diambil, yaitu 10 15 % dari
jumlah SD di Kecamatan Kedung
Kandang Kota Malang.
Untuk mengumpulkan data
peneliti menggunakan kuesioner
yang berisi pertanyaan tertutup
(Closed Ended Question) yang
telah dibuat oleh peneliti dengan
mengacu pada kepustakaan yang

18
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
terdiri dari 20 pertanyaan untuk

Tabel 1

pelaksanaan program UKS dan

Distribusi Frekuensi
berdasarkan
Usia
Siswa SD

10 pertanyaan untuk PHBS siswa


SD.

Untuk

data

pelaksanaan

program UKS dan PHBS siswa SD


menggunakan skala Likert.
Penilaian
program

pelaksanaan

UKS

N
o
1
2
3
4

menggunakan

pilihan jawaban berupa Ya = 2


dan Tidak = 1. Selanjutnya skor
yang

didapatkan

kemudian

dijumlah

dikategorikan

dalam

jenis pelaksanaan program UKS


dengan kategori baik, cukup dan
kurang.
Penilaian
menggunakan

PHBS

siswa

pilihan

SD

jawaban

Selalu = 3, sering = 2, kadangkadang = 1 dan tidak pernah = 0.


Selanjutnya skor yang didapatkan
responden

secara

ditambahkan,

individual

dibandingkan

dengan skor maksimal dikalikan


100%.

Kemudian

hasil

dalam

kriteria

dimasukkan
standar

penelitian

dan

dapat

dikategorikan dari PHBS baik,


cukup dan kurang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Umum
1. Karakteristik Usia Siswa SD

Usia

10
Thn
11
Thn
12
Thn
13
Thn
Jumlah

16
91
45
7

10.06
57.23
28.30
4.40

159

100

Berdasarkan Tabel 1 di ketahui


mayoritas siswa SD berusia 11
tahun

sebanyak

91

siswa

(57.23%).
2. Karakteristik Jenis Kelamin
Siswa SD
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
Jenis
Kelamin Siswa SD
No
1
2

Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

74
85
159

47.0
53.0
100

Berdasarkan Tabel 2 diketahui


mayoritas siswa SD berjenis
kelamin perempuan sebanyak
85 siswa (53.0%).
3. Karakteristik

Kondisi

Kesehatan Siswa SD
Tabel 3 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
kondisi
kesehatan siswa

19
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
No

Kondisi
Kesehat
an
1
Sehat
2
Tidak
sehat
Jumlah

sehingga total responden guru

adalah 5 orang.
159
0

100
0

6. Karakteristik

159

100

Pembina UKS

Berdasarkan Tabel 3 diketahui


mayoritas
keadaan

siswa

SD

dalam

kondisi

sehat

sebanyak 159 siswa (100%).


4. Karakteristik

Jenis

Pekerjaan Orang Tua Siswa


Tabel 4 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
Jenis
Pekerjaan Orang Tua
No
1
2
3
4
5
6

Pekerjaa
n
Wiraswas
ta
Sopir
PNS
TNI
Polisi
Tani
Jumlah

119
16
11
9
1
3

74.8
10.0
6
6.91
5.66
0.62
1.88
100

mayoritas orang tua siswa SD


wiraswasta

pekerjaan
sebanyak

119

orang (74.8%).
5. Karakteristik Guru Pembina
UKS
Pada

penelitian

ini

Tabel 5 Distribusi Frekuensi


berdasarkan Usia Guru
Pembina UKS
No
1
2
3
4
5

Usia
(Tahun)
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
Jumlah

2
1
1
0
1
5

80
20
20
0
20
100

Berdasarkan Tabel 5 di ketahui


UKS

Berdasarkan Tabel 4 diketahui


mempunyai

Guru

mayoritas usia guru pembina

159

Usia

jumlah

guru Pembina UKS sebagai


responden : 1 orang setiap SD,

berusia

31-35

tahun

sebanyak 2 orang (80%).


7. Karakteristik Jenis Kelamin
Guru Pembina UKS
Tabel 6 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
Jenis
Kelamin Guru Pembina
UKS
No

Jenis
Kelamin
1
Laki-laki
2
Perempua
n
Jumlah

3
2

60
40

100

Berdasarkan Tabel 6 diketahui


mayoritas guru pembina UKS
berjenis

kelamin

laki-laki

sebanyak 3 orang (60%).

20
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
8. Karakteristik

Status

Kepegawaian Guru Pembina


UKS
Tabel 7 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
Status
Kepegawaian
Guru
Pembina UKS

Data Khusus
1. Pelaksanaan Program UKS
Tabel 9 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
pelaksanaan Program
UKS
No

No.
1
2

Status
kepegawaia
n
PNS
Pegawai
Tetap
Jumlah

4
1

80
40

100

Berdasarkan Tabel 7 diketahui


mayoritas guru pembina UKS
berstatus

kepegawaian

PNS

sebanyak 4 orang (80%).

1
2

Progra
m UKS
Baik

Cukup
Jumlah

80

1
5

20
100

Berdasarkan Tabel 9 diketahui


mayoritas

pelaksanaan

program UKS adalah kategori


baik sebanyak 4 orang (80%).
2. Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) Siswa SD
Tabel 10 Distribusi Frekuensi
PHBS Siswa SD
No
1

9. Karakteristik

Pendidikan

Guru Pembina UKS


Tabel 8 Distribusi Frekuensi
berdasarkan
Pendidikan
Guru
Pembina UKS
No
1
2

Pendidikan
S1
D3
Jumlah

F
4

%
80

1
5

20
100

Berdasarkan Tabel 8 diketahui

PHBS
Baik

F
143

%
90

Cukup
Jumlah

16
159

10
100

Berdasarkan

Tabel

10

diketahui mayoritas perilaku


hidup

bersih

(PHBS)

dan

kategori

sehat
baik

sebanyak 148 siswa (93%).


3. Hubungan

antara

mayoritas guru pembina UKS

pelaksanaan Program UKS

berpendidikan S1 sebanyak 4

dengan

orang (80%).

Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku

Hidup

21
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Untuk

mengetahui

adanya

yang telah berperan dengan

hubungan antara pelaksanaan

baik dalam Usaha Kesehatan

program

Sekolah,

UKS

perilaku

hidup

dengan
bersih

serta

mampu

dan

berkomitmen dan kepedulian

sehat (PHBS) siswa SD di

untuk melaksanakan program

Kecamatan Kedung Kandang

UKS dengan baik, sehingga

Kota Malang, maka digunakan

hal

uji korelasi Spearman Rank.

positif kepada perilaku para

Nilai korelasi Spearman Rank

siswa

ini memiliki nilai signifikansi

Kecamatan Kedung Kandang

sebesar

Kota

0,014

(p<0,05),

sehingga dapat disimpulkan


bahwa

terdapat

yang

signifikan

pelaksanaan

program

UKS

dapat
kelas

berpengaruh
5

di

SD

Malang

untuk

berperilaku hidup sehat.

hubungan
antara

ini

Hal

ini

terbukti

kenyataannya
lebih

dalam

menunjukkan

banyak

guru

yang

dengan perilaku hidup bersih

mengaku bahwa anak didik

dan sehat (PHBS) siswa SD di

telah diberi pengetahuan dan

Kecamatan Kedung Kandang

keterampilan tentang prinsip-

Kota Malang.

prinsip

hidup

sehat,

memberitahukan
kesehatan

keadaan

murid

kepada

PEMBAHASAN

orang tua yang bersangkutan,

1. Pelaksanaan Program UKS

di

Berdasarkan
penelitian,

hasil

dapat

diketahui

sekolah

ruangan

mempunyai

UKS,

guru

melaksanakan

UKS

pertemuan

bahwa pelaksanaan program

UKS

UKS di SD Kecamatan Kedung

Puskesmas Kedung Kandang)

Kandang

setiap

Kota

Malang

(koordinator
2

bulan

sebagian besar tergolong baik

sekolah

(96.95%).

pencegahan

Hal

ini

dengan
kali,

di

dilaksanakan
dan

mengindikasikan bahwa lebih

pemberantasan

banyak

menular melalui vaksinasi dan

petugas

kesehatan

terutama guru pembina UKS

sebagainya

oleh

penyakit
Petugas

22
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Puskesmas,

dilaksanakan

yang

memiliki

keahlian

di

pelatihan dokter kecil yang

bidang tersebut dapat diminta

dibimbing

bantuannya.

oleh

petugas

Puskesmas,

dilakukan

pemeriksaan

penjaringan

kesehatan peserta didik, anak


yang sakit di rawat di sekolah,
anak yang sakit di

Guru

olahraga

atau pendidikan jasmani juga


dapat

diikutsertakan

dalam

pembinaan UKS di sekolah.


Kendati demikian, menurut

rujuk ke

Dedy S.A (2008) dijelaskan

Puskesmas bila tidak dapat

bahwa pembinaan kesehatan

diatasi,

anak usia sekolah disesuaikan

di

sekolah

dilaksanakan

sering

penyuluhan

dengan

dilakukan

tumbuh

kesehatan,

tahapan

proses

kembangnya,

dan

pengawasan warung sekolah

mendorong kemandirian anak

dan

untuk

perbaikan

pencacatan

gizi,

dan

ada

berperilaku

hidup

pelaporan

sehat. Selain itu UKS sekolah

tentang keadaan penyakit dan

hendaknya lebih ditekankan

status gizi dan hal lainnya

untuk

yang

keterlibatan siswa, orang tua

berhubungan

dengan

mendorong

pelayanan

kesehatan,

dan

masyarakat

dilakukan

pembinaan

termasuk

komite

kerjasama antar masyarakat

dalam

sekolah

pelaksanaan

(guru,

pegawai),

murid,

pelatihan

pengelolaan

sekolah
sekolah
dan
UKS,

dan

memperkuat fungsi kemitraan

penanaman pola hidup sehat

dengan semua pihak terkait

agar dapat diimplementasikan

khususnya

dalam kehidupan sehari-hari.

mendukung

Disamping

peningkatan kesehatan siswa

itu

juga

dibutuhkan adanya kerjasama

sekolah,

yang

kepedulian

baik

dan

penuh

TP-UKS

dalam
upaya

meningkatkan
masyarakat,

pengertian dengan berbagai

termasuk dunia usaha, media

tenaga

masa

dokter,

kesehatan,
ahli

gizi

seperti
dan

paramedis. Orang tua murid

dalam

mendukung

promosi

gaya

hidup

serta

penyediaan

sehat,
dan

23
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
pemanfaatan
kesehatan

layanan
anak

tangan

usia

sabun

setelah

sekolah, sebagai salah satu

besar

upaya

menggunting

yang

bagi

mencuci

promotif/preventif,
didukung

dengan

adanya

memakai
buang

atau

panjang,

air

air

kecil,

kuku

bila

mencuci

tangan

upaya

sebelum makan dan sesudah

kuratif/rehabilitatif dari setiap

makan, mandi bila pergi ke

individu.

sekolah dan setiap sore hari,

2. Perilaku Hidup Bersih Dan


Sehat

(PHBS)

Siswa

SD
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
siswa kelas 5 di SD Kecamatan
Kedung Kandang Kota Malang
sebagian besar tergolong baik
(93%).

Hal

ini

mengindikasikan

bahwa

sebagian besar siswa kelas 5


di

SD

Kecamatan

Kedung

Kandang

Kota

tersebut

telah

dapat

atau

menjaga

memelihara
kesehatan

agar

Malang

tidak

sakit

(health maintanace) dan usaha


untuk penyembuhan bilamana
sakit dengan cara berperilaku
hidup sehat yang baik. Hal ini
terbukti dalam kenyataannya
menunjukkan
banyak

siswa

bahwa

lebih

yang

selalu

menggosok gigi setelah makan


dan

akan

tidur,

mengganti

pakaian sekolah yang kotor


dengan
hari,

yang

bersih

memakai

setiap

alas

kaki

(sandal, sepatu) bila bermain,


mudah

mendapatkan

bersih,

dan

air

membuang

sampah pada tempatnya.


Selanjutnya, hal ini akan
menciptakan

sikap

siswa

untuk senantiasa hidup bersih


dan sehat, antara lain sikap
terhadap sakit dan penyakit,
cara pemeliharaan dan cara
hidup

sehat,

dan

terhadap

kesehatan lingkungan. Sebab,


menurut Azwar (2003), dalam
beberapa
merupakan

hal,
penentu

sikap
yang

penting dalam tingkah laku


manusia. Sebagai reaksi maka
selalu

berhubungan

dengan

dengan dua alternatif yaitu


senang

atau

tidak

senang,

24
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
menolak

dan

melaksanakannya,

menjauhi

atau tanggapan positif dari


pihak

lain,

2)

proses

terjadi

apabila

atau mendekati. Ditambahkan

identifikasi

pula oleh Walgito B (2003)

individu meniru perilaku atau

bahwa sikap yang ada pada

sikap seseorang atau sikap

seseorang akan memberikan

kelompok

warna

sikap tersebut sesuai dengan

dan

perilaku
orang

corak

atau
yang

Dengan

pada

perbuatan

bersangkutan.

mengetahui

seseorang,

orang

apa

lain

yang

sebagai
yang

menyenangkan

dapat

individu dengan pihak lain, 3)

atau

oleh

hubungan

sikap

internalisasi

diambil

dianggapnya

bentuk

menduga bagaimana respon


perilaku

dikarenakan

yang

akan

apabila

orang

yang

pengaruh

antara

yang

terjadi

individu

menerima

dan

bersedia

bersangkutan, terhadap suatu

bersikap menuruti pengaruh

masalah atau keadaan yang

itu

dihadapinya.

dengan

tersebut sesuai dengan apa

mengetahui sikap seseorang

yang ia percayai dan sesuai

akan

dengan

Jadi

mendapat

kemungkinan
timbul

dan

gambaran

dikarenakan

system

sikap

nilai

yang

perilaku

yang

dianutnya. Hal ini yang dapat

orang

yang

mempengaruhi

bersangkutan.

tanggapan

para siswa SD kelas 5 dalam

Kelman dalam Azwar (2003)

menyikapi

perilaku

juga menjelaskan bahwa ada

bersih

secara positif. Oleh karena

proses

berperanan
perubahan

sosial
dalam
sikap,

adanya

kesediaan,

ketika

individu

menerima

yang
proses

yaitu

1)

itu,

dan

sehat

hidup

dengan

pengetahuan

(PHBS)

mempunyai
yang

baik

dimana

tentang perilaku hidup bersih

bersedia

dan sehat (PHBS) tersebut,

pengaruh

dari

akan terlahir sikap kesehatan

orang lain atau dari kelompok

yang baik pula, dan hal ini

lain dikarenakan ia berharap

tentunya

untuk

oleh

memperoleh

reaksi

para

akan
siswa

diterapkan
(praktek)

25
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
sebagai

bentuk

hidup

bersih

tindakan
dan

sehat

sehat,

termasuk

kesehatan lingkungan. Sebab,

(PHBS) dalam kehidupannya

tanpa

sehari-hari

informasi

dimanapun

berada.

tentang

adanya

akurat

pemberian

yang

dari

tepat

dan

sumber

yang

benar, maka hal itu dapat


menyebabkan

timbulnya

pelaksanaan Program UKS

kesimpang

informasi

dengan

yang tidak jelas bagi para

3. Hubungan

antara

Perilaku

Hidup

siswa tersebut, yang bahkan

Bersih dan Sehat (PHBS)


Berdasarkan

hasil

siuran

uji

dapat

berdampak

negatif

korelasi Spearman Rank yang

terhadap perilaku dan sikap

menunjukkan

mereka

bahwa

dalam

memandang

UKS

kesehatan

dengan perilaku hidup bersih

kesehatan

dan sehat (PHBS) siswa SD di

Selain itu, faktor lingkungan

Kecamatan Kedung kandang

juga

Kota

terhadap PHBS siswa, dimana

pelaksanaan

program

Malang

keeratan

mempunyai

hubungan

yang

Hal ini dapat dimaklumi

dan

lingkungannya.

bisa

berpengaruh

seseorang yang hidup dalam


lingkungan

signifikan.

pribadinya

luas

maka

yang

berpikiran

pengetahuannya

adanya

akan lebih baik daripada yang

penerapan atau pelaksanaan

tinggal di lingkungan yang

UKS di sekolah yang baik,

berpikiran

yang

dalam memandang kesehatan

karena

dengan

didukung

oleh

pemberian pengetahuan yang

sempit

termasuk

yang harus senantiasa dijaga.

cukup tentang perilaku hidup


bersih

dan

sehat

(PHBS)

kepada

para

siswa,

baik

tentang

pengetahuan

sakit

dan

penyakit,

tentang

cara

kesehatan

dan

KESIMPULAN
1. Pelaksanaan program UKS di
SD

Kecamatan

pengetahuan

Kandang

Kota

pemeliharaan

sebagian

besar

cara

hidup

Kedung
Malang
sudah

tergolong baik (94.11%).

26
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
2. Perilaku

hidup

bersih

dan

sehat (PHBS) siswa kelas 5 di


SD

Kecamatan

Kedung

Kandang Kota Malang paling


banyak sudah tergolong baik
(97,27%%).
3. Ada

hubungan

program
perilaku

pelaksanaan

UKS
hidup

dengan
bersih

dan

sehat (PHBS) siswa SD di


Kecamatan Kedung Kandang
Kota Malang, dengan Asymp.
Sig. (2-tailed) 0.014.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, Azis. 2003. Riset
Keperawatan
dan
Teknik
Penulisan
Ilmiah.
Jakarta:
Salemba Medika
Ananto P. 2007. Informasi Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dan
Lomba Sekolah Sehat Tingkat
Nasional.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional
Arikunto S, 2006.
Prosedur
Penelitian : suatu pengantar
praktik.
Edisi
Revisi
VI.
Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar S, 2003. Sikap Manusia
Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depkes, 2004., Kualitas Sumber
Daya Manusia Ditentukan
Pendidikan dan Kesehatan.
http://www.
depkes.go.id,
Diakses tanggal 6 Desember
2013

Dinkes
DKI
Pedoman
Kesehatan
Jakarta: Sub
Kesehatan
Jakarta

Jakarta,
2004.
Mutu
Usaha
Sekolah (UKS).
Dinas PSIK Dinas
Provinsi
DKI

Dinkes Jawa Timur, 2001. Buku


Pedoman Pelaksanaan PHBS
Bagi
Pengelola
Progam.
Surabaya: Dinas Kesehatan
Propinsi Jawa Timur
Djamrah
S,
2002.
Psikologi
Belajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Effendy N. 1998. Dasar-dasar
Keperawatan
Kesehatan
Masyarakat Edisi 2. Jakarta :
EGC
Jupri, 2008. Lensa : Majalah UKS
Edisi 3. UKS Program Wajib.
Malang
Notoadmodjo
S,
2005.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan
Edisi
Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo S, 2003. Pendidikan
dan
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Notoatmodjo S, 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam, 2003. Konsep dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
(Pedoman Skripsi, Tesis dan
Instrumen
Penelitian
Keperawatan.
Jakarta:
Salemba Medika.

27
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Nursalam.
2001.
Pendekatan
Praktis
Metodologi
Riset
Keperawatan. Cetakan Kedua.
Jakarta: CV Infomedika

Anda mungkin juga menyukai