BEKASITAHUN 2019
Disusun oleh :
Theresia Kurnia Van
07180100023
Disusun Oleh:
Theresia Kurnia Van
07180100023
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk diajukan
dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan Departemen kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Theresia Kurnia Van
07180100023
Mengetahui,
Kepala Departemen Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
NPM : 07180100023
Terhadap Fluor Albus Pada Remaja Putri Di Sman 13 Bekasi Tahun 2019” adalah
benar merupakan hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan plagiat hasil karya
orang lain.
Apabila suatu saat terbukti saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa paksaan
iv
LEMBAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Diri
Usia : 23 tahun
Agama : Khatolik
No. Hp : 081329225182
E-mail : ecakkurnia22@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pendidikan :
v
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
SKRIPSI, MARET 2020
ABSTRAK
Berdasarkan data WHO (2012), angka prevalensi tahun 2009, 25%-50% candidiasis, 20%
- 40% bacterial vaginosis dan 5%-15% trichomoniasis. Semua wanita dengan segala
umur dapat mengalami keputihan. Jumlah remaja yang ada di kabupaten bekasi mencapai
318.864 jiwa atau wanita yang mengalami keputihan sebesar 29,48% dari jumlah
penduduk keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh presepsi
remaja, personal hygiene habits dan peran tenaga kesehatan terhadap flour albus pada
remaja putri di SMA 13 Bekasi Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode survey
analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sama dengan sampel yaitu
62 responden diperoleh dengan teknik total sampling, penelitian dilakukan pada bulan
desember. Data diolah menggunakan smart PLS versi 2.0. hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel persepsi remaja nilai T-statistik sebesar 2,570064, variabel personal
hygiene habitsnilai T-statistik sebesar2,532289, variabel peran tenaga kesehatan nilai T-
statistik sebesar 2,940031. Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh presepsi remaja,
personal hygiene habits dan peran tenaga kesehatan terhadap flour albus pada remaja
putri di SMA 13 Bekasi Tahun 2019. Saran untuk tenaga kesehatan diharapkan untuk
memberikan edukasi kepada remaja putri tentang fluor albus dengan melakukan
penyuluhan kesehatan reproduksi ke sekolah.
Kata Kunci : Persepsi Remaja, Personal Hygiene Habits, Peran Tenaga Kesehatan,
Fluor Albus
Referensi : 27 (2011-2018)
vi
PROGRAM STUDY OF MIDWIFERY PROGRAM
APPLIEDUNDER GRADUATE
MIDWIFERY DEPARTMEN
INDONESIA MAJU SCHOOL OF HEALTH SCIENCE, MARCH 2020
The Influence Of Adolescent Perception, Personal Hygiene Habits And The Role Of
Health Workers On Flour Albus In Girls In 13 Bekasi High School In 2019
ABSTRACT
Based on WHO data (2012), the prevalence rate in 2009, 25% -50% candidiasis, 20% -
40% bacterial vaginosis and 5% -15% trichomoniasis. All women of all ages can
experience vaginal discharge. The number of adolescents in the Bekasi regency reached
318,864 people or women who experienced vaginal discharge by 29.48% of the total
population. The purpose of this study was to determine the effect of adolescent
perception, personal hygiene habits and the role of health workers on flour albus in
young women at SMA 13 Bekasi in 2020. This study used an analytical survey method
with cross sectional approach. The number of samples 62 respondents were obtained by
accidental sampling technique. Data is processed using smart PLS version 2.0. The
results showed that the teenage perception variable T-statistic value of 2.570064,
personal hygiene habits variable T-statistic value of 2.532289, the role of health care
worker variable T-statistic value of 2.940031. The conclusion of this study is the
influence of adolescent perception, personal hygiene habits and the role of health
workers on albus flour in girls at SMA 13 Bekasi in 2020. Suggestions for health workers
are expected to provide education to girls about fluor albus by conducting reproductive
health education to schools.
References: 27 (2011-2018)
vii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis
Personal Hygiene Habits Dan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Fluor Albus
Kesehatan Indonesia Maju. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak
memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
2. Dr. Dr. dr. Hafizurrahman, MPH, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Dr. Sobar Darmadja S.Psi, MKM, selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu
4. Astrid Novita SKM,MKM Selaku Wakil Ketua II dan III Sekolah Tinggi
5. Hidayani, AM. Keb, SKM, MKM selaku Kepala Departemen Kebidanan dan
viii
6. Retno Sugesti, SST. M.Kes, selaku Koordinator Program Studi Kebidanan
7. Jesy Fatimah, S.ST, M.Kes selaku dosen penguji yang telah menguji dan
9. Kepada kedua orang tua, saya mengucapkan terima kasih karena kalian selalu
sekarang, dan kepada keluarga besar saya terima kasih telah memberikan
10. Rekan-rekan dan sahabat saya angkatan 2018 yang sama-sama berjuang
11. Kepada responden yang telah bekerjasama dan bersedia menjadi responden
12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulisan laporan penelitian ini
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan selama penyusunan
ix
Penulis menyadari keterbatasan baik pengetahuan, serta teori dalam
penulisan laporan penelitian ini, untuk itu penulis tidak menutup diri dan
mengharap adanya saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun
Nya, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semuanya dan
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................11
2.1.1 Pengertian...........................................................................................11
2.1.3 Etiologi................................................................................................12
2.1.7 Pengobatan...........................................................................................16
xii
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene.......................31
2.3.9 Kebersihan Alat Kealamin Wanita (Vagina) Pada Saat Menstruasi.. .38
KERANGKA ANALISA..................................................................................52
xiii
3.4 Variabel, Definisi Konsep, Definisi Operasional Dan Pengukuran.............57
4.3.1 Populasi...............................................................................................63
4.3.2 Sampel.................................................................................................63
4.7.1 Kooding...............................................................................................65
4.7.2 Editing.................................................................................................66
4.7.3 Entri.....................................................................................................66
4.7.4 Cleaning...............................................................................................66
4.7.5 Transforming.......................................................................................66
xiv
4.9 Penyajian Data..............................................................................................68
5.4.1 Visi.......................................................................................................74
5.4.2 Misi......................................................................................................74
xv
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................108
8.1 Kesimpulan.................................................................................................108
8.2 Saran...........................................................................................................108
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................110
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel 6.15 Hasil Pengukuran Path Coefficients dan T-Statistik pada pengaruh
antarVariabel dalam struktur model Fluor Albus, Persepsi Remaja,
Personal Hygiene Habit, Peran Tenaga Kesehatan Di SMA 13 Bekasi
Tahun 2020...................................................................................................95
Tabel 6.16 Persentase Pengaruh Antar Variabel Persepsi Remaja, Personal
Hygiene Habit dan Peran Tenaga Kesehatan dan Fluor Albus di Sekolah
SMA 13 Bekasi tahun 2020........................................................................96
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta
prosesnya.1
75% perempuan didunia pasti akan mengalami keputihan paling tika sekali
seumur hidupnya, dan sebanyak 45% akan mengalami 2 kali atau lebih.
Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2013 dari 45,3 juta jiawa
remaja berusia 15-24 tahun berprilaku tidak sehat. Dan dari 30 juta jiwa
kesehatan reproduksi. 3
1
WHO. Basic Documents (Including amendments adopted up to 31 December 2014). Forty-eighth ed.
Geneva: WHO Press; 2014:1
2
Setiani, Tri Indah, Tri Prabowo, Dyah Pradnya Paramita. Kebersihan Organ Kewanitaan dan Kejadian
Keputihan Patologi pada Santriwati di Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta. JKNI. 2015;3(1):39-42.
3
Ibid
1
2
27,60% dari total jumlah penduduk di Jawa Barat adalah usia remaja dan
wanita usia subur yang berusia 10-24 tahun, berdasarkan sensus penduduk
tahun 2014 jumlah remaja yang ada di kabupaten bekasi mencapai 318.864
jiwa atau wanita yang mengalami keputihan sebesar 29,48% dari jumlah
penduduk keseluruhan.4
daerah sekitar vagina, bisa terjadi akibat pH vagina tidak seimbang. Sementara
kadar keasaman vagina disebabkan oleh dua hal yaitu faktor internal dan
pakaian dalam yang ketat, dan penggunaan WC umum yang tercemar bakteri
2010, 63 juta remaja di Negara Indonesia memiliki perilaku yang tidak sehat.
4
Sunarti. Perbedaan Perilaku Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan Sebelum dan Se-sudah Diterapkan
Metode Think Pair Share di Pondok Pesantren As-Salafi Susukan Semarang Semarang: STIKES Ngudi
Waluyo Ungaran 2015.
5
Kristiana, Dita, Karjiyem, Ery Khusnal. Hubungan Persepsi tentang Kesehatan Reproduksi dengan Personal
Hygiene pada Siswi Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. 2012;8(1):1-11.
3
saluran reproduksi pada remaja (10–18 tahun), yaitu 35% sampai 42% serta
dewasa muda (18–22 tahun) sebesar 27% hingga 33%. Rahmatika (2010)
lain imunitas yang rendah sejumlah 10%, perilaku kurang dalam merawat
hygiene ketika menstruasi sejumlah 30%, lingkungan buruk dan tata cara
50%. Pemaparan tersebut juga diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan
pada siswi SMP di ibukota Jakarta menekankan bahwa remaja putri yang
memiliki perilaku yang kurang dalam menjaga kebersihan alat genetalia ketika
menstruasi.6
teman sebaya karena mereka lebih banyak berinteraksi dengan teman apalagi
6
Paryono, Intan Nugraheni. Perilaku Penggunaan Tisu Toilet terhadap Kejadian Keputihan pada Remaja.
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional. 2016;1(1):25.
7
Zulva R.,. Pengaruh Peer Education Terhadap Sikap Manajemen Higiene Menstruasi Pada Santriwati
Remaja Awal di Pondok Pesantren Al Qodiri.Universitas Jember. Jember. 2011
4
dengan cara dilakukan pendidikan kesehatan yang tepat sehingga dapat mudah
terdapat responden yang salah dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dari arah
8
Sharma, A.. A Pre-experimental Study to Assess the Effectiveness of Structured Teaching Program on
Leucorrhoea among Nursing Students in Hgpi Kala- Amb, 1–7.(2018)
9
Indriastuti, Putri. Hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku hygienis remaja
rutri pada saat menstruasi. Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. . (2014).
5
sedikit satu kali dalam hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya
didapatkan bahwa lebih dari separuh responden yang memakai panty liner
mengalami fluor albus (69,2%) dan 80% diantaranya mengganti panty liner<2
kali perhari. Uji statistik chi- square menunjukkan ada hubungan yang
bermakna antara pemakaian panty liner dengan kejadian fluor albus (p<0,05)
dan frekuensi penggantian panty liner perhari dengan kejadian fluor albus
27,60% dari total jumlah penduduk di Jawa Barat adalah usia remaja dan
wanita usia subur yang berusia 10-24 tahun, berdasarkan sensus penduduk
tahun 2014 jumlah remaja yang ada di kabupaten bekasi mencapai 318.864
jiwa atau wanita yang mengalami keputihan sebesar 29,48% dari jumlah
penduduk keseluruhan
bulan agustus terhadap 20 orang siswi SMA 13 Bekasi, didapat ada 5 orang
yang personal hygienenya baik dan 15 orang personal hygiene yang buruk.
membersihkan alat genetalia dengan sabun setelah BAB dan BAK serta sering
baik sering bertukar handuk dengan keluarganya dan pada saat cebok mereka
lainer dan semua responden yang personal hygienenya baik tidak pernah
genetalianya.
Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Kejadian Fluor Albus Pada Remaja Putri
SMA 13 Bekasi Tahun 2019. Sehubungan dengan hal tersebut dan mengingat
kejadian flour albus pada remaja putri DI SMA 13 Bekasi Tahun 2019”
remaja, personal hygiene habits dan peran tenaga kesehatan terhadap flour
peran tenaga kesehatan terhadap kejadian flour albus pada remaja putri di
SMA 13 Bekasi.
flour albus
Hasil penelitian yang dilakukan dapat menjadi bahan masukkan bagi ilmu
pengetahuan dan dapat menjadi kajian yang akan diteliti mengenai pengaruh
terhadap flour albus pada remaja putri di SMA 13 Bekasi tahun 2019.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukkan dan ide-ide baru
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dan informasi dalam
c. Bagi peneliti
SMAN 13 Bekasi. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan
yang mencapai angka 29,48% dari 318.864 jiwa. Jenis penelitian ini adalah
sectional. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
kekuningan atau putih kelabu dari vagina. Secara normal, wanita dapat
dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.
Keputihan dapat dialami oleh setiap wanita. Keputihan yang keluar berupa
cairan putih ini biasanya berbau tidak sedap dan menimbulkan rasa gatal di
sering dialami. Keputihan yang normal tidak berwarna atau bening, tidak
adalah jika sekret berwarna kuning atau hijau keabu-abuan, berbau tidak
enak, jumlah banyak dan menimbulkan keluhan seperti gatal dan rasa
terbakar pada daerah intim, kadang-kadang terasa panas dan nyeri sesudah
buang air kecil dan pada saat bersetubuh. Hal ini disebabkan oleh infeksi
12
Widarti.2010. Identifikasi Candida albicans Pada Usap Vagina Ibu Hamil di Poliklinik
Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Haji Makasar. Makasar: Jurusan Analisis
Kesehatan Politeknik Kesehatan
11
12
cairan yang keluar teksturnya lebih kental, lebih banyak dan berlangsung
2.1.3 Etiologi
a. Keputihan Fisiologis
produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat masa ovulasi. Dan mukus
servik yang padat pada masa kehamilan, fungsinya untuk mencegah kuman
b. Keputihan Patologis
tisu dan sabun dengan pewangi pada daerah vagina, dan sering memakai dan
13
Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.2010
13
(Kusmiran, 2012).
mencegah keputihan.diantaranya :
1. Menggunakan tisu terlalu sering setelah buang air kecil dan buang air
besar.
disebabkan :
a. Infeksi Jamur yang ditandai dengan keputihan yang berwarna putih atau
monilla. Penyakit ini tidak selalu akibat PMS dapat terjadi pada
kekebalan tubuh seperti penyakit kronis dan bisa karena selalu memakai
14
pakaian dalam yang ketat dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap
keringat.
berbau.
penyakit yang lebih berat dari penyakit menular seksual seperti vaginal
candidiasis karna infeksi jamur, gonore (di tandai dengan cairan yang sangat
kental, berbuih berwarna kuning dan kehijauan), hingga kanker rahim yang
berujung kematian (ditandai keluar cairan gatal yang disertai bau busuk)
14
Kusmiran, EnySoft Skill Caring Dalam Pekayanan Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media. . 2015.
15
Winda roh ekawati. hubungan prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri do
SMP Negeri 3 gamping. Yogyakarta.2018
15
c. Keputihan yang disertai nyeri perut di bagian bawah atau nyeri panggul
d. Sekret sedikit atau banyak berupa nanah, rasa sakit dan panas saat
infeksi gonorrhea.
f. Sekret bercampur darah dan disertai bau khas akibat sel-sel mati
fisiologis dan tidak berbahaya maka tidak perlu pengobatan, cukup dengan
16
Isnawati, esti. Fluor albus pada masa remaja. Yogyakarta: penerbit ombak.2013
16
(Bahari, 2012 dalam Imrok Atul Hasanah, 2018). Ada beberapa hal untuk
bedak atau bubuk yang tujuannya membuat vagina kering atau harum.
Karena bedak sangat halus dan mudah terselip dan sulit dibersihkan,
2.1.7 Pengobatan
menyingkirkan adanya penyebab lain seperti kanker leher rahim yang juga
parasit.
untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit, Sediaan obat dapat berupa
sediaan oral (tablet, kapsul), topical seperti krim yang dioleskan dan uvula
kewanitaan.
menjadi basah dan lembab. Karena celana dalam yang basah dan lembab
17
Ibit
18
celana dalam basah. Pakai celana dalam yang dapat menyerap keringat.
e. Hindari celana dalam dari bahan sintetik karena organ intim bisa menjadi
h. Setelah BAK dan BAB, bilas vagina dari arah depan ke belakang untuk
teratur.
baru gunakan.
l. Jangan garuk organ intim segatal apapun dan membilas dengan air hangat
juga tidak di sarankan karena cara itu bisa membuat kulit vagina menjadi
merah dan membuat semakin gatal. Lebih baik kompres dengan air es
karena bisa membuat warna merah berkurang dan rasa gatal menghilang.
tidak setuju STS), 2: tidak setuju (TS), 3: setuju (S) dan 4: sangat setuju
(SS) .
sering terjadi pada wanita usia subur khususnya pada remaja putri. Ada
berasal dari dalam maupun dari luar diri individu. Persepsi berperan penting
setelah mendapat pransangan dari panca indra. Sub proses psikologi lainnya
persepsi terdapat tiga komponen utama yaitu (1) seleksi adalah proses
persepsi individu.
reseptor.
persepsi.
saraf atau pusat kesadaran), kemudian dari otak dibawaa melalui saraf
Persepsi terjadi melalui tiga proses yaitu proses fisik, fisiologis dan
(2013) yaitu:
2. Regristasi
aspek kognitif dari persepsi yang amat penting karena tergantung pada
4. Umpan Balik
yang dapat berbeda satu sama lain meskipun stimulus yang diserap
(apresiasi).
individu pada objek dan informasi dengan pandangan yang positif, yang
diharapkan dari objek yang dipersepsikan dari aturan yang ada. Lalu,
persepsi negatif adalah persepsi individu pada objek dan informasi dengan
25
presentasi sebaai berikut 1: sanagat tidak setuju STS), 2: tidak setuju (TS),
makna tersebut bisa berbeda antara individu yang satu dengan lainnya.
dikatakan memiliki personal hygiene yang baik apabila orang tersebut dapat
rambut, kepala, hidung, telinga, kaki, kuku dan genitalia serta kebersihan
a. Perawatan kulit.
b. Mandi
d. Perawatan rambut.
f. Perawata genitalia
18
Erlian Rista. Prilaku Personal Hygiene Untuk Mencegah Terjadinya Keputihan:Jakarta Tajun 2012.2012
27
a. Kebersihan kulit
b. Kebersihan rambut
keadaan
disisir.
c. Perawatan mulut
d. Kebersihan mata
e. kebersihan telinga
yaitu:
f. kebersihan tangan, kaki, dan kuku dalam membersihkan tangan, kaki, dan
infeksi, bau, dan cidera pada jaringan. Untuk itu perlu diperhatikan dalam
3. kebersihan lingkungan
30
g. kebersihan pakayan
atau cuaca melindungi dan kotoran yang berasal dari luar seperti debu,
dan berlemak ini akan berbau busuk dan menganggu. Untuk itu perlu
mengganti pakaian dengan yang bersih setiap hari. Selain itu, pakayan juga
d. Pencegahan penyakit
f. Menciptakan keindahan20
19
Maryunani. Asuhan patologi kebidanan. Yogyakarta. Nuha medika. 2013.
20
Tarwoto, Wartonah.Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi Ketiga. Jakarta: Salembah
Medika.2014.
31
yaitu: 21
a. Citra tubuh
b. Praktek sosial
Personl hygiene memerlkan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
siakt gigi, shampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
21
Ibid
32
e. Budaya
f. Kebiasaan sesorang
g. Kondisi fisik
Dampak yang timbul apabila tidak melakukan personal hygiene yang benar
yaitu:22
22
Ibid
33
a. Dampak fisik
gangguan fisik pada kuku penularan infeksi menular seksual dan juga
b. Dampak psikologis
23
Ibid
34
diluar vagina.
dengan 4,5
intim tanpa kuman dilakukan sehari-hari dimulai bangun tidur dan mandi
pagi. Alat reproduksi dapat terkena jamur atau kutu yang dapat mnyebabkan
rasa gatal atau tidak nyaman apabil atidak dirawat kebersihannya. Mencucui
vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak benar, penggunaan
dan adanya benda asing dalam vagina dapat menyebabkan keputihan yang
berikut: 25
24
Kusmirah, Eni. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. 2011.
25
Ibid
35
irirtasi.
menjadi basah dan lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah
mengandung kuman.
5. Disediakan celana dalam ganti ditas kemanapun kalian pergi, hal ini
6. Pakailah celana dalam dari bahan katun karena dapat menyerap keringat
dengan sempurna.
lembab.
dengan tangan.
sehari.
36
jamur, jerawat atau bisul pada daerah genetalia. Hal ini terjadi karena
daerah kewanitaan, akan tetapi bagian adasar dari panty liner ini terbuat
sering.
11. Sebaiknya tidaak menggunakan celana ketat, berbahan nilo, jeans dan
kulit.
12. Saat cebok setelah BAB dan BAK, bilas dari arah depan kebelakang.
teratur.
16. Jangan garuk organ intim segatal apapun. Membilas dengan air hangat
juga tidak disarankan mengingat cara itu justru bisa membuat kulit
17. Bersihkan vagina setia buang air kecil (BAK) dan buang air besar
(BAB). Air yang digunakan untuk membasuh harus bersih, yakni air
yang mengalir lansung dari keran. Penelitian menguak air dalam bak
lebih 10-20% jenis jamur yang sama. Kebersihan vagina juga berkaitan
(vagina) ke arah belakang (anus) dan biuka dari anus kevagina. Cara
yang disebut terakir diatas hanya akan membuat bakteri yang bersarang
rahim muda terkena infeksi. Oleh karena itu, kebersihan vagina harus dijaga
karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada
saluran reproduksi.26
jamur dan bakteri salah satunya yaitu vaginitis. Vaginitsi (peradangan pada
vagina) adalah salah satu yang paling sering dikeluarakan oleh wanita.
Gejala seperti pruritus vulva, iritasi, sekresi vagina, dan rasa perih biasanya
lembut, tidak mengandung bahaya yang membuat alergi dan iritasi pada
daerah kulit vagina dan merekat dengan baik pada celana dalam. Untuk
26
Burns, R.B. Konsep Diri. Teori Pengukuran, Perkembangan, Dan Prilaku Personal Hygiene. Jakarta:
Penerbit Arcan.2019.
27
Baradero. Seri Satu Keperawatan Klien Angguan Sistem Repsroduksi Dan Seksualitas. Jakarta: EGC.2017
39
1: sanagat tidak setuju (STS), 2: tidak setuju (TS), 3: setuju (S) dan 4:
yang dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai dan
28
Ibid
40
masing-masing.30
petugas yang dalam bekerja saling berkaitan yaitu dokter, dokter gigi,
Tahun 1996) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
29
Ibid
30
Prawirohardjo, Sarwoo. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo. 2012.
41
yang sudah menegtahui manfaat dari sebuah perilaku yang sehat dapat
terhalang karena sikap dan tindakan tenaga kesehatan yang tidak mendukung
f. Memiliki lisensi
31
,Uzaham.Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. 2017.
32
Notoadmojo. Promosi Kesehatan Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.2015.
33
Mulyatinigsi,D.Pengaruh Tenaga Kesehatan, Dukungan Suami, Motivasi, Dan Peresepsi Terhadap Prilaku
Copy. Jakarta: Stikim.2010.
42
spesifik
a. Informatif
b. Penilaian
34
Potter, Perry. Fundamental Of Nursing: Cosper, Proses And Practice. Edisi 7. Vol 3. Jakarta:EGC.2010
43
sebagai sumber dan validator. Aspek ini terdiri dari dukungan social
c. Emosional
didengarkan
d. Instrumental
didalamnya.
A. Faktor internal
dirinya.
2) Tahap perkembangan
Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
berbeda-beda.
3) Faktor emosi
tehadap berbagai tanda sakit. Secara umum seseorang yag terlihat tenang
4) Spiritual
dalam hidup.
B. Faktor Eksternal
1) Praktk di keluarga
pribadi.
c. Sebagai Motivator
pemeliharaan kesehatan
presentasi sebaai berikut 1: sanagat tidak setuju STS), 2: tidak setuju (TS),
putri. Draja kesehatan remaja akan meningkat ketika tenaga kesehatan bisa
36
Novita, N.. Promosi Kesehatan Dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. 2011
49
baik.
masyarakat. Fluor albus sampai saat ini masih merupakan salah satu
negara berkembang 37
dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal antara
37
Manuaba, 2019. Op.cit
38
Widyastyti, Y. OP.CIT.2019.
50
albus pada remaja diatas ada beberapa faktor yang menyebabkan angka
penyakit infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi pada remaja (10–18
tahun), yaitu 35% sampai 42% serta dewasa muda (18–22 tahun) sebesar
40
Yohana, Verlina. Op. Cit
51
mengungkapkan bahwa faktor pemicu kasus ISR antara lain imunitas yang
kesejahteraannya.41
negaranya maju karena bidang kesehatan dan industri. Peran serta tenaga
41
Andarmoyo. Keperawatan Kelurga, Konsep Teori, Proses, Dan Praktik Kesehatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2012.
42
Armwnia, Novita. Po Cit
BAB III
KERANGKA ANALISA
yang penting.
Teori Ke-I
Presepsi Remaja
Fluor Albus Pada Remaja
Gambar 3.1
Teori ke- II
Personal Hygiene
Habits Fluor Albus Pada Remaja Putri
Gambar 3.2
52
53
Peran Tenaga
Fluor Albus Pada Remaja
Kesehatan
Putri
Gambar 3.3
konsep satu dengan konsep lainnya, atau antara variabel yang satu dengan
variabel lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Berdasarkan kerangka teori
variabel yang diambil dari kerangka teori adalah variabel persepsi remaja,
personal hygiene habits dan peran tenaga kesehatan terhadap fluor albus pada
Pengetahuan Kebiasaan
seseorang
Presepsi Remaja
Peran Tenaga
Kesehatan
Fasilitator Health
Edukator
55
atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi
δ1 δ2
X1 X2
X2.1
X2.2
λX1 λX2
ζ3
η1
γ3
γ1 η2 β3 ξ1
ζ2
β2
η3
ζ1
λY164
λY λY2
X3.1 X3.2
ε1 ε2
Endogen
No Variabel Definisi Konsep Definisi Oprasional Cara Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukut
1. Variabel Keputihan atau Fluor Fluor albus merupakan Mengisi kuesioner Kuesioner interval
dependen albus merupakan suatu cairan (bukan darah) yang kuesioner diukur dari 10
Fluor Albus gejala gangguan alat merupakan salah satu dengan pertanyaan
dapat mengalami
58
diwaspadai bahwa
3. Variabel Personal hygiene ialah Tindakan memelihara Mengisi kuesioner Kuesioner interval
independen suatu tindakan untuk kebersihan dan kesehatan diri kuesioner diukur dari 10
59
Hygiene Habits dan kesehatan seseorang kesejahteraan fisik dan dipandu dengan 4 pilihan
1. Pengetahuan
2. Kebiasaan
4. Variabel Peran seseorang sesuai Peran yaitu suatu pola Mengisi kuesioner Kuesioner interval
independen kedudukan dan perannya tingkah laku, kepercayaan, kuesioner diukur dari 10
Peran Tenaga dalam bidang kesehatan nilai dan sikap yang dengan pertanyaan
terjadi.
kesehatan:
1. Fasilitator
2. Health edukator
61
tenaga kesehatan terhadap fluor albus pada remaja di SMA 13 Bekasi Tahun
2019.
BAB IV
METODE PENELITIAN
atau diminta jawabannya satu kali saja. Pada penelitian cross sectional atau
43
Wibowo A. Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada; 2014
44
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
45
Wibowo A. Loc. Cit
62
63
tenaga kesehatan terhadap fluor albus pada remaja putri di SMA 13 Bekasi
Tahun 2019.46
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
46
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2016.
64
menggunakan kuisioner.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi
personal hygiene habits dan peran tenaga kesehatan terhadap fluor albus pada
dilakukan.
65
mereka yang telah setuju akan diberikan lembar persetujuan yang telah
disiapkan.
yang dilakukan betul-betul mengukur apa yang perlu diukur dan sejauh mana
instrumen yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Uji validitas dan
4.7.1 Kooding
4.7.2 Editing
Tujuannya supaya nantinya data yang entri sudah tidak bermasalah. Proses
editing selain dapat dilakukan setelah proses kooding, dapat juga dikerjakan
pada saat masih dilapangan. Ini dapat mendeteksi lebih awal apabila
4.7.3 Entri
mengentri, mengisi yang harus diisi, alur lompatan, nilai minimal dan nilai
maksimal.
4.7.4 Cleaning
4.7.5 Transforming
Setelah dipastikan tidak ada kesalahan dalam entri data, maka dilakukan
lest square (PLS) dengan menggunakan software smart PLS. PLS dalah
indikator atau manifest) dalam penelitian ini pada variabel persepsi remaja,
persnal hygiene habits dan peran tenaga kesehatan terhadap fluor albus pada
remaja putri.
Model analisis semua jalur variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga
set: (1) inner model yang spesifikasinya pengaruh antara variabel laten
relevance dengan rumus Ǫ2= 1-(1-R12, (1-Rp2), (2) other model yang
47
Ghozali structural equation modelling metode alternative dengan partial lest square PLS. Semarang: padan
penerbit UNDIP, 2011
68
validity dan distriminant, convergen validity dengan nilai loading 0,5 sampai
0,6 dianggap cukup, untuk jumlah indikator dari variabel laten berkisar 3
besar dari 0,5 dan juga dengan melihat (3) weight relation dimana nilai kasus
ini variabel laten dan indikator atau menifest variabel diskala zero mens dan
Data yang terkumpul ( data mentah/ raw data) dalam penelitian ini
akan disajikan dalam bentuk tabel umum maupun bentuk gambar dan
a. Narasi
b. Tabel
angka. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah master tabel
69
dan tabel distribusi frekuensi. Dimana data disusun dalam basis dan
c. Grafik
Data disebut juga diagram data adalah penyajian data dalam bentuk
dengan cepat yang ada pada sekelompok data dalam bentuk yang
ringkas.
BAB V
pendaftaran baru sebanya 3 kelas dengan jumlah siswa 117 siswa. Awalanya
70
71
Pariwisata Raya Perum Bumi Bekasi Baru Uatar Rawa Lumbu Kota Bekasi
terdiri dari kelas X 3 kelas, kelas X1 empat kelas (dua kelas IPA dan dua
kelas IPS) dan kelas XII tiga kelas (satu kelas IPA dan dua kelas IPS).
teknologi informasi yang semakin pesat telah berupaya direspon oleh SMAN
salah satu sekolah rintisan pusat sumber belajar berbasis TIK dengan
mengajar yang berbasis TIK baik sarana akademik maupun non akademik.
di SMAN 13 Bekasi adalah akses internet geratis bagi siswa dan guru serta
fasilitas internet yang berisi bahan ajaran, dan perpustakaan sekolah. SMAN
mengajar yaitu :
2. Laboratorium Bahasa
3. Laboratorium komputer
5. Ruang Tabuh
6. Aula Sekolah
7. Taman Sekolah
73
1. OSIS (osmantilas)
5. IT ( Informasi Technology)
7. Paskibraka (KOPASGAS)
8. PMR
15. Taekwondo
21. PIK-R
74
5.4.1 Visi
5.4.2 Misi
Kelas : 26 kelas
Guru : 44
75
Jurusan :3
Pelajaran : 225
Ekstrakurikuler : 6
2. Info Sekolah
Nama : SMAN 13 Bekasi
NPSN : 20231719
NSS :301026510013
Akreditasi : Akreditasi A
Utara
Kodepos : 17115
Email : sman13_bekasi@yahoo.com
Jenjang : SMA
Status : Negeri
Situs : sman13bekasiyahoo.com
Lintang : -6.296530034716871
Bujur : 107.16751098632812
Ketinggian : 18
3. Lokasi
Kota : Bekasi
Kelurahan : Pengasinan
HASIL PENELITIAN
Tabel 6.1
Tahun 2020
berikut:
77
78
Tabel 6.2
Deskripsif Statistik Jawaban Responden di SMA 13 Bekasi
Tahun 2020
Variabel penelitian Mean Median Range Min Max Std.
deviasi
Fluor Albus 23,29 28,00 19 12 31 8,11
Persepsi remaja 26,87 19,50 23 16 39 9,81
Personal hygiene 26,00 20,00 21 17 38 8,20
habits
Peran tenaga 23,31 19,00 18 16 34 6,64
kesehatan
Sumber : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2020
dengan melihat nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar
Tabel 6.3
Rentang Kisaran Jawaban Responden di SMA 13 Bekasi
Tahun 2020
Variabel penelitian Rentang Rata-rata Rentang Rata-rata Std.
kuesioner kuesinor aktual aktual deviasi
Fluor Albus 10-40 25 12-31 23,29 8,11
Persepsi remaja 10-40 25 16-39 26,87 9,81
Personal hygiene 10-40 25 17-38 26,00 8,20
habits
Peran tenaga 10-40 25 16-34 23,31 6,64
kesehatan
Sumber : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2020
79
K = (1+3,3 log N)
K = 6,6
Xmaks - Xmin
P =
K
31 – 12
P =
6
19
P =
6
P = 3, 16 (dibulatkan menjadi 3)
Xmaks - Xmin
P =
K
39 – 16
P =
6
23
P = P = 3,83 (dibulatkan menjadi 4)
6
Panjang interval di setiap kelas dalam variabel personal hygiene
Xmaks - Xmin
P =
K
38 – 17
P =
6
21
P =
6
P = 3,5 (dibulatkan menjadi 4)
Xmaks - Xmin
P =
K
34 – 16
P =
6
18
P =
6
P =3
81
Tabel 6.4
Deskriptif Sebaran Jawaban Responden DiSMA 13 Bekasi
Tahun 2020
Variabel Interval Frekuens Persentase (%)
i
12-14 22 35,5
15-17 1 1,6
18-20 1 1,6
Fluor albus 21-23 0 0
24-26 0 0
27-29 16 25,8
30-31 22 35,5
16-19 31 50,0
20-23 4 6,5
24-27 0 0
Persepsi remaja
28-31 0 0
32-35 0 0
36-39 27 43,5
17-20 33 53,2
21-24 0 0
25-28 2 3,2
Personal hygiene habits
29-32 4 6,5
33-36 20 3,2
37-40 3 4,8
16-18 18 29,0
19-21 22 35,5
22-24 0 0
Peran tenaga kesehatan 25-27 0 0
28-30 2 3,2
31-33 18 29,0
34-36 2 3,2
Sumber : Hasil Olah Data Penelitian Tahun 2020
pertanyaan dengan penilaian 1-4 sehingga skor kuesioner berkisar 10-40 dan
Tabel 6.5
Deskriptif Sebaran Jawaban Responden Variabel Fluor Albus
Di SMA 13 Bekasi Tahun 2020
sebagai berikut :
pertanyaan dengan penilaian 1-4 sehingga skor kuesioner berkisar 10-40 dan
83
Tabel 6.6
Deskriptif Sebaran Jawaban Responden Variabel Persepsi Remaja
Di SMA 13 Bekasi Tahun 2020
sebagai berikut :
pertanyaan dengan penilaian 1-4 sehingga skor kuesioner berkisar 10-40 dan
Tabel 6.7
Deskriptif Sebaran Jawaban Responden Variabel Personal Hygiene Habits
Di SMA 13 Bekasi Tahun 2020
sebagai berikut :
Tabel 6.8
Deskriptif Sebaran Jawaban Responden Variabel Peran Tenaga Kesehatan
Di SMA 13 Bekasi Tahun 2020
sebagai berikut :
hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk
merancang suatu teori, tetapi lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan
suatu model. Syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model
hipotesis yang terdiri dari model structural dan model pengukuran dalam bentuk
secara simultan. Hubungan itu dibangun antara satu atau beberapa variabel
berikut :
reliability untuk blok indikator dan AVE, serta nilai composite reliability.
telah memenuhi persyaratan yaitu loading faktor lebih besar dari 0,05.
2. Cross loading
88
terhadap indikator lainnya dengan melihat nilai cross loading. Selian itu, untuk
sebagai berikut :
Tabel 6.9
Variabel Laten
Peran
Personal Kriteria
Validitas Indikator Persepsi tenaga Fulor
hygiene Uji
remaja kesehata albus
habits
n
Fasilitator 0.748817 0.451078 0.978205 0.812239 Valid
Health
0.690833 0.497749 0.976990 0.790385 Valid
educator
Menerima 0.989445 0.470417 0.732813 0.882827 Valid
Cross Mengerti 0.989197 0.458397 0.724831 0.875843 Valid
Loading Pengetahua
0.485120 0.986674 0.473767 0.608100 Valid
n
Kebiasaan
0.439744 0.985465 0.482851 0.577893 Valid
seseorang
Fluor albus 0.888846 0.601696 0.819818 1.000000 Valid
Sumber : Smart PLS 2.0 report, 2020
lebih besar daripada konstruk lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk
laten memprediksi ukuran pada bloknya lebih baik dari pada ukuran pada blok
lainnya.
89
faktor diatas 0,5 terhadap konstruk yang dituju berdasarkan pada substantive
content-nya dengan melihat signifikansi dari weight (t=1,96), output Smart PLS
Tabel 6.10
Evaluasi Outer Loading Dari Variabel Fluor Albus, Persepsi Remaja,
Personal Hygiene Habit, Peran Tenaga Kesehatan
Di SMA 13 Bekasi Tahun 2020
nilai faktor loading lebih besar 0,5 sehingga kriteria uji terhadap indikator ukur
root of average variance extracted (AVE). Nilai yang diharapkan di atas 0,50.
dengan nilai akar kuadrat AVE dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
90
Tabel 6.11
Berdasarkan hasil output pada tabel 6.11 dapat dijelaskan bahwa semua
variabel dinyatakan valid karena memberikan nilai AVE diatas 0,50, sehingga
validity yang baik. Metode lain menunjukkan nilai akar kuadrat AVE lebih
besar dari nilai square root of average extracted (AVE) setiap konstruk,
Setelah di uji validitas dan dan dinyatakan variabel dan indikator telah
valid, maka dilakukan uji reliabilitas. Hasil evaluasi reliabilitas outer model
diatur dalam tabel dibawah ini dengan mengevaluasi nilai Crobach’s Alpha dan
Tabel 6.12
Evaluasi Reliabilitas Outer Model DariVariabel Fluor Albus,
Persepsi Remaja, Personal Hygiene Habit,
Peran Tenaga Kesehatan Di SMA 13
Bekasi Tahun 2020
Berdasarkan tabel 6.12 dapat dijelaskan bahwa nilai Crobach’s Alpha dan
Composite Reliabilitydari setiap konstruk memiliki nilai lebih besar dari 0,70.
construct reliability.
Hasil evaluasi signifikan outer model diatur dalam output PLS di bawah ini
sebagai berikut :
92
statistik lebih besar dari nilai α = 0,05 (1,96), maka konstruk laten tersebut
2. Nilai R Square
model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-Square yang merupakan uji
goodness fit model. Uji yang kedua adalah melihat signifikansi pengaruh antar
konstruk (Ghozali, 2011). Berikut ini adalah hasil pengukuran nilai R-Square
yang juga merupakan nilai goodness fit model. Berikut hasil output dalam
Tabel 6.13
Hasil Pengukuran R-Square DariVariabel Fluor Albus,
Persepsi Remaja, Personal Hygiene Habit,
Peran Tenaga Kesehatan Di SMA 13
Bekasi Tahun 2020
Variabel R-Square
Personal hygiene habit 0,262708
Peran tenaga kesehatan 0,542744
Persepsi remaja
Fluor albus 0,874021
Sumber : Smart PLS 2.0 report, 2020
habit sebesar 0,262708, persepsi remaja, peran tenaga kesehatan dan personal
Tabel 6.14
Evaluasi Refleksi Nilai T-Statistik terhadap IndikatorDariVariabel
Fluor Albus, Persepsi Remaja, Personal Hygiene Habit,
Peran Tenaga Kesehatan Di SMA 13
Bekasi Tahun 2020
statistik dari setiap indikator ke variabel lebih besar dari 1,96 dengan tingkat
kepercayaan 95% (α=0,05). Hal ini berarti, semua indicator berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel yang diteliti. Untuk uji hipotesis antar variabel
Tabel 6.15
Hasil Pengukuran Path Coefficients dan T-Statistik pada pengaruh
antarVariabel dalam struktur model Fluor Albus, Persepsi Remaja,
Personal Hygiene Habit, Peran Tenaga Kesehatan
Di SMA 13 Bekasi Tahun 2020
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistic tersebut berada di atas nilai kritis
statistic sebesar 1,651574 dan tidak signifikan pada α=5%, nilai T-Statistic
tersebut berada di bawah nilai kritis (1,96). Persepsi remaja berpengaruh positif
terhadap fluor albus, hasil uji menunjukkan ada pengaruh positif 0,578350,
sedangkan nilai T-statistic sebesar 4,474952 dan signifikan pada α=5%, nilai T-
signifikan pada α=5%, nilai T-Statistic tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
statistic sebesar 2,125787 dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistic tersebut
berada di atas nilai kritis (1,96). Peran tenaga kesehatan berpengaruh positif
terhadap fluor albus, hasil uji menunjukkan ada pengaruh positif 0,304224,
sedangkan nilai T-statistic sebesar 2,462500 dan signifikan pada α=5%, nilai T-
Tabel 6.16
Persentase Pengaruh Antar Variabel Persepsi Remaja, Personal Hygiene
Habit dan Peran Tenaga Kesehatan dan Fluor Albus
di Sekolah SMA 13 Bekasi tahun 2020
LV Direc Inderec Indire
Direct Total
Sumber Correlatio t t Total ct
% %
n Path Path %
Persepsi 0,71 51,32 56,15
0,888 0,578 0,141 4,832
remaja 9 6 8
Personal
0,18 10,93 10,93
hygiene 0,601 0,182 - -
2 8 8
habit
Peran
0,39 24,97 25,11
tenaga 0,819 0,305 0,092 0,133
7 9 2
kesehatan
87,24 92,20
Total
3 8
Sumber : SmartPLS 2.0 report, 2020
97
berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap fluor albus. Hasil
albus. Hasil uji koefisien parameter antara personal hygiene habit terhadap
langsung terhadap fluor albus. Hasil uji koefisien parameter antara peran
dengan nilai R Square atau dengan kata lain hal ini menyatakan bahwa
variabel persepsi remaja, personal hygiene habit dan peran tenaga kesehatan
0,13%) = 4,96% serta total pengaruh langsung dan tidak langsung (18,49%
+ 0,17%) = 92,20%.
98
sebagai berikut:
= LVC persepsi remajafluor albus x Direct Path persepsi remajafluor albus x 100
= 51,32%
= LVC personal hygienefluor albus x Direct Path personal hygienefluor albus x 100
= 10,93%
= LVC peran nakesfluor albus x Direct Path peran nakesfluor albus x 100
= 24,97%
= 4,64%
Albus
LVC peran nakespersonal hygiene habit x Direct Path peran nakespersonal hygiene habit
x
Jalur Dilalui
= 0,03%
= 0,15%
= 4,82%
= 0,13%
HabitFluor Albus
HabitFluor Albus
BAB VII
PEMBAHASAN
dan peran tenaga kesehatan terhadap fluor albus pada remaja putrid di SMA
1. Penelitian ini dilakukan pada saat tertentu (cross sectional) dan melalui
validitas dan reliabilitas instrumen yang teruji belum cukup baik, sehingga
terbatas.
sampel populasi.
102
103
dan signifikan pada α=5%,nilai T-Statistic tersebut berada di atas nilai kritis
pengaruh tidak langsung dan signifikan ada pengaruh yang positif dari
remaja dengan fluor albus pada siswi/remaja putri, SMA PGRI 1 Kudus
keputihan.48
48
Wijaya. 2004. eksplorasi 55 Masalah Seksual. Jakarta :Gramedia.
104
terhadap fluor albus maka akan mempengaruhi sikap dan perilaku remaja
putri untuk mencari tahu lebih banyak tentang fluor albus sehingga dapat
yang cukup, pendidikan yang memadai, dan juga pengaruh dari kebudayaan
setempat.
albus. Hasil uji koefisien parameter antara personal hygiene habit terhadap
49
Prasetyowati. (2009). Hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan pada siswi SMU
Muhammadiyah Metro tahun 2009. Medan. Skripsi tidak dipublikasikan
105
(2018) dengan hasil uji statistik didapatkan p=0.000 dan C=0,517, sehingga
Sementara kadar keasaman vagina disebabkan oleh dua hal yaitu faktor
kesehatan seseorang.
langsung terhadap fluor albus. Hasil uji koefisien parameter antara peran
106
terhadap fluor albus, hasil uji menunjukkan ada pengaruh positif 0,304224,
langsung dan signifikan ada pengaruh yang positif dari kedua variabel
0,000), peran orang tua (p value = 0,006), vulva hygiene (p value = 0,001)
dengan keputihan.
BAB VIII
8.1 Kesimpulan
13 Bekasi sebesar 51,32%, nilai T-statistik sebesar 2,57 dan signifikan pada
α=5%.
pada α=5%.
SMA 13 Bekasi sebesar 24,97%, nilai T-statistik sebesar 2,94 dan signifikan
pada α=5%.
8.2 Saran
1. Bagi Responden
108
109
albus.
2012
2015
2016;1(1):25.
Prawirohardjo. 2012
Setiani, Tri Indah, Tri Prabowo, Dyah Pradnya Paramita. Kebersihan Organ
2015.
Alfabeta; 2016.
Zulva R., 2011. Pengaruh Peer Education Terhadap Sikap Manajemen Higiene
Kepada Yth:
Di SMAN 13 Bekasi
Dengan Hormat,
Kesehatan Terhadap Fluor Albus Pada Remaja Putri Di SMAN 13 Bekasi Tahun
2020”
Bekasi untuk dapat dipakai sebagai sumber informasi bagi peneliti. Saya
partisipasi semua siswi sangat kami hargai dan atas partisipasinya saya
mengucapkan terimakasih.
Peneliti
NPM.07180100023
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Kelas :
Alamat:
penelitian tersebut.
Saya telah dijelaskan bahwa jawaban dalam kuisioner ini akan dijaga
itu, saya akan secara sukarela berpartisipaasi dalam penelitian ini. Demikian agar
Responden,
(.............................................)
KUESIONER
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap sesuai dengan pernyataan dibawah ini
dengan memberi tanda ceklis (√) nilai yang mendekatai jawaban anda pada kotak
2. Tidak Setuju
3. Setuju
4. Sangat setuju
No Pernyataan Jawaban
1 2 3 4
1 Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina
berupa darah dan berbau
2 Keputihan normal ditemukan pada wanita saat
masa subur/ovulasi
3 Keluarnya cairan berwarna bening dari kemaluan
sebelum dan sesuda mentruasi
4 Keluarnya cairan berwarna putih pekat,
putihkekuningan, putih kehijauan atau putih
kelabu dari alat genetalia
5 Keluarnya cairan yang berbau dari alat genetalia
6 Keluarnya cairan encer dan tidak lengket dari
alat genetalia
7 Keluarnya cairan berwarna putih seperti susu
dari alat genetalia
8 Keluarnya cairan yang tidak berbau dari alat
genetalia
9 Keluarnya cairan berwarna bening dari alat
genetalia
10 Mengalami rasa gatal yang berlebihan pada
daerah genetalia
No Pernyataan Jawaban
1 2 3 4
1 Keputihan termasuk masalah kesehatan
reproduksi yang berbahaya
2 Dengan menjaga prilaku hidup yang bersih dan
sehat dapat terhindar dari keputihan
3 Keputihan dapat dicegah dengan tetap mejaga
kelembapan daerah kewanitaan
4 Keputihan dapat di cegah dengan berhati-hati
dan dalam penggunaan toilet umum
5 Apa bila saya mengalami keluar cairan dari alat
genetalia berwarna putih kehijauan dan berbau
khas saya perlu memeriksa kesehatan saya
6 Menggunakan peralatan mandi atau barang
lainnya yang dipakai bersama-sama
7 Keputihan yang tidak normal menyebabkan
gangguan pada serviks atau rahim
8 Keputihan yang tidak normal dapat
menyebabkan terjadinya radang panggul
9 Keputihan dapat menyebabkan gangguan yang
serius yaitu sulit memiliki anak
10 Keputihan tidak menyebabkan polip leher rahim
No Pernyataan Jawaban
1 2 3 4
1 Kebersihan alat genetalia adalah hal yang
penting untukmencega keputihan
2 Cairan antiseptic pada genetalia boleh dipakai
setiap hari
3 Cara yang baik utnuk mencebok yaitu dari arah
depan (vagina) ke arah belakang (anus) untuk
mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina
4 Untuk menghindari kelembaban pada vagina,
seharusnya vagina dikeringkan menggunakan
tisu setelah BAB dan BAK
5 Mengganti celana dalam 2-3 kali sehari atau saat
merasa celana dalam lembab adalah contoh
menjaga kebersihan vagina
6 Jika sering mengganti pembalut saat menstru asi
maka tidak akan muda bakteri berkembang biak
yang menyebabkan infeksi
7 Celana daam berbahan nilon membuat keadaan
alat genetalia jadi lembab
8 Jika sering menjaga kebersihan daerah genetalia
akan menyebabkan rasa tidak nyaman
9 Menjaga kebersihan alat genetali adalah hal yang
wajib dilakukansemua perempuan
10 Saat menstruasi seharusnya mengganti pembalt
2-3 kali sehari
No Pernyataan Jawaban
1 2 3 4
1 Tenaga kesehatan memberikan informasi apa itu
keputihan atau fluor albus
2 Tenaga kesehatan menginformasikan apa
dampak dari keputihan sejak usia remaja
3 Tenaga kesehatan bisa menjelaskan dengan
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami
4 Tenaga kesehatan mengajarkan bagaimana cara
mencegah terjadinya keputihan
5 Tenaga kesehatan memberikan penaganan
tentang apa yang saya alamai
6 Tenaga kesehatan melakukan penyuluhan
tentang keputihan pada remaja
7 Tenaga kesehatan mengoreksi kebiasaan yang
sering saya lakukan yang bisa menyebabkan
keputihan
8 Tenaga kesehatan meberikan cara mencebok
yang baik dan benar
9 Tenaga kesehatan memfasilitasi untuk bertemu
dokter sehingga saya bisa berkonsultasi tentang
penyakit saya
10 Tenaga kesehatan memberikan motivasi
sehingga remaja putri lebih peduli dengan
kesehatan dirinya
Descriptives
Descriptive Statistics
Statistics
persepsi personal peran tenaga fluor albus
remaja hygiene kesehatan
Valid 62 62 62 62
N
Missing 0 0 0 0
Mean 26.87 26.00 23.31 23.29
Median 19.50 20.00 19.00 28.00
fluor albus
persepsi remaja
Composite
AVE R Square Cronbachs Alpha
Reliability
fluor albus 0.839385 0.976616 0.865425 0.972498
peran nakes 0.771954 0.971295 0.967124
persepsi
0.859255 0.983881 0.981778
remaja
personal
0.791297 0.974295 0.970660
hygiene
Outer Loadings
Standard Standard
Original Sample
Deviation Error
Sample (O) Mean (M)
(STDEV) (STERR)
peran nakes ->
0.380724 0.373365 0.138929 0.138929
fluor albus
persepsi remaja 0.355850 0.372380 0.142682 0.142682
-> fluor albus
personal
hygiene -> 0.272371 0.261310 0.108989 0.108989
fluor albus
T Statistics (|O/STERR|)
peran nakes -> fluor albus 2.740412
persepsi remaja -> fluor albus 2.494018
personal hygiene -> fluor albus 2.499065
78
PERSEPSI REMAJA
PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 total
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 23
2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 17
2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 18
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 17
3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 17
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 37
2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 18
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38
3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 18
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19
3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38
2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17
2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 17
2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 18
2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 18
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 18
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 18
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 37
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 36
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38
2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 17
2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 17
2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 18
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37
26.87097
PERSONAL HIGYENE
PH1 PH2 PH3 PH4 PH5 PH6 PH7 PH8 PH9 PH10 total
4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 36
4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 35
4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 36
2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 20
2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 18
2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 18
3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 36
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19
3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 18
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 34
2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 17
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 36
2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 18
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 36
3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 18
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19
3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 36
4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 36
4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 36
4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 36
3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 35
2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 18
2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 18
2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 18
2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 18
4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 37
2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 18
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 18
2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 18
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 27
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 18
4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 35
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 37
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 36
3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 29
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 18
2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 18
2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27
3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 36
3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 36
3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 29
3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 36
3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 34
4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 36
26
PERAN TENAGA KESEHATAN
PTK1 PTK2 PTK3 PTK4 PTK5 PTK6 PTK7 PTK8 PTK9 PTK10 total
4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 33
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 32
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 17
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 19
2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 18
2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 17
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 16
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 18
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31
2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 18
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 32
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 32
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 33
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 34
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 18
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19
2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 17
2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 33
2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 18
2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 17
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 18
3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19
2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 18
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18
3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 34
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32
23.30645
FLUOR ALBUS
FA1 FA2 FA3 FA4 FA5 FA6 FA7 FA8 FA9 FA10 total
1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 16
2 3 3 2 1 2 1 1 1 2 18
1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 13
2 2 4 4 3 3 1 2 4 3 28
2 2 4 3 3 4 1 3 4 4 30
2 3 4 4 3 4 1 3 3 3 30
2 3 4 3 3 3 1 3 4 4 30
2 2 4 3 3 4 1 3 4 3 29
2 2 4 4 3 4 2 3 3 3 30
2 2 4 4 3 3 1 3 3 3 28
2 2 3 3 3 4 1 3 3 3 27
2 2 3 3 3 3 1 4 4 3 28
2 2 3 4 3 4 1 3 4 3 29
2 3 4 4 3 3 1 4 4 3 31
3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 31
1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 14
3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 31
3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 31
1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 14
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 12
1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 14
1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 13
1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 13
2 4 4 4 3 3 1 4 3 3 31
2 4 4 3 3 3 1 4 3 3 30
2 4 3 3 3 3 1 4 3 3 29
2 3 3 3 3 4 1 4 4 3 30
1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 13
3 4 3 4 3 3 1 4 3 3 31
3 4 3 4 3 3 1 3 4 3 31
3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 30
3 4 3 4 3 3 1 3 4 3 31
2 3 3 3 3 4 1 3 4 3 29
2 3 3 4 3 4 1 2 4 3 29
3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 29
2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 27
1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 14
3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 30
2 4 3 3 3 3 1 2 4 3 28
1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 13
3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 29
2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 28
2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 14
3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 29
3 3 3 4 3 3 1 3 4 4 31
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 3 3 4 3 3 1 2 3 3 27
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 3 3 3 3 4 1 4 4 3 31
3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 30
1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 14
2 4 3 3 4 3 1 3 3 4 30
2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 31
2 4 3 4 3 3 1 4 3 4 31
1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 12
1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 12
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 12
1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 13
1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 13
1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 12
1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 13
23.29032