Diajukan Untuk Memenuhi salah satu syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Terapan kebidanan pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Disusun Oleh:
AGUSTINA W. SARE
07170100232
Disusun Oleh:
AGUSTINA W. SARE
17070100232
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
AGUSTINA W SARE
17070100232
Mengesahkan,
Pembimbing Penguji
iii
LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN
NPM : 17070100232
Apabila suatu saat saya terbukti melakukan plagiat, maka saya akan
(Agustina W,sare)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. BIODATA
3. Agama : Khatolik
8. Hobi : Membaca
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
v
4. sampai sekarang mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu
C. RIWAYAT KELUARGA
vi
PROGRAM SARJANA TERAPAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
Skripsi, Januari 2019
Agustina W. Sare
07170100232
ABSTRAK
Seorang bidan dituntut untuk menggunakan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan
khususnya dalam memberikan pelayanan pada pasien, sehingga dapat memberikan
dampak yang positif sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan bidan, motivasi bidan dan
persepsi bidan terhadap kinerja bidan dalam penanggulangan gizi buruk di Puskesmas
Welamosa, Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende tahun 2018. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Uji Statistik menggunakan uji chi square. Populasi dan sampel dalam
penelitian berjumlah 40 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan yang memiliki kinerja kurang baik
sebanyak 24 responden (60%), Kepemimpinan yang kurang baik sebanyak 22 responden
(55%), Motivasi yang kurang baik sebanyak 23 responden (57,%) dan persepsi yang
kurang baik sebanyak 26 responden (65%). Hasil bivariat diperoleh ada hubungan
kepemimpinan bidan (P=0.005; OR=9,0), Motivasi bidan (P=0.016; OR=6,60) dan
persepsi bidan (P=0.001; OR=15,4) terhadap kinerja bidan dalam penanggulangan gizi
buruk Di Wilaya kerja Puskesmas Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende Tahun 2018.
Kesimpulan ada hubungan antara kepemimpinan bidan, motivasi bidan dan persepsi
bidan terhadap kinerja bidan dalam penanggulangan gizi buruk.Saran penelitian
diharapkan bidan di Puskesmas Welamosa agar tetap mepertahankan kinerja yang sudah
baik dan memperbaiki serta meningkatkan sumber daya bidan dalam meningkatkan
upaya terhadap penanggulangan gizi buruk yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Welamosa sehingga dapat membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada
anak balita khususnya dalam kasus gizi buruk.
vii
PROGRAM STRATA MIDWIFERY
SCHOOL OF HEALTH SCIENCE OF INDONESIA MAJU SCHOOL OF HEALTH
SCIENCE
Skripsi, Januari 2019
Agustina W. Sare
07170100232
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
petunjuk, arahan serta bantuan dari berbagai pihak, sebagai bentuk rasa terima
kasih kepada :
2. Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Dr. Sobar Darmaja, S.Psi. MPH Sebagai Wakil Ketua I Sekolah Tinggi
4. Astrid Novita, SKM, M.Kes, selaku Wakil ketua II Sekolah Tinggi Ilmu
ix
5. Hidayani, AM. Keb, SKM, MKM, salaku Kepala Depertemen Profesi dan
Indonesia Maju
Indonesia Maju yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun tidak
10. Kedua orang tua bapak Rofinus Benge, mama Noviriana Adolorata dan
adik Nong dan alin yang telah memberikan dukungan, semangat serta
11. Sahabat, anak kos, dan teman-teman yang telah memberikan semangat dan
12. Rekan angkatan 2018 program studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju dan sahabat-sahabat saya yang selalu ada baik
makalah ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis menyadari dalam
penulisan ini masih banyak keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
x
kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 8
1.3 Pertanyaan penelitian ................................................................. 10
1.4 Tujuan penelitian ....................................................................... 10
1.4.1 Tujuan Umum .................................................................. 10
1.4.2 Tujuan Khusus ................................................................. 10
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................... 11
1.5.2 Manfaat Metodelogis ........................................................ 11
1.5.3 Manfaat Praktis ................................................................. 11
1.6 Ruang lingkup penelitian ........................................................... 11
xii
2.1.4 Dimensi Pengukuran Kinerja ............................................. 16
2.1.5 Pengertian Bidan ............................................................... 17
2.1.6 Pelayanan Kebidanan ........................................................ 17
2.1.7 Penaggulangan Gizi Buruk ................................................ 19
2.1.8 Indikator kinerja bidan...................................................... 20
2.1.9 Sintesa................................................................................ 21
2.2 Kepemimpinan ............................................................................. 21
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan ................................................ 21
2.2.2 Prinsip – Prinsip Dasar Kepemimpinan ............................ 22
2.2.3 Teori- Teori Kepemimpinan .............................................. 23
2.2.4 Tipe Kepemimpinan .......................................................... 25
2.2.5 Indikator- Indikator Kepemimpinan .................................. 27
2.2.6 Hubungan Kepemimpinan Dengan Kinerja ..................... 28
2.2.7 Sintesis Kepemimpinan ..................................................... 29
2.3 Konsep Motivasi .......................................................................... 29
2.3.1 Pengertian Motivasi ........................................................... 29
2.3.2 Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ..... 31
2.3.3 Aspek- Aspek Motivasi Kerja ........................................... 32
2.3.4 Dimensi –Dimensi Motivasi Kerja .................................... 34
2.3.5 Teori Motivasi Kerja ......................................................... 35
2.3.6 Proses Motivasi ................................................................. 38
2.3.7 Teknik Motivasi................................................................. 41
2.3.8 Macam –Macam Motivasi ................................................. 42
2.3.9 Ciri Motivasi ...................................................................... 44
2.3.10 Indikator Motivasi ........................................................... 45
2.3.11 Hubungan Motivasi Dengan Kinerja .............................. 48
2.3.12 Sintesa motivasi ............................................................... 48
2.4 Persepsi ........................................................................................ 49
2.4.1 Pengertian Persepsi ............................................................ 49
2.4.2 Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ................. 53
2.4.3 Macam-Macam Persepsi .................................................... 54
xiii
2.4.4 Indikator Presespsi ............................................................. 54
2.4.5 Carah Mengukur Persepsi .................................................. 55
2.4.6 Hubungan Persespsi Dengan Kinerja ................................ 56
2.4.7 Sintesa Persepsi ................................................................. 57
2.5 Landasan Teori Menuju Konsep ................................................. 57
xiv
BAB V AREA PENELITIAN
5.1 Profil Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria ..................... 79
5.1.1 Sejarah Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria ........... 79
5.1.2 Visi, Misi, & Tujuan Puskesmas Welamosa Kecamatan
Wewaria ............................................................................... 79
5.2 Geografi ....................................................................................... 81
5.2.1 Keadaan Umum ................................................................... 81
5.3 Sumber Daya Kesehatan .............................................................. 83
5.3.1 Program Kesehatan Wajib ................................................... 84
5.3.2 Tenaga Medis ...................................................................... 84
xv
BAB VIII PENUTUP
8.1 Kesimpulan ................................................................................. 98
8.2 Saran ........................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel 6.5 Hubungan Antara Kepemipinan Dengan Kinerja Dalam
Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas
Welamosa Kecamatan Wewaria Tahun 2018 ............................. 88
Tabel 6.6 Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Dalam
Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas
Welamosa Kecamatan Wewaria Tahun 2018 ............................. 89
Tabel 6.7 Hubungan Persepsi Dengan Kinerja dalam Penanggulangan
Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa
Kecamatan Wewaria Tahun 2018 ............................................... 90
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya manusia dan secara esensial ditentukan oleh status gizi, yang
bidan ada hal yang memerlukan pertimbangan yang penting sebab kinerja
kelompok.2
tentang timbulnya kasus gizi buruk akhir-akhir ini, dalam hal ini kinerja
1
Jurnal Zeanab Ismail Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Puskesmas
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Sorong Provinsi Papua Barat Tahun 2016. Diakses
Tanggal 30 Agustus 2018.Pukul 09.30 Wib.
2
Robbibs,S,P,2008.Perilaku Manusia: Konsep Kontroversi Dan Aplikasi. Jakarta P./T
Prenhallind0.
3
Brotowasisto, Pelayanan Kesehatan Di Indonesia, Keadilan Yang Didambakan, Simposium
1
2
pertama yakni faktor langsung yang berhubungan dengan asupan gizi atau
konsumsi makanan terhadap zat gizi tertentu dan penyakit infeksi. Faktor
yang kedua adalah faktor tidak pengetahuan ibu tentang makanan bergizi,
Menurut WHO pada tahun 2010 lebih dari 50% kematian bayi dan
anak terkait dengan gizi kuranng dan gizi buruk. Gizi buruk juga
misalnya TBC. Diperkirakan lebih dari 56% anak gizi buruk dengan TBC
4
Jurnal Sukri Palutturi Determinant Of Midwives Performance At Public Health Centre At 2006
Diakses Tanggal 9 September 2018.Pukul 08.30 Wib.
5
Depkes RI, 2016 modul belajar .
6
WHO, 2013. Roadmap For Chilhood Report 2014 In Jenewa. World Health Organization.
3
berkembang berkait dengan gizi buruk. Tercatat sekitar 50% balita asi,
mempunyai status gizi buruk dan 14,4% balita mempunyai status gizi
gizi buruk pada balita dari hasil pengukuran status gizi PSG tahun 2016
dengan indek BB/U pada balita 0-59 bulan mendapatkan presentasi gizi
buruk sebesar 3,4%. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil PSG
2015, yaitu gizi buruk sebesar 3,9% dan profinsi dengan gizi buruk tertingi
2016, gizi buruk pada balita terdapat sebanyak 3.072 orang dan mendapat
7
Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI
8
Http://Www.Kesmas.Kemkes.Go.Id/2016.Hasil Pemantauan Status Gizi ( PGS) Dan
Penjelasanya Tahun 2016.
9
Dinkes Kesehatan Ntt. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Timur: Dinkes Profinsi Nusa Tenggara
Timur2016
10
Profinsi Nusa Tenggara Timur 2016
4
faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi yang termasuk dlm
motivasi, kepemimpinan.
seorang pemimpin.
11
Wibowo. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen.Jakarta,Rajawali Pres.
12
Jurnal Jumhur Salam Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan Di
Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo Tahun 2013. Diakses Tanggal 30 Juli 2018.Pukul 08.30
Wib
5
melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak
Motivasi bidan yang menjadi salah satu faktor dalam kinerja bidan,
dengan kinerja. Berdasarkan hasil uji statistika dengan uji Square pada α
motivasi dengan kinerja. Hal ini sejalan dengan teori Gibson (1996) serta
13
Sarwono. Sarlito Wirawan. Paikologi Lingkungan.Pt.Gramedia Grasindo. Jakarta.2005
14
Mahesa, Daewar, Mahesa, 2010. Analisa Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhad Ap
Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai Variable Moderating Undip.
15
Sudikno, 2007, Analisis Kinerja Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Dalam Penanggulangan
Balita Gizi Buruk Di Kabupaten Kebumen
6
sejalan dengan penelitian ini yaitu Dina yang menyatakan ada hubungan
Selain itu faktor kepemimpinan dan motivasi dan ada juga faktor
bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala yang
welamosa masih belum cukup baik dilihat dari stimulus yang diterima oleh
dari atasan kepada bidan dalam langka penanggulangan gizi buruk bawah
gizi terpadu atau sistem rujukan dimulai dari posyandu hingga Puskesmas
16
Jurnal Dwi Sri Sumsrdilah Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Hasil Pelaksanaan
Survellan Gizi Dipuskesmas Se Kota Bandar Lampung Tahun 2014. Di Akses Tanggal 4-8 -
2018 Pukul 12.00 Wib
17
Sugihartono,Dkk. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Uny Pres; 2007.
7
dan rumah sakit terdekat serta intervensi langsung kepada sasaran melalui
buruk pada tahun 2016 di temukan 3 kasus gizi buruk dari jumlah sasaran
balita 1,545 dan didapatkan 0,19% dengan batas toleransinya 0,5% . Pada
tahun 2017 terdapat 3 kasus masi yang sama dari tahun 2016 dengan
jumlah sasaran balitanya ada 1,547 orang dengan 0,19% dengan batas
bidan yang kinerja bidan sangat buruk dan terdapat 4 orang bidan yang
seorang bidan belum cukup maksimal, selain itu juga ada faktor-faktor
tersebut belum cukup memadai, dan pengabdian dan teladan seor ang
melaksanakan tugas, seorang bidan baik dalam diri sendiri maupun di luar
diri sendiri. Selain itu banyak alasan yang mendukung kenapa motivasi
18
Almatsier Sunita,Prinsip Dasar Ilmu Gizi ,Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama;20013.
8
mungkin tidak tergaji sekitar 90% yaitu dari tenaga honor, ekonomi yang
itu sendri yang semakin rendah. Ditambah lagi dari persepsi seorang bidan
stimulus yang mereka terima dari atasan atau pemimpin belum cukup baik
kinerja bidan sangat buruk dan terdapat 4 orang bidan yang kinerjanya
kesehatan lain untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab seorang bidan
9
belum cukup maksimal, selain itu juga ada faktor-faktor yang mendukung
memadai, dan pengabdian dan teladan seor ang pemimpin masi di bilang
yang rendah dalam melaksanakan tugas, seorang bidan baik dalam diri
sendiri maupun di luar diri sendiri. Selain itu banyak alasan yang
masih banyak bidan honor yang mungkin tidak tergaji sekitar 90% yaitu
langsung berdampak pada motivasi bidan itu sendri yang semakin rendah.
Ditambah lagi dari persepsi seorang bidan yang didapatkan dari hasil
dari atasan atau pemimpin belum cukup baik dan motivasi-motivasi yang
tahun 2018.
juni ada peningkatan 18 kasus dari jumblah sasaran 1,627 balita di wilaya
12
menggunakan data primer dan skunder dengan alat ukur kuesioner dan
SPSS 18 .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh
diberikan kepadanya.20
dengan tugas dan fungsinya. kinerja seorang karyawan dapat diukur dari
hasil kerja, hasil tugas atau hasil kegiatan dalam kurun waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan.21
19
Mangkunegara.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusaha. Bandung.Pt.Remaja
Rosdakarya
20
Mangkunegara. Lop.Cit
21
Notoatmodjo,Soekidjo.2009.Pengembangan Sumber Daya Manusi.Jakarta.Rineka Cipta.
13
14
bersangkutan.22
bidan ada hal yang memerlukan pertimbangan yang penting sebab kinerja
kelompok.23
22
Iiyas, Y. 2005. Kinerja, Jakarta:Pusat Kajian Ekonoi Kesehatan FKM Ul.
23
Robbins, S,P. 2008. Loc.cit
24
Gibson J.L. Et Al. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta: PT Gelora Aksara Pramata
2000
15
1. Kualitas
Adalah derajat atau tingkat dimana proses atau hasil yang membwa suatu
kerja.
2. Kuantitatif
Adalah jumlah produksi atau output yang dihasilkan bisa dalam bentuk
suatu uang, unit barang atau aktivitas yang terselesaikan sesuai dengan
3. Ketepatan Waktu
25
Ahmariyah, Kinerja Bidan Dalam Penanggulangan Neonatus Di Puskesmas: Pena Sabila 2013.
17
kebidanan.
diberikan.
b) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah
26
Helen Varney 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC
27
Budiro, B 2008. Pengantar Administrasi Kesehatan Masyrakat, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang.
18
2. Kolaborasi
dari:
kolaborasi.
kolaborasi.
19
antara lain: 28
rumah tangga.
c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari
sakit.
masyrakat
28
Almatsier Sunita,Prinsip Dasar Ilmu Gizi ,Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama;20013
20
( MPT), distribusi kapsul vitamin A dosisi tinggi, tablet dan sirop besi
i. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, lodium dan zat besi
logistik dan kontinum masukan ( input ) dan pada akirnya mengarah pada
keluaran (outomes). 29
c. Indikator output ( evaluasi ) hasil dari suatu kegiatan yang dapat diukur
perilaku yang dihasilkan oleh tidakan yang dilakukan. Indikator ini disebut
indicator effect.
29
Depkes RI. 2010. Modul belajar pelatian keterampilan manajerial sistem pengembangan dan
manajemen kinerja klinis.Jakarta
21
2.1.9 Sintesa
2.2 Kepemimpinan
banyak agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
tentu 31
30
Durin
31
Hadari Nawawi Dan M Martini Hadari ( 2009). Kepemimpinan Yang Efektif. Yogyakarta:
Gadjahmada Prees
22
Tidak hanya melalui pendidkan formal tetapi juga di luar sekolah untuk
dapat belajar apa yang di belum tentu dia dapat di pendidikan formal
32
Mifatah Thoha 2010. Kepemimpinan Dan Manajemen, Devisi Buku Perguruan Tinggi, P. Raja
Grafindo Persada, Kakarta.
33
Syamsul Arifin. 2012, Ilmu Dan Sen ni Kepemimpinan. Jakarta Mitra Wacana Media.
34
Covey. Stephen R, 1997, Kepemimpinan Yang Berperinsip. Jakarta: Binarupa Aksara
23
1. Teori Genetik
2. Teori Sosial
Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang sama dan mempunya
bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. Setiap orang
3. Teori Ekologik
Teori ini mengatakan seorang yang menjadi pemimpin yang baik suda dari
bakat yang ada sejak dilahirkan kemudian bakat tersebut diasa dan di
35
Kretiner, Robert Dan Kinicki, Angelo. Perilaku Organisasi, Buku 1 Dan 2, Jakarta: Selemba
Empat 2007.
24
4. Teori sifat
Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik
misalnya bersifat adil, suka melindungi, penuh rasa percaya diri, penuh
5. Teori Perilaku
6. Teori Situasional
a. Tipe otoritas
b. Tipe Parentalis
keputusan
inisiatif.
36
Lopcit Amirullah2015.
26
c. Tipe Karismatik
mempunya daya tarik sendri untu orang lain bahakan tipe ini mampu
e. Tipe Militeris
perintah.
f. Tipe Demokratis
37
Amirullah, SE., MM. Kepemimpinan Dan Kerja Sama Tim. 2015. Hak Cipta Wacana Media.
28
sehingga apa yang sedang dilakukan dapat diarahkan kejalan yang benar
meningkatkan kinerja pada waktu saat ini dan waktu yang akan datang.
Oleh sebab itu, perilaku ini diwujutkan dengan berbagi bentuk salah
karier.
38
Sedarmayanti. Astuti.2013.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.
29
baik kinerjanya dalam pelayanan ANC Terpadu 4.364 kali lebih baik
mempengaruhi pegawai atau bidan agar mau bekerja sama untuk mencapai
memberi dukungan.
39
Jurnal Elisa Christiana judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tenaga kesehatan
dalam pelayanan antenatal care terpadu. 2016.
30
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala hal daya upaya untuk mencapai kepuasan.
tindakan akibat kekurangan secara fisik dan pisikis atau dengan kata lain
kerja. 42
melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak
40
Fred Luntas, Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, Penerbitandi,. Yogyakarta, 2006. Hal. 2011
41
Gibson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kempat, Erlanga, Jakarta, hal. 217
42
Mohammad As‟ Ad, S‟ad, M. 2004. Pisikologi Indrustri, Seri Umum. Sumber Daya Manusia.
Edisi 4, Liberty, Yogyakarta, hal.112
43
Mahaesa, Daewar, Mahasa. 2010. Analisa Pengaruh Motivasi Keputusan Kerjaterhadap Kinerja
Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating. UNDIP
44
Winardi P. Hasibuan, 2008. Motivasi, Pemotivasi Dalam Manajemen Ed.I Jakarta: Rajawali
Press, Hal94
31
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan integritas dengan
yaitu: 47
1. Teknis organisasi
pengaruh yang sangt besar kepada semangat dan kepuasan kerja karyawan.
2. Stuktur sosial
Struktur sosil suatu kelompok membawa pengaruh yang tidak kecil artinya
bagi diri pribadi para anggota. Mereka lebih senang bekerja dalam suatu
45
Melayu P. Hasibuan loc.cit
46
Sondang P. Siagian, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : P.T.Bumi Aksara,
hal.114
47
Sunarto, 2010. Manajemen Suber Daya MAnusia, Yogyakarta, AMUS, Hal, 98
32
berikut:
1. Kebutuhan-kebutuhan pribadi
bersangkutan.
direallisasikan.
48
Gomes F. Cardoso. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi, hal.1124
33
1. Aspek individual
pekerjaannya.
pekerjaannya.
2. Aspek–aspek organisasi
karyawan.
c) Rekan kerja (co workers), yaitu adanya hubungan kerja dengan sesama
rekan kerja yang baik akan semakin memotivasi karyawan dalam bekerja
pada organisasi.
34
diharapkan.
f) Pekerjaan itu sendiri ( job it self), yaitu maotivasi karyawan untuk bekerja
berikut: 49
1. Motivasi internal
2. Motivasi eksternal
49
Hamzah B. Uno, 2007, Teori Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta, Hal 112
35
atasan.
secara hierarki.
50
Mangkunegara A. P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Rosdakarya.
36
menyatakan ada tiga hal yang penting yang harus diperhatikan dalam
semuanya itu.
ditemukan A.H. Maslow ERG theory ini oleh para ahli dianggap lebih
relationship)
potimal.
berperilaku.
tersebut dapat mempunyai tujuan yang sama atau dengan tujuan yang
ingin punya baju yang lebih baik atau baru. Contohnya lain seorang yang
ingin promosi ke taraf yang lebih tingi. Jadi proses motivasi ini akan
berjalan terus menerus untuk segala macam kebutuhan, dengan kata lain
51
Stepen P Robin, 2009. Perilaku Organisasi, Penerbit Indeks, Jakarta, hal 199
40
motivasi tersebut separti yang dilukiskan dalam gambar berikut ini. Setiap
yang dialami individu pada saat tertentu baik bersifa biologis (misalnya
sudah pasti akan timbul kebutuhan lagi yang perluh untuk dipenuhi.
( gambar) namaun jika setiap kali timbul kebutuhan baru, maka hal ini
ini bakan menuntut paling kuat untuk dipenuhi. Setelah kebutuhan fisilogis
Kebutuhan Perilaku
Pengurangan pencarian
tegangan dipusatkan
sebagai berikut;52
52
Syamsul Arifin. 2012, Ilmu Dan Seni Kepemimpinan. Jakarta Mitra Wacana Media
42
V= Value, artinya nilai yang diharapkan dan diakui dalam kinerja yang
baik
1) Motivasi intrisik
biasanya tidak perluh rangsangan dari luar karena dalam diri seseorang
2) Motivasi enstrinsik
dorongan dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau
53
Purwanto, 2009. Dasar-Dasar Motivasi, Penerbit Pionir, Bandung hal 27
54
Hamza B,Uno 2011. Teori Motivasi Dan Penggkuranya, Bumi Aksara, Jakarta, hal 41
43
kerjanya.
atasan.
1) Motivasi bawaan
sejak lahir, jadi motif itu ada tanpa dipelajari, sebagai contoh mislnya:
physiological drive).
55
Sardiman, 2013, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT, Raja Garvindo Persada,
Jakartahal, 66
44
affiliatiive need).
Menutut Ferud motivasi pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut57 :
5. Senang mencari tahu akan hal yang belum diketahui dan belum mengerti
56
Sugiyono, 2009. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Penerbit
Alfabeta, Bandung, hal,57
57
Sigmund Freoud, 2013. Kajian psikologi, Jurnal Atavisme, Vol. Edisi 13, Balai Bahasa Prov
Jawa timur
45
1. Pendapatan ( salary)
selain itu pendapatan menjadi daya pendorong untuk seseorang agar dapat
2. Supervisi
nyata sesuai standar kerja dan perlengkapan yang sangat pembekalan yang
58
Serdamayanti. 2013. Manajemen sumber daya manusia. Bandung: PT Refika Aditama.
46
keutuhan atau totalitas sistem merupakan faktor yang sangat pening untuk
tetapkan.
di ambil dari suatu organisasi itu sendri bukan hanya merupakan suatu
4. Hubungan kerja
didukung oleh suasana kerja atau hubungan kerja yang harmonis, baik
5. Kondisi kerja
baik.
pekerjan itu sendiri atau lingkungan psikologi/ fisik dimana orang tersebut
9. Keberhasilan ( achievement )
semangat kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif dan integrasi
dengan segala hal daya upaya untuk mencapai tujuan. Penelitian ini
hasil bawah nilai hitung > tabel atau nilai signifikan P Vaule= 0,01 (
Puskesmas Sukoharjo.59
Dorongan yang ada dalam diri bidan itu yang timbul dari dalam
59
Jurnal Dewi Novi Asfitri, Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Bidan Dalam Pelaksanaan
Program Persiapan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi. Tahun 2016
49
2.4 Persepsi
Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang postif
yang integrated dalam diri individu bawah stimulus persepsi dapat datang
diri dalam diri dan luar diri individu yang bersangkutan. Bila yang
merupakan aktivitas yang terintegritas, maka seluruh apa yang ada dalam
63
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI; 2014
51
persepsi seorang.
a. Perilaku persepsi
b. Target persepsi
c. Situasi
64
Ibid
52
Meskipun didapatkan pada suatu situasi dan kondisi yang sama. Hal ini
dipandang dari suatu gagasan bawah kita semua menerima suatu obyek
perasaan.
pelayanan dimulai dari kebutuhan pelanggan. Hal ini berarti citra kualitas
yang baik bukan di tentukan pihak penyedia jasa ataupun penjual produk
dipengaruhi oleh. 65
65
Wijono, J Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press; 2000
53
istirahat.
2. Interst, hal-hal yang menarik lebih di perhatikan dari pada yang tidak
menarik.
interpersonal adalah:
66
Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi. Bandung: P.T, Remaja Rosdayakarya: 2005
54
berasal dari dalam individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
dirinya sendri.
1. Faktor lingkungan
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Sosial budaya
d. Fisik
e. Pendapatan
2. Faktor perilaku
a. Pengobatan
b. Rehabilitas
c. Pencegahan
68 Wawan A, Dewi M Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta Nuha Medika 2011.
56
4. Faktor keturunan
a. Jumlah
b. Distribusi
c. Pertumbuhan
d. Faktor genetik69
1. Persepsi positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuisioner
> T mean.
2. Persepsi negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuisioner
<T mean.70
kota Biltung.
induvidu tersebut.
atau terbentuk dari 3 faktor yaitu faktor individu, faktor psikologis dan
dalam individu
mencapai kepuasan.
jadikan sebagai variabel dalam peneliti ini tujuan adalah peneliti ingin
Faktor individu
Kemampuan
Skill
Latar belakang
Demografis
Kinerja
Faktor psikologis Faktor organisasi
Persepsi Sumber daya
Sikap Kepemimpinan
Keperibadian kompensasi
Belajar sturktur desain
Motivasi supervisi
59
60
Motivasi Bidan
Kinerja Bidan Dalam
Penanggulangan Gizi
Buruk di Wilaya kerja
Kepemimpinan Bidan Puskesmas Welamosa
Tahun 2018
Presepsi Bidan
X1
X2
X3
Keterangan
X1 : Motivasi Bidan (Variabel Independen)
Defenisi opersional adalah unsur –unsur yang menjelaskan bagimana cara peneliti menentukan variabel, sehingga
defenisi operasional merupakan suatu informasi yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
No Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Alat Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Kinerja Hasil yang dicapai oleh Hasil yang dicapai oleh Kuesioner Kuisoner Kurang baik Ordinal
bidan seorang bidan menurut seorang bidan Di Wilaya tersedia jika Mean ≤
dalam ukuran untuk pekerjaan kerja Puskesmas pernyataan 37,15
penanggula dalam penanggulangan gizi Welamosa menurut dengan pilihan
.Baik jika
ngan gizi buruk ukuran yang berlaku jawaban
Mean >
buruk pekerjaan dalam
1. sangat tidak 37,15
penanggulangan gizi
setuju
buruk. Indikator yaitu
2. Tidak setuju
1. input,
3. Rgu-ragu
2. proses
4. Setuju
3. output.
5Sangat setuju
62
1. Pengawasan, 4. Setuju
2. Pengembangan, 5Sangat setuju
3. Memberi dukungan
63
3 Motivasi Dorongan yang ada dalam Dorongan yang dalam Kuesioner Kuisoner Kurang baik Ordinal
diri bidan itu yang timbul diri bidan itu yang timbul tersedia jika Mean ≤
dari dalam diri yang dari dalam diri yang pernyataan 34,1
menggerakan aktivitas atau menggerakan aktivitas dengan pilihan
Baik jika
pekerja dalam menjalankan atau pekerja dalam jawaban
Mean > 34,1
tugas dan tanggung menjalankan tugas
1. sangat tidak
jawabnya untuk melayani beranggung jawabnya
setuju
masyarakat dalam untuk melayani
penanggulangan gizi buruk. masyarakat dalam 2. Tidak setuju
penanggulangan gizi
buruk Di wilaya kerja 3. Rgu-ragu
Puskesmas Welamosa 4. Setuju
tahun 2018 Dengan
indikator 5Sangat setuju
1.penghargaan
2. Hubungan Kerja
3. pendapatan/ insentif
4 Persepsi Proses pengorganisasian, Proses pengorganisasian, Kuesioner Kuisoner Kurang baik Ordinal
penginterpestasikan penginterpestasikan tersedia jika Mean ≤
terhadap rangsangan yang terhadap rangsangan yang pernyataan 33,85
didapatkan individu untuk didapatkan individu dengan pilihan Baik jika
mempersepsikan sesuatu hal untuk mempersepsikan jawaban Mean >
yang postif maupun negatif, sesuatu hal yang postif 33,85
1. sangat tidak
sehingga mempengaruhi maupun negatif, sehingga
64
Ada hubungan antara kepemimpinan bidan, motivasi bidan , dan persepsi bidan terhadap kinerja bidan dalam
penanggulangan gizi buruk di wilaya daerah puskesmas welamosa kecamatan Wewaria Kabupaten Ende Provinsi Nusa
METODE PENELITIAN
pengukuran71.
waktu singkat, hemat tenaga, dan dapat mengali data yang berhubungan
71
Setiawan, Abdan Saryono .2010. Metodelogi Penelitian Kebidanan. Nuha M edika: jakarta
72
Notoatmodjo, Soekidjo.2010 Metode Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta: Jakarta
65
66
2018.
4.4.2.1 Populasi
populasi adalah keseluruahan objek atau objek yang berbeda pada suatu
penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang
4.4.2.2 Sampel
b. Syarat Sampel
73
Sudaryono.2014.Aplikasi Statiskia untuk penelitian. Lentera Ilmu Cendekia: Jakarta
74
Sutanto & Sabri.2010.Statistika Kesehatan.Rajawali Pers : jakarta
75
Nanang Martono.2010.metode penelitian kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder.
Jakarta: Rjagrafindo Persada
76
Sugiono.2015. Metode Penelitian pendidikan. Alfabeta: Bandung
68
c. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
kriteria atau ciri-ciri yang dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
d. Kriteria Eksklusi
penelitian, kriteria ini dalam penelitian ini adalah bidan yang yang
Ende 2018.
77
Soekidjo.Notoatmodjo.2010.metodepenelitian kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta
69
yang meliputi:
menghormati haknya.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
peneliti.
70
1. Validitas
menggunakan :
Df = n – 2 df = 20
Tabel 4.1
Uji Validitas Variabel Kinerja bidan
dalam penanggulangan gizi buruk
Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
KB1 0,538 0,444 Valid
KB2 0,598 0,444 Valid
KB3 0,619 0,444 Valid
KB4 0,520 0,444 Valid
KB5 0,763 0,444 Valid
KB6 0,671 0,444 Valid
KB7 0,643 0,444 Valid
KB8 0,659 0,444 Valid
KB9 0,474 0,444 Valid
KB10 0,485 0,444 Valid
KB11 0,521 0,444 Valid
KB12 0,649 0,444 Valid
Tabel 4.2
Vailditas Variabel Kepemimpinan bidan
dalam penanggulangan gizi buruk
Pertanyaan rhitung rtabel Ket
KP1 0,451 0,444 Valid
PK2 0,725 0,444 Valid
KP3 0,747 0,444 Valid
KP4 0,530 0,444 Valid
KP5 0,582 0,444 Valid
KP6 0,633 0,444 Valid
KP7 0,564 0,444 Valid
KP8 0,704 0,444 Valid
KP9 0,728 0,444 Valid
KP10 0,580 0,444 Valid
KP11 0,522 0,444 Valid
KP12 0,604 0,444 Valid
Sumber: soffware komputerisasi yaitu SPSS 18 .
Tabel 4.3
Uji Validitas Variabel Motivasi Bidan
dalam penanggulangan gizi buruk
Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel Prersepsi Bidan
dalam penangulangan gizi buruk
Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
P1 0,557 0,444 Valid
P2 0,474 0,444 Valid
P3 0,724 0,444 Valid
P4 0,767 0,444 Valid
P5 0,670 0,444 Valid
P6 0,735 0,444 Valid
P7 0,599 0,444 Valid
P8 0,602 0,444 Valid
P9 0,724 0,444 Valid
P10 0,457 0,444 Valid
P11 0,635 0,444 Valid
P12 0,600 0,444 Valid
Sumber: soffware komputerisasi yaitu SPSS 18 .
2. Realibilitas
terhadap gejala yang sama dan dengan alat pengukur yang sama.
kesimpulan.
Data yang telah diolah baik secara manual maupun dengan bantuan
analisis data kita harus memperoleh makna atau arti dari hasil
sempit dan sisi yang luas. Intrepretasi data dari sisi yang sempit hanya
sebatas pada masalah penelitian yang akan dijawab melalui data yang
digunakan nilai mean atau rata-rata, median, dan standar deviasi. Pada
beberapa tahap:
b. Analisis dari uji statistik (chi square test, Z test, t test, dan
tidak bermakna. Dari hasil uji statistik ini dapat terjadi, misalnya
yang diuji.
77
1. Naratif (Tekstular)
tersebut78.
2. Tabular (Tabel)
bagian, yaitu tabel umum yang berisi seluruh data atau variabel
78
Ibid
78
3. Gambar/ Grafik
data secara visual. Penyajian data ini juga biasa digunakan untuk
AREA PENELITIAN
hidup sehat secara optimal, bermutu, merata, dan terjangkau oleh semua
5.1.2.1 Visi
5.1.2.2 Misi
79
80
5.2 Geografi
Kecamatan yang ada di Kabupaten Ende dengan Luas Wilayah 164,4 Km2
dengan tingkat kemiringan tanah di atas 40ᴼ sebesar 68%. Dari data curah
hujan diperoleh bahwa jumlah hari hujan dan banyaknya hujan relatif
sedikit dan bervariasi. Curah hujan terbesar pada bulan November sampai
April. Suhu Rata-rata 33,5ᴼ pada siang hari dan 23ᴼ pada malam hari,
yang terdiri dari Rawat Jalan, Rawat Inap, Ruang Persalinan (VK), Ruang
UGD, Rumah Dokter dan Rumah Paramedis dengan luas ruangan masing-
Tabel 5.1
Pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin dan Golongan Umur Di
Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria
Dari tabel 5.1 diatas terlihat bahwa jumlah penduduk yang paling
banyak yaitu pada kelompok Umur 15-44 tahun sebanyak 8307 Jiwa dan
terendah pada kelompok Umur 0-4 tahun sebanyak 1240 Jiwa.
Tabel 5.2
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa Masing-masing
Desa Tahun 2018
No Desa Luas Wilayah (Km2)
1 Welamosa 16,53
2 Nuangenda 9,46
3 Mautenda 22,76
4 Mautenda Barat 8,35
5 Wewaria 10,98
6 Tanai 16,53
7 Detubela 13,68
8 Fataatu 4,80
9 Fataatu Timur 2,70
10 Mukusaki 2,14
11 Ekoae 5,32
12 Aemuri 3,27
13 Ratewati 3,38
14 Mbotulaka 12,02
15 Numba 9,98
16 Kelitembu 2,13
17 Aelipo 5,90
18 Ratewati Se.latan 3,65
19 Waka 2,85
20 Wolooja. 4,04
21 Ekolea. 1,30
22 Aendok.o 2,58
Total 164,4
Mautenda (22,76 Km²) dan Luas Wilayah yang paling kecil adalah Desa
1. Promosi Kesehatan
3. Gizi
5. Kesehatan Lingkungan
6. Pengobatan
b) Bidan : 40 orang
c) Perawat : 17 orang
g) Promkes : 4 orang
h) Laboratorium : 4 orang
k) Pekarya : 1 orang
l) Sopir : 1 orang
Tabel 5.3
Luas Bangunan Perawatan di Puskesmas Welamosa Tahun 2018
HASIL PENELITIAN
responden sebanyak 40 orang, data disajikan dalam bentuk tabel dan teks.
Tabel 6.1
Distribusi Kinerja Bidan Dalam Penanggulangan Gizi Buruk Di
Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria
Tahun 2018
Tabel 6.2
Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Dalam penanggulangan gizi
buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria
Tahun 2018
86
87
penanggulangan gizi buruk pada balita dari 40 responden menunjukan bahwa ada
Tabel 6.3
Distribusi Frekuensi Motivasi dalam penanggulangan Gizi buruk Di
Wilayah Kerja Puskesma Welamosa Kecamatan Wewaria
Tahun 2018
Tabel 6.4
Distribusi Frekuensi Persepsi Dalam penanggulangan Gizi buruk Di
Wilayah Kerja puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria
Tahun 2018
(33,3) dari 18 ( 100%) bidan yang ber kepemimpinan baik dengan kinerja
kurang baik .
Hasil uji statistik di peroleh nilai P =0,005 dalam hal ini P < 0,05
Hasil analisa diperoleh nilai OR= 9,000 hal ini berart bidan yang
89
Tabel 6.6
Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Dalam Penanggulangan
Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa Kecamatan
Wewaria Tahun 2018
Kinerja Total
Motiva Kurang P OR
No. Baik
si baik N % value
N % N %
Kurang
1. 18 78,3 5 21,7 23 100 6,600
baik
2. Baik 6 35,3 11 64,7 17 100 0.016 (1,621-
26,871)
Total 24 60 16 40 40 100
Sumber: soffware komputerisasi yaitu SPSS 18.
Hasil uji ststistik di peroleh nilai P =0,016 dalam hal ini P < 0,05
diperoleh nila OR= 6,600 hal ini berarti motivasi yang kurang baik
Tabel 6.7
Hubungan Persepsi Dengan Kinerja dalam Penanggulangan Gizi
Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria
Tahun 2018
Kinerja Total
Kurang P
No. Persepsi Baik OR
Baik N % value
N % N %
Kurang
1. 18 78,3 5 21,7 23 100
Baik 15,400
0,001
2. Baik 6 35,3 11 64,7 17 100 (3,089-
Hasil uji ststistik di peroleh nilai P = 0,001 dalam hal ini < 0,05
PEMBAHASAN
mendatang.
yang sama. Keterbatasan cross sectional adalah tidak cukup kuat untuk
biaya penulis.
91
92
baik.
Sudikno dkk (2013) bahwa dari 33 tenaga pelaksana gizi puskesmas yang
seseorang) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai
79
Jurnal Sudikno dkk Analisa Analisis Kinerja Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Dalam
Penanggulangan Balita Gizi Buruk Di Kabupaten Kebumen 2013.
80
Mangkunegara.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusaha. Bandung.Pt.Remaja
Rosdakarya
93
meningkat ini dilihat dari segi pengetahuan yang dimiliki oleh bidan yang
Hasil uji statistik di peroleh nilai P =0,005 dalam hal ini P < 0,05
Hasil analisa diperoleh nilai OR= 9,000 hal ini berarti bidan yang
didapatkan hasil nilai ρ = 0,013 sehingga ρ< 0,05 maka Ho pada penelitian
dan kinerjanya berada dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 13 orang
(61,9%)81
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Mifatah Thoha (2010) yang
81
Jurnal Hermiyanty Hubungan Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Dengan Kinerja Pegawai
Di Puskesmas Mabelopura Kecamatan Palu Selatan Kota Palu. 2017.
94
baik dalam menanggulangi gizi buruk maka kinerja bidan baik sehingga
Hasil uji ststistik di peroleh nilai P =0,016 dalam hal ini P < 0,05
diperoleh nila OR= 6,600 hal ini berarti motivasi yang kurang baik
dilihat bahwa dari 20 orang petugas dengan motivasi kurang baik ternyata
82
Mifatah Thoha 2010. Kepemimpinan Dan Manajemen, Devisi Buku Perguruan Tinggi, P. Raja
Grafindo Persada, Kakarta.
95
motivasi baik ternyata yang memili ki kinerja kurang baik hanya 40%.
mempengaruhi sistem kinerja yang ada pada organisasi yang lebih baik
lagi.84
motivasi bidan dikarenakan masih banyak bidan yang bekrja sebagai bidan
honor yang mungkin gajinya cukup dan ekonomi yang belum mendukung
bermotivasi baik dalam penangguan gizi buruk maka kinerja bidan baik
83
Jurnal Dewi Sri Sumardilah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hasil Pelaksanaan
Surveilan Gizi Di Puskesmas Se Kota Bandar Lampung.2014
84
Sondang P. Siagian, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : P.T.Bumi Aksara,
hal.114
96
2018.
Hasil uji ststistik di peroleh nilai P = 0,001 dalam hal ini < 0,05
ρ = 0,032 sehingga ρ< 0,05 maka Ho pada penelitian ini ditolak, artinya
tidak benar.85
85
Schacter, Daniel. Psychology. Worth Publishers. 2012.
97
akan berefek pada kinerja bidan dalam menanggulangi gizi buruk yang
8.1 Kesimpulan
bahwa:
nilai OR= 9,000 hal ini berart bidan yang berkepemimpinan kurang baik
gizi buruk, di peroleh nilai P Value =0,016 dan diperoleh nilai OR= 6,600
hal ini berarti motivasi yang kurang baik berkinerja kurang baik memili
98
99
baik.
gizi buruk, di peroleh nilai P Value = 0,001 dan diperoleh nilai OR=
15,400 hal ini berarti bidan berpersepsi kurang baik berkinerja kurang
8.2 Saran
3. Bagi Peneliti
Kinerja bidan
Input
1. Bidan selalu mensosialisasikan kepada ibu balita yang
mengalami gizi buruk sebelum penanggulangan gizi
buruk
2. Bidan sudah memberikan informasi dengan lengkap dan
jelas tentang penanggulangan gizi buruk
3. Bidan sudah memberikan konseling tentang
penanggulangan gizi buruk kepada ibu balita
4. Bidan memberikan asuhan penanggulangan gizi buruk
sesuai SOP yang berlaku
Proses
5. Bidan sudah memberikan penanggulangan dengan baik
kepada ibu balita yang mengalami gizi buruk
6. Bidan mengontrol setelah memberikan asuhan
penanggulangan gizi buruk
7. Bidan Pada saat penangulangan gizi buruk sudah
meberikan asuhan dengan baik
8. Pada saat penanggulangi gizi buruk bidan selalu
memeriksa hasil kerjaanya sebelum diserakan kepada
pemimpin
Output
Reliability
Notes
N %
Total 20 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,921 12
Item Statistics
M1 2,95 ,686 20
M2 3,00 ,459 20
M3 2,85 ,671 20
M4 3,05 ,605 20
M5 2,70 ,865 20
M6 2,80 ,768 20
M7 3,05 ,759 20
M8 2,85 ,813 20
M9 2,70 ,865 20
M10 2,80 ,894 20
M11 2,95 ,686 20
M12 3,20 ,768 20
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Reliability
Notes
N %
Total 20 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,894 12
Item Statistics
Scale Statistics
Reliability
Notes
N %
Total 20 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,885 12
Item Statistics
Scale Statistics
Reliability
Notes
N %
Total 20 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,904 12
Item Statistics
p1 3,10 ,718 20
p2 3,45 ,605 20
p3 3,35 ,671 20
p4 2,95 ,759 20
p5 2,95 ,686 20
p6 3,00 ,725 20
p7 3,20 ,616 20
p8 2,90 ,718 20
p9 3,35 ,671 20
p10 3,05 ,605 20
p11 2,95 ,759 20
p12 3,00 ,725 20
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Frequencies
Notes
[DataSet0]
Statistics
N Valid 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0
Mean ,40 ,45 ,43 ,35
Std. Deviation ,496 ,504 ,501 ,483
Frequency Table
kinerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kepemimpinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
persepsi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Notes
Dimensions Requested 2
Cases
kepemimpinan * kinerja
Crosstab
kinerja
baik Count 6 12 18
Total Count 24 16 40
a
Pearson Chi-Square 9,697 1 ,002
b
Continuity Correction 7,782 1 ,005
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,20.
Risk Estimate
N of Valid Cases 40
motivasi * kinerja
Crosstab
Kinerja
baik Count 6 11 17
Total Count 24 16 40
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 7,519 1 ,006
b
Continuity Correction 5,835 1 ,016
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,80.
N of Valid Cases 40
persepsi * kinerja
Crosstab
kinerja
baik Count 3 11 14
Total Count 24 16 40
a
Pearson Chi-Square 13,352 1 ,000
b
Continuity Correction 10,994 1 ,001
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,60.
Risk Estimate
N of Valid Cases 40