OLEH:
Dosen Pengampu :
Hidayani, Am.Keb., S.KM., M.KM
Retno Sugesti, S.ST., M.Kes
Uci Ciptiasrini, S.KM., M.Kes
Puji syukur kehadirat Allah karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat
Konsepsi dengan judul “KIE Persiapan Kehamilan Pada Masa Pra Nikah”.
Makalah ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
karena itu kami sebagai tim penyusun makalah ini mengharapkan kritik, saran dan
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
kontrasepsi. Karena struktur alat reproduksinya, perempuan lebih rentan
secara sosial maupun fisik terhadap penularan IMS, termasuk HIV-AIDS.
Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisahkan dari hubungan laki-laki dan
perempuan. Namun keterlibatan, motivasi, serta partisipasi laki-laki dalam
kesehatan reproduksi masih sangat kurang. Laki-laki juga mempunyai
masalah kesehatan reproduksi, khususnya yang berkaitan dengan IMS
termasuk HIV-AIDS. Karena itu dalam menyusun strategi untuk
memperbaiki kesehatan reproduksi harus diperhitungkan pula kebutuhan,
kepedulian, dan tanggung jawab laki-laki. Walaupun korban kekerasan adalah
perempuan dan laki-laki, perempuan pada dasarnya lebih rentan terhadap
kekerasan atau perlakuan kasar, yang pada dasarnya bersumber pada
subordinasi perempuan terhadap laki-laki atau hubungan gender yang tidak
setara.
Salah satu indikasi bahwa calon pengantin yang sehat adalah bahwa
kesehatan reproduksinya berada pada kondisi yang baik. Kesehatan
reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik,
mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses
reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan
yang mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut. Dalam kesehatan
reproduksi pembagian peran sosial perempuan dan laki-laki mempunyai
pengaruh besar terhadap kesehatan perempuan dan laki-laki. Peran sosial
laki-laki dan perempuan itu semakin dirasakan dalam kesehatan reproduksi.
Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklus hidup manusia,
misalnya masalah pergaulan bebas pada remaja, kehamilan remaja, aborsi
yang tidak aman, kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi.
Status/posisi perempuan di masyarakat merupakan penyebab utama masalah
kesehatan reproduksi yang dihadapi perempuan, 10 A. Kesehatan karena
menyebabkan perempuan kehilangan kendali terhadap kesehatan, tubuh, dan
fertilitasnya.
5
2. Apa saja Hak Reproduksi dan Seksual pada pasangan Pra-nikah?
3. Apa saja KIE Persiapan Kehamilan Pada Masa Pra Nikah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui KIE Pra-nikah
2. Untuk mengetahui apa saja Hak Reproduksi dan Seksualitas pada
Pasangan Pra-nikah.
3. Untuk mengetahui KIE Persiapan Kehamilan Pada Masa Pra Nikah.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
banyak aspek sehubungan dengan kehidupan berumah tangga. Konseling
keluarga ini diselenggarakan dengan maksud membantu calon pasangan
membuat perencanaan yang matang dengan cara melakukan asesmen
terhadap dirinya yang dikaitkan dengan perkawinan dan kehidupan
berumah tangga.
2. Media KIE
Media penyuluhan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu
penyuluhan (AVA). Disebut media penyuluhan karena alat-alat tersebut
merupakan alat saluran dalam (chanel) untuk menyampaikan kesehatan
karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau ‘klien’. Berdasarkan
fungsinya sebagai penyaluran pesanpesan kesehatan (media), media ini
dibagi menjadi tiga, yakni :
a. Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan
sangat bervariasi antara lain : booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip
chart (lembar balik), rubrik, poster, dan foto.
b. Media elektronik
Media elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan dan jenisnya berbeda-beda, antara lain :
televisi, radio, video, slide, dan film strip.
c. Media papan (bill board)
Papan (bill board) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai
dan diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan.
(Notoatmodjo, 2007)
8
3. Mendapatkan informasi yang mudah, lengkap, dan akurat tentang
penyakit menular seksual, agar Perempuan dan laki-laki terlindungi dari
infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISR) serta
memahami upaya pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat
buruk terhadap Kesehatan reproduksi dan seksual bagi laki-laki,
perempuan dan keturunannya.
4. Memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau,
dapatditerima, sesuai Dengan pilihan tanpa paksaan.
5. Pihak perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi
yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam
menjalani kehamilan, persalinan dan nifas serta memperoleh bayi yang
sehat.
6. Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap pasangan
masing-masing dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan
bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
7. Hak reproduksi juga mencakup informasi yang mudah, lengkap, dan
akurat tentang penyakit menular seksual, agar perempuan dan laki-laki
terlindungi dari infeksi menular seksual (IMS) serta dan memahami
upaya pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat buruk
terhadap kesehatan reproduksi laki-laki, perempuan dan keturunannya.
9
5) TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus dan herpes
simpleks)
d. Pemeriksaan Urin: urin rutin
2. Persiapan Gizi:
Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan melalui
penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi
serta defisiensi asam folat.
3. Status Imunisasi TT:
Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus
dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai
kekebalan penuh.
10
4) Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
f. Bagi laki-laki dianjurkan disunat untuk kesehatan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu indikasi bahwa calon pengantin yang sehat adalah bahwa
kesehatan reproduksinya berada pada kondisi yang baik. Kesehatan
reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik,
mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses
reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan
yang mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut.
Konseling pranikah adalah pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan
yang menyediakan informasi mengenai pernikahan yang dapat bermanfaat
untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan pasangan yang akan
menikah. Konseling pranikah juga dikenal dengan nama program persiapan
pernikahan, pendidikan pranikah, konseling edukatif pranikah dan terapi
pranikah.
3.2 Saran
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat lebih meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan KIE mengenai kesehatan
reproduksi kepada remaja, WUS maupun PUS pada masa pra nikah
terkhususnya dalam persiapan kehamilan. Hal tersebut perlu ditingkatkan
agar setiap pasangan dapat mengetahui dengan benar apa saja hal yang perlu
dipersiapkan untuk persiapan kehamilan dan petugas kesehatan dapat
mengetahui ada tidaknya masalah kesehatan reproduksi pada remaja, WUS
atau PUS serta dapat mencegah lebih dini. Petugas kesehatan dapat mengikuti
pelatihan atau seminar kesehetan terkait bimbingan konseling, informasi dan
edukasi pada remaja, WUS atau PUS untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
12
DAFTAR PUSTAKA