Disusun Oleh:
DEDI RIYADI
142012017013
Oleh:
DEDI RIYADI
142012017013
Proposal Skripsi
Telah diperiksa dan disetujui untuk uji proposal Tim penguji proposal
MENYETUJUI
Pembimbing I
(Dedi Riyadi)
PERSEMBAHAN
Dedi Riyadi lahir di Sendang Mulyo pada tanggal 09 Februari 1998 di Sendang Agung
Kabupaten Lampung Tengah. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
bapak Rusdi Permadi dan Umi Taqiyah. Penulis beragama islam, riwayat pendidikan yang
Program studi S1 Ilmu Keperawatan Reguler terdaftar sejak Tahun 2017 hingga saat
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul: “hubungan antara
pengetahuan kesehatan terhadap perilaku pergaulan bebas pada remaja siswa di kelas ix smp
pgri sendang agung kabupaten lampung tengah 2020”. Dalam penulisan proposal penelitian
ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang ……………………………………………………….
Perumusan Masalah …………………………………………………
Tujuan Penelitian …………………………………………………….
Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………..
Manfaat Penelitian ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan terhadap perilaku pergaulan
bebas pada remaja Siswa di Kelas IX SMP PGRI Sendang Agung, Kabupaten
Lampung Tengah
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan kesehatan pada remaja Siswa di
Kelas IX SMP PGRI Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah 2020
b. Untuk mengetahui gambaran pergaulan bebas pada remaja Siswa di Kelas IX
SMP PGRI Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah 2020
c. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan terhadap perilaku
pergaulan bebas pada remaja Siswa di Kelas IX SMP PGRI Sendang Agung,
Kabupaten Lampung Tengah 2021
A. Remaja
1. Pengertian
2. Ciri-ciri remaja
Menurut penyataan (Putro, 2017) seperti pada umumnya langkah periode yang
penting, kehidupan pada remaja mempunyai cirri-ciri sela rentang yang tertentu
dan tentu membedakan langkah periode pada masa sebelumnhya dan masa
sesudahnya. Pada masa remaja saai ini merupakan masa terberat bagi remaja dan
bagi kedua orang tua. Kesulitan tersebut di mulai dari beberapa fenomena rema
tersendiri dengan berbagai perilaku khusus:
Menurut (Putro, 2017) Pada masa perkembangan remaja menuju usia dewasa
serta menurut kematangan psikososial dan psikosekual yaitu :
Perkembangan Heteroseksualitas
1. Belum ada memiliki kesadaran 1. Mampu menerima identitas
terhadap perubahan seksualnya seksual sebagai laki-laki atau
2. Suka mengidentifikasi sesame perempuan
jenis kelaminya 2. Sudah punya rasa perhatian
3. Suka bergaul ke banyak teman terhadap jenis kelamin yang
berbeda dan bergaul denganya
3. Memilih teman tertentu
Kematangan Kognitif
1. Menyukai beberapa prinsip 1. Butuh penjelasan tentang teori
umum serta jawaban yang final serta fakta
2. Menerima kebenaran dari 2. Membutuhkan bukti sebelum
sumber otoritas menerima
3. Memiliki minat atau perhatian 3. Memiliki minat perhatian
4. Bersikap subjektif dalam terhadap jenis kelaminya yang
mengaplikasikan sesuatu berbeda dan bergaul denganya
4. Berperilaku objektif dalam
mengaplikasikan sesuatu
Filsafat Hidup
1. Bersikap di motivasi oleh 1. Perilaku di motivasi oleh aspirasi
kesenangan belaka 2. Melibatkan diri dan mempunyai
2. Acuh tak acuh terhadap bebrapa perhatian terhadap ideologi serta
prinsip ideology dan etika etika
3. Perilaku tergantung pada 3. Perilakunya dibimbing oleh
reinforcement (dorongan luar) tanggung jawab moral
B. Pergaulan Bebas
1. Pengertian pergaulan bebas
Pergaulan F %
Baik 19 47,5
Buruk 21 52,5
Total 40 100,0
d. Media masa
Realitas bagi para remaja sudah menjadi dasar kebutuhan di zaman sekarang,
sehingga yang ada di media masa yang tersedia berbagai bentuk aplikasi
memudahkan bagi mereka untuk mengakses, melihat atau menonton hal-hal
yang sangat belum pantas untuk di contoh bagi usia remaja, seperti contoh
telah di lihat di media tidak di pergunakan secara bijak oleh remaja salah
satunya adalan yang berbau porografi dapat dengan mudahnya di akses oleh
remaja dan hal ini akan timbul sangat buruk. Apalagi jika tidak ada sama
sekali kontrol yang baik terhadap isi dari media masa bagi remaja. Dapat kita
simpulkan bahwa peran penting bagi media masa sudah mulai keluar dari
peranya, sebagai artian banyak yang diantaranya menyalahgunakan sosial
media akan melakukan berbagai hal tersebut menjadi bentuk kerugian dari
sosial media.
Media Massa F %
Baik 15 37,5
Buruk 25 62,5
Total 40 100,0
3) Malas sekolah
Sebagai akibat pergaulan yang menyimpang seperti merokok,
kenakalan di sekolah, minum-minuman beralkohol, narkoba hingga seks
bebas. Di situasi dan kondisi pada zaman saat ini pergaulan yang bebas
malah semakin meningkat di kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama
(SMP) semua hal yang sudah terjadi karena dampak dari pergaulan bebas.
Sering terjadi dampak negatifa di kalangan pelajar remaja adalah seperti
malas sekolah. Dengan alasan karena sebagian besar mereka memilih
mengedepankan ego dari pada akal sehat dan bentuk realita yang terjadi,
sehingga terjadi peningkatan angka kemiskinan akibat kurangnya
pengetahuan pendidikan dan semakin terjadi peningkatan kebodohan
kepada masyarakat yang sudah menjadi sesuatu sering terlihat. Dampak
dari pergaulan bebas akan menimbulkan mental pelajar remaja sebagai
penerus bangsa menjadi berkurang dan tidak sehat, efek dari perilaku
tersebut yang bisa membuat tidak sedikit pelajar remaja merasa bangga
akan pergaulan yang di terapkan mereka, padahal yang di lakukannya
adalah pergaulan yang tidak pantas (Suhaida et al., 2018)
b. Di lingkungan masyarakat
1) Terlibat merokok, minuman beralkohol
Remaja yang masih terikat dalam pendidikan sering terlibat di dalam
lingkaran merokok, minuman beralkohol dan sejenisnya bukan suatu hal
yang asing lagi. Tercandunya remaja yang rutinitas menghisap rokok dan
berminuman beralkohol dapat berdampak berpengaruh negative terhadap
kesehatan fisik seperti paru-paru, tidak saja berdampak buruk terhadap
kesehatan fisik akan tetapi bisa merusak kesehatan jiwa dan rohani bagi
remaja dan akan berdampak pada kondisi ekonomi pelaku sehingga akan
terjadi tindakan apa saja hingga kemauan remaja yang sudah
ketergantungan akan mendapatkan rokok ataupun minuman beralkohol
dan sejenisnya (Ariyanto, 2019).
2) Berbuat asusila dan pornografi
Pada remaja siswa sekolah menengah mereka akan berusaha secara
bertahap untuk menemukan identitasnya yang berupa hasrat romantisan,
seksual dan kasih sayang. Perbuatan sejenis asusila yang di lakukan oleh
remaja yang sering di temukan di kalangan masyarakat adalah pelecehan
seksual. Baik terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri. Terhadap
orang lain yang berupa seksualitas dan terhadap diri sendiri yang berupa
onani. Pada perilaku yang sering terjadi karena mereka beralasan untuk
mencari identitas diri dan rasa kepuasan (Ariyanto, 2019).
3) Terlibat perkelahian dan pencuran
Pada contoh kasus, tahun 2018 terdapat Siswa SMP Negri XX terlibat
dalam kejahatan pembobolan bengkel sepeda motor, tidak cukup itu saja
masyarakat juga mempertegas bahwa siswa yang sama melakukan
tindakan pencurian di rumah masyarakat, mendengar pernyataan siswa
yang melakukan hal tersebut adalah hanya ingin mencari modal untuk
membeli rokok dan lem aibon. Selain tindakan tersebut siswa remaja juga
sering ikut perkelahian di salah satu huburan masyarakat dan tawuran
(Ariyanto, 2019).
4) Hamil diluar pernikahan
Hal seperti ini juga sering terjadi tidak sedikit kasus yang
merajalela dimana terjadi fenomena hamil yang tidak ada didalam
keterikatan sebuah pernikahan yang selalu ada di sekitar kita, sehingga hal
tersebut sudah di katakan biasa karena mengingat banyak kasus yang
timbul seperti itu. Akibat pergaulan bebas yang muncul pada sikap remaja
mengakibatkan hamil tanpa ada ikatan pernikahan, berdasarkan pernyataan
yang sering muncul adalah gaya dari berpacaran yang tidak ada batas dan
tidak terkontrol salah satunya berduaan di tempat yang sepi untuk
melampiaskan hawa nafsu birahi mereka, kasus terjadi di luar nikah seperti
yang di alami oleh informan kami menyatakan dimana hamil yang di luar
nikah ternyata bukan hal yang terjadi akan tetapi beberapa kasus
sebelumnya sudah banyak yang terjadi sehingga yang terlihat oleh
masyarakat sudah beranggapan tidak asing lagi dengan beberapa fenomena
hamil di luar pernikahan. Akan tetapi hal tersebut menjadi salah satu
bentuk keresahan pada kalangan masyarakat karena mereka merasa akan
takut jika hal tersebut akan menimpa kepada anak perempuanya karena hal
tersebut bukan suatu hal yang tidak mungkin terjadi mengingat zaman saat
ini (Suhaida et al., 2018)
b. Mendorong remaja untuk mengisi waktu kosong dengan kegiatan dengan hal
positif
Banyak hal di lakukan seorang remaja ketika mereka malas-malasan serta
keluyuran tidak jelas dan dampaknya adalah menuju kepergaulan bebas, akan
lebih baik waktu yang ada di pergunakan dengan melakukan kegiatan yang
bernilai positif. Ketika seorang orang tua mampu mengendalikan anaknya
seperti memberi dukungan, memberi dukungan dan mempertegas untuk
mengikuti kegiatan yang bernilai positif salah satunya mengerjakan sholat,
mengikuti pengkajian, belajar keagamaan dan dan berkarya sesuai hobby dan
mampu mengangkat derajar remaja dan orang tua menjadi lebih baik bahkan
negeri bangga denganya, remaja juga di sarankan untuk mengikuti kegiatan
sosial atau kerja bakti dengan begitu remaja bisa mampu merasakan manfaat
yang besar ketika mereka melakukan dengan hal positif dan menambah
pengalaman dan menambah teman yang saling menguntungkan, dari pada
melakukan hal negative yang berujung dengan pergaulan bebas yang sudah
jelas merugikan remaja.
Pre-test kategori cukup 2 siswa dengan presentase 4,3% dan kategori kurang 44 siswa dengan
presentase 95,7%. Post-test kategori baik 44 siswa dengan presentase 95,7% dan kategori cukup 2
siswa dengan presentase 4,3% (Paezal, Husen, & Haerani, 2020)
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan gambaran dari teori dimana suatu problem berasal
atau di kaitkan.
Remaja
Pengetahuan Kesehatan
B. Di lingkungan masyarakat
Faktor pergaulan bebas 1. Terlibat merokok, minuman
beralkohol dan sejenisnya
Pergeseran budaya
2. Berbuat asusila dan pornografi
Kurangnya perhatian orang tua
3. Terlibat perkelahian dan
Teman dekat pencurian
Media masa 4. Hamil diluar pernikahan
(Putro, 2017); (Tafonao, 2019); (Suhaida et al., 2018) (Ariyanto, 2019)
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada dasarnya merupakan hubungan antara konsep yang akan
di inginkan, di amati dan di ukur menggunakan penelitian-penelitian yang akan
dilaksanakan.
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka pernyataan dari penelitian ini adalah :
METODE PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
Variabel merupakan bentuk sesuatu yang akan di gunakan sebagai salah satu ciri,
ukuran dan sifat yang dimiliki serta didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep penelitian tertentu. Penelitian di dalam penelitian yang akan di lakukan terdapat
dua variabel yaitu :
1. Variabel Independent (bebas) juga di sebut dengan variabel pengaruh, karena
mempengaruhi variabel lain, karena dalam hubungan korasional dan menyebabkan
munculnya akibat pada variabel lain (Drs. Sofar Silaen, 2014). Di dalam penelitian ini
adalah Pengetahuan Kesehatan Remaja
2. Variabel Dependent (Terikat) disebut juga dengan variabel tergantung, karena besaran
nilai divariabel ini terikat atau tergantung dari nilai variabel bebas. Variabel
dependent juga disebut dengan variabel akibat karena dalam hubungan korasional,
munculnya variabel dependent akibat dari variabel bebas (Drs. Sofar Silaen, 2014).
Variabel dependent didalam penelitian ini adalah Perilaku Pergaulan Bebas
Remaja
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu bentuk definisi yang hanya diberikan kepada
variabel terhadap sebuah tujuan yang menspesifikasikan serta memberikan suatu arti.
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Independent
Pengetahuan Sesuatu bentuk Quesioner Memberikan Jika skor tingkat Ordinal
kesehatan upaya yang di Quesioner pengetahuan
remaja lakukan terhadap kesehatan remaja
kesadaran pada
dalam diri
remaja untuk Baik = 79-108
mecapai
keberhasilan
dalam Cukup = 63-80
perkembangan
secara optimal
dengan tujuan Kurang = 27-63
untuk
peningkatan
terhadap
pengetahuan
pada remaja
remaja (Ngelo &
Wetik, 2020)
Dependent
Pergaulan Terjadinya Quesioner Memberikan Jika skor tingkat Ordinal
bebas pada lemahnya self Quesioner kecenderungan
remaja control di dalam pergaulan bebas
diri sendiri, remaja
kurangnya
control sosial 1 = Baik
masyarakat
terhadap Jika N ≥ mean
pergaulan
(Hasbahuddin et
al., 2019) 2 = Buruk
Jika N ≤ mean
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang dinotasikan dengan N merupakan keseluruhan suatu objek atau
individu yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti (Drs. Sofar Silaen,
2014). Penelitian yang akan di teliti . Populasi dalam penelitian yang akan di lakukan
sebanyak 75 siswa di kelas IX SMP PGRI Sendang Agung Kabupaten Lampung
Tengah.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populas. Umumnya, jumlah sample yang lebih
besar maka akan semakin baik, karena sample yang bebas memiliki kekeliruan yang
kecil (Drs. Sofar Silaen, 2014). Menurut Notoadmodjo, 2005 jika populasi kurang
dari 10.000 pengambilan besar sampel menggunakan rumus slovin :
n= N
1 + N (d)2
Keterangan :
N: Besar Populasi
n : Sampel
d : Tingkat kepercayaan yang di inginkan (0,05)
N
n=
1 + n (d)2
75
n=
1 + 75 (0,05)
75
n=
1,18
n = 63 Sampel
3. Tehnik Sampling
Pada tehnik pengambilan sample yang akan dilakukan yaitu menggunakan Probability
Sampling adalah pengambilan sample yang memberikan peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsure/elemen anggota populasi untuk di jadikan sample (Drs. Sofar
Silaen, 2014). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
Stratified Random Sampling yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
di buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Penelitian akan di lakukan di kelas IX SMP PGRI Sendang
Agung Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka criteria sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
1. Siswa kelas IX SMP PGRI Sendang Agung Kabupaten Lampung
Tengah tahun 2021.
2. Bersedia menjadi responden.
b. Kriteri Insklusi
1. Siswa yang tidak ada di tempat
2. Tidak bersedia menjadi responden
F. Etika Penelitian
Etika penelitian artinya hak subjek penelitian dan yang lainnya harus dilindungi.
Beberapa prinsip dalam pertimbangan etika meliputi: bebas eksplorasi, kerahasiaan,
bebas penderita, bebas menolak menjadi responden, dan perlu surat persetujuan
(Notoatmodjo, 2010).
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan ini telah diberikan kepada setiap responden yang menjadi
subjek penelitian dengan memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari
penelitian serta menjelaskan akibat-akibat yang akan terjadi bila bersedia menjadi
subjek penelitian. Apabila responden tidak bersedia maka peneliti wajib
menghormati hak-hak pasien tersebut (Notoatmodjo, 2010).
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Penulis
melindungi privasi dan kerahasiaan indentitas atau jawaban yang diberikan.
Subjek berhak untuk tidak mencamtumkan identitasnya dan berhak mengetahui
kepada siapa saja data tersebut disebarluaskan. (Notoatmodjo, 2010).
3. Respect for justice an inclusiveness
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan peneliti telah dikondisikan
sehingga memenuhi prinsip keterbukaan yakni dengan menjelaskan prosedur
penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian
memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender,
agama, etnis dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
4. Anonymity (Tanpa Nama)
Anonymity adalah tindakan merahasiakan nama peserta terkait dengan
partisipasi mereka dalam suatu objek riset (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini
peneliti telah meminta responden untuk tidak mencantumkan nama lengkap pada
kuesioner dan hanya menggunakan nama inisial.
5. Balancing harm and benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan)
Penelitian ini bermanfaat semaksimal mungkin bagi siswa, dimana peneliti
telah meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek. sehingga pelaksanaan
penelitian dapat mencegah kenakalan remaja lebih lanjut.
6. Asas kemanfatan
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang
mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih
besar dari pada resiko/dampak negative yang akan terjadi.
7. Menghormati
Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek
penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
G. Instrumen Penelitian Dan Metode Pengumpulan Data
1. Instrumen penelitian
a. Kuesioner pergaulan bebas remaja
Kuesioner pergaulan bebas remaja terdiri dari 15 peryataan.
mengandung jenis pertanyaan jenis pertanyaan unfavourable dengan rentang
jawaban dengan skala likert. Nilai masing-masing pergaulan bebas remaja 1 =
Baik, 2 = Buruk.
b. kuesioner pengetahuan kesehatan remaja
Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan, 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik.
Hasil skor penilaian pengetahuan kesehatan remaja yaitu baik apabila skor
jawaban antara 79-108, cukup apabila skor jawaban antara 63-80, kurang
apabila skor jawaban antara 27-63.
c. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa ya ng diukur. Sebuah instrument penelitian dikatakan
valid apabila mampu mengukur serta mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat (Drs. Sofar Silaen, 2014). Uji Validitas pada penelitian ini
dilakukan di SMP PGRI Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah dan
waktu penelitian di lakukan Novermber-desember 2020. Kesimpulan uji
validitas di kategorikan valid bila nilai r hitung > r tabel, sebaliknya bila nilai r
hitung < r tabel maka instrumen tersebut di kategorikan tidak valid.
d. Uji Reliabilitas
a. Analisa Univariat
Analisa Univariat menggunkan Rumus presentase untuk melihat distribusi
frekuensi variabel. Adapun rumus presentase adalah sebagai berikut :
∑ƒ
P= n χ 100 %
Keterangan :
P = presentase
f = skor jawaban yang benar
n = jumlah pertanyaan
b. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat untuk menguji hubungan antara variabel independent dan
variabel dependent. Uji statistik yang dilakukan dalam penelitian adalah chi
square. Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% Untuk melihat hasil
kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Berarti jika p
value ≤ 0,05 maka hasilnya bermakna yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima.
Jika value ≥ 0,05 maka hasilnya tidak bermakna yang artinya Ho gagal ditolak dan
Ha ditolak. Analisa bivariat Chi Square menggunakan bantuan program komputer.
Adapun rumus uji Chi Square secara manual adalah sebagai berikut :
2
(O−E)
X = 2
∑ E dK = k – 1 (b – 1)
Keterangan:
X² : Chi Square
k : Kolom
b : Baris
I. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang dilakukan
selama penelitian dari awal sampai penelitian berakhir. Mengunakan bahwa langkah-
langkah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Persiapan penenlitian yaitu dengan membuat rancangan penelitian
yang berfungsi sebagai kerangka awal dalam penelitian, supaya penelitian
yang akan dilakukan terlaksana sesuai tujuan yang dicapai. Langkah-
langkahnya adalah :
a. Mengurus perizinan kepada pimpinan institusi dan tempat penelitian
b. Melakukan survei pendahuluan dilokasi penelitian
c. Pemilihan masalah dan membuat rumusan masalah
d. Penyusunan dan pengusulan proposal penelitian
e. Proses bimbingan penyusunan BAB I, BAB II, BAB III
f. Penyusunan skala penilaian dengan observasi dan ceklist
g. Presentasi proposal penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Anwar, Hafri Khaidir, Martunis, & Fajriani. (2019). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya
Pergaulan Bebas Pada Remaja DI KOTA BANDA ACEH. Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling, 4 No. 2, 9 - 18.
Ariyanto. (2019). Strategi Guru Pai Dalam Menanggulangi Dampak Pergaulan Bebas Siswa Di Smp
Negeri 28 Seluma. 4 No. 3, 310-319.
Bonde, Andika, Kandowangko, Nicolas, & Zakarias, John. (2019). Peran Tokoh Agama Dalam
Penanggulangan Pergaulan Bebas Bagi Remaja (Suatu Studi di Desa Doloduo Kecamatan
Dumoga Barat) Jurnal Holistik, 12 No. 1, 1-20.
Diananda, Amita. (2018). Psikologi Remaja Dan Permasalahannya. Psikologi Remaja Dan
Permasalahannya, 1 No 1, 116-133.
Diorarta, Raphita, & Mustikasari. (2020). Tugas Perkembangan Remaja Dengan Dukungan Keluarga.
Carolus Journal of Nursing, 2 No. 2, 111-120.
Drs. Sofar Silaen, M.M. (2014). Metode Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Vila Nusa
Indah 3 Blok KD 4 No 1 Bojongkulur, Gunung Putri-BOGOR: Penerbit IN MEDIA.
Fida, Wa Nur, Unde, A. Alimuddin, & Arianto. (2019). Strategi Komunikasi Interpersonal Orang Tua
Terhadap Anak Remaja Dalam Menghadapi Pergaulan Bebas Di Negeri Tulehu Kabupaten
Maluku Tengah. Ilmu Komunikasi, II No. I, 22-30.
Fitri, Rahmi Pramulia, & Oktaviani, Yoneta. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kenakalan
Remaja Pada Siswa-Siswi Man 2 Model Kota Pekanbaru. Kesehatan Ibnu Sina, 1 No. 1, 43-
49.
Ginting, Rosita, Ginting, Desideria Yosepha, & Irmayani. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pergaulan Bebas Pada Remaja Di Smk Swasta Jaya Krama Beringin Kecamatan Beringin
Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kesehatan Masyarakat & Giz, 2 No. 2, 132-136.
Hartati, Busrini, Sarfika, Rika, & Putri, Dewi Eka. (2019). Implementasi Pendidikan Kesehatan Dengan
Metode Brainstorming Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Tumbuh Kembang Di Pauh
Kota Padang. l Hilirisasi IPTEKS, 2 No. 1, 14-23.
Hasbahuddin, Fithrayani, Aztri, & Bakhtiar, Muhammad Ilham. (2019). Assertive Training Untuk
Mengurangi Kecenderungan Pergaulan Bebas Indonesia Journal of Learning Education and
Counseling, 1 No 2, 94-101.
Isfandari, Siti, & Lolong, Dina Bisara. (2014). Analisa Faktor Risiko Dan Status Kesehatan Remaja
Indonesia Pada Dekade Mendatang. Faktor risiko dan status kesehatan remaja Indonesia,
42 No. 2, 122 - 130.
Ismowati, Mei Dwi, Mulidah, Siti, & Hastuti, Puji. (2013). Efektivitas Media Ava Dan Leaflet Dalam
Penyuluhan Tentang Hiv/Aids Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Di Smp Negeri 1
Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2011. JURNAL KEBIDANAN 2 No. 5, 28-35.
Jannah, Miftahul. (2016). Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam. Jurnal
Psikoislamedia, 1 No. 1, 243-255.
Nasution, Sri Lilestina. (2012). Pengaruh Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Remaja Di Indonesia. 15 No.1, 75-84.
Ngelo, Indra Andili, & Wetik, Syenshie Virgini. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode
Jigsaw Terhadap Tingkat Pengetahuan Konsep Diri Remaja. Jurnal Kesehatan, 9 no.1, 26-30.
Noorkasiani, Gustina, & Maryam, R. Siti. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 18 No.1, 1-8.
Nuradita, Elok, & Mariyam. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang
Bahaya Rokok Pada Remaja Di Smp Negeri 3 Kendal. Jurnal Keperawatan Anak., 1 No. 1, 44-
48.
Paezal, Muhammad, Husen, Muhammad Sadam, & Haerani, Beti. (2020). Analisa Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pergaulan Bebas Pada Remaja Di Sma Nurul Falah Perina.
Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1 No. 3, 189-198.
Penumoy, Cindy Agnesthia. (2018). Pengaruh Kecerdasan Emosional Siswa Dan Penguasaan Konsep
Biologi Terhadap Sikap Pada Perilaku Pergaulan Bebas ( Survei Pada SMPN di Kabupaten
Tangerang ). Jurnal Pendidikan MIPA, 1 No. 2, 145-156.
Prasasti, Suci. (2017). Kenakalan Remaja Dan Faktor Penyebabnya. Prosiding SNBK (Seminar Nasional
Bimbingan dan Konseling), 1 No.1, 28-45.
Putro, Khamim Zarkasih. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja Aplikasi
Ilmu-ilmu Agama, 17 No. 1, 25-32.
Rochaniningsih, Nunung Sri. (2014). Dampak Pergeseran Peran Dan Fungsi Keluarga Pada Perilaku
Menyimpang Remaja. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2 No. 1, 59-71.
Safriadi, Harris, Khairi, Nanda Faizatil, & Sarahmi, Luthfy. (2019). Tingkat Pengetahuan Siswa SMA
Negeri 1 Kuta Baro Terhadap Pergaulan Bebas. 621-628.
Sarfika., Rika. (2019). Implementasi Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Brainstorming Terhadap
Pengetahuan Remaja Tentang Tumbuh Kembang Di Pauh Kota Padang. Jurnal Hilirisasi
IPTEKS, 2 No. 1, 14-23.
Setiawan, M. Andi, & Nurochman, Heru. (2019). Peran Konselor Dalam Penanggulangan Pergaulan
Bebas Di Kalangan Remaja (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya). JURNAL
BIMBINGAN DAN KONSELING, 4 No. 2, 14-20.
Suhaida, Siti, Hos, H. Jamaluddin, & Upe, Ambo. (2018). Pergaulan Bebas Di Kalangan Pelajar
(Studi Kasus di Desa Masaloka Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya Kabupaten Bomabana).
Neo Societal, 3 No. 2, 425-432.
Tafonao, Ezra Tari Dan Talizaro. (2019). Tinjauan Teologis Sosiologis terhadap Pergaulan Bebas
Remaja. Teologi dan pendidikan, 3 No. 2, 119-121.
Tari, Ezra, & Tafonao, Talizaro. (2019). Tinjauan Teologis-Sosiologis terhadap Pergaulan Bebas
Remaja Teologi dan Pendidikan Kristiani, 3 No. 2 199-211.
Wulandari, Ade. (2014). Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja Dan Implikasinya
Terhadap Masalah Kesehatan Dan Keperawatannya. Jurnal Keperawatan Anak, 2 No. 1, 39-
43.
Quesioner Pengetahuan Kesehatan Pada Remaja
Identitas Responden
No. Responden :
Hobi :
Pilihlah dan isilah kolom pada di bawah ini dengan menggunakan tanda (√) sesuai
dengan penilaian tentang diri anda, dengan mengikuti keterangan di bawah ini
Keterangan :
1. kurang
2. cukup
3. baik
No Pertanyaan 1 2 3
1. Apakan anda sering menghabiskan waktu dengan orang tua?
6. Apakah teman sebaya anda bisa mengerti keadaan pada diri anda?
Identitas Responden
No. Responden :
Hobi :
Pilihlah dan isilah kolom pada di bawah ini dengan menggunakan tanda (√) sesuai
dengan penilaian tentang diri anda, dengan mengikuti keterangan di bawah ini
Keterangan :
1 = buruk (Tidak)
2 = Baik (Ya)
No Pertanyaan 1 2
.
1. Saya disiplin masuk kelas sesui aturan sekolah.
LEMBAR KONSULTASI
KEGIATAN BIMBINGAN LEMBAR PROPOSAL
TAHUN AKADEMIK 2020
2.
Pembenaran dalam kerangka teori
Pembenaran dalan kerangka konsep
ACC judul final prodi
3.
ACC lanjut BAB III
LEMBAR KONSULTASI
KEGIATAN BIMBINGAN LEMBAR PROPOSAL
TAHUN AKADEMIK 2020
2. Memperbaiki variable
4. Memperbaiki coding