OLEH :
ii
SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
Pembimbing
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
skripsi dengan judul “Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja
Putri di Pulau Balang Lompo Kabupaten Pangkep Tahun 2020” guna
memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan proses penelitian pada
semester tujuh program studi Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam
menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Rasulullah SAW, yang telah menunjukkan jalan kebenaran bagi umat Islam dan
senantiasa mengingat umatnya hingga akhir hayatnya.
2. Kepada kedua orang tua saya, teman-teman saya, yang telah memberikan do’a
dan dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
3. Kepada dokter Kadri Rusman, M.Kes. selaku Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan banyak waktu dan wawasannya dalam membantu serta memberikan
bimbingan dan arahan demi tersusunnya Skripsi ini.
4. Kepada dokter Irwan Ashari, M.Med.Ed. selaku Penguji Skripsi yang telah
meluangkan banyak waktu dan memberikan sarannya untuk kami.
5. Kepada Ustadzah Dra.A.Fajriwati Tadjuddin,MA.,Ph.D. selaku Dosen
Pembimbing dan Penguji Skripsi pada bidang Al-islam Kemuhammadiyaan yang
telah meluangkan banyak waktu dan memberikan sarannya untuk kami.
6. Kepada Ibu Juliani Ibrahim, Ph.D selaku dosen metodologi penelitian yang juga
memberikan masukan dan saran terhadap kelanjutan penelitian ini serta selaku
Koordinator skripsi di FKIK Unismuh yang telah memberikan izin dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
yang telah memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan demi
kelanjutan proses penelitian selanjutnya.
Penulis
ABSTRACT
Results: This study shows that there are 46 students (59.8%) in good category, 7
students (9.1%) are sufficient, and 24 students (31.1%) are lacking.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa dalam kategori baik
ada 46 orang (59,8%), cukup ada 7 orang (9,1%), dan kurang ada 24 orang
(31,1%).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan 75,6 % remaja perempuan yang berusia 15-19 tahun di Indonesia yang tidak
mengetahui pengetahuan yang cukup tentang berbagai informasi kesehatan
reproduksi. Hal ini sama seperti hasil penelitian yang dilakukan Maryatun pada
tahun 2013 di SMA Muhammadiyah pada remaja usia 14-17 tahun dengan jumlah
responden sebanyak 50 orang, mendapatkan bahwa remaja mendapatkan
informasi seksualitas dari teman sebaya sebanyak (72%), (26%) dari orang tua
dan (2%) dari guru bimbingan di sekolah.
Jumlah kumulatif kasus Infeksi Menular Seksual dari tahun 2016 hingga
pada Maret 2019 terhitung sebanyak 30.895 orang yang menderita IMS. Menurut
pendapat WHO, terhitung ada sekitar 490.000 perempuan di dunia yang setiap
tahunnya di diagnosa terkena kanker serviks dan terhitung pula ada 80% yang
berada di negara berkembang salah satunya termasuk Indonesia, dengan demikian
setiap 1 menit setidaknya muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit setidaknya ada
1 orang perempuan karena kanker serviks yang meninggal dunia. Dengan
demikian hak tersebut dapat diartikan bahwa Indonesia dapat kehilangan 600-750
orang perempuan khususnya remaja yang masih produktif setiap bulannya
tentunya hal ini sangat merugikan. Masalah kesehatan reproduksi pada remaja ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andika Oktavia (2020) banyak
masalah yang akan timbul akibat mengabaikan kesehatan reproduksi. Masalah-
masalah yang timbul akibat kurangnya pengetahuan terhadap kesehatan
reproduksi terdiri dari KTD, perkawinan dan pernikahan dini, aborsi, PMS dan
HIV/AIDS (Marmi, 2013). Pada usia remaja sangat diperlukan pemahaman yang
baik terkait kesehatan reproduksi karena ini merupakan hal penting bagi remaja.
Orang Tua merupakan pendidik pertama dan sekolah bagi anaknya. Orang
Tua merupakan benih akal penyusunan kematangan individu dan struktur
kepribadian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putri (dalam Andriani, 2016)
kebiasaan serta perilaku anak-anak mengikuti orang tuanya dan yang demikian
dapat diartikan keluarga merupakan bagian penting dari pendidikan lain yang
tepat, amat besar dan paling nyata. Keterbatasan dalam mengakses informasi yang
utamanya berasal dari orang tua membuat para remaja terkadang mencari akses
dan mengeksplorasi sendiri hal-hal yang ingin diketahuinya. Oleh karena itu pada
usia remaja sangat memerlukan sumber informasi tentang kesehatan reproduksi
dengan benar sehingga diharapkan remaja akan memiliki sikap dan tingkah laku
yang bertanggung jawab mengenai organ dan proses reproduksinya sendiri dan
juga kebersihan dari organ reproduksinya (BKKBN, 2008).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Remaja
3. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Teori
3. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala macam bentuk diskriminasi
4. Hak privasi
11. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam ranah politik
12. Hak untuk terbebas dari rasa kesakitan dan tindakan dalam kesalahan
pengobatan (Kemenkes RI, 2010).
5. Hak untuk menentukan jumlah kelahiran dan juga jarak kelahiran anak
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan ataupun perlakuan yang buruk, termasuk
perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, ataupun pelecehan seksual
11. Hak untuk bebas dari segala macam bentuk diskriminasi baik dalam
kehidupan berkeluarga maupun dalam kehidupan reproduksi
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan juga berpartisipasi dalam ranah politik
yang berkaitan juga dengan kesehatan reproduksi (Widyastuti, 2012).
B. Tinjauan keislaman
ِ ْصنُ لِ ْلفَر
ج َو َم ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَ َعلَ ْي ِه َ ْص ِر َوأَح
َ َب َم ِن ا ْستَطَا َع ِم ْن ُك ُم ْالبَا َءةَ فَ ْليَتَ َز َّوجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِ ْلب
ِ يَا َم ْع َش َر ال َّشبَا
بِالصَّوْ ِم فَإِنَّهُ لَهُ ِو َجا ٌء
Wahai sekalian pemuda, barang siapa diantara kalian yang sudah mampu untuk
menikah, maka segeralah menikah, karena nikah akan lebih menundukkan
pandangan dan lebih menjaga kehormatan (kemaluan).” (Muttafaqun `Alaihi)
Dari hadits di atas kita bayangkan bahkan mendekati serta melakukan hal-
hal yang di khawatirkan dapat menjerumuskan seseorang kepada perbuatan zina
saja dilarang, terlebih lagi jika sampai melakukan perbuatan zina. Hal ini
dipertegas dan di perjelas dengan larangan untuk berdua-duaan (ikhtilath) antara
laki-laki dan wanita yang bukan mahromnya, sebagaimana disebutkan dalam
hadist
Dari hadits di atas telah jelas bahwa perbuatan zina itu pada dasarnya
merupakan suatu tindakan preventif untuk mencegah perzinaan, dimana hubungan
seksual di luar pernikahan merupakan perbuatan terlarang. Hal ini disebabkan
tindakan perzinaan selain menimbulkan dosa, perbuatan zina juga dapat
menyebabkan seorang menjadi kehamilan yang tidak dikehendaki yang pada
umumnya berujung kepada praktik aborsi atau menggugurkan janin yang dapat
menimbulkan munculnya berbagai penyakit yang terkait dengan organ
reproduksinya kelak. Selain itu, bagi seorang perempuan, sebuah perzinaan dapat
menimbulkan kerentanan atas tindakan kekerasan seksual, misalnya, pelecehan
seksual dan kekerasan dalam masa pacaran. Belum lagi jika disertai dengan
fenomena berganti-ganti pasangan baik dengan cara “jajan” dan perselingkuhan
yang sangat-sangat berisiko tinggi untuk terjadinya penularan berbagai penyakit
menular terutama HIV/AIDS yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya.
Sedangkan perempuan sendiri relatif lebih berisiko tertular karena bentuk alat
reproduksinya bersifat lebih terbuka sehingga sangat rentan tertular berbagai PMS
(Penyakit Menular Seksual). Sekali lagi, pelarangan ini dapat menyadarkan kita
betapa besar perhatian Islam terhadap kesehatan reproduksi wanita. Setidaknya
hal tersebut dapat melindungi serta menjamin hak-hak kaum perempuan agar
dapat menjalankan fungsi reproduksinya secara sehat dan bertanggung jawab.
Berikut beberapa persoalan syariat yang penting diketahui dan diajarkan orang tua
kepada anak perempuannya:
a. Berkaitan dengan thaharah, mengajarkan tentang tata cara bersuci dari haid
yang benar sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Saw.
b. Berkaitan dengan salat, wanita yang telah mengalami haid wajib
melaksanakan salat, terlebih bila ia telah berusia 10 tahun. Rasulullah
Saw bersabda, “Suruhlah anak-anak kalian melaksanakan salat ketika
mereka telah berusia 7 tahun dan pukullah mereka (bila tidak mengerjakan
shalat) jika mereka telah berusia 10 tahun. Dan pisahkanlah diantara mereka
(laki-laki dan perempuan) dalam tempat tidur” (HR. Abu Dawud), dan wanita
haid tidak boleh (haram) melaksanakan salat.
c. Berkaitan dengan puasa, wanita haid diharamkan berpuasa, baik puasa wajib
di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah, wanita wajib mengganti puasa
wajib yang ia tinggalkan karena haid.
d. Berkaitan dengan pernikahan, haram hukumnya seorang suami menyetubuhi
istrinya dimasa haid, sedangkan kontak fisik lainnya dibolehkan asal tidak
terjadi persetubuhan dan anal seks.
e. Berkaitan dengan hijab/jilbab, peristiwa haid juga erat kaitannya dengan
hijab. Seorang anak perempuan yang telah mengalami haid, mulai diwajibkan
untuk berhijab dan menutup aurat.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konsep
B. Definisi Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dari bulan Agustus 2020 sampai pada bulan
November 2020.
Sampel dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-22 tahun Pulau
Balang Lompo dan yang bersedia menjadi sampel sebanyak 77 orang dengan
pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel yang
diambil adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusif.
1. Besar Sampel
Besar sampel yang akan diteliti adalah :
2
Zα √ 2PQ+ Zβ √ P1 Q1 + P2 Q2
n1= n2 =(( P 1 P2 ) )
Z= deviat baku alfa
Z= deviat baku beta
P2 = Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q2 = 1 P2
P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti
Q1 = 1P1
P1P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = proporsi total = (P1+P2)/2
Q = 1P
Maka,
2
Zα √ 2PQ+ Zβ √ P1 Q1 + P2 Q2
n1= n2 = (
( P 1 P2 ) )
2
1,282 √ 2 x 0, 97 x 0,03 + 0,842 √ 0, 68 x 0,3 2 +0,5 8 1x 0,4 2
n1= n2 =((0, 68 0,5) )
2
1,282 √ 0, 0582 + 0,842 √ 0,4 612
n1= n2 = (
(0, 1 ) )
2
1 ,282 x 0, 241 + 0,842 x 0, 679
n1= n2 = ( (0,1) )
2
0,308 + 0, 571
n1= n2 = ( (0,1) )
2
0,772
n1= n2 = ( 0, 01 )
x
n 1 = n 2 =77,277 sampel
E. Instrumen penelitian
Jika jawaban benar maka nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Tingkat
pengetahuan responden dikategorikan baik jika responden menjawab pertanyaan
sebanyak 12-16 dengan benar, dikategorikan tingkat pengetahuan responden
sedang apabila responden menjawab pertanyaan sebanyak 6-11 dengan benar, dan
dikategorikan tingkat pengetahuan responden buruk apabila responden hanya
dapat menjawab pertanyaan sebanyak 0-5 dengan benar.
Kuesioner dalam penelitian ini sudah diuji validitas dan reliabilitas oleh
Falasiah (dalam Winarni, 2017: 12) Pengujian validitas dengan menggunakan
korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus Spearman-Brown.
Dari uji coba instrument diperoleh r hitung (3,6367) > r tabel (3,12) atau p=
0,0333 < 0,05. Pengukuran reliabilitas dengan menggunakan rumus spearman-
Brown didapatkan hasil r = 0.8385 nilainya > 0.75 maka dikatakan reliable.
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu, pada tahap awal
peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Institusi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
a. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner
apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah:
c. Entry
d. Cleaning
H. Analisis Univariat
I. Etika Penelitian
1. Informed Consent.
3. Confidentially (kerahasiaan).
J. Alur Penelitian
Penentuan Populasi
Penentuan sampel menggunakan simple
random sampling
BAB V
HASIL PENELITIAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 5 6.5 6.5 6.5
Ya 72 93.5 93.5 100.0
Total 77 100.0 100.0
Sumber : Data Primer terolah 2020
Pada tabel 2, menunjukkan ada 5 responden yang belum pernah
mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.
Tingkat Pengetahuan
baik Kurang Sedang Total
umur 15 Count 8 2 3 13
(tahun) % within 17.4% 28.6% 12.5% 16.9%
Tingkat
Pengetahuan
16 Count 7 0 6 13
% within 15.2% 0.0% 25.0% 16.9%
Tingkat
Pengetahuan
17 Count 10 0 5 15
% within 21.7% 0.0% 20.8% 19.5%
Tingkat
Pengetahuan
18 Count 6 0 2 8
% within 13.0% 0.0% 8.3% 10.4%
Tingkat
Pengetahuan
19 Count 5 1 0 6
% within 10.9% 14.3% 0.0% 7.8%
Tingkat
Pengetahuan
20 Count 3 1 1 5
% within 6.5% 14.3% 4.2% 6.5%
Tingkat
Pengetahuan
21 Count 4 0 1 5
% within 8.7% 0.0% 4.2% 6.5%
Tingkat
Pengetahuan
22 Count 3 3 6 12
% within 6.5% 42.9% 25.0% 15.6%
Tingkat
Pengetahuan
Total Count 46 7 24 77
% within 100.0% 100.0% 100.0 100.0%
Tingkat %
Pengetahuan
Sumber : Data Primer terolah 2020
BAB VII
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
11. Maria Joyce Angela, dkk. (2019). Promosi Kesehatan Reproduksi terhadap
Pengetahuan Remaja. Jurnal Ilmiah Bidan., vol. 6, no. 2, Hal. 47.
14. Kemenkes RI. (2019). Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit 2015-2019. Kemenkes. Jakarta.
15. Waroh Yuni Khoirul. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Remaja tentang
Kesehatan Reproduksi dengan Pernikahan Dini di Desa Panggung Kecamatan
Sampang. Original Article., vol. 12, no. 1, Hal. 3-5.
16. Purnama Diana Septi. (2020). Pentingnya Pendidikan Seks Bagi Remaja.
[Skripsi Ilmiah]. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
19. Ernawati, Hery. (2015). Pemanfaatan Orang Tua Sebagai Sumber Informasi
Kesehatan Reproduksi Remaja di Daerah Pedesaan. Prosiding Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
LAMPIRAN 1
PENGANTAR KUOSIONER
AssalamualaikumWr. Wb.
KepadaYth
LAMPIRAN 2
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama :
Umur :
Alamat:
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan
oleh Siti Awalia Ramadhani. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Makassar, yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi
di Pulau Balang Lompo, Kabupaten Pangkep Tahun 2020”
Saya telah mendapat penjelasan bahwa informasi yang saya berikan hanya
dipergunakan untuk keperluan penelitian. Oleh karena itu, saya akan secara sukarela
memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini dengan ketentuan jawaban yang
diberikan akan dirahasiakan dan hanya semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat.
( )
A. KARAKTERISTIK
1. JenisKelamin :
2. Umur :
Ya Tidak
Televisi Ya Tidak
Radio Ya Tidak
Internet Ya Tidak
VCD/Film Ya Tidak
Majalah/Koran Ya Tidak
Buku-buku Ya Tidak
Guru Ya Tidak
Teman Ya Tidak
LAMPIRAN 3