SKRIPSI
Oleh:
ERNIA
173112540120468
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2018
FACTORS RELATED TO CADRE KNOWLEDGE IN
STIMULATIONS OF EARLY DETECTIONS OF
INTERVENTIONS( SDDITK ) IN CHILD DEVELOPMENT
AGED 2 – 5 IN UPTD PUSKESMAS JATIBENING PONDOK
GEDE KOTA BEKASI WEST JAVA PROVINCE
YEARS 2018
THESIS
Oleh:
ERNIA
173112540120468
SKRIPSI
Oleh:
ERNIA
173112540120468
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semua
umat, Tuhan seluruh alam dan Tuhan dari segala hal yang telah memberi rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
Di UPTD Puskesmas Jatibening Pondok Gede Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa
adanya Ridho Illahi, dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesempatan ini dengan rendah hati dan rasa hormat yang besar saya
kasih kepada :
1. Dr. Retno Widowati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Nasional.
2. Rukmaini, S.ST, M.Keb. selaku Ka. Prodi DIV Kebidanan Fakultas Ilmu
waktu, tenaga dan pikiran serta petunjuk dalam membimbing saya untuk
Nasional Jakarta.
7. Kepala UPTD Puskesmas Jatibening Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat atas
8. Kedua orang tua saya ( Basirun dan Sarkinah ) yang selalu memberikan
semangat, kasih sayang, dorongan baik material maupun spiritual, serta doa
Saya sangat menyadari dalam pembuatan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Pada kesempatan ini saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak, yang akan banyak membantu demi
perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini. Saya berharap semoga Skripsi ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai suatu acuan untuk pembuatan Skripsi
Latar Belakang: Cakupan SDDIDTK yang rendah yang rendah sebesar 44% dan
sebanyak 22 ibu kader karena beban kerja bidan yang tinggi.Hasil observasi di
lapangan saat penelitian tahun 2011 menunjukkkan bidan justru tidak dapat
mendampingi posyandu karena harus melakukan pelayanan kesehatan umum dan
lansia.banyaknya tugas lain yang dibebankan pada bidan menyebabkan
pengukuran pertumbuhan.Kader posyandu adalah warga masyarakat yang
ditunjuk untuk bekerja sama secara sukarela dalam melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan sederhana di posyandu.Pengetahuan
dan keterampilan kader bukan hanya dapat meningkat tapi juga dapat menurun hal
ini dapat dipelajari.
Tujuan: Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Kader dalam ( SDDITK)
Deteksi Dini Intervensi Tumbuh kembang anak umur 2-5 tahun
Metodologi: Jenis penelitian (SDDIDTK) ini adalah penelitian menggunakan
desain kuantitatif dengan tehnik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi sebanyak 50 ibu kader analisis data meliputi analisi Univariat
dan Analisis Bivariat dengan menggunakan Chi Square
Hasil: Bahwa ada hubungan pengetahuan kader dalam ( SDDITK) Stimulasi
Deteksi Dini Intervensi Tumbuh Kembang anak umur 2-5 tahun adalah umur
(=0,002<α (0,05),pendidikan (=0,014<α (0,05),dan lamanya menjadi kader
0,036<α (0,05).
Kesimpulan: bahwa semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi pula tingkat
pengetahuanya,ini diperoleh dari pengalamannya dan ini akan berpengaruh
terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang.penelitian diperoleh variable
umur,pendidikan dan lamanya menjadi kader dan pengetahuan berhubungan
secara bermakna dengan motivasi kader dalam melakukan deteksi dini tumbuh
kembang balita.Kader sangat diperlukan dalam meningkatkan motivasi motivasi
kader dalam SDDITK.Oleh karena itu diharapkan pihak puskesmas dapat
memberikan pelatihan sebagai bekal kader dan dapat memberkan penyegaran
secara kontinyu sehingg kader selalu mempunyai pengetahuan baru,selain
memberikan pengetahuan juga dapat melengkapi sarana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan SDDITK
Kata Kunci:Kader,Stimulasi Deteksi Dini,Tumbuh Kembang
Daftar Pustaka:31 pustaka ( 2002-2017)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori .................................................................................. 9
2.1.1 Kader Kesehatan ............................................................. 9
2.1.2 Tumbuh kembang........................................................... 12
2.1.3 Ceramah...........................................................................24
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan
keterampilan kader........................................................ 26
2.2 Kerangka Teori ........................................................................... 36
2.3 Kerangka Konsep ........................................................................36
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .........................................................................38
3.2 Populasi dan Sampel ....................................................................38
3.3 Lokasi Penelitian......................................................................... 40
3.4 Waktu Penelitian........................................................................ 40
3.5 Variabel Penelitian ..................................................................... 40
3.6 Definisi Operasional Penelitian................................................... 41
3.7 Instrumen Penelitian ....................................................................41
3.8 Prosedur Pengumpulan Data .......................................................42
3.9 Analisis Data ................................................................................43
3.10 Etika Penelitian ............................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................45
4.1.1 Analisis Univariat .............................................................45
4.1.2 Analisis Bivariat ...............................................................46
4.2 Pembahasan .................................................................................50
4.2.1 Pembahasan Univariat.......................................................50
4.2.2 Pembahasan Bivariat.........................................................51
c. Keterbatasan Penelitian ...............................................................57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ......................................................................................58
5.2 Saran ............................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................61
LAMPIRAN.......................................................................................................63
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
3.6 Definisi Operasional Penelitian...........................................................41
4.2 Distribusi frekuensi pendidikan dan pengetahuan kader................... 45
4.3 Distribusi frekuensi lamanya menjadi kader pengetahuan kader.......46
4.4 Distribusi frekuensi umur Pengetahuan kader.................................. .46
4.5 Hubungan antara pendidikan dan pengetahuan kader...................... .47
4.6 Hubungan antara lamanya menjadi kader dan pengetahuan
kader................................................................................................... 48
Bagan Halaman
2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 36
2.2 Kerangka Konsep ...........................................................................36
DAFTAR SINGKATAN
Lampiran 3` Kuesioner
PENDAHULUAN
berperan dan menjadi aktor kunci dalam menentukan tindakan yang tepat
membutuhkan stimulasi yang baik. Fase balita adalah fase keemasan tapi
dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai liam tahun pertama
RI, 2011).
Cakupan SDDITK yang rendah karena beban kerja bidan yang tinggi.
penelitian yang dilakukan oleh tiga orang dokter di daerah Bandung, yang
motorik kasar (35%) dan social (1%). Sedangkan di daerah perkotaan adalah
motorik kasar (26%) dan sosial (12%) (Pediatri, Sari, 2003). Kegiatan
dan social) akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan
tapi juga dapat menurun. Hal ini dapat terjadi karena kader kurang aktif
pengetahuannya menurun.
yang rendah akan berperilaku tidak ada rasa percaya diri yang berdampak
menjadi tidak aktif dalam memanfaatkan meja penyuluhan. Oleh karena itu
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ektrinsik) (Sardiman, 2011). Motivasi baik dari dalam diri kader
pihak luar (ekstrinsik) seperti dukungan yang positif dari keluarga akan
akan menimbulkan dorongan atau motivasi kerja yang kuat bagi seorang
pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut
sebagai fase "Golden Age". Golden age merupakan masa yang sangat
Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak
Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan
sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode
kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada
saat ini maupun masa selanjutnya (Nutrisiani, 2010). Masa bayi dan anak
menentukan kualitas penerus generasi bangsa. Masa kritis anak pada usia 6-
kritis dan kegagalan tumbuh (growth failure) mulai terlihat (Sari, 2011).
dari target yang telah ditetapkan oleh kementrian kesehatan RI tahun 2008
yaitu 80%.
Masih tingginya tingkat kader yang tidak aktif serta masih banyak
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan kota palembang yaitu 90% pada tahun
2013 cakupan SDDITK anak balita sebesar 37,7 dan pada tahun 2014
Jattibening Pondok Gede Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. karena belum
1.3.1.Tujuan umum
Stimulasi Deteksi Dini Intervensi Tumbuh kembang anak umur 2-5 tahun di
TINJAUAN PUSTAKA
yang dipilih oleh masyarakat sendiri dan bekerja secara sukarela untuk
militer yang berfungsi sebagai pemihak dan atau membantu tugas dan
petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari
kesehatan, dan mereka tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya.
kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan
dibenarkan dengan ini yang jelas sedini mungkin pada masa-masa peka
lebih memuaskan. Dengan kata lain bila penyimpangan terjadi pada usia
pada usia dini tetapi baru dideteksi pada usia yang lebih lanjut, hasil
tubuh.
c) Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas tanpa
tumpah.
e) Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa
sedikit 1 warna.
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.
(gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
2003).
variasi, namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003)
memaparkan tentang tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua,
yaitu masa pranatal dan masa postnatal. Setiap masa tersebut memiliki ciri khas
Masa pranatal adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan. Masa ini Commented [A1]:
dibagi menjadi dua periode, yaitu masa embrio dan masa fetus. Masa embrio
adalah masa sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu, sedangkan masa
fetus adalah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa postnatal atau masa
setelah lahir terdiri dari lima periode. Periode pertama adalah masa neonatal
dimana bayi berusia 0 - 28 hari dilanjutkan masa bayi yaitu sampai usia 2 tahun.
Masa prasekolah adalah masa anak berusia 2 – 6 tahun. Sampai dengan
masa ini, anak laki-laki dan perempuan belum terdapat perbedaan, namun ketika
masuk dalam masa selanjutnya yaitu masa sekolah atau masa pubertas,
perempuan memasuki masa adolensensi atau masa remaja lebih awal dibanding
anak laki-laki, yaitu pada usia 10 tahun dan berakhir lebih cepat pada usia 18
tahun. Anak laki-laki memulai masa pubertasa pada usia 12 tahun dan berakhir
alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain akan
yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang tua atau yang selalu merasa
mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang
kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut
juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh
serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis
a) Faktor Herediter
b) Faktor Lingkungan
hidup sehat
kritis.
1) Faktor hormonal
digunakan adalah:
prenatal dan postnatal. Faktor prenatal antara lain adalah genetik dan
bibir sumbing dan serebral palsi. Gagap juga termasuk salah satu
adanya tekanan dari orang tua agar anak bicara jelas (Soetjingsih,
2003).
salah satu gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu
2.1.3 Ceramah
sangat prinsip dan penting untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta
perilaku yang mungkin terjadi pada anak, baik normal maupun anak
b. Role Play
kembang anak
kasus yang mungkin dihadapi oleh kader posyandu pada saat praktik.
Diharapkan kader akan lebih terampil dan memiliki bekal yang cukup
d. Pendampingan
a. Umur
b. Pendidikan
Notoatmodjo,2007).
b. Menengah ( SMA )
c. Tinggi (DIII, PT )
Robbins,1996)
bahwa seseorang dalam bekerja akan lebih baik hasilnya bila memiliki
d. Pekerjaan
calon kader adalah wanita yaang mempunyai waktu yang cukup untuk
dan tidak ada pergantian kader dalam 1 tahun serta jumlah kader
Notoadmodjo,2005).
e. Pengetahuan
a. Tahu ( Know )
pelajari sebelumnya.
b. Memahami ( Comperehension )
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
c. Aplikasi ( Application )
d. Analisis ( Analysis )
e. Sintesis ( Syntesis )
f. Evaluasi ( Evaluation )
yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek dari
akan berbeda dari seseorang penilai dibandingkan dengan yang lain dari
pertanyaan objektif karena pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh
sebagai berikut :
c. Interprestasi informasi
d. Kognitif
e. Minat belajar
keaktifannya.
g. Intensif / reward
tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu
dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak
h. Insentif
para pegawai agar lebih maju dalam pekerjaan dengan keterampilan dan
tanggung jawab yang lebih besar. Insentif adalah salah satu jenis
dikaitkan dengan berbagai hal yaitu mengenai insentif dan jumlah jam
kecil-kecilan.
diperoleh para kader adalah setatusnya. Untuk para kader Posyandu, status
meningkatkan produktifitas.
ekonomi, ada perasaan puas yang timbul dari penyelesaian pekerjaan yang
memotivasi keaktifannya.
lencana dan sertifikat seperti seragam, lencana menambah sifat resmi pada
pekerjaan mereka. Kelima, honorarium bagi kader yang agak kaya hanya
Posyandu seperti alat timbangan, meja, kursi, kertas, buku laporan, alat
menjalankan tugas-tugasnya.
a. Penghargaan
atas keberadaannya dan statusnya oleh orang lain. Keberadaan dan status
2007).
kebutuhan akan respek terhadap diri sendiri, prestasi, dan pengakuan oleh
yang diwujudkan dalam pujian, hadiah (dalam bentuk uang ataupun tidak),
meningkat.
2.2 Kerangka Teori
diteliti,yaitu
1. Umur
2. Insentif
3. Lamanya
Pengetahuan kader dalam
menjadi
stimulasi deteksi dini
kader
1111 intervensi tumbuh
4. Pendidikan
kembang anak umur 2- 5
5. Pengetahua
tahun
n
6. rewards
Bagan 2.1 Sumber: Modifikasi dari Fallen&Budi,2010 Nugroho,2011
Meilani,2009
2.3 Kerangka Konsep
tahun
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta
Sugiyono ( 2011 )
tahun 2018
atau objek yang diteliti sesuai dengan penelitian diatas maka yang menjadi
2018.
3.2.2 Sampel
a. Teknik sampling
Teknik sampling adalah cara tertentu (yang secara
(Notoatmodjo, 2010).
informed consent.
b) Ibu Kader (usia 28-60 Tahun) tercatat di UPTD
Puskesmas Jatibening.
(Notoatmodjo, 2010).
adalah :
b) kader
Alamat di Jln Amarilis, RT.2 / RW.12, Pondok Gede Kota Bekasi Provinsi
Tahun 2018.
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Pengetahu Meningkatkanya Kuesoner Mengisi 1.Baik Ordinal
an pengetahuan dan kuesioner (jika
keterampilan kader maka skor
akan meningkatkan ≥ 75%)
pertumbuhan dan 0.Kurang
perkembangan anak (jika skor
secara optimal ≤ 74%)
2. Pendidika Pendidikan sebagai satu Kuesoner Mengisi 0.Rendah Ordinal
n sistem perubakan kuesoner SD-SMP
kecakapan seseorang 1.Tinggi
berbentuk sikap dan SMA-PT
perilaku yang berlaku
dalam masyarakat
3. Lamanmy Lamanya responden Kuesoner Mengisi 0 < 5 Tahun Ordinal
amenjadi menjadi Kader yang kuesoner 1 ≥ 5 Tahun
kader dihitung berdasarkan
tahun masehi sesuai
dengan SK yang
dikeluarkan (
siagian,2006)
4. Umur Usia responden dan Kuesoner Menigisi 0 <30 Ordinal
sesuai dengaan tanggal kuesoner Tahun
lahir dan dihitung sejak
lahir hingga ukang tahun 1 ≥
terakhir 30Tahun
penelitian ini.
penelitian hanya akan dapaat dipercaya (akurat). Data yang kita kumpulan
tidak akan berguna bila mana alat pengukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian tidak mempunyai validitas dan reliabilitas
yang tinggi
6) Mengolah data
c. Cleaning data
d. Processing
(Notoatmojo, 2010)
analisis bivariat
3.10.3 Kerahasiaan
(Utarini, 2010)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lamanya menjadi
Frekuensi Persentase (%)
kader
<5tahun 37 74.0
≥5tahun 13 26.0
Total 50 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 50 orang lamanya
tahun 2018
kembang anak umur 2-5 tahun di UPTD Puskesmas Jatibening tahun 2018
stimulasi deteksi dini intervensi tumbuh kembang anak umur 2-5 tahun di
Pengetahuan
Baik P
Pendidikan kurang Total OR
Value
N % N % N %
Rendah 14 66,7 7 33,3 21 100
0,014 5.250
Tinggi 8 27,6 21 72,4 29 100
Jumlah 22 44,0 28 56,0 50 100
Hasil uji Risk Estimate diperoleh nilai Odds Ratio (OR) = 5.250
stimulasi deteksi dini tumbuh Intervensi kembang anak umur 2-5 tahun
Lama Pengetahuan
P
menjadi Kurang Baik Total
Value OR
kader N % N % N %
100,
≤ 5 tahun 20 54,1 17 45,9 37
0 6,47
0,036
100, 1
>5 tahun 2 15,4 11 84,6 13
0
100,
Jumlah 22 44,0 28 56,0 50
0
orang(84,6%)
2018
Hasil uji Risk Estimate diperoleh nilai Odds Ratio (OR) = 6,471
tahun.
2018
keterampilan kader.
4.2 Pembahasan
sebesar 70,3%. Dan lamanya menjadi kader yang kurang dari 5 tahun
kader yang paling banyak aktif adalah kelompok umur tersebut. Pada
kelompok umur >30 tahun jumlahnya paling sedikit, pada usia ini pola
pikirnya yang masih labil dan belum fokus terhadap suatu kegiatan dan
mengikuti kegiatan.
karena pada usia ini karena pola pikirnya masih labil dan belum fokus
(0,05), dengan nilai Odds Ratio (OR) = 13,000 dari data tersebut
menunjukkan yang artinya ada hubungan yang signifikan antara umur
tahun 2018
kader yang paling banyak aktif adalah kelompok umur tersebut. Pada
kelompok umur >30 tahun jumlahnya paling sedikit, pada usia ini pola
pikirnya yang masih labil dan belum fokus terhadap suatu kegiatan dan
mengikuti kegiatan.
Dari penelitian di atas dapat Disimpulkan hasil penelitian
karena pada usia ini karena pola pikirnya masih labil dan belum fokus
α (0,05), dengan nilai Odds Ratio (OR) = 5,250 dari data tersebut
Hasil uji Risk Estimate diperoleh nilai Odds Ratio (OR) = 5.250
baru ( Notoatmodjo,2007).
tingkat pendidikan tinggi akan cenderung untuk lebih banyak tahu dari
pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi seorang
posyandu.
(0,05) dengan nilai Odds Ratio (OR) = 6,471 dari data tersebut
Hasil uji Risk Estimate diperoleh nilai Odds Ratio (OR) = 6,471
tahun
Kinerja masa lalu cenderung dihubungkan pada hasil
Robbins,1996)
bahwa seseorang dalam bekerja akan lebih baik hasilnya bila memiliki
5.1 Simpulan
1. Hasil penelitian pendidikan responden pengetahuan dan keterampilan
keterampilan yang baik sebesar 29,7% dan lamanya menjadi kader < 5
tumbuh kembang anak dengan nilai ρ value = 0,014 dan Ada hubungan
pendidikan kesehatan.
hasil yang lebih luas. Dan melakukan penelitian dengan variable yang
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KUESIONER PENGUMPULAN DATA DALAM RANGKA
PENYUSUNAN SKRIPSI PROGRAM SAINS TERAPAN
DI UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sains Terapan, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ernia
NPM : 173112540120468
Dengan segala kerendahan hati, penulis mohon dengan hormat kepada ibu/bapak
yang berkenan meluangkan waktu guna mengisi daftar pertanyaan yang penulis
ajukan sesuai dengan pengetahuan yang ibu/bapak miliki.
Atas kesediaan dan bantuan yang telah ibu/bapak berikan, penulis sampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
LEMBAR PERTANYAAN
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGETAHUAN KADER DALAM (SDDITK) STIMULASI
DETEKSI DINI INTERVENSI TUMBUH KEMBANG ANAK
UMUR 2-5 TAHUN DI PUSKESMAS JATIBENING TAHUN
2018
Peneliti sangat menghargai kejujuran saudara dan akan menjaga identitas dan
jawaban saudara.
Petunjuk Pengisisan
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list (√)
atau silang (X) pada kotak pilihan jawaban yang menurut anda benar.
2. Isilah pertanyaan pada kuisioner A (data umum) sesuai dengan identitas
diri anda
3. Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai dengan pengetahuan Anda
4. Jika ada yang kurang dimengerti silahkan ditanyakan langsung kepada
peneliti
A. Data Umum
Data Klien
a. Nama :
b. Umur :
c. Pendidikan terakhir : :
Tdk Sekolah SMA
SD Sarjana
SMP
d. Lama menjadi kader :
Penulis
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
umur responde
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
pengetahuan
dan keterampilan pendidikan lama menjadi
kader responden umur responde kader
N Valid 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0
Hasil Chi-Square
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
pendidikan responden *
pengetahuan dan 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
keterampilan kader
umur responde *
pengetahuan dan 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
keterampilan kader
lama menjadi kader *
pengetahuan dan 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
keterampilan kader
1. Pendidikan responden * pengetahuan dan keterampilan
kader
Crosstab
% within pendidikan
66.7% 33.3% 100.0%
responden
tinggi Count 8 21 29
% within pendidikan
27.6% 72.4% 100.0%
responden
Total Count 22 28 50
% within pendidikan
44.0% 56.0% 100.0%
responden
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,24.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
N of Valid Cases 50
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,72.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
N of Valid Cases 50
Crosstab
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,72.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
UJI NORMALITAS
Cases
Median 3,00
Variance 1,510
Minimum 1
Maximum 5
Range 4
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
UJI NORMALITAS
PENGETAHUAN
Cases
Median 16,00
Variance 6,684
Minimum 11
Maximum 21
Range 10
Interquartile Range 4
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
I. Identitas
Nama : Ernia
Tempat/ Tanggal Lahir : Ketapang,07-12-1995
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak : Ke 5 (lima) dari 5 (lima) bersaudara
Alamat : Jln Mina segare Mayak Tanjung pura Rt 05 /
Rw 03 Kabupaten Ketapang,Kecamatan
Muara Pawan
Email : erniaketapang@gmail.com
No. Hp : 085779365868
II. Pendidikan
1. SD 01 ( Muara Pawan ) Lulus Tahun 2007
2. SMP 07 ( Muara Pawan) Lulus Tahun 2010
3. Madrasah aliyah ash-syufiyah Lulus Tahun 2013
4. D3 Kebidanan STIKes Medika Lulus Tahun 2016
5. D IV Kebidanan Universitas Nasional Jakarta Lulus Tahun 2017
Ernia