Anda di halaman 1dari 115

PENGARUH YOGA ANTENATAL TERHADAP NYERI PUNGGUNG

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM ERIE


DEPOK JAWA BARAT

SKRIPSI

Oleh:
ANA FITRIA
173112540120185

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JAKARTA
2018
PENGARUH YOGA ANTENATAL TERHADAP NYERI PUNGGUNG
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM ERIE
DEPOK JAWA BARAT

SKRIPSI
Dijadikan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kebidanan Pada Program Studi D IV Kebidanan
Universitas Nasional
Jakarta

Oleh:
ANA FITRIA
173112540120185

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JAKARTA
2018
THE EFFECT OF ANTENATAL YOGA TOWARD BACK PAIN
ON THE THIRD TRIMESTER PREGNANT MOTHER
IN BPM ERIE DEPOK WEST JAVA

THESIS

Submitted in partial fulfillment of the reqirement for Doploma-IV Midwifery


Program of health sciences facultynasional university
Jakarta

By:
ANA FITRIA
173112540120187

FACULTY OF HEALTH SCIENCES


MIDWIFERY STUDY PROGRAM
OF APPLIED SARJANA PROGRAM
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2018
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayat-Nya sehingga penulis diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Pengaruh yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di
BPM Erie Depok Jawa Barat Tahun 2018”.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai salah satu tugas akhir dalam
menyelesaikan pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan Universitas
Nasional. Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan dukungan, maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada Yang Terhormat :

1. Dr. Retno Widowati, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Nasional Jakarta
2. Rukmaini, SST, M. Keb Selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Nasional Jakarta dan juga selaku penguji Karya Tulis
Ilmiah ini
3. Ns. Naziyah, S.Kep., M. Kep Selaku Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah
4. Triana Indrayani, SST., M. Kes Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah
5. Seluruh staf dan dosen program D-IV Kebidanan Universitas Nasional yang
telah memberikan bantuan dn bimbingan selama menempuh pendidikan
6. Kepada Kepala RB Citra Lestari, serta Bidan jaga dan pegawai di Bpm yang
membantu sehingga penelitian ini dapat terlaksana
7. Teristimewah kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah
8. Teman-teman seperjuangan dan sepenanggungan yang selalu memberikan
semangat, saran dan bantuannya sehingga kita bersama-sama menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
9. Semua pihak yang tidak bias di sebutkan satu per satu yang telah memberikan
dukungan dalam bentuk apapun untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mohon masukan dari
semua pihak yang bersifat membangun bagi penulis demi kesempurnaan Karya
Tulis Ilmiah dimasa yang akan dating. Demikian Karya Tulis Ilmiah ini penulis
buat, semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya

Jakarta, Agustus 2018

( )
Abstrak

PENGARUH YOGA ANTENATAL TERHADAP NYERI PUNGGUNG


PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM ERIE
DEPOK JAWA BARAT

Ana Fitria, Naziyah, Triana Indrayani

Latar Belakang: Nyeri punggung pada ibu hamil trimester III berdasarkan
pernyataan Sinclair, 2010. Di Indonesia 68% ibu hamil mengalami nyeri
punggung sedang dan 32% mengalami nyeri punggung ringan. Menurut Sinclair
2010. Kunjungan ANC setiap tahun nya ada peningkatan KI 0,76% dan pada K4
0.78%. Hasil studi pendahuluan didapatkan masih tingginya angka kejadian nyeri
punggung karena pembesaran rahim, kelelahan dan aktifitas saat bekerja pada ibu
hamil di BPM Erie depok jawa barat.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yoga antenatal
terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di BPM Erie Depok Jawa
Barat Tahun 2018.
Metodologi: Metode yang digunakan yaitu pre exsperimental design dengan
menggunakan rancangan one-shot case study, uji statistik menggunakan uji
wilcoxon jumlah sampel 17 responden alat ukur Faces Pain Rating Scale.
Hasil Penelitian: hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pada skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan yoga antenatal dengan
nilai p= 0,000 (<0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan
yoga terhadap penurunan skala nyeri punggung ibu hamil.
Simpulan dan Saran: Yoga antenatal memiliki pengaruh terhadap penurunan
skor nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Ibu hamil diharapkan
melakukan yoga secara rutin untuk membantu mengurangi resiko kesakitan
terutama nyeri punggung pada ibu hamil dan peneliti selanjutnya agar menambah
jumlah sampel untuk menaikan hasil statistic dan diharapkan memperhatikan
jarak antara pre-tes dan post- tes agar perbedaan jarak waktunya tidak terlalu jauh.

Kata Kunci : Yoga Antenatal, Nyeri, Ibu Hamil Trimester III


Pustaka : 43 (2008-2017)
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Sampul

Halaman Judul .......................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ............................................................................... iv

Halaman Persetujuan .................................................................................v

Halaman Pernyataan Orisinalitas ............................................................. vi

Kata Pengantar ........................................................................................ vii

Abstrak ................................................................................................. viii

Abstract ................................................................................................... ix

Daftar Isi ....................................................................................................x

Daftar tabel ............................................................................................... xi

Daftar Gambar......................................................................................... xii

Daftar Lampiran ..................................................................................... xiii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………5

1.3. Tujuan .................................................................................................5

1.2.1 Tujuan Umum .............................................................................5

1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................5

1.4. Manfaat ...............................................................................................6


BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ........................................................................................7


2.1.1 Definisi Kehamilan. ...................................................................7
2.1.2. Proses Konsepsi, Fertilisasi, dan Implementas .........................8
2.1.3. Tanda Kehamilan ......................................................................8
2.1.4. Diagnosis Kehamilanm ...........................................................11
2.1.5. Diagnosis Banding ..................................................................12
2.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan .....................14
2.1.7. Perubahan Anatomi Selama Kehamilan ................................14
2.1.8. Konsep Dasar Kehamilan Trimester III .................................17
2.1.9. Konsep Nyeri Punggung ........................................................30
2.1.9.1 Pengertian Nyeri Punggung .......................................30
2.1.9.2 Penyebab Nyeri Punggung .........................................31
2.1.9.3 Gejala Nyeri Punggung ..............................................31
2.1.9.4 Terapi Relaksasi Untuk Pada Ibu Hamil ....................32
2.1.9.5 Pengukuran Skala Nyeri.............................................34
2.1.10. Yoga Pada Kehamilan ...........................................................41
2.1.10.1 Pengertian Yoga ......................................................36
2.1.10.2 Indikasi Dan Kontraindikasi Yoga Hamil ...............38
2.1.10.3 Manfaat Yoga Kehamilan .......................................38
2.1.10.4 Tehnik Yoga Pada Kehamilan ................................41
2.1.10.5 Gerakan Yoga Pada Trimester I ..............................41
2.1.10.6 Gerakan Yoga Pada Trimester II.............................46
2.1.10.7 Gerakan Yoga Pada Trimester III ...........................49
2.2 Kerangka Teori ..................................................................................55
2.3 Kerangka Konsep ...............................................................................56
2.4 Hipotesi ..... ........................................................................................57

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ...............................................................................58


3.2 Populasi dan Sampel .........................................................................58
3.2.1. Populasi ...................................................................................58
3.2.2. Sampel .....................................................................................58
3.2.3. Kriteria Sampel ........................................................................59
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................59
3.3.1. Lokasi Penelitian .....................................................................59
3.3.2. Waktu Penelitian ......................................................................59
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................60
3.5 Definisi Operasional Penelitian ........................................................60
3.6 Instrumen Penelitian ..........................................................................61
3.7 Validitas Dan Reabilitas ....................................................................61
3.8 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................62
3.9 Analisi Data .......................................................................................62
3.10 Etika Penelitian ................................................................................63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................65


4.1.1 Analisis Univariat ....................................................................65
4.1.2 Analisis Bivariat ......................................................................65
4.2 Pembahasan .......................................................................................66
4.2.1 Analisis Bivariat. .....................................................................66
4.3. Keterbatasan Pnelitian.......................................................................68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................70
5.2 Saran .................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Hal

3.1 Definisi Operasional .................................................................................. 60


4.1 Distribusi Frekuensi Nyeri Punggung Sebelum dan sesudah Yoga
Antenatal .................................................................................................. 65
4.2 Perbedaan sebelum dan sesudah Yoga Antenatal Terhadap Nyeri
Punggung .................................................................................................. 66
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal
2.1 Pengukuran Skala Nyeri ..................................................................... 35
2.2 Tehnik Yoga Pada Kehamilan ............................................................. 41
2.3 Kerangka Teori ................................................................................... 55
2.4 Kerangka Konsep ................................................................................. 56
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Konsultasi Skripsi (pembimbing 1 dan 2)

Lampiran 2 : Hasil Output Analisa Data

Lampiran 3 : Surat Balasan Penelitian

Lampiran 4 : Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 5 : Infomed Consent

Lampiran 6 : Lembar Observasi

Lampiran 7 : Lembar Dokumentasi

Lampiran 8 : Biodata Penulis


BAB I

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO, 2016) hanya

64% dari wanita dunia yang melahirkan hidup yang menerima pelayanan ANC

empat kali atau lebih. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000

jiwa,dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di Negara – Negara

Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per

100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahirn hidup, thailan 44 per

100.000 kelahiran hidup, brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan malaisya 39

per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Rasio kematian ibu hamil di negara

berkembang adalah 230 per 100.000 kelahiran sedangkan di negaran maju, rasio

kematian ibu hamil adalah 16 per 100.000 kelahiran. Dari 800 kematian ibu hamil

setiap hari, 500 berada di sub Sahara Afrika, 190 di Asia Selatan dan 6 di negara-

negara berpenghasilan tinggi menurut (WHO, 2014).

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah

besar di negara berkembang, negara berkembang menyumbang 99% dari total

kematian ibu (Guiterrez et all, 2007).

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung dan pinggang) ibu hamil,

dikarenakan meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat

mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang

belakang (Kurnia, 2009). Sekitar 80% wanita akan mengalami nyeri punggung di

beberapa titik selama kehamilan. Kebanyakan sakit pada punggung selama


kehamilan terjadi akibat perubahan otot tulang punggung yaitu sebanyak 70%.

Tanpa otot punggung yang kuat, luka pada ligamental akan semakin parah

sehingga postur memburuk, selebihnya atau 30% dari sakit punggung selama

kehamilan bisa jadi disebabkan ketidakberesan pada kondisi tulang belakang yang

terjadi sebelumnya (Shim, 2012).

Tingkat prevalensi yang tinggi pada nyeri punggung bawah selama kehamilan

dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika, Australia, China, termasuk wilayah

pegunungan daerah pedesaan Taiwan dan Afrika serta di antara perempuan kelas

atas di Nigeria (Kristiansson, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika

Latin menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian nyeri punggung yang

signifikan selama 14 tahun terakhir dari 3,9% pada tahun 1992 sampai 10,2%

pada tahun 2006 (Garcia, 2013).

Berdasarkan laporan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2015, terdapat

5.298.285 orang ibu hamil di Indonesia. Dan di Indonesia pada tahun 2013

cakupan kunjungan ibu hamil mencapai K1 95,25% dan K4 86,85%. Pada tahun

2015 berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

menunjukkan bahwa cakupan K1 secara Nasional sebesar 95,75% serta cakupan

K4 sebesar 87,48%. Bila dibandingkan tahun 2014 angka Cakupan K1 mengalami

peningkatan 0,76% (dari 94,99%), sedangkan cakupan K4 mengalami sedikit

peningkatan 0,78% (dari 86,70%). Tingkat prevelensi nyeri di Indonesia

didapatkan bahwa 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas

sedang, dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas ringan

(Sinclair, 2010).
Upaya pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi nyeri pada ibu hamil

terdapat pada KEPMENKES RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang

standar profesi bidan dalam memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk

mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan meliputi deteksi dini, pengurangan

nyeri tanpa obat, atau rujukan dari komplikasi tertentu pada kehamilan dan

persalinan (Depkes RI, 2010).

Hal tersebut sejalan sesuai dengan PERMENKES RI Nomor

1416/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek bidan,

dalam pasal ke-13 bidan dalam memberikan asuhan antenatal care

terintegrasidengan intervensi khusus penyakit tertentu, penyakit kronis dilakukan

dibawah supervisi dokter. Asuhan antenatal terintegrasi adalah menjalin

kemitraan dalam asuhan antenatal care dengan tenaga kesehatan yang lain seperti

dokter, program gizi, laboratorium, dan fisioterapi. Bidan memegang peranan

penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak

melalui konsep promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 2010).

Manajemen untuk mengatasi nyeri punggung bawah (pada ibu hamil

dilakukan dengan tujuan melatih ibu agar mempunyai respon positif terhadap

nyeri punggung bawah. Banyak pilihan pengobatan untuk mengurangi intervensi

medis saat mengalami nyeri punggung bawah menurut (Watson dkk, 2012).

Manajemen nyeri punggung dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan

non farmakologi seperti senam hamil, yoga, sering istirahat, olahraga, kompres air

hangat, kinesiotaping, pijat, akupuntur, Transcutaneous electrical nerve


stimulation (TENS), aromaterapi, relaksasi, dan herbal. Kadang obat seperti

acetaminophen juga digunakan menurut (Pennick dkk, 2007).

Hasli penelitian (Resmi, D.C., 2017) didapatkan bahwa sebelum intervensi

yoga sebagian besar responden mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 10

responden (71,4%), yang mengalami nyeri punggung ringan sebanyak 3

responden (21,4%) sedangkan yang mengalami nyeri punggung hebat sebanyak 1

responden (7,1%). Setelah mendapatkan intervensi yoga terjadi penurunan tingkat

nyeri yang dialami oleh responden, dapat dilihat pada perubahan kejadian tingkat

nyeri, bahwa setelah dilakukan yoga sebagian besar responden mengalami nyeri

dalam tingkat ringan yaitu sebanyak 9 responden (64,3%), nyeri sedang 4

responden (28,6%) dan 1 responden sudah tidak mengeluhkan nyeri punggung

seperti sebelumnya.

Dari data yoga antenatal yang diperoleh pada bulan februari di BPM Erie

Depok Jawa Barat Tahun didapatkan 28 ibu hamil, dari 28 ibu hamil 14

mengalami nyeri punggung, 6 ibu hamil mengalami kesemutan atau kebas pada

kaki dan tangan, dan 8 ibu hamil mengalami kesulitan tidur. Hasil wawancara

yang saya lakukan pada 11 ibu hamil yang mengalami keluhan pada trimester III

yaitu 4 ibu hamil dengan primipara mengalami nyeri punggung ringan (terasa

sakit namun bisa ditahan), 5 ibu hamil dengan multipara mengalami nyeri

punggung sedang (rasa nyeri yang mengganggu dan butuh usaha untuk menahan),

dan 2 diantaranya mengalami kebas pada tangan dan kaki. Dengan masih

tingginya angka kejadian nyeri punggung pada ibu hamil didaerah Jawa Barat

termasuk di BPM Erie Depok sehingga penulis tertarik untuk melakukan


penelitian mengenai pengaruh yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu

hamil trimester III di BPM Erie Depok Jawa Barat Tahun 2018.

1.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka akan

dilakukan penelitian mengenai Pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri

punggung ibu hamil trimester III di BPM Erie Depok Jawa Barat Tahun

2018.

1.2. Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui adanya Perbedaan sebelum dan sesudah yoga

antenatal terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester III di BPM

Erie Depok Jawa Barat Tahun 2018.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.1.1 Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester

III sebelum diberikan yoga di BPM Erie Depok Jawa

Barat Tahun 2018.

1.2.1.2 Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester

III sesudah diberikan yoga di BPM Erie Depok Jawa

Barat Tahun 2018.

1.2.1.3 Mengidentifikasi perbedaan sebelum dan sesudah

dilakukan yoga ibu hamil trimester III di BPM Erie

Depok Jawa Barat Tahun 2018.


1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi pemilik BPM

Diharapkan agar mempertahankan kualitas pelayanan kebidanan

terutama pada ibu hamil dengan mengaplikasikan yoga antenatal

sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri punggung dan

keluhan pada ibu hamil trimester III.

1.3.2 Bagi ibu hamil sebaiknya melakukan yoga antenatal secara rutin

agar dapat membantu mengurangi resiko kesakitan selama

kehamilan terutama pada nyeri punggung.

1.3.3 Bagi penenili selanjutnya

1.3.4.1 Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel

penelitian sehingga kekuatan statistiknya pun dapat

meningkat.

1.3.4.2 Dalam melakukan penelitian eksperimen, peneliti

sebaiknya memperhatikan jarak waktu antara pemberian

pretest dan posttest sehingga perbedaan jarak waktunya

tidak terlalu jauh karena hal ini dapat mempengaruhi hasil

penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum

kemudian dilanjutkan dengan implantasi atau nidasi. Kehamilan normal akan

berlangsung selama 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional jika

dihitung dari fertilisasi sampai bayi lahir. Kehamilan dibagi menjadi tiga

trimester yaitu trimester pertama mulai 0-12 minggu, trimester kedua 13-27

minggu, dan trimester ketiga 28-40 minggu (Saifuddin, 2011).

(Manuaba, 2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda.

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari

ovulasi (pematangan sel) kemudian pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa

(sperma) dan terjadilah pembuahan serta pertumbuhan zigot kemudian bernidasi

(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm) (Manuaba, dkk., 2012).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah

sebagai keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian

bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk embrio yang

berkembang sampai lahirnya janin.


2.1.2 Proses Konsepsi, Fertilisasi, dan Implantasi

Proses konsepsi, fertilisasi dan implantasi menurut (Sulistyawati, 2012), yaitu:

1. Konsepsi

Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang

memungkinkan terjadinya kehamilan.

2. Fertilisasi

Fertilisai adalah kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu

dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi

perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan

3. Implantasi (Nidasi)

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi dalam

endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast,

yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan.

2.1.3 Tanda Tanda Kehamilan

Untuk bisa memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian

terhadap beberapa tanda dan gejala hamil. Tanda kehamilan menurut (Astuti,

2010) dibagi menjadi 3 bagian:

a. Tanda tidak pastihamil terdiri dari:

1) Tidak terjadi mesntruasi/haid (amenorea)

Tidak dapat menstruasi dapat menandakan kehamilan, tetapi dapat juga

merupakan tanda gangguan fisik. Untuk lebih memastikan dapat dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut.


2) Mengidam

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan hilang

seiring semakin tuanya usia kehamilan. Tujuh puluh persen perempuan

hamil mengalami komplikasi mual dan muntah. Hal ini disebabkan oleh

estrogen atau HCG (Nirmala dkk, 2011).

3) Pingsan

Pada wanita hamil, terjadi pengenceran darah akibat proses kehamilan. Jika

salah satu organ tubuh, misalnya otak mengalami kekurangan oksigen, hal

tersebut dapat menyebabkan terjadi pingsan (Sulistyawati, 2012).

4) Sering berkemih

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh

dan sering berkemih. Frekuensi terjadi pada triwulan pertama akibat desakan

uterus. Pada triwulan kedua desakan ini berkurang karena uterus yang

membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester 3 gejala ini timbul

kembali karena kepala janin mulai masuk rongga panggul dan menekan

kembali kandung kemih (Yulifah, 2011).

5) Sembelit/ konstipasi

Sembelit pada ibu hamil disebabkan oleh hormon steroid yang meningkat

sehingga menyebabkan kerja usus menjadi lambat (Saifudin, 2004).

6) Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit pada wajah, payudara, perut, paha, dan ketiak biasanya

bertambah. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormone dalam kehamilan.


7) Epulsi

Gusi dan mukosa menjadi mudah berdarah, sering terjadi pada triwulan

pertama.

8) Varises

Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan

pembuluh darah vena, terutama bagi yang mempunyai bakat. Sering terjadi

pada trimester pertama dan hilang setelah persalinan ( Nirmala, 2011).

b. Tanda kemungkinan hamil

Tanda kemungkinan hamil antara lain:

1. Uterus membesar

Dengan kehamilan yang sehat, uterus pun akan membesar sedikit demi

sedikit sesuai dengan usia kehamilan. Namun, pembesaran uterus dapat juga

terjadi akibat suatu penyakit, misalnya miom, kista atau kanker (Yulifah,

2011).

2. Tanda hegar

Melunaknya segmen bawah rahim yang mempunyai kesan lebih tipis dapat

diketahui dengan pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada

minggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8 (Sujiyatini, 2008).

3. Tanda chadwik

Terjadi perubahan warna pada porsio, pada awalnya berwarna merah muda,

menjadi kebiru-biruan. Selaput lendir dan vagina pun berwana keungu-

unguan.
4. Tanda piscasek

Uterus membesar ke salah satu jurusan sehingga menonjol jelas ke jurusan

pembesaran tersebut (Prawirohardjo, 2010).

5. Braxton-hicks

Ibu hamil dapat merasakan kontraksi yang timbul sesekali, tepatnya berada

di bagian perut bawah.

6. Teraba ballottement

Ballotement adalah pantulan saat rahim digoyangkan. Memeriksa kontraksi

ini dilakukan dengan cara memegang bagian Rahim yang mengeras sambil

sedikit digoyangkan (Yulifah, 2011).

c. Tanda pasti hamil

Tanda pasti kehamilan ditentukan melalui:

1. Terdapat gerakan janin didalam rahim

2. Terlihat/teraba gerakan dan bagian-bagian janin

3. Denyut jantung janin didengar menggunakan stetoskop laenec, alat

kardiotokografi, alat doppler, dilihat dengan ulltrasonografi (Manuaba.

2010).

2.1.4 Diagnosis Kehamilan

1. Uji Hormonal Kehamilan

Korionik gonadotropin (HCG) diproduksi oleh sel-sel sinsisiotrofoblas pada

awal kehamilan. Hormon ini diekresikan melalui urine. Human Chorionic

Gonadotropin (HCG) dapat dideteksi sekitar 26 hari setelah konsepsi dan

peningkatan ekskresinya sebanding dengan meningkatnya usia kehamilan 30-

60 hari. Pada usia 60 – 70 hari merupakan puncak produksi hormone HCG


kemudian menurun hingga akhir kehamilan dan menetap setelai usia

kehamilan 100 – 130 hari.

2. Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Kehamilan

Perubahan anatomik yang paling terlihat pada ibu hamil adalah pembesaran

uterus. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal

kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi miometrium

dan hipertrofi kelenjar serviks disertai dengan peningkatan vaskularisasi

menyebabkan perubahan pada ibu hamil meliputi: tanda Chadwick dan tanda

Goodell (Saifuddin, 2014).

2.1.5 Diagnosis Banding

Suatu kehamilan perlu dibedakan dalam keadaan/ penyakit yang dalam

pemeriksaan meragukan. Pembesaran prempuan tidak selamanya menunjukkan

adanya kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding. Diagnosis

banding kehamilan menurut (Sulistyawati 2012) meliputi:

1) Kehamilan palsu.

Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat dan tes bilogis

tidak menunjukkan kehamilan.

2) Kistoma ovari.

Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan terus

berlangsung, lamanya pembesaran perut dapat melampaui usia kehamilan,

pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.


3) Mioma uteri.

Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil, bentuk

pembesaran tidak merata, perdarahan banyak saat menstruasi.

4) Retensi urine ( bendungan kantong kemih).

Pembesaran perut bisa disebabkan karena kandung kemih penuh, hal ini bisa

diatasi dengan katerisasi.

5) Hematometra

Hematometra ditandai dengan terlambat datang bulan yang dapat melampaui

usia kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah

dalam rahim, tanda pemeriksaan hamil negatif (Nirmala, 2010).

2.1.6 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Faktor - faktor yang mempengaruhi kehamilan menurut (Saryono 2010), yaitu:

1. Faktor fisik

a. Status kesehatan

Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau

penyakit yang dialami oleh ibu:

1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, yaitu hyperemesis

gravidarum, preeklamsi /eklamsia, kelainan lamanya kehamilan,

kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan

antepartum, gemelli.

2) Penyakit atau kelainan yang tidak berhubungan langsung dengan

kehamilan, yaitu penyakit atau kelainan alat kandungan, penyakit

kardiovaskuler, penyakit darah, penyakit saluran nafas, penyakit traktus

digestivus, penyakit ginjal, penyakit saraf, dan IMS. Beberapa pengaruh


penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, IUFD, anemia berat,

infeksi transplasenta, dismaturitas, asfiksia, syok dan perdarahan.

b. Status gizi

Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan masa kehamilan,

karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama

hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin.

c. Gaya hidup

Dari gaya hidup bisa merugikan wanita hamil karena gaya hidup ini

mengganggu kesejahteraan janin. Gaya hidup yang mempengaruhi

kehamilan adalah: minuman alkohol, merokok, penggunaan obat - obatan

selama hamil, kebiasaan minum jamu, dan kehamilan diluar nikah.

2. Faktor psikologis

Status emosional dan psikologis ibu turut menentukan keadaan yang timbul

sebagai akibat atau diperburuk oleh kehamilan, sehingga dapat terjadi

pergeseran dimana kehamilan sebagai proses fisiologis menjadi kehamilan

patologis. Peristiwa kehamilan adalah peristiwa fisiologis, namun proses alami

tersebut dapat mengalami penyimpangan samapai berunah menjadi patologi.

2.1.7 Perubahan Anatomi Selama Kehamilan

Perubahan ini dapat dilihat dari sistem-sistem sebagai berikut:

a. Sistem Reproduksi

1) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi

hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus

mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat
selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam

beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan yang tidak hamil

uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama

kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu

menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir

kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter

atau lebih, dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawiroharjo, 2011).

2) Serviks Uteri

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.

Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema

pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia

pada kelenjar-kelenjar serviks (Prawiroharjo, 2011).

3) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru

juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.

Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan

setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang

relatif minimal (Prawiroharjo, 2011).

4) Vagina dan vulva

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada

kulit dan otot-otot di perinium dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat

berwarna keungu-unguan yang dikenal dengan tanda Chadwick

(Prawiroharjo, 2011).
5) Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,

kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.

Perubahan ini dikenal dengan nama strie gravidarum. Pada garis yang

terdapat dipertengahan perunya (linea alba) akan berubah menjadi hitam

kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul

dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan

oblosma atau melasma gravidarum. Selain itu, pada aerola dan daerah

genetalia akan terlihat pigmentasi yang berlebihan (Prawiroharjo, 2011).

6) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih

lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-

vena dibawah kulit akan terlihat. Puting payudara akan terliahat besar,

kehitaman, tegak dan terdapat colostrum (Prawiroharjo, 2011).

7) Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari

uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan

ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah

12,5 kg (prawiroharjo, 2011). Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan

dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4

kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih, dianjurkan

menambah berat badan per minggu masing-masing 0,5 kg dan 0,3 kg

(Prawiroharjo, 2011).
2.1.8 Konsep Dasar KehamilanTrimester III

1. Pengertian Kehamilan Trimester III

Trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu, mulai dari minggu ke –28

sampai minggu ke-40. Pada trimester ketiga, organ tubuh janin sudah terbentuk.

Hingga pada minggu ke –40 pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai

(Manuaba, 2010).

Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 mingu

dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang

tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga

sebagai periode penantian (Vivian, 2011).

2. Perubahan Fisiologis Trimester III

Menurut (Vivian, 2011), Perubahan fisiologi pada masa kehamilan

Trimester III adalah:

a. Minggu ke 28/bulan ke-7

Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoudeus. Hemoroid

mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis

bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa panas perut mungkin terasa.

b. Minggu ke-32/ bulan ke-8

Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh, dan nyeri tekan.

Sering BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu, mungkin juga terjadi

dispnea.

c. Minggu ke-38/ bulan ke-9

Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu (lightening). Plasenta setebal

hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg.
Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks meningkat

karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan.

3. Perubahan Psikologis Trimester III

Menurut (Sulistyawati, 2013) Perubahan psikologis pada masa kehamilan

Trimester III yaitu:

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak

menarik.

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,

khawatir akan keselamatannya.

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi

yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Perasaan mudah terluka (sensitif) & Libido menurun

4. Ketidaknyamanan trimester III

Ketidaknyamanan kehamilan trimester III adalah keadaan tidak nyaman

yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28

minggu sampai 40 minggu(Putri dkk, 2012). Ketidaknyamanan kehamilan

trimester III meliputi:

a. Konstipasi atau Sembelit

Pada kehamilan trimester III kadar progesteron tinggi. Rahim yang

semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga
terjadi konstipasi. Konstipasi semakin berat karena gerakan otot dalam usus

diperlambat oleh tingginya kadar progesterone (Romauli, 2011).

Konstipasi ibu hamil terjadi akibat peningkatan produksi progesteron

yang menyebabkan tonus otot polos menurun, termasuk pada sistem

pencernaan, sehinggasistem pencernaan menjadi lambat. Motilitas otot yang

polos menurun dapat menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat

sehingga feses menjadi keras(Pantiawati, 2010).

Konstipasi bila berlangsung lama lebih dari 2 minggu dapat

menyebabkan sumbatan/inpaksi dari massa feses yang keras (skibala).

Skibala akan menyumbat lubang bawah anus dan menybabkan perubahan

besar sudut anorektal. Kemampuan sensor menumpul, tidak dapat

membedakan antara flatus, cairan atau feses. Akibatnya feses yang cair akan

merembes keluar . skibala juga mengiritasi mukosa rectum, kemudian terjadi

produksi cairan dan mukus yang keluar melalui sela-sela dari feses yang

impaksi (Romauli, 2011) Cara mengatasi konstipasi atau sembelit adalah:

1) Minum air putih yang cukup minimal 6-8 gelas/hari.

2) Makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-

buahan.

3) Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan (Jogging).

4) Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau sembelit

tetap terjadi (Putri dkk, 2012).

b. Edema atau pembengkakan

Kaki bengkak terjadi pada hamil trimester ketiga. Terdapat dua gangguan

kaki bengkak yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosis dan
tertekannya pembulu darah, karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu

atas panggul (Bandiyah, 2009). Adapun cara penangaannya adalah sebagi

berikut:.

1) Hindari menggunakan pakaian ketat

2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari

3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring

4) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat

melonggarkan vena-vena panggul (Putri dkk, 2012).

c. Insomnia

Pada trimester ketiga kehamilan, bayi sering menendang, sehingga ibu

hamil akan merasa kurang nyaman dan merasa sulit untuk tidur (putri,

2012). Bebearapa cara untuk mengurangi gangguan insomnia, yaitu:

1) Ibu hamil diharapkan menghindari kafein yang terdapat pada kopi, soda,

teh, dan coklat.

2) Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum

pada pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil

pada malam hari yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam

hari.

3) Meminum segelas susu hangat akan membuat ibu hamil mudah terlelap.

d. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)

Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang

terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan

meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri

ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur
tubuhnya (Putri dkk, 2012). Berikut ini adalah dua prinsip penting yang

sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:

1) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat

apapun dari bawah

2) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang

lain saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat

bangkit dari proses setengah jongkok. Cara untuk mengatasi

ketidaknyamanan ini antara lain:

a) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan

tanpa istirahat

b) Gunakan sepatu bertumit rendah

c) Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong

abdomen eksternal dianjurkan (contoh korset maternal atau belly

band yang elastic)

d) Pijatan/ usapan pada punggung

e) Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau

gunakan bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan

meringankan tarikan dan regangan.

e. Sering Buang Air Kecil

Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kemih akan tertekan oleh

uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih.

Keadaan ini akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus

keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah
mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan kembali (Sarwono,

2011). Cara mengurangi ketidaknyamanan ini adalah:

1) Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya mencangkup sebab

terjadinya.

2) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing.

3) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum

saat siang hari.

4) Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia

sangat mengganggu tidur pada malam hari.

5) Batasi minum kopi, teh atau soda.

6) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi

tidur, yaitu berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk

mencegah diuresis (Putri dkk, 2012).

f. Hemorrhoids

Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini

sering terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh

darah vena didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan

kepala terhadap vena di rektum (bagian dalam anus). Konstipasi

berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya hemorid sehingga

menimbulkan perdarahan (Putri dkk, 2012). Cara meringankan/mencegah :

1) Menghindari konstipasi

2) Menghindari ketegangan selama defekasi

3) Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan

kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi


4) Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal

5) Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan

g. Sesak nafas

Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini

karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu (Putri

dkk, 2012), Cara menangulanginya adalah :

1) Jelaskan penyebab fisiologisnya

2) Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik nafas panjang

3) Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernafasan intercostal

4) Aanjurkan untuk manarik nafas dalam dan lama.

h. Kontraksi perut

Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit

yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat (Putri

dkk, 2012).

i. Keluar cairan vagina

Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan

biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati

persalinan lebih cair (Putri dkk, 2012), Tindakan :

1) Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan.

2) Hubungi dokter anda bila cairan berbau, terasa gatal, sakit.

j. Varises pada kaki

Varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar

(Bandiyah, 2009). Cara mengatasinya , yaitu :

1) Tinggikan kaki sewaktu berbaring


2) Jaga agar kaki tidak bersilang

3) Hindari berdiri atau duduk terlalu lama

4) Lakukan senam untuk melancarkan peredaran darah

5) Hindari pakaian atau korset yang ketat (Putri dkk, 2012).

5. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III

Menurut (Romauli, 2011) Semakin tuanya usia kehamilan, kebutuhan fisik

maupun psikologis ibu juga mulai beragam dan harus terpenuhi. Kebutuhan

fisik maupun psikologis ibu hamil dijabarkan sebagai berikut:

a. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

1) Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu

hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil hingga

akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan

berpengaruh pada bayi yang dikandung. Konsul dokter bila ada

kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain-lain.

2) Nutrisi

Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari,I

bu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung

protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).

a) Kalori

Sumber kalori utama adalah hidrat arang dan lemak. Bahan

makanan yang banyak banyak mengandung hidrat arang adalah

golongan padi-padian (misalnya beras dan jagung), golongan

umbi-umbian (misalnya ubi dan singkong), dan sagu.


b) Protein

Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh.

Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil mengakibatkan bayi

akan lahir lebih kecil dari normal. Sumber zat protein yang

berkualitas tinggi adalah susu. Sumber lain meliputi sumber

protein hewani (misalnya daging, ikan, unggas, telur dan kacang)

dan sumber protein nabati (misalnya kacang-kacangan seperti

kedelai, kacang tanah, kacang tolo, dan tahu tempe).

c) Mineral

Semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari

yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang

tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Untuk memenuhi

kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus,

forofumarat atau feroglukonat perhari dan pada kehamilan kembar

atau pada wanita yang sedikit anemia dibutuhkan 60-100 mg/hari.

kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu

liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium.

d) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan sayur dan

buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian

asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.

3). Kebutuhan Personal Higiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan

sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk


mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama

lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia). Kebersihan

gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah

terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu kekurangan kalsium

4). Kebutuhan Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan

eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Tindakan

pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi

makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika

lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika

dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Jika

ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar

agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil merupakan keluhan

utama yang dirasakan oleh ibu hamil, terutama trimester I dan III, hal

tersebut adalah kondisi yang fisiologis.

5). Kebutuhan Seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir

kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi

berhubungan seks selama 14 hri menjelang kelahiran. Koitus tidak

diperkenankan bila terdapat perdararahan pervaginan,riwayat abortus

berulang, abortus/ partus prematurus imminens, ketuban pecah

sebelumnya waktunya.
6). Kebutuhan Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama

tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan

pekerjaan rumah dengan dan secara berirama dengan menghindari

gerakan menyentak, sehinggga mengurangi ketegangan padatubuh dan

menghindari kelelahan.

7). Istirahat

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur

karena dapat meningkatkan kesehatan Jasmani dan rohani untuk

kepentingan perkembanagan dan pertumbuhan janin. Tidur pada

malam hari selma kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan

rilaks pada siang hari selama 1 jam.

8). Persiapan persalinan

a) Membuat rencana persalinan

b) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi

kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan utama tidak

ada

c) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan

d) Membuat rencana atau pola menabung

e) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan

6. Tanda-tanda Bahaya Trimester III

Kehamilan Trimester III adalah kehamilan pada usia 29-42 minggu atau 7-10

bulan. Pada umumnya 80-90% kehamilan berlangsung normal dan hanya 10-

12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi


kehamilan patologis (Prawiroharjo, 2011). Berikut adalah tanda-tanda bahaya

kehamilan trimester III:

a. Perdarahan Antepartum

Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta

previa dan solusio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana

plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah

rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir.

Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya

normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. Pada Kehamilan

usia lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan

kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri (Asrinah dkk, 2010).

b. Sakit Kepala yang Berat

Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang

menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan

sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa

penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yamg hebat

dalam kehamilan adalah gejala pre-eklampsia. Penanganan: Sakit kepala

yang hebat pada ibu hamil biasanya dicurigai gejala dari preeklampsia,

penanganannya dengan istirahat yang cukup apabila tidak terjadi

perubahan dilakukan pengobatan secara sistematis karena etiologi

preeklampsia, dan faktor apa dalam kehamilan yang menyebabkannya

(Widyastuti, 2010)
c. Pengelihatan kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah

selama proses kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual

yang megidentifikasikan keadaan jiwayang mendadak, misalnya

pandangan kabur atau berbayang secara mendadak. Perubahan penglihatan

ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin

merupakan gejala dari pre-eklampsi (Sulistyawati, 2012).

d. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan

Pada saat kehamilan, hampir seluruh ibu hamil mengalami bengkak yang

normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan hilang setelah

beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa menunjukan adanya

masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah

beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat

pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia (Astuti, 2012).

e. Keluar cairan pervaginam sebelum waktunya

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya. Sebagian

besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm diatas 37 minggu, sedangkan

dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak. Penyebab umum dari KPD

adalah multi/grandemulti, overdistensi (hidramnion, hamil ganda),

disporposi sefalo pelvis, kelainan letak (lintang, sunsang) (Kusmiyati,

2008)

f. Gerakan janin berkurang

Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakannya. Minimal

10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, waspada akan adanya gangguan
janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian (Yulifah,

2011)

g. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah

tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah hebat, menetap dan tidak hilang

setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik,

aborsi,penyakit kantong empedu, iritasi uterus, infeksi saluran kemih atau

infeksi lainnya. Penanganan: Istirahat yang cukup apabila tidak terjadi

perubahan, segerake rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, karena

kemungkinan terjadi kehamilan ektopik, aborsi sangat besar

(Wiknjosastro, 2007).

Nyeri perut yang hebat bisa berarti apendiksitis, kehamilan etopik, aborsi,

penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong

empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi

lainnya (Asrinah,2009).

2.1.9 konsep nyeri punggung

2.1.9.1 pengertian nyeri punggung

Nyeri punggung (Inggris: lumbal strain) adalah nyeri punggung yang terjadi

secara spontan dan memiliki derajat nyeri yang cukup tinggi sehingga bisa

menimbulkan gangguan aktivitas dan postur tubuh. Penyebab adalah postur yang

tidak ideal (terlalu gemuk/buncit), trauma yang terjadi di daerah punggung atau

bokong dan gerak tubuh yang salah, kurang peregangan (senam) (Wikipedia,
2011). Nyeri punggung adalah nyeri pada area lumbar dengan atau tanpa

penyebaran ke tungkai (Linda, 2004)

2.1.9.2 Penyebab Nyeri Punggung

Menurut (Astuti, 2010) Nyeri punggung yang terjadi selama kehamilan dapat

diakibatkan oleh :

a. Pembesaran rahim akibat janin yang semakin besar yang menekan tulang

belakang dan panggul, serta mengubah postur tubuh ibu menjadi ke depan

(lordosis).

b. Kejang otot karena tekanan terhadap saraf di tulang belakang.

c. Penambahan ukuran payudara.

d. Kadar hormon yang meningkat menyebabkan ligament dan sendi menjadi

lemah.

e. Keletihan, mekanisme tubuh yang kurang baik saat mengangkat barang

dan mengambil barang.

2.1.9.3 Gejala Nyeri Punggung

Saat kehamilan ketika membusungkan tubuh, rahim akan terdorong ke depan,

dan karena rahim hanya ditahan ligamen dari belakang dan bawah (kanan), maka

ligamen tersebut akan tegang dan menyebabkan rasa nyeri di pangkal paha serta

sebagian kecil punggung. Hormon progesteron dan hormon relaksasi

menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada

satu minggu terakhir kehamilan. Proses relaksasi ini memberikan kesempatan

pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan persalinan,

tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus


mengendur membuat tulang koksigis bergeser ke arah belakang sendi panggul

yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hal ini dapat menyebabkan sakit pinggang.

Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin

membesar dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi penambahan berat

badan ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi

tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada

beberapa wanita. Gejala-gejala nyeri punggung dapat menimbulkan rasa sakit

sepanjang punggung atau panggul, lemah atau sakit pada bagian bokong dan kaki,

sulit berjalan karena sakit pada kaki (Sunarsih, 2011).

2.1.9.4 Terapi relaksasi untuk Ibu Hamil

Tindakan yang dapat dilakukan ibu hamil dalam mengatasi nyeri punggung

selama kehamilannya yaitu sebagai berikut :

a. Pijat

Menurut (West, 2010) sakit punggung dapat diredakan dengan melakukan

pijatan disepanjang tulang belakang dengan gerakan massase yang lembut.

Pijatan secara umum akan membantu menyeimbangkan energi dan

mencegah penyakit. Secara fisiologis, pijatan merangsang dan mengatur

tubuh, memperbaiki aliran darah dan kelenjar getah bening, sehingga

b. Meletakkan bantal

Menurut (Pujiningsih, 2010) dengan menggunakan bantal tambahan yang

menopang bagian pinggang dan punggung pada saat tidur, posisi ini akan

membuat perasaan menjadi nyaman sehingga mengurangi nyeri pada

punggung. Oksigen, zat makanan, dan sisa makanan dibawa secara efektif
ke dan dari jaringan tubuh dan plasenta. Dengan mengendurkan

ketegangan dan membantu menurunkan emosi pijat juga merelaksasi dan

menenangkan saraf, serta membantu menurunkan tekanan darah. Bila kita

sedang merasa tidak sehat, pijatan dapat meningkatkan kemampuan diri

untuk menyembuhkan diri sendiri dan cara ini dapat digunakan untuk

melengkapi terapi alami (Balaskas, 2005)

c. Kompres hangat

Menurut (Sabella, 2010) nyeri punggung juga dapat diatasi dengan

melakukan kompres hangat pada bagian punggung yang sakit.

d. Senam hamil

Senam merupakan olahraga yang dilakukan ibu hamil untuk

mempersiapkan dalam menghadapi persalinan dengan cara melatih

pernafasan, sikap tubuh, dan melatih otot-otot. Senam hamil mempunyai

banyak manfaat bagi ibu hamil selain membuat ibu hamil sehat dan bugar,

senam hamil juga mempunyai manfaat salah satunya untuk mengurangi

ketegangan otot yang dapat menyebabkan rasa nyeri di pinggang (Ronald,

2010).

e. Minum obat

Untuk rasa nyeri yang hebat, nyeri dapat dikurangi dengan mengkonsumsi

parasetamol seperlunya dengan tidak melewati dosis yang telah diresepkan

(Sabella, 2010).
f. Yoga

Dalam beberapa posisi yoga juga dapat mengatasi keluhan nyeri punggung

yang dialami ibu hamil. Posisi tersebut yaitu, duduklah di atas tumit,

condongkan tubuh ke bawah, letakkan tangan pada lantai, dan jaga

punggung tetap lurus. Bertumpu pada siku, condongkan tubuh lebih ke

bawah sehingga kepala disandarkan pada lengan yang diletakkan di lantai.

Perut harus benar-benar relaks dan berada di antara kedua lutut, ditopang

di lantai (Shindu, 2009).

g. Menggunakan tekhnik akupuntur, refleksiologi, kiropatik dan tekhnik

Alexander (West, 2010).

2.1.9.5 Pengukuran skala nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh

individu. Pengukuran intensitas nyeri bersifat sangat subjektif dan nyeri dalam

intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda

(Andarmoyo, 2013).

Instrumen yang dipakai adalah dengan menggunakan Faces Pain Rating

Scale terdiri dari 6 gambar skala wajah yang bertingkat dari wajah yang

tersenyum untuk “no pain” sampai wajah yang berlinang air mata (Yudianta dkk,

2015). Penjelasan Faces Pain Rating Scale yaitu:


Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat

Gambar 2.1

Penilaian Skala nyeri dari kiri ke kanan:

Wajah Pertam : Sangat senang karena ia tidak merasa sakit sama sekali.

Wajah Kedua : Sakit hanya sedikit.

wajah ketiga : Sedikit lebih sakit.

Wajah Keempat : Jauh lebih sakit.

Wajah Kelima : Jauh lebih sakit banget.

Wajah Keenam : Sangat sakit luar biasa sampai-sampai menangis

0 Tidak ada rasa nyeri/merasa normal.

1 Nyeri hampir tak terasa seperti gigitan nyamuk.

2 Tidak menyenangkan nyeri ringan (seperti cubitan)

3 Bisa ditoleransi (nyeri Sangat terasa), seperti pukulan ke hidung menyebabkan

hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.

4 Menyedihkan (Kuat, nyeri yang dalam), seperti sakit gigi atau rasa sakit dari

sengatan lebah.

5 Sangat menyedihkan (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk), seperti pergelangan

kaki terkilir
6 Intens (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

sebagian mempengaruhi sebagian indra), menyebabkan tidak fokus,

komunikasi terganggu.

7 Sangat intens (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan merasakan

rasa nyeri yang sangat mendominasiindra si penderita.

8 Benar-benar mengerikan (Nyeri begitu kuat) sehingga Anda tidak lagi dapat

berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika

sakit datang dan berlangsung lama.

9 Menyiksa tak tertahankan (Nyeri begitu kuat) sehingga Anda tidak bisa

mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera menghilangkan rasa

sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.

10 Sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan (Nyeri begitu kuat tak sadarkan

diri). Kebanyakan orang tidak pernah mengalami sakala rasa sakit ini. Karena

sudah keburu pingsan seperti mengalami kecelakaan parah, cedera parah, dan

kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang luar biasa parah.

2.1.10 Yoga pada kehamilan

2.1.10.1 Pengertian yoga

Yoga berasal dari bahasa sansekerta “yug” yang berarti “pemyatuan” dan

bermakna penyatuan dengan penyatuan dengan sang pencipta. Tehnik yang

digunakan pada saat yoga membawa keseimbangan pada aspek tubuh, pikiran dan

kepribadian yang berbeda sehingga penggunaanya penuh dengan energy,

kekuatan dan kejelasan tujuan hidup (Handayani, 2010).


Yoga merupakan suatu tehnik latihan untuk mengenal diri sehingga dapat

menganalisis lebih lanjut tentang pikiran dan tindakan yang sudah dilakukan.

latihan dilakukan melalui sikap tubuh (asana), dan pernafasan (pranayama) dan

tehnik relaksasi sehingga dapat mengembangkan kecerdasan intuisi alamiah dan

membantupikiran agar dapat berpusat, dan pada akhirnya dapat membuat

perubahan berupaketenangan pikiran dan terpusatnya perhatrian. Yoga mencakup

aspek postur tubuh (asana), dan ajaran kebijaksanaan ( sutra) untuk mendorong

kesehatan dan relaksasi sebuah tujuan sistematis yoga efektif untuk mengurangi

kecemasan, depresi dari rasa sakit akut maupun kronis pada populasi dewasa

tanpa efek samping intervensi yoga meningkatkan kesehatan psikologis (

kecemasan, depresi, stress dan dapat meningkatkan kualitas hidup ( Rao at al,

2015).

Yoga dalam kehamilan menggabungkan postur- postur khusus dan tehnik-

tehnik yang bermanfaat bagi ibu hamil dan membantu menghilangkan

ketidalknyamanan yang disebabkan oleh ketidaknyamanan yang disebabkan oleh

perubahan tubuh selama kehamilan. Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan

kaitan antara, fisik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai kesehatan yang

menyeluruh (Sindhu, 2009).

Yoga adalah cara untuk mempersiapkan persalinan karena tehnik latihan nya

menitik beratkan pada pengendalian otot, tehnik pernafasan, relaksasi dan

ketenangan fikiran. Tehnik relaksasi yang dapat dilakukan dengan cara

membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat menjadi rileks (Stopard.

2008).
2.1.10.2 Indikasi dan kontra indikasi yoga hamil

1) Indikasi yoga hamil

Pada prinsipnya yoga aman dilakukan oleh semua wanita hamil dan

dapat dilakukan pada usia kehamilan 18 minggu, tidak memiliki riwayat

komplikasi selama kehamilan, tidak memiliki riwayat persalinan preterm, dan

BBLR. Pada wanita dengan dengan riwayat abortus boleh melakukan yoga

setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau setelah dinyatakan kehamilan

baik (Husin, 2013).

2) Kontraindikasi yoga hamil

Walaupun yoga dianggap latihan yang aman namun terdapat beberapa

keadaan dimana wanita memerlukan persetujuan dari tenaga kesehatan, seperti

tekanan darah rendah, riwayat obstetric buruk seperti perdarahan dalam

kehamilan, KPD (ketuban pecah dini) dan BBLR. Selain keadaan yoga tersebut

yoga harus diberhentikan jika saat pelaksanaan ibu mengalami keluhan seperti:

rasa pusing, mual, muntah yang berkelanjutan, gangguan penglihatan, kram pada

perut bagian bawah, pembengkakan pada tangan dan kaki, tremor pada

ekstremitas atas maupun bawah, jantung berdebar debar dan janin melemag

(Husin, 2013).

2.1.10.3 Manfaat yoga kehamilan

Yoga pada kehamilan menfokuskan kenyamanan serta keamanan dalam

berlatih sehingga banyak memberikan manfaat ( Krisnandi, 2010). Yoga selama

hamil dapat meringankan edema dank ram yang sering terjadi pada bulan terakhir

kehamilan, membantu posisi bayi, pergerakan bayi, meningkatkan system


pencernaan nafsu makan, meningkatkan energy, memperlambat metabolism untuk

memulihkan ketenangan, kefokusan, mengurangi rasa mual, morning sickness,

menenangkan suasana hati, meredakan ketegangan disekitar leher Rahim dan

jalan lahir yang berfokus pada pembukaan pintu pelvis untuk mempermudah

persalinan, membantu dalam perwatan pasca persalianan dengan pengembalian

uterus seperti saat sebelum hamil, mengurangi cemas dan depresi selama

kehamilan maupun pada saat persalianan maupun masa nifas, mengurangi

ketidaknyamanan payudara ( Stoppard, 2008).

Yoga pada kehamilan bermanfaat dalam menjaga kesehatan emosi dan

fisik, ketika wanita hamil melakukan latihan secara rutin (2-3 kali) setiap minggu

selama kehamilan dapat menjaga elastisitas dan kekuatan ligament panggul,

punggung dan otot kaki sehingga mengurangi rasa nyeri yang timbul saat

persalinan serta memberikan ruang untuk jalan lahir, meningkatkan kenyamanan

ibu dua jam pasca persalinan dan mengurangi persalianan lama. Selain itu dapat

meningkatkan berat badan lahir, menurunkan kejadian prematuritas dan PJT

(Husni, 2013).

Manfaat yoga bagi kehamilan dapat dikategorikan menjadi manfaat

fisik, mental, dan spiritual sebagai berikut ( Sindhin, 2009):

1) Manfaat fisik yoga hamil melalui postur tubuh yoga (asana):

a) Melatih postur tubuh yang baik, tegap dan kuat disepanjang kehamilan

b) Melancarkan aliran darah, memperlancar supli oksigen, nutrisi dan vitamin

dari makanan kejanin

c) Menguatakan otot punggung menghindarkan dari cedera punggung atau

sakit pinggang
d) Melatih otot dasar panggul, perineum yag berfungsi sebagai otot

kelahiran,agar kuat menyangga beban kehamilan dan menyangga kandung

kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul semakin mudah

untuk menjalani proses persalinan dan semakin cepat pula proses

pemulihan pasca persalinan

e) Membantu mengurangi ketidaknyamanan fisik selama kehamilan, seperti

morning sickness, sakit punggung dan sakit pinggang, weak bladder,

heartburn, sembelit dan lain lain

2) Manfaat mental yoga hamil melalui tehnik tehnik pernafasan yoga

(pranayama), relaksasi, dan tehnik- teknik pemuasan p[ikiran ( Dharama):

a) Menurangi kecemasan dan mempersiapkan mental sang ibu untuk

menghadapi persalinan

b) Menggunakan tehnik-tehnik pernafasan yoga untuk menenangkan diri dan

memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang akan membantu disaat

dilanda kecemasan dan ketakutanb atau saat perhatian tercerai berai

c) Menggunakan tehnik-tehnik pernafasan yoga untuk beristirahat sejenak

disaat jeda antara dua kontraksi, untuk mengumpulkan kembali energy dan

prana

d) Mengunakan tehnik-tehnik relaksasi untuk menginduksi rasa nyaman dan

relaks disepanjang kehamilan dan saat melahirkan, menjaga otot-otot

tubuh tetap relaks saat melahirkan


3) Manfaat spiritual yoga hamil melalui tehnik berkontemplasi dan mediasi:

a) Menggunakan tehnik-tehnik pemusatan pikiran dan meditasi yang

bermanfaat untuk berkomunikasi dengan sang buah hati dan meningkatkan

keterikatan/ bonding dengan nya

b) Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani

kehamilan

c) Memandang sesuatu secara apa adanya, membantu saat ketakutan melanda

dan meningkatkan memampuan untuk tidak terkuasai oleh rasa takut

d) Meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan kepasrahan saat melewati

semua kesulitan dalam proses kehamilan dan kelahiran

e) Meningkatkan kemampuan untuk selalu bahagia

2.1.10.4 Tehnik yoga untuk kehamilan

Menurut (Shindu, 2009) menjelaskan ada banyak cara untuk

mempersiapkan kelahiran, diantaranya dengan berlatih yoga hamil disaat

kehamilan. Gerakan saat hamil disesuaikan setiap trimesternya:

2.1.10.5 Gerakan yoga pada trimester I

a) Postur restorative yoga

Postur yoga restorative murupakan posisi yang ideal untuk mengitirahatkan

tubuh dan sebagai posisi untuk berlatih tehnik pernafasan diagfragma.

Postur ini hanya dilakukan pada trimester I. cara melakukan nya adalah

sebagai berikut:
1) Menekuk lutut dan mengganjal bagian bawah lutut dan mengganjal

bagian bawah lutut dengan bantal, serta menyangga kepala dan leher

dengan bantal tupis

2) Meletakan kedua lengan disamping tubuh dengan telapak tangan terbuka

atau meletakan tangan diatas perut

3) Bernafas dalam dan perlahan, lakukan selama yang diinginkan

4) Untuk menyudahi perlahan berbalik miring kesamping kanan dan

kembali duduk

Gambar 2.2

b) Seri peregangan kucing

Postur ini bermanfaatkan untuk menguatkan dan melenturkan otot

punggung, membuat kuat dan terbebas dari tekanan akibat pertumbuhan

janin, melancarkan aliran darah kerahim. Tehnik yang digunakan sebagai

berikut:

1) Dalam posisi meja/ merangkak, letakan kedua telapak tangan dialas dan

sejajar bahu, lutut dialas dan sejajar panggul, telapak tangan menempel

flat pada alas dan regangkan jari jari tangan

2) Menarik nafas disertai kaki kanan kekanan sejajar panggul, mata

mengarah kedepan, bernafas perlahan sambil melahan posisi ini selama

15 detik

3) Membuang nafas, menekuk lutut, pertemukan dibawah tubuh, tubuh

dilengkungkan dan bernafas perlahan


4) Menarik nafas seta rentangkan tangan dan kaki

5) Membuang nafas, kaki dan tangan diturunkan kembali diposisi meja,

kemudian lakukan dengan sisi lainya, posisi ini dilakukan sebanyak 5

putaran perlahan seiring nafas

Gambar 2.3

c) Postur berdiri

Selama kehamilan grafitasi tubuh berubah, membiasakan diri utuk berdiri

dengan posisi yang benar dan melakukan postur berdiri yoga sejak usia

kehamilan dini akan menghindari dari berbagi ketidaknyamanan pada akhir

msa kehamilan. Postur yoga ini berguna untuk menguatkan otot kaki dan

dasar panggul, meningkatkan konsentrasi dan memberikan keseimbangan

secara fisik dan mental. Berikut cara melakukan postur berdiri (standing

pose): (Pratignyo, 2014)

1) Regangkan kedua kaki sejajar panggul sehingga tubuh stabil dan

seimbang. Berat badan bertumpu secara seimbang pada kaki.

2) Luruskan tulang punggung, posisi bahu relaks, kedua tangan lurus di

samping tubuh dan telapak tangan menghadap ke dalam

3) Bernafas perlahan, dalaman teratur. Rasakan sensasi pada seluruh tubuh

mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki


Gambar 2.4

d) Postur menggunakan lengan

Otot punggung dan lentur akan membantu menopang janin yang semakin

membesar dengan baik. Postur ini berguna untuk menguatkan otot

lengan,bahu dan punggung, menghindarkan dari bungkuk dan sakit

pinggang serta melepaskan kepenatan dari punggung. Salah satu posturnya

adalah Setu Bandha Sarvangasana (postur jembatan). Cara melakukan postur

tersebut adalah:

1) Berbaring dengan kedua lutut ditekuk dan tumit ditarik sedekat mungkin

kearah bokong. Renggangkan kedua lutut sejajar pinggul, dan tumit

sejajar lutut. Letakkan kedua lengan ke samping tubuh dengan kedua

tangan menempel pada alas, meletakan bantal atau alas di bawah pinggul

agar lebih nyaman;

2) Tarik napas, angkat bokong dan punggung dari alas, dan dekatkan dada

ke dagu, jalin jari-jari tangan di bawah tubuh dan tekan lengan ke alas.

Tahan dalam posisi ini selama 3 detik sampai 1 menit sambil bernafas

perlahan dan dalam;

3) Buang nafas, perlahan turunkan punggung pada alas;

4) Gerakan penyeimbangan berguna untuk menyeimbangkan kondisi otot

dan melepaskan ketegangan dari pinggang, yaitu dengan menekuk lutut


kea rah dada (sambil meregangkan lutut lebar) dan peluk kedua lutut.

Ayun tubuh kekiri dan kekanan selama beberapa kali.

Gambar 2.5

e) Postur melenturkan dan menguankan panggul

Otot dasar panggul (perineum) adalah Otot yang saling terjalin menyangga

dasar panggul. Melakukan postur berikut ini secara lembut akan melatih otot

dasar panggul, menguatkan menopang perut dan organ tubuh dalan seiring

pertumbuhan janin, sering menghindarkan dari wasir dan kandung kemih

yang lemah pada akhir kehamilan. Berikut adalah salah satu postur untuk

melenturkan dan menguatkan panggul yaitu postur duduk tumit menempel

ke lutut:

1) Duduk pada alas atau pada ujung bantal dalam postur sukasana (postur

duduk mudah);

2) Lipat kaki, letakkan tumit diatas lutut kiri dan lutut kanan diatas tumit

kiri;

3) Tarik napas, rentangkan kedua tangan dan panjangkan tulang punggung;

4) Buang napas, tudukan wajah sedekat mungkinkealas pada balok yoga

atau tumpukan buku. Beristirahat dalam posisi ini selama 30 sampai 1

menit sambil bernafas, jaga agar punggung tidak membungkuk.


5) Tarik nafas, kembali duduk, lepas lipatan kaki dan lakukan dengan sisi

lain.

Gambar 2.6

2.1.10.6 Gerakan yoga untuk trimester II

a. Postur retoratif

Postur beristirahat miring merupakan modifikasi savasana yaitu postur

berbaring yoga klasik. Seiring dengan pertumbuhan janin posisi terlentang

akan tidak nyaman bagi ibu hamil karena beban Rahim akan semakin

menekan ke tulang punggung bagian bawah dan menyebabkan sakit

punggung/pinggang. Rahim yang semakin membesar akan mendorong organ

pencernaan kerongga dada hingga menyebabkan sesak nafas. Cara

melakukan postur ini adalah sebagai beriokut:

1) Berbaring miring kesamping kiri, tekuk lutut kanan dan sangga lutut

dengan bantal, biarkan kaki kiri tetap lurus.

2) Istirahatkan kepala dalam posisi miring pada bantal, letakan tangan

kanan didepan wajah dan siku kiri pada alas, lakukan posisi ini selama

ibu merasa nyaman disertai bernafas dalam (Sindhu,2009)

Gambar 2.7
b. Postur pahlawan

Postur ini bermanfaat untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tuuh,

menguatkan otot jantung, melancarkan pencernaan, serta menguatakan otot-

otot tubuh pada kaki, dasar panggul, lengan, bahu, dan punggung. Salah satu

postur pahlawan adalah postur virabhadrasana 1 (postur pejuang kuat), cara

melakukan postur tersebut adalah sebagai berikut:

1) Berdiri tegak dengan kedua kaki diregangkan lebih besar dari pada bahu,

arahkan kaki kiri keluar dan kaki kanan kedalam sehingga sejajar dengan

kaki kiri, arahkan tubuh sepenuhnya menghadap kekiri, tempelkan kedua

telapak tangan lurus keatas

2) Tarik nafas rentangkan kedua tangan ke atas

3) Buang nafas, tekuk lutut kiri hingga sejajar dengan tumit kiri, mata

menatap lurus kedepantahan dalam posisi ini selama 15-30 detik

4) Tarik nafas kembali luruskan kaki kiri buang nafas, tangan kembali pada

panggul lakukan dengan posisi lainya (Sindhu, 2009).

Gambar 2.8

c. Postur menguatkan lengan dengan punggung

Vasishtasana (postur pesawat miring) adalah salah satu postur yang

bermanfaat untuk menguatkan lengan, kaki, punggung bagian atas dan tubuh
bagian samping. Postur ini baik untuk meningkatkan stamina, semangat dan

menajamkan pikiran. Langkah-langkah melakukan postur tersebut adalah:

1) Dari postur merangkak, luruskan kaki kanan kebelakang dan tempelkan

jari kanan pada alas, buang nafas turunkan tumit kiri kearah dalam pada

alas

2) Tarik nafas miringkan tubuh ke kiri

3) Tarik nafas, angkat tangan atas , tahan dalam posisi ini selama 15-30

detik sambil bernafas perlahan

4) Buang nafas, perlahan turunkan turunkan tangan ke alas kembali pada

pada postur merangkak lakukan secara bergantian (Sindhu, 2009).

Gambar 2.9

d. Postur melenturkan dan menguatkan panggul

Bilikasana 3 (postur peregangan kucing variasi 3) merupakan salah satu

postur melenturkan dan menguatkan panggul yang bernabfaat untuk

menguatkan otot punggung bagian bawah dan melenturkan otot panggul

depan serta melepaskan ketegangan pada punggung. Cara melakukan postur

ini adalah:

1) Posisi postur merangkak, letakan kedua lutut dibawah pinggul, jaga agar

tulang punggung tidak membungkuk dan juga tidak melengkung


2) Angkat kaki kanan dalam posisi menekuk 90 derajat, tarik nafas

luruskan kaki kea rah atas, dorong dada kedepan, mata menatap kedepan

atau keatas, bernafas, tekuk lutut dan tarik lutut kebawah tubuh, tahan

sambil bernafas normal selama 15 detik

3) Buang nafas, tekuk lutut dan tarik lutut kebawah tubuh, bungkukan

punggung dan tarik kening kearah lutut, tahan sambil bernafas normal

selama 15 detik

4) Perlahan turunkan lutut kembali ke postur merangkak, lakukan ke sisi

lainya

Gambar 2.10

2.1.10.7 Gerakan yoga untuk trimester III

a. Postur restorative-mudhasana (postur anak)

Postur mudhasana bermanfaat untuk mengistirahatkan otot punggung dan

organ perut bagian dalam, meringankan mual, dan sakit punggung,

meredakan ketegangan serta mengembalikan rasa nyaman. Pada trimester III

janin akan semakin membebani tulang punggung bawah ibu hamil. Postur

mudhasana adalah salah satu postur beristirahat yang dapat memindahkan

beban dari punggung ibu hamil. Postur ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:
1) Duduk diatas tumit dan meregangkan lutut sedikit lebih lebar hingga

sejajar pinggul yang berguna untuk mengakomondasi perut ibu hamil

yang semakin membesar

2) Membuan nafas secara berlahan dan mencondongkan tubuh kedepan

dan mengistirahatkan kening diatas karpet dan luruskan tangan kedepan

maupun kebelakang disamping tubuh

3) Memejamkan mata dan menarik nafas secara dalam, melakukan posisi

ini selama yang diinginkan dan senyaman mungkin

4) Menarik nafas dan perlahan kembali duduk diatas tumit(Sindhu, 2009)

Gambar 2.11

b. Postur berdiri-utkatasana (postur kursi)

Postur yoga utkasana dikenal juga sebagai postur dewi yang bermanfaat

untuk menguatkan sekaligus melenturkan otot-otot dasar panggul,

menguatkan kaki dan membangkitkan rasa berani, antara lain:

1) Berdiri dengan kedua kaki diregangkan lebih lebar dari pinggul,

mengarahkan jari-jari kaki kea rah luar dan meluruskan tangan kedepan

2) Menarik nafas, memanjangkan tulang punggung kemudian membuang

nafas

3) Menekuk lutut hingga sejajar dengan tumit, memastikan lutut tertarik

keluar dan tulang ekor masuk


4) Mencondongkan tubuh sedikit kedepan dan meletakan kedua tangan

diatas paha

5) Mempertahankan posisi ini sambil bernafas secara perlahan dan

melakukanmya selama ibu hamil merasa nyaman. Pada saat

mempertahankan posisi ibu bias merentangkan tangan kesamping dan

menekuk siku

6) Menarik nafas dan perlahan mengembalikan posisi lutut menjadi lurus

kemudian buang nafas serta merapatkan kedua kaki kembali

7) Postur ini dilakukan 2 kali(sindhu, 2009)

Gambar 2.12

c. Postur melenturkan dan menguatkan panggul-postur berjongkok

Posisi berjongkok merupakan salah satu posisi yang ideal untuk melahirkan

karena akan memaksimalkan tekanan didalem panggul untuk melahirkan

bayi serta menjaga otot-otot dasar panggul agar tetap rileks selama proses

melahirkan. Postur berjongkok bermanfaat untuk mencegah sekaligus

melenturkan otot dasar panggul, meningkatkan kelenturan lutut dan pinggul,

melancarkan pencernaan, serta melancarkan sirkulasi darah ke kaki. Tehnik

yang digunakan:
1) Dari posisi berdiri, regangkan kedua kaki sedikit lebih lebar daripada

pinggul, dan mengarahkan jari kaki kearah luar dan tumit kearah dalam,

tempelkan tangan menutup lurus keatas

2) Menekuk lutut danperlahan pinggul turun kealas ( atau bangku pendek),

kemudian tangan turun sampai didepan dada, mempertahankan posisi

tulang ekor agar tetap tertarik ke dalam. Mempertahankan posisi ini

sambil tetap bernafas dalam selama 1 menit, meletakan tangan pada lutut

dan menekan tangan seraya kembali berdiri (Sindhu, 2009).

Gambar 2.13

d. Squat Pose (Malasana)

Posisi jongkok atau squat adalah posisi yang baik untuk dilatih sepanjang

kehamilan karena sangat efektif membantu area panggul untuk terbuka.

Posisi ini juga bisa digunakan sebagai posisi melahirkan bila dokter Anda

mengijinkan, karena dengan posisi ini, gravitasi akan membantu bayi Anda

untuk lahir lebih mudah. Posisi ini sangat bermanfaat mengurangi atau

menghilangkan ketegangan pada tulang punggung, bahu, dan leher,

meningkatkan asupan oksigen pada plasenta, membuka area panggul dan

tulang kelangkang (sacrum), mengurangi sakit pinggang, membantu

mengurangi rasa lelah, membantu pembukaan bila dilakukan saat kontraksi.

Tehnik yang digunakan:


1) Dari posisi berdiri, regangkan kedua kaki sedikit lebih lebar daripada

pinggul, dan mengarahkan jari kaki kearah luar dan tumit kearah dalam

2) Menekuk lutut perlahan turun seperti duduk berjongkok, kemudian

tempelkan tangan didepan dada berada sedikit membungkuk kedepan

pertahankan posisi ini sambil tetap bernfas dalam selama 1 menit

Gambar 2.14

e. Bilikasana 1 (Postur Peregangan Kucing)

Manfaat nya menguatkan dan melenturkan otot punggung, membuat kuat

dan terbebas dari tekanan akibat pertumbuhan janin, mengatasi sakit

punggung, melatih otot dan sendi panggul dan melancarkan aliran darah ke

rahim. Posisi yang digunakan

1) Dalam posisi merangkak. Letakkan kedua telapak tangan di alas dan

sejajar panggul. Telapak tangan menempel pada alas dan renggangkan

jari tangan

2) Perlahan, buang napas dan tarik tulang ekor masuk bungkukkan tulang

punggung dari pinggang hingga leher, dan tarik dagu ke dada. Mata

mentap pusar, bernapas perlahan.

3) Tarik napas, arahkan tulang ekor ke luar, dan panjangkan tulang

punggung, dorong dada ke depan, dan tarik dagu ke atas. Mata menatap

satu titik di atas. Bernapas perlahan. Lakukan 5-10 putaran perlahan

seiring napas (Sindhu, 2009)


Gambar 2.15

f. Biliksana 3 (Postur Peregangan Kucing Variasi 3)

Postur ini menguatkan otot punggung bawah, melenturkan otot panggul

depan, mengatasi nyeri punggung, nyeri panggul, nyeri sekitar tulang

selangkang, menguatkan lengan, pergelangan tangan, meregangkan leher

dan bahu (Pratignyo, 2014)

1) Postur merangkak, Kedua tangan di bawah bahu dengan jari-jari tangan

diregangkan. Kedua lutut di bawah pinggul. Jaga tulang punggung tidak

membungkuk dan tidak melengkung

2) Angkat kaki kanan posisi menekuk 90o. Tarik napas, luruskan kaki

kearah atas, dorong dada ke depan, mata menatap ke depan / atas.

Bernapas perlahan, tahan posisiselama 15 detik.

3) Buang napas, tekuk lutut dan tarik lutut ke bawah tubuh. Bungkukan

punggung dan tarik kening kelutut. Tahan sambil bernapas normal

selama 15 detik.

4) Perlahan, turunkan lutut, postur merangkak (Sindhu, 2009).

Gambar 2.16
2.2 Kerangka Teori

Factor penyebab
nyeri punggung

1. Pembesaran
Rahim
2. Kejang otot
3. Penambahan Nyeri punggung Ibu hamil
ukuran payudara trimester III
4. Peningkatan kadar
hormone
5. keletihan
Ketidak nyamanan
trimester III

Senam yoga 1. Konstipasi


2. Edema/
Terapi relaksasi untuk ibu 3. pembengkakan
hamil 4. Insomnia
5. Nyeri punggung
1. Meletakan bantal Manfaat yoga 6. Sering BAK
2. Kompres hangat dikategorikan: 7. Hemorrhoid
3. Senam hamil
8. Sesak nafas
4. Minum obat 1. Fisik
2. Mental 9. Varises pada kaki
5. Gunakan mekanisme
tubuh 3. Spiritual
6. Gunakan kasur yang
nyaman
7. Yoga
8. akupuntur

Gambar 2.3 kerangka konsep

Sumber : (Shindu, 2009. Astuti, 2010. Putri, 2012)


2.3. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep yang

lainnya dari masalah yang akan diteliti (Notoatdmojo, 2010). Kerangka

konseptual, pengaruh yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III di BPM Erie Depok Jawa Barat.

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

Prenatal Yoga Nyeri Punggung Pada Ibu


Hamil Trimester III

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


2.4 Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian adalah pernyataan awal peneliti mengenai hubungan antar

variabel yang merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil penelitian.

Didalam pernyataan hipotesis terkadang variabel yang akan diteliti dan hubungan

antar variabel variabel tertsebut (Darma, 2011).

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir diatas maka hipotesisnya

adalah:

2.4.1 Ha (Hipotesis Alternatif)

Ada perbedaan sebelum dan sesudah yoga antenatal terhadap nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di BPM Erie Depok Jawa Barat.

2.4.2 Ho (Hipotesis Nol)

Tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah yoga antenatal terhadap

nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di BPM Erie Depok Jawa

Barat.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian adalah kerangka acuan bagi hubungan antar variabel

penelitian (Sastriasmoro & Ismail, 2008). Disain penelitian yang digunakan

adalah pre-exsperimental design dengan menggunakan rancangan one-shot case

study sehingga dalam pengambilan data dari suatu kelompok tanpa adanya

kelompok pembanding.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami nyeri punggung dengan

usia kehamilan 28- 40 minggu di BPM Erie Depok Jawa Barat Tahun 2018.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Tehnik sampling

atau tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam Penelitian ini

menggunakam purposive sampling, yaitu sampel yang terlibat dalam penelitian

ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang sesuai dengan tujuan

penelitian.
3.2.3 Kriteria Sampel

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1) Ibu yang usia kehamilan memasuki trimester III

2) Ibu yang mengalami nyeri punggung dan memiliki keluhan lain (kebas pada

tangan dan kaki, dan ibu dengan kesulitan tidur)

3) Ibu yang mengalami nyeri punggung dengan skala ( nyeri ringan dan nyeri

sedang)

4) Ibu tidak memiliki riwayat persalinan preterm dan BBLR

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

1) Ibu yang mempunyai riwayat perdarahan pervaginan.

2) Ibu dengan plasenta previa

3) Ibu dengan riwayat ketuban pecah dini

4) Ibu dengan riwayat anemia ( tekanan darah tinggi)

5) Riwayat obstetric buruk (perdarahan dalam kehamilan).

3.3. Lokasi dan waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi atau obyek dalam penelitian ini berada di BPM Bidan Erie yang

terletak di Kp. Utan Jaya Citayam Depok Jawa Barat

3.3.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan dimulai sejak tanggal 17

april 2018 saat penyusunan skripsi, pengambilan data, sampai dengan penyusunan

laporan skripsi.
3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berbeda dari satu

subyek dengan subyek lainnya (Sastroasmoro, 2008). Variabel bebas pada

penelitian ini adalah prenatal yoga, sedangkan variabel terikat adalah Nyeri

Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III.

3.5 Definisi operasional penelitian

Operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari

sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan

cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran

konstrak yang lebih baik menurut (Sugiyono, 2014).

Table 3.1 Definisi Operasional

Variable Devinisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Dependen
Nyeri Respon spotan Faces Menggunakan 1: 1-3 ( nyeri Internal
punggung dengan derajat nyeri Pain lembar ringan)
ibu hamil cukup tinggi sampai Rating observasi 2: 4-6 (nyeri
trimester III mengganggu Scale (angket/cekli) sedang)
aktifitas dan postur 3: 7-10 (nyeri
tubuh pada ibu hanil hebat)
trimester III di BPM
Erie.
Independen
Yoga Suatu tehnik Menggunakan 0: sebelum Nominal
antenatal keseimbangan media leaflet melakukan
untuk menjaga dan SAP yoga antenatal
kesehatan emosi, 1: sesudah
ketenangan fisik, melakukan
mental dan sosial, yoga antenatal
dilakukan secara
rutin 2-3 kali setiap
minggu selama
kehamilan di BPM
Erie

3.6 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi (angket/ceklis) untuk mengetahui apakah ada pengaruh senam yoga

terhadap nyeri punggung pada Ibu hamil trimester III. Angket yang digunakan

adalah angket tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih jawaban. Dalam pelaksanaannya, penyebaran angket dilakukan

secara langsung karena berhubungan dengan diri responden itu sendiri. Sedangkan

bentuk tes yang digunakan adalah Check list, yaitu daftar dimana responden

tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

3.7 Validitas dan Reabilitas

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah

baku berdasarkan literature yaitu skala Numeric Rating Scale sehingga tidak perlu

diuji validitas dan uji reabilitas.


3.8 Prosedur pengumpulan data

1. Mepersiapkan materi dan konsep teori yang mendukung

2. Melakukan studi pendahuluan

3. Melakukan konsultasi pada pembimbing

4. Mengurus perijinan untuk pengambilan data

5. Melakukan persamaan persepsepsi dengan asisten peneliti bila dibutuhkan

6. Melakukan penyuluhan sebelum diberikan intervensi

7. Melakukan pengambilan data yang dilakukan pemilihan sampel atau

responden (pre test)

8. Melakukan intervensi yoga antenatal

9. Melakukan pengambilan data (pos tes)

10. Kemudian mengumpulkan data dari responden

11. Mengolah data hasil penelitian dengan melakukan editing, coding dan

skoring

3.10 Analisis Data

3.10.1 Persiapan ( Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi,

mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen

pengumpulan data, mengecek macam isian data).

3.10.2 Tabulasi (memberi scor, kode, mengubah jenis data sesuai dengan

analisis yang di lakukan). Dengan menggunakan system operasi computer

atau secara manual, pengolahan data menggunakan rumus-rumus system

oprasi computer yang sesuai dengan tujuan penelitian.


3.10.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan

persentase masing – masing variabel yang diteliti dari variable bebas dan

variable terikat dengan rumus (Bugin, 2005).

3.10.2.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah tabel silang dua variabel yaitu variabel dependen

(nyeri punggung pada ibu hamil) dan variabel independen (yoga

antenatal). Analisa ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan

sebelum dan sesudah dilakukan yoga antenatal terhadap nyeri punggung

ibu hamil trimester III. Untuk membuktikan perbedaan yang bermakna

antara variabel bebas dan terikat maka dilakukan uji statistik dengan

menggunakan uji “wilcoxon”.

3.11 Etika penelitian

Etika penelitian juga menjadi salah satu bagian yang harus dijelaskan oleh

penulis. Penulis harus menjunjung tinggi etika penelitian yang merupakan standar

etika dalam melakukan penelitian. Bagi penelitian yang melibatkan manusia dan

hewan untuk mengurus ethical clearance. Adapun prinsip-prinsip etika penelitian:

3.11.1 Prinsip manfaat (beneficence)

Penulis memberitahukan manfaat yang didapatkan melalui

keikutsertaan dalam penelitian secara spesifik. Bagian-bagian dari

prinsip beneficence bebas dari bahaya ( non maleficence). Penulis

juga menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan tidak

membahayakan jiwa dan membahayakan responden/participant.


Apabila ada perlakuan maka tuliskan maka tuliskan bahwa

perlakuan tersebut sudah melalui uji etik sehingga telah dinilai

aman untuk dilakukan. Selanjutnya bebas dari eksploitasi:

memperoleh manfaat penelitian dan mempertimbangkan resiko dan

manfaat penelitian.

3.11.2 Prinsip menghormati hak responden

Penulis menghormati hak-hak responden yang terlibat dalam

penelitian, trmasuk diantaranya hak untuk membuat keputusn untuk

terlibat atau tidak terlibat dalam penelitian dan hak untuk dijaga

kerahasiaan nya berkaitan dengan data yang diperoleh selama

penelitian dengan informed consent.

3.11.3 Prinsip keadilan (justice)

Peneliti akan memperlakukan semua yang terlibat dalam penelitian

secara adil dan tidak membeda bedakan berdasarkan ras, agama,

atau status sosial ekonomi. Peneliti memperlakukan

responden/partisipan sesuai dengan disain penelitian dan tujuan

penelitian, antara lain hak untuk mendapat perlakuan yang sama dan

hak untuk dijaga privasinya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian One-shot case study untuk mengetahui

pengaruh yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Penelitian

ini dilakukan di BPM Erie Depok Jawa Barat dengan jumlah responden sebanyak

17 orang ibu hamil yang mengalami nyeri punggung.

4.1.1 Analisis Univariat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di BPM Erie Depok Jawa Barat

Tahun 2018, didapatkan hasil penelitian dengan analisa data secara Univariat

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi nyeri punggung pada ibu hamil sebelum
dan sesudah yoga antenatal di BPM Erie Depok Jawa Barat

Sebelum yoga Sesudah yoga


Nyeri punggung
N % N %

Nyeri ringan 8 47,1 15 88,2

Nyeri sedang 9 52,9 2 11,8

Nyeri hebat 0 0 0 0

Berdasarkan table 4.1 menunjukan bahwa dari 17 responden sebelum

dilakukan yoga antenatal terdapat 9 orang (52,9%) dengan nyeri sedang dan

setelah dilakukan yoga menjadi 2 orang (11,8%), sedangkan yang mengalami

nyeri ringan sebanyak 8 ibu hamil (47,1%), dan setelah dilakukan yoga antenatal

yang mengalami nyeri ringan menjadi 15 orang (88,2%).


4.1.2 Analisis Bivariat

Tabel 4.2 Perbedaan sebelum dan sesudah Yoga Antenatal terhadap


nyeri punggung ibu hamil di BPM Erie Depok Jawa Barat

Variabel M Sum Sig

Sebelum melakukan yoga 00 00


0.000
Sesudah melakukan yoga 8.50 136.00

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa niali Asymp. Sig. adalah = 0.000

sehingga nilai sig < nilai α = 0,05 yang artinya Ha diterima. Dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu hamil

trimester IIIdi BPM Erie Depok Jawa Barat Tahun 2018.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Bivariat

4.2.2 Perbedaan skor nyeri punggung sebelum dan sesudah diberikan

yoga antenatal

Hasil pengukuran derajat nyeri punggung responden menunjukan

berdasarkan hasil uji dari uji Wilcoxon diperoleh Sig. adalah = 0.000 sehingga

nilai sig < nilai α = 0,05 artinya terdapat perbedaan skor nyeri punggung sebelum

dan setelah dilakukan yoga antenatal. Hal diatas menunjukan pengaruh yoga

antenatal terhadap derajat nyeri punggung yang dapat dilihat dari penurunan

derajat nyeri punggung pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung.
Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh (Shindu, 2009) yaitu

untuk mendapatkan kehamilan sehat disarankan untuk berlatih yoga secara ruti (1-

2 kali) dalam seminggu, frekuensi dilakukan nya yoga juga akan mempengaruhi

nyeri punggung ibu hamil. Pada penelitian ini yoga antenatal dilakukan pada ibu

hamil trimester III dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu dan dilakukan yoga

antenatal minimal 2-3 kali dalam seminggu. Bilikasana postur merangkak

dilengkungkan kedalam dan dibungkukan keatas digunakan untuk melenturkan

dan menguatkan panggul yang bermanfaat untuk menguatkan otot punggung

bagian bawah dan melenturkan otot panggul depan serta melepaskan ketegangan

pada punggung. Mudhasana seperti bersujut dan meluruskan tangan kedepan

bermanfaat mengistirahatkan otot punggung dan organ perut bagian dalam,

meringankan mual dan sakit punggung, meredakan ketegangan serta

menggembalikan rasa nyaman. Postur istirahat ini dapat memindahkan beban dari

punggung ibu hamil

Hal serupa juga telah dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan

oleh Sun, et al., (2010), yoga juga mengurangi dan menghilangkan beberapa

ketidaknyamanan dalam kehamilan, meningkatkan kekuatan otot yang khususnya

sangat bermanfaat dalam mencegah back pain, dapat membantu wanita merasa

lebih lincah dan gesit, serta keseimbangan perubahan berat badan dan

memfasilitasi perubahan gaya gravitasi saat kehamilan. Latihan yoga dalam

penelitian ini tidak hanya menguatkan kelompok otot-otot bahu belakang dan

kaki. Tetapi juga membantu memperoleh posisi tubuh yang benar dimana hal-hal

tersebut dapat mengurangi nyeri punggung pada wanita hamil.


Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Mediarti, 2014)

tentang pengaruh yoga antenatal terhadap penurunan nyeri punggung ibu hamil

trimester III dengan hasil nilai p = 0,005 yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu hamil

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Field at al, 2013)

tentang pengaruh yoga antenatal tehadap penurunan tingkat nyari punggung dan

stress pada ibu hamil trimester III dengan hasil nilai p = 0,004 artinya terdapat

hubungan yang signifikan antara yoga antenatal terhadap penurunyan nyeri

punggung dan stres pada ibu hamil.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Resmi, 2017)

tentang pengaruh yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III di puskesmas kali kajar I kabupaten wonosobo dengan hasil p-value

= 0,000 dimana nilai p < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

yoga antenatal terhadap nyeri punggung pada ibu hamil.

Menurut asumsi peneliti yoga merupakan bentuk olah raga yang dapat

dilakukan oleh ibu hamil. Dengan melekukan olah raga yoga dapat melenturkan

otot punggung, merlancarkan peredaran darah pada tubuh dan dapat menambah

kebugaran tubuh pada klien. Dengan melakukan pose–pose yoga yang

merangsang otot otot pada punggung dan memperpanjang otot punggung dapat

memblokade timbulnya nyeri terutama bagian punggung. Aliran darah yang

lancar dapat merangsang otak sehingga skala nyeri akan menurun secara

fisiologis.
4.3 Keterbatasan penelitian

4.4.1 Waktu penelitian menyesuaikan jadwal yoga yang sudah ditetapkan

oleh pemilik BPM sehingga peneliti tidak bisa mengatur perbedaan

jarak waktu antara pemberian pretest dan posttest.

4.4.2 Kurangnya media proyektor dan LCD untuk menampilkan bahan

pembelajaran dan gambar yang akan diberikan responden, selanjutnya

hanya menggunakan leaflet yang sudah dibagikan


BAB V

Simpulan dan Saran

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh yoga

antenatal terhadap skor nyeri punggung pada ibu hami trimester III di BPM Erie

Depok Jawa Barat, maka dapat disimpulkan:

5.1.1 Skor nyeri punggung sebelum yoga antenatal dari 17 responden, terdapat

8 ibu hamil (47.1%) dengan nyeri ringan, sedangkan setelah dilakukan

yoga antenatal yang mengalami nyeri ringan menjadi 15 orang (88.2%),

dan setelah dilakukan yoga antenatal yang mengalami nyeri sedang dari

9 orang (52.9%) menjadi 2 orang (11.8%).

5.1.2 Hasil analisis didapatkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan

yoga antenatal terhadap skor nyeri pada ibu hamil trimester III.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi pemilik BPM

Diharapkan agar mempertahankan kualitas pelayanan kebidanan terutama

pada ibu hamil dengan mengaplikasikan yoga antenatal sebagai salah satu

alternatif untuk mengurangi nyeri punggung dan keluhan pada ibu hamil

trimester III.

5.2.2 Bagi ibu hamil

Diharapkan ibu hamil melakukan yoga antenatal secara rutin agar dapat

membantu mengurangi resiko kesakitan selama kehamilan terutama pada

nyeri punggung.
5.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

5.2.3.1 Peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel

penelitian sehingga kekuatan statistiknya pun dapat meningkat.

5.2.3.2 Dalam melakukan penelitian eksperimen, peneliti sebaiknya

memperhatikan jarak waktu antara pemberian pretest dan posttest

sehingga perbedaan jarak waktunya tidak terlalu jauh karena hal

ini dapat mempengaruhi hasil penelitian.


Frequencies
UNIVARIAT

[DataSet1] E:\judul skripsi prenatal yoga dgn nyeri pggung\yoga.sav

Statistics

preyoga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid nyeri ringan 8 47.1 47.1 47.1

nyeri sedang 9 52.9 52.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

postyoga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid nyeri ringan 15 88.2 88.2 88.2

nyeri sedang 2 11.8 11.8 100.0

Total 17 100.0 100.0

BIVARIAT
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

preyoga .242 17 .009 .886 17 .040

a. Lilliefors Significance Correction

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

preyoga 17 3.47 .943 2 5

postyoga 17 2.24 1.033 1 4


Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


a
postyoga - preyoga Negative Ranks 16 8.50 136.00
b
Positive Ranks 0 .00 .00
c
Ties 1

Total 17

a. postyoga < preyoga

b. postyoga > preyoga

c. postyoga = preyoga

b
Test Statistics

postyoga - preyoga
a
Z -3.666

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Yoga Antenatal


Sub topik : Gerakan yoga Ibu Hamil Trimester III
Hari/tanggal : Senin 25 juni 2018
Waktu : 35 Menit
Peserta/Sasaran : Ibu hamil Trimester III
Tempat : BPM Erie Depok Jawa Barat

A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mengerti tentang gerakan
yoga pada ibu hamil Trimester III

B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
1. Mengetahui tehnik yoga antenatal
2. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi yoga antenatal
3. Mengetahui manfaat yoga antenatal
4. Mengetahui gerakan yoga pada trimester III

C. Materi
1. Pengertian yoga antenatal
2. Indikasi dan kontraindikasi yoga antenatal
3. Mengetahui manfaat dari yoga antenatal
4. Gerakan yoga antenatal

D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

E. Media
1. Leaflet
2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
F. Kegiatan penyuluhan
N Tempat/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
o

1 Pembukaan  Memberi salam pembuka


 Memperkenalkan diri
5 menit
 Menjelaskan pokok bahasan
dam tujuan penyuluhan  Menjawab salam
 Membagi leaflet
 Persetujuan kontrak waktu
2 Pelaksanaan  Menjelaskan pengertian dari  Mendengarkan dan
yoga antenatal memperhatikan
20 menit
 Menjelaskan Indikasi dan
kontraindikasi yoga antenatal
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan manfaat dari yoga
memperhatikan
antenatal
 Menjelaskan gerakan dari yoga
antenatal trimester III  Mendengarkan dan
memperhatikan
3 Evaluasi  Menanyakan kepada peserta  Menjawab
tentang materi yang telah
7 menit
diberikan

4 Penutup  Menyimpulkan materi yang  Menjawab salam


telah disampaikan
3 menit
 Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yanga
telah dibarikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

G. Evaluasi
1. Jelaskan kontraindikasi yoga antenatal
2. Jelaskan manfaat yoga bagi fisik
3. Sebutkan gerakan apa saja yang digunakan dalam yoga antenatal
H. Hasil
1. Ibu bisa menjelaskan kontraindikasi dari yoga antenatal
2. Ibu bisa menjelaskan manfaat yoga bagi fisik
3. Ibu bisa menjawab gerakan yang digunakan dalam yoga antenatal

I. Materi

Yoga antenatal pada ibu hamil trimester III


a. Pengertian yoga antenatal
Yoga berasal dari bahasa sansekerta “yug” yang berarti “pemyatuan” dan
bermakna penyatuan dengan penyatuan dengan sang pencipta. Tehnik yang
digunakan pada saat yoga membawa keseimbangan pada aspek tubuh, pikiran dan
kepribadian yang berbeda sehingga penggunaanya penuh dengan energy,
kekuatan dan kejelasan tujuan hidup (Handayani, 2010).
Yoga merupakan suatu tehnik latihan untuk mengenal diri sehingga dapat
menganalisis lebih lanjut tentang pikiran dan tindakan yang sudah dilakukan.
latihan dilakukan melalui sikap tubuh (asana), dan pernafasan (pranayama) dan
tehnik relaksasi sehingga dapat mengembangkan kecerdasan intuisi alamiah dan
membantupikiran agar dapat berpusat, dan pada akhirnya dapat membuat
perubahan berupaketenangan pikiran dan terpusatnya perhatrian. Yoga mencakup
aspek postur tubuh (asana), dan ajaran kebijaksanaan ( sutra) untuk mendorong
kesehatan dan relaksasi sebuah tujuan sistematis yoga efektif untuk mengurangi
kecemasan, depresi dari rasa sakit akut maupun kronis pada populasi dewasa
tanpa efek samping intervensi yoga meningkatkan kesehatan psikologis (
kecemasan, depresi, stress dan dapat meningkatkan kualitas hidup ( Rao at al,
2015).
Yoga dalam kehamilan menggabungkan postur- postur khusus dan tehnik-
tehnik yang bermanfaat bagi ibu hamil dan membantu menghilangkan
ketidalknyamanan yang disebabkan oleh ketidaknyamanan yang disebabkan oleh
perubahan tubuh selama kehamilan. Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan
kaitan antara, fisik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai kesehatan yang
menyeluruh (sindhu, 2009).
Yoga adalah cara untuk mempersiapkan persalinan karena tehnik latihan
nya menitik beratkan pada pengendalian otot, tehnik pernafasan, relaksasi dan
ketenangan fikiran. Tehnik relaksasi yang dapat dilakukan dengan cara
membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat menjadi rileks (stopard.
2008).

b. Indikaso dan kontraindikasi yoga hamil


3) Indikasi yoga hamil
Pada prinsipnya yoga aman dilakukan oleh semua wanita hamil dan
dapat dilakukan pada usia kehamilan 18 minggu, tidak memiliki riwayat
komplikasi selama kehamilan, tidak memiliki riwayat persalinan
preterm, dan BBLR. Pada wanita dengan dengan riwayat abortus boleh
melakukan yoga setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau
setelah dinyatakan kehamilan baik (Husin, 2013).
4) Kontraindikasi yoga hamil
Walaupun yoga dianggap latihan yang aman namun terdapat beberapa
keadaan dimana wanita memerlukan persetujuan dari tenaga kesehatan,
seperti tekanan darah rendah, riwayat obstetric buruk seperti perdarahan
dalam kehamilan, KPD (ketuban pecah dini) dan BBLR. Selain keadaan
yoga tersebut yoga harus diberhentikan jika saat pelaksanaan ibu
mengalami keluhan seperti: rasa pusing, mual, muntah yang
berkelanjutan, gangguan penglihatan, kram pada perut bagian bawah,
pembengkakan pada tangan dan kaki, tremor pada ekstremitas atas
maupun bawah, jantung berdebar debar dan janin melemag (Husin,
2013).

c. Manfaat yoga antenatal


a) Manfaat fisik yoga hamil melalui postur tubuh yoga ( asanas ) :

1. Melatih postur tubuh yang baik, tegap dan kuat.


2. Melancarkan aliran darah. Memperlancar suplai oksigen, nutrisi dan
vitamin dari makanan ke janin.

3. Menguatkan otot punggung, untuk menyangga beban kehamilan dan


menghindarkan dari cedera punggung atau sakit pinggang.

4. Melatih otot dasar panggul – perineum – yang berfungsi sebagai otot


kelahiran, agar kuat menyangga beban kehamilan dan kandung kemih
dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul, mempermudah
proses persalinan

5. Membantu mengurangi ketidaknyamanan kehamilan, seperti morning


sickness, sakit punggung, sakit pinggang, sembelit.

b) Manfaat mental yoga hamil melalui teknik-teknik pernapasan yoga

1. Menggunakan teknik pernapasan yoga untuk menenangkan diri dan


memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang akan membantu saat
dilanda kecemasan dan ketakutan, atau saat perhatian tercerai berai.

2. Menggunakan teknik pernapasan yoga untuk beristirahat sejenak di saat


jeda antara dua kontraksi, untuk mengumpulkan kembali energi dan
prana.

3. Menggunakan teknik rileksasi untuk menginduksi rasa nyaman dan rileks


di sepanjang kehamilan dan saat melahirkan. Menjaga otot-otot tubuh
tetap rileks saat melahirkan

c) Manfaat spiritual yoga hamil melalui teknik-teknik berkontemplasi dan


meditasi

1. Menggunakan teknik-teknik pemusatan pikiran dan meditasi bermanfaat


untuk berkomunikasi dengan sang buah hati

2. Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani


kehamilan.

3. Memandang segala sesuatu secara apa adanya, membantu menurunkan


kecemasan

4. Meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan kepasrahan saat


melewati semua kesulitan dalam proses kehamilan dan kelahiran.

5. Meningkatkan kemampuan untuk merasa bahagia.

d. Gerakan yoga antenatal trimester III


1. Postur mudhasana
bermanfaat untuk mengistirahatkan otot punggung dan organ perut
bagian dalam, meringankan mual, dan sakit punggung, meredakan
ketegangan serta mengembalikan rasa nyaman. Pada trimester III janin
akan semakin membebani tulang punggung bawah ibu hamil

2. Postur berdiri-utkatasana (postur kursi)


Postur yoga utkasana dikenal juga sebagai postur dewi yang
bermanfaat untuk menguatkan sekaligus melenturkan otot-otot dasar
panggul, menguatkan kaki dan membangkitkan rasa berani

3
3. Postur melenturkan dan menguatkan panggul-postur berjongkok
Postur berjongkok bermanfaat untuk mencegah sekaligus
melenturkan otot dasar panggul, meningkatkan kelenturan lutut
dan pinggul, melancarkan pencernaan, serta melancarkan
sirkulasi darah ke kaki

4. Squat Pose (Malasana)


Bermanfaat mengurangi atau menghilangkan ketegangan pada
tulang punggung, bahu, dan leher, meningkatkan asupan oksigen
pada plasenta, membuka area panggul dan tulang kelangkang
(sacrum), mengurangi sakit pinggang, membantu mengurangi
rasa lelah, membantu pembukaan bila dilakukan saat kontraksi

5. Bilikasana 1 (Postur Peregangan Kucing)


Manfaat nya menguatkan dan melenturkan otot punggung,
membuat kuat dan terbebas dari tekanan akibat pertumbuhan
janin, mengatasi sakit punggung, melatih otot dan sendi
panggul dan melancarkan aliran darah ke rahim
6. Biliksana 3 (Postur Peregangan Kucing Variasi 3)
Postur ini menguatkan otot punggung bawah, melenturkan
otot panggul depan, mengatasi nyeri punggung, nyeri panggul,
nyeri sekitar tulang selangkang, menguatkan lengan,
pergelangan tangan, meregangkan leher dan bahu

e. Kesimpulan

Yoga merupakan suatu teknik keseimbangan pada aspek tubuh, pikiran dan
kepribadian yang berbeda sehingga penggunaanya penuh dengan energy,
kekuatan dan kejelasan tujuan hidup. Yoga efektif digunakan untuk mengurangi
kecemasan, depresiu dan rasa sakit akut maupun kronis pada populasi dewasa
tanpa efek samping

Yoga dalam kehamilan adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara
fisik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai kesehatan yang menyeluruh.
Yoga adalah cara untuk mempersiapkan persalinan karena tehnik latihannya
menitik beratkan pada pengendalian otot, tehnik pernafasan relaksasi dan
ketenangan pikiran.

Indikasi yoga dalam kehamilan dapat dilakukan pada usia kehamilan 18


minggu dan tidak memiliki riwayat komplikasi selama kehamilan, tidak memiliki
riwayat persalinan preterm dan BBLR. Pada wanita riwayat abortus yoga boleh
dilakukan pada usia 20 minggu setelah dinyatakan kehamilan baik.
Kontraindikasi, terdapat beberapa keadaan dimana wanita memerlukan
persetujuan daro tenaga kesehatan seperti tekanan darah rendah, perdarahan dalam
kehamilan, KPD dan BBLR. Selain itu yoga harus dihentikan jika ibu
mengeluhkan rasa pusing, mual, dan muntah yang berkelanjutan, gangguan
penglihatan, kram pada perut bagian bawah, jating berdebar-debardan gerakan
janin melemah

Gerakan yoga untuk trimester III yang pertama postur restorative-mudhasana


(postur anakl) postur beristirahat untuk dapat memindahkan beban dari punggung
ibu hamil, postur berdiri- utkasana untuk menguatkan otot dasar panggul,
bilikasana untuk menguatkan otot punggung, malasana untuk menghilangkan
ketegangan pada tulang punggung, dan bilikasana untuk menguatkan otot
punggung bawah.
SOP SENAM YOGA UNTUK MANGURANGI NYERI PUNGGUNG
KEHAMILAN TRIMESTER III

SOP SENAM YOGA UNTUK MANGURANGI NYERI PUNGGUNG


KEHAMILAN TRIMESTER III

Pengertian Rangkaian gerakan senam meliputi: pernafasan, meditasi

dan visualisasi yang bertujuan untuk mengurangi nyeri


punggung pada kehamilan trimester III.

Tujuan 1. Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil


sebelum dilakukan yoga antenatal
2. Mengidentifikasi nyeri punggung setelah dilakukan
yoga antenatal
3. Mengidentifikasi perbedaan sebelum dan sesudah
diberikan yoga antenatal
Kebijakan Dilakukan pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung
( nyeri punggung dengan kesulitan tidur, kebas pada tangan
dan kaki)

peralatan 1. Matras
2. Bantal
Prosedur
A. Tahapan
pelaksanaan
1. Menyiapkan Alat.

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien.

2. Memperkenalkan diri pada pasien.

3. Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.

4. Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien.

5. Menjaga privasi klien

C. Tahapan Kerja

1. Memeriksa keadaan umum, pemeriksaan fisik dan


melakukan TTV

2. Memposisikan ibu duduk diatas tumit dan


meregangkan lutut lebih lebar hingga sejajar panggul
untuk mengakomondasi perut ibu hamil yang semakin
membesar

3. Membuang nafas secara berlahan dan mencondongkan


tubuh secara berlahan dan mengistirahatkan kening
diatas matras dan luruskan tangan kearah depan

4. Memejamkan mata dan tarik nafas dalam dan buang,


lakukan posisi ini selama yang diinginkan dan
senyaman mungkin

5. Menarik nafas dan perlahan kembali duduk diatas


tumit

6. Menganjurkan ibu untuk posisi merangkak, regangkan


telapak tangan sejajar bahu dan lutut sejajar panggul,
jaga tulang punggung tidak membungkuk dan
melengkung
7. Angkat kaki kanan posisi menekuk 90° keatas, dorong
dada kedepan mata menatap kedepan/atas bernapas
perlahan tahan posisi selama 15 detik

8. Buang nafas, tekuk lutut dan tarik lutut kebawah


tubuh, bungkukan punggung dan tarik kening kelutut.
Tahan sambl bernafas normal selama 15 detik

9. Perlahan turunkan lutut dan kembali kepostur


merangkak

10. Menganjurkan ibu tiduran diatas kasur, kepala diatas


bantal

11. Menganjurkan klien untuk menutup mata pelan-pelan,


tangan sambil memegang perut

12. Melakukan senam yoga visualisasi sesuai tahapan

13. Lakukan dengan santai, tenang dan tidak gugup

14. Lakukan selama 30 menit

15. Setelah selesai memeberitahu ibu untuk membuka


mata pelan-pelan

16. Menganjurkan ibu untuk tidak tergesa-gesa bangun


dari tempat tidur

D. Tahap Terminasi

1. Berpamitan dan memberi salam

Sumber : (Perpustakaan UNAS)


PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian


yang berjudul “Pengaruh Yoga Antenatal Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu
Hamil Trimester III Di BPM Erie Depok Jawa Barat 2018”.
Demikian surat persetujuan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.

Responden Peneliti

( ) ( )
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian


yang berjudul “Perbedaan skor nyeri punggung pada ibu hamil trimester III yang
melaksanakan yoga antenatal di BPM Erie Depok Jawa Barat ”.
Demikian surat persetujuan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.

Responden Peneliti

( ) ( )
LEMBAR OBSERVASI PENGARUH YOGA ANTENATAL TERHADAP

NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAHIL TRIMESTER III

DI BPM ERIE DEPOK JAWA BARAT TAHUN 2018

No. Responden :

Umur : <20 th 20-35 th >35 tahun

Pekerjaan : IRT Wiraswasta PNS

Gravida/Hamil : 1 primi 2-4 (multi) >5 (grande)

Petunjuk pengisian: Tandai salah satu pada titik grafik dibawah ini pada angka
yang menggambarkan tingkat nyeri yang anda rasakan saat ini.

Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat

0 Tidak ada rasa nyeri/merasa normal.


1 Nyeri hampir tak terasa seperti gigitan nyamuk.
2 Tidak menyenangkan nyeri ringan (seperti cubitan)
3 Bisa ditoleransi (nyeri Sangat terasa), seperti pukulan ke hidung menyebabkan
hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.
4 Menyedihkan (Kuat, nyeri yang dalam), seperti sakit gigi atau rasa sakit dari
sengatan lebah.
11 Sangat menyedihkan (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk), seperti pergelangan
kaki terkilir
12 Intens (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya
sebagian mempengaruhi sebagian indra), menyebabkan tidak fokus,
komunikasi terganggu.
13 Sangat intens (Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan merasakan
rasa nyeri yang sangat mendominasiindra si penderita.
14 Benar-benar mengerikan (Nyeri begitu kuat) sehingga Anda tidak lagi dapat
berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika
sakit datang dan berlangsung lama.
15 Menyiksa tak tertahankan (Nyeri begitu kuat) sehingga Anda tidak bisa
mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera menghilangkan rasa
sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.
16 Sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan (Nyeri begitu kuat tak sadarkan
diri). Kebanyakan orang tidak pernah mengalami sakala rasa sakit ini. Karena
sudah keburu pingsan seperti mengalami kecelakaan parah, cedera parah, dan
kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang luar biasa parah.
DOKUMENTASI PELAKUAN YOGA
BIODATA PENULIS

Nama : Ana Fitria

NPM : 173112540120185

Alamat : Dusun VIII rt/rw 004/008 peniangan Lampung Timur

No. Hp : 082380908787

Email : fitriaana@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 1 Marga Sekampung Tahun 2000 s.d 2007


2. SMP PGRI Marga Sekampung Tahun 2007 s.d 2010
3. SMA Kosegoro Tahun 2010 s.d 2013
4. D-III Kebidanan Tahun 2013 s.d 2016
5. D-IV Kebidanan Tahun 2017 s.d 2018

Jakarta, 06 Agustus 2018

(Ana Fitria)

Anda mungkin juga menyukai