PROPOSAL KTI
Oleh :
ENDAH ERMAWATI
NIM. P2.06.20.1.19.013
Pembimbing I Pembimbing II
.................................................. .............................................
NIP. NIP.
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0 – 12 BULAN DI
RSUD dr. SOEKARDJO KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2022
Penguji
.................................................. ..................................................
NIP NIP
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Personal Hygiene Ibu Dengan Kejadian Diare
Pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan di RSUD dr. Soekardjo Kabupaten Tasikmalaya Tahun
2022”. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Hj. Ani Radiati R, S.Pd., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
2. Bapak Dudi Hartono, S.Kp, Ners, M.Kep, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. Bu Lia Herliana, S.Kp, Ners, M.Kep, selaku ketua Program Studi D III
dengan saran serta masukan dan motivasi yang membangun selama penyusunan
7. Kedua orangtua, teteh-teteh, dan adik-adik yang selalu memberikan dukungan dan
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini tidak luput dari kekurangan maupun keterbatasan dalam
kemampuan, pengalaman, dan literature yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang
akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
1. Tujuan Umum..............................................................................
2. Tujuan Khusus.............................................................................
D. Manfaat KTI....................................................................................
A. Tinjauan Pustaka..............................................................................
B. Kerangka Teori................................................................................
A. Desain KTI.......................................................................................
B. Subyek KTI......................................................................................
D. Definisi Operasional........................................................................
E. Batasan Istilah..................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masih tinggi sampai sekarang, penyakit ini masih dianggap sebagai masalah
kesehatan yang belum dapat diatasi oleh negara berkembang seperti di Indonesia,
rata-rata anak-anak umur dibawah tiga tahun di negara berkembang mengalami tiga
mengkonsumsi sumber air minum yang aman, serta sanitasi dan hygiene yang
terbanyak pada balita baik yang dapat dicegah maupun diberikan penangananan.
Setiap tahunnya diare mengakibatkan kematian dua miliar anak di dunia, dimana
sebanyak 525.000 kasus kematian pada usia anak Balita. Diare pada kelompok balita
merupakan kelompok yang paling rentan dan mengakibatkan kematian jika tidak
ditangani dengan serius. Insiden tertinggi kasus diare terjadi pada dua tahun pertama
kehidupan dan akan menurun seiring dengan pertambahan usia anak (WHO, 2017).
(KLB) yang sering disertai dengan kematian di Indonesia. Menurut Riskesdas 2018,
prevalensi diare berdasarkan diagnosis tenaga Kesehatan sebesar 6,8% dan
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau gejala yang pernah dialami sebesar 8%.
tertinggi yaitu pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5% dan pada bayi sebesar
9%. Prevalensi diare pada balita (berdasarkan diagnosis tenaga Kesehatan) sebesar
11% dengan disparitas antar provinsi antara 5,1% (Kepulauan Riau) dan 14,2%
(Sumatera Utara). Pada tahun 2019 cakupan pelayanan penderita diare pada balita
sebesar 40% dari sasaran yang ditetapkan dan Pada tahun 2020 cakupan pelayanan
penderita diare pada balita sebesar 28,9%. Sedangkan disparitas antar provinsi untuk
cakupan pelayanan penderita diare balita adalah antara 4,0% (Sulawesi Utara) dan
Adapun cakupan penderita diare pada balita di Provinsi Jawa Barat tahun
2020 yaitu cakupan pelayanan penderita diare Balita menurut kabupaten/kota pada
tahun 2020, dengan cakupan tertinggi yaitu di Kota Cirebon (88,95%), Kabupaten
Kabupaten Bandung (9,53 %), Kota Depok (10,08%) dan Kabupaten Tasikmalaya
sebanyak 32.935 tahun 2015 sebanyak 32.317 bayi tahun 2016 sebanyak 30.986
sedangkan untuk tahun 2017 sebanyak 30.753 sedangkan untuk tahun 2018 jumlah
bayi lahir hidup sebanyak : 30.591. Tahun 2019 jumlah kematian bayi sebanyak 182
30.
Penyakit diare dapat terjadi akibat faktor yang terjadi dengan langsung
maupun faktor tidak langsung. Penyakit diare ini bisa berasal dari sebab seperti
misalnya faktor agen, penjamu, perilaku, dan juga termasuk faktor terkait lingkungan.
Jika dilihat berdasarkan faktor penjamu, penyakit diare dapat disebabkan oleh seperti
bayi yang tidak mendapatkan asi ekslusif selama dua tahun, bayi dan balita
mengalami kurang gizi, bayi dan balita mengalami penyakit campak, dan juga dapat
disebabkan oleh imonudefisiensi. Faktor penjamu yang dapat menjadi sebab kejadian
penyakit penyakit diare yaitu seperti misalnya personal hygiene yang buruk dan juga
dan psikologis. Kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun sesudah buang air
besar merupakan kebiasaan yang membahayakan balita terutama ketika balita hendak
makan (Hasan, 2018). Kebersihan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang
kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena menganggap bahwa masalah kebersihan
diri adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan dapat mempengaruhi
kasehatan secara umum bisa menyebabkan penyakit seperti diare (Handayani, 2021)
Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut tentang “Hubungan Personal Hygiene Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Bayi
B. Rumusan Masalah
adalah apakah ada hubungan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada
2022 ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada bayi
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
personal hygiene
3. Bagi RSUD