OLEH :
NPM : 12114201170032
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
2022
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Essa, atas kasih dan rahmatNya
kasih kepada :
skripsi ini.
iv
6. Bapak dan ibu Dosen serta karyawan dan karyawati yang slama ini telah
yang dengan berbagai macam cara dan perannya yang telah membantu penulis
pengembangan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
Penulis
v
MOTTO
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
Mental disorders are neurological disorders that affect perceptions, ways of thinking,
language, emotions and social behavior of people who experience them. Patients who
have recovered can relapse. This happens if the patient has recovered and does not
want to take medication. If patients stop taking the drug within 1 year, 70 percent
will relapse. Several things that can trigger the relapse of patients with mental
disorders include lack of family knowledge, motivation from the family, non-
compliance with regular treatment controls. The purpose of this study is the
relationship between family knowledge and motivation with adherence to treatment
for clients with mental disorders. The research design used was an analytic survey
method using a cross sectional approach. The number of samples used as research
respondents was 75 people at the Maluku Provincial Special Hospital. Sampling was
done by means of purposive sampling technique. Data collection techniques using a
questionnaire. Test Results Statistics with Chi square test shows the relationship
between knowledge and adherence to treatment for mental patients with a significant
value (p) of 0.010 (p = a < 0.05), motivation with adherence to treatment of mental
patients p = 0.001 (p = < 0.05) . In conclusion, there is a significant relationship
between knowledge of family motivation and adherence to treatment for mental
patients. From this research, it can be suggested for nurses so that the results of this
study can be a reference or information in making policies in the preparation of
mental health programs.
viii
DAFTAR ISI
MOTTO....................................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................
ix
3. Faktor – Faktor Yang Mempengharui Pengetahuan ........................ 12
Kontrol Berobat…………………………………………………….
..........................................................................................................14
3. Teori Motivasi.................................................................................... 17
..........................................................................................................22
5. Peran Keluarga................................................................................... 27
x
6. Tugas Kesehatan Keluarga................................................................. 28
5. Defenisi Operasional...................................................................................... 48
xi
7. Teknik Pengumpulan Data 53
9. Tabulasi……………………………………………………………………… 56
A. Hasil Penelitian.............................................................................................. 60
B. Pembahasan.................................................................................................... 66
BAB V PENUTUP....................................................................................................
1. Kesimpulan.................................................................................................... 75
2. Saran............................................................................................................... 75
xii
3. Kuisioner Penelitian....................................................................................... 82
5. Dokumentasi ................................................................................................. 86
6. Lampiran SK Pembimbing............................................................................. 89
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mental emosional. Hal tersebut dapat berubah menjadi gangguan jiwa berat
jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu bentuk gangguan jiwa berat yang
persepsi, cara berpikir, bahasa, emosi dan perilaku sosial orang yang
sulit dipulihkan. Meskipun sembuh, kondisi pasien tidak bisa seperti keadaan
semula dan memerlukan waktu yang sangat lama. Pengobatan dan perawatan
1
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien (Kusumawati,
2017).
Keliat (2016) menyatakan pasien yang sudah pulih bisa kambuh kembali.
Hal itu terjadi jika pasien sudah merasa pulih dan tidak mau minum obat. Bila
pasien berhenti minum obat dalam kurun waktu 1 tahun, 70 persen akan
(Purwanto, 2017).
(Niven, 2015). Pasien yang tidak patuh kontrol berobat secara teratur bisa
secara teratur.
membawa pasien untuk kontrol. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rita
2
Peran dan keterlibatan keluarga dalam proses penyembuhan dan perawatan
pasien gangguan jiwa sangat penting karena peran keluarga menjadi salah satu
faktor pendukung dalam proses pemulihan penderita gangguan jiwa (Nasir &
Muhith, 2015). Ketika faktor ini berjalan optimal maka pasien akan patuh
penderita Skizofrenia yaitu penderita yang rutin berobat sebanyak 48,9% dan
obat gangguan jiwa yaitu 36,1% merasa sudah sehat, 33,7% tidak rutin minum
obat, 23,6 tidak mampu beli obat rutin, 7,0% tidak tahan efek samping obat,
6,1% sering lupa, 6,1% merasa obat tidak sesuai, dan 2,4% obat tidak tersedia.
gangguan jiwa tertinggi karena merasa sudah sehat 36,1%, tidak rutin minum
pasien jiwa pada tahun 2019 sebanyak 850 pasien, tahun 2020 sebanyak 720
pasien, dan pada tahun 2021 sebanyak 625 pasien. Data hasil studi
Jiwa RSKD Provinsi Maluku pada tiga tahun terakhir. Tahun 2019 sebanyak
3
467 kunjungan, 2020 sebanyak 334 kunjungan, pada tahun 2021 sebanyak
250 kunjungan, dan pada tahun 2022 untuk enam bulan terakhir dari bulan
januari sampai juni sebanyak 92 kunjungan (Data rekapitulasi poli jiwa RSKD
Provinsi Maluku.
skizofrenia di Poli Jiwa RSJD Provinsi Jambi pada tahun 2018 didapatkan
bahwa sebagian besar responden tidak patuh melakukan kontrol yaitu 58,3%,
yang berpengetahuan kurang 50% dan berpengetahuan baik 50%, dari 50%
(53,3%) dari responden yang tidak patuh ini ternyata paling banyak keluarga
berobat.
rutin oleh karena itu keluarga harus memiliki pengetahuan yang cukup.
4
akan menumbuhkan perilaku baru yang diharapkan, khususnya kemandirian
tentang waktu kontrol, cara mendapatkan obat sesuai dengan dosis dan
mengikuti anjuran perawat dan petugas kesehatan lain menjadi salah satu
jiwa maka semakin tinggi kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Keluarga
5
Pasien dengan gangguan jiwa dalam masa rehabilitasinya memerlukan
memiliki pengetahuan yang baik agar keluarga tahu bahwa kontrol berobat itu
yang menjadi kendala sehingga pasien itu tidak melakukan kontrol berobat itu
yang tidak baik dalam memperhatikan pasien atau saudaranya untuk patuh
minum obat. faktor yang kedua, adanya semangat pasien untuk minum obat,
namun lama kelamaan semangat itu menurun karena tidak ada perhatian dari
ketiga yang menjadi kendala pasien tidak dapat berobat, yaitu karena jarak
memeliki kartu jaminan kesehatan untuk berobat secara gratis. Alasan yang
sama ialah tidak ada biaya berobat. Faktor-faktor inilah yang menjadi alasan
6
Hasil wawancara dengan dengan keluarga yang datang untuk mengambil obat
pengetahuan keluarga 61,3% baik, dan 38,7% tidak baik. Motivasi keluarga
B. Rumusan Masalah :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a) Referensi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Keluarga
gangguan jiwa
b. Bagi Masyarakat
gangguan jiwa.
8
Motivasi dengan Kepatuhan berobat klien gangguan jiwa, tapi dengan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “Tahu” dan dal ini terjadi setelah orang
yaitu : aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan
10
objek tertentu. Salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh
2. Tingkat Pengetahuan
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah terima. Oleh
sebab itu, “Tahu” ini adalah tingkat pengetahuan paling rendah. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
11
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya
struktur orgnisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama yang
pengetahuan yaitu :
kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami.
12
pengetahuannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap
diperkenalkan.
mendalam.
13
dan membekas dalam emosi kejiawaannya dan akhirnya dapat pula
berobat
14
c. Perencanaan pengobatan dan perawatan Upaya perencanaan yang
kesembuhan. Antara lain: jadwal minum obat dan jadwal cek up.
1. Pengertian Motivasi
laku manusia dalam arah tekad tertentu. Motivasi adalah segala sesuatu
15
2. Jenis – Jenis Motivasi
1. Motivasi Internal
16
3) Memperkuat diri, mengembangkan kepribadian berprestasi,
2. Motivasi Eksternal
3. Teori Motivasi
17
sukses saja yang lebih penting adalah memberi kepastian penjelasan
2) Rasa aman; menghindari bahaya dan bebas dari rasa takut atau
terancam.
martabat.
18
Teori motivasi yang ditemukan oleh Herzberg tentang motivasi
4. Tujuan Motivasi
Lestari (2016), secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah
sebagai berikut:
b. Meningkatkan produktivitas
19
d. Meningkatkan kedisiplinan
5. Fungsi Motivasi
yaitu:
a. Faktor fisik. Motivasi yang ada didalam diri individu yang mendorong
20
b. Faktor herediter. Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan
sesuatu.
f. Program dan aktivitas. Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri
21
Lestari (2016), menyatakan ada beberapa hal yang meningkatkan motivasi
sebagai berikut:
kesadaran.
Sunaryo (2015).
22
b. Motivasi ekstrinsik. Motivasi yang timbul dari luar atau lingkungan.
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
23
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa
yang berlaian jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
2. Ciri Keluarga
berikut:
tangga.
3. Struktur Keluarga
24
Dion dan Betan (2015) menyatakan struktur keluarga yang terdapat di
A. Patrineal
B. Matrineal
A. Matrilokal
B. Patrilokal
sedarah suami.
atau istri sebagai dasar bagi pembina keluarga namun tidak selamanya
25
pengambilan keputusan dilaksanakan bersama-sama. Berikut adalah
4. Fungsi Keluarga
anggota keluarga
anggota keluarga.
26
c. Fungsi reproduktif: untuk menjaga kelangsungan generasi dan juga
afektif.
Dion dan Betan (2016) menyatakan bahwa terdapat tiga fungsi pokok
kebutuhannya.
spiritual.
27
c. Asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
masa depannya.
5. Peranan Keluarga
a. Peranan ayah: sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak
lingkungan.
b. Peranan ibu: sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anak
keluarga.
berikut:
28
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
perubahannya.
29
Sering mengalami keterbatasan maka anggota keluarga yang
1. Pengertian Kepatuhan
30
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat.
kesehatan. Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti taat, suka
31
penyakit sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman. Perilaku
sehat.
pengobatannya.
32
bahwa pasien dan keluarga harus meluangkan waktu dalam menjalani
selama minimal 6 bulan sampai dengan 9 bulan. Pasien lalai jika lebih dari
tiga hari sampai 2 bulan dari tanggal perjanjian dan dikatakan dropout jika
Pasien Skizofrenia
Niven (2015), menyatakan pasien yang sudah pulih bisa kambuh kembali.
Hal itu terjadi jika pasien sudah merasa pulih dan tidak mau minum obat.
Bila pasien berhenti minum obat dalam kurun waktu 1 tahun, 70 persen
dengan adanya stress ataupun disabilitas. yakni kerusakan pada satu atau
lebih area yang penting) atau diikuti kenaikan resiko kematian yang
33
2. Tanda Dan Gejala Gangguan Jiwa
Menurut Nasir & Muhith (2015), ada berbagai tanda dan gejala gangguan
jiwa diantaranya:
a. Gangguan Kognitif
b. Gangguan Perhatian
dari luar.
c. Gangguan Ingatan
kesadaran.
d. Gangguan Asosiasi
34
e. Gangguan Pertimbangan
f. Gangguan Pikiran
g. Gangguan Kesadaran
h. Gangguan Kemauan
Emosi ialah sesuatu tingkah laku yang sadar yang bisa memberikan
pengaruh pada kegiatan dari individu itu. Afek ialah perasaan penuh
35
pikiran. Hal itu bisa berjalan lama serta tidak sering diikuti unsur
fisiologis.
a. Skizofrenia
b. Depresi
36
Menurut World Health Organization (2010), depresi ialah suau
serta keresahan.
fungsi jaringan otak ini bisa diakibatkan oleh penyakit badaniah yang
paling utama mengeni otak ataupun yang paling utama diluar otak.
Apabila bagian otak yang terganggu itu luas, sehingga gangguan dasar
mengenai fungsi mental serupa saja, tidak terkait pada penyakit yang
otak pada sesuatu penyakit khusus dari pada pembagian kronis serta
akut.
d. Gangguan Psikosomatik
37
Gangguan psikosomatik ialah bagian psikologik yang diikuti
alat- alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetative. Gangguan
normal) ataupun dibawah rata- rata semenjak lahir atau semenjak masa
38
ajaran serta pembelajaran. Gangguan perilaku bisa jadi berawal dari
biasa bisa diturunkan dari orang tua pada buah hatinya. Pada gangguan
lingkungan itu bisa diganti, sehingga dengan begitu gangguan sikap itu
penyebab. Penyebab gangguan jiwa bisa berawal dari ikatan dengan orang
sebagainya. Tidak hanya itu gangguan jiwa juga bisa diakibatkan oleh
jiwa antara lain: (1) Faktor somatik( somatogenik) ialah dampak gangguan
39
perinatal. (2) Faktor psikologik (psikogenik) ialah faktor yang
tekanan mental, rasa malu serta rasa bersalah yang berlebihan. (3) Faktor
keagamaan.
Sepanjang bagian akut anggota keluarga akan takut dengan apa yang
berlangsung pada orang yang mereka cintai. Pada cara dini, keluarga
sikap tidak bisa diperoleh dan minimnya hasil. Tindakan ini menjurus
40
hubungan yang berarti dengan keluarga yang tidak mensupport orang
yang sakit.
sehari- hari.
c. Frustasi. Tidak berdaya dan kecemasan Susah untuk siapa saja buat
punya. Keluarga bisa jadi marah- marah, takut, serta frustasi sebab
jalani.
d. Kelelahan dan Burn out. Seringkali keluarga jadi putus asa berdekatan
41
dengan orang yang sakit yang wajib selalu dirawat. Tetapi kerapkali,
mereka merasa terperangkap serta letih oleh titik berat dari perjuangan
tiap hari, paling utama bila cuma terdapat satu anggota keluarga bisa
jadi merasa benar- benar diluar pengawasan. Perihal ini dapat terjadi
sebab orang yang sakit ini tidak mempunyai batasan yang ditetapkan
kembali kalau dalam menjaga pengidap tidak bisa merasa lelah, sebab
support pengidap.
seorang buat berperan serta ikut serta dalam aktivitas wajar dari
42
diingatkan kalau mereka wajib melindungi diri secara fisik, psikologis,
serta spiritual yang segar. Memanglah ini dapat sangat susah pada saat
F. Kerangka Konsep
Pengetahuan
keluarga
Kepatuhan
Motivasi keluarga berobat
Keterangan :
43
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Pengaruh
G. Hipotesis Penelitian
44
BAB III
METODE PENELITIAN
pada satu saat (Nursalam 2018). Penelitian ini menggunakan desain penelitian
45
pasien skizofrenia. Pengukuran variabel independen (pengetahuan, motivasi
dan akses) dan variabel dependen (kepatuhan) dilakukan hanya satu kali pada
1. Lokasi Penelitian
Maluku.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2018), Sampel adalah bagian besar dari jumlah dan
46
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2018).
(2016) yaitu :
N
n=
1+ N (d)²
Keterangan
N= Jumlah Populasi
n= Jumlah sampel
92
n=
1+ 92(0,05)²
92
n=
1+ 92 x 0,0025
92
1+ 0,23
responden.
47
a. Kriteria inklusi antara lain:
pasien jiwa
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terbagi dua menurut Sugiyono (2016) yaitu:
a. Pengetahuan Keluarga
b. Motivasi Keluarga
kepatuhan berobat.
E. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dan skala pengukuran dalam penelitian ini dapat di lihat
48
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Operasional
49
Pengetahuan Segala sesuatu Lembar Ordinal 1. Pengetahuan
50
Motivasi Dorongan dari Lembar Ordinal 1. Motivasi baik,
51
Maluku Dikatakan tidak
kunjungan tidak
6 bulan terakhir
di tetapkan di
RSKD provinsi
Maluku.
dan reliabilitas.
52
menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,711 yang berarti
yang sudah di uji valid yang menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha
reliabel karena angka Cronbach’s Alpha 0,722 lebih besar dari 0,444.
valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat
53
pertanyaan. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka
jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari r tabel (Nugroho 2016)
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Maluku.
Analisis data adalah bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok
54
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh
diantaranya :
1. Editing
2. Coding
a. Variabel pengetahuan
b. Variabel Motivasi
c. Variabel Kepatuhan
Patuh jika jumlah kunjungan tepat waktu dalam 6 bulan terakhir sesuai
55
patuh jika jumlah kunjungan tidak tepat waktu dalam 6 bulan sesuai
3. Skoring
sebagai berikut:
a. Variabel Pengetahuan
b. Variabel Motivasi
Motivasi tinggi jika skor jawaban ≥ 50%, motivasi rendah jika skor
c. Variabel Kepatuhan
Patuh jika jumlah kunjungan tepat waktu dalam 6 bulan terakhir sesuai
patuh jika jumlah kunjungan tidak tepat waktu dalam 6 bulan sesuai
I. Tabulasi
sehingga dapat dihitung sebagai kategori dan dilakukan dengan cara bantuan
56
penelitian akan di tabulasi dengan bantuan microsoft office excel setelah itu
J. Uji Statistik
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi Square. Uji chi
square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametrik yang dilakukan
pada dua variabel. Uji statistik chi square dilakukan untuk melihat apakah ada
motivasi keluarga dengan kepatuhan kontrol berobat. Jika nilai ρ ≥ 0,05 maka
kontrol berob at sedangkan nilai ρ < 0,05 maka tidak ada hubungan antara
K. Etika Penelitian
Aspek etik merupakan bagian yang penting dan tidak terpisahkan dalam
57
manusia. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam
yang dilakukan.
penelitian.
58
Peneliti menghargai responden sebagai sumber informasi dari penelitian
penelitian berlangsung
f. Justice (Keadilan)
responden
59
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Sakit Jiwa Pusat Ambon diserahkan dari pemerintah pusat dan menjadi
UPT Dinas Dinas Kesehatan Provmal sebagai pusat rujukan kesehatan jiwa
di Provinsi Maluku.
60
2. Hasil Analisa Univariat
a. Karakteristik responden
Maluku.
1. Usia
Umur n %
61
kelompok usia yang paling sedikit adalah 51-60 tahun sebanyak 3
orang (4,0%).
2. Jenis Kelemin
Jenis kelamin n %
3. Pendidikan
Pendidikan n %
SD 14 18,7
SMP 16 21,3
SMA 37 49,3
D3/S1 8 10,7
62
Sumber: Data Primer, 2022
8 orang (10,7%).
b. Variabel penelitian
1) Pengetahuan
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan n %
Baik 46 61,3
Kurang baik 29 38,7
Total 75 100
Sumber : Data Primer,2022
berada pada kategori baik dengan jumlah 46 orang (61,3%) dan katagori
63
2) Motivasi Keluarga
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Keluarga
Motivasi Keluarga n %
Baik 58 77,3
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Kepatuhan Berobat Klien
Gangguan Jiwa
Kepatuhan Berobat n %
Klien Gangguan Jiwa
Patuh 54 72,0
Tidak Patuh 21 28,0
64
Total 75 100
Sumber: data primer,2022
berobat klien gangguan jiwa di RSKD Provinsi Maluku dengan mengunakan uji
Chi Square dengan nilai p˂0,05, dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:
berobat klien gangguan jiwa di RSKD Provinsi Maluku dapat dilihat pada tabel
4. 7 berikut.
Tabel 4.7
Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Berobat klien gangguan jiwa
di RSKD Provinsi Maluku
65
Tabel 4.7 menunjukan dari total responden yang memiliki pengetahuan
(38,1%) yang tidak patuh dalam berobat. Dari total responden yang memilki
baik tetapi patuh dalam berobat. Hal ini dikarenakan walaupun pengetahuan
tentang kepatuhan berobat pada klien gangguan jiwa sudah baik namun
diterapkan secara maskimal maka klien akan tidak patuh dalam berobat
terkait kepatuhan minum obat dan dukungan keluarga sudah diterapkan dengan
66
signifikan antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Berobat klien gangguan jiwa di
berobat klien gangguan jiwa di RSKD Provinsi Maluku dapat dilihat pada tabel
4. 8 berikut:
Tabel 4.8
Hubungan Motivasi keluarga dengan Kepatuhan Berobat klien gangguan
jiwa di RSKD Provinsi Maluku
(52,4%) yang tidak patuh dalam berobat. Dari total responden yang memilki
67
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Fisher didapatkan
nilai p=0,004 (p<0,05), yang artinya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
Provinsi Maluku.
yang tinggi tetapi tidak patuh dalam berobat dan 7 responden (13,0%) memiliki
motivasi keluarga yang rendah tetapi patuh dalam berobat hal ini dikarenakan
kepatuhan berobat klien gangguan jiwa bukan hanya dipengaruhi oleh motivasi
keluarga saja tetapi juga ada faktor lain seperti faktor lingkungan dan dukungan
pelayanan Kesehatan.
terhadap klien dengan gangguan jiwa. Dukungan sosial merupakan hasil interaksi
klien gangguan jiwa baik dengan orang lain maupun lingkungannya yang
68
B. Pembahasan
yang utuh ini pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peran
69
sekitarnya. Keluarga juga berfungsi untuk menjaga kesehatan anggota
2018).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzian dkk
70
yang dilakukan oleh Damayantie dkk (2018), menunjukan bahwa terdapat
berobat klien gangguan jiwa. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
baik tetapi tidak patuh dalam berobat dan 16 responden (29,6%) memiliki
71
kepatuhan minum obat dan dukungan keluarga sudah diterapkan dengan
kontrol berobat secara rutin tanpa putus karena kontrol berobat adalah cara
responden juga tahu lama waktu dalam kontrol berobat adalah sampai
72
di RSKD Provinsi Maluku.
yang rendah tentang sesuatu hal yang akan dilakukan (Daulay, 2020).
bagi pasien untuk menjalani pengobatan secara teratur dengan tepat obat,
tepat dosis dan tepat waktu, karena tanpa adanya motivasi dari keluarga
sebagai orang terdekat dari pasien, maka tingkat kepatuhan untuk berobat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Santika
73
(2018), menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi
gangguan jiwa. Dengan adanya motivasi yang tinggi dari keluarga berarti
secara teratur.
keluarga yang tinggi tetapi tidak patuh dalam berobat dan 7 responden
berobat hal ini dikarenakan kepatuhan berobat klien gangguan jiwa bukan
hanya dipengaruhi oleh motivasi keluarga saja tetapi juga ada faktor lain
klien gangguan jiwa baik dengan orang lain maupun lingkungannya yang
74
pengobatannya maka sangat diperlukan dukungan dari lingkungan sosial
klien gangguan jiwa. Motivasi tinggi yang harus dimiliki oleh responden
terdekat atau keluarga dan keluarga saling mencari tahu tentang informasi
perawatan klien, selain itu keluarga juga harus mendapat dukungan dari
keluarga memiliki motivasi dan kesadaran yang tinggi maka keluarga akan
tenaga penggerak.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berobat klien gangguan jiwa, maka adapun kesimpulan yang peneliti tarik
sebagai berikut:
(p=<0,05).
B. Saran
sebagai berikut:
76
2. Bagi Keluarga
3. Bagi Masyarakat
77
DAFTAR PUSTAKA
Dion, Yohanes & Yasinta Betan. (2015). Asuhan Keperawatan Keluarga: Konsep
dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Medika
Hidayat. (2015). Metode Penelitian Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba
Medika.
Kozier, dkk. (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses &
Praktikk. Jakarta: EGC
Kusumawati & Hartono. (2017). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
Lestari, Titikk. (2016). Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Nasir & Muhit, A. (2015). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika
78
Notoatmodjo, Soekidjo. (2015). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Sam & Wahyudi. (2018). Psikologi Keperawatan. Jakarta:PT Raja Grafinda Persada
Santika Dewi. (2018). Hubungan Motivasi Keluarga dan Kepatuhan Kontrol Berobat
Klien Gangguan Jiwa. Diakses tanggal 24/08/2019 jam 09.05 WITA
Setiadi. (2016). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan Ed. Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Stuart, dkk. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Singapore: Elsevier
79
Sunaryo. (2015). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
WHO. (2013). Improving health system and service for mental health: WHO Library
Cataloguing-in-publication data
Yosep Iyus & Titin Sutini. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: PT.
Refika Adilama
80
Lampiran 1
Dengan Hormat,
NPM: 12114201170032
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai
responden, kerahasiaan mengenai semua informasi yang diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila saudara menyetujui
untuk berpatisipasi dalam penelitian saya, mohon kesediaannya untuk
mendatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya buat.
Atas perhatian dan kesediaan saudara menjadi responden.
Responden
81
Lampiran 2
(INFORMENT CONCENT)
Nama :
Alamat :
Responden
(………………………)
82
Lampiran 3
KUISIONER PENELITIAN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Tingkat pendidikan
No Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
83
RSKD Prov Maluku adalah sampai pasien sembuh total
5 Setelah bapak/ibu membawa pasien untuk melakukan
kontrol pengobatan saat ini maka untuk selanjutnya
bapak/ibu tidak perlu kontrol untuk membawa pasien
untuk berobat sesuai jadwal berikutnya
6 Tindakan yang dilakukan sebagai upaya kesembuhan
pasien adalah membawa pasien untuk kontrol berobat
7 Tujuan keluarga dalam mengantarkan pasien kontrol
berobat secara teratur agar tidak terjadi putus obat dan
mencegah kekambuhan.
8 Pasien akan sembuh total dan sehat kembali walaupun
bapak/ibu malas mengantarkan pasien untuk kontriol
berobat ke RSKD Prov Maluku
(Dewi santika, 2018)
Keterangan :
Rumus :
84
II Kusioner motivasi keluarga
yang sesuai:
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
85
Keterangan :
86
Lembar Observasi Kepatuhan Berobat Responden di Poli Jiwa RSKD Prov Maluku
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6 Total katageri
Kode kunjungan
selama 6
Responden
bulan
Kunjungan Kunjungan kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan patu Tidak
h patuh
I II I II I II I II I II I II
77
ANALISA UNIVARIAT
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PENGETAHUAN *
KEPATUHAN 75 100.0% 0 0.0% 75 100.0%
BEROBAT
MOTIVASI *
KEPATUHAN 75 100.0% 0 0.0% 75 100.0%
BEROBAT
Crosstab
KEPATUHAN Total
BEROBAT
PATUH TIDAK
PATUH
Count 38 8 46
Expected Count 33.1 12.9 46.0
% within
82.6% 17.4% 100.0%
BAIK PENGETAHUAN
% within
KEPATUHAN 70.4% 38.1% 61.3%
BEROBAT
PENGETAHUAN
Count 16 13 29
Expected Count 20.9 8.1 29.0
% within
KURANG 55.2% 44.8% 100.0%
PENGETAHUAN
BAIK
% within
KEPATUHAN 29.6% 61.9% 38.7%
BEROBAT
Count 54 21 75
Expected Count 54.0 21.0 75.0
% within
72.0% 28.0% 100.0%
Total PENGETAHUAN
% within
KEPATUHAN 100.0% 100.0% 100.0%
BEROBAT
78
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.641 a
1 .010
Continuity Correctionb 5.350 1 .021
Likelihood Ratio 6.544 1 .011
Fisher's Exact Test .017 .011
Linear-by-Linear
6.553 1 .010
Association
N of Valid Cases 75
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.12.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
KEPATUHAN Total
BEROBAT
PATUH TIDAK
PATUH
Count 47 11 58
Expected Count 41.8 16.2 58.0
% within
81.0% 19.0% 100.0%
BAIK MOTIVASI
% within
KEPATUHAN 87.0% 52.4% 77.3%
BEROBAT
MOTIVASI
Count 7 10 17
Expected Count 12.2 4.8 17.0
% within
KURAN 41.2% 58.8% 100.0%
MOTIVASI
G BAIK
% within
KEPATUHAN 13.0% 47.6% 22.7%
BEROBAT
Total Count 54 21 75
Expected Count 54.0 21.0 75.0
79
% within
72.0% 28.0% 100.0%
MOTIVASI
% within
KEPATUHAN 100.0% 100.0% 100.0%
BEROBAT
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 10.360a 1 .001
Continuity Correctionb 8.477 1 .004
Likelihood Ratio 9.564 1 .002
Fisher's Exact Test .004 .002
Linear-by-Linear
10.222 1 .001
Association
N of Valid Cases 75
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.76.
b. Computed only for a 2x2 table
ANALISA BIVARIAT
PENGETAHUAN
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
BAIK 46 61.3 61.3 61.3
KURANG
Valid 29 38.7 38.7 100.0
BAIK
Total 75 100.0 100.0
MOTIVASI
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
BAIK 58 77.3 77.3 77.3
KURAN
Valid 17 22.7 22.7 100.0
G BAIK
Total 75 100.0 100.0
80
KEPATUHAN BEROBAT
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
PATUH 54 72.0 72.0 72.0
TIDAK
Valid 21 28.0 28.0 100.0
PATUH
Total 75 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
30-40 tahun 44 58.7 58.7 58.7
41-50 tahun 28 37.3 37.3 96.0
Valid
51-60 tahun 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
laki-laki 41 54.7 54.7 54.7
Valid Perempuan 34 45.3 45.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
SD 14 18.7 18.7 18.7
SMP 16 21.3 21.3 40.0
Valid SMA 37 49.3 49.3 89.3
D3/S1 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
81
82
83
Dokumentasi Penelitian
84
85
Lampiran SK Pembimbing
86
Lampiran Pengambilan Data Awal
87
Lampiran surat ijin penelitian dari Kampus
88
Lampiran surat rekomendasi dari Kantor Gubernur Provinsi Maluku
89
Lampiran Surat Selesai Penelitian Dari RSKD Provinsi Maluku
90