SKRIPSI
OLEH :
NURMEILINDA HASIBUAN
NIM : 1702022136
SKRIPSI
Oleh:
NURMEILINDA HASIBUAN
NIM : 1702022136
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Nurmeilinda Hasibuan
Tempat/Tgl. Lahir : Kotapinang/06 Mei 1980
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 4 dari 5 bersaudara
NURMEILINDA HASIBUAN
1702022136
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji suyukur penulis panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan judul “Faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu
Selatan tahun 2019”,
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M) pada Program Studi
S1 Kesehatan Mayarakarat Institut Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai
pihak, baik dukungan moril, material dan sumbangan pemikiran. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Helvetia
Medan.
2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes., selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. H. Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Helvetia Medan.
4. Dr. dr. Hj. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Wakil Rektor bidang
Akademik dan Kemahasiswaan Institut Kesehatan Helvetia.
5. Teguh Suharto, S.E., M.Kes., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi
Umum dan Keuangan
6. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakakt Institut Kesehatan Helvetia.
7. Nuraini, S.Pd., M.Kes., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
8. Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
9. Dian Maya Sari, S.KM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia, sekaligus Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan mencurahkan waktu, perhatian, ide dan
motivasi selama penyusunan Skripsi ini.
iii
10. Winda Agustina, S.Tr.Keb., M.K.M., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis
selama penyusunan Skripsi ini.
11. Marlina, S.K.M., M.K.M., selaku Dosen Penguji Skripsi penelitian.
12. Seluruh Dosen Program Studi S1 Kesehatan Mayarakarat Institut Kesehatan
Helvetia yang telah mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
13. Teristimewa kepada ayahanda, ibunda tercinta dan seluruh keluarga yang
selalu memberikan pandangan, mendukung baik moril maupun material,
mendoakan dan selalu memotivasi penulis dalam penyelesaikan Skripsi ini.
14. Serta teman-teman yang telah banyak membantu dan mendukung dalam
penyusunan Skripsi ini.
Penulis menyadari dengan segala keterbatasan penulis, Skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari segi penulisan bahasa maupun dalam
penyusunan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan
Skripsi ini dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa Program Studi Kesehatan Mayarakarat Institut Kesehatan Helvetia.
Nurmeilinda Hasibuan
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI SKRIPSI
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian........................................................... 8
........................................................................................
1.3.1. Tujuan Umum .................................................... 8
1.3.2. Tujuan Khusus ................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian......................................................... 9
1.4.1. Manfaat Teoritis.................................................. 9
1.4.2. Manfaat Praktis .................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 11
2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu........................................... 11
2.2. Telaah Teori .................................................................. 12
2.2.1. Kanker Serviks ................................................... 12
2.2.2. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam
Asetat).................................................................
18
2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Ibu Melakukan
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat ........
22
2.3. Hipotesis Penelitian........................................................ 35
v
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran ............... 36
3.5.1. Definisi Operasional .......................................... 36
3.5.2. Aspek Pengukuran ............................................. 40
3.6. Metode Pengumpulan Data ........................................... 41
3.6.1. Jenis Data............................................................ 41
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data ................................. 41
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................. 42
3.7. Metode Pengolahan Data .............................................. 43
3.8. Teknik Analisis Data...................................................... 46
3.8.1. Analisis Univariat .............................................. 46
3.8.2. Analisis Bivariat ................................................. 46
vi
5.1. Kesimpulan ....................................................................
73
5.2. Saran ..............................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 76
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel berdasarkan Cluster Sampling di
Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang.......................................
35
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran ......................................................................
40
Tabel 3.3. Tabel Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan................................
42
Tabel 3.4. Tabel Uji Validitas Akses ke Pelayanan Kesehatan....................
43
Tabel 3.5. Tabel Uji Validitas Dukungan Suami..........................................
43
Tabel 3.6. Tabel Uji Validitas Dukungan Tenaga Kesehatan......................
44
Tabel 3.7. Tabel Uji Reliabilitas Kuesioner.................................................
45
vii
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang Tahun 2019..............................................................
50
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang Tahun 2019..............................................................
51
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Akses ke Pelayanan Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019...................
51
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang Tahun 2019............................................
52
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Dukungan Tenaga kesehatan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019..................................
52
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang Tahun 2019............................................
53
Tabel 4.7. Tabulasi Silang Hubungan Umur Ibu dengan Pemeriksaan
IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja
Puskesmas Kotapinang Tahun 2019............................................
54
Tabel 4.8. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu dengan
Pemeriksaan IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur di
Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019...................
55
Tabel 4.9. Tabulasi Silang Hubungan Akses ke Pelayanan Kesehatan
dengan Pemeriksaan IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur
di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019...............
56
viii
Tabel 4.10. Tabulasi Silang Hubungan Dukungan Suami dengan
Pemeriksaan IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur di
Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019...................
57
Tabel 4.11. Tabulasi Silang Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan
dengan Pemeriksaan IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur
di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019...............
58
Tabel 4.12. Uji Regresi Berganda Binary (Logistic Regression) Tahap I......
57
Tabel 4.13. Model Summary Uji Regresi Tahap II........................................
58
Tabel 4.14. Uji Regresi Berganda Binary (Logistic Regression) Tahap II.....
58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian.....................................................
35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kesehatan
Tetapi pada kenyataan masih banyak wanita yang mengalami atau menderita
suatu penyakit. Dalam permasalahan kesehatan atau penyakit yang sering terjadi
dialami wanita usia subur di seluruh dunia. Kanker serviks merupakan kanker
ganas yang terjadi pada leher rahim yang disebabkan oleh infeksi Human
Papilloma Virus (HPV) (1). Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah sel-sel
tidak normal pada leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang menonjol ke dalam
kelamin wanita. Kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukkan
gejala atau tanda yang khas, bahkan tidak ada gejala sama sekali (2).
leher rahim (serviks), khususnya berasal dari lapisan epitel atau lapisan terluar
permukaan serviks. Serviks yaitu suatu daerah yang terdapat pada organ
reproduksi wanita, yang merupakan pintu masuk kearah rahim (uterus) dengan
vagina. Angka kejadian kanker leher rahim terus mengalami peningkatan dan
menjadi salah satu penyebab kematian usia reproduktif. Rata-rata setiap 11 menit
1
2
ada satu orang perempuan meninggal karena kanker leher rahim dan setiap 3
pertama pada kasus kanker yang menyerang wanita. HPV risiko tinggi merupakan
virus kanker leher rahim, yang merupakan awal dari terjadinya proses kanker leher
rahim. Proses terjadinya kanker melalui tahap lesi pra kanker yang terdiri dari
Neoplasia Intraepitelial Servik (NIS) I, II, dan III. Pada infeksi atau Lesi pra kanker
kecil akan berlanjut menjadi lesi pra kanker derajad sedang (NIS II) atau derajad
tinggi (NIS III) yang 20 - 70 % akan berlanjut menjadi kanker leher rahim (4).
Kanker serviks dapat dikenali pada tahap pra kanker, salah satunya dengan
menunggu munculnya keluha terlebih dahulu, oleh sebab itu untuk mendeteksi dini
adanya kanker serviks dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan seperti pap smear,
kolposkopi atau tes IVA, dari seluruh pemeriksaan deteksi dini kanker serviks, tes
IVA merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan secara sederhana, Tes IVA
adalah salah satu metode untuk deteksi secara dini adanya kanker leher rahim, dengan
mengoleskan asam asetat atau asam cuka 3-5 % dan memiliki keakuratan 96 %,
daerah yang tidak normal akan berubah warna menjadi putih, apabila tidak ada
Health for SDGs, pada 2016, diperkirakan 40 juta kematian terjadi karena
3
kematian. Mayoritas kematian tersebut disebabkan oleh empat NCD utama, salah
satunya adalah kanker, 8,8 juta kematian (22%) (5). Pada tahun 2015, sekitar 8,8
juta orang di dunia meninggal akibat kanker – atau hampir 1 dari 6 kematian yang
terjadi di dunia. Sekitar 70% dari semua kematian akibat kanker terjadi di negara
kelompok yang berisiko atau tidak berisiko secara rutin. Kegiatan deteksi dini
faktor risiko ini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau pada
kelompok masyarakat khusus melalui Posbindu. Sejak tahun 2007 sampai dengan
2016 sudah dilakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara terhadap
Vistual Asam Asetat (IVA) atau Pap Smear. Sejak tahun 2007-2016 sudah
pemeriksaan IVA tertinggi terdapat di Bali yaitu (19,57%), diikuti oleh DKI
dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks
sebesar 0,8%. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I.
Kementerian Kesehatan RI, sampai dengan tahun 2013, program deteksi dini
kanker serviks dan kanker payudara baru diselenggarakan pada 717 Puskesmas
dari total 9.422 Puskesmas di 32 provinsi. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa
Puskesmas yang memiliki program deteksi dini masih sangat sedikit atau sekitar
7,6% di Sumatera Utara jumlah estimasi kasus kanker serviks sebanyak 4.694
jiwa, terdapat 53 provider deteksi dini kanker serviks dan 6 trainer yang terdiri
dari dokter spesialis obstetri ginekologi, dokter spesialis bedah onkologi, dokter
(HPV) sub tipe onkogenik. Adapun faktor risiko terjadinya kanker serviks antara
lain: aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan multipartner,
(dengan HPV negatif atau positif), penyakit menular seksual, dan gangguan
imunitas (8).
mortalitas akan menurun. Dengan masalah yang begitu komplek, timbul gagasan
untuk melakukan skrining kanker serviks dengan metode yang sederhana, antara
lain dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). IVA adalah pemeriksaan
skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual asam asetat yang sangat
5
sederhana, murah, nyaman, praktis, dan mudah. Metode IVA dirancang untuk
masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Sedangkan untuk masyarakat kota
adalah faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Menurut teori
dalam stadium lanjut sehingga prosesnya sulit atau tak mungkin lagi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi tentang Faktor -faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Deteksi Dini Kanker
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Hulu Pontianak Timur Tahun 2014. Dari
pemeriksaan IVA (p = 0,004). Sedangkan dari hasil analisa uji regresi logistik
Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas
Singgani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku WUS dengan nilai p = 0,443> 0,05, tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan perilaku WUS dengan nilai p = 0,488 > 0,05,
tidak ada hubungan antara umur dengan perilaku WUS dengan nilai p = 0,265 >
0,05, tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku WUS dengan nilai p =
0,393 > 0,05, tidak ada hubungan antara dukungan suami/keluarga dengan
perilaku WUS dengan nilai p = 0,063 > 0,05, ada hubungan antara dukungan
tenaga kesehatandengan perilaku WUS dengan nilai p = 0,002 < 0,05. Tenaga
Dukungan yang diberikan juga berupa respon atau tanggapan yang positif
jika responden mengajak diskusi tentang masalah kesehatan wanita, salah satunya
kanker serviks dan IVA test. Melakukan penyuluhan kepada suami agar
jumlah penduduk sebanyak 16.059 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 8.285
jiwa dan 7.774 jiwa perempuan. Berdasarkan jumlah usia reproduktif untuk usia 20-
50 tahun sebanyak 10.593 yang terdiri dari 5.982 jiwa laki-laki dan 4.611 jiwa
perempuan. Jumlah wanita usia subur di Desa Kotapinang yang sudah menikah dan
diperiksa IVA test pada tahun 2016 sebanyak 33 orang. Tahun 2017 sebanyak 51
orang dan tahun 2018 sebanyak 79 orang. Total yang sudah periksa IVA test dari
tahun 2016-2018 sebanyak 163 orang. Data kesehatan Sumatera Utara jumlah
estimasi kasus kanker serviks sebanyak 4.694 jiwa dengan Puskesmas yang memiliki
program deteksi dini masih sangat sedikit atau sekitar 7,6%. Angka tersebut
dilakukan terus bertambah dengan semakin banyaknya kemauan dan kesadaran dari
setiap wanita yang telah menyadari pentingnya dilakukan IVA tes demi kesehatan.
pernah melakukan pemeriksaan kanker serviks baik dengan cara Metode IVA
dengan alasan takut dan malu alasan lain yang dikemukan oleh ibu adalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang cara mendeteksi kanker serviks disamping itu
dokter hal ini ini dilakukan karena adanya informasi yang diberikan tentang
tentang deteksi dini kanker serviks. Oleh karena itu berdasarkan hal tersebut maka
(IVA) pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
yaitu apa sajakah faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja
tahun 2019.
dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasangan
Asam Asetat (IVA) pada wanita pasang usia subur di Wilayah Kerja
Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasang usia subur di Wilayah Kerja
pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasang usia
Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasang usia subur di Wilayah Kerja
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasang usia subur di
Sebagai sumber ilmu terbaru yang dapat dijadikan sebagai masukan dan
selanjutnya untuk melakukan penelitian yang topik yang sama, yaitu faktor
1. Bagi Responden
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) guna untuk mengetahui secara dini
deteksi kanker serviks yang dapat terjadi pada wanita usia subur.
TINJAUAN PUSTAKA
tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim yaitu 295 responden (81,5%) dari
362 responden seluruhnya. Tidak ada hubungan dukungan suami (p-value 1,000),
pengetahuan (p-value 0,357) dengan deteksi dini kanker leher rahim di wilayah
paling dominan pada kanker leher rahim dengan deteksi dini kanker leher rahim di
Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher
dalam deteksi dini metode VIA kanker serviks dan tidak ada hubungan yang
kesehatan (0,1) dalam deteksi dini serviks metode IVA kanker, dan. Dan hasilnya
adalah faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dalam deteksi dini serviks
11
12
Penelitian lainnya dilakukan oleh Y.I Dewi tahun 2014 dengan judul
pada Wanita Usia Subur. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara
dan ekonomi (ρ = 0,561) tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan kanker
Penelitian lainnya dilakukan oleh Lestari tahun 2016 yang berjudul Faktor-
serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada
13
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
Virus) sub tipe onkogenik. Adapun faktor risiko terjadinya kanker serviks antara
lain: aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan multipartner,
(dengan HPV negatif atau positif), penyakit menular seksual, dan gangguan
Dalam hal ini, terdapat beberapa tingkatan atau stadium kanker serviks.
a. Stadium 0
Kanker serviks hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada jaringan
b. Stadium 1
Kanker telah menyerang leher rahim di bawah lapisan atas dari sel-sel.
c. Stadium 2
berdekatan dan ke bagian atas dari vagina. Kanker serviks tidak menyerang
ke bagian ketiga yang lebih rendah dari vagina atau dinding pelvis (lapisan
d. Stadium 3
e. Stadium 4
Bagi sebagian orang, pada tahap awal penyakit kanker serviks tidak
menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itulah sebabnya, anda yang sudah aktif
secara seksual pun amat dianjurkan untuk melakukan pap smear test setiap dua
tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit kanker serviks pada umumnya hanya
dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut, yaitu munculnya rasa sakit dan
dan tidak normal, pendarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat
mengalami menstruasi)
e. Pendarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia di
atas 40 tahun)
g. Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca-menopause)
menyebabkan gejala-gejala kanker serviks yang hanya seorang dokter yang dapat
3. Pengobatan Serviks
dapat diambil secara lisan atau diberikan melalui pembuluh darah, atau
pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area
tersebut mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat.
menjadikanker serviks.
menyebar.
Umumnya kanker serviks mulai menyerang dari leher rahim (bagian dari
uterus atau rahim) dan kemudian mencapai vagina. Kanker ini akan menyebar
secara bertahap bila tak terdeteksi secara dini dan diberikan pengobatan.
membelah secara tak terkendali. Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks
17
tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang
70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga
menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10
hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini sering kali tidak disadari
c. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini (kurang dari 16 tahun).
pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
tanpa memandang usia dan gaya hidup. Ini dikarenakan HPV merupakan visus
yang umum dan mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin.Meski dalam
Baik wanita maupun pria yang sudah aktif secara seksual, sangat
berpotensi terjangit virus HPV, karena virus ini sangat mudah terjangkit para
pasangan yang aktif berhubungan intim. Baik wanita muda maupun dewasa
beresiko terkena kanker serviks yang disebaban oleh infeksi atau infeksi berulang
yang disebabkan oleh HPV penyebab kanker. Diperkirakan 50-80 persen wanita
1. Pengertian IVA
langsung (dengan mata telanjang) setelah pemeriksaan asama asetat (cuka) 3-5%.
Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormal dimana akan terjadi
peningkatan osmolaritas cairan ekstra seluler, yang bersifat hipertonik ini akan
menarik cairan dari intra celuler sehingga membran akan kolaps dan jarak antara
sel akan semakin mendekat. Akibatnya akan tertutup dan serviks akan tampak
berwarna lebih putih. Pada epitel skuamosa serviks yang normal karena
19
banyaknya jumlah sitoplasma intra seluler, perubahan jarak antar sel tidak begitu
Setelah pemberian asam asetat, serviks yang normal akan tetap berwarna
merah muda homogen dengan pemukaan halus. Pada daerah zona transformasi
yang umumnya dilapisi dengan epitel metaplasia maka permukaan serviks akan
tampak lebih putih, namun warna putih ini amat halus dan mudah menghilang.
Hal ini membedakan dengan warna serviks apabila pada epitelnya terjadi proses
displasia (daerah dengan lesi pra kanker). Dimana warna putih pada epitel serviks
tampak lebih tajam dan kusam serta lama menghilang. Epitel yang berubah warna
menjadi putih pada pemberian asam asetat disebut dengan istilah epitel putih
(aceto white ephitelium) makin jelas dan kusam warna putih pada epitel serta
makin jelas bahwa warna putih tersebut menunjukkan derajat displasia atau
derajat lesi pra kanker pada epitel serviks. Lesi yang sudah tampak putih sebelum
pemberian asam asetat tidak disebut sebagai epitel putih tetap sebagai leukoplakia
(keratosis) (19).
pedagang sayur dan buah, ibu-ibu pengajian, ibu rumah tangga dan masyarakat
jalan-jalan untuk bertemu pedagang sayur dan buah serta para penyapu jalan.
d. Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher rahim lebih tinggi dari
pada pap smear test (sekitar 75%), meskipun dari segi kepastian lebih
3. Syarat IVA
b. Untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan sel mulut rahim yang
mulut rahim
pada serviks (servicitis) atau adanya temuan jinak misalnya polip pada
serviks.
yaitu menunjukkan adanya lesi berwarna putih pada serviks dan ini
b. IVA radang, serviks dengan radang (servisitis) atau kelainan jinak lainnya
(polip serviks),
Orang-orang yang dirujuk untuk test IVA orang-orang yang dirujuk untuk
perilaku merupakan resultasi dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Menurut teori Lawrence Green bahwa perilaku ditentukan oleh 3 faktor yaitu:
1. Umur
Menurur Elizabeth yang dikutip Nursalam, usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Hurlock
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih
dewasa dipercaya daripada orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan
yang dilakukan Flora bahwa umur tidak bisa dijadikan patokan untuk seseorang
rahim belum diperlukan, banyak WUS yang mengatakan bahwa mereka tidak
Menurut Rasyid, semakin tinggi usia seseorang maka semakin baik tingkat
kesadaran mereka dalam melakukan deteksi dini kanker leher rahim. Akan tetapi
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti ternyata umur diantara 20-35
tahun banyak yang berperilaku baik dan tidak berisiko.Hal itu disebabkan karena
berpikir dan bekerja. Karena faktor usia dan juga kematangan dalam berpikir yang
ada belum pernah memeriksakan IVA. Mereka beralasan tidak pernah dengar
tentang pemeriksaan tersebut. Selain itu, beberapa responden ada yang masih
2. Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo, pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi
sehingga wanita yang belum pernah melakukan pemeriksaan belum merasa yakin
dan pemeriksaan IVA akan cenderung memiliki kesadaran yang besar untuk
membuat seseorang mau secara sadar melaukan pemeriksaan IVA. Hal ini
pemeriksaan pada daerah genital masih dianggap tabu, malu dan takut akan hasil
rendah mengenai kanker serviks dan pemeriksaan IVA akan cenderung tidak
menyadari bahaya kanker serviks dan pentingnya melakukan deteksi dini kanker
1) Faktor internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
seorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan dipengaruhi dari
2) Faktor ekstenal
a. Faktor lingkungan
seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
1) Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
27
rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
a. Memahami (comprehension)
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
yang bergizi.
b. Aplikasi (application)
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya, dapat menggunakan
c. Analisis (analysis)
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisi ini dapat dilihat dari
d. Sintesis (synthesis)
dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-
e. Evaluasi (evaluation)
materi atau objek. Penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi,
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
Kriteria Pengetahuan
pengetahuan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk suatu perilaku
(10).
kondisi geografis, luas wilayah, ketersediaan sarana dan prasarana dasar, dan
kemajuan suatu daerah. Sebagai contoh, dua provinsi dengan rasio terendah
seluruhnya berada di wilayah timur yaitu Papua Barat dan Papua. Hal ini dapat
disebabkan karena wilayah kerja yang luas dengan medan yang sulit serta
Dilihat dari sifat upaya mewujudkan kesehatan tersebut, dapat dilihat dari
kesehatan ini mencakup dua askep yakni kuratif (pengobatan penyakit) dan
sebagainya (21).
4. Dukungan Suami
Keluarga atau rumah tangga adalah unit masyarakat terkecil. Oleh sebab
itu untuk mencapai perilaku masyarakat yang sehat harus dimulai dari masing-
masyarakat. Orangtua (ayah dan ibu) merupakan sasaran utama dalam kesehatan
pada tatanan ini. Karena orangtua terutama ibu, merupakan peletak dasar perilaku
Sedangkan suami adalah pria yang menjadi pasangan istri. Sehingga dukungan
suami dapat didefinisikan sebagai bantuan yang diberikan oleh suami terhadap
istri dalam memutuskan dan memilih untuk melakukan pemeriksaan IVA (16).
pemberian informasi tentang pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher
31
rahim. Dukungan yang diberikan juga berupa respon atau tanggapan yang positif
jika responden mengajak diskusi tentang masalah kesehatan wanita, salah satunya
kanker serviks dan IVA test. Dan melakukan penyuluhan kepada suami agar
penguatan (pembenaran).
bantuan yang nyata dan pelayan yang diberikan secara langsung bisa
membantu sumber daya untuk kebutuhan dasar dan kesehatan anak serta
akan membantu seseorang akan merasa lebih dihargai, nyaman, aman dan
disayangi (23).
Peran suami dalam menghidupkan kasih sayang dan harga diri pada ibu
dapat dicurahkan melalui sikap perhatian serta memberikan dukungan kepada ibu.
rasa simpati berminat terhadap ibu, memberi sikap toleran terhadap kelemahan-
kelemahan ibu, menunjukkan kehangatan dan rasa senang dan suka tanpa syarat
dan juga mencoba untuk membantu ibu dalam menghadapai suatu permasalahan.
Bagi ibu dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang harus
dicintai.
dihadapi istri
h. Suami menasehati agar istri terlalu lelah bekerja dirumah atau ditempat kerja
Adapun salah satu faktor yang rmempengaruhi peran serta suami dalam
(petrilineal) menganggap istri adalah konco wingking. Yang artinya bahwa kaum
wanita tidak sederajat dengan kaum pria. Dan wanita hanyalah bertugas untuk
perubahan perilaku. Dengan adanya promosi kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
34
dengan cara health promotion (promosi kesehatan). Promosi kesehatan sendiri dapat
Menurut Depkes RI, kader adalah anggota masyarakat yang dipilih untuk
bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat pelayanan kesehatan
dasar. Kader yang dimaksud adalah kader kesehatan yang merupakan salah satu
penting maka perilakunya akan ditiru oleh masyarakat, sehingga sebagai orang
yang dipercaya dalam hal kesehatan peran aktif kader disini akan mempengaruhi
seluruhnya ditangani oleh para dokter saja. Apalagi kegiatan itu mencakup
kelompok masyarakat luas. Para dokter memerlukan bantuan tenaga para medis,
sanitasi gizi, ahli ilmu sosial dan juga anggota masyarakat (tokoh masyarakat,
kader) untuk melaksanakan program kesehatan, tugas tim kesehatan ini dapat
1. Ada hubungan antara umur dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Asetat (IVA) pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasangan usia subur di
4. Ada hubungan antara dukungan suami dengan pemeriksaan kanker serviks pada
wanita pasangan usia subur di pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita pasangan usia subur di
METODOLOGI PENELITIAN
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Point Time Apporoach). Artinya,
tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran terhadap
September 2019, mulai dari pengajuan judul, survei awal, penelusuran pustaka,
c.3.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
36
37
penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas
c.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
Slovin, yaitu:
N
n=
1+ N ( d)2
Keterangan :
n = Sampel penelitian
N = Jumlah Populasi
N
n=
1+ N ( d)2
4681
n=
1+ 4681(0,1)2
4681
n=
1+ 4681(0,01)
4681
n= =97,8
47,81
sampling yaitu sampel yang diperoleh bersumber dari data atau wilayah yang luas,
38
populasi dari setiap wilayah kerja Puskesmas Kotapinang, yang terdiri dari:
variabel yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi dengan kata lain dalam kerangka
Faktor pendukung :
c. Jarak ke pelayanan Pemeriksaan IVA
kesehatan
Faktor pendorong :
d. Dukungan Suami
e. Dukungan Tenaga
Kesehatan
pemeriksaan IVA.
Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara
inspeksi visual asam asetat pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja
Aspek pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur
(instrumen), hasil pengukuran, kategori dan skala ukur yang digunakan untuk
1. Data Primer
dibuat oleh peneliti yang berdasarkan konsep teoritisnya dengan terlebih dahulu
memberikan penjelasan singkat tentang tujuan dan penelitian serta cara pengisian
kuesioner dan ditanyakan kepada responden apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak
lain, misalnya rekam medik, rekapitulasi nilai, data kunjungan pasien dan lain-lain.
3. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi yang sudah
pengisian dapat diisi sendiri oleh responden dengan pengawasan dari peneliti yang
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indek yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu di uji dengan uji
kolerasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner
berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur
correlation) adalah positif jika rhitung > rtabel (Product moment), dan nilai
probabilitas kolerasi (sig. 2-tailed) ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05. ) sebesar 0,05. (25).
pertanyaan dengan nilai r hitung > rtabel (α) sebesar 0,05. ) (0,361) maka dikatakan valid seperti
pada butir pernyataan no. 1-4, 7-11, 13-20, sedangkan pada butir pernyataan No.
pertanyaan dengan nilai r hitung > rtabel (α) sebesar 0,05. ) (0,361) maka dikatakan valid pada
pertanyaan dengan nilai r hitung > rtabel (α) sebesar 0,05. ) (0,361) maka dikatakan valid seperti
pada butir pernyataan no. 1-8 dan 10-12 sedangkan pada butir pernyataan no. 9
pertanyaan dengan nilai r hitung > rtabel (α) sebesar 0,05. ) (0,361) maka dikatakan valid seperti
pada butir pernyataan no. 1-8 dan 11,12 sedangkan pada butir pernyataan no. 9
2. Uji Reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
45
sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan
Cronbach's Alpha > rtabel (0,361) maka dapat disimpulkan pernyataan validitas
tersebut reliabel (dapat dihandalkan) dan jika nilai Cronbach's Alpha < rtabel
(0,361) maka dapat disimpulkan pernyataan validitas tersebut tidak reliabel (tidak
dapat dihandalkan):
nilai 0,889 untuk pengetahuan, 0,865 untuk akses ke pelayanan kesehatan, 0,887
untuk dukungan suami dan 0,843 untuk dukungan petugas kesehatan, maka
berikut:
1. Collecting
46
2. Checking
pengolahan data memberikan hasil yang valid dan realibel dan terhindar
dari bias.
3. Coding
Pada langkah ini penulis melakukan kode pada variabel-variabel yang diteliti.
4. Entering
5. Data processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi computer akan diolah sesuai
dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian.Data disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi.
47
Variable).
p value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak dan Ha diterima, artinya kedua
1. Jika nilai yang diperoleh dari hasil analisa atau nilai p<0,05, maka ada
2. Jika tabel 2x2 dijumpai nilai harapan (expected value =E) <5, maka
3. Jika tabel 2x2 semua nilai E > 5, maka memakai nilai continuity Correction
(28)
BAB IV
kelurahan Kotapinang, Desa Sosopan, Desa Nagodang dan Desa Sei Rumbia.
48
49
sumatera.
Mandailing, Minang, Nias, Simalungun, Karo, Pak-pak, Jawa, Bugis dan lain
Pada bulan Januari s/d Juni 2018 penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Kotapinang berjumlah 29.037 jiwa dengan rincian 14.842 jiwa berjenis kelamin
1. Visi
Kotapinang”`
2. Misi
rehabilitatif.
sehat, mulai dari diri sendiri, keluarga lingkuan sekitar, sampai dengan
lingkungan di kecamatan.
akurat.
tiap variabel dari haril penelitian. Data di sajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
1. Umur Responden
Jumlah
No Umur
Frekuensi (f) Persentase (%)
1 <20 tahun 0 0,0
2 20-35 tahun 47 48,0
3 >35 tahun 51 52,0
Total 98 100,0
ibu yang umur 20-35 tahun sebanyak 47 orang (48,0%) dan ibu yang umur >35
2. Pengetahuan Responden
Jumlah
No Pengetahuan
f %
1 Baik 22 22,4
2 Cukup 35 35,7
3 Kurang 41 41,8
Total 98 100,0
(41,8%)
Puskesmas Kotapinang Tahun 2019, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
ibu yang akses ke pelayanan kesehatan mudah sebanyak 41 orang (41,8%) dan
4. Dukungan Suami
Jumlah
No Dukungan Suami
f %
1 Mendukung 61 62,2
2 Tidak mendukung 37 37,8
Total 98 100,0
ibu yang yang mendapat dukungan suami dalam melakukan pemeriksaan IVA
(37,8%).
Puskesmas Kotapinang Tahun 2019, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
6. Pemeriksaan IVA
Jumlah
No Pemeriksaan IVA
f %
1 Melakukan 35 35,7
2 Tidak melakukan 63 64,3
Total 98 100,0
ibu melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 35 orang (35,7%) dan yang tidak
hubungan dua variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna, dengan tingkat
Tabulasi silang umur ibu dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan
usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019, dapat dilihat
Tabel 4.7. Tabulasi Silang Hubungan Umur Ibu dengan Pemeriksaan IVA
pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Kotapinang Tahun 2019
Pemeriksaan IVA
Tidak Jumlah p-
No Umur Melakukan
Melakukan value
f % f % f %
1 20-35 tahun 16 16,3 31 31,6 47 48,0
0,904
2 > 35 tahun 19 19,4 32 32,7 51 52,0
Total 35 35,7 63 64,3 98 100,0
dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur diketahui tidak
ditemukan ibu yang berumur <20 tahun, ibu yang berumur 20-35 tahun sebanyak
pada ibu yang berumur >35 tahun sebanyak 51 orang dengan melakukan
Hasil uji statistik chi-square antara umur ibu dengan pemeriksaan IVA
pada wanita pasangan usia subur didapatkan nilai p = 0,904 (p<0,05) artinya Ho
ditolak, Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan umur ibu
dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja
pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019, dapat
Pemeriksaan IVA
Tidak Jumlah p-
No Pengetahuan Melakukan
Melakukan value
f % f % f %
1 Kurang 6 6,1 35 35,7 41 41,8
2 Cukup 12 12,2 23 23,5 35 35,7 0,000
3 Baik 17 17,3 5 5,1 21 21,4
Total 35 35,7 63 64,3 98 100,0
pengetahuan dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur diketahui
orang dengan melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 12 orang (12,2%) dan yang
IVA sebanyak 17 orang (17,3%) dan yang tidak melakukan pemeriksaan IVA
IVA pada wanita pasangan usia subur didapatkan nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya
56
pengetahuan ibu dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur di
pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun
Pemeriksaan IVA
Akses ke Pelayanan Tidak Jumlah p-
No Melakukan
Kesehatan Melakukan value
f % f % f %
1 Sulit 14 14,3 43 43,9 57 58,2
0,012
2 Mudah 21 21,6 20 20,4 41 41,8
Total 35 35,7 63 64,3 98 100,0
pelayanan kesehatan dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur
orang dengan melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 14 orang (14,3%) dan yang
pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur didapatkan nilai p = 0,012
57
wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019.
pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019, dapat
Pemeriksaan IVA
Tidak Jumlah p-
No Dukungan Suami Melakukan
Melakukan value
f % f % f %
1 Tidak mendukung 5 5,1 32 32,7 37 37,8
0,001
2 Mendukung 30 30,1 31 31,6 61 62,2
Total 35 35,7 63 64,3 98 100,0
dukungan suami dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur
diketahui ditemukan ibu yang suami tidak mendukung sebanyak 37 orang dengan
melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 4 orang (5,1%) dan yang tidak melakukan
pemeriksaan IVA sebanyak 32 orang (32,7%) sedangkan pada ibu yang suami
orang (30,1%) dan yang tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 31 orang
(31,4%).
IVA pada wanita pasangan usia subur didapatkan nilai p = 0,001 (p<0,05) artinya
58
dukungan suami dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur di
wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang Tahun 2019,
Pemeriksaan IVA
Dukungan Tenaga Tidak Jumlah p-
No Melakukan
kesehatan Melakukan value
f % f % f %
1 Tidak mendukung 0 0 39 39,8 39 39,8
0,000
2 Mendukung 35 35,7 24 24,5 59 60,2
Total 35 35,7 63 64,3 98 100,0
39 orang dengan tidak ada yang melakukan pemeriksaan IVA dan yang tidak
IVA pada wanita pasangan usia subur didapatkan nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya
59
dukungan tenaga kesehatan dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia
4.3. Pembahasan
diketahui tidak ditemukan ibu yang berumur <20 tahun, ibu yang berumur 20-35
dan yang tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 31 orang, sedangkan pada
ibu yang berumur >35 tahun sebanyak 51 orang dengan melakukan pemeriksaan
IVA sebanyak 19 orang dan yang tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 32
orang. Hasil uji statistik chi-square antara umur ibu dengan pemeriksaan IVA
pada wanita pasangan usia subur didapatkan nilai p = 0,904 (p<0,05) artinya Ho
ditolak, Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan umur ibu
dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja
Hasil ini sejalan dengan penelitian lainnya yang dilakukan oleh Parapat
tahun 2016 yang berjudul Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual Asam Asetat di
tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan deteksi dini serviks
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang lainnya dilakukan oleh Dewi
Pencegahan Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur. Hasil penelitian tidak ada
(15).
serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina) (17). Penyebab kanker
serviks diketahui adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) sub tipe onkogenik.
Adapun faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain: aktivitas seksual pada
banyak, sosial ekonomi rendah, pemakaian pil KB (dengan HPV negatif atau
Serviks (8).
Menurur Elizabeth yang dikutip Nursalam dalam Wawan dan Dewi, usia
adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
Sedangkan menurut Hurlock semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya daripada orang yang belum tinggi
61
kedewasaannya. Hal ini akan dipengaruhi dari pengalaman dan kematangan jiwa
(22). Hasil penelitian yang dilakukan Flora bahwa umur tidak bisa dijadikan
patokan untuk seseorang melakukan pencegahan kanker leher rahim. Hal ini
pencegahan kanker leher rahim belum diperlukan, banyak WUS yang mengatakan
bahwa ibu diatas 35 tahun dengan tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 35
orang. Hasil ini menyatakan tidak ada ada hubungan antara umur dengan
bahwa semakin tinggi usia seseorang maka semakin baik tingkat kesadaran
mereka dalam melakukan deteksi dini kanker leher rahim. Akan tetapi
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti ternyata umur diantara 20-35
hanya sebagian saja yang melakukan pemeriksaan IVA. Faktor usia dan juga
dini kanker leher rahim. Berdasarkan responden yang yang diteliti mereka yang
berusia 20 tahun keatas ada belum pernah memeriksakan IVA. Mereka beralasan
tidak pernah dengar tentang pemeriksaan tersebut. Selain itu, beberapa responden
ada yang masih belum memahami tentang keuntungan memeriksakan IVA tes.
Hal ini dapat disebabkan oleh faktor sosial ekonomi, rasa malu dan rasa takut
semakin matang dalam berfikir dan akan semakin bijaksana dalam melakukan
deteksi dini kanker leher rahim. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa usia
usianya, justru menolak menyadari dan dengan rendah hati mau melakukan
deteksi dini.
orang, sedangkan pada ibu yang berpengetahuan baik sebanyak 21 orang dengan
pengetahuan ibu dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur
IVA pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Tahun 2019.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian dilakukan oleh Dewi tahun
Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur. Hasil penelitian menunjukkan ada
Menurut Notoadmodjo, pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi
sehingga wanita yang belum pernah melakukan pemeriksaan belum merasa yakin
kurang memiliki pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks atau dengan kata
lain ibu memiliki pengetahuan yang kurang sehingga dapat diketahui dengan
pengetahuan yang kurang ataupun cukup akan berdampak pada perilaku ibu yang
penelitian ini responden yang berpengetahuan baik tentang tes IVA akan
mempunyai kepatuhan dalam melakukan tes IVA karena mereka tahu bahaya
serta dan dampak dari penyakit yang paling ditakuti wanita yaitu kanker leher
rahim dengan adanya tes IVA kanker leher rahim dapat ditemukan pada stadium
tentang tes IVA lebih banyak dibandingkan dengan responden yang tidak
sedangkan pada ibu yang akses ke pelayanan kesehatan mudah sebanyak 41 orang
diterima maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara akses ke pelayanan
kesehatan dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur di Wilayah
informasi dengan kesediaan WUS dalam melakukan deteksi dini kanker serviks
(p=0,042) (16).
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parapat
tahun 2016 menyatakan hal yang sama dengan judul Faktor Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi
dalam deteksi dini serviks metode IVA kanker (p=0,026), Dan hasilnya adalah
faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dalam deteksi dini serviks dengan
kondisi geografis, luas wilayah, ketersediaan sarana dan prasarana dasar, dan
kemajuan suatu daerah. Seperti dari dua contoh provinsi dengan rasio terendah
66
seluruhnya berada di wilayah timur yaitu Papua Barat dan Papua yang akses
pelayanan kesehatannya sulit untuk dijangkau oleh masyarakat setempat. Hal ini
dapat disebabkan karena wilayah kerja yang luas dengan medan yang sulit serta
Dilihat dari sifat upaya mewujudkan kesehatan tersebut, dapat dilihat dari
kesehatan ini mencakup dua askep yakni kuratif (pengobatan penyakit) dan
sebagainya (21).
pasangan usia subur untuk melakukan pemeriksaan IVA, dimana dapat diketahui
akses yang sulit juga berdampak pada wanita pasangan usia subur tidak
melakukan pemeriksaan IVA. Jarak dalam penelitian ini adalah jarak rumah ibu
ke tempat pemeriksaan IVA yaitu Puskesmas Kotapinang yaitu ibu yang tinggal
di Desa Nagodang berjarak lebih kurang 6 km, Desa Sosopan berjarak lebih
kurang 7 km, dan Desa Sei Rumbia berjarak lebih kurang 9 km sedangkan untuk
Desa Kotapinang ada beberapa ibu yang berjarak lebih dari 2 km karena desa
67
square test antara variabel jarak dengan perilaku deteksi dini kanker leher rahim
metode IVA menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik. Dalam
penelitian ini, sebagian besar responden memiliki sepeda motor, sehingga apabila
ingin pergi ke puskesmas biasanya ibu menggunakan sepeda motor. Hanya ada
beberapa ibu yang menggunakan angkutan umum. Tetapi dari hasil penelitian
sebagai cakupan wilayah kerjanya. Sehingga dapat diketahui ibu yang rumah jauh
pemeriksaan IVA.
sedangkan pada ibu yang suami tidak mendukung sebanyak 61 orang dengan
dukungan suami dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur
IVA pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kotapinang
Tahun 2019.
68
dukungan suami dengan kesediaan WUS dalam melakukan deteksi dini kanker
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Subur (WUS) tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual
bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami/keluarga dengan perilaku WUS
mengetahui dampak dan risiko tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim
pemberian informasi tentang pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher
rahim. Dukungan yang diberikan juga berupa respon atau tanggapan yang positif
jika responden mengajak diskusi tentang masalah kesehatan wanita, salah satunya
kanker serviks dan IVA test. Melakukan penyuluhan kepada suami agar
mayoritas ibu mendapat dukungan dari suami untuk melakukan pemeriksaan IVA
tetapi juga dapat diketahui ibu yang mendapat dukungan dari suami tetapi masih
banyak ibu yang tidak mau melakukan pemeriksaan IVA. Dukungan suami sangat
masih berpegang teguh dengan adat dan budaya. Salah satunya adalah budaya
dimana suami memiliki posisi tertinggi dalam keluarga dan sangat berpengaruh
melakukan pemeriksaan IVA. Tetapi dalam penelitian ini belum cukup untuk
mempengaruhi ibu dalam melakukan pemeriksaan IVA karena hal ini dapat
disebabkan oleh rasa malu dan rasa takut akan menerima diagnose suatu penyakit.
Semakin dewasa umur seharusnya semakin matang dalam berfikir dan akan
semakin bijaksana dalam melakukan deteksi dini kanker leher rahim. Namun tidak
pemikirannya pun sepadan dengan usianya, justru menolak menyadari dan dengan
kesehatan tidak mendukung sebanyak 39 orang dengan tidak ada yang melakukan
pemeriksaan IVA dan yang tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 39 orang
sedangkan pada ibu yang tenaga kesehatan yang mendukung sebanyak 59 orang
antara tenaga kesehatan dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia
dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan usia subur di Wilayah Kerja
Subur (WUS) tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi
Agar masyarakat mengetahui dampak dan risiko tidak melakukan deteksi dini
Penelitian lainnya menyatakan hal yang sama yang dilakukan oleh Lestari
dengan kesediaan WUS dalam melakukan deteksi dini kanker serviks (p=0,009)
(16).
Promosi kesehatan sendiri dapat dilakukan dengan cara pelatihan pelatihan pada
masyarakat (10).
Menurut Depkes RI, kader adalah anggota masyarakat yang dipilih untuk
bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat pelayanan kesehatan
dasar. Kader yang dimaksud adalah kader kesehatan yang merupakan salah satu
kelompok refrensi yang mempunyai tugas untuk ikut membantu tenaga kesehatan
maka perilakunya akan ditiru oleh masyarakat, sehingga sebagai orang yang
dipercaya dalam hal kesehatan peran aktif kader disini akan mempengaruhi WUS
mendeteksi dini kanker serviks yang kemungkinan dialami oleh responden serta
melakukan pemeriksaan IVA, karena dari hasil pemeriksaan ini dapat diketahui
tersebut. Tetapi dalam penelitian ini belum cukup untuk mempengaruhi ibu
dalam melakukan pemeriksaan IVA karena hal ini dapat disebabkan oleh rasa
malu dan rasa takut akan menerima diagnose suatu penyakit. Oleh sebab itu
benar, tepat dan sesuai dengan usia reponden sehingga responden termotivasi
5.1. Kesimpulan
1. Tidak ada hubungan umur dengan pemeriksaan IVA pada wanita pasangan
73
74
5.2. Saran
Hasil penelitian ini juga dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya
yang sama, dan dapat dikembangkan untuk lebih baik lagi isi dan materi
penelitian selanjutnya.
1. Bagi Responden
pemeriksaan IVA dan juga aktif dalam mencari informasi dalam upaya
b. Bagi wanita pasangan usia subur yang memiliki hasil abnormal tetap
tidak hanya pada wanita pasangan usia subur saja, tetapi juga pada
suami dan keluarga agar nantinya juga mendukung istri ata anak
motivasi kepada pasangan usia subur untuk deteksi dini kanker serviks agar
kesehatan wanita sehingga wanita pasangan usia subur tidak malu untuk
76
77
18. Tilong AD. Bebas dari Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Flash
Books. 2017.
19. Chen R. Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Cetakan
pertama. PT AgroMedia Pustaka. 2012.
20. Dewi MUK. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Untuk Mahasiswa Bidan. Jakarta: Trans Info Medika. 2013.
21. Syafrudin F. Promosi Kesehatan untuk Mahasiswa Kebidanan. Trans
Infomedia: Jakarta. 2011.
22. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 2012.
23. Saputra L. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Pamulang: Binarupa
Aksara Publisher. 2013.
24. Muhammad I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Menggunakan Metode Ilmiah. Cita Pustaka Media Perintis: Bandung.
2015.
25. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS dalam Penelitian Bidang Kesehatan dan
Umum. Medan: Citapustaka Media Perintis. 2015.
Lampiran 1 78
Responden Peneliti,
( ) (Nurmeilinda Hasibuan)
79
KUESIONER
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA PASANGAN
USIA SUBUR
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PINANG
KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN
LABUHANBATU SELATAN
TAHUN 2019
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan terakhir :
II. Petunjuk
Berilah tanda cheklist (√) pada pilihan jawaban yang ibu anggap benar.
KUESIONER
A. Pengetahuan kanker serviks
Jawaban
No Pernyataan
Benar Salah
1 Kanker leher rahim (serviks) merupakan penyakit
ganas yang disebabkan oleh virus dan menyerang
leher rahim.
2 Penyebab kanker serviks adalah virus disebabkan
dari hubungan seksual
3 Keputihan dan pendarahan merupakan gejala-gejala
kanker leher rahim/kanker serviks
4 Berganti-ganti pasangan dapat memperbesar resiko
untuk terkena kanker serviks karena banyaknya
pasangan, kemungkinan untuk tertular virus
semakin besar
5 Faktor resiko dari kanker serviks, dapat disebabkan
dari jumlah kelahiran, virus HPV dan merokok
6 Stadium kanker serviks terdiri dari 4 stadium
7 Pemeriksaan metode asam visual asetat dapat
mendeteksi kanker leher rahim
8 Manfaat pemeriksaan IVA adalah dapat mendeteksi
gejala awal kanker serviks
9 Hasil pemeriksaan IVA disebut negatif jika serviks
tetap berwarna merah muda homogen dengan
pemukaan halus setelah dilakukan pemeriksaan
80
C. Dukungan Suami
No. Pernyataan Ya Tidak
Dukungan Informasi
1 Suami memberitahukan kepada ibu tentang
bahaya kanker leher rahim
2 Suami memberikan informasi kepada ibu tentang
81
Dukungan Penghargaan/Penilaian
3 Suami memberikan izin kepada ibu dalam
melakukan deteksi dini kanker serviks dengan
cara IVA
4 Suami meyakinkan ibu untuk tidak khawatir/takut
saat melakukan deteksi dini kanker serviks dengan
cara IVA
5 Suami ibu menganjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan
cara IVA
Dukungan Instrumental
6 Suami memberikan dukungan saat dilakukannya
pemeriksaan IVA
7 Suami pernah ikut berperan serta mendamping ibu
dalam melakukan pemeriksaan IVA
8 Suami ikut memilih fasilitas kesehatan mana yang
akan digunakan ibu jasanya untuk melakukan
pemeriksaan IVA
Dukungan Emosional
9 Suami selalu membicarakan tentang pemeriksaan
IVA
10 Ibu lebih percaya diri setelah suami mendukung
ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA
11 Ibu tetap bersemangat untuk melakukan
pemeriksaan IVA karena suami selalu mendukung
ibu
Dukungan Penghargaan/Penilaian
3 Petugas kesehatan menyarankan kepada ibu dalam
melakukan deteksi dini kanker dengan cara IVA
4 Petugas kesehatan meyakinkan ibu untuk tidak
khawatir/takut saat melakukan pemeriksaan IVA
5 Petugas kesehatan meyakinkan ibu untuk
82
Dukungan Instrumental
6 Petugas kesehatan memberikan dukungan saat
dilakukannya pemeriksaan IVA
7 Petugas kesehatan berperan serta mendamping ibu
dalam melakukan pemeriksaan IVA agar ibu tidak
merasa cemas
8 Petugas kesehatan menganjurkan ibu untuk ke
fasilitas kesehatan/puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan IVA
Dukungan Emosional
9 Ibu lebih percaya diri setelah petugas kesehatan
mendukung ibu untuk melakukan pemeriksaan
IVA
10 Ibu tetap bersemangat untuk melakukan
pemeriksaan IVA karena petugas kesehatan selalu
mendukung ibu
Pengetahuan Akses
Umu Pendidika
No Nama Pekerjaan Total
r n
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TotalP A1 A2 A3 A4 A5 A
1 Ny. N 38 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 0 0 0 0 0 0
2 Ny. E 32 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 0 0 0 0 0 0
3 Ny. S 37 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 16 0 0 0 0 0 0
4 Ny. MS 32 Guru S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0
5 Ny. K 31 IRT SMA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 0 0 0 0 0 0
6 Ny. M 28 IRT SMP 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 0 0 0 0 0 0
7 Ny. ES 28 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 0 1 0 0 0 1
8 Ny. N 37 IRT SMP 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 0 0 0 0 0 0
9 Ny. RE 26 Guru S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0
10 Ny. NH 26 Guru S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0
11 Ny. HA 28 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 1 0 1
12 Ny. WF 30 IRT SMA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 17 1 1 0 0 0 2
13 Ny. MT 33 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 0 0 0 0 0 0
14 Ny. S 27 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17 0 0 0 0 0 1
15 Ny. S 28 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17 0 0 0 0 0 0
16 Ny. R 40 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 0 0 3
17 Ny. MD 35 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 0 0 1 0 0 1
18 Ny. FH 28 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 0 0 0 0 0 0
19 Ny. S 32 IRT SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 0 0 0 0 0 0
20 Ny. D 29 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0
21 Ny. A 36 Swasta SD 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 0 0 0 0 0 0
22 Ny. M 28 IRT SD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 0 0 1 0 0 1
23 Ny. W 32 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0 0 0 0 0 0
84
Pengetahuan Akses
Umu Pendidika
No Nama Pekerjaan Total
r n
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TotalP A1 A2 A3 A4 A5 A
24 Ny. T 30 IRT SMA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17 0 0 0 0 0 0
25 Ny. NS 46 Guru S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 1 0 1 1 4
26 Ny. J 38 IRT SMP 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17 0 0 0 0 0 0
27 Ny. SR 34 Honorer S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 5
28 Ny. A 42 IRT SD 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 1 1 1 1 1 5
29 Ny. R 40 Wiraswasta SD 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
30 Ny.DA 28 PNS S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 0 0 0 0 1
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA
WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PINANG KECAMATAN
KOTAPINANG
KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2019
Pengetahuan Akses
Pendidikan
Pekerjaan
Kategori
Umur
Kategori
Kategori
TotalA
TotalP
No Nama
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 A1 A2 A3 A4 A5
Pengetahuan Akses
Pendidikan
Pekerjaan
Kategori
Umur
Kategori
Kategori
TotalA
TotalP
No Nama
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 A1 A2 A3 A4 A5
Pengetahuan Akses
Pendidikan
Pekerjaan
Kategori
Umur
Kategori
Kategori
TotalA
TotalP
No Nama
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 A1 A2 A3 A4 A5
a
39 Ny.N 35 2 IRT SD 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 1 0 0 0 0 0 0 2
40 Ny.SH 33 2 IRT SMA 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 12 2 1 1 1 1 1 5 1
41 Ny.N 37 3 IRT D3 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 0 0 0 0 0 0 2
42 Ny.UD 37 3 IRT SMA 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 6 1 0 0 0 0 0 0 2
43 Ny.B 40 3 IRT SMA 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 1 1 1 1 1 1 5 1
44 Ny.E 45 3 IRT SMA 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 5 1
45 Ny.RW 35 2 IRT SMA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 12 2 0 0 0 0 0 0 2
46 Ny.NS 41 3 IRT SMA 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 2 0 0 0 0 0 0 2
47 Ny.RS 45 3 IRT SMA 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 11 2 1 1 1 1 1 5 1
48 Ny.ND 42 3 IRT SMP 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 10 2 1 1 1 1 1 5 1
49 Ny.M 35 2 IRT SD 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 2
50 Ny.NT 40 3 IRT SMA 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 5 1
51 Ny.J 35 2 Guru S1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10 2 0 0 0 0 0 0 2
52 Ny.MS 40 3 IRT SMA 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 11 2 1 1 1 1 1 5 1
53 Ny.R 34 2 IRT SMA 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 2
54 Ny.JL 35 2 IRT SMA 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 8 1 1 1 1 1 1 5 1
55 Ny.R 40 3 IRT SMP 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7 1 1 1 1 1 1 5 1
56 Ny.RS 35 2 IRT SMP 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 7 1 0 0 0 0 0 0 2
57 Ny.W 45 3 IRT SMA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 12 2 0 0 0 0 0 0 2
58 Ny.RSH 30 2 IRT SMA 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 5 1
59 Ny.NS 42 3 IRT SMA 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 6 1 0 0 0 0 0 0 2
60 Ny.R 40 3 Wiraswast SMA 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 6 1 1 1 1 1 1 5 1
89
Pengetahuan Akses
Pendidikan
Pekerjaan
Kategori
Umur
Kategori
Kategori
TotalA
TotalP
No Nama
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 A1 A2 A3 A4 A5
a
61 Ny.R 47 3 IRT SMA 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 0 2
62 Ny.AH 35 2 IRT SD 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 2
63 Ny.J 35 2 IRT SMA 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1 1 5 1
64 Ny.SS 40 3 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 3 0 0 0 0 0 0 2
65 Ny.SM 34 2 IRT SMA 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1 1 5 1
Wiraswast
66 Ny.DE 32 2a SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 12 2 1 1 1 1 1 5 1
67 Ny.N 34 2 IRT SMA 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 3 0 0 0 0 0 0 2
68 Ny.HY 37 3 IRT SMA 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 7 1 1 1 1 1 1 5 1
69 Ny.N 34 2 IRT SMA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 12 2 1 1 0 0 0 2 1
70 Ny.AS 33 2 Guru S1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 11 2 0 0 0 0 0 0 2
71 Ny.PI 39 3 IRT SMA 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 2 0 0 0 0 0 0 2
72 Ny.A 48 3 IRT SD 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 5 1 0 0 0 0 0 0 2
73 Ny.S 35 2 IRT SMP 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 6 1 0 0 0 1 0 1 1
74 Ny.ASN 38 3 PNS S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 14 3 0 0 0 1 0 1 1
75 Ny.H 35 2 IRT SMA 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 9 1 0 0 0 1 0 1 1
76 Ny.S 45 3 IRT SMP 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 11 2 1 0 0 0 0 1 1
77 Ny.MY 35 2 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 11 2 0 0 0 1 0 1 1
78 Ny.RF 40 3 IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 3 0 0 0 0 0 0 2
79 Ny.RS 41 3 IRT SMA 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7 1 0 0 0 1 0 1 1
80 Ny.S 39 3 IRT SMP 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 1 1 1 0 0 0 2 1
81 Ny.S 34 2 IRT SMP 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 8 1 1 0 0 0 1 2 1
90
Pengetahuan Akses
Pendidikan
Pekerjaan
Kategori
Umur
Kategori
Kategori
TotalA
TotalP
No Nama
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 A1 A2 A3 A4 A5
82 Ny.AM 30 2 PNS D3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 14 3 0 0 0 0 0 0 2
83 Ny.SE 40 3 IRT SMA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13 3 1 0 0 0 0 1 1
84 Ny.NW 31 2 IRT SMA 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 2 0 0 0 0 0 0 2
85 Ny.B 26 2 Guru SMK 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12 2 1 1 0 0 1 3 1
86 Ny.N 47 3 IRT SD 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 1 0 0 0 0 1 1 1
87 Ny.AP 45 3 IRT SD 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 7 1 0 0 0 0 0 0 2
88 Ny.L 48 3 IRT SMP 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 0 2
89 Ny.R 42 3 IRT SMP 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1 0 0 0 1 0 1 1
90 Ny.RSR 31 2 IRT SMA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 12 2 0 0 0 1 0 1 1
91 Ny.HH 45 3 IRT SD 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 8 1 1 1 0 0 1 3 1
Ny.TM
92 N 30 2 IRT SMA 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 7 1 0 0 0 0 0 0 2
93 Ny.MR 20 2 IRT SD 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 8 1 0 0 0 0 0 0 2
94 Ny.RN 39 3 PNS S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 3 0 0 0 1 0 1 1
95 Ny.ET 34 2 IRT S1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13 3 0 0 0 0 0 0 2
96 Ny.HI 36 2 IRT SMA 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 6 1 0 0 0 0 0 0 2
97 Ny.H 45 3 IRT SD 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 1 0 0 0 1 0 1 1
98 Ny.NH 31 2 IRT SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 3 0 0 0 1 0 1 1
Keterangan :
Umur Pengetahuan Akses Ke Pelayanan Kesehan
91
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA
WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PINANG KECAMATAN
KOTAPINANG
KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2019
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 1 1
2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6 2 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3 1 1
5 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
6 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
8 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
12 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 6 2 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
93
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
23 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6 2 1
25 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
31 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5 1 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
34 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
36 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
39 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 6 2 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 1 1
41 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 4 1 1
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
94
46 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 2 1
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 3 1 1
51 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5 1 1
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 5 1 1
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 1 1
56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 5 1 1
59 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 1 1
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 5 1 1
61 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 4 1 1
62 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 4 1 1
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 1 1
67 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
69 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 4 1 1
70 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 2 1
95
71 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 2 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 1 1
72 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 5 1 1
73 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3 1 1
74 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 1 1
75 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 1 1
76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
77 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
78 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
79 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5 1 1
80 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
81 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 1 1
82 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
83 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
84 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
85 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 2 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 1 1
86 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 1 1
87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
88 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 2 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 1 1
89 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 1 1
90 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 1 1
91 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 4 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 1 1
92 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1
93 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
94 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
95 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2
96
96 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 2 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 6 2 1
97 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 5 1 1
98 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 4 1 1
Keterangan :
Dukungan Suami Dukungan Penkes
1 : Tidak Mendukung (Skor <7) 1 : Tidak Mendukung (<6)
2 : Mendukung (Skor 7-11) 2 : Mendukung (6-10)
Lampiran 4 97
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TOTALP
** ** ** ** ** ** * ** ** * ** ** ** **
P1 Pearson 1 1.000 .473 .695 -.102 -.034 .337 .695 .695 .473 .371 -.073 .695 .695 .371 .473 .557 .556 .473 .557** .869**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .590 .856 .069 .000 .000 .008 .043 .702 .000 .000 .043 .008 .001 .002 .008 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
P2 Pearson 1.000** 1 .473** .695** -.102 -.034 .337 .695** .695** .473** .371* -.073 .695** .695** .371* .473** .557** .556** .473** .557** .869**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .590 .856 .069 .000 .000 .008 .043 .702 .000 .000 .043 .008 .001 .002 .008 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
** ** ** ** * ** ** *
P3 Pearson .473 .473 1 .288 .015 .473 .479 .288 .288 .423 .049 .135 .681 .288 .049 .712 .196 .192 .423 .196 .649**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .008 .122 .935 .008 .007 .122 .122 .020 .797 .478 .000 .122 .797 .000 .299 .317 .020 .299 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
P4 Pearson .695** .695** .288 1 -.147 -.050 .169 .464** .464** .288 .535** -.105 .464** .464** .200 .288 .356 .556** .288 .356 .655**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .122 .437 .795 .373 .010 .010 .122 .002 .581 .010 .010 .288 .122 .053 .002 .122 .053 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
**
P5 Pearson -.102 -.102 .015 -.147 1 .337 -.118 -.147 -.147 -.216 -.079 .479 -.147 -.147 .118 .015 .079 .073 .015 .079 .123
Correlation
Sig. (2-tailed) .590 .590 .935 .437 .069 .535 .437 .437 .251 .679 .007 .437 .437 .534 .935 .679 .707 .935 .679 .518
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
** ** **
P6 Pearson -.034 -.034 .473 -.050 .337 1 .337 -.050 -.050 -.073 -.093 .473 -.050 -.050 -.093 .473 -.062 -.064 -.073 -.062 .219
Correlation
Sig. (2-tailed) .856 .856 .008 .795 .069 .069 .795 .795 .702 .626 .008 .795 .795 .626 .008 .745 .741 .702 .745 .246
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
P7 Pearson .337 .337 .479** .169 -.118 .337 1 .169 .169 .247 .315 .015 .169 .169 .315 .247 .079 .338 .479** .079 .524**
Correlation
Sig. (2-tailed) .069 .069 .007 .373 .535 .069 .373 .373 .188 .090 .935 .373 .373 .090 .188 .679 .073 .007 .679 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30
P8 Pearson .695** .695** .288 .464** -.147 -.050 .169 1 .464** .288 .200 .288 .464** .464** .200 .288 .802** .354 .288 .356 .655**
99
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.889 17
Correlations
A1 A2 A3 A4 A5 TOTALA
** * ** **
A1 Pearson Correlation 1 .792 .447 .539 .667 .855**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** * ** **
A2 Pearson Correlation .792 1 .447 .539 .667 .855**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
* * *
A3 Pearson Correlation .447 .447 1 .351 .447 .663**
Sig. (2-tailed) .013 .013 .057 .013 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** **
A4 Pearson Correlation .539 .539 .351 1 .850 .782**
Sig. (2-tailed) .002 .002 .057 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** * **
A5 Pearson Correlation .667 .667 .447 .850 1 .874**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
TOTALA Pearson Correlation .855 .855 .663 .782 .874 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
101
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 5
Dukungan Suami
102
103
Correlations
DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 TOTALDS
** ** ** ** *
DS1 Pearson 1 1.000 .722 .522 .722 .000 .193 .032 -.144 .433 .277 .431* .701**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 1.000 .307 .866 .447 .017 .138 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * *
DS2 Pearson 1.000 1 .722 .522 .722 .000 .193 .032 -.144 .433 .277 .431 .701**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 1.000 .307 .866 .447 .017 .138 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** **
DS3 Pearson .722 .722 1 .809 .866 .063 .111 -.056 -.200 .550 .533 .693 .780**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .740 .558 .770 .289 .002 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** * **
DS4 Pearson .522 .522 .809 1 .659 -.030 -.005 -.164 -.333 .523 .385 .537 .601**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 .003 .000 .000 .875 .978 .385 .072 .003 .035 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** * **
DS5 Pearson .722 .722 .866 .659 1 .000 .354 .193 .000 .577 .431 .585 .816**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 1.000 .055 .307 1.000 .001 .017 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
DS6 Pearson .000 .000 .063 -.030 .000 1 .599** .599** .632** .253 .337 .337 .455*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 1.000 .740 .875 1.000 .000 .000 .000 .177 .069 .069 .011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
104
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 11
Correlations
DP1 DP2 DP3 DP4 DP5 DP6 DP7 DP8 DP9 DP10 DP11 DP12 TOTALDP
** ** ** ** **
DP1 Pearson 1 1.000 .523 .630 .630 -.111 -.111 .802 -.089 -.131 -.111 .259 .642**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .559 .559 .000 .640 .491 .559 .167 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
DP2 Pearson 1.000 1 .523 .630 .630 -.111 -.111 .802 -.089 -.131 -.111 .259 .642**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .559 .559 .000 .640 .491 .559 .167 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
DP3 Pearson .523 .523 1 .850 .850 -.131 -.131 .681 -.105 -.154 .196 .196 .656**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 .003 .000 .000 .491 .491 .000 .581 .417 .299 .299 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
DP4 Pearson .630 .630 .850 1 1.000 -.111 -.111 .802 -.089 -.131 -.111 .259 .698**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .559 .559 .000 .640 .491 .559 .167 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
DP5 Pearson .630 .630 .850 1.000 1 -.111 -.111 .802 -.089 -.131 -.111 .259 .698**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .559 .559 .000 .640 .491 .559 .167 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
DP6 Pearson -.111 -.111 -.131 -.111 -.111 1 1.000** -.089 .356 .196 .630** .630** .473**
Correlation
Sig. (2-tailed) .559 .559 .491 .559 .559 .000 .640 .053 .299 .000 .000 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
106
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.834 10
Lampiran 5 107
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kat_Umur 98 2 3 2.52 .502
Kat_Pengetahuan 98 1 3 1.81 .769
Kat_Akses 98 1 2 1.42 .496
Kat_D.Suami 98 1 2 1.62 .487
Kat_D.Penkes 98 1 2 1.53 .502
Pem_IVA 98 1 2 1.36 .482
Valid N (listwise) 98
Frequencies
Statistics
Kat_Umu Kat_Pengetahua Kat_Akse Kat_D.Suam Kat_D.Penke Pem_IV
r n s i s A
N Valid 98 98 98 98 98 98
Missin 0 0 0 0 0 0
g
Mean 2.52 1.81 1.42 1.62 1.53 1.36
Median 3.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.00
Mode 3 1 1 2 2 1
Frequency Table
Kat_Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-35 tahun 47 48.0 48.0 48.0
>35 tahun 51 52.0 52.0 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kat_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 41 41.8 41.8 41.8
Cukup 35 35.7 35.7 77.6
Baik 22 22.4 22.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
108
Kat_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 41 41.8 41.8 41.8
Cukup 36 36.7 36.7 78.6
Baik 21 21.4 21.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kat_Akses
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sulit 57 58.2 58.2 58.2
Mudah 41 41.8 41.8 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kat_D.Suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 37 37.8 37.8 37.8
Mendukung 61 62.2 62.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kat_D.Penkes
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 39 39.8 39.8 39.8
Mendukung 59 60.2 60.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pem_IVA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Melakukan 63 64.3 64.3 64.3
Melakukan 35 35.7 35.7 100.0
Total 98 100.0 100.0
109
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kat_Umur * 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Pem_IVA
Kat_Pengetahuan * 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Pem_IVA
Kat_Akses * 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Pem_IVA
Kat_D.Suami * 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Pem_IVA
Kat_D.Penkes * 98 100.0% 0 .0% 98 100.0%
Pem_IVA
Kat_Umur * Pem_IVA
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .110 1 .740
Continuity .015 1 .904
Correctionb
Likelihood Ratio .110 1 .740
Fisher's Exact Test .834 .452
Linear-by-Linear .109 1 .742
Association
N of Valid Cases 98
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
16.79.
b. Computed only for a 2x2 table
111
Kat_Pengetahuan * Pem_IVA
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 24.516a 2 .000
Likelihood Ratio 25.021 2 .000
Linear-by-Linear Association 22.991 1 .000
N of Valid Cases 98
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
7.86.
112
Kat_Akses * Pem_IVA
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 7.381 1 .007
Continuity 6.266 1 .012
Correctionb
Likelihood Ratio 7.380 1 .007
Fisher's Exact Test .010 .006
Linear-by-Linear 7.306 1 .007
Association
N of Valid Cases 98
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
14.64.
b. Computed only for a 2x2 table
113
Kat_D.Suami * Pem_IVA
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 12.761 1 .000
Continuity 11.255 1 .001
Correctionb
Likelihood Ratio 13.890 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 12.631 1 .000
Association
N of Valid Cases 98
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
13.21.
b. Computed only for a 2x2 table
114
Kat_D.Penkes * Pem_IVA
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 35.989a 1 .000
Continuity 33.451 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 48.016 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 35.621 1 .000
Association
N of Valid Cases 98
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
13.93.
b. Computed only for a 2x2 table
115
Lampiran 6 116
Lampiran 7 117
Lampiran 8 118
Lampiran 9 119
Lampiran 10 120
Lampiran 11 121
Lampiran 12 122
Lampiran 13 123
124
Lampiran 14 125
126
Lampiran 15 127
DOKUMENTASI PENELITIAN