Anda di halaman 1dari 3

Tugas

Pendidikan kewarganegaraan

Kelompok ll

Nama-Nama Kelompok :

1. ANTONIA DELA BRIA


2. YOHANES IMANUEL ALEXSANDRO PENIKAI
3. VALENTINUS NGGENGGU
4. NOURMA ANANDA PUSPITA KADIR
5. AURELIA REGINA KIU
6. MARIA YUSTINA RE'E MB'I DEWA
7. IWAN LUKSANDI RASI
8. YERIKO SUILIMA
9. MARIA ROSALINA BURAN LENGARI

Soal!

1. Siapakah yang termaksud warga negara indonesia


2. Mengapa sebuah negara perlu identitas
3. Carilah sebuah kasus disintegrasi yang terjadi di indonesia

Jawab

1. Yang dapat dikatakan sebagai WNI menurut Pasal 4 UU RI Nomor 12


Tahun 2006 adalah:

 Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan berdasarkan


perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum undang-
undang ini berlaku sudah menjai warga negara Indonesia.
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia.
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia dan ibu warga negara asing.
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan
ibu warga negara Indonesia.
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara Indonesia,
tetapi ayah tidak empunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
 Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah dan ayahnya merupakan warga negara Indonesia.
 Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
Indonesia.
 Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing
yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya. Pengakuan
itu dilakukan sebelum anak berusia 18 tahun atau belum kawin.
 Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
 Anak baru lahir yang ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya tidak
diketahui.
 Anak yang lahir di wilayah RI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
 Anak yang dilahirkan di luar wilayah RI dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia yang karena ketentuan dari negara kelahiran anak memberika
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
 Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya. Kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah dan janji setia.
 Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum
menikah. Diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing, tetapi
diakui sebagai WNI.
 Anak WNI yang belum berusia lima tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh
warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI

2. Identitas nasional bertujuan untuk mempertahankan kesatuan sebuah negara, pembeda dari
negara lain, landasan negara, dan alat pemersatu bangsa. Indonesia memiliki berbagai
macam suku, ras, agama dan kebudayaan. Identitas nasional kemudian hadir untuk
mempersatukan keberagaman masyarakat tersebut. Identitas nasional juga menjadi salah
satu ciri khas sebuah negara. Dari ciri khas tersebut, Indonesia dapat mudah dikenali oleh
negara-negara lain yang ada di dunia.

3. Judul berita : Pemberontakan Andi Ajis

Sumber berita : Upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan Andi Ajis

Isi pokok berita :

Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945 saat itu masih berbentuk federasi atau
negara bagian. Salah satunya yaitu NIT yang terbentuk pada Desember 1946 dimana
wilayahnya terdiri dari kepulauan Sunda Kecil (Bali dan sekitarnya), Maluku, dan Sulawesi.
Namun setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB pada 23 Agustus – 2 November 1949 di
Den Haag, Indonesia menyatakan diri sebagai Negara RIS yang terbagi menjadi 16 federasi.
Hal ini dilakukan supaya diakui kedaulatannya oleh Belanda. Ternyata perjanjian dalam KMB
merupakan akal-akalan Belanda untuk memecah belah Indonesia dan tetap
mempertahankan jajahannya saat itu. Keputusan KMB tidak bertahan lama dan golongan
unitaris mengajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga wilayah-wilayah
termasuk NIT melebur di dalamnya. Pemberontakan Andi Azis terjadi di Makassar, Sulawesi
Selatan. Peristiwa ini berlangsung di bawah kepemimpinan Andi Azis, mantan perwira
Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) pada 5-15 April 1950. Kala itu, Andi Azis dan
golongannya menentang rencana penyatuan Negara Indonesia Timur (NIT) ke bagian NKRI.
Bersama gerombolannya, Andi Azis berupaya memperjuangkan kesatuan Negara Indonesia
Timur. Mereka juga menolak masuknya anggota TNI ke dalam bagian APRIS. Pemberontakan
Andi Azis merupakan salah satu pemberontakan setelah kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan.

Kaitannya dengan jenis intergrasi :

Kasus pemberontakan Andi Azis ini berkaitan dengan jenis *Integrasi Akulturasi*.
Dimana, pemberontakan ini menolak adanya penggabungan dua atau lebih kebudayaan
tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya. Dalam hal ini, Andi Azis beserta
kelompoknya menolak NIT untuk bergabung dengan Indonesia, atau ingin memisahkan diri
dari Indonesia yang pada saat itu telah bersemboyankan *Bhinneka Tunggal Ika* atau
Indonesia mengakui dan menghargai ciri khas kebudayaan dari daerah masing-masing.

Faktor penyebab disintegrasi :

Saat RIS meresmikan diri sebagai NKRI dan membawa sejumlah Negara Bagian di dalamnya
(termasuk Negara Bagian Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan NIT), sayangnya NIT baru
mendapat kabar penyatuan pada 4 April 1950. Hal ini menyebabkan Andi Azis dan mantan
anggota KNIL menentang hal tersebut terutama rencana kedatangan APRIS pada 5 April ke
wilayah Makassar. Pasalnya, mereka khawatir akan diperlakukan diskriminatif oleh pimpinan
APRIS/TNI. Pemberontakan Andi Azis saat itu berupa: Menduduki sejumlah tempat dan
sektor penting badan militer di wilayah Indonesia Timur Menangkap Letnan Kolonel AJ.
Mokognita, seorang Panglima Teritorium (wilayah) Indonesia Timur. Adapun tujuan
pemberontakan Andi Azis adalah ia mengincar kedudukan atau posisi puncak pemerintahan
negara federasi di sektor militer bersama Soumokil sebagai tokoh politik dan Sukowati
selaku presidennya.

Alternatif penyelesaian :

Pada tanggal 8 April 1950, pemerintah melakukan tindakan. Ultimatum diserukan yang


menuntut agar Andi Azis segera datang ke Jakarta dalam batas 4 x 24 jam .Apabila Andi Azis
tidak mempedulikan ultimatum tersebut, Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan datang dan
melakukan bombardir ke kota Makassar. Lewat 4 X 24 jam, Andi Azis yang tak menanggapi
dinyatakan pemberontak oleh pemerintah pada tanggal 13 April 1950. Pemerintah pun
langsung mengirimkan pasukan untuk mengamankan Makassar. Dan akhirnya, pada
tanggal 14 April 1950 Andi Azis datang ke Jakarta setelah berunding dengan Sri
Sultan Hamengkubuwono IX dengan syarat tidak akan ditangkap. Tetapi, ketika Andi Azis
baru mendarat di Bandara Kemayoran, Andi Azis justru langsung ditangkap oleh Polisi
Militer.

Anda mungkin juga menyukai