Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN INTEGRITAS NEGARA


KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

KELOMPOK lll
DISUSUN OLEH:
Razib Aidil
Ahmad Agus.s.
Yuli Andani
Siti Khusnul .k.
Sintia Anggraeni

GURU PEMBIMBING:
TAUFAN SUTEJO S.KOM

KELAS:X TKJ
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PENDALIAN IV KOTO
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmatnya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. adapun tema dari makalah
ini adalah ”perjuangan mempertahankan integritas negara kesatuan republik Indonesia”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada guru
pembimbing yang telah memberikan tugas terhadap kami. kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai puncaknya dengan


proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Waktu itu Jepang
mengalami kekalahan dengan sekutu, sehingga keadaan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya
oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Dengan proklamasi
inilah Negara Indonesia terlahir.
Sebagai Negara yang baru saja terbentuk , tentunya Indonesia masih rentan
dengan penjajahan bangsa asing maupun pemberontakan bangsa sendiri. Kemerdekaan
bangsa Indonesia yang baru sebentar ini mendapatkan gangguan dari Belanda. Awalnya
bangsa Indonesia menyambut baik kedatangan Belanda, namun setelah mengetahui
Belanda diboncengi Sekutu, rakyat Indonesia merasa terganggu. Dari situlah mulai terjadi
perlawanan di berbagai daerah di Indonesia. Perlawanan bangsa Indonesia ini dilakukan
secara fisik maupun secara diplomasi.

B. RUMUSAN MASALAH

• menganalisis upaya-upaya disintegrasi dalam bentuk pemberontakan dan


pergolakan yang tercatat sepanjang sejarah Indonesia
• memahami upaya pemerintah dalam mengatasi konflik disintegrasi
• mengenali tokoh pejuang yang mempertahankan integrasi

C. Tujuan
• mengetahui upaya -upaya disintegrasi dalam bentuk pemberontakan dan
pergolakan
• mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi konflik disintegrasi
• mengetahui tokoh pejuang yang mempertahankan integrasi
BAB 2
PEMBAHASAN

A.INTEGRASI UNTUK KEDAULATAN SEBUAH NEGARA

SIDANG PPKI DISELENGGARAKAN PADA 18-22 AGUSTUS 1945 YANG MENGHASILKAN


BEBERAPA KEPUTUSAN PENTING ANTARA LAIN:

1.SIDANG PERTAMA PADA 18 AGUSTUS 1945


a.) MENGESAHKAN DAN MENETAPKAN UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA.
b). Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
c). Untuk sementara waktu dalam menjalankan tugasnya presiden akan di bantu oleh
sebuah komite nasional
2.sidang kedua pada 19 Agustus 1945
a). Membentuk 12 departemen sekaligus pemimpinnya (menteri)
b).menetapkan pembagian wilayah negara RI menjadi 8 provinsi.
c).memutuskan agar tentara kebangsaan segera di bentuk
3.sidang ketiga pada 20 Agustus 1945
a). Membahas tentang badan penolong keluarga korban perang
b).menghasilkan delapan pasal ketentuan badan keamanan rakyat (BKR)
4. sidang keempat pada 22 Agustus 1945
Pembentukan lembaga-lembaga negara, yaitu komite nasional, partai nasional dan badan
keamanan rakyat

B. DISINTEGRASI BANGSA
1. Masa revolusi fisik (1945-1950)
DISINTEGRASI pada masa ini dilatar belakangi maraknya konflik ideologi . Selain konflik
ideologi , disintegrasi pada masa ini terjadi juga karena adannya konflik militer dan konflik
politik di Indonesia.

a) Pemberontakan PKI Madiun


Merupakan sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Madiun , Jawa timur
pada September 1948. Pemberontakan ini di pimpin oleh Muso , seorang tokoh
partai komunis Indonesia yang ingin membentuk republik Soviet Indonesia.
Pemberontakan pecah ketika Muso membentuk pemerintah front Nasional dengan
merebut objek-objek penting di wilayah Madiun , seperti kantor pemerintahan ,
bank, dan markas Polisi militer. Pada akhirnya pemberontakan ini dapat di tumpas
oleh satuan TNI melalui operasi militer yang dipimpin oleh kolonel Gatot Subroto
dan kolonel sungkono.

b) DI/TII
Gerakan Darul Islam /tentara Islam Indonesia (DI/TII) merupakan gerakan
yang berawal dari gagasan Kartosuwirjo. Tujuannya adalah memisahkan diri dari
NKRI dan membentuk negara Islam Indonesia. Gerakan ini berkembang di berbagai
wilayah di Indonesia, di antaranya di Jawa barat di pimpin oleh Kartosuwirjo, di
Sulawesi Selatan di pimpin oleh Kahar Muzakkar , di Aceh di pimpin oleh Daud
beureueh, dan Kalimantan Selatan pimpin oleh Ibnu hajar. Semua gerakan ini
kemudian dapat di tumpas secara bertahap.

c) Pembentukan RIS
Pembentukan republik Indonesia serikat (RIS) merupakan strategi Belanda
dalam melakukan perubahan bentuk negara Indonesia. Bentuk negara Indonesia di
ubah dari negara kesatuan menjadi negara federal berdasarkan hasil konferensi
meja bundar (KMB) pada 2 November 1949. Negara federal ini hanya berlangsung
sekitar 8 bulan , yaitu pada 27 Desember 1949-17 Agustus 1950. Singkatnya usia
negara federal ini karena mayoritas pemimpin bangsa menghendaki bergabung
kembali dengan NKRI . meskipun begitu, daerah Irian barat (sekarang Papua dan
Papua barat) sesuai hasil perundingan KMB belum masuk wilayah republik
Indonesia. Penundaan ini merupakan strategi lain pemerintah Belanda, yang
berencana membentuk negara Irian barat di luar pemerintah Indonesia. Namun
demikian, hal tersebut tidak berhasil karena adanya tekanan dari Amerika serikat.
Setelah melalui pemerintahan sementara PBB dan UNTEA , pada 1962 bendera
merah putih dapat di kibarkan di Irian barat .namun hingga saat ini masih terdapat
ancaman integrasi dari dalam negeri. Usaha Masyarakat Irian barat untuk
melepaskan diri dari NKRI masih berlangsung, dan upaya ini di dukung oleh
gerakan bersenjata organisasi Papua merdeka (OPM).

d) Gerakan APRA
Angkatan perang ratu adil (APRA) di pimpin oleh Raymond Westerling . Ia
adalah seseorang prajurit militer Belanda yang dikirim untuk membantu
membebaskan tawanan perang Jepang di Indonesia . Gerakan ini di beri nama ratu
Adil untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat . Selain itu , dalam
ramalan Jayabaya , nama Ratu Adil dikatakan sebagai orang yang akan membawa
kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat . Tujuan APRA adalah ingin
tetap mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan pada negara
bagian yang memiliki tentara sendiri. Pada 23 Januari 1950, APRA dengan
kekuatan lebih dari 800 orang menyerang kota Bandung dan berhasil menduduki
markas tentara Siliwangi. Namun gerakan ini berhasil di hentikan setelah
Westerling mendapat ancaman dari media massa.

e) Gerakan Andi Azis


Latar belakang Gerakan ini adalah Adanya sikap penolakan Andi Azis
terhadap Masuknya pasukan APRIS/TNI ke wilayah Sulawesi Selatan . Andi Azis
adalah Seorang mantan perwira KNIL, yang berusaha untuk mempertahankan
keberadaan negara Indonesia timur dan enggan kembali ke negara kesatuan
republik Indonesia . menurut Andi Azis, para perwira APRIS ( dari kalangan mantan
anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan wilayah
negara Indonesia timur yang menurutnya di dalangi oleh pemerintah .

f) Republik Maluku Selatan (RMS)


Pada tanggal 25 April 1950, republik Maluku Selatan (RMS) di
proklamasikan oleh sekelompok orang mantan prajurit KNIL dan Masyarakat
progaris Belanda yang diantara-Nya ialah Dr. christian Robert Steven soumokil ,
mantan jaksa agung negara Indonesia timur. Pemberontakan RMS ini merupakan
suatu gerakan yang tidak hanya ingin memisahkan diri dari negara Indonesia timur
melainkan untuk membantu negara sendiri yang terpisah dari wilayah RIS .
pemberontakan Andi Azis ,Westerling ,dan soumokil memiliki kesamaan tujuan ia
itu ,mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke negara kesatuan
republik Indonesia ( NKRI). Dalam upaya penumpasan, pemerintah berusaha untuk
mengatasi masalah ini dengan cara berdamai. Cara yang di lakukan pemerintah
yaitu , Dengan mengirim misi perdamaian yang di pimpin oleh seorang tokoh asli
Maluku, yakni Dr. leyimena. namun, misi yang di ajukan tersebut di tolak oleh
soumokil . Karena upaya pedamaian yang di ajukan oleh pemerintah tidak berhasil,
akhirnya pemerintah melakukan operasi militer untuk membersihkan gerakan
RMS Dengan menggerakkan pasukan gerakan operasi militer (GOM) ||| yang di
pimpin oleh seorang kolonel bernama A.E Kawilarang , yang menjabat sebagai
panglima tentara dan teritorium Indonesia timur. pada tanggal 3 November 1950,
seluruh wilayah Ambon dapat di kuasai termasuk benteng Nieuw Victoria yang
akhirnya juga berhasil di kuasai oleh pasukan militer tersebut.

2. Masa Demokrasi Liberal ( 1950- 1959 )


Setelah di bubarkannya RIS , sejak tahun 1950 RI melaksanakan demokrasi
parlementer- liberal Dengan mencontoh sistem parlementer barat dan masa ini di sebut
masa demokrasi liberal. Era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan
konstitusi UUDS republik Indonesia 1950 . Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus
1950 sampai 5 Juli 1959. Pada masa demokrasi liberal sistem pemerintahan menggunakan
sistem parlementer , artinya yang menjalankan pemerintahan adalah perdana menteri
sedangkan presiden hanya sebagai simbol negara. Kelemahan sistem parlementer adalah
mudahnya sebuah kabinet di jatuhkan sehingga sebuah kabinet tidak dapat bekerja
hingga akhir masa kerjanya .

A.Terbentuknya dewan -dewan daerah


Terbentuknya kabinet Ali Sastroamijoyo pada tanggal 24 Maret tahun 1956
berdasarkan perimbangan partai -partai dalam parlemen tidak berumur panjang
karena mendapat oposisi dari daerah- daerah di luar Jawa dengan alasan bahwa
pemerintah mengabaikan pembangunan daerah. Oposisi dari daerah terhadap
pemerintah pusat ini di dukung oleh para panglima daerah kemudian di lanjutkan
dengan gerakan -gerakan dewan yang berusaha memisahkan diri ( separatis ) dari
pemerintah pusat sehingga hubungan antara pusat dengan daerah kurang
harmonis. Ada dua hal Yang melatarbelakangi Munculnya rasa ketidaksenangan di
berbagai daerah. Pertama, alokasin biaya pembangunan yang di terima dari pusat
tidak kesesuaian dengan harapan daerah. Kedua, di berbagi daerah belum muncul
rasa percaya kepada pemerintah. Pada akhir Tahun 1956 beberapa Panglima
militer di berbagai daerah membentuk dewan-dewan yang ingin memisahkan diri
dari pemerintah pusat, yakni sebagai berikut. Dewan Banten dari provinsi
sumatera tengah pada tanggal 20 Desember 1956 pimpinan Let. Kol . Achmad
Husain, dewan gajah dari Sumatra Utara pada tanggal 22 Desember 1956 pimpinan
kol. Maludin Simbolon. Dewan Garuda di Sumatra Selatan pada 24 Desember
1956 pimpinan Let.kol Barlian . Dewan-dewan tersebut selalu melakukan kontak
satu sama lain, mereka melakukan pertemuan di Padang pada 20-25 November
1956 dan menghasilkan kesepakatan SBB :

1. Pembangunan daerah akan di lakukan dengan cara mengali potensi daerah


melalui pemerintahan otonomi .
2. Menyusun buku sejarah perjuangan Sumatra tengah.
3. Membangun museum perjuangan .
4. Mengurus veteran yang cacat karena pertempuran, para janda dan yatim
piatu serta menyediakan lahan untuk makam pahlawan.
5. Merancang simbol dan lambang baru.
6. Melakukan pengawasan terhadap penempatan pejabat daerah harus
merupakan tenaga produktif bagi daerah .

Hasil keputusan ini memang di sampaikan pada perdana menteri


ahli Sastroamidjojo dengan mengirimkan delegasi dewan Banten . Ketua
dewan Banten juga mengambil ahli kekuasaan Sumatra tengah dari
gubernur Ruslan muijohardjo . Tindakan ini membuat ketegangan antara
pemerintah pusat dan daerah. Dewan gajah di Medan juga menguasai
instansi 2 penting pemerintah. Akan tetapi, gerakan dewan gajah segerah
berakhir ketika pemimpinya mengundurkan diri . Dewan Garuda di Sumatra
Selatan melakukan hal yang sama , mereka mengambil ahli kekuasaan dari
gubernur Sumatra Selatan. Pemerintah pusat menghendaki pergolakan di
daerah dapat di selesaikan melalui perundingan . Pemerintah pusat
membentuk sebuah kepanitian untuk menyelesaikan masalah 2 .
Kepanitian ini beranggotakan 7 orang di antaranya Soekarno , Muhammad
Hatta, Djuanda, limena, Aziz Saleh , sultah Hamengkubuwono IX dan A. H
Nasution. Akan tetapi setelah terbentuknya kepanitian ini terjadi peristiwa
Cikini yakni percobaan pembunuhan terhadap Soekarno , ketika berada di
perguruan Cikini.

B. Prri/permesta
Pergolakan daerah melemahkan kedudukan kabinet Ali
Sastroamijojo II dan akhirnya menyerahkan bandarnya kepada presiden .
Kondisi dan situasi politik yang semangkin tidak menentu ini , memaksa
presiden untuk menyatakan negara dalam keadaan bahaya . Presiden pun
mengajak partai politik yang ada untuk membentuk pemerintah baru.
Soekarno kemudian menuju ir.djuanda untuk menjadi perdana menteri dan
bersamanya membentuk kabinet karya . Panglima torial VII, letkol venje
semual memproklamirkan berdirinya perjuangan rakya semesta
( permesta ) pada 2 Maret 1957 ) pada tanggal 9 Januari 1958 di Sumatra
barat di adakan pertemuan yang di hadirin oleh letkol Achmad Husein ,
letkol Sumual , kolonel Simbolon , kolonel Dahlan Djambek, dan kolonel
julkifli Lubis . Dari sipil hadir M. Natsir, Sjarif Usman ,Burhanudin Harahap ,
dan Sjafruddin Prawiranegara . Pertemuan antara lain membicarakan
pembentukan pemerintahan baru . Dalam sebuah rapat Akbar di Padang

tanggal 10 Febuari 1958 , letkol Achmad Husein memberi ultimatum kepada


pemerintah pusat sebagai berikut.
a. Dalam waktu 5 × 24 jam kabinet Djuanda menyerahkan bandat kepada
presiden atau presiden mencabut Banda kabinet djuanda
b. Presiden menugaskan DRS .Moh .Hatta dan sultan Hamengkubuwono IX
untuk membentuk jaken kabinet .
c. Meminta kepada presiden supaya kembali pada kedudukannya sebagai
presiden konstitusional.

• sidang kabinet menolak ultimatum itu dan tanggal 11 Febuari 1958 ,


memecat secara tidak hormat kepada Achmad Husein, Simbolon , julkifli
Lubis ,dan Dahlan DJAMBEK. Sehari kemudian , ksadah . Nasution
membekukan daerah militer Sumatra tengah dan mendapatkan
langsung di bawah KSAD. Puncaknya terjadi pada tanggal 15 Febuari
1958 saat Achmad Husein memproklamasikan berdirinya pemerintah
revolusioner republik Indonesia ( PRRI ) berikut kabinetnya.
• untuk menumpas gerakan sparatis ini TNI kemudian berhasil menebak
jatuh sebuah pesawat permesta bergolakan yang di lakukan oleh PRRI
dan permesta akhirnya berhasil di lumpuhkan , baik yang berada di
wilayah Sumatra maupun Sulawesi.

3. Masa Demokrasi terpimpin ( 1959-1965 )


Sejarah Indonesia ( 1959- 1965 ) adalah masa dimana sistem demokrasi
terpimpin sempat berjalan di Indonesia . Demokrasi terpimpin adalah
sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta pemikiran
berpusat pada pemimpin negara , kala itu presiden Soekarno . Konsep
sistem demokrasi terpimpin pertama kali di umumkan oleh presiden
Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10
November 1956 .

• bertolak dari hal tersebut , presiden Soekarno mengeluarkan sebuah


dekret yang di sebut dekrit presiden 5 Juli 1959 . Dekret presiden 5 Juli
1959 :
• tidak berlaku kembali UUDS 1950 .
• berlakunya kembali UUD 1945 .
• dibubarkannya konstituante .
• pembentukan MPRS dan DPAS.

C. Tokoh pejuang yang mempertahankan integrasi bangsa


1. Soekarno
Soekarno adalah presiden pertama republik Indonesia yang di
kenal juga sebagai “penyambung Lidah rakyat” dan sosok pejuang
tangguh . Bungkarno diakui sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-
hak masyarakat dunia , khususnya di negara 2 Asia dan Afrika. Deknit
presiden 5 Juli 1959 di namakan presiden membubarkan hasil pemilu
1955 di tunjukkan agar bangsa Indonesia tidak terus terombang -ambing
dalam ketidak pastian akibat perpecahan ideologi dan aliran politik.
Sebagai pendiri PNI , bungkarno adalah seseorang yang berpahang
nasionalis . Melalui nasionalis menya ini , bungkarno ingin Indonesia
dapat berdiri dengan kokoh dalam memperjuangkan hak-hak
kemerdekaannya .dari konsep pemikirannya , jelas bungkarno adalah
seseorang yang selalu memperjuangkan integrasi . Hal ini tampak
bagaimana pemerintahnya berjuang dengan keras mempertahankan
NKRI dan mengatasi sejumlah pemberontakan serta bergolakan yang
berpotensi memecah belah bangsa .

2. Mohammad Hatta
Bunghatta merupakan salah satu faudin father Indonesia , dan
wakil presiden pertama Indonesia . Dasar-dasar pemikiran bung Hatta
kemudian di rumuskan dalam pasal 33 UUD 1945 . Oleh karena itu,
Hatta juga di kenal juga sebagai bapak koperasi . Semangat
perjuangannya mulai muncul ketika dirinya menjadi mahasiswa di
sekolah tinggi dengan yang berada di Rotterdam Belanda . Ia
membentuk perhimpunan Indonesia pada tahun 1922 . Sejarah dengan
bung Karno , Hatta juga berpaham nasionalis . Menurutnya, rasa
nasionalisme atau kebangsaan muncul karena adanya perasaan senasib
yang di rasakan dalam diri bangsa Indonesia bung Hatta juga di kenal
sebagai peletak dasar politik luar negeri Indonesia yang di
sampaikannya melalui pidatonya di Depan KNIP pada 2 September 1948
yang di beri judul “ mendayung di antara dua karang “ bung Hatta ,
politik luar negeri Indonesia setidak tidaknya mengandung 4 tujuan ,
yaitu :
1. Mempertahan kan kemerdekaan Indonesia dan menjaga
keselamatan negara .
2. Menghimpor barang-barang yang di butuhkan rakyat terutama yang
tidak di produksi atau tersedia dalam negeri
3. Perdamaian internasional.
4. Persaudaraan antar bangsa yang sesuai dengan cita -cita yang
terkandung dalam Pancasila

3.ABDULHARIS NASUTION
Pada tahun 1948 , A. H Nasution di angkat menjadi
komandan divisi tiga tentara keamanan rakyat ( TKR ) . Pada tahun
yang sama , Nasution di pindahkan ke Jogjakarta dan menjadi kepala
star operasi markas besar perang dan pada tahun 1949 menjadi
panglima komando Jawa . Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia
secara utuh pada 27 Desember 1949 , Nasution di angkat sebagai
kepala STAF angkatan darat ( KSAD ). Selama menjabat sebagai
panglima komando Jawa , ia telah berhasil memadamkan
pemberontakan PKI Madiun yang di akhiri dengan kematian musuh .
Nasution juga berhasil memadamkan dan menyelesaikan gerakan
PRRI / permesta yang berkembang di luar Jawa . Hasil pemikirannya
banyak di tuangkan dalam buku-buku yang pernah di tulisnya ,
seperti kenangan masa gerilnya , memenuhi panggilan tugas, sekitar
perang kemerdekaan. Dan yang di jadikan bahan kajian adalah
pokok-pokok gerilnya . Karyanya ini menjadi bacaan wajib di
akademi militer di dalam maupun luar negeri. Mereka mengakui
strategi perang yang di tulis Nasution banyak menginspirasi stratefi
perang mereka. Keberhasilannya ialah membawa TNI-AD untuk
tetap setia kepada merah putih dan Pancasila. Nasution dapat di
kategorikan sebagai tokoh yang mendukung integritas..

4.AHMAD YANI
Ahmad Yani tergabung dalam PETA pada 1943 dan
menjalankan latihan di Magelang . Selanjutnya, pada masa
kemerdekaan ia pun
Bergabung dengan tentara republik melawan Belanda, setelah
kemerdekaan, Ahmad Yani menjadi komandan TKR Purwokerto.
Pada saat agresi militer Belanda I, pasukan yang dipimpinnya
berhasil menahan Serangan pasukan Belanda di daerah pingit . Pada
saat itu ai di percaya menjabat sebagai komandan wehrkreise II di
daerah kedu. Ahmad Yani juga berperan dalam perjuangan
mempertahankan integrasi bangsa. Di antaranya Ahmad Yani
berperan dalam penumpasan DI / TII di Jawa tengah dengan
pasukan banteng Raiders. Ia juga ditempatkan di staf angkatan darat
dan pada 1955di sekolahkan di command and general staff collage,
front Leabern Worth, Kansas, AS selama 9 bulan. Ia juga pernah
diangkat menjadi menteri panglima angkatan darat menggantikan
Jendral A. H Nasution yang gugur sebagai pahlawan revolusi pada 1
Oktober 1965 dalam peristiwa G 30 S PKI .

5.SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX


Sri Sultan Hamengkubuwono IX, memiliki nama asli Bendoro
Raden mas Dorodjatun. Beliau lahir di Yogyakarta pada tahun 1912
dan merupakan putra sulung dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Sejak muda Sri Sultan Hamengkubuwono IX sudah mengecap
pendidikan Belanda . Setelah lulus dari Hogere burger school ( HBS )
, ia melanjutkan kuliahnya ke Belanda di Rijksuvviersiteit Leiden
dengan mengambil dua jurusan sekaligus yaitu ekonomi dan
indologie ( keilmuan tentang Indonesia ). Ketika perang dunia II
meletus , Sri Sultan Hamengkubuwono IX kembali ke tanah air dan
di Lantik sebagai sultan menggantikan ayahnya. Dalam sikap
politiknya, ia sangat menentang Belanda dan ketidaksetujuannya
dengan penjajah terus berlanjut ketika Jepang berkuasa di
Indonesia. Pasca kemerdekaan Indonesia, ia terus aktif di dunia
politik dan pernah menjabat sebagai menteri negara pada masa
kabinet Syahrir III , Amir Syarifuddin I dan kabinet Hatta . Pada
tanggal 25 Maret 1973, ia diangkat sebagai wakil presiden kedua
pada masa orde baru. Sejak Indonesia merdeka tanpa ragu ia
menyatakan secara resmi bahwa Yogyakarta berada dalam wilayah
NKRI. Sultan juga di kenal sebagai bapak Pramuka Indonesia .
Menurut sultan, kegiatan kepemudaan harus mendapatkan
perhatian serius dari pemerintah. Ditangan pemudaan semangat
nasionalisme atau kebangsaan dan semangat cinta tanah air akan di
wariskan untuk terus dipertahankan. Peran penting sultan lainnya
adalah ketika kondisi Jakarta sebagai pusat pemerintahan terancam
hancur pada saat pasukan sekutu mulai berdatangan di Indonesia.
Karena kondisinya semakin membahayakan bagi para pemimpin
tertinggi bangsa ,pada 4 Januari 1956 pusat pemerintahan diahlikan
pemerintah saja tetapi Soekarno dan Hatta serta yang lainnya
beserta keluarga juga pindah ke Yogyakarta. Sultan juga berperan
dan peristiwa serangan umum 1 Maret 1946 ketika Belanda berhasil
menguasai Yogyakarta dan menawan pemimpin pemerintahan.
Serangan yang di lakukan oleh satuan TNI ini berhasil menguasai
Yogyakarta selama 6 jam , meskipun akhirnya harus mengakui
kekuatan angkatan perang Belanda.
BAB 3
PENUTUP

A.KESIMPULAN

integrasi negara indonesia harus di jaga dan di


pertahankan karena jika integrasi negara tidak dijaga
maka akan ada perpecahan

B.SARAN
Dengan di susunnya makalah ini di harapkan para siswa dapat
memahami dan mengerti tentang perjuangan mempertahankan
integritas negara kesatuan republik Indonesia.

C. Sumber
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ........................................................................................................................
...i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................................................
....ii
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................
.....................................................................1
LATAR
BELAKANG...........................................................................................................................
............................................................,.......1
RUMUSAN
MASALAH............................................................................................................................
......................................................................1
TUJUAN...............................................................................................................................
.....................................................................1
BAB 2
PEMBAHASAN......................................................................................................................
......................................................................2
BAB 3
PENUTUP.............................................................................................................................
....................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................................
............................................................................................................................................
...............................11

Anda mungkin juga menyukai