KELOMPOK lll
DISUSUN OLEH:
Razib Aidil
Ahmad Agus.s.
Yuli Andani
Siti Khusnul .k.
Sintia Anggraeni
GURU PEMBIMBING:
TAUFAN SUTEJO S.KOM
KELAS:X TKJ
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PENDALIAN IV KOTO
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmatnya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. adapun tema dari makalah
ini adalah ”perjuangan mempertahankan integritas negara kesatuan republik Indonesia”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada guru
pembimbing yang telah memberikan tugas terhadap kami. kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. Tujuan
• mengetahui upaya -upaya disintegrasi dalam bentuk pemberontakan dan
pergolakan
• mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi konflik disintegrasi
• mengetahui tokoh pejuang yang mempertahankan integrasi
BAB 2
PEMBAHASAN
B. DISINTEGRASI BANGSA
1. Masa revolusi fisik (1945-1950)
DISINTEGRASI pada masa ini dilatar belakangi maraknya konflik ideologi . Selain konflik
ideologi , disintegrasi pada masa ini terjadi juga karena adannya konflik militer dan konflik
politik di Indonesia.
b) DI/TII
Gerakan Darul Islam /tentara Islam Indonesia (DI/TII) merupakan gerakan
yang berawal dari gagasan Kartosuwirjo. Tujuannya adalah memisahkan diri dari
NKRI dan membentuk negara Islam Indonesia. Gerakan ini berkembang di berbagai
wilayah di Indonesia, di antaranya di Jawa barat di pimpin oleh Kartosuwirjo, di
Sulawesi Selatan di pimpin oleh Kahar Muzakkar , di Aceh di pimpin oleh Daud
beureueh, dan Kalimantan Selatan pimpin oleh Ibnu hajar. Semua gerakan ini
kemudian dapat di tumpas secara bertahap.
c) Pembentukan RIS
Pembentukan republik Indonesia serikat (RIS) merupakan strategi Belanda
dalam melakukan perubahan bentuk negara Indonesia. Bentuk negara Indonesia di
ubah dari negara kesatuan menjadi negara federal berdasarkan hasil konferensi
meja bundar (KMB) pada 2 November 1949. Negara federal ini hanya berlangsung
sekitar 8 bulan , yaitu pada 27 Desember 1949-17 Agustus 1950. Singkatnya usia
negara federal ini karena mayoritas pemimpin bangsa menghendaki bergabung
kembali dengan NKRI . meskipun begitu, daerah Irian barat (sekarang Papua dan
Papua barat) sesuai hasil perundingan KMB belum masuk wilayah republik
Indonesia. Penundaan ini merupakan strategi lain pemerintah Belanda, yang
berencana membentuk negara Irian barat di luar pemerintah Indonesia. Namun
demikian, hal tersebut tidak berhasil karena adanya tekanan dari Amerika serikat.
Setelah melalui pemerintahan sementara PBB dan UNTEA , pada 1962 bendera
merah putih dapat di kibarkan di Irian barat .namun hingga saat ini masih terdapat
ancaman integrasi dari dalam negeri. Usaha Masyarakat Irian barat untuk
melepaskan diri dari NKRI masih berlangsung, dan upaya ini di dukung oleh
gerakan bersenjata organisasi Papua merdeka (OPM).
d) Gerakan APRA
Angkatan perang ratu adil (APRA) di pimpin oleh Raymond Westerling . Ia
adalah seseorang prajurit militer Belanda yang dikirim untuk membantu
membebaskan tawanan perang Jepang di Indonesia . Gerakan ini di beri nama ratu
Adil untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat . Selain itu , dalam
ramalan Jayabaya , nama Ratu Adil dikatakan sebagai orang yang akan membawa
kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat . Tujuan APRA adalah ingin
tetap mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan pada negara
bagian yang memiliki tentara sendiri. Pada 23 Januari 1950, APRA dengan
kekuatan lebih dari 800 orang menyerang kota Bandung dan berhasil menduduki
markas tentara Siliwangi. Namun gerakan ini berhasil di hentikan setelah
Westerling mendapat ancaman dari media massa.
B. Prri/permesta
Pergolakan daerah melemahkan kedudukan kabinet Ali
Sastroamijojo II dan akhirnya menyerahkan bandarnya kepada presiden .
Kondisi dan situasi politik yang semangkin tidak menentu ini , memaksa
presiden untuk menyatakan negara dalam keadaan bahaya . Presiden pun
mengajak partai politik yang ada untuk membentuk pemerintah baru.
Soekarno kemudian menuju ir.djuanda untuk menjadi perdana menteri dan
bersamanya membentuk kabinet karya . Panglima torial VII, letkol venje
semual memproklamirkan berdirinya perjuangan rakya semesta
( permesta ) pada 2 Maret 1957 ) pada tanggal 9 Januari 1958 di Sumatra
barat di adakan pertemuan yang di hadirin oleh letkol Achmad Husein ,
letkol Sumual , kolonel Simbolon , kolonel Dahlan Djambek, dan kolonel
julkifli Lubis . Dari sipil hadir M. Natsir, Sjarif Usman ,Burhanudin Harahap ,
dan Sjafruddin Prawiranegara . Pertemuan antara lain membicarakan
pembentukan pemerintahan baru . Dalam sebuah rapat Akbar di Padang
2. Mohammad Hatta
Bunghatta merupakan salah satu faudin father Indonesia , dan
wakil presiden pertama Indonesia . Dasar-dasar pemikiran bung Hatta
kemudian di rumuskan dalam pasal 33 UUD 1945 . Oleh karena itu,
Hatta juga di kenal juga sebagai bapak koperasi . Semangat
perjuangannya mulai muncul ketika dirinya menjadi mahasiswa di
sekolah tinggi dengan yang berada di Rotterdam Belanda . Ia
membentuk perhimpunan Indonesia pada tahun 1922 . Sejarah dengan
bung Karno , Hatta juga berpaham nasionalis . Menurutnya, rasa
nasionalisme atau kebangsaan muncul karena adanya perasaan senasib
yang di rasakan dalam diri bangsa Indonesia bung Hatta juga di kenal
sebagai peletak dasar politik luar negeri Indonesia yang di
sampaikannya melalui pidatonya di Depan KNIP pada 2 September 1948
yang di beri judul “ mendayung di antara dua karang “ bung Hatta ,
politik luar negeri Indonesia setidak tidaknya mengandung 4 tujuan ,
yaitu :
1. Mempertahan kan kemerdekaan Indonesia dan menjaga
keselamatan negara .
2. Menghimpor barang-barang yang di butuhkan rakyat terutama yang
tidak di produksi atau tersedia dalam negeri
3. Perdamaian internasional.
4. Persaudaraan antar bangsa yang sesuai dengan cita -cita yang
terkandung dalam Pancasila
3.ABDULHARIS NASUTION
Pada tahun 1948 , A. H Nasution di angkat menjadi
komandan divisi tiga tentara keamanan rakyat ( TKR ) . Pada tahun
yang sama , Nasution di pindahkan ke Jogjakarta dan menjadi kepala
star operasi markas besar perang dan pada tahun 1949 menjadi
panglima komando Jawa . Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia
secara utuh pada 27 Desember 1949 , Nasution di angkat sebagai
kepala STAF angkatan darat ( KSAD ). Selama menjabat sebagai
panglima komando Jawa , ia telah berhasil memadamkan
pemberontakan PKI Madiun yang di akhiri dengan kematian musuh .
Nasution juga berhasil memadamkan dan menyelesaikan gerakan
PRRI / permesta yang berkembang di luar Jawa . Hasil pemikirannya
banyak di tuangkan dalam buku-buku yang pernah di tulisnya ,
seperti kenangan masa gerilnya , memenuhi panggilan tugas, sekitar
perang kemerdekaan. Dan yang di jadikan bahan kajian adalah
pokok-pokok gerilnya . Karyanya ini menjadi bacaan wajib di
akademi militer di dalam maupun luar negeri. Mereka mengakui
strategi perang yang di tulis Nasution banyak menginspirasi stratefi
perang mereka. Keberhasilannya ialah membawa TNI-AD untuk
tetap setia kepada merah putih dan Pancasila. Nasution dapat di
kategorikan sebagai tokoh yang mendukung integritas..
4.AHMAD YANI
Ahmad Yani tergabung dalam PETA pada 1943 dan
menjalankan latihan di Magelang . Selanjutnya, pada masa
kemerdekaan ia pun
Bergabung dengan tentara republik melawan Belanda, setelah
kemerdekaan, Ahmad Yani menjadi komandan TKR Purwokerto.
Pada saat agresi militer Belanda I, pasukan yang dipimpinnya
berhasil menahan Serangan pasukan Belanda di daerah pingit . Pada
saat itu ai di percaya menjabat sebagai komandan wehrkreise II di
daerah kedu. Ahmad Yani juga berperan dalam perjuangan
mempertahankan integrasi bangsa. Di antaranya Ahmad Yani
berperan dalam penumpasan DI / TII di Jawa tengah dengan
pasukan banteng Raiders. Ia juga ditempatkan di staf angkatan darat
dan pada 1955di sekolahkan di command and general staff collage,
front Leabern Worth, Kansas, AS selama 9 bulan. Ia juga pernah
diangkat menjadi menteri panglima angkatan darat menggantikan
Jendral A. H Nasution yang gugur sebagai pahlawan revolusi pada 1
Oktober 1965 dalam peristiwa G 30 S PKI .
A.KESIMPULAN
B.SARAN
Dengan di susunnya makalah ini di harapkan para siswa dapat
memahami dan mengerti tentang perjuangan mempertahankan
integritas negara kesatuan republik Indonesia.
C. Sumber
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................................................................
...i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................................................
....ii
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................
.....................................................................1
LATAR
BELAKANG...........................................................................................................................
............................................................,.......1
RUMUSAN
MASALAH............................................................................................................................
......................................................................1
TUJUAN...............................................................................................................................
.....................................................................1
BAB 2
PEMBAHASAN......................................................................................................................
......................................................................2
BAB 3
PENUTUP.............................................................................................................................
....................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................................
............................................................................................................................................
...............................11