Disusun oleh:
Amelia Agustina
XII MIPA 1
SMAN 1 JALANCAGAK
Jawab :
Ekonomi Indonesia di masa-masa akhir kekuasaan Jepang dan di awal berdirinya Republik
Indonesia berada pada kondisi yang sangat kacau dan sulit. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Indonesia baru saja merdeka sehingga belum memiliki sistem pemerintahan yang baik
dan belum memiliki pejabat tertentu yang menangani masalah perekonomian.
2. Indonesia belum memiliki cara atau metode untuk mengatur keuangan yang baik.
3. Kekosongan kas negara akibat dari yang Jepang meninggalkan utang yang banyak
untuk pembiayaan perang Jepang sehingga membuat Indonesia kesulitan untuk
bangkit dari keterpurukan ekonomi.
4. Keamanan dalam negeri Indonesia yang belum stabil sebagai dampak dari sering
terjadinya pergantian kabinet yang berimbas pada kestabilan ekonomi.
5. Politik keuangan yang diberlakukan di Indonesia dibuat di Belanda yang bertujuan
untuk menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menghancurkan ekonomi
Indonesia.
6. Adanya blokade ekonomi yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia sehingga
menyebabkan Indonesia mengalami kesulitan ekonomi.
7. Belanda bersikeras untuk tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan melakukan
pergolakan politik sehingga menghambat pengambilan langkah kebijakan di bidang
ekonomi.
Sebagai negara yang memiliki berbagai macam keragaman, mulai dari agama hingga
suku, Indonesia menjadi sedikit rentan dengan sebuah disintegrasi. Berikut ini adalah
beberapa faktor yang bisa menjadi ancaman disintegrasi bangsa Indonesia, yaitu:
Salah satu contoh konflik yang bisa menjadi ancaman disintegrasi bangsa adalah
munculnya PRRI dan PERMESTA. PRRI merupakan sebuah singkatan dari Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia. Sedangkan PERMESTA singkatan dari Perjuangan
Rakyat Semesta.
Pergerakan ini terjadi di Sulawesi dan Sumatera, karena angkatan darat yang ada di
Sulawesi dan Sumatera, merasa tidak diperlakukan adil dalam hal kesejahteraan.
Mereka merasa kalau angkatan darat di Jawa jauh lebih sejahtera dan makmur. Oleh
karena itu mereka mulai mendirikan dewan-dewan sendiri.
Respon dari Pemerintah Pusat adalah dengan melakukan operasi militer. Operasi militer
yang pertama itu ditujukan untuk meredam PRRI, dan operasi ini bernama Operasi 17
Agustus, dipimpin oleh Letkol Achmad Yani, mencegah ancaman disintegrasi bangsa
ini.
- Konflik Ideologi
Salah satu konflik ideologi di Indonesia terjadi 3 tahun setelah proklamasi kemerdekaan.
Terjadi pemberontakan PKI Madiun. Awalnya, ancaman itu muncul setelah Amir
Syarifuddin diberhentikan dari kursi perdana menteri Soekarno – Hatta. Amir
merupakan perdana menteri ekonomi kedua Republik Indonesia.
- Konflik Kepentingan
Salah satu bentuk dari konflik ini adalah pemberontakan Republik Maluku Selatan atau
RMS. Latar belakang dari konflik ini karena adanya penolakan masyarakat Maluku,
terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menolak
jika Negara Indonesia Timur, bergabung ke dalam NKRI.
Namun banyak masyarakat dari Indonesia bagian timur lainnya yang memilih untuk
bergabung dengan NKRI. Akibatnya, masyarakat Maluku lebih memilih untuk
mendirikan negara mereka sendiri, yaitu Republik Maluku Selatan. Pemberontakan ini
terjadi pada 25 April 1950, dipimpin oleh Mr. Dr. Christiaan Robbert Steven Soumokil.
Chris Soumokil ini merupakan mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur
Untuk bisa mengkondisikan RMS ini, pemerintah Indonesia pun mengirimkan Dr. J.
Leimena untuk bisa berunding dengan Soumokil. Namun, usaha ini tidak berhasil.
Langkah selanjutnya yang diambil oleh NKRI adalah mengirimkan Kolonel Alex
Kawilarang bersama pasukannya dalam sebuah usaha untuk menaklukkan RMS. Pada
tahun 1963 Soumokil berhasil ditangkap di pulau Seram dan dijatuhi hukuman mati.dan
mengakhiri RMS.
Nah itu dia berbagai macam ancaman disintegrasi bangsa yang terjadi di Indonesia.
NKRI adalah negara yang luas dengan berbagai macam keanekaragamannya, menjadi
tantangan tersendiri untuk pemerintahan. Pemerintah harus bisa bersikap adil dan
memenuhi berbagai hak dari warga negara.
3. Bagaimana pendapat anda hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk tetap
mempertahankan NKRI di masa sekarang ?
Di Era Globalisasi saat ini, sudah seharusnya Generasi Muda mengecam keras segala
bentuk kekerasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi di Bumi Pertiwi ini. Kita sebagai
pemuda yang hidup dan tinggal di Indonesia perlu terus memegang teguh Ideologi
Pancasila. Mari kita menyerukan penghapusan segala bentuk diskriminasi, baik dalam
aspek Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan. Begitupula, Generasi Muda harus tetap
bersemangat menyerukan sikap saling menghargai dan menghormati dalam segala aspek
kehidupan. Sikap tersebut adalah solusi konkrit mencegah terjadinya perpecahan dan
konflik di Indonesia. Perbedaan menjadi ilmu dan pembelajaran untuk bersikap toleransi,
empati, dan menghargai.
Jangan kendor mendorong pengambil kebijakan untuk berperan aktif mencegah dan
menyelesaikan segala bentuk kekerasan dan konflik di masyarakat. Pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu melalui musyawarah dan pendidikan masyarakat. Tentu saja, menyerukan
untuk memegang teguh komitmen untuk terlibat aktif sebagai pelopor dalam mewujudkan
kondisi cinta damai dan harmonis harus tetap dipertahankan demi terwujudnya persatuan
dan kesatuan bangsa.