Di Jawa Barat
Terjadi pada tanggal : 7 Agustus 1949
Tokoh : Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
Sebab : Penolakan Kartosuwiryo terhadap
perjanjian Renville yang mengharuskan TNI di daerah
kantong hijrah ke Yogyakarta.
Pada waktu itu Kartosuwiryo berada di Jawa Barat,dan
memproklamasikan berdirinya negara Islam Indonesia
(NII).
Cara mengatasi : Operasi militer tanggal 4 Juni 1962 yaitu
Operasi Bharatayudha dgn strategi pagar betis
Di Jawa Tengah
Terjadi pada tanggal : 23 Agustus 1949
Tokoh : Amir Fatah dan Kiai Sumolangu
Sebab :
1.Adanya persamaan ideologi antara Amir Fatah dengan S.M. Kartosuwirjo, yaitu
keduanya menjadi pendukung setia Ideologi Islam.
2.Amir Fatah dan para pendukungnya menganggap bahwa aparatur Pemerintah
RI dan TNI yang bertugas di daerah Tegal-Brebes telah terpengaruh oleh
"orang-orang Kiri", dan mengganggu perjuangan umat Islam.
3. Adanya pengaruh "orang-orang Kiri" tersebut, Pemerintah RI dan TNI tidak
menghargai perjuangan Amir Fatah dan para pendukungnya selama itu di
daerah Tegal-Brebes. Bahkan kekuasaan yang telah dibinanya sebelum
Agresi Militer II, harus diserahkan kepada TNI di bawah Wongsoatmojo.
4.Adanya perintah penangkapan dirinya oleh Mayor Wongsoatmodjo
Cara mengatasi : Tahun 1957 ditumpas melalui operasi gerakan Banteng
Nasional dari divisi Diponegoro.
SeDi Aceh
Terjadi pada tanggal : 20 September 1953. Pemberontakan DI/TII
di Aceh dimulai dengan "Proklamasi" Daud Beureueh bahwa
Aceh merupakan bagian "Negara Islam Indonesia" di bawah
pimpinan Imam Kartosuwirjo
Tokoh : Daud Beureuh
Sebab :
1.Persoalan otonomi daerah (Aceh dijadikan bagian dari
SumateraUtara)
2.Pertentangan antar golongan
3.Tidak lancarnya rehabilitasi dan modernisasi daerah
Cara mengatasi : Pemberontakan Daud Beureuh ini
dilakukan dengan suatu " Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh"
pada bulan Desember 1962
bab karena adanya terjalin suatu kerja sama diantaranya
Di Sulawesi Selatan
Terjadi pada tanggal : 17 Agustus 1951
Tokoh : KaharMuzakar
Sebab : Pada tanggal 30 April 1950 Kahar
Muzakar menuntut kepada pemerintah agar pasukannya
yang tergabung dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan
dimasukkan ke dalam Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat ( APRIS ).
Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan.
Cara mengatasi :Operasi Militer
Pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil
ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan
DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.
3.Brigadir Jenderal Suharyo Kecik
Menurutnya Suharto termasuk jenderal yang paling
senior namun pendidikannya terbatas ( tidak pernah
sekolah keluar seperti jenderal-jenderal yang lain)
sehingga kariernya mentok
4.Gabriel Kolko ( Sejarawan Amerika Serikat)
Menurutnya pendapatnya berdasarkan dokumen
rahasia Amerika Serikat menyebutkan bahwa pada
awal bulan Nopember 1965, para jenderal TNI AD di
Indonesia meminta bantuan senjata kepada Amerika
Serikat untuk mempersenjatai kaum anti-komunis
dari kalangan keagamaan dn pemuda nasionalis
Di Kalimantan Selatan
* Terjadi pada Bulan oktober 1950
* Tokoh : Ibnu Hajar
a. Pembubaran PKI
b. Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur-unsur
PKI
c. Penurunan harga-harga (perbaikan ekonomi)
Dalam usaha menuntut TRITURA telah gugurseorang mahasiswa
Arief Rahman Hakim yang tertembus peluru pengawal
kepresidenan. Reaksi presiden terhadap aksi-aksi demo
menentang dirinya adalah membubarkan KAMI pada 25 Februari
1966. pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden memimpin sidang
kabinet yang membahas kemelut politik saat itu. Namun
presiden buru-buru pergi ke Bogor karena ada informasi di
sekitar istana terdapat pasukan-pasukan liar.
Tindakan Presiden ini mengundang tanggapan dari 3 perewira
TNI AD yaitu :
Mayor Jenderal Basuki Rahmat
Brigadir Jenderal M. Yusuf
Brigadir Jenderal Amir Mahmud
Yang menyusul ke Bogor dengan membawa pesan dari Jenderal
Soeharto bahwa Soeharto siap mengatasi keadaan kalau
presiden memberi kepercayaan padanya. Sehingga presiden
kemudian memerintahkan ketiga jenderal dan Komandan
resimen Cakrabirawa BrigJen Sabur untuk membuat konsep
surat perintah kepada Jenderal Soeharto yang kemudian dikenal
dengan nama Surat Perintah 11 Maret (SUPERSEMAR) dalam TAP
MPRS No. IX/MPRS/1966
yang intinya berisi :
“Memerintahkan kepada Letnan Jenderal Soeharto
atas nama presiden untuk mengambil tindakan yang
dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan
ketertiban serta stabilitas jalannya pemerintahn dan
jalannya revolusi serta menjamin keselamatan
pribadi dan kewibawaan presiden”.
Langkah selanjutnya adalah Letjen Soeharto
membubarkan PKI dan Ormas-ormasnya sebagai
partai terlarang di seluruh Indonesia pada 12 Maret
1966 ditetapkan dalam TAP MPRS No.
XXV/MPRS/1966.
Tambahan++
Ketegangan politik antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya
setelah tanggal 30 September 1965 dini hari, atau awal tanggal 1
Oktober 1965. Pada saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan
terhadap para perwira Angkatan Darat.