Anda di halaman 1dari 7

KISI-KISI SEJARAH

1. Pengertian Disintegrasi dan Integrasi


Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau
persatuan serta menyebabkan perpecahan
Integrasi adalah kondisi pembauran dari berbagai komponen yang berbeda menjadi satu
kesatuan yang utuh dan bulat .
2. Faktor yang menyebabkan disintegrasi
Geografi,Demografi,kekayaan alam,Ideologi,Politik,Ekonomi,Sosial Budaya
3. Latar belakang terbentuknya FDR
a. Terbentuknya FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin.
b. Kedatangan Musso dari Uni Soviet yang membawa paham Komunis.
c.Adanya kerja sama antara Musso dan Amir Syarifuddin untuk membentuk negara
Komunis.
4. Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI/TII merupakan suatu usaha untuk mendirikan Negara islam di
Indonesia dengan mengganti dasar Negara Pancasila dan membentuk kekuatan bersenjata
diluar tubuh TNI .
1) Pemberontakan DI / TII di Jawa Barat
Dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Karyosuwirdjo (S.M. Kartosuwirdjo)
2) Pemberontakan DI / TII di Jawa Tengah
Dipimpin oleh Amir Fatah dan Mahfudz Abdurachman (Kyai Somalagu)
3) Pemberontakan DI / TII di Sulawesi Selatan
Dipimpin oleh Kahar Muzakar
4) Pemberontakan DI / TII di Kalimantan selatan
Dipimpin oleh Ibnu Hajar atau Haderin bin Umar alias Angli .
5) Pemberontakan DI / TII di Aceh
Dipimpin oleh Daud Baureuh .
5. Latar belakang terjadinya pembertontakan DI / TII
1) Pemberontakan DI / TII Di Jawa Barat
Pada 1948 , Pemerintah RI menandatangani Perjanjian Renvile yang mengharuskan
kelompok pro-RI mengosongkan wilayah Jawa Barat dan pindah ke Jawa Tengah .
2) Pemberontakan DI / TII di Jawa Tengah
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah terjadi setelah masa pengakuan kedaulatan.
Walaupun terjadi di tempat yang terpisah, namun saling berhubungan antara satu
dengan yang lain.
3) Pemberontakan DI / TII di Sulawesi Selatan
Pada tahap awal , pemberontakan ini lebih disebabkan akibat ketidakpuasan para
bekas pejuang Gerilya kemerdekaan terhadap kebijakan pemerintah dalam
membentuk Tentara Republik dan demobilitas yang dilakukan di Sulawesi Selatan .
4) Pemberontakan DI / TII di Kalimantan selatan
Saat Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV, sebagai pasukan utama
Indonesia dalam mengahadapi Belanda di Kalimantan Selatan , telah tumbuh menjadi
tentara yang kuat dan berpenfaruh diwilayah tersebut . namun ketika penataan
ketentaraan mulai dilakukan di Kalimantan Selatan oleh pemerintah pusat di Jawa ,
tidak sedikit anggota ALRI Divisi IV yang merasa kecewa Karena diantara mereka
ada yang harus didemobilitas atau mendapat posisi yang tidak sesuai dengan
keinginan mereka .
5) Pemberontakan DI / TII di Aceh
Pemberontakan ini muncul karena ketidakpuasan masyarakat Aceh terhadap
kebijakan pemerintah karena Derah Istimewa Aceh diubah menjadi karesidenan
dibawah Sumatera Utara.
6. Strategi penumpasan DI / TII
1) DI / TII di Jawa Barat
Pada tanggal 27 Agustus 1949 pemerintah melakukan operasi penumpasan gerombolan
DI/TII yang disebut dengan Operasi Baratayudha.
2) Pemberontakan DI / TII di Jawa Tengah
Pemerintah RI membentuk Banteng Raiders . Pasukan Raiders melakukan operasi kilat
penumpasan DI/TII, yaitu Operasi Gerakan Banteng Negara (OGBN) .
3) Pemberontakan DI / TII di Sulawesi Selatan
Untuk mengatasi pemberontakan Kahar Muzakar,pemerintah RI megadakan operasi
militer yang berintik pasukan dari Divisi Siliwangi . Pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan berakhir dengan tewasnya Kahar Muzakar pada Februari 1965 dalam
penyergapan militer .
4) Pemberontakan DI / TII di Kalimantan Selatan
Pada tahun 1963,Ibnu Hajar menyerah . ia berharap mendapat pengampunan namun
pengadilan militer menjatuhinya hukuman mati .
5) Pemberontakan DI / TII di Aceh
Pada tanggal 17-21 Desember 1962,pemerintah RI mengadakan Musyawarh Kerukuan
Rakyat Aceh . musyawarah ini digagas oleh Pagdam I/Iskandar Muda Kolenel M.Jasin .
keputusan dari musyawarah tersebut,yaitu Daud Beureuh akan diberi amnesti jika ia
bersedia menyerahkan diri dan kembali ke masyarakat Aceh
7. Tujuan mengenang setiap terjadinya peristiwa sejarah
8. Latar belakang terjadinya pemberontakan PKI
Pemberontakan PKI di Madiun memuncak di bawah pimpinan Muso dan Amir
Sjarifuddin pada 18 september 1948. Penyebabnya karena ditandatanganinya perjanjian
renville oleh kabinet Amir yang dirasa banyak merugikan manusia.
9. Peristiwa G30S/PKI
Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam
tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 ketika tujuh perwira tinggi militer
Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta.
10. Latar belakang tindakan PKI yang mengancurkan Negara RI
PKI ingin mengganti ideologi Indonesia dengan ideologi komunis . Mengubah UUD1945
Menjadi UUDS .
11. Pemberontakan Andi Azis
Peristiwa Andi Azis adalah upaya pemberontakan yang dilakukan oleh Andi Azis,
seorang mantan perwira KNIL, yang berusaha untuk mempertahankan keberadaan
Negara Indonesia Timur dan enggan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Andi Azis, para perwira APRIS (ABRI) (dari kalangan mantan anggota KNIL)
harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Negara Indonesia
Timur yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.
12. Pemberontakan RSM
RSM didirikan oleh Christian Robert Soumokil dia adalah bekas Jaksa Agung NIT
semasa RIS . LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN rsm adalah
ketidaksenagannya untuk kembali ke negara kesatuan sesuai keputusan KMB . Untuk
memperjuangkan misinya ,Soumokil mengintimidasi,meneror dan membunuh lawan-
lawan politiknya . Ia awalanya pernah melarikan diri kepulau Seram,namun akhirnya ia
ditangkap pada tahun 1963 dan dijatuhi hukuman mati .
13. Latar belakang diadakanya operasi tegas
Operasi Tegas dipimpin oleh Letkol Kaharudin Nasution,tugasnya mengamankan Riau
dengan pertimbangan mengamankan instalasi minya asing didaerah tersebut dan
mencegah campur tangan asing dengan dalih menyelamatkan Negara dan miliknya .
14. Hal-hal yang dapat mewujudkan integrasi
15. Terjadinya gerakan APRA
Sebab pemberontakan APRA adalah keinginan Raymond Westerling dan Sultan Hamid
II untuk merebut kekuasaan dan mempertahankan negara federal Republik Indonesia
Serikat.Latar belakang terjadinya pemberontakan APRA adalah mulai dibubarkannya
negara bagian bentukan Belanda di RIS yang bergabung kembali ke Republik Indonesia.
16. Faktor yang bisa/mendukung dan menghambat integrasi di Indonesia
 Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen.
 Kurangnya toleransi antar sesama golongan
 Kurangnya kesadaran di dalam diri masing2 rakyat indonesia
 Adanya sikap ketidakpuasan terhadap segala ketimpangan dan ketidakmerataan
hasil pembangunan.
17. Terbentuknya MASYUMI
Masyumi pada awalnya didirikan 24 Oktober 1943 sebagai pengganti MIAI. Partai
Majelis Syuro Muslimin atau disingkat menjadi Masyumi, adalah sebuah partai politik
Islam terbesar di Indonesia selama Era Demokrasi Liberal di Indonesia. Partai ini
dilarang pada tahun 1960 oleh Presiden Sukarno karena diduga mendukung
pemberontakan PRRI.
18. Masa Kabinet Burhanuddin Harahap
Demokrasi liberal
19. Terbentuknya Kabinet Djuanda
Kabinet djuanda dibentuk setelah cabinet ali sastroamiodjo dua turun.
20. Terbentuknya program kabinet SUKIMAN
Setelah Ir.soekarno menunjuk dua orang formator baru SIDIK JOYOSUKARTO (PNI)
dan DR.SUKIMAN (Masyumi) pada tanggal 26 april 1951
21. Pelaksanaan Pemilu 1955
 Tahap pertama pemilu untuk memilih anggota DPR,pada tanggal 29 september
1955
 Pemilu untuk memilih anggota konstituante,pada tanggal 15 desember 1955
22. Sistem Pemerintahan 1950
Sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer
23. Masa pemerintahan kabinet Natsir
Kabinet natsir terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah indonesia dan masalah
keamanan di dalam negeri,seperti gerakan DI/TII,gerakan Andi Aziz,gerakan RMS
24. Partai yang ada pada pemilu 1955
Pemilu 1955 diikuti oleh 172 kontestan partai politik. Empat partai terbesar diantaranya
adalah

Nomor Nama Partai Perolehan Kursi (%) Perolehan Jumlah Kursi

1 PNI 22,3% 57 kursi

2 Masyumi 20,9% 57 Kursi

3 Nahdlatul Ulama 18,4% 45 kursi

4 PKI 15,4% 39 kursi

25. Pelantikan anggota DPR pemilu 1955


26. Periodisasi pada masa system pemerintahan parlemeter/Liberal
Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959

- Bentuk Negara : Kesatuan


- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer
- Konstitusi : UUDS 1950
- Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta

UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17
Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 . UUDS 1950
ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan
Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS
tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya
bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan
menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara
demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.
Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk
menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai
bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum
berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat
pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal
itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada
22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959
Konstituante melaksanakan pemungutan suara. Hasilnya 269 suara menyetujui UUD
1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi
pemungutan suara ini harus diulang, karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum.
Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan
suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. Untuk meredam kemacetan,
Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir dari upaya penyusunan
UUD. Pada 5 Juli 1959 pukul 17. 00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang
diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka. Isi dekrit presiden 5 Juli 1959.
27. Masa Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Demokrasi liberal
28. Pemerinthan kabinet Wilopo
Kabinet wilopo adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara republik indonesia
serikat ,pada tanggal 30 juli 1953.
29. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia
yang pertama. Dekrit ini dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk
menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai
bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum
berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat
pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD 45 semakin kuat.
Setalah konstituante gagal menetapkan undang-undang Dasar 1945 menjadi Konstitusi
Republik Indonesia. Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam
upacara resmi di istana merdeka pada tanggal 5 Juli 1959, pukul 17.00.
Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yaitu:
a. pembubaran Konstituante;
b. berlakunya kembali UUD 1945, dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
c. akan dibentuk MPRS dan DPAS
30. Adanya Zaken Kabinet
Pengertian Zaken Kabinet Pengertian Zaken Kabinet adalah suatu kabinet yang
jajarannya diisi oleh para tokoh ahli di dalam bidangnya dan bukan merupakan
representatif dari partai politik tertentu.
Fungsi dan Tujuan Zaken Kabinet
Zaken Kabinet memilki fungsi dan tujuan diantaranya untuk :

 Fungsi dari Zaken Kabinet adalah untuk menghindari malfungsi kabinet.


 Tujuanya juga guna menghindari dari terjadinya korupsi para pejabat.
 Selain itu adalah untuk memaksimalkan kinerja dari jajaran menteri.

Contoh Zaken KabinetSetelah mempelajari pengertian, fungsi dan tujuan dari Zaken
Kabinet, berikut adalah contoh dari Zaken Kabinet :

Kabinet Natsir Kabinet Natsir merupakan Zaken Kabinet yang didirikan pada 6
September 1950 sampai dengan 21 Maret 1951.

Kabinet Wilopo Kabinet Wilopo merupakan Zaken Kabinet yang didirikan pada 3 April
1952 sampai dengan 3 Juni 1953.

Kabinet Djuanda Kabinet Djuanda merupakan Zaken Kabinet yang didirikan tanggal 9
April 1957 sampai dengan 5 Juli 1959

31. Ciri-ciri masa demokrasi liberal


1) Agama adalah urusan masing masing.
2) Mengutamakan kepentingan pribadi.
3) Mengutamakan hak asasi yang berkaitan dengan kebebasan.
4) Memiliki dua kelompok masyarakat.
5) Pembatasan kebebasan pada minoritas.
6) Adanya kekuatan mayoritas.
7) Keputusan di ambil dari suara terbanyak.
8) Kepentingan mayoritas di utamakan.
9) Pemerintahan tidak dapat di ganggu gugat
32. Dampak disepaktinya KMB
Konferensi Meja Bundar (KMB)
merupakan salah satu langkah Diplomasi yang diambil bangsa Indonesia guna mencapai
kemerdekaanya. KMB diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 1949 - 2 November
1949 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah
bekas jajahan Belanda dalam bentuk negara federal Republik Indonesia Serikat
(RIS). Berikut akan kakak jawab pertanyaan yang adik ajukan mengenai dampak KMB
bagi Indonesia. Berbagai dampak yang dirasakan bagi
Indonesia, baik dampak positif dan dampak negatifnya, antara lain :
Dampak Positif Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia :
a. Belanda mengakui secara formal kedaulatan penuh negara Indonesia
di bekas wilayah Hindia Belanda.
b. Wilayah bekas jajahan Belanda diserahkan ke Indonesia tanpa bersyarat.
c. Indonesia terbebas serta terhindar dari pasukan militer Belanda.
Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia :
a. Indonesia yang semula berbentuk negara kesatuan harus berubah
menjadi negara serikat diakibatkan perjanjian KMB.
b.Indonesia mengalami beban ekonomi dan keuangan sebab seluruh
hutang Belanda ditanggung oleh Indonesia.
c.Tertundanya hak kepemilikan wilayah Papua Barat (dulu bernama
Irian Barat).

Anda mungkin juga menyukai