Anda di halaman 1dari 2

C.

Ancaman Disintegrasi Bangsa


Peristiwa pemberontakan dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
1. Pemberontakan berdasarkan ideologi terdiri dari ;
a) PKI Madiun 1948
b) DI/TII
c) G.30 S/PKI
2. Pemberontakan berdasarkan kepentingan politik terdiri dari;
a) Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
b) Pemberontakan Andi Aziz
c) Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
3. Pemberontakan berdasarkan Sistem Pemerintahan
a) Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan
PERMESTA

PEMBAHASAN
1. PKI Madiun 1948

Pemberontakan ini bertujuan untuk menggantikan dasar negara Indonesia pancasila


menjadi ideologi komunis serta ingin membentuk negara Republik Indonesia Soviet di
Indonesia. Pemberontakan PKI Madiun dilakukan oleh Musso pada 18 September 1948

2. DI /TII

Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) bertujuan untuk


menciptakan negara Indonesia yang berdasarkan prinsip - prinsip Islam. Operasi
penumpasan DI /TII bernama operasi Baratayudha atau operasi pagar betis.

Beberapa wilayah dan para pimpinan DI/TII :

Jawa Barat : S.M Kartosuwiryo


Jawa Tengah : Amir Fatah
Kalimantan Selatan : Ibnu Hajar
Aceh : Daud Beureuh
Sulawesi Selatan : Letnan Kolonel Kahar Muzakar

3. Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI)

pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) memiliki


tujuan sendiri untuk: mengubah ideologi dan dasar negara Republik Indonesia dari
Pancasila menjadi Komunis dan juga merebut pemerintahan dari Pemerintah Republik
Indonesia pada saat itu. G30S/PKI dipimpin oleh DN Adit dan dibantu oleh Letnan
Kolonel Untung untuk menculik beberapa perwira Jenderal Indonesia.

4. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA )


Tujuan pemberontakan adalah untuk mempertahankan negara Pasundan sebagai negara
federal dan menghancurkan tentara APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat). Pemberontakan APRA ini terjadi di Bandung, Jawa Barat pada Januari 1950
dipimpin oleh Raymond Westerling.

5. Pemberontakan Andi Aziz

Pemberontakan Andi Azis merupakan upaya perlawanan yang dilakukan oleh Andi
Azis. Tujuan pemberontakan ini adalah untuk mempertahankan keberadaan
Negara Indonesia Timur (NIT) karena enggan bergabung dengan NKRI atau
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pemberontkan Republik Maluku Selatan ( RMS)

Pemberontakan ini bertujuan untuk melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). serta tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah
Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia.
RMS dipimpin oleh Mr. Dr. Christian Robert Soumokil. Republik Maluku Selatan
(RMS) diproklamasikan tanggal 25 April 1950.

7. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI ) dan


Permesta
Pergerakan PRRI/PERMESTA ini terjadi di Sulawesi dan Sumatera. Latar belakang
pemberontakan ini adalah adanya ketidakharmonisan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah terutama di daerah Sumatera dan Sulawesi yakni
masalah otonomi daerah serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Karena angkatan darat yang ada di Sulawesi dan Sumatera, merasa tidak diperlakukan
adil dalam hal kesejahteraan. Mereka merasa kalau angkatan darat di Jawa jauh lebih
sejahtera dan makmur. Mereka pun mulai mendirikan dewan-dewan sendiri. Ada
Dewan Benteng, Dewan Gajah, Dewan Manguni, dan juga Dewan Garuda. Tujuan
dibuatnya dewan-dewan ini, adalah untuk merebut pemerintahan di daerahnya masing-
masing.
Pemberontakan ini pun langsung direspon oleh Pemerintah Pusat dengan melakukan
operasi militer. Operasi militer yang pertama itu ditujukan untuk meredam PRRI, dan
operasi ini bernama Operasi 17 Agustus, dipimpin oleh Letkol Achmad Yani.

Sedangkan operasi untuk meredam PERMESTA, dinamakan Operasi Merdeka dan


dipimpin oleh Letkol Rukminto H.

Anda mungkin juga menyukai