Kelompok 5
Tentang Pemberontakan RMS ( Republik Maluku selatan )
Disusun oleh :
- Adila Pramitha
- Ela
- Mira Anggraeni
- Nuraeni
- Nabila Saalsabila
- Sri Rizki Isdayanti
Andi aziz
Andi aziz merupakan pimpinan dari KNIL (pasukan belanda di Indonesia). Andi aziz
ditankap di Jakarta. Ia juga mengakui bahwa diisinya berawal dari rasa tidak puas terhadap
APRIS. Pasukannya KNIL berhasil ditumpas oleh tentara Indonesia dibawah pimpinan colonel
kawilaran.
Kemudian pemerintah mendatangkan ke Sulawesi selatan tentara Indonesia untuk
memelihara keamanan. Kedatangan tentara Indonesia ke Sulawesi selatan membuat
ketidakpuasan dari pasukan KNIL. Dan mereka kwatir bahwa mereka akan diskriminasi oleh
pimpinan APRIS/TNI
April 1950 pemerintah meminta Andi aziz untuk menyerahkan diri dan menarik
pasukannya. Menyerahkan senjata serta membebaskan tawanan mereka tetapi Andi Aziz lambat
untuk menyerahkan diri. Mereka pun melakukan pemberontakan dengan mendudukintempat
penting dan memiliki tawanan. Pemerintah bertidandak tegas dengan mengirimkan pasukan
(colonel Alex kawilarang)
Kelompok 7 :
Kelompok 2 :
Pemberontak DI/TII
Pemberontakan DI/TII yang meluas di beberapa wilayah Indonesia bermula dari sebuah
gerakandi jawa barat yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo. Perjanjian renville yang membuka
peluang bagi kartosuwiryo untuk lebih mendekatkan cita-cita lamanya mendirikan Islam. Salah
satu keputusan renville adalah harus pindahnya pasukan RI dari daerah-daerah yang diklaim dan
duduki belanda ke daerah yang dikuasai RI
DI : Darul Islam
TII : Tentara Islam Indonesia
Awalnya kartosuwiryo memimpin perjuangan belanda dalam rangka menjungjungg perjuanggan
RI, akhirnya perjuangan tersebut beralih menjadi perjuangan untuk merealisasi cita-citanya. Lalu
menyatakan pembentukan darul islam (Negara islam atau DI) dengan di dukungkungnya TII dari
jawa barat pada agustus 1948. Ketika psukan siliwangi kembali ke jawa barat kartosuwiryo tidak
mau mengakui tentara RI tersebut kecuali mereka mau bergabung DI/TII maka pemerintahan pun
bersikap tegas. DIII atau TII jawa barat pada awalnya terlihat belum dilakukan secara terarah,
namun sejak tahun 1959.
Operasi terpadu PAGAR BETIS menyertakan juga masyarakat untuk mengepung tempattempat
pasukan DI/TII berapa, tujuan taktik ini adalah untuk mempersempit ruang erak dan memotong
arus perbekalan pasukan lawan. Selain itu, diadakan pula operasi tempur dengan Sasaran
langsung basis-basis pasukan DII/TII. Dan akhirnya kartosuwiryo ditangkap dan dihukum mati.
TNI kemudian balik kembali kewilayah tersebut setelah belanda melakukan aresi militer lainnya
yang kedua, telat terjadi kesepakatan antara Kamir fatah dengan passukan TNI Amir fatar
diangkat sebaggai coordinator pasukan didaerah operasi tegal dan brebes.
Kelompok 3 :
G30S/PKI
Terdapat 6 teori mengenai peristiwa kudeta G30S selama tahun 1965
1) Gerakan 30 september merupakan persoalan internal angkatan darat di kemukakan antara
lain oleh Ben Anderson, w.f Wertheim, dan Coen hotsapel, teori ini menyatakan bahwa
G30S banyak peristiwa yang timbul akibat persoalan dikalangan AD sendiri
2) Dalang gerakan 30 september adalah dinas intelejen amerika serikat (CIA)
teori ini berasal antara lain dari tulisan peter dale seot atau geoffery robinson. Menurut
teorii ini amerika serikat sangat kwatir Indonesia jatuh kepada tangan komunis PKI pada
masa itu memang tengah kuat-kuatnya menanamkan pengaruh di Indonesia karena itu
CIA kemudian bekerja sama dengan suatu kelompok dalam tubuh untuk memprovokasi
PKI agar melakukan gerakan kudeta setelah itu, ganti PKI yang dihancurkan. Tujuan
akhir scenario CIA ini adalah menjatuhkan kekuasaan soekarno.
3) Gerakan 30 september merupakan pertemuan antara lepentingan inggris-AS
Menurut teori ini G30s adalah titik temu antara keinginan inggris yang ingin sikap
konfiontatif soekarno terhadap Malaysia bisa di akhiri melalui penggulingan kekuasaan
soekarno dengan keingginan AS agar Indonesia terbebas dari komunis dimasa itu,
soekarno memang tengah gencar melancarkan provokasi menyerang Malaysia yang
dikatakannya sebagai Negara boneka inggris. Teori di kemukakan antara lain oleh Greg
Poulgrain.
4) Soekarno adalah dalang Gerakan 30 september
Dikemukakan oleh Anthony Dake dan John Hughes. Beranjak dari asumsi bahwa
soekarno berkeinginan melenyapkan kekuatan oposisi terhadap dirinya yang berasal dari
sebagian perwira tinggi AD. Karena PKI dekat dengan soekarno. Partai ini pun terserat.
Pada 30 september 1965. Tengah malam, soekarno memintanya (shri biju patnaik,
seorang pilot asal india) untuk meninggalkan Jakarta sebelum subuh. Disini soekarno
seakan tahu bahwa aka nada peristiwa besar-besaran esok harinya. Nmaun teori ini
dilemahkan dengan tindakan soekarno yang ternyata menolak mendukung G30S dan
mengutuk gerakan ini.
5) Dalang gerakan 30 september adalah PKI
Menurut teori ini adalah PKI penanggung jawab peristiwa G30S denan cara memperalat
unsur-unsur tentara, PKI melancarkan aksinya pada tahun 1959-1965. Saat itu soekarno
menjadi kekuatan pencegah diantara AD dengan PKI yang merupakan kelompok politik
besar yang saling bersaing. Tahun 1963 situasi persaingan semakin sneit. PKI berusaha
mendesak untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar maka dipilih lah strategi ofensif
untuk emmenuhuharapannya dibidang kebudayaan saat sekelompok cendeklawan anti
PKI memproklamasikan manikebu, lekra segera mengecam keras manikebu dan soekarno
menyepakati kecaman itu hingga akhirnya manikabu dikurung pemerintah sedangkan
didaerah, PKI melakukan aksi sepihak yang merupakan aksi mengambil alih tanah milik
pihak-pihak mapan di desa dengan paksa dan menolak jani-janji bagi hasil yang lama.
Bagi jenazah para korban dimasukan kedalam sumur tua. Di lubang buaya Jakarta
meraka adalah letnan jenderal ahmadyani (mentri/panglima AD ). Mayor jendral s.
parman, mayor jendral soeprapto, mayor jendral m. haryono, brigadier jendral di
panjaitan brigadir jendral sutoyo suswomiharjo dan letnan satu dleele andreas tendean.
Sedangkan jendral Abdul haris nasution berhasil lolos namun putrinya ade Irma suryani
menjadi korban. Di Yogyakarta PKI juga melakukan penculikan dan pembunuhan
terhadap perwira ade yang anti PKI. Setelah menghimpun pasukan yang masih setia
kepada pancasila. Operasi penumpasan gerakan 30 september segera dilakukan. Ketika
diketahui bahwa gerakan sptember ini berhubungan dengan PKI, maka penggeseran
terhadap pimpinan dan pendukung PKI juga terjadi G30S/PKI pun berhasil ditumpas
menghadapi pula berakhirnya gerakan dari partai komunis Indonesia. Selama tahun 1964
perlawanan terhadap saksi sepihak semakin kuat. Tindak balasan anti PKI di pelopori
oleh pemuda NU yaitu ansor, pertentangan dengan PKI dengan AD dan golongan lain
non PKI pun sedemikian panasnya tangggal 30 september 1965, saat ini soekarno jatuh
sakit. Pada tanggal 28 september 1965, pimpinan PKI memutuskan untuk bergerak.
Kelompok 4 :
Pemberontakan APRA
A. Anggota APRA dibentuk oleh kapten Raymond westerling pada tahun 1949. APRA
merupakan milisi bersenjata yang anggotanya berasal dari tentara belanda yaitu KNIL
yang tidak setuju dengan pembentukan. Angkatan perang republik Indonesia serikat
(APRIS) dijawa barat basis pasukan APRIS aadalah divisi siliwangi
B. APRA ingin agar keberadaan neggara pasundan dipertahankan sekaligus menjadikan
mereka sebagai tentara Negara federal jawa barat karena pada tanggal 1950 westerling
menguitimatum pemerintah R S pultimatum ini segera dijawab oleh perdana menteri
hatta dengan memerintahkan penangkapan terhadap westerling.
C. Pergerakan APRA
1. Menyerbu kota bandung secara mendadak
2. Melakukan terror terhadap kota bandung
3. APRA bermaksud menyerang Jakarta
4. APRA ingin membunuh hamengkubuwono IX dan kepala APRIS colonial simatupan
Kubu pertama : Agung gede, ide anak agung, agung (NIT) RT adil puradiredja dan RT
djumhana (Negara pasundan)