Anda di halaman 1dari 19

Lembar Jawaban UTS

Nama : Edo Abdullah

NIM : 191502665

Semester/Kelas : IV/A15

Prodi : PPKn

Mata Kuliah : ILMU KEWARGANEGARAAN

JAWABAN

No 1. Konsep IKN

Hakikat Ilmu Kewarganegaraan adalah lebih kepada disiplin ilmu yang


mengambil bagian atau porsi dari ilmu politik yang berupa demokrasi politik.
Sebagai disiplin ilmu IKn memfokuskan pada deskripsi mengenai demokrasi
politik, demokrasi ekonomi dan sosial, atau peranan warga negara dalam
berbagai aspek kehidupan (politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam), dari
perspektif yuridis dan sosio-politis. (Cholisin, (2010)

A. Persektif secara etimologis :

Ikn merupakan terjemahan dari civic atau civicius (latin) atau citizen (inggris)
yang bermakna :

a. Warga negara
b. Penduduk dari suatu kota
c. sesama warga negara, penduduk, dan orang setanah air
d. bawaan atau kaula

B. dan perseptif terminologis

a. Diamond (1970) : IKN sebagai studi yang berhubungan dengan tugas-


tugas pemerintah dan hak-hak kewajiban warga negara
b. Eksiklopedia politik dan pembangunan pancasila (1988) : IKN sebagai
studi yang mengkaji warga negara dari perspektif HTN yaitu warga
negara dilihat dari siapa yang menjadi warga negara, hak, dan
kewajibannya, cara memperoleh dan hilangnya kewarganegaraan.
No 2. Sejarah Singkat Perkembangan Civics di Indonesia
Sejarah pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun
1957 pada masa pemerintahan Soekarno atau yang lebih dikenal dengan
sebutan warga negara. Penerapan pendidikan kewarganegaraan di sekolah
dimulai pada tahun 1961 dan kemudian berganti nama menjadi ilmu
kewarganegaraan pada tahun 1968. Kewarganegaraan adalah disiplin ilmu
yang menekankan pada aspek teoritis warga negara dan pemerintah,
hubungan antara warga negara dan warga negara, dan hubungan antara
warga negara dan pemerintah. Warga negara berasal dari bahasa Latin
civicus, yang berarti warga negara kota Yunani kuno. Pada saat yang
sama, mengapa warga disebut warga? Karena kata "warga negara" diikuti
huruf s yang mewakili ilmu. Ilmu kewarganegaraan tentunya merupakan
suatu disiplin ilmu dengan tujuan, metode dan obyek penelitian tertentu.
Warga negara adalah alat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia
untuk membina warga negara yang memiliki tingkat nasionalisme dan
patriotisme yang tinggi. “Inilah mengapa peran warga negara sangat
penting dalam mewujudkan warga negara Indonesia sebagai warga sipil
yang hidup berdasarkan prinsip demokrasi.

No 3. Implementasi hak dan kewajiban warga negara di indonesia

Menurut saya Implmentasi hak dan kewajiban warga negara di indonesia


sudah berjalan baik hal ini dapat di lihat dari bayaknya masyarakat yang
membayar pajak baik pajak motor maupun pajak lainya yang berlaku di
indonesia ini merupakan salah satu bentuk kewajiban warga negara
sedangkan hak warga negara salah satunya adalah mendapat fasilitas
umum yang memadai, terbukti pemerintah sudah memperbaiki fasilitas
umum salah satunya adalah jalan, jalan merupakan hal yg urgen yang
harus di penuhi oleh pemerintah agar proses ekonomi pendidikan dan lain-
lain dapat berjalan dengan baik.

Konstitusi secara resmi mengatur hak dan kewajiban penduduk


Indonesia. Konstitusi memberikan banyak hak. Hak memiliki arti dari
sesuatu yang kita dapatkan setelah memenuhi kewajiban kita. Kewajiban
berarti hal-hal yang harus kita lakukan, hukumnya itu wajib agar kita dapat
memperoleh hak-hak kita.
Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban Indonesia:

Hak warga negara Indonesia:

-Hak untuk bekerja dan menjalani kehidupan yang layak: Setiap Warga
negara memiliki hak untuk bekerja, dan Untuk memberikan kehidupan
yang layak bagi umat manusia "(Pasal 27, ayat 2).

-Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup: "Setiap orang berhak


Hidup dan berhak untuk bertahan hidup di Danksi dupannya. "(Pasal 28A).

-Hak untuk berkeluarga dan tetap memiliki anak melalui perkawinan yang
sah (Pasal 28B ayat 1)

Kewajiban Warga Negara Indonesia:

-Wajib mematuhi hukum dan pemerintah. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
mengatur: Semua warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan, serta berkewajiban menegakkan hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali.

- Harus ikut serta dalam upaya bela negara. UUD 1945 menetapkan bahwa
setiap warga negara berhak dan berkewajiban ikut serta dalam upaya
mewujudkan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari-
hari.

No 4. Berikut Perbedaannya

Dalam arti tertentu, penduduk mengacu pada orang yang menempati


wilayah tertentu suatu negara. Oleh karena itu penduduk Indonesia adalah
orang-orang yang tinggal atau berdomisili di wilayah Indonesia.

Warga negara adalah orang yang menempati wilayah suatu negara dan
diakui oleh hukum.

Perbedaan antara warga negara dan warga negara:

1) waktu tinggal

Warga negara adalah orang yang sudah lama tinggal di suatu negara dan
tidak berencana tinggal di negara tersebut.

Penduduk adalah orang yang sudah lama tinggal di suatu negara.


2) Status

Kewarganegaraan belum terdaftar secara resmi, sedangkan penduduk


sudah terdaftar resmi. Ini seperti memiliki kartu keluarga dan kartu
identitas.

3) Kewarganegaraan

Bagi warga negara, kewarganegaraan tidak sama dengan tempat tinggal.


Bagi warga, kewarganegaraannya sama dengan tempat tinggal mereka
sekarang.

4) Derajat kebebasan

Warga negara yang tinggal di suatu negara tidak dapat dengan bebas
melakukan hal-hal tertentu di negara tersebut. Misalnya ikut partai politik,
menjadi PNS, dan ikut pemilu. Warga/Penduduk memiliki lebih banyak
kebebasan dalam hal-hal yang berkaitan dengan negaranya sendiri.

No 5. Pengertian ius soli dan ius sanguinis dan contohnya

-Ius Soli adalah hak untuk memperoleh kewarganegaraan berdasarkan


daerah atau negara / daerah kelahiran.

-Ius Sanguinis adalah hak untuk memperoleh kewarganegaraan


berdasarkan asas genetik atau hubungan darah.

Contoh kasus Ius Soli

Kalaupun orang tuanya berasal dari Belanda, seseorang yang lahir di


Indonesia akan menjadi Warga Negara Indonesia. Inggris Raya, Mesir,
dan Amerika Serikat semuanya menganut prinsip ini.

Contoh dari kasus Ius Sanguinis

Prinsip penentuan kebangsaan menurut keturunan atau nenek moyang


orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh kewarganegaraan orang tuanya, di mana pun ia dan orang
tuanya dilahirkan. Misalnya seseorang yang lahir di Indonesia tetapi orang
tuanya berkewarganegaraan Belanda tetap berkewarganegaraan Belanda.
(Diadopsi di Cina).
No. 6 Cara memperoleh dan hilangnya kewarganegaraan dan Beserta contohnya

Mengenai kewarganegaraan tersebut, Undang-Undang Nomor 12 Tahun


2006 mengatur tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Dalam
undang-undang ini warga negara adalah warga negara Indonesia, yaitu
orang negara asal Indonesia dan orang negara lain yang disahkan oleh
undang-undang.

Berikut hal-hal yang menjadikan seseorang sebagai warga negara


Indonesia, yaitu anak yang lahir dari perkawinan sah orang tua Indonesia,
anak yang lahir dari ayah Indonesia yang menikah dengan warga negara
asing (begitu pula sebaliknya), anak yang lahir dari warga negara
Indonesia tetapi ayah Tanpa kewarganegaraan, dan anak yang lahir dalam
tenggang 300 hari setelah kematian ayahnya dan ayahnya adalah Warga
Negara Indonesia.

Contoh dari sesorang yang memperoleh kewarganegaraan indonesia

Cristian Gonzales merupakan penduduk asing pertama dalam bidang


pemain sepakbola yang merubah status kewarganegaraannya menjadi warga
Negara Indonesia. Penduduk yang berasal dari Negara Uruguay ini menikah
dengan wanita lokal Indonesia yakni Eva Nurida Siregar. Gonzales menjadi
mualaf dan berganti status WNI pada 3 November 2010. Karena berhasil
mencetak gol sebanyak 224 gol dalam Liga Indonesia maka dia berhasil
masuk menjadi timnas Indonesia. Hingga sekarang, Cristian Gonzales telah
menghasilkan 31 camp dan telah mencetak 13 gol untuk seluruh
pertandingan selama dia masuk timnas. Walaupun usianya sudah mencapai
38 tahun tetapi dia masih dipercaya dalam timnas Indonesia. Saat dia
bermain bersama Persik Kediri, Persik Kediri mampu meraih juara Liga
Indonesia. Cristian Gonzales pernah bergabung dengan Persib Bandung dan
sekarang bergabung dengan Arema Cronus.

Contoh dari seseorang yang hilang kewarganegaraan aslinya

Bobby Fischer adalah pecatur kelahiran Amerika Serikat (AS) yang pada
akhir hayatnya bertempat tinggal dan menjadi warga negara (WN) Islandia.
Ia adalah satu-satunya pecatur kelahiran AS yang pernah menjadi juara
Catur Dunia (1972-1975). Fischer juga dikenal karena sentiment anti-
Amerikanya, anti imperialisme dan anti Semitisme meskipun ia sendiri
beretnis Yahudi. Pada akhir kehidupannya, Bobby tinggal di Hongaria,
Jerman, Filipina, dan Jepang. Pada 2004-2005, paspor Amerikanya
dibekukan. Pemerintah Islandia memberikan kewarganegaraan kepadanya
sejak 2005 sampai dirinya meninggal pada 18 Januari 2008.
No 7. Berikut Pejelasanya

A.) Pemerintah telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) 3


Menteri tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut bagi Peserta
Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang
Diselenggarakan Pemerintah Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah. Lewat SKB tersebut, pemerintah mengatur bahwa Pemerintah
Daerah (Pemda) maupun sekolah negeri tak boleh mewajibkan atau
melarang siswa atau guru dalam mengenakan pakaian beratribut agama.

Berikut sanksi bagi Pemda atau pihak sekolah yang melanggar yang
tercantum dalam diktum kelima SKB tersebut:

1. Pemerintah daerah memberikan sanksi disiplin bagi kepala sekolah,


pendidik, dan/atau tenaga kependidikan yang bersangkutan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat memberikan sanksi kepada


bupati/wali kota berupa teguran tertulis dan/atau sanksi lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Kementerian Dalam Negeri :

a. memberikan sanksi kepada bupati/wali kota berupa teguran tertulis


dan/atau sanksi lainnya dalam hal gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf
b;

b. memberikan sanksi kepada gubernur berupa teguran tertulis dan/atau


sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan sanksi kepada


sekolah yang bersangkutan terkait dengan bantuan operasional sekolah dan
bantuan pemerintah lainnya yang bersumber dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

5. Kementerian Agama:

a. melakukan pendampingan dan penguatan pemahaman keagamaan dan


praktik beragama yang moderat ke pemerintah daerah dan/atau sekolah
yang bersangkutan; dan

b. dapat memberikan pertimbangan untuk pemberian dan penghentian


sanksi sebagaimana dimaksud dalam angka 1, 2, 3, dan 4.
B.) Pengamat Kebijakan Publik Haryadin Mahardika memprediksi
konsekuensi yang akan terjadi jika Lockdown diputuskan pemerintah
dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Dilema yang dihadapi negara berkembang dalam menghadapi Corona


adalah 'Lockdown' dan 'Social Distancing'. Dua kebijakan ini memiliki
implikasi dan konsekuensi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," kata
Haryadin seperti diktup dari Antara, Sabtu (28/3/2020).

Haryadin mengatakan Lockdown' dan Social Distancing memiliki


impikasi dan konsekunsi terhadap produk domestik bruto.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari istilah lockdown ini yaitu

Menurut Haryadin, Lockdown akan membuat semua aktivitas


perekonomian menurun drastis, namun akan lebih mudah di masa
pemulihan ketika penyebaran Corona segera teratasi.

Wakil Ketua Policy Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI)


ini memaparkan, ketika kebijakan "Lokcdown" ekstrim diambil, maka
PDB diprediksi akan turun dengan cepat, namun proses pemulihannya
juga akan berlangsung dengan cepat.
C.) Menurut saya, dampak dibalik pandemi covid-19 ini banyak hal yang
tentunya perlu saya sadari. Hal yang pertama yaitu perlunya saya untuk
mendekatkan diri dengan Tuhan. Tuhan seperti hal yang saya percayai
bahwa tidak pernah tidur, bahkan sedetik pun. Dengan saya mendekatkan
diri dengan Tuhan senantiasa setiap hal pasti halnya akan dipermudah
dengan diimbangi dengan usaha dan kerja keras. Di situasi pandemi ini,
saya mesti belajar bersyukur dengan apa yang saya punya saat ini. Tak
jarang bahwa banyak orang yang bergelimang harta, tetapi tidak punya
waktu mungkin untuk memberikan orang lain seperti halnya sedekah
ataupun sumbangan walaupun dalam hal kecil. Di situasi ini, bisa saya
manfaatkan apa yang saya punya walau sekecil apapun untuk orang yang
lebih membutuhkan dari saya, belajar berbagi dengan sesama itu sangat
penting. Hal selanjutnya yaitu saya mesti meluangkan waktu saya untuk
keluarga ataupun orang terdekat. Di situasi seperti sekarang ini, dianjurkan
untuk tetap stay di rumah, maka dari itu saya manfaatkan untuk saling
introspeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Banyak hal yang belum saya sadari, namun lewat pandemi ini terbelesit
hal-hal yang mesti saya lakukan.

Hikmah/dampak karena pandemi, yang saya rasakan :

1. Mengisi waktu dengan lebih dekat dengan sang pencipta.


2. Menyadari pentingnya waktu yang bisa dihabiskan bersama sama, dan
perasaan rindu yang ternyata tidak dapat disepelekan.
3. Lebih banyak me time dan mengerjakan sesuatu yang belum sempat
dikerjakan.
4. Tau artinya saling menjaga dan menghargai. karena sejujurnya sudah
mulai bosan tetep dirumah aja, tapi tetep harus dirumah, sebagai upaya
terbaik memutus penyebaran covid 19.
5. Sebelum Pandemi menyapa, rasanya duduk dikelas adalah sesuatu
yang membosankan. Tapi karena Pandemi, sesuatu itu adalah yang
paling dirindukan.
C.) PAPER

CORONA DARI SUDUT PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia seperti tergoncang dengan adanya virus yang mewabah, yang
merambah seluruh aspek kehidupan. Manusia sebagai makhluk social yang
selalu berkumpul yang selalu berinteraksi dengan sesama, yang tidak bisa
hidup sendiri dan sangat membutuhkan peran orang lain, yang selalu
membentuk pengelompokan sosial diantara sesama, yang memerlukan adanya
organisasi, yang tidak pernah bisa dipisahkan dari kelompok-kelompok sosial
kini harus dipaksakan untuk menutup diri bahkan mengasingkan diri dari
lingkungan masyarakat, tetangga, pertemanan bahkan lingkungan
pengabdiannya hanya karena virus yang menyerang.
Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31
Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu pula, kantor Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang
adanya sejenis wabah yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan
akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang
beroperasi di Pasar Ikan Huanan.
Data awal adanya virus Corona ini tercatat pada tanggal 16 Desember
2019, dimana salah satu dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan melakukan
pengujian laboratorium dengan sampel untuk pasien demam persisten.
Hasilnya didapati virus menyerupai sindrom pernapasan akut parah.
Kemudian di tanggal 30 Desemer 2019, Ai Fen, Kepala Departemen Gawat
darurat rumah sakit tersebut menggunggah gambar laporan laboratorium
tersebut dan diedarkan ulang oleh dojter Li Wenliang sehingga ditegur karena
dianggap menyebarkan desas desus. Dokter Li Wenliang kemudian dikenal
sebagai Whistleblower Covid-19. Dari data Pemerintah China, sejak 17
November 2019 diduga seorang penduduk provinsi Hubei berusia 55 tahun
kemungkinan orang yang pertama terjangkit Covid-19. Sejak saat itu, kasus
covid-19 di Cina menunjukkan angka yang signifikan. Pemerintah Cina pun
sejak 3 Januari telah melaporkan wabah pneumonia tersebut ke Badan
Kesehatan DuniaWHO. Perkembangan dan pelaporannya secara teratur
menjadi perhatian WHO, dan barulanh di tanggal 30 Januari 2020 WHO
mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global dan tepatnya 11 Februari
2020, WHO mengumumkan virus baru ini disebut ”Covid-19”.
Perkembangan kasus Covid-19 merambah ke seluruh dunia. Di Benua Asia,
pada 29 Januari 2020 Covid-19 mencapai Timur Tengah pada empat orang
dalam satu keluarga. Di benua Eropa, Perancis menjadi negara pertama yang
mengonfirmasi tiga kasus Covid-19 tanggal 25 Januari 2020. Di benua
Australia, tanggal 25 Januari 2020 pun terkonfirmasi seorang pria Wuhan
yang terbang ke Melbourne. Di benua Afrika, tanggal 25 Februari 2020,
Kementerian Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi Rumah Sakit Aljazair
melaporkan kasus Covid-19 pertama di negara Benua tersebut. Di AS
mencatat angka kematian penduduk terbesar di dunia dalam sehari akibat virus
yang sama, yakni mencapai 2.000 orang pada 10 April 2020. Kasus Covid-19
ini pun mulai merambah ke tanah air.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo pun mengumumkan
secara resmi di Istana Negara. Kasus covid di di Indonesia ini diawali dengan
dua warga negara Indonesia yang mengadakan kontak dengan warga negara
Jepang yang datang ke Indonesia dan di tanggal 11 Maret 2020, untuk pertama
kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat Covid-19. Pasien awal yang
terinfeksi virus corona di Indonesia pun diberikan julukan pasien 01,02, 03
dan seterusnya. Pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh dan meninggalkan
rumah sakit pada tanggal 13 Maret 2020 dan kedua pasien tersebut merupakan
kesembuhan pertama kali di Indonesia. Pasien 02 berusia lanjut dan juga
dinyatakan sembuh. Sesudah virus ini masuk di indoensia, gugus tugas
percepatan penangan covid 19 terus melakukan upaya penanganan sampai
sekarang. Kasus covid 19 ini merambah ke segala aspek kehidupan, bahkan
sektor pendidikan pun sangat memprihatinkan dalam proses pembelajarannya.
Pembelajaran tidak lagi dapat dilakukan dalam bentuk tatap muka. Upaya
pemerintah untuk tetap melakukan proses pembelajaran pun dilakukan secara
jarak jauh atau online atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Siswa
atau mahasiswa dirumah dan pengajar dalam hal ini guru ataupun dosen tetap
melakukan tugasnya dengan mengajar dari rumah. Proses pembelajaran secara
daring ini memaksakan orangtua untuk mendukung proses pembelajaran anak
dengan harus menyedikan jaringan wifi atau pulsa data untuk menjamin
bahwa anaknya dapat memperoleh pendidikan walaupun dari rumah.
Sekolah- sekolah ditutup, ujian nasional ditiadakan, para pegawai bergiliran
ke kantor dan tenaga fungsional melakukan tugasnya dirumah, yang lebih
dikenal denga Work From Home (WFH). Sekolah-sekolah dan kampuspun
didaringkan, pertemuan- petemuan dilakukan secara online, semuanya
dilakukan secara jarak jauh. Tuntutan proses pembelajaran seperti ini
menggugah orangtua untuk harus dapat menyediakan fasilitas yang dituntut
seperti laptop, handphone android dan bahkan pulsa data sehingga anaknya
dapat mengikuti proses pembelajaran. Untuk anak-anak yang kondisi ekonomi
keluarganya mampu dapat melakukan proses pembelajarannya dengan baik,
tetapi untuk orangtua dari kondisi keluarga dengan ekonomi lemah, merasa
sangat terpukul dan pada akhirnya harus bekerja ekstra untuk menunjang
proses pembelajaran anak.
Proses pembelajaran jarak jauh atau onlinepun mulai dirasakan dikampus.
Semua aktivitas, baik itu perkuliahan maupun seminar- seminar dilakukan
secara daring. Mahasiswa yang ekonomi lemah pun diberikan bantuan pulsa
data untuk mendukung proses perkuliahan mereka. Para dosen pun melakukan
pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH) dan dituntut untuk dapat
seefektif mungkin dalam melakukan tugas tanggung jawabnya. Mahasiswa
dan dosen dituntut untuk tanggap teknologi. Kenyataan dilapangan,
mahasiswa merasa kuliah secara online dianggap tidak efektif karena berbagai
factor, baik itu jaringan, biaya dan bahkan ilmu yang diperoleh juga tidak
maksimal. Dosen pun merasa aplikasi-aplikasi yang digunakan secanggih
apapun tidak seperti ketika mereka bertatap muka langsung dengan anak
didiknya. Proses pembimbingan pun dilakukan secara online dan dirasakan
baik itu oleh mahasiswa ataupun dosen sangat tidak maksimal. Berdasarkan
fenomena- fenomena yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih jauh dan memberikan tema tulisan ini yaitu “ Corona dari sudut
pendidikan” dengan judul Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Dampak Covid-19 pada Proses Belajar di Sekolah?


2. Apa Kerugian Siswa pada Proses Penilaian ?
3. Apa Dampak pada Lulusan Sekolah ?
4. Bagaimana Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan
Indonesia ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dampak Covid-19 pada Proses Belajar di Sekolah

2. Mengetahui Kerugian Siswa pada Proses Penilaian

3. Mengetahui Dampak pada Lulusan Sekolah

3. Mengetahui Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan Indonesia

1.4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisannya adalah :

1. Bagi Penulis
Diharapkan Penulis agar lebih memahami Wabah Covid-19 dari sudut
Pendidikan secara lebih mendalam.
2. Bagi Pembaca
Dapat menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca tentang Covid-19 dari
sudut Pendidikan dan referensi untuk penelitian-penelitian kedepan.
3. Bagi Pemerintah
Penulisan ini dapat menjadi masukan untuk pengembangan proses
pembelajaran di dunia pendidikan yang lebih baik.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Dampak Covid-19 pada Proses Belajar di Sekolah


Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik
sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill.2 Selain itu banyak siswa
menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan,
mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan
keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara
keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan
kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi
sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena
gangguan Covid-19. Sejauh mana dampaknya bagi proses Belajar di sekolah?
Khusus untuk Indonesia banyak bukti ketika sekolah sangat mempengaruhi
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi Pada sebuah artikel yang ditulis oleh
Carlsson menjelaskan dimana para remaja di Swedia memiliki jumlah hari
yang berbeda untuk mempersiapkan diri menghadapi test penting. Perbedaan-
perbedaan ini bersifat acak kondisional yang penulis coba mengasumsikan
kondisi yang sama di Indonesia.4 Para remaja di Swedia itu menambah belajar
selama sepuluh hari sekolah dan hasil yang mereka dapatkan adalah
meningkatkan skor pada tes pengetahuan mereka. Begitu juga ketika kita
merujuk Jonsson, bahwa menghadiri sekolah akan meningkatkan kapasitas
memori murid.5 Merujuk Carlsson jika pada tes penggunaan pengetahuan dan
diasumsikan setiap kehilangan tidak bersekolah selama 10 hari adalah 1
persen dari standar deviasi maka siswa sekolah maka dalam 12 minggu atau
60 hari sekolah mereka akan kehilangan 6% dari setandar deviasi.6 Kondisi
ini bukan masalah sepele. Siswa akan terganggu pengetahuan untuk masa
datang dengan maslah pengetahuan yang lebih kompleks. Hal serupa
didukung oleh Lavy, yang merumuskan dampak pada pembelajaran karena
perbedaan waktu pengajaran di seluruh negara di dunia.7 Ia menstimulasikan
bahwa total jam mengajar mingguan dalam matematika, bahasa dan sains
adalah 55% lebih tinggi di Denmark daripada di Austria. Perbedaan ini
penting sebab perbedaan signifikan dalam hasil skor test sekitar 6% dari
standar deviasi seperti disebutkan di atas. Sehingga jelas berapa pun deviasi
yang diterima oleh pelajar Indonesia karena kehilangan waktu belajar di
sekolah jelas berakhir pada kerugian siswa akan tergerusnya pengetahuan
mereka. Kesamaan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di belahan
dunia mesti segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan normal saja
banyak ketimpangan yang terjadi antardaerah. Kementerian Pendidikan di
bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, mendengungkan semangat
peningkatan produktivitas bagi siswa untuk mengangkat peluang kerja ketika
menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-19
yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur
yang sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat.
Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring. Namun
penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang
menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring
diantaranya adalah:
1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa
Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi,
ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala
teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring.
Begitu juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru-guru
yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan teknologi.

2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai Perangkat pendukung


teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia yang guru pun masih
dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan. Kesejahteraan guru
maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam
menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat
diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.

3. Akses Internet yang terbatas Jaringan internet yang benar-benar masih


belum merata di pelosok negeri. Tidak semua lembaga pendidikan baik
Sekolah dasar maupun sekolah menengah dapat menikmati internet. Jika
ada pun jaringan internet kondisinya masih belum mampu mengkover
media daring.

4. Kurang siapnya penyediaan Anggaran Biaya juga sesuatu yang


menghambat karena, aspek kesejahteraan guru dan murid masih jauh dari
harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk memenuhi
kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak sanggup membayarnya.
Ada dilema dalam pemanfaatan media daring, ketika menteri pendidikan
memberikan semangat produktivitas harus melaju, namun disisi lain
kecakapan dan kemampuan finansial guru dan siswa belum melaju ke arah
yang sama. Negara pun belum hadir secara menyeluruh dalam
memfasilitasi kebutuhan biaya yang dimaksud.
2.2. Kerugian Siswa pada Proses Penilaian

Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan sekolah ataupun
kampus. Banyak ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi normal,
sekarang dengan mendadak karena dampak covid-19, maka ujian dibatalkan
ataupun di tunda. Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang
urgent tetapi bagi keluarga murid informasi penilaian sangat penting. Ada yang
menganggap hilangnya informasi penilaian murid sangatlah berarti bagi
keberlangsungan masa depan murid. Misalkan saja target-target skill maupun
keahlian tertentu murid yang mestinya tahun ini mendapatkan penilaian sehingga
berdampak treatment untuk tahun yang akan datang, maka pupus sudah bagi
murid yang telah mampu menguasai banyak keterampilan di tahun ini tetapi tidak
memperoleh penilaian yang semestinya. Kasus lain untuk mahasiswa di perguruan
tinggi. Banyak perguruan tinggi di luar negeri mengganti ujian tradisional dengan
alat bantu online. Ini adalah kondisi baru untuk dosen dan mahasiswa. Penilaian
bagi mahasiswa bisa saja memiliki kesalahan pengukuran, tidak seperti
pengukuran seperti biasa dilakukan. Penelitian di negaranegara Eropa bahwa
pengusaha menggunakan penilaian yang berbeda yaitu dengan cara kredensial
pendidikan seperti halnya klasifikasi gelar dan rata-rata nilai untuk menyeleksi
pelamar dari kalangan alumni perguruan tinggi.8 Sehingga mempengaruhi
bagaimana pelamar baru dari alumni perguruan tinggi dapat kecocokan di pasar
kerja dan diterima sesuai dengan upah yang diharapkan. Begitu juga di Indonesia
belum ada satu perusahaan yang mengumumkan bagaimana lulusan baru
universitas dapat mengikuti seleksi di pasar kerja. Namun demikian pemerintah
Indonesia menawarkan kartu pra kerja untuk melatih kembali kemahiran lulusan
perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan universitas untuk bekerja di masa
datang pasca Covid-19.

2.3. Dampak pada Lulusan Sekolah

Lulusan universitas ataupun pendidikan menengah yang mencari pekerjaan


tahun ini mengalami gangguan yang hebat karena pandemi Covid-19. Para
mahasiswa maupun siswa yang tahun ini lulus mengalami gangguan pengajaran di
bagian akhir studi mereka. Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah
gangguan utama dalam penilaian akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun
dengan kondisi apapun mereka tetap lulus dalam kondisi resesi global yang
memilukan ini. Kondisi pasar kerja yang cenderung sulit merupakan kendala baru
bagi lulusan. Persaingan dipasar kerja sangat “gaduh” dan berhimpit dengan para
pekerja yang juga sudah mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dari
perusahaan dimana mereka bekerja. Adapun jika mereka sebagai lulusan baru
Universitas maka mereka mau tidak mau akan menerima upah lebih rendah dan
mereka akan mempunyai efek dalam persaingan karier (Bobonis & Morrow,
2014).9 Lulusan universitas yang awalnya memprediksi dirinya akan
mendapatkan pekerjaan dan upah yang memadai akan tetapi kenyataan di
Indonesia disebabkan karena covid-19 mengakibatkan mereka harus berpikir
ulang tentang pendidikan yang ditempuh dan mendapatkan upah yang diharapkan.

2.4. Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan Indonesia

Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh


steakholders harus bahu membahu berbuat. Kondisi ini tidak boleh terlepas
pandang dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya operasionalisasi di
lapangan. Adapun halhal yang wajib dilakukan oleh semua steakholders
pendidikan adalah;

1. Pemerintah
Peran pemerintah sangat penting dan fundamental. Alokasi anggaran yang
sudah diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang
refocussing kegiatan, relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa
dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 harus segera dilaksanakan.
2. Orang Tua
Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan
fungsinya. Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu
hadir door to door disemua peserta didik. Ini harus membuka cakrawala
dan tanggungjwab orang tua bahwa pendidikan anaknya harus
dikembalikan pada effort orang tua dalam mendidikan mental, sikap dan
pengetahuan anakanaknya.
3. Guru
Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan
membebani murid dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di
rumah. Jika perlu guru hadir secara gagasan dalam door to door peserta
didik. Guru bukan hanya memposisikan sebagai pentransfer ilmu, tetapi
tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing madya mangun
karsa, tut wuri handayani.
4. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga
memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya.
Pendidikan tingkah laku harus menjadi pijakan kuat ditengah
perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi. Program-program
pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan kepada
murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah harus benar-
benar memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. Penekanan
belajar dirumah kepada murid harus benar-benar mendapat kawalan agar
guru-guru yang mengajar melalui media garing tetap smooth dan cerdas
dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran yang wajib dipahami oleh murid
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebijakan belajar di rumah pada institusi pendidikan jelas menyebabkan


gangguan besar, seperti pembelajaran siswa, gangguan dalam penilaian,
pembatalan penilaian, peluang mendapatkan pekerjaan setelah lulus pendidikan,
pembatalan penilaian publik untuk kualifikasi dalam seleksi pekerjaan.
Bagaimana seharusnya pemerintah Indonesia melakukan yang terbaik untuk
penanganan ini? Sekolah memerlukan sumber daya untuk membangun kembali
kehilangan dalam pembelajaran, ketika mereka kembali membuka aktivitas
pembelajaran. Rekoveri untuk pemulihan ini harus dilakukan secara cepat dan
tepat dengan pengalokasian anggaran dari pemerintah untuk pendidikan.
Pemangkasan birokrasi pendidikan harus segera dijalankan untuk menangani
dampak Covid-19 ini bagi dunia pendidikan. Kebijakan penting yang harus
dilakukan oleh menteri pendidikan adalah merekoveri penilaian untuk
pembelajaran, bukan menghilangkan, disebabkan pentingnya faktor penilaian bagi
siswa, sehingga kebijakan yang lebih baik adalah menunda penilaian bukan
melewatkan penilaian internal sekolah. Bagi lulusan baru, kebijakan harus
mendukung masuknya para lulusan (fresh graduet) ke pasar kerja untuk
menghindari periode pengangguran yang lebih lama. Kementerian pendidikan
harus berkoordinasi dengan menteri terkait agar lapangan kerja padat karya
kembali dibuka dan disegarkan

3.2 Kritik dan Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa paper ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki paper
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
tentang pembahasan Paper diatas.

DAFTAR PUSTAKA
Buana, Dana Riksa, "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi
Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa," Salam:
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Yunus, N.R.; Rezki, Annissa. "Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai


Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19," Salam: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Rohmah, S.N. "Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian Akibat


Pandemi Corona?," Adalah: Volume. 4, No. 1 (2020).

Rezki, Annissa; Anggraeni, RR. Dewi; Yunus, Nur Rohim. "Application of Civil
Law Theory In the Termination of Custody of Adopted Children in Indonesia,"
Journal of Legal Research, Volume 1, No. 6 (2019).
DAFTAR PUSTAKA ATAU SUMBER REFERENSI SEMUA JAWABAN
UTS IKN

Artikel liputan6.com, 2020, menimbang untung rugi lockdown bagi indonesia


demi cegah corona.

Artikel kompas.com, 2021, sanksi bagi pemda dan sekolah yang wajibkan atau
larang seragam beratribut agama.

Buana, Dana Riksa, "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi


Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa," Salam:
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Cholisin, (2010) Ilmu Kewarganegaraan (IKN). In: Konsep IKN-PKN.


Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-46. ISBN 9796899191

Kompetensi Dasar SMP/MTs, SMA/MA/SMK 2013. Jakarta: Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009 – 2014, Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

Rezki, Annissa; Anggraeni, RR. Dewi; Yunus, Nur Rohim. "Application of Civil
Law Theory In the Termination of Custody of Adopted Children in Indonesia,"
Journal of Legal Research, Volume 1, No. 6 (2019).

Rohmah, S.N. "Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian Akibat


Pandemi Corona?," Adalah: Volume. 4, No. 1 (2020).

Yunus, N.R.; Rezki, Annissa. "Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai


Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19," Salam: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Anda mungkin juga menyukai