Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERIHAL HUKUM KEPENDUDUKAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Kependudukan

Dosen Pengampu:
Waluyo SP,S.H.,M.H
Disusun Oleh:
1. Fendi Riyanto (22000006)
2. Mesi Riniva Batmaro (22100019)
3. Yolanda Bunga Ramadhani (22100093)
4. Ahmad Dhiya Fausan (22100142)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

TAHUN 2023
dahuluan

Hukum kependudukan merupakan suatu bidang hukum yang mengatur segala


aspek mengenai penduduk suatu negara, baik dari segi identitas, status hukum, hak
dan kewajiban serta tata cara administrasi yang berkaitan dengan kependudukan suatu
negara. Dalam pengantar hukum kependudukan, dibahas sejumlah konsep dan aspek
penting yang termasuk dalam cakupan hukum ini.

Penduduk merupakan unsur penting suatu bangsa karena merupakan penopang


eksistensi suatu masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dan organisasi terkait harus
memiliki sistem yang efektif untuk mengidentifikasi, mendaftarkan, dan mengelola
status hukum warga negaranya. Hukum kependudukan berperan penting dalam
memastikan hak dan kewajiban penduduk dilindungi dan diatur dengan jelas.

Oleh karena itu, dirasa penting untuk membahas perihal hukum kependudukan
agar dapat dipahami pengertiannya, asas-asas penentuan kependudukan seseorang,
syarat-syarat menjadi penduduk di Indonesia, hak dan kewajiban penduduk di
Indonesia, serta hak dan kewajiban negara terhadap penduduk di indonesia.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penduduk, kependudukan, dan hukum
kependudukan?
2. Apa saja asas-asas penentuan kependudukan seseorang?
3. Apa saja syarat-syarat menjadi penduduk di Indonesia?
4. Apa saja hak dan kewajiban penduduk di Indonesia?
5. Apa saja hak dan kewajiban negara terhadap penduduk di indonesia?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk, kependudukan, dan hukum
kependudukan
2. Untuk mengetahui asas-asas penentuan kependudukan seseorang
3. Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi penduduk di Indonesia
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban penduduk di Indonesia
5. Untuk mengetahui hak dan kewajiban negara terhadap penduduk di Indonesia
C. Pembahasan
1. Pengertian Penduduk, Kependudukan, dan Hukum Kependudukan

Penduduk, penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu
dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut (Nurmahdalena.
2016: 4875). Sedangkan dari Mentri Dalam Negeri No 54 tentang Kependudukan Pedoman
Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk yang menjelaskan bahwa penduduk adalah Warga
Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) pemegang ijin tinggal tetap di
wilayah Negara kesatuan republik Indonesia atau semua orang yang berdomisili di desa tersebut
selama enam bulan lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap (Yunita. 2015: 2).

Kependudukan, kependudukan atau demografi adalah Ilmu yang mempelajari persoalan


dan keadaan dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran.
kematian. perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Achmad. 2010: 3).

Hukum Kependudukan, Hukum Kependudukan adalah kumpulan peraturan hukum yang


mengatur berbagai aspek terkait dengan penduduk suatu wilayah atau negara. Ini mencakup
berbagai hal, termasuk status hukum individu dalam suatu negara, hak dan kewajiban penduduk,
proses pendaftaran dan pencatatan penduduk, serta aturan terkait migrasi, kewarganegaraan,
imigrasi, dan pengungsian.

2. Asas-Asas Penentuan Kependudukan

Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia ini memperhatikan asas-asas


kewarganegaraan umum atau universal, yaitu asas ius sanguinis, ius soli, dan campuran. Adapun
asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia ini sebagai
berikut:
1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara. tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
Pada dasarnya Negara Indonesia tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride)
ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Adapun kewarganegaraan ganda yang diberikan
kepada anak dalam Undang-Undang kewarganegaraan Republik Indonesia ini merupakan suatu
pengecualian. Selain asas tersebut di atas, beberapa asas khusus juga menjadi dasar penyusunan
Undang-Undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Asas kepentingan nasional adalah asas yang menentukan bahwa peraturan
kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad
mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan
tujuannya sendiri.
2. Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib
memberikan perlindungan penuh kepada setiap Warga Negara Indonesia dalam keadaan
apapun baik di dalam maupun di luar negeri.
3. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan
bahwa setiap Warga Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam
hukum dan pemerintahan.
4. Asas kebenaran substantif adalah prosedur. pewarganegaraan seseorang tidak hanya
bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan syarat-syarat permohonan yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan,
jenis kelamin dan gender. (Rokilah. 2017: 53-62)

3. Syarat-Syarat Menjadi Penduduk di Indonesia


Indonesia mengatur tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam Undang-
Undang Nomor 62 Tahun 1958 dan diperbaharui dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006,
dimana ada delapan syarat untuk memperoleh kewarganegaraan yang tercantum dalam Pasal 9
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, meliputi:

a) telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;


b) pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
c) sehat jasmani dan rohani;
d) apat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e) tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f) jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
g) mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
h) membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara (Rokilah. 2017: 53-62).

4. Hak dan Kewajiban Penduduk di Indonesia


Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan
penghidupan yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya.
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau
wewenang kita. Dapat di ketahui bahwa hak dan kewajiban ini merupakan hal yang tidak bisa
dipisahkan, namun dalam pemenuhannya harus seimbang. Jika tidak seimbang bisa terjadi
pertentangan dan bisa saja menempuh jalur hukum.
Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD
1945. Beberapa hak waraga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut :
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Hak membela Negara
 Hak berpendapat
 Hak kemerdekaan memeluk agama
 Hak mendapatkan pengajaran
 Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
 Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
 Hak medapatkan jaminan keadilan sosial
Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia:
 Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi:
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan: setiap
orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
(2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara (Nafilah. 2020: 4-6)

5. Hak dan Kewajiban Negara Terhadap Penduduk di Indonesia


Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan
kewajiban warga negara terhadap negara. Hak dan kewajiban negara (pemerintah) dan warga
negara bersumber dari, dan diatur dalam UUD 1945. Kewajiban negara secara implisit termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945 yakni pada alinea keempat. Di dalam alinea keempat berisi tujuan
dan kewajiban negara yang harus dilaksanakan setiap pemerintahan yakni melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Keempat tujuan dan kewajiban negara sesuai dengan alinea keempat Pembukaan UUD
1945 menjiwai kewajiban dan tanggung jawab negara sebagaimana tertuang dalam pasal-pasal
UUD setelah amandemen. Pasal-pasal tersebut antara lain, Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28;
Pasal 28 A-J; Pasal 29 ayat (2); Pasal 30 ayat (1); Pasal 31 ayat (1) dan (2); Pasal 32 ayat (1) dan
(2); Pasal 34 ayat (1), (2) dan (3). Keseluruhan pasal tersebut memuat hak dan kewajiban negara
terhadap warga negara dan sebaliknya. Hak-hak negara antara lain adalah ditaati hukum dan
pemerintahnya; dibela; pajak; dan menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat.
Adapun kewajiban negara yang dimuat dalam seluruh pasal tersebut, yaitu menjamin sistem
hukum yang adil; menjamin Hak Asasi Manusia; mengembangkan sistem pendidikan nasional
untuk rakyat; memberi jaminan sosial; dan memberi kebebasan beribadah kepada warga
negaranya (Atalya)

D. Kesimpulan

Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan
tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Sedangkan
kependudukan yaitu persoalan dan keadaan dinamika kependudukan manusia. Hukum
Kependudukan adalah kumpulan peraturan hukum yang mengatur berbagai aspek terkait dengan
penduduk suatu wilayah atau negara. Kemudian Asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang
Kewarganegaraan Republik Indonesia ini yaitu asas ius sanguinis, asas ius soli, asas
kewarganegaraan tunggal, dan asas kewarga negaraan terbatas. Kemudian syarat-syarat menjadi
penduduk di Indonesia yang tercantum dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006.
Kemudian hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD
1945. Kemudian hak dan kewajiban negara terhadap penduduk di Indonesia yaitu adalah ditaati
hukum dan pemerintahnya; dibela; pajak; dan menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk
kepentingan rakyat. Adapun kewajiban negara yang dimuat dalam seluruh pasal tersebut, yaitu
menjamin sistem hukum yang adil; menjamin Hak Asasi Manusia; mengembangkan sistem
pendidikan nasional untuk rakyat; memberi jaminan sosial; dan memberi kebebasan beribadah
kepada warga negaranya.
Daftar Pustaka

Atalya, Putri. Hubungan Timbal Balik antara Kewajiban dan hak Negara terhadap Warga
Negara.

Fiqih, Achmad. 2010. Kependudukan: Teori, Fakta, dan Masalah. Hlm 3.

Fujiyati, Yunita. 2015. Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan Desa Purwoasri.
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol 7. No 1. Hlm 2.

Nafilah. 2020. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Hlm 4-6

Nurmahdalena, Annisa. 2016. Peran Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Dalam Pengendalian
Pertumbuhan Penduduk di Kelurahan Sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir. eJournal
Administrasi Negara, 4 (4). hlm 4875.

Rokilah. 2017. Implikasi Kewarganegaraan Ganda Bagi Warga Negara Indonesia. Jurnal
Ajudikasi. Vol 1 No 2. hal 53-62.

Anda mungkin juga menyukai