Anda di halaman 1dari 16

Hukum Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Ibu Rizky Yolanda,SH,MH,S.Pd
Nama Anggota Kelompok 3

• All Melung Istiqomah ( 23320135 )


• Aji Hermansyah ( 23320048 )
• Ahmad Febrianto ( 23320282 )
• Bayu Sahgara ( 233320332 )
• Deilia Ramadenti ( 23320155 )
• Sinta Meilinda ( 23320243 )
• Sherly Septianti ( 23320249 )
• Tiara Putri mandasari (23320250)
• Wenni Nakita
Kewarganegaraan

• Kewarganegaraan/Citizenship --- Ikatan dengan suatu


negara yg mengakibatkan negara untuk melindungi
orang tersebut.
• Secara yuridis --- Ikatan hukum antara orang-orang
dengan negara yg menimbulkan akibat hukum.
• Secara sosiologis --- tdk ditandai dg ikatan hukum,
melainkan dengan ikatan emosional, keturunan, ikatan
tanah air, dsb.
Penggolongan penduduk Indonesia
Kewarganegaraan Ganda

Kewarganegaraan ganda atau Affidavit adalah konsep yang berarti seorang anak
yang lahir dari perkawinan yang berlaku di dua negeri berbeda.
Anak berkewarganegaraan ganda memiliki kewarganegaraan dari kedua
negeri tersebut, tetapi secara teknis hanya diklaim sebagai warga negara oleh salah
satu negara tersebut. Anak berkewarganegaraan ganda memiliki beberapa ketentuan
yang harus dipatuhi, seperti pendaftaran wajib dilakukan oleh orang tua atau wali,
dan pendaftaran harus disampaikan kepada Kepala Kantor Imigrasi atau Kepala
Perwakilan Republik Indonesia atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk oleh Menteri.
Anak berkewarganegaraan ganda diberikan ruang hukum atau kesempatan untuk
memiliki 2 kewarganegaraan hingga usia 18 tahun atau sebelum itu namun sudah
kawin. Pendaftaran harus dilakukan sebelum anak berusia 18 tahun dan belum
nikah. Jika anak tidak memilih salah satu kewarganegaraan, ia akan diperlakukan
sebagai orang asing sesuai dengan peraturan negara.
Penentuan Warga Negara

Dalam Penjelasan Umum UU Kewarganegaraan disebutkan bahwa untuk memenuhi


tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar, undang-undang ini
memperhatikan asas-asas kewarganegaraan umum atau universal, yaitu asas ius sanguinis,
ius soli, dan campuran.Adapun 4 asas-asas yang dianut dalam UU Kewarganegaraan
adalah sebagai berikut:

• Asas Lus Soli “ Bahwa kewarganegaraan ditentukan dimana ia dilahirkan. “

• Asas Ius Sanguinis “Bahwa kewarganegaraan ditentukan berdasarkan keturunan orang


tsb. “

• Asas Persamaan Derajat “Bahwa suatu perkawinan tdk menyebabkan perubahan status
kawin suami/istri. “
ASAS-ASAS KHUSUS

1. Asas kepentingan nasional adalah asas yang menentukan bahwa peraturan


kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad
mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan
tujuannya
sendiri.

2. Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib
memberikan perlindungan penuh kepada setiap Warga Negara Indonesia dalam keadaan
apapun baik didalam maupun diluar negeri.

3. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan


adalah asas yang menentukan bahwa setiap Warga
Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di
dalam hukum dan pemerintahan.

4. Asas kebenaran substantif adalah prosedur


ASAS-ASAS KHUSUS

5. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku,
ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.

6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang dalam
segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin,melindungi,
dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga negara pada khususnya.

7. Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.

8. Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau
kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya.
Perkembangan Pengaturan Kewarganegaraan

• Menurut undang- undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


Pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 menentukan bahwa “Yang menjadi Warga Negara
Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang- undang sebagai warga negara.”Dalam penjelasan Pasal 2 tersebut menerangkan pengertian
orang-orang bangsa Indonesia asli adalah “Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri.”
- Adapun asas-asas yang dianut dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
ditegaskan sebagai berikut:
1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan Kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas
dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak
masih berada dalam kandungan, Sedangkan Kewajiban merupakan suatu
keharusan atau kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tertentu. Jika Hak dan Kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan
menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kahidupan individu baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara
Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan
Pancasila
• Sila Pertama
1. Berhak memeluk agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Berhak beribadah sesuai agama dan kepecayaan yang dipilih.
3. wajib memberikan orang lain kebebasan dalam memilih agama dan kepercayaannya.
4. Wajib memberikan kebebasan orang lain untuk beribadah.
5. Wajib menghormati kepercayaan agama orang lain.
• Sila Kedua
1. Berhak mendapatkan keadilan di mata hukum.
2. Berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan diperlakukan secara adil di dalam suatu masyarakat.
3. Wajib bersikap adil dan membela kebenaran.
4. Wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan tenggang waras.
• Sila Ketiga
1. Berhak ikut serta dalam membela negara.
2. Berhak untuk menjadi abdi negara.
3. Wajib memupuk persatuan berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
4. Wajib menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada di Indonesia.
• Sila Keempat
1. Berhak mengeluarkan pendapat.
2. Berhak mengikuti pemilihan umum jika sudah memenuhi persyaratan.
3. Wajib menghargai pendapat dan masukan orang lain.
4. Wajib menghormati hasil keputusan yang sudah diambil dalam musyawarah.
• Sila Kelima
1. Berhak mendapatkan pengayoman dari orang lain dan pemerintah.
2. Berhak mendapatkan kesehjateraan di berbagai hal.
3. Wajib mengikuti kegiatan gotong royong di dalam masyarakat.
4. Wajib mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.
Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan
Konstitusi

• Secara umum, hak warga negara Indonesia dalam konstitusi adalah sebagai berikut :
1. Hak untuk hidup
2. Hak untuk kemerdekaan dan keamanan fisik
3. Hak menghargai kepribadiannya.
4. Hak untuk mendapatkan yang sama dalam hukum.
5. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara.
• Adapun kewajiban warga negara Indonesia secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menaati hukum dan pemerintahan.
2. Menghormati HAM orang lain.
3. Tunduk kepada undang-undang.
Hak Dan Kewajiban Warga Negara Asing Di
Indonesia
Bagi warga negara asing (WNA) yang mendapat izin tinggal juga menerima hak dan
kewajiban selama berada di Indonesia antara lain :
1. Kewajiban untuk tunduk dan patuh kepada peraturan perundang-undangan.
2. Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya.
3. Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
4. Tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk beda agama.

Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan
kewajiban karena memang mempunyai keterkaitan. Inilah yang membuat perumusan
hak dan kewajiban itu dicantumkan dalam satu pasal, seperti pasal 27 ayat (1), yaitu
“segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa kewarganegaraan merupakan hak asasi manusia yang harus
diakui dan dilindungi. Pengaturan kewarganegaraan di Indonesia melibatkan berbagai
aspek, termasuk asas-asas seperti ius sanguinis dan ius soli, perubahan undang-undang
kewarganegaraan dari tahun ke tahun, serta upaya untuk mencegah keadaan tanpa
kewarganegaraan.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 menjadi landasan hukum yang mengatur asas-
asas kewarganegaraan di Indonesia dengan tujuan untuk mencegah keadaan tanpa
kewarganegaraan.

Undang-undang No. 12 Tahun 2006 menegaskan bahwa warga negara Indonesia adalah
orang asli Indonesia dan orang lain yang disahkan sebagai warga negara, dengan tujuan
mencegah keadaan tanpa kewarganegaraan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai