Anda di halaman 1dari 13

WARGA NEGARA DAN

ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN

Oleh:
Kelompok I
Putu Guri Nitara (1807531166)
Dewa Gede Ngakan Galang Manacika (1807531173)
Ni Wayan Febrianti Risma Dewi (1807531176)
Dewa Ayu Yunia Devi (1807531178)
Ni Ketut Wida Asri Mastari (1807531212)
Ni Komang Yunita Cahyanti (1807531215)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
A. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian warga negara dan bandingkan perbedaan warga negara dengan
penduduk
2. Sebutkan dan jelaskan asas-asas kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia
3. Sebutkan ketentuan hukum/UU yang pernah berlaku berkaitan dengan kewarganegaraan
4. Sebutkan syarat-syarat naturalisasi di Indonesia
5. Sebutkan dua contoh kasus berkaitan dengan masalah kewarganegaraan yang pernah
terjadi dan bagaimana solusinya

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Warga Negara Dan Perbedaan Warga Negara Dengan Penduduk
Orang yang berada disuatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi dua yaitu
penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal
disuatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan yang bukan penduduk
adalah orang-orang yang hanya tinggal sementara waktu saja di wilayah suatu negara.

Selanjutnya penduduk dalam suatu negara dapat dipilah lagi menjadi dua yaitu warga
negara dan orang asing. Austin Raney menyatakan bahwa setiap negara memiliki
sejumlah orang tertentu yang dianggap sebagai warga negaranya dan yang lainnya adalah
sebagai orang asing.

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota dari suatu negara tertentu. Mereka memberikan kesetiaannya pada negara itu,
menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses
politik. Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan
negaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili diluar negeri, asalkan ia tidak
memutuskan kewarganegaraannya.Di dalam suatu negara terdapat sejumlah orang-orang
yang berstatus sebagai warga negara sekaligus sebagai penduduk dan sejumlah penduduk
yang berstatus bukan sebagai warga negara (orang asing).

Berikut Pengertian Warga Negara dari beberapa sumber, antara lain :

2
a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
Menurut Undang-Undang No. 12 Pasal 1 angka 1 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-
Undang sebagai warga negara Indonesia.
b. Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S warga negara merupakan anggota negara yang
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak &
kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negaranya.
c. A.S. Hikam
Menurut A.S. Hikam warga negara merupakan terjemahan dari “citizenship” yaitu
merupakan anggota dari sebuah kelompok atau komunitas yang membentuk negara
itu sendiri.
d. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian warga negara adalah penduduk
sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari
negara itu.

Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara warga negara dan
penduduk sebagai berikut:
1. Menurut Pengertiannya
Penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal atau berdomisili di sebuah
wilayah yang dianggap bagian dari negara tertentu. Penduduk ini tidak
memperhatikan berapa lama seseorang tinggal. Semua yang secara actual bertempat
tinggal atau berdomisili di suatu wilayah disebut penduduk wilayah tersebut.
Istilah penduduk lebih luas cakupannya dari pada Warga Negara Indonesia. Pasal
26 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Dengan demikian di Indonesia semua orang yang tinggal di
Indonesia termasuk orang asing pun adalah penduduk Indonesia.

3
Sementara warga negara adalah status seseorang yang berdasarkan syarat dan
ketentuan tertentu menurut Undang-Undang. Seseorang tidak dapat mengakui dirinya
sebagai warga negara jika Undang-Undang negara yang diakuinya ternyata
menyatakan sebaliknya.

2. Keberadaannya di Luar Negeri


Karena penduduk didefinisikan berdasarkan domisili, maka seseorang yang sudah
tidak tinggal di Indonesia tidak dapat lagi dikatakan sebagai penduduk Indonesia.
Bahkan orang Indonesia yang sudah tidak tinggal di Indonesia tidak dapat disebutkan
sebagai penduduk Indonesia.
Tidak demikian dengan warga negara. Status kewarganegaraan tidak berubah
dimana saja seseorang tinggal. Meskipun seseorang sudah puluhan tahun tinggal di
luar negeri. Semua kewajiban dan haknya sebagai warga negara Indonesia tetap sama
dengan yang tinggal dan menjadi penduduk Indonesia.
Kewarganegaraan Indonesia akan hilang jika orang tersebut dengan sengaja
mengajukan diri sebagai warga negara tempatnya tinggal. Dengan berubahnya status
kewarganegaraan maka berubah atau hilang pula kewajiban dan haknya sebagai
warga negara Indonesia.

3. Penyebutannya
Dalam istilah penduduk, semua yang tinggal di suatu wilayah merupakan
penduduk dan yang pergi dan berada di luar wilayah adalah bukan penduduk.
Sementara berdasarkan syaratnya, warga negara dapat tinggal dan tidak tinggal di
negara Indonesia. Warga negara Indonesia belum tentu penduduk Indonesia. Begitu
pula sebaliknya, tidak semua penduduk Indonesia adalah warga negara Indonesia.
Warga negara asing yang dengan alasan tertentu tinggal lama di Indonesia dapat
disebut sebagai penduduk. Mereka tinggal di Indonesia sebagai wisatawan, pekerja,
berbisnis, dan penuntut ilmu atau pelajar.

4
4. Hak dan Kewajiban
Penduduk Indonesia belum tentu mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana
tercantum dalam UUD 1945. Karena jika penduduk Indonesia tersebut adalah WNA
maka hak dan kewajiban yang tercantum di dalamnya tidak berlaku. Yang berlaku
hanya hukum Indonesia, termasuk proses peradilan pidana dan perdata.
Namun, penduduk Indonesua yang menjadi perwailan sebuah negara di Indonesia
mempunyai hak istimewa. Di mana proses peradilan dan segala kewajiban hukum
tidak berlaku bagi diri dan keluarganya serta gedung tempat tinggalnya. Hak ini
disebut contoh kekebalan diplomatik dalam hubungan internasional dan contoh hak
ekstrateritorial.
Warga negara Indonesia otomatis mempunyai contoh hak dan kewajiban sesuai UUD
1945. di antaranya ;
1. Hak dan kewajiban dalam bidang pendidikan
2. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi
3. Hak dan kewajiban dalam mengeluarkan pendapat
4. Hak dan kewajiban dalam hukum dan sebagainya

Warga negara Indonesia adalah warga negara yag setia dengan kewajibannya.
Termasuk kewajiban terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia.

2. Asas-Asas Kewarganegaraan yang Berlaku Di Indonesia


Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan
kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:

a. Asas ius sanguinis


Sama seperti penjelasan diatas, Asas ius sanguinis adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan bersasarkan negara tempat
dilahirkan. Contohnya Budi dan Bela berasal dari Spanyol (penganut asas Ius Sanguinis )
memiliki anak yang bernama Berlianti, Berlianti dilahirkan di Lebanon (penganut asas
Ius Sanguinis) maka status kewarganegaraan Berlianti adalah Spanyol karena dilihat dari

5
garis keturunan orang tuanya yang berasal dari Spanyol meskipun ia dilahirkan di
Lebanon.

b. Asas ius soli


Serupa seperti penjelasan diatas, Asas ius soli adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, di indonesia asa ini
diberlakukan terbatas bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-
undang. contoh nya misalnya, M Andi dan Ani berasal dari negara Amerika Serikat
(penganut ius soli) mempunyai anak bernama Antok, Antok dilahirkan di negara Kanada
(penganut ius soli) maka Antok akan dinyatakan sebagai warga negara Kanada karena ia
dilahirkan dinegara yang menganut asas ius soli.

Keberadaan kedua asas kewarganegaraan tersebut kerap kali menimbulkan masalah.


Hal ini karena ada negara yang menganut asas ius sanguinis dan ada pula negara yang
menganut asas ius soli. Sehingga kerap muncul masalah bipatride, multipatride bahkan
apatride.
1. Pengertian Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan
(kewarganegaraan ganda) yang bisa terjadi karena anak lahir di negara A yang
menganut asas kewarganegaraan ius soli (tempat kelahiran) namun orang tuanya
warga negara B yang menganut asas ius sanguinis. Anak tersebut akan mendapat 2
kewarganegaraan dari negara A berdasarkan tempat lahir dan dari negara B karena
faktor keturunan.
2. Pengertian Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bisa
terjadi jika anak lahir di negara B yang menganut asas ius sanguinis sedangkan orang
tua berasal dari negara A. Si anak tidak mendapat kewarganegaraan negara B karena
lahir dari orang tua yang bukan warga negara B. Anak juga tidak mendapat
kewarganegaraan orang tuanya (negara A) karena tidak lahir di negara A (ius soli –
berdasarkan tempat lahir).
3. Pengertian Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 atau lebih
kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi jika bipatride menerima juga pemberian status
kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, namun tidak melepaskan status
kewarganegaraan yang lama.

6
c. Asas kewarganegaraan tunggal
Asas kewarganegraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang. asas kewarganegaraan tunggal merupakan prinsip tentang status
kewarganegaraan yang dimana setiap warga negara tidak boleh berkewarganegaraan
ganda.
Contohnya : bila suatu anak lahir di kalangan warga negara (baik luar maupun
dalam), maka setelah dewasa si anak tersebut harus memilih apa status
kewarganegaraan yang ia kehendaki.

d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas


Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang.
Contohnya : bila suatu anak lahir dan mempunyai dua kewarganegaraan
(Bipatride), maka anak tersebut boleh memiliki dua kewarganegaraan sampai ia
berusia 18 tahun (atau sesuai ketentuan yang diatur dalam undang-undang), setelah
anak tersebut berusia 18 tahun ia harus melepas / memilih salah satu
kewarganegaraanya.

3. Ketentuan hukum /UU yang Pernah Berlaku Berkaitan Dengan Kewarganegaraan


a) UU No. 3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara
b) UU No. 6 Tahun 1947 tentang perubahan UU No.3 Tahun 1946 tentang Warga
Negara dan Penduduk Negara Republik Indonesia
c) UU No. 62 Tahun 1958 Kewarga-negaraan Republic Indonesia
d) UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
e) Permen. Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.01-HL.03.01.Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pendaftaran untuk Memperoleh Kewarganegaraan RI berdasarkan pasal 41
dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan RI berdasarkan pasal 42 UU No. 12
Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI
f) Permen. Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.02-HL.05.06 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia

7
4. Syarat-syarat naturalisasi di Indonesia
Naturalisasi atau pewarganegaraan adalah proses perubahan status dari penduduk
asing menjadi warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi
beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara yang
bersangkutan. Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, masalah
kewarganegaraan saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006.
a) Syarat-syarat memperoleh naturalisasi menurut UU No.12 Tahun 2006,
diantaranya yaitu:
1) Sewaktu mengajukan permohonan, berada di wilayah Negara Republik Indonesia
paling singkat selama 5 (lima) tahun berturut-turut atau 10 (sepuluh) tahun tidak
berturut-turut.
2) Sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah.
3) Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mengakui Dasar Negara
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
4) Sehat jasmani dan rohani
5) Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda
7) Memiliki pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara

Cara memperoleh naturalisasi yaitu dengan mengajukan permohonan kepada


Menteri Hukum HAM dan melalui Kedubes RI atau Kantor Pengadilan Setempat.
Jika disetujui, maka harus mengucapkan janji setia di hadapan pengadilan negeri.

b) Proses naturalisasi
Secara umum, proses naturalisasi diantaranya yaitu:
1) Permohonan dilakukan secara tertulis kepada presiden melalui menteri.
2) Berkas permohonan lengkap dengan syarat-syaratnya disampaikan kepada
pejabat.

8
3) Menteri meneruskan proses permohonan kepada presiden paling lama 3 bulan
setelah surat permohonan tersebut diterima.
4) Pengenaan biaya sesuai ketetapan pemerintah.
5) Pengucapan janji atau sumpah apabila permohonan diterima.
6) Ketidakhadiran tanpa alasan yang jelas akan berakibat pada dibatalkan proses
naturalisasi berdasarkan keputusan presiden.
7) Sumpah diucapkan di depan pejabat.
8) Pembuatan berita acara pelaksanaan sumpah oleh presiden.
9) Berita acara disampaikan kepada menteri paling lama 14 hari.
10) Menyerahkan dokumen imigrasi oleh pemohon paling lama 14 hari setelah
pengucapan sumpah atau janji.

c) Jenis naturalisasi
1) Naturalisasi biasa
Naturalisasi biasa adalah jenis naturalisasi yang dilakukan untuk memperoleh
status kewarganegaraan bagi warga negara asing sebagaimana terjadi pada
umumnya. Naturalisasi biasa ini didasarkan pada UU No. 12 Tahun 2006 pasal 9.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi pada naturalisasi biasa, diantaranya
yaitu:
 Usia minimal pemohon adalah 18 tahun atau sudah kawin
 Pemohon sudah berdomisili di wilayah Indonesia minimal 5 tahun secara
berturut-turut atau 10 tahun tidakberturut-turut.
 Pemohon dinyatakan sehat secara jasmani dan rohani
 Pemohon bisa berbahasa Indonesia serta mengakui Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan dasar negara Pancasila.
 Pemohon tidak pernah dipidana penjara atau melakukan tindak pidana
dengan ancaman satu tahun atau lebih.
 Pemohon tidak boleh berkewarganegaraan ganda jika nantinya mendapat
kewarganegaraan Indonesia.
 Pemohon memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap
 Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

9
2) Naturalisasi istimewa
Dalam ketentuan perundang-undangan negara Republik Indonesia tentang
kewarganegaraan disebutkan juga adanya pemberian kewarganegaraan Indonesia
kepada orang asing secara istimewa. Artinya orang yang diberikan status
istimewa sebagai warga negara tersebut tidak perlu mengajukan permohonan
secara khusus untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia (tidak perlu
melengkapi banyak persyaratan seperti naturalisasi biasa).
Biasanya naturalisasi istimewa diberikan kepada warga negara asing yang
telah berjasa kepada Negara Republik Indonesia (NKRI). Naturalisasi istimewa
ini diberikan presiden dengan persetujuan DPR dan diatur dalam UU No. 12
Tahun 2006 pasal 20.

5. Kasus-kasus Terkait Permasalahan Kewarganegaraan


1. Cinta Laura Bakal Punya Kewarganegaraan Ganda?
Rabu, 22 Agustus 2012 15:01 | Kapanlagi.com - Beberapa waktu lalu sempat
beredar kabar bahwa Cinta Laura akan segera pindah kewarganegaraan. Namun
ternyata telah terjadi salah pengertian, dan sang ibu pun meluruskan berita tersebut.
"Jadi gini, kan nanti kalo umur 21 tahun, Cinta kan harus memilih antara warga
negara Indonesia atau warga negara Jerman. Tapi hasil kongres kemaren di Los
Angeles, semua anak campur, apalagi berprestasi di luar negeri, akan diberikan
kewarganegaraan ganda," papar ibunda Cinta. Kini Cinta tak perlu stress, sedih, atau
bingung lagi soal kewarganegaraan. "Milih kewarganegaraan Indonesia kasihan papi,
milih kewarganegaraan Jerman kasian mami," ungkap sang ibu saat dijumpai di KFC
Kawi, malang, beberapa waktu lalu. Menurut ibunda Cinta, kemungkinan besar,
sekarang sedang digodog di DPR untuk keputusan tersebut."Semua anak campur,
apalagi berprestasi di luar negeri, jadi membawa harum nama bangsa Indonesia, akan
diberikan kewarganegaraan ganda," ujarnya.(kpl/dew)
Sumber : http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/cinta-laura-bakal-punya
kewarganegaraan -ganda-8e96c4.html

10
ANALISIS :

Sejak dahulu diakui bahwa keturunan termasuk dalam status personal. Negara -
negara common law berpegang teguh pada prinsip domisili ius soli. Sedangkan
Negara -negara civillaw berprinsip pada domisili ius sanguitis. Biasanya hukum yang
dipakai adalah hukum personal dari ayahnya sebagai kepala keluarga pada masalah-
masalah keturunan secara sah. Hal ini merupakan sebuah kesatuan hukum dalam
keluarga dan demi kepentingan kekeluargaan, serta demi stabilitas dan kehormatan
sang istri dan hak - hak matrialnya. Sistem kewarganegaraan dari ayah adalah yang
terbanyak digunakan di Negara - negara lain, misalkan Jerman. Dalam hal ini Cinta
Laura mengalami masalah tentang status kewarganegaraannya yang timbul karena
melihat status kewarganegaraannya.

Melihat kasus tersebut perolehan kewarganegaraan Cinta Laura diperoleh saat


mengijak usia dewasa yakni 21 tahun yang mana Cinta Laura harus mementukan
kewarganegaraannya. Bila mengikuti peraturan yang lama kewarganegaraan anak
dibawah umur mengikuti kewarganegaraan ayahnya. Namun setelah umur 17 tahun
ia dapat menentukan sendiri kewarganegaraan yang ia inginkan. Dalam peraturan
baru anak dalam perkawinan campuran saat dibawah pengampuan atau belum
dewasa dapat mengikuti kewarganegaraan ibu atau ayahnya, dan pada saat umur 21
tahun atau menginjak dewasa ia diwajibkan untuk menentukan kewarganegaraannya.
Namun Menurut UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan, seorang anak hasil kawin
campur bisa memiliki dua kewarganegaraan sebelum usia 18 tahun. Ia mengaku
sangat mencintai Indonesia karena ia tinggal dan besar di Indonesia. Tapi karena
ambisinya untuk berkarir di kancah internasional, ia berpikiran bahwa
kewarganegaraan Jerman akan lebih memudahkan jalan karirnya di Amerika Serikat.
Banyak yang mencibir pernyataan Cinta Laura tersebut. Tapi saat ini ia telah
memilih kewarganegaraan Jerman dan ia telah aktif berkarir di Amerika Serikat.

2. Atas undangan dan niat positif PSSI, Irfan Bachdim dan Sergio van Dijk datang ke
Indonesia. Dari hasil pertandingan eksebisi di atas lapangan, baik pelatih maupun
penonton sama-sama puas. Dukungan agar keduanya membela Merah-Putih kian

11
deras. PSSI menyambut positif. Irfan memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang
menikahi seorang wanita Belanda, sedangkan kakek-nenek Sergio adalah orang
Indonesia asli sebelum mengungsi ke Negeri Kincir Angin itu 1950-an silam.
Keduanya masih memiliki sanak keluarga di Indonesia dan acap mengunjungi
nusantara. Irfan saat ini terdaftar sebagai pemain FC Utrecht dengan menggunakan
paspor Belanda.

Penyelesaian :
Berdasarkan undang-undang tentang kewarganegaraan terbaru, UU no.12/2006,
dikenal status kewarganegaraan ganda dalam tataran hukum Indonesia. Namun, status
tersebut hanya berlaku pada anak hasil pernikahan antara warga negara Indonesia
(WNI) dengan warga negara asing (WNA). Hingga berusia 18 tahun atau menikah,
anak tersebut harus memilih kewarganegaraannya.

Jika memilih menjadi WNI, dia harus menyatakan dengan tertulis kepada
pemerintah/pejabat yang membidangi/Departemen Kehakiman. Pernyataan tersebut
harus disampaikan dalam tenggang waktu tiga tahun setelah ulang tahun ke-18.Untuk
kasus Sergio, sedikit lebih rumit karena UU tersebut tidak menyebutkan secara
spesifik status kewarganegaraan dari kakek/nenek, melainkan langsung dari orangtua.
Jadi, karena Indonesia tidak mengenal kewarganegaraan ganda, Sergio harus
menanggalkan kewarganegaraan Belanda untuk menjadi WNI.
Proses yang dijalani Sergio adalah proses naturalisasi. Untuk mengajukan
kewarganegaraan melalui proses ini, seseorang antara lain disyaratkan sudah berusia
21 tahun, lahir di wilayah Republik Indonesia atau setidaknya sudah tinggal selama
lima tahun berturut-turut, dan cukup fasih berbahasa Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pelajaran.id/2018/29/pengertian-syarat-proses-dan-jenis-naturalisasi-atau-
pewarganegaraan.html

http://www.markijar.com/2017/06/4-asas-kewarganegaraan-di-indonesia.html

https://guruppkn.com/contoh-kasus-kewarganegaraan-ganda

https://www.academia.edu/9616359/Analisis_Kasus_Kewarganegraan

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170901062211-20-238810/cerita-gloria-natapradja-
soal-kewarganegaraan-ganda

https://www.kompasiana.com/idrisapandi/57b4ff61b47e61d862b690cd/glory-gloria-kasus-yang-
berakhir-manis

13

Anda mungkin juga menyukai