1) Status Kewarganegaraan
Rakyat merupakan satu dari beberapa syarat penting dalam
keberlangsungan sebuah negara, karena rakyat merupakan
elemen penting yang membentuk negara. Rakyat memiliki
pengertian yang berbeda dengan penduduk maupun warga
negara meskipun memiliki konsep yang sama namun pada
dasarnya sangat berbeda.
Penduduk dibagi menjadi dua kategori yakni penduduk dan bukan
penduduk. Yang dimaksud dengan penduduk ialah seseorang yang
berdomisili baik menetap maupun tinggal di dalam sebuah
wilayah negara. Sedangkan yang dikatakan dengan bukan
penduduk ialah seseorang yang berada di satu wilayah sebuah
negara namun tidak memiliki tujuan untuk berdomisili baik
menetap maupun tinggal di negara yang dimaksud dalam waktu
yang lama.
Warga negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu warga
negara asli (pribumi), merupakan penduduk asli dalam negara
tersebut misalnya Suku Jawa, Suku Madura dan sebagainya.
Warga negara keturunan asing (non-pribumi), yaitu warga negara
asing yang telah menjadi warga negara Indonesia asli. Misalnya
warga negara Indonesia keturunan Arab, dan sebagainya.
Yang dimaksud dengan status ialah sebuah kondisi maupun
kedudukan seseorang atau suatu badan bisa juga yang lainnya
yang memiliki hubungan dengan sesuatu hal (dalam hal ini
negara). Sedangkan pengertian kewarganegaraan ialah
keikutsertaan seseorang menjadi anggota di dalam sebuah
kendali lingkup politik negara.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pengertian status
kewarganegaraan ialah kedudukan warga negara dalam negara
yang memiliki keterkaitan secara hukum dengan sebuah negara.
Diantara hubungan negara dengan warga negara tersebut terjadi
keterkaitan yang kemudian timbul sebuah hak dan kewajiban
warga negara dalam UUD 1945.
Kewarganegaraan menurut pemahaman seorang Wolhoff
ialah sebuah keanggotaan pada sebuah bangsa tertentu dalam hal
ini sejumlah manusia yang terikat dengan yang lainnya karena
memiliki kesatuan bahasa, kehidupan sosial dan adat budaya
serta kesadaran nasional. Kewarganegaraan dan kebangsaan
memiliki pengertian serupa namun memiliki prinsip dasar yang
berbeda dalam hal partisipasinya didalam kehidupan politik di
negara tersebut. Terdapat dua aspek mendasar yang
berhubungan dengan status kewarganegaraan seseorang, yaitu :
1. Status dalam hukum, status kewarganegaraan seseorang dalam
aspek hukum ialah kedudukan seseorang sebagai warga negara
dimana kedudukannya disahkan secara hukum (legal) yang
berlaku dinegara tersebut.
2. Status dalam sosial, status kewarganegaraan seseorang dalam
aspek sosial ialah merupakan kedudukan seseorang sebagai
warga negara yang kedudukannya diakui secara sosial namun
belum memiliki kekuatan hukum atas status tersebut.
1. Usia 18 Tahun
WNI yang belum berusia 18 tahun, kewarganegaraannya
mengikuti orangtua, seperti yang telah disebutkan di atas.
Sedangkan orang yang sudah berusia 18 tahun atau sudah
kawin, harus mengikuti prosedur menjadi WNI.
2. Tinggal di Indonesia
Ketika mengajukan permohonan syarat menjadi warga
negara Indonesia, orang tersebut telah tinggal di
Indonesia selama 5 tahun berturut-turut atau telah
tinggal di Indonesia paling sedikit 10 tahun tidak dalam
waktuberturut-turut. Dibuktikan dengan dokumen-
dokumen yang dimiliki.
4. Berbahasa Indonesia
Pemohon yang mengajukan permohonan menjadi WNI
harus sudah dapat berbahasa Indonesia secara pasif dan
aktif. meskipun belum fasih, Karena Bahasa Indonesia
adalah bahasa persatuan.
5. Mengakui Pancasila dan UUD 1945
Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pedoman
hidup Bangsa Indonesia. Begitu pula dengan UUD 1945
yang merupakan konstitusi Indonesia. Jadi, orang yang
ingin menjadi WNI harus mengakui keduanya. Karena
ketika menjadi WNI orang harus tunduk terhadap aturan
UUD 1945 dan menjalankan nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
9. Membayar Kas
Ketika mengajukan permohonan dan diterima, maka
pemohon harus membayar sejumlah uang yang
ditentukan kepada kas negara sebagai uang
pewarganegaraan.
10. Surat Keterangan Imigrasi
Syarat tambahan menjadi WNI adalah adanya Surat
Keterangan Imigrasi (SKIM), yang berisi keterangan telah
tinggal di Indonesia minimal 5 tahun berturut-turut atau
selama minimal 10 tahun tidak berturut-turut. Surat
diserahkan kepada Kantor Wilayah Departemen Hukum
dan Hak Asas iManusia di wilayah pemohon tinggal di
Indonesia.