Anda di halaman 1dari 11

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-unsur negara yang
berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat yang
tinggal diwilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Warga negara adalah
bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan ndengan negaranya.
Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak dan kewajiban
yang bersifat timbal balik.

Kewarganegaraan memiliki keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan


anatara negara dengan warga negara. Kewarganegaraan adalah segala hal ihlawal yang
berhubungan dengan negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Kewarganegaraan dalam arti Yuridis

Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang –
orang dengan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu,
yaitu orang tersebut berada dibawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari
adanya ikatan hukum , misalanya akta kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan,
dsb.

b. Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis

Kewarganegaraan dalam arti sosilogis tidak ditandai dengan ikatan hukum. Tetapi ikatan
emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan
tanah air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir dari penghayatan warga negara bersangkutan.

Kedudukan Warga Negara Dalam Negara

Penentuan Warga Negara

Siapa saja yang dapat menjadi warga negara dari suatu negara? Setiap negara berdaulat
berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan asas kewaraganegaraan berdasarkan perkawinan.

Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran dikenal dua asas yaitu asas
ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang artinya
negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya darah.
a. Asas Ius Soli

Asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat


dimana orang tersebut dilahirkan.

b. Asas Ius Sanguinis

Asas yang mennyatakan bahwa kewarganegaraan sesorang ditentukan beradasarkan


keturunan dari orang tersebut.

Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek perkawinan
yang mencakupa asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat :

a. Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang
tidak terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan kehidupan
bersama, suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk dalam masalah
kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan ststus kewarganegaraan suami dan istri
adalah sama dan satu.
b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan
status kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang sama untuk
menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda kewarganegaraan seperti
halnya ketika belum berkeluarga.

Asas-asas yang dipakai dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia meliputi :

a. Asas Ius Sanguinis, yiatu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarakan
keturunan bukan negara tempat kelahiran
b. Asas Ius Soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarakan
negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang
d. Asas kewaraganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
Unsur-Unsur Yang Menentukan Kewarganegaraan
1. Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis)

Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan


seseorang, prinsip ini berlaku diantaranya di Inggris, Amerika, Perancis, Jepang, dan
Indonesia.

2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)

Daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan,prinsip ini berlaku di


Amerika, Inggris, Perancis, dan Indonesia, terkecuali di Jepang.

3. Unsur Pewarganegaraan ( Naturalisasi)


Orang asing bisa masuk menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi. Ada 2
cara, yaitu :

1. Naturalisasi biasa

mengajukan permohonan kepada Menteri hukum dan HAM melalui kantor pengadilan
negeri setempat dimana ia tinggal atau di Kedubes RI apabila di luar negeri permohonan
ini ditulis dalam bahasa Indonesia. Bila lulus maka ia harus mengucapkan sumpah setia
di hadapan pengadilan negeri.

2. Naturalisasi istimewa

diberikan kepada orang asing yang berjasa kepada negara.

Orang dapat menjadi warga negara dari suatu negara setelah melakukan langkah-langkah
hukum tertentu. Biasanya dilakukan setelah dewasa. Adanya perbedaan dalam menentukan
kewarganegaraan di suatu negara dapat menimbulkan 2 kemungkinan bagi seseorang yaitu:
1. Apatride (tanpa kewarganegaraan)
2. Bipatride (punya kewarganegaraan ganda)
Dalam menentukan status kewarganegaraan suatu negara, pemerintah lazim
menggunakan stelsel aktif dan stelsel pasif. Menurut stelsel aktif orang harus melakukan
langkah-langkah hukum tertentu agar diakui kewarganegaraannya, sedang stelsel pasif
orang yang berada dalam suatu negara dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara
tanpa harus melakukan tindakan hukum tertentu.
Berkaitan dengan 2 stelsel di atas, seorang warga negara dalam suatu negara pada
dasarnya mempunyai hak opsi dan hak repudiasi.
a. hak opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
b. hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif)
Menurut Patmo Wahyono dalam bukunya “Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum”.ada 4
teori tentang status warga negara yaitu:
a) Status positif : Sebagai warga negara kita berhak memperoleh sesuatu yang positif dari
organisasi Negara
b) Status Negatif : Warga negara mempunyai hak untuk tidak dicampuri oleh negara dalam hal
tertentu
c) Status Aktif : pelaksanaan hak&kewajiban merupakan hal yang paling utama/primer
d) Status pasif : patuh pada pimpinan penyelenggara Negara

Warga Negara Indonesia (WNI)

Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara . ketentuan tersebut
tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan undang-undang sebagai warga negara
2. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang

Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-Undang No.12
Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.


2. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan
mendapat kesempatan untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden atas permohonannya sendiri , yang
bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan
dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undngan hanya dapat dijabat oleh
warga negara Indonesia
6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau
bagian dari negara asing tersebut
7. Tidak diwajibkan tapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yangbersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.
9. Bertempat tinggal diluar wilayah negara republic Indonesia selama 5 (liama0 tahun berturut-
turut bukan dalam rangaka dinas negara, tanpa alas an yang sah dan dengan sngaja tidak
menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonedia sebelum jangka
waktu 5(liama) tahun itu berakhir dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan
tidak mengajukan pernytaaan ingin tetap menjadi warga Negara Indonesia kepada perwakilan
RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan
RItersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan tidak menjadi
tanpa kewarganegaraan.
10. Perempuan warganegara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga asing kehilangan
kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri
mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut.
11. Laki-laki warganegara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga asing kehilangan
kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal istrinya, kewarganegaraan suami
mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut. Atau jika ingintetap
menjadi warga negara RI dapat mengajukan surat pernyaataan menganai keinginannya
kepada pejabat atau perwakilan RI yang wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau
laki-laki tersebut , kecuali pengajuan tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. Surat
pernyataan dapat diajukan oleh perempuan setelah 3(tiga) tahun sejak tanggal perkawinannya
berlangsung.
12. Setiap orang yang memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang kemudian
hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar, atau terjadi kekeliruan mengenai
orangnya oleh instansi yang berwenang, dinyatakan batal kewarganegaraannya. Menteri
mengumumkan nama orang yang kehilangan Kewarganegaraan RI dalam Berita Negara
Republik Indonesia
Syarat Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia melalui permohonan. Dalam Undang-Undang dinyatakan bahwa
kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh memalului pewarganegaraan.

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai
berikut :

1. Telah berusia 18 tahun atau telah kawin.


2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun
tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih.
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.
9. Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara secara tertulis
dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada presiden melalui menteri dan
diajukan kepada pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon. Pemohon
melampirkan pernyataan yang memuat : nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat
tempat tinggal, dan kewarganegaraan pemohon, dan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,
serta kewarganegaraan suami/isteri pemohon.

Syarat Perlengkapan dalam melakukan permohonan warga negara, yaitu :

1. fotokopi kutipan akte kelahiran atau surat yang membuktikan kelahiran pemohon yang
disahkan oleh Pejabat;
2. fotokopi kutipan akte perkawinan/buku nikah, kutipan akte perceraian/surat talak/perceraian,
atau kutipan akte kematian isteri/suami pemohon bagi yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun yang disahkan oleh Pejabat;
3. surat keterangan keimigrasian yang dikeluarkan oleh kantor imigrasi yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal pemohon yang menyatakan bahwa pemohon telah bertempat tinggal
di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
4. fotokopi kartu izin tinggal tetap yang disahkan oleh Pejabat;
5. surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari rumah sakit;
6. surat pernyataan pemohon dapat berbahasa Indonesia;
7. surat pernyataan pemohon mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
8. surat keterangan catatan kepolisian yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon;
9. surat keterangan dari perwakilan negara pemohon bahwa dengan memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
10. surat keterangan dari camat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon bahwa
pemohon memiliki pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap;
11. bukti pembayaran uang Pewarganegaraan dan biaya permohonan ke kas negara; dan
12. pasfoto pemohon terbaru berwarna ukuran 4x6 (empat kali enam) sentimeter sebanyak 6
(enam) lembar.

Cara Untuk Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia :

1. Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia karena Pengangkatan (Pasal 2 Undang


Undang Nomor 62 Tahun1958).
2. Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia karena Permohonan (Pasal 3 dan 4
Undang-Undang Nomor 62 Tahun1958).
3. Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia karena Pewarganegaraan (Pasal 5
Undang-Undang Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 jo. Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 1995).
4. Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia karena atau sebagai akibat dari
Perkawinan (Pasal 7 ayat (1), (2) dan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 62 Tahun1958).
5. Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia karena Turut Ayah/Ibunya.
Perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia anak-anak yang memenuhi persyaratan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 13 ayat (1) atau Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 62 Tahun1958 adalah demi hukum.
6. Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia karena Pernyataan.
Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pernyataan keterangan memperoleh
kewarganegaraan yang diatur dalam Pasal 11, Pasal 16, Pasal 18 dan Pasal III Peraturan
Peralihan Undang-Undang Nomor 62 Tahun1958.

Memperoleh Kewarganegaraan RI yang mengakibatkan


Dwi-Kewarganegaraan

Sesuai dengan UU RI No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, anak yang dapat
mendaftarkan diri untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia adalah:

• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari Ayah Warga Negara Indonesia (WNI) dan
Ibu Warga Negara Asing (WNA);
• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari Ayah Warga Negara Asing (WNA) dan Ibu
Warga Negara Indonesia (WNI);
• Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari Ibu Warga Negara Asing (WNA) yang
diakui oleh Ayah Warga Negara Indonesia (WNI) dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
berusia 18 (delapanbelas) tahun atau belum kawin;
• Anak yang lahir di luar wilayah Republik Indonesia dari Ayah dan Ibu Warga Negara
Indonesia (WNI), yang karena ketentuan dari Negara tempat anak dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut;
• Anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia
18 (delapan belas) tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh Ayah Warga Negara Asing
(WNA);
• Anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang belum berusia 5 (lima) tahun, diangkat secara
sah sebagai anak oleh Warga Negara Asing (WNA) berdasarkan Penetapan Pengadilan.
• Anak-anak yang lahir sebelum UU RI No. 12 Tahun 2006 disahkan (tanggal 01 Agustus
2006 dan belum berusia 18 tahun/belum kawin) dapat memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia dengan mendaftarkan diri kepada Menteri Hukum dan HAM RI melalui
Kepala Perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 (empat) tahun atau paling lambat
sampai dengan tanggal 01 Agustus 2010.

Apabila kemudian dalam hal status Kewarganegaraan RI terhadap anak-anak tersebut di


atas berakibat anak berkewarganegaraan ganda, maka setelah berusia 18 (delapan belas)
tahun atau sudah kawin, anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu
kewarganegaraannya.Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan tersebut dibuat secara
tertulis dan disampaikan kepada Pejabat atau Perwakilan RI, dalam waktu paling lambat 3
(tiga) tahun setelah anak berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.

Hak dan Kewajiban warga Negara Indonesia

Wujud hubungan Warga Negara dan Negara

Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah
berupa peranan(role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuaidengan
status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD
1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai berikut :

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.


b. Hak membela negara
c. Hak berpendapat
d. Hak kemerdekaan memeluk agama
e. Hak mendapatkan pengajaran
f. Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
g. Hak ekonomi untuk mendapatkan kesejahteraan sosial
h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :

a. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan


b. Kewajiban membela negara
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan Negara

Berdasarkan pemaparan di atas, berikut dapat diuraikan hak dan kewajiban dari WNI dan WNA :

A. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI)

1. Menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku


2. Membayar pajak, bea, dan cukai yang dibebankan Negara kepadanya
3. Membela Negara dari segala bentuk ancaman, baik yang dating dari dalam maupun yng
dating dari luar negeri
4. Menyukseskan Pemilu, baik sebagai peserta maupun sebagai penyelenggara
5. Mendahulukan kepentingan Negara atau umum daripada kepentingan pribadi
6. Melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan Negara
7. Kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional
8. Hak untuk mendapatkan perlindungan atas diri dan harta benda
9. Hak untuk mendapatkan dan menikmati kesejahtearaan Negara
10. Hak untuk mendapatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan
11. Hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu
12. Hak untuk mengembangkan minat dan kemampuan pribadi tanpa mengganggu
kepentingan umum dsb.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing (WNA)

1. Menurut UU No. 62 Tahun 1958, kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh dengan


kelahiran, pengangkatan, dikabulkan permohonan, pewarganegaraan, perkawinan,
perkawinan, keturunan, dan pernyataan
2. Di Indonesia orang asing tidak punya hak-hak tertentu. Misalnya menjadi pegawai
negeri, menjadi anggota TNI, menjadi anggota partai, hak pilih dan memilih.
3. Kewajiban dan kewenangan warga Negara asing adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh surat izin masuk dengan hak tinggal selama waktu tertentu dan tinggal
tetap di Indonesia
b. Mempunyai hak-hak selaku penduduk seperti yang tercantum dalam Pasal 27, 28,
29 UUD 1945
c. Wajib tunduk dan taat pata ketentuan yang berlaku bagi warga Negara asing
d. Wajib membayar pajak bagi orang asing, bead an cukai kecuali untuk anggota
perwakilan diplomatic
e. Wajib menghormati segala ketentuan hokum yang berlaku di Negara RI dengan
tidak melanggar ketentuan tsb

Selain itu ditentuakan pula hak dan kewajiban negara terhadap warga negara. Hak dan kewajiban
negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain sebagai berikut :
a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
b. Hak negara untuk dibela
c. Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
d. Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
f. Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
g. Kewajiban negara meberi jaminan sosial
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah

Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia

Warga negara adalah sama kedudukannya, hak dan kewajibannya. Setiap individu mendapat
perlakuan yang sama dari negara. Ketentuan ini secara tegas termuat dalam konstitusi tertinggi
kita, yaitu UUD 1945 Bab X sampai Bab XIV pasal27 sampai pasal 34. berikut ini dijelaskan
secara lebih rinci terntang persamaan kedudukan warga negara, dalamberbagai bidang
kehidupan.

1. Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah

Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya. Pasal ini jugamemperlihatkan kepada kita adanya kepedulian adanya hak
asasi dalam bidang hukum dan politik.

2. Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (ekonomi)

Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa: tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memencarkan persamaan akan keadilan
sosial dan kerakyatan. Ini berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan diatur
pelaksanaanya.

3. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul (politik)

Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat
demokratis dan memberi kebebasan yang bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya untuk
melaksanakan hak dan kewajibannya dalam bidang politik.

4. Persamaan dalam HAM

Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa negara
memberikan dan mengakui persamaan setiap warga negara dalam menjalankan HAM.
Mekanisme pelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan melalui pasal 28 A sampai dengan pasal
28 J.
5. Persamaan dalam agama

Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa begara menjamin persamaan setiap
penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

6. Persamaan dalam upaya pembelaan negara

Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Lebih lanjut, pasal 30 UUD 1945 memuat ketentuan
pertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal tersebut secara jelas dapat kita ketahui bahwa
negara memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

warga negara yang ingin membela Indonesia.

7. Pesamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan

Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan
kedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua pasal ini menunjukan
bahwa begitu konsen dan peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan warga negara Indonesia.
Setiap warga negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah ini.

8. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial

Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam
Bab XIV pasal 33 dan 34. Pasal 33 mengatur masalah perekonomian nasional yang
diselenggarakan berdasar atas asas kekeluargaan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk
kemakmuran rakyat secara keseluruhan. Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang
kesejahteraan sosial dan jaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (pasal 1) dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (pasal3).

Anda mungkin juga menyukai