Anda di halaman 1dari 3

Nama : revina eka

Matkul : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Soal:

Forum diskusi 1 ini akan membahas tentang persoalan-persoalan yang berkaitan


dengan pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi setiap warga negara di
indonesia.

Seperti yang diketahui bersama, pendidikan kewarganegaraan adalah


pembelajaran yang selalu diberikan kepada setiap warga negara indonesia
melalui pendidikan formal, mulai dari pendidikan dasar, menengah, atas, hingga
pendidikan tinggi.

Namun demikian, dalam beberapa kasus, kesadaran warga negara tentang hak
dan kewajibannya masih belum sesuai dengan harapan. Misalnya dalam bentuk
masih terjadinya perilaku melanggar hukum dilakukan oleh warga negara.
Pelanggaran peraturan lalu lintas masih sering terjadi. Perilaku korupsi masih
terus berlangsung. Kejahatan terorisme juga masih ada di negara kita. Menurut
pendapat anda, mengapa hal ini bisa terjadi dan sebagai mahasiswa apa yang
bisa anda lakukan jika dikaitkan dengan jurusan atau prodi yang anda ambil
sekarang?

Jawab :

Kehadiran hukum dalam masyarakat merupakan sarana penting untuk


membentuk kesejahteraan sosial. Namun, mengapa terjadi pelanggaran? Contoh
pelanggaran hukum ini beragam, misal pelanggaran peraturan lalu
lintas,perilaku korupsi, dan kejahatan terorisme.pelanggaran hukum kerap
dikaitkan dengan kemiskinan. Ekonomi digadang-gadang menjadi penyebab
utama maraknya pelanggaran hukum. Namun, kemiskinan bukanlah alasan
utama.pasalnya, pelaku pelanggaran hukum bukan hanya dari orang miskin,
golongan ekonomi kelas atas pun marak melakukan pelanggaran. Umumnya
pelaku pelanggar hukum melakukan pelanggaran sesuai dengan jangkauan
sosialnya. Dengan kata lain, mereka yang berada di kelas atas lah yang mampu
melakukan pelanggaran hukum besar, misalnya korupsi, pencucian uang, suap,
dan lainnya.

Terdapat beberapa faktor terjadinya perilaku melanggar hukum, antara lain:


1. Lemahnya penegakan hukum.

Salah satu penyebab lemahnya penegakan hukum di indonesia adalah


kualitas para penegak hukum. Masih rendahnya moralitas mengakibatkan
profesionalisme kurang dan terjadi ketidakmauan pada penegak hukum.
Moralitas ini berkaitan pula dengan korupsi yang dilakukan oknum
penegak hukum (judicial corruption). Para penegak hukum yang
seharusnya menegakkan hukum malah justru terlibat dalam praktek
korupsi.

2. Pelanggaran dianggap sebagai hal biasa.

Alasan kedua mengapa terjadinya pelanggaran hukum adalah karena


masyarakat menganggap pelanggaran tersebut sebagai hal biasa atau
bukan sesuatu yang salah.misalnya adalah tindak pidana main hakim
sendiri.tindak pidana main hakim sendiri adalah bentuk pelanggaran
hukum. Namun, masyarakat kerap menganggap cara ini merupakan
langkah membela “korban”. Main hakim sendiri pun dianggap sebagai
tindakan yang benar dalam memenuhi keadilan yang dibutuhkan.

3. Rendahnya kepatuhan hukum dalam masyarakat.

Penyebab kurangnya kesadaran di masyarakat dikarenakan peraturan


perundang-undangan yang telah dibuat oleh lembaga yang berwenang
masih belum memperlihatkan perlindungan masyarakat. Masyarakat juga
merasa hukum di indonesia masih belum bisa memberikan jaminan
terhadap mereka dan aparat penegak hukum sebagai pembuat dan
pelaksana hukum itu sendiri masih belum bisa benar-benar menerapkan
peraturan yang sudah ditetapkan. Malahan sering aparat penegak hukum
yang seharusnya sebagai pelaksana malah melanggar hukum.

4. Kurangnya pendidikan moral dan karakter.

Pendidikan moral dan karakter sangat berkaitan dalam membentuk


pribadi yang beretika, cerdas, dan berbudi pekerti.Namun di indonesia
masih krisis pendidikan moral dan karakter.hal ini karena perkembangan
zaman yang sangat cepat, menyebabkan pendidikan moral dan karakter
yang sudah dikembangkan sejak dulu, tergerus begitu saja oleh
globalisasi.

5. Faktor lingkungan.
Lingkungan yang kurang kondusif, seperti penuh dengan kekerasan,
kemiskinan, dan ketidakadilan, dapat mempengaruhi perilaku seorang
warga negara.

6. Faktor media.

Media sosial dan media massa dapat mempengaruhi cara pandang dan
perilaku warga negara.

7. Faktor pendidikan.

Pendidikan yang kurang memadai dan tidak berimbang dapat


mempengaruhi kesadaran warga negara tentang hak dan kewajibannya.

8. Faktor budaya.

Budaya yang menganut nilai-nilai yang kurang mendukung


kewarganegaraan dan kepatuhan terhadap hukum juga dapat
mempengaruhi perilaku warga negara.misalnya, nilai-nilai kekerasan,
nepotisme, atau korupsi yang masih ada dalam budaya masyarakat
tertentu.

9. Faktor politik.

Perilaku melanggar hukum juga dapat dipengaruhi oleh faktor politik,


seperti adanya penguasa yang korup atau tidak bertanggung jawab.hal ini
dapat mempengaruhi kepercayaan warga negara terhadap pemerintah dan
sistem hukum yang ada.

Sumber : mkwu4109 , dan internet

Anda mungkin juga menyukai