Anda di halaman 1dari 21

NEGARA DAN KONSTITUSI, OTONOMI DAERAH,

SERTA GOOD AND CLEAN GOVERNMENT


(Modul 8 dan 9 BMP MKDU 4111 )
Inisiasi Tuton Ke-8
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Program Studi Administrasi Negara
FHISIP UT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan :
1. Memahami dan memaknai pengertian, hakikat dan ruang lingkup
negara
2. Memahami dan memaknai pengertian, hakikat, dan ruang lingkup
konstitusi
3. Memahami dan memaknai hubungan negara dan konstitusi
4. Menjelaskan model-model bernegara dan berkonstusi.
5. Mampu menjelaskan pengertian otonomi daerah.
6. Mampu menjelaskan pengertian good and clean governance.
7. Mampu menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik.
8. Mampu menjelaskan hambatan-hambatan dalam upaya pencegahan
korupsi dan perwujudan cita-cita nasional.
PENGERTIAN NEGARA

• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki


dua definisi tentang negara:
1. Organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati oleh rakyat.
2. Kelompok sosial yang menduduki wilayah atau
daerah tertentu yang diorganisasi di bawah
lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya.
PENGERTIAN NEGARA

Ada tiga unsur utama pembentuk negara yaitu:

PEMERINTAH
RAKYAT
WILAYAH
HAKIKAT NEGARA

• Kaelan memberikan definisi negara sebagai suatu


persekutuan hidup bersama dari masyarakat, memiliki
kekuasaan politik, mengatur hubungan-hubungan,
kerjasama dalam masyarakat untuk mencapai tujuan
tertentu di suatu wilayah tertentu
• Pada hakikatnya, negara dibentuk dan dibuat untuk
membangun tatanan kehidupan masyarakat agar teratur
dan berjalan lebih baik. Negara ada untuk menciptakan
kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang antar
kebutuhan manusia.
TEORI ASAL MUASAL
NEGARA
TEORI Teori ini mengungkapkan bahwa terjadinya negara atas
KETUHANAN dasar kehendak Tuhan. Segala sesuatu terjadi karena
kehendak Tuhan oleh karena itu siapa pun yang
menjalankan pemerintahan merupakan wakil Tuhan di
bumi.
TEORI Kehidupan manusia digambarkan sebagai seusatu yang
PERJANJIAN kacau, dan diperlukan kesepakatan atau perjanjian satu
dengan yang lainnya untuk menjaga dan melindungi
kepentingan dirinya dari ancaman dan gangguan.
TUJUAN NEGARA

Membangun kondisi masyarakat yang stabil

Memajukan kesejahteraan umum

Menjamin keamanan masyarakat

Memelihara dan menjamin terlaksananya Hak Asasi Manusia


FUNGSI NEGARA

Menjaga keamanan dan ketertiban

Menegakkan keadilan

Mengupayakan kesejahteraan

Melaksanakan fungsi pertahanan


dan keamanan untuk mengantisipasi
serangan dari luar
KONSTITUSI
 Konstitusi merupakan keseluruhan dari peraturan-
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu
pemerintah diselenggarakan dalam suatu masyarakat.
 Konstitusi merupakan “kumpulan prinsip-prinsip yang
mengatur kekuasaan pemerintahan, hak-hak pihak yang
diperintah (rakyat), dan hubungan di antara keduanya” .
 Konstitusi pada hakikatnya berlaku sebagai hukum
tertinggi karena merupakan wujud perjanjian sosial
tertinggi seluruh rakyat yang berdaulat dalam suatu
negara.
10 FUNGSI KONSTITUSI
1. Fungsi penentu batas kekuasaan organ negara
2. Fungsi mengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
dan warga negara
4. Fungsi memberikan legitimasi terhadap kekuasaan negara
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan
6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu
7. Fungsi sebagai rujukan identitas
8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara
9. Fungsi simbolik sebagai sarana pengendalian masyarakat
10. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembauran
masyarakat
GOOD AND CLEAN
GOVERNMENT
KONSEP OTONOMI
DAERAH
 Konsep otonomi daerah muncul karena tuntutan
masyarakat tentang perlunya manajemen
pemerintahan yang baru mengingat pemerintahan
yang sentralistik dianggap memiliki banyak
kekurangan.
 Otonomi daerah diatur di dalam Undang-Undang No.
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
 Otonomi daerah tidak saja berarti melaksanakan
demokrasi tetapi mendorong berkembangnya
prakarsa sendiri untuk mengambil keputusan
mengenai kepentingan masyarakat setempat.
PENGERTIAN OTONOMI
DAERAH

hak, wewenang, dan


kewajiban daerah otonom sesuai dengan peraturan
OTONOMI untuk mengatur atau perundang-undangan yang
mengurus sendiri urusan berlaku di Negara
DAERAH pemerintahan, Kesatuan Republik
kepentingan masyarakat Indonesia
setempat
LANDASAN HUKUM
OTONOMI DAERAH

UU No. 32 Tahun
UUD NRI Tahun 2004 Tentang
1945, pasal 18, Pemerintahan UU No. 8 Tahun
18A, 18B Daerah 2005

TAP No. UU No. 33 Tahun


IV/MPR/2000 2004 Tentang
Tentang Perimbangan
Rekomendasi keuangan pusat
Kebijakan dalam dan daerah
Penyelenggaraan
Otonomi Daerah
PRINSIP OTONOMI
1.
DAERAH
Pelaksanaan otonomi daerah harus memperhatikan aspek
demokratis, keadilan, pemerataan, potensi, dan keanekaragaman
daerah.
2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas nyata
dan bertanggung jawab.
3. Pelaksanaan otonomi luas di tingkat kabupaten dan kota, sedangkan
ditingkat provinsi otonomi terbatas.
4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi.
5. Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan kemandirian
daerah.
6. Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan fungsi legislatif
dan fungsi anggaran.
7. Pelaksanaan otonomi daerah harus berdasarkan kriteria
eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan
keserasian hubungan antarsusunan pemerintahan
AZAS OTONOMI DAERAH
• Azas Umum
1. Kepastian hokum
2. Tertib penyeleggaraan negara
3. Kepentingan umum
4. Keterbukaan
5. Proporsionalitas
6. Profesionalitas
7. Akuntabilitas
8. Efesiensi
9. Efektivitas
• Azas Khusus
1. Desentalisasi
2. Dekonsentrasi
3. Tugas Pembaruan
GOOD AND CLEAN
GOVERNMENT
• Secara harfiah, good governance dimaknai sebagai tata kelola
pemerintahan ‘yang baik’.
• Secara konseptual, istilah ‘yang baik’ di dalam pengertian good
governance mengacu pada beberapa kriteria.
• Pertama, yang baik mengacu pada nilai-nilai yang menjunjung
tinggi keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan
nasional, kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan
sosial.
• Kedua, yang baik juga mengacu pada aspek-aspek fungsional dari
pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut (Lembaga
Administrasi Negara, 2007: 25).
Prinsip-prinsip Good
Governance
1. Partisipasi
2. Taat hukum
3. Transparansi
4. Responsif
5. Berorientasi kesepakatan
6. Kesetaraan
7. Efektif dan efisien
8. Akuntabilitas
9. Visi strategis
KEJAHATAN KORUPSI DALAM
PERSPEKTIF GOOD
GOVERNANCE
• Korupsi menjadi kejahatan yang paling serius di
Indonesia.
• Dalam perspektif good governance kejahatan
korupsi sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip
yang berlaku di dalam good governance.
• Sama halnya dengan good governance, terdapat
beberapa strategi di dalam mewujudkan clean
government yang menjadi ukuran untuk menilai
bersih tidaknya sebuah tata kelola pemerintahan,
terutama bersih dari kejahatan korupsi.
STRATEGI MEWUJUDKAN CLEAN
GOVERNMENT DAN UPAYA UNTUK
MENGATASI KORUPSI
Azyumardi Azra mengemukakan ada setidaknya tiga
strategi mengatasi korupsi:
1. Merubah kebijakan yang mendorong orang atau
memberikan kesempatan bagi terjadinya korupsi
2. Menata kembali struktur penggajian dan insentif
material lainnya yang berlaku pada lembaga-lembaga
administrasi-birokrasi dan institusi-institusi politik
lainnya.
3. Mereformasi lembaga-lembaga hukum untuk
menciptakan, menegakkan hukum (law enforcement)
dan memperkuat rule of law.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai