Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Warga Negara

Pengertian warga Negara ialah orang yang secara resmi ikut serta menjadi bagian dari suatu
penduduk negara dan mereka menjadi salah satu unsur negara. Warga negara ialah warga dari
sebuah Negara yang ditetapkan dengan berdasarkan UU yang berlaku dalam Negara tersebut. 
Warga Negara merupakan salah satu unsur pokok sebuah negara dan masing-masing warga negara
mempunyai hak serta kewajiban yang tentunya harus dilindungi dan dijamin pelaksanaannya.
Warga negara adalah rakyat yang menetap pada wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya
dengan sebuah Negara. Setiap warga negara mempunyai hak dan juga kewajiban terhadap
negaranya. Sebaliknya, negara memiliki kewajiban dalam memberikan perlindungan kepada
setiap warga negaranya. 
Asas-Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan ialah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang di dalam
golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Pada umumnya asas dalam menentukan
kewarganegaraan dibedakan menjadi empat, yakni:
1.  Asas Ius Soli   
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat
kelahiran.   Contoh : seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A
walaupun orangtuanya adalah warga negara B (dianut Oleh Inggris, Mesir, dan Amerika) 
2. Asas Ius Sanguinis   
Penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan atau pertalian darah. Artinya penentuan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya, bukan berdasarkan
negara tempat tinggalnya.   Contoh : seseorang yang dilahirkan di negara A tetapi orang tuanya
adalah warga negara B maka orang tersebut tetap menjadi warga negara B (dianut oleh Cina) 
3.  Asas Kewarganegaraan Tunggal 
Asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.   Contoh : seseorang tidak boleh
mempunyai status kewarganegaraan lain apabila ia tetap ingin berkewarganegaraan Indonesia. 
4.   Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas 
Asas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang ini. Undang-undang ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan
ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang
diberikan kepada anak dalam undang-undang ini merupakan suatu pengecualian. Namun ada suatu
negara dalam menentukan kewarganegaraannya hanya menggunakan asas ius soli atau ius
sanguinis saja, maka dapat mengakibatkan dua kemungkinan yang terjadi yaitu bipatride dan
apatride. 
Contoh negara yang menerapkan asas ius soli adalah Amerika Serikat, sedangkan yang
menerapkan asas ius sanguinis adalah Cina. Seorang warga negara Cina yang melahirkan anak di
Amerika Serikat, menurut asas yang dianut oleh masing-masing negara tersebut memiliki dua
kewarganegaraan yaitu warga negara Amerika Serikat dan warga negara Cina. Sebaliknya warga
negara Amerika Serikat yang melahirkan seorang anak di Cina menurut asas tersebut tidak
memiliki kewarganegaraan (apatride).
Masalah Kewarganegaraan
Karena penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda, hal ini dapat menimbulkan masalah
kewarganegaraan, antara lain;
1. Apatride

Apatride ialah keadaan dimana seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius soli lahir di
negara B yang menganut asas ius sanguinis.Maka orang itu tidaklah menjadi warga negara A dan
juga tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan.

2. Bipatride

Bipatride ialah keadaan dimana seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan
sekaligus (kewarganegaraan rangkap).Misalnya, seseorang keturunan bangsa B yang menganut
asas ius sanguinis lahir di negara A yang menganut asas ius soli. Oleh karena ia keturunan bangsa
B, maka ia dianggap sebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga menganggap dia warga
negaranya karena berdasarkan tempat lahirnya.
3.  Multipatride (lebih dari 2 berkewarganegaraan)  
Multipatride, yaitu keadaan dimana seseorang memiliki lebih dari 2 kewarganegaraan sekaligus.
Hal ini bisa disebabkan karena kedua orangtua berasal dari negara yang berbeda namun menganut
asas Ius Sanguinis, dan anak lahir di negara yang menganut asas Ius Soli.
Sistem yang sering digunakan untuk menentukan status kewarganegaraan adalah;  
1. Stelsel aktif 
Seseorang akan menjadi warga negara suatu negara dengan melakukan tindakan-tindakan hkum
tertentu secara aktif. Dalam stelsel ini seorang wraga negara memiliki hak opsi, yaitu hak untuk
memilih suatu kewarganegaraan. 

2. Stelsel pasif
Seseorang dengan sendirinya menjadi warga negara tanpa harus melakukan tindakan-tindakan
hukum tertentu. Dalam stelsel ini seorang warga negara memiliki hak repudiasi, yaitu hak untuk
menolak suatu kewarganegaraan.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita terima atau bisa
dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya entah
secara paksa atau tidak.Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak
mendapatkan penghidupan yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain
sebagainya.
Kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita.
Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak.
Tergantung situasinya. Sebagai warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara
sesuai kemampuan masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik.
Contoh hak warga negara :
Berhak mendapat perlindungan hukum (pasal 27 ayat (1))
Berhak mendapakan pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).
Berhak mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum dan dalam pemerintahan. (pasal 28D
ayat (1))
Bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama yang dipercayai. (pasal 29 ayat (2))
Berhak memperleh pendidikan dan pengajaran.
Memiliki hak yang sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
secara lisan dantulisan sesuai undang-undang yang berlaku. (pasal 28)
Contoh kewajiban warga negara :
Wajib berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh. (asal 30 ayat (1) UUD 1945)
Wajib membayar pajak dan retribusi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. (UUD 1945)
Wajib menaati dan menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali
serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. (pasal 28J ayat 1)
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. (pasal 28J ayat 2)
Tiap negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk memajukan bangsa ke arah yang lebih
baik. (pasal 28)
Dalam Undang-Undangan Dasar 1945 ada pasal yang mencantumkan mengenai hak dan
kewajiban, seperti :
Pasal 26, ayat (1) – yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada
ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 27, ayat (1) – segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 – kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 30, ayat (1) – hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara.
Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
 

Anda mungkin juga menyukai