Anda di halaman 1dari 8

lOMoARcPSD|19491396

UTS Kewarganegaraan

Kewarganegaraan (Universitas Negeri Jakarta)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)
lOMoARcPSD|19491396

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER 116

MATA KULIAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU: DR. NUR’AENI MARTA, SS.,M.HUM

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI!

1. Mengapa mata kuliah PKn sangat penting dan dijadikan mata kuliah umum? apa
manfaat dari mata kuliah ini untuk kalian sebagai mahasiswa?
Jawab:
Dalam mata kuliah PKn kita diajarkan untuk menjadi warga negara yang memiliki
pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan supaya memiliki karakter baik dan cerdas, hal
tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dengan semestinya yang sesuai dengan demokrasi konstitusional.

Selain itu, mata kuliah PKn sangat penting untuk membentuk mahasiswa, bahkan warga
negara untuk menjadi manusia yang mempunyai rasa cinta tanah air dan kebangsaan.
Pendidikan kewarganegaaan memiliki konten yang banyak membahas mengenai demokrasi
politik yang nantinya akan dihubungkan dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya,
sehingga dengan adanya mata kuliah ini di lingkungan mahasiswa diharapkan dapat
memberikan pengaruh-pengaruh positif ketika sudah menjadi warga negara yang sudah siap
mengabdi kepada negara maupun menjadi warga negara yang berwawasan luas, berpikir
secara kritis, analitis, dan tindakan demokratis guna mempersiapkan kehidupan yang
demokratis dengan berdasar Pancasila dan UUD 1945.

Mata kuliah PKn sangat penting hingga dijadikan mata kuliah umum karena seluruh
mahasiswa, bahkan seluruh warga negara Indonesia harus memahami mengenai pendidikan
Kewarganegaraan Indonesia guna mewujudkan masa depan bangsa Indonesia yang cerah,
karena masa depan Indonesia yang baik ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,
eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa. Oleh karena itu,
mahasiswa sebagai warga negara harus memahami mengenai PKn.

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)


lOMoARcPSD|19491396

2. Uraikan apa perbedaan penduduk dan warga negara, dan uraikan juga dasar hukum
setiap negara dalam menentukan kewarganegaraannya berikan contoh-contohnya!
Jawab:
Perbedaan penduduk dan warga negara adalah:
- Warga negara adalah penduduk dari suatu negara atau bangsa yang didasarkan dari
keturunan, tempat kelahiran, dan lainnya yang memiliki hak dan kewajiban penuh dalam
perannya sebagai warga dari negara tersebut. Sementara, penduduk adalah orang atau
orang-orang yang mendiami suatu tempat, seperti kampung, negeri, maupun pulau).
- Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara.
Sementara, penduduk adalah orang yang bertempat tinggal di suatu negara atau wilayah
suatu negara dan tidak bertujuan untuk tinggal atau menetap di wilayah yang bukan
penduduk negara tersebut.
- Pengertian warga negara menurut UUD 1945 terdapat dalam Pasal 26 ayat (1) UUD
1945 yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Sementara, Pengertian penduduk diatur dalam Pasal 26 ayat (2) UUD 1945, Penduduk
ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Dalam menentukan kewarganegaraan secara umum, terdapat dua ukuran yang dapat dipakai,
yakni dari segi kelahiran dan segi perkawinan. Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2006 asas
Kewarganegaraan terdiri dari empat asas, yaitu:

1. Dari segi kelahiran


Dalam hal ini, terdapat dua asas utama yang dipakai di suatu negara, yaitu:

a. Asas Ius Soli, yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh tempat kelahiran dari seseorang. Contohnya apabila seorang anak
lahir di negara X, maka secara otomatis menjadi warga negara X walaupun orang
tuanya merupakan warga negara Y. Beberapa negara yang menganut asas ius soli
antara lain Amerika Serikat, Kanada, Kamboja, Pakistan, dan Brazil.

b. Asas Ius Sanguinis, yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh keturunan dari orang tersebut. Contohnya adalah apabila ada seorang

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)


lOMoARcPSD|19491396

anak lahir di negara X yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan orang tuanya
merupakan warga negara Y yang menganut asas lain, maka anak tersebut menjadi
warga negara Y. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah Malaysia,
Belanda, Cina, Bulgaria, Belgia.
2. Dari segi perkawinan

a. Asas persamaan hukum didasarkan pada pandangan bahwa suami istri adalah suatu
ikatan yang tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat. Contohnya suami istri yang
memiliki kewarganegaraan yang sama.
b. Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan suami atau istri. Contohnya jika istri memiliki
kewarganegaraan X dan suami memiliki kewarganegaraan Y, tidak merubah status
kewarganegaraan suami maupun istri, mereka tetap memiliki kewarganegaraannya
masing-masing.
3. Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang. Jadi, setiap warga negara hanya memiliki satu kewarganegaraan, tidak bisa
memiliki kewarganegaraan ganda atau lebih dari satu.
4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda (lebih dari satu kewarganegraan) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam UU. Jadi, ketika sudah bukan anak-anak (berumur 18 tahun atau sudah
kawin sebelum umur 18 tahun), mereka harus menentukan salah satu
kewarganegaraannya. Contohnya jika ada seorang anak yang berumus 15 tahun, dia
masih dapat memiliki 3 kewarganegaraan, namun ketika sudah berusia 18 tahun atau
sudah menikah sebelum umur 18 tahun, dia harus memilih salah satu kewarganegaraan
dari tiga kewarganegaraan tersebut.

3. Uraikan apa yang dimaksud Identitas nasional dan bagaimana proses pembentukan
identitas nasional, wujud identitas nasional dan identitas nasional Indonesia dan
globalisasi!
Jawab:

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)


lOMoARcPSD|19491396

Identitas Nasional terbentuk dari kata identitas dan nasional. Identitas sendiri berasal dari
bahasa Inggris yakni identity yang berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat
pada seseorang atau sesuatu sehingga dapat dibedakan dengan yang lain. Sementara,
nasional merujuk kepada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar
dari sekedar pengelompokan berdasar SARA, bahasa, dan sebagainya. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu denga bangsa yang
lainnya.
Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan Indonesia telah
dilakukan jauh sebelum kemerdekaan, yakni:
1. Kongres Kebudayaan I di Solo pada 5-7 Juli 1918.
2. Kongres bahasa Sunda di Bandung tahun 1924.
3. Kongres bahasa Indonesia I di Solo tahun 1938.
4. Kongres Kebudayaan II di Magelang pada 20-24 Agustus 1948.
5. Kongres Kebudayaan III di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 20-22 Oktober 2003.

Menurut Nunus Supardi (2007) kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak
1918 yang diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang dipelopori
oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Kongres ini telah memberikan semangat bagi bangsa
untuk sadar dan bangkit sebagai bangsa untuk menemukan jati diri.

Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah
memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan jati diri dan/atau identitas nasional.
Secara historis, pengalaman kongres telah banyak memberikan inspirasi yang mengkristal
akan kesadaran berbangsa yang diwujudkan dengan semakin banyak berdirinya organisasi
kemasyarakatan dan organisasi politik. Puncaknya para pemuda yang berasal dari organisasi
kedaerahan berkumpul dalam Kongres Pemuda ke- 2 di Jakarta dan mengumandangkan
Sumpah Pemuda. Pada saat itulah dinyatakan identitas nasional yang lebih tegas bahwa
“Bangsa Indonesia mengaku bertanah air yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang
satu,
bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Identitas nasional
Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional.

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)


lOMoARcPSD|19491396

Wujud Identitas Nasional:


1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia;
2. Bendera negara adalah Sang Merah Putih;
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya;
4. Lambang negara adalah Garuda Pancasila;
5. Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika;
6. Dasar falsafah negara adalah Pancasila;
7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945;
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
9. Konsepsi Wawasan Nusantara;
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.

Adanya globalisasi, yang ditandai dengan kemajuan di bidang telekomunikasi dan


transportasi, akan memudahkan mobilitas penduduk yang berpotensi mengubah struktur
demografi masyarakat sebuah negara, identitas bangsa, dan konsep nasionalisme. Namun,
salah satu dampak negatif dari globalisasi juga dapat memberikan ancaman hilangnya jati
diri bangsa Indonesia, seperti lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa
dan bernegara, nilai-nilai di Pancasila belum terealisisasi, dan lunturnya rasa nasionalisme
dan patriotisme. Bentuk integrasi nasional di tengah globalisasi adalah dengan mencintai dan
mengagungkan prestasi bangsa sendiri daripada prestasi bangsa lain. Bangsa Indonesia harus
lebih mencintai produk bangsa sendiri daripada produk bangsa asing. Contohnya adalah
dengan melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang ada, seperti batik yang harus dilestarikan
agar batik dikenal berasal dari Indonesia bukan berasal dari bangsa lain.

4. Uraikan bagaimana Integrasi nasional dalam masyarakat plural dan strategi


mewujudkan integrasi nasional tersebut?
Jawab:
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk. Artinya Indonesia
memiliki keberagaman akan agama, adat, suku, ras, dan antar golongan. Misalnya dalam
kaitan suku bangsa, Indonesia memiliki suku Jawa, suku Sunda, suku Batak, suku
Minangkabau, suku bangsa Dayak, dan lain sebagainya. Bahkan, adat dan istiadat di
Indonesia pun berbeda-beda sesuai dengan daerahnya masing-masing. Keberagaman

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)


lOMoARcPSD|19491396

tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan geografis Indonesia yang memiliki jumlah pulau
yang sangat banyak. Meskipun setiap daerah memiliki adat dan istiadat yang berbeda, yang
membuat banyaknya identitas dalam kaitan suku, ras, agama, adat, dan lain-lain,
keberagaman identitas tersebut tetap menjadi satu di dalam suatu identitas nasional
Indonesia. Hal tersebut terkait dengan semboyan negara yakni, Bhineka Tunggal Ika yang
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Namun, keberagaman juga dapat mengakibatkan
konflik apabila tidak terdapat toleransi didalamnya, sementara apabila keberagaman tersusun
dengan baik maka akan membentuk keindahan dan kekuatan bagi bangsa Indonesia.

Strategi untuk mewujudkan integrasi nasional adalah paham pluralis, dimana merupakan
paham yang menjunjung tinggi tolerasi yaitu dengan menghargai adanya perbedaan dalam
keberagaman di masyarakat. Dengan adanya paham pluralis, perbedaan yang terdapat dalam
masyarakat diizinkan untuk memberi kesempatan kepada suku, ras, agama, budaya daerah
yang beragam dapat berdampingan secara damai tanpa adanya konflik. Jadi, integrasi
nasional dapat diwujudkan dengan tetap menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Dengan kata lain, hal ini sejalan dengan multikultiralisme, bahwa setiap unsur perbedaan
mempunyai nilai dan kedudukan yang sama, sehingga masing-masing mempunyai hak untuk
memperoleh kesempatan untuk maju.

5. Bagaimana pendapat anda dengan lepasnya pulau Simpadan dan Ligitan dari
kesatuan Republik Indonesia?
Jawab:
Sangat tidak setuju dengan lepasnya pulau Simpadan dan Ligitan dari NKRI. Karena, pulau
tersebut merupakan pulau milik negara Indonesia, secara geografis pun pulau tersebut
berada di selat Makassar. Namun, hal tersebut merupakan kesalahan dari bangsa Indonesia
juga yang kurang mengurus pulau luar, sehingga pulau milik Indonesia di klaim oleh negara
Malaysia. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya globalisasi sehingga membuat
perkembangan teknologi menjadi lebih pesat dan menurunkan kesadaran masyarakat akan
pelestarian dan penjagaan pulau, Seharusnya, sebagai bangsa Indonesia kita harus lebih
memperhatikan dan lebih menjaga lagi pulau-pulau yang ada di Indonesia agar pulau yang

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)


lOMoARcPSD|19491396

seharusnya menjadi identitas nasional bangsa tetap terjaga dan dikenal oleh bangsa lain,
sehingga tidak di klaim sepihak oleh bangsa lain.

Downloaded by AEB_A_RISALAH AMANAH ADEL (210421100134@student.trunojoyo.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai